Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas segala berkatnya
saya mampu menyelesaikan CRITICAL BOOK REPORT ini dengan tepat waktu .Tugas ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yaitu “Strategi Pembelajaran Berbasis
Digital”. Critical book ini di buat dengan harapan dapat menambah pengetahuan / wawasan
kita semua.
Saya menyadari masih banyak kesalahan atau kekurangan dalam penulisan CBR ini baik
dari segi materinya maupun penulisannya. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan dari pembaca , Semoga makalah ini bermamfaat bagi kita
semua dan jika ada kesalahan atau kekurangan kata dalam makalah ini saya mohon maaf.
Penulis
Buku Pembanding
1. Judul Buku : Strategi Pembelajaran
2. Pengarang : Abdul Majid,M.Pd
3. Penerbit : Penerbit Rosda
4. Tahun Terbit : 2013
5. Tebal Buku : viii + 392 hlm
6. Ukuran : 15,5 x 24 cm
7. ISBN : 978-979-692-143-0
8. Bahasa : Indonesia
BAB II
Bab 1
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan
sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan dan informasi yang
disampaikan, Namun bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat atau pun merevisi
hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalaman yang bermanfaat bagi pribadinya.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.
Hakikat pendidikan sesungguhnya adalah belajar.UNESCO memperkenalkan empat pilar
belajar, yaitu:
a) Learning to know (belajar mengetahui)
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk mencari agar mengetahui informasi
yang dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan. Belajar untuk mengetahui (learning to know)
dalam prosesnya tidak sekedar mengetahui apa yang bermakna tetapi juga sekaligus
mengetahui apa yang tidak bermanfaat bagi kehidupannya.
b) Learning to do (belajar melakukan sesuatu)
Pendidikan juga merupakan proses belajar untuk bisa melakukan sesuatu (learning to
do). Proses belajar menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif, peningkatan kompetensi,
serta pemilihan dan penerimaan secara sadar terhadap nilai, sikap, penghargaan, perasaan,
serta kemauan untuk berbuat atau merespon suatu stimulus.
c) Learning to be (belajar menjadi sesuatu)
Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi diri
sendiri (learning to be). Hal ini erat sekali kaitannya dengan bakat, minat, perkembangan
fisik, kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya. Misalnya bagi siswa yang
agresif, akan menemukan jati dirinya bila diberi keSempatan cukup luas untuk berkreasi, Dan
sebaliknya bagi siswa yang pasif, peran guru sebagai kompas penunjuk arah sekaligus
menjadi fasilitator
d) Learning to live together (belajar hidup bersama)
Kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima perlu
dikembangkan disekolah. Kondisi seperti inilah yang memungkinkan tumbuhnya sikap saling
pengertian antar ras, suku, dan agama. Dengan kemampuan yang dimiliki, sebagai hasil dari
proses pendidikan, dapat dijadikan sebagai bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan di
mana individu tersebut berada, dan sekaligus mampu menempatkan diri sendiri dengan
perannya.
B.Macam-macam Teori Belajar
Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam
dunia. Hamzah (2003) menyatakan bahwa teori merupakan seperangkat preposisi yang
memuatnya ide, konsep, prosedur dan prinsip yang terdiri dari satu atau lebih variabel yang
saling berhubungan satu sama lain dan dapat dipelajari, dianalisis dan dikaji dibuktikan
kebenarannya.
A. Teori belajar Behavioristik
Teori Behavioristik memandang belajar sebagai perubahan tingkah laku sebagai akibat
adanya interaksi antara rangsangan (rangsangan) dan respon (tanggapan). Dengan kata lain,
belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut teori ini, apa yang terjadi di antara stimulus dan tanggapan dianggap penting
dipertimbangkan tidak dapat diterima dan tidak dapat diterima, yang dapat dilihat hanya
stimulus dan respons.
B. Teori belajar Kognitif
Teori kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Teori ini
mengatakan bahwa belajar tidak terkait hubungan antara stimulus dan respons, diberikan
tingkah laku seseorang yang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang
pemahaman yang terkait degan tujuan belajarnya. Teori kognitif juga menekankan bagian-
bagian dari suatu hubungan yang saling berkaitan dengan seluruh konteks pemikiran tersebut.
Teori ini berpandangan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses internal yang meliputi
ingatan, pengolah informasi, pengalihan, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.
1) Teori perkembangan Piaget
Piaget mengatakan perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu
proses yang sesuai dengan hubungan biologis Dengan semakin bertambahnya perkembangan
sistem syaraf. seseorang, maka semakin komplekslah susunan sel syarafnya dan semakin
meningkat pula kemampuannya. la menyimpulkan itu daya pikir atau kekauatan mental anak
yang berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif.
2) Teori belajar Bruner
Dalam memandang proses belajar, Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan
terhadap tingkah laku seseorang. Dalam teorinya "free discovery learning" ia mengatakan
bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman
melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Menurut Bruner perkembangan
kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan cara menyusun materi pelajaran dan
menyajikannya sesuai dengan tahap perkembangan orang tersebut.
3) Teori belajar Bermakna Ausubel
Asubel mengatakan belajar seharusnya merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa.
Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa dalam bentuk struktur kognitif. Teori ini banyak pengetahuan baru merupakan
fungsi dari struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.
C. Teori belajar Konstruktivisme
Konstruktivistik merupakan metode pembelajaran yang lebih menekankan pada proses
dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman
atau dengan kata lain teori ini memberikan keaktifan terhadap siswa untuk belajar
menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan
guna mengembangkan dirinya sendiri.
D. Teori Kognisi Sosial dan Humanistik
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar humanistik sifatnya lebih
abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari
pada bidang kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang
dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri serta lebih banyak berbicara tentang konsep-
konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses
belajar dalam bentuk yang paling ideal.
E. Teori Belajar Revolusi Soslokultural
Teori Sosiokultural ini hakekatnya menempatkan intermental atau lingkungan sosial
sebagai faktor primer dan konstitutif terhadap pembentukan pengetahuan serta perkembangan
kognitif seseorang. Pada teori ini dikatakan bahwa fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi
dalam diri seseorang akan muncul dan berasal dari kehidupan sosialnya.
F. Kecerdasan majemuk (Ganda).
Hoaward Gardner seorang Profesor pendidikan mengatakan selama ini pendidik telah
melakukan kekeliruan karena menganggap tes kecerdasan atau IQ adalah satu-satunya ukuran
yang paling dapat dijadikan patokan untuk mengukur kecerdasan seseorang.
BAB 2
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN STARTEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran merupakan pola umum perbuatan guru-peserta
didikdidalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Sifat pola umum maksudnya
macam dan urutan perbuatan yang dimaksud Nampak dipergunakan dan di
percayakan guru-peserta didik didalam macam macam peristiwa belajar.
BAB 5
METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN
Metodologi pembelajaran merupakan cara dalam melakukan aktivitas antara
pendidik dan peserta didik ketika berinteraksi dalam proses belajar. Metode
pembelajaran yang baik adalah yang mampu membuat siswa berperan aktif,
memahami materi dangan mudah, dan mampu mengerjakan tugas dengan baik setelah
diberikan materi.
Teknik pembelajaran adalah siasat atau cara yang dilakukan guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk dapat memperoleh hasil yang optimal.
Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan. Dengan kata
lain, pendekatan menjadi dasar penentuan metode, dari metode dapat ditentukan
teknik. Berikut adalah macam macam metode pembelajaran :
1. Metode Ceramah
2. Metode Diskusi
3. Metode Demonstrasi
4. Metode Ceramah Plus
5. Metode Experimen
6. Metode Karya Wisata
7. Metode Latihan
8. Metode Resitasi
9. Metode Perancangan
10. Role Playing/Berbagi peran
BAB 6
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
Dual sistem dalam bentuk praktik kerja lapangan adalah pola pembelajaran
kejuruan di teempat kerja yang di kenal sebagai experience based training atau
enterprise based training.
Competency based training (CBT) atau pelatihan berbasis kompetensi
merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan
dan peningkatan keterampilan dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan.
Production based education and training (PBET) merupakan pendekatan
pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi yang telah di miliki oleh peserta didik
perlu di perkuat dan dipastikan keterampilannya dengan memberikan pengentahuan
pembuatan produk nyata yang di butuhkan dunia kerja (industri dan masyarakat).
Teaching Factory adalah konsep pemebelajaran berbasis industri (produk dan
jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten
dengan kebutuhan pasar.
3. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem
pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai
tujuan umum pembelajaran, yang dijabar dari pandangan falsafah atau teori belajar
tertentu.
C. Teknik pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Adapun teknik – teknik
pembelajaran seperti teknik bertanya, diskusi, pembelajaran langsung , teknik
menjelaskan, dan demonstrasi.
BAB 2
SETRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI STANDAR PROSES
1. Prencanaan pembelajaran
a. Silabus
Silablus sebagai acuan pengembangan RPP memuat idenntitas mata pelajaran
atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian alokasi waktu, dan sumber belajar. Dalam
pelaksanaanya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri
atau kelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan
dinas pendidikan.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dijabarkan oleh silabus untukengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didikuntuk berpartisipasi aktif. Komponen RPP
adalah sebagaimana akan dijabarkan sebagai berikut:
Identitas mata pelajaran
Standar kopetensi
Merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Kompetensi dasar
Kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu
sebagai rujukan penyusunan indikator kopetensi.
Indikator pencapai kopetensi
Prilaku yang dapat diukur dan/ diobservasi untuk menunjukan ketercapaian
kompetensi dasar.
Tujuan pembelajaran
Menggabarkan proses hasil belajar yang diharapkan bisa dicapai peserta didik
sesuai dengan kopetensi dasar.
Materi ajar
Alokasi waktu
Metode pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
• Pendahuluan
• Inti
• Penutup
Penilaian hasil belajar
Sumber belajar
c. Perinsip-perinsip Penyusunan RPP
Dalam penyusunan RPP, hendaknya guru memperhatikan perinsip berikut ini.
• Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
• Mendorong partisipasi aktif peserta didik
• Mengembangkan budaya membaca dan menulis
• Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
• Keterkaitan dan keterpaduan
• p teknologo informasi dan komunikasi
2. Pelaksanaan proses pembelajran
a. Persyaratan proses pembelajaran
1) Rombongan belajar
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:
• SD/MI : 28 peserta didik;
• SMP/MT : 32 peserta didik;
• SMA/MA : 32 peserta didik;
• SMK/MAK : 32 peserta didik;
2) Beban kerja minimal guru
• Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok.
• Beban kerja guru sebagaimana dimaksud poin pertama diatas adalah sekurang-
kurangnya 24 jam tatap muka dalam 1 minggu.
3) Buku teks pelajaran
4) Pengelolaan kelas
b. Pelaksanaan pembelajaran
1) Kegiatan pendahuluan
2) Kegiatan inti
• Eksplorasi
• Elaborasi
• Konfirmasi
3) Kegiatan penutup
C. Pengembangan setrategi pembelajaran
Dick dan carey (1985) menggunakan istilah “setrategi pembelajaran” untuk
menjelaskan mengenai langkah urutan proses dan pengaturan konten, menentukan
kegiatan belajar, dan memutuskan bagaimana menyampaikan konten dan kegiatan.
D. Unsur-unsur setrategi pembelajaran
Pembuatan setrategi pembelajaran meliputi keseluruhan penggunaan informasi
yang telah anda kumpulkan dan menghasilkan suatu rencana yang efektif untuk
menyajikan pengajaran bagi peserta didik.
2. Komponen belajar
• Mendapat perhatian
• Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada peserta didik
• Merangsang pengulangan kembali sebagai prasyarat belajar
• Menyajikan material ajar
• Menyediakan bimbingan belajar
• Membangun kinerja (praktik)
• Memberikan umpan balik
• Menilai kinerja
• Meningkatkan retensi dan transfer
3. Pengelompokan peserta didk
4. Pemilihan media dan sistem penyampaian/megajar
5. Menciptakan / menyusun strategi
6. Ikhtisar
Kutipan dari gagne (1988:28) yang menyebutkan bahwa strategi pembelajaran
adalah bagian penting dari proses desain pembelajaran
BAB 3
KLASIFIKASI DAN PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Raka joni dalam Mappasoro berpendapat bahwa klasifikasi strategi pembelajaran
dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu :
1. Pengaturan guru dan siswa
2. Pengelolaan pesan
3. Struktur peristiwa belajar – mengajar
4. Tujuan belajar
Kekurangan Buku
Setiap buku memiliki kelebihan dan kekurang, pada buku strategi pembelajaran
disini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan buku sudah dijelasakan
sebelumnya ,sedangkan kekurangan buku strategi pembelajaran ini, yaitu akan terlalu
sulit dipahami jika pembacanya bukan dari kejuruan pendidikan. Sasaran buku ini
hanyalah para pendidik.
Terlalu banyak subbab yang dibahas,meskipun setiap subbab tersebut menjelaskan
dari bab yang dibahas namun ada subab yang sekiranya kurang dibutuhkan. Buku
strategi ini terlalu tebal terlihat dari segi halaman nya, menyebabkan orang akan sukar
membacanya meskipun dari segi cover yang menarik namun setelah mengetahui
halaman dan tebal buku orang akan sedikit malas membacanya.
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya setiap strategi, pendekatan,model,metode pembelajaran, keterampilan
mengajar,teknik serta taktik dalam pembelajaran baik dan bagus hanya tinggal bagaimana
guru akan menerapkannya sesuai dengan kemampuan dan kondisi peserta didik. Maka sudah
seyogyanya guru teliti dalam memilih hal tersebut sebelum dipraktikan. Guru harus melihat
kondisi dan kemampuan peserta didik yang akan mendapatkan, guru bukan semata – mata
yang memegang kekuasaan penuh dalam kelas memang dalam perannya guru merupakan
sumber penegndali kelas tetapi guru tidak bisa dengan mudahnya melaksanakan
pembelajaran tanpa melihat peserta didik, Jika demikian maka proses pembelajaran dan
tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.
Dalam rangka penerapan pembelajaran yang berorientasi standar proses pendidikan maka
paradigma bahwa mengajar hanya sekedar proses penyampaian pengetahuan saja harus di
ubah menjadi pradigma baru yaitu mengajar adalah proses mengatur lingkungan. Guru juga
harus mengetahui strategi pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pendidikan untuk
kemudian menerapkannya.
Buku ini menyajikan ragam strategi pembelajaran yang sesuai dengan Standar Proses
Pendidikan yang berlaku. Strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa, ekspositori,
inkuiri adalah beberapa tema strategi pembelajaran yang dibahas di sini. Kerangka teori,
konsep, dan prinsip, serta contoh pengeplikasian setiap strategi pembelajaran diuraikan
setahap demi setahap guna memandu pembanca untuk memahami, memilih, dan menerapkan
strategi yang sesuai dengan lingkungan pembelajaran.
3.2 Saran
Melalui buku ini akan membuka paradigma berpikir kita mengenai strategi pembelajaran
yang sesuai standar proses pendidikan. Buku ini mengulas tentang perlunya standar proses
pendidikan, baik dari segi hukum perundang undangan, arah yang ingin dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Dra.Mutmainnah Sri. M. Si
Majid,Abdul,M.Pd.2013 Strategi Pembelajaran. Bandung: Penerbit Rosda