MK. MANAJEMEN
KELEMBAGAAN PENMAS
SKOR :
Disusun Oleh:
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya
kesempatan dalam menyelesaikan Tugas Critical Book Report ini. Sehingga kritik buku (Critical
Book Report) ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Terima kasih saya ucapkan kepada
Bapak Dr. Sudirman M, Pd selaku dosen pengampu mata kuliah “Manajemen Kelembagaan
Penmas” yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan Critical Book Report
ini sesuai dengan batas yang telah disepakati diawal pertemuan mata kuliah.
Dalam Critical Book Report ini akan disajikan hasil yang telah penulis baca dan telah
dikritisi, sehingga terdapat uraian tentang kekurangan serta kelebihan yang ada di buku tersebut.
Untuk itulah, penulis membuat laporan ini, kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
juga penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa, penyusunan Critical Book Report ini masih kata
minim dan jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis senantiasa
mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan Critical Book Report ini
agar nantinya menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
YUNI LUBIS
1181171008.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai suatu
tujuan dengan melibatkan orang lain. Sebagai suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan
maka dikenal adanya dua istilah, yaitu fungsi manajemen dan alat manajemen. Fungsi
manajemen dirumuskan George R. Terry ada 4 yaitu, perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling). Semua proses tersebut
dilakukan dalam rangka pengemban tugas pokok organisasi/ lembaga untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Lembaga pendidikan tidak bisa terlepas dari manajemen, karena manajemen merupakan hal
utama yang yang tidak bisa dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tanpa adanya
manajemen, tidak mungkin tujuan pendidikan dapat terwujud secara optimal, efisien, dan efektif.
Untuk itu, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak agar proses pendidikan baik yang
dilakukan di pendidikan formal maupun pendidikan non-formal dapat terlaksana hingga
menghasilkan lulusan yang produktif dan berkualitas. Hal tersebut terjadi karena keberhasilan
pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah saja, tetapi juga ditentukan
oleh lingkungan keluarga dan masyarakat. Karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama
antara pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat. Jadi, dapat disimpulkan manajemen dalam
kelembagaan pendidikan itu sangat penting. Oleh karena itu, dalam hal ini penulis akan
membahas mengenai manajemen kelembagaan dalam pendidikan.
1.2 Tujuan
1. Memberikan pengetahuan dan informasi bagi mahasiswa serta pembaca tentang manajemen
pendidikan
2. Memiliki sikap positif bahwa setiap tulisan dapat dijadikan sebagai acuan bagi setiap
pembaca
1
3. Untuk menyelesaikan salah satu tugas individu yang dimana merupakan salah satu tugas
mata kuliah Manajemen Kelembagaan Penmas
1.3 Manfaat
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil
karya lainnya secara ringkas
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang dikritik
3. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi
dan substansi buku.
2
Buku Pembanding II
Judul buku : MANAJEMEN PEMBERDAYAAN (Pada Pendidikan Non-formal)
Penulis : Dr. Abdul Rahmat, S.Sos,I.,M.Pd
Penerbit : Ideas Publishing
Tahun Terbit : 2018
ISBN : 978-602-6635-91-4
Halaman : 250 halaman
3
BAB II
RINGKASAN BUKU
BAB I : “INOVASI MANAJEMEN PENDIDIKAN (PEMIKIRAN, LINGKUNGAN,
BUDAYA, DAN PERILAKU)”
Inovasi dalam bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan
untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan. Pendidikan adalah suatu
sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem
pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain,
maupun sistem dalam arti yang luas misalnya Sistem Pendidikan Nasional. Inovasi manajemen
dalam pendidikan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu
masalah tertentu. Selain itu, menurut dari para ahli dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah
suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia yang diamati atau
dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat).
a. Bidang peserta didik, pengelompokan dalam proses pembelajaran dengan segala gambaran
karakteristiknya
4
b. Bidang tujuan pendidikan, menyangkut kapasitas pribadi, sosial, ekonomis, tingkat dan jenis
pengajaran, cara dan sarana untuk merumuskan tujuan
c. Isi pelajaran, menurut jenisnya, efek/dampak, kapasitas anak didik, bidang dan struktur ilmu
pengetahuan, manfaat, kemampuan mental, dan derjat spesialisasi
d. Media pembelajaran
Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai suatu
tujuan dengan melibatkan orang lain. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber-sumber lainya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan tertentu.
Ada banyak fungsi manajemen yang diungkapkan oleh para ahli manajemen, seperti: Planning
(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Commanding (Pemberian Komando),
Coordinating (Pengkoordinasian), Controlling (Pengawasan) oleh Henry Fayol; Planning
(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Staffing (Penyusunan Pegawai), Directing
(Pembinaan Kerja), Coordinating (Pengkoordinasian), Reporting (Pelaporan), Budgeting
(Anggaran) oleh Luther Gullick; Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),
Staffing (Penyusunan Pegawai),Directing (Pembinaan Kerja), Controlling (Pengawasan) oleh
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel; George R. Terry, yakni POAC (Planning, Organizing,
Actuating & Controlling); dan beberapa ahli manajemen lagi. Namun dalam materi ini akan
memuat fungsi manajemen dalam pendidikan yang meliputi: (Planning, Organizing, Leading,
Actuating Dan Controling).
a. Planning (Perencanaan)
5
keterbatasan guna mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan merupakan langkah
awal dalam proses manajemen, karena dengan merencanakan aktivitas organisasi kedepan, maka
segala sumber daya dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari
seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau organisasi untuk bekerja secara
bersama-sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi
atau tujuan kelompok dan organisasi.
c. Actuating (Penggerakan)
d. Leading (Kepemimpinan)
6
Kepemimpinan adalah proses tindakan mempengaruhi kegiatan kelompok dan pencapaian
tujuannya. Didalamnya terdiri dari unsur-unsur kelompok (dua orang atau lebih). Ada tujuan
orientasi kegiatan serta pembagian tanggung jawab sebagai bentuk perbedaan kewajiban
anggota. Kepemimpinan juga merupakan proses mempengaruhi aktivitas individu atau kelompok
usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. Kata lain proses kepemimpinan itu
dijumpai fungsi pemimpin, pengikut anggota dan situasi. Kepemimpinan merupakan hubungan
di mana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk dapat bekerja sama dalam
upaya mencapai tujuan.
Pemimpin adalah seseorang yang diikuti. Pemimpin adalah seseorang yang berkuasa atas
kepercayaan dan kesetiaan pengikut, seseorang yang mewujudkan imajinasi dengan kesepakatan
bersama. Jadi pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
merupakan suatu proses mempengaruhi orang lain atau kelompok bawahan guna mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
e. Controling (Pengendalian/Pengawasan)
Supervisi pendidikan sebagai suatu kegiatan yang tidak terpisah dari kegiatan manajemen
pendidikan perlu diupayakan secara simultan dan ditingkatkan kualitas pelaksanaannya. Bukti
yang menunjukkan bahwa supervisi menjadi bagian dari manajemen pendidikan nasional adalah
terdapatnya bab khusus mengenai pengawasan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003 yang diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Oleh karena
supervisi pendidikan mempunyai kedudukan strategis dan penting dalam manajemen pendidikan,
maka sudah menjadi keharusan bagi pemerintah untuk berupaya secara terus menerus
menjadikan parapelaksana supervisi pendidikan sebagai tenaga yang profesional.
7
Fungsi Supervisi:
1) Penelitian
Proses dari penelitian ini meliputi beberapa tahapan, pertama adalah perumusan masalah
yang akan diteliti, kedua adalah pengumpulan data, ketiga pengolahan data, dan yang terakhir
adalah konklusi hasil penelitian.
2) Penilaian
Fungsi supervisi dalam hal ini adalah mengevaluasi aspek-aspek positif dan negatif guna
menemukan hambatan-hambatan dan mengembangkan kemajuan yang telah ada.
3) Perbaikan
Supervisi dal;am hal ini mengawasi keadaan umum dan situasi dalam pendidikan, jika belum
baik atau belum memuaskan maka akan segera diperbaiki.
4) Peningkatan
Peningkatan disini supervisor meningkatkan segala sesuatu yang telah baik dan
mengembangkan agar lebih maju lagi.
Merujuk pendapat Made Pidarta (1999: 15) bahwa "Supervisor sebagai fungsi, bila ia
dipandang sebagai bagian atau organ dari organisasi sekolah.Tetapi bila dipandang dari apa yang
ingin dicapai supervisi, maka hal itu merupakan tujuan supervisi".
8
mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal
implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran,
prosedur dan teknik evaluasi pengajaran. Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya pada
dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan
umum pendidikan. Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua
orang seperti guru-guru, para pegawai, dan kepala sekolah lainnya adalah teman sekerja yang
sama-sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan belajar
mengajar yang baik.
Komunikasi dalam suatu organisasi sangatlah penting. Salah satu faktor penentu
suksesnya organisasi adalah komunikasi. Komunikasi yang baik akan memperlancar jalannya
organisasi, sebaliknya jika komunikasi kurang baik dapat menyebabkan macetnya organisasi.
Sebagai contoh dalam suatu sekolah, Jika Kepala sekolah lupa meyampaikan kapan masuk
kembali sekolah setelah libur, maka akan banyak guru atau siswa yang tidak hadir pada awal
permulaan sekolah sehingga aktivitas pembelajaran akan terkendala. Hal demikian menyebabkan
sekolah tidak berfungsi semestinya.
Setiap organisasi, baik organisasi formal maupun organisasi non formal harus
mempunyai manajemen. Sebuah organisasi akan berjalan dengan baik dan lancar apabila diatur
oleh manajemen yang baik pula. Ini berarti bahwa peran manajemen itu sangat penting dan
strategis untuk mengatur sebuah organisasi. Organisasi formal seperti lembaga pendidikan
diperlukan manajemen yang matang, kridebel dan dapat dipercaya. Sebab manajemen sebuah
sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengatur dan mengola lembaga
pendidikan tersebut.
Setiap lembaga mendambakan lembaganya mempunyai mutu yang tinggi dan lebih baik.
Sebab mutu merupakan cerminan dari keberhasilan suatu lembaga. Lembaga yang berhasil sudah
pasti mempunyai mutu. Maka untuk itu mutu suatu hal yang sangat diperhatikan oleh setiap
lembaga. Apa lagi lembaga pendidikan formal. Lembaga pendidikan formal mulai dari lembaga
9
pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas sampai ke perguruan Tinggi tentu memerlukan dan membutuhkan lembaga pendidikan
yang bermutu. Lembaga pendidikan formal yang di dalamnya ada murid, guru, pegawai dan juga
masyarakat (komite), mempunyai cita-cita dan tujuan yang sama, yaitu mempunyai lembaga
pendidikan formal yang bermutu.
Dari pengertian di atas, maka dapat difahami bahwa mutu merupakan suatu hal yang
sangat penting, dan mutu juga suatu hal yang berhubungan dengan kualitas suatu lembaga yang
berkaitan dengan ukuran baik atau buruk, prestasi, kecerdasan dan kecakapana. Lembaga
pendidikan yang cakap dan berprestasi itulah yang dinamakan dengan lembaga pendidikan atau
sekolah yang berprestasi.
Pengertian manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur
penting, yaitu usaha, kerjasama (dua orang atau lebih) dan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Jadi definisi manajemen pendidikan adalah manajemen pendidikan adalah suatu
kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok
manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar
efektif dan efisien.
10
Manajemen sumber daya manusia dalam pendidikan meliputi tenaga pendidik, yang
dalam proses pendidikan memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak
bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari
dimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru, dosen, pamong belajar, instruktur, tutor,
widyaswara) dalam masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat.
Manajemen secara sederhana dapat diartikan sebagai serangkaian proses yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan (planing), pengorganisasian (organising), pelaksanaan
(actuating), dan pengawasan (controling).
Manajemen strategik merupakan rangkaian dari dua kata yakni kata “manajemen” dan
kata “strategi” yang masing-masing mempunyai pengertian namun penggabungan kedua
memiliki pengertian yang satu, pengertian manajemen strategi adalah “proses atau rangkaian
kegiatan penggambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan
cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikannya oleh
seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya”.
Perencanaan strategik adalah sebagai upaya yang didisiplinkan untuk membuat keputusan
dan tindakanpenting yang membentuk dan mengarahkan bagaimana suatu organisasi atau
identitas lainnya, apa yang akan dikerjakan organisasi atau identitas lainnya dan mengapa
organisasi (identitas lainnya) mengerjakan seperti itu. Perencanaan strategik (strategic planning)
merupakan bagian yang penting (essensial part) dari manajemen strategik.Perencanaan strategik
merupakan aspek utama dalam manajemen strategik dan dapat dianggap sebagai pilar sentral
dalam manajemen strategik.
11
Implementasi strategi adalah proses manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk
program, prosedur, anggaran serta pengembangan strategi dalam bentuk tindakan. Visi
merupakan suatu proses yang menggambarkan serangkaian kegiatan perencanaan dan penetapan
sasaran sekolah secara formal dan misi adalah alasan keberadaan suatu lembaga.
Psikologi berasal dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilan psycology yang berakar
dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu.
Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Woodworth memberikan batasan tentang
psikologi sebagai berikut : Psychology can be defined as the science of the activities of the
individual (psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia).167 Dari batasan
pengertian tersebut maka dijelaskan yang dipelajari psikologi adalah tingkah laku manusia yang
meliputi interaksi manusia dengan sekitarnya.
Hubungan psikologi dalam dunia pendidikan sangat erat, sebab dalam lingkungan
pendidikan yang menjadi tempat terlibatnya individu yang saling berinteraksi yang akan
menimbulkan gejala-gejala psikologi serta tingkah laku yang berbeda antara yang satu dengan
yang lainya. Syah menjelaskan setidaknya ada 10 macam kegiatan dalam pendidikan yang
banyak memerlukan prinsip-prinsip psikologis yakni: 1) seleksi penerimaan siswa baru; 2)
perencanaan pendidikan; 3) penyusunan kurikulum; 4) penelitian pendidikan; 5) administrasi
kependidikan; 6) pemilihan materi pelajaran; 7) interaksi mengajar-belajar; 8) pelayanan
bimbingan dan penyuluhan; 9) metodologi mengajar; dan 10) pengukurun dan evaluasi.
Psikologi manajemen dalam pendidikan dapat ditinjau dari aspek fungsi manajemen
pendidikan, dalam hal ini dapat dihubungkan tinjuan manajeman pendidikan dalam persfektif
psikologi melalui telaah fungsi manajeman yang dikemukakan oleh Hamalik, dalam kajian
manajemen pendidikan disebutkan bahwa fungsi manajemen meliputi lima unsur pokok seperti
yang telah dikemukakan sebelumnya.
12
BAB X : “PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN”
Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa pengambilan keputusan adalah memilih
dan menetapkan satu alternative yang dianggap paling tepat dari beberapa alternative yang ada.
Pemilihan alternative tersebut hendaknya berdasa dan dapat menjawab serta menyelesaikan
permasalahan yang ada. Dalam dunia pendidikan, pimpinan tertinggi dari suatu sekolah adalah
kepala sekolah, dengan demikian pembuat keputusan dalam suatu sekolah adalah kepala sekolah,
karena kepala sekolah bertanggung jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan kondisi
sekolah, kepala sekolah juga berperan sebagai problemsolver. Pemimpin pendidikan sebagai
problemsolver dituntut untuk memiliki kreativitas dalam memecahkan masalah dan
mengembangkan alternatif penyelesaiannya. Berpikir kreatif untiuk memecahkan masalah dapat
dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Identifikasi masalah b. Mendefinisikan
masalah c. Memformulasikan dan mengembangkan alternative d. Implementasi keputusan e.
Evaluasi keputusan.
Tetapkan masalah
Identifikasi criteria keputusan
Alokasikan bobot pada criteria
Kembangkan alternative
Evaluasi alternative
Pilih alternative terbaik.
13
BAB III
PEMBAHASAN
a. Buku Utama
Kelebihan buku “Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan” Karya Dr. Lukman Hakim, M.Pd &
Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd adalah sebagai berikut :
a. Bahasa yang digunakan si penulis sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca
b. Antar paragraph saling berkaitan dengan paragraph yang lainnya
c. Penggunaan catatan kaki pada buku ini sudah baik
d. Banyak menggunakan pendapat para ahli sehingga menggunakan teori si penulis dan
pembaca dapat membandingkannya
e. Setiap pengertian menurut pendapat ahli selalu ditarik kesimpulan.
b. Buku Pembanding 1
Secara keseluruhan buku karangan Suprapto, M.Pd ini baik dari segi isi maupun makna
telah menjelaskan bagian demi bagian dengan sangat detail dan runtut serta dalam buku ini juga
disajikan dengan sangat lengkap dimulai dari pengertian sampai pada teori pendukungnya. Selain
isi sub-bab nya yang lengkap buku ini juga disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami oleh pembaca. Dengan penyajian yang sederhana itu maka akan meningkatkan minat
pembaca terhadap buku ini, sebab mereka tidak akan menemukan kata-kata yang sulit untuk
diinterpretasikan. Buku ini juga banyak menyertakan pendapat para ahli dan mencantumkan
peraturan perundang-undangan sehingga pembaca lebih memahami dan banyak menambah
wawasan baru bagi pembaca.
c. Buku Pembanding 2
Buku karangan Suprapto, M.Pd ini dari segi fisik, cukup menarik sehingga memiliki daya
minat dari pembaca. Bahasa yang digunakan dalam buku ini juga banyak menggunakan kosa
kata baru sehingga menambah pengetahuan baru bagi pembaca.
14
Pada penjelasan bagian diatas dinyatakan bahwa adanya hubungan keterkaitan pada setiap
bagian babnya, dimulai dari pengenalan materi yang kemudian diberi contoh dan table sehingga
memudahkan pembaca untuk lebih memahami maksud dari isi buku tersebut.
Buku Utama
Pada umumnya buku ini hamper tidak memiliki kekurangan secara susunan keterkaitan
antara bab. Karena materi yang disusun dengan sedemikian rupa sehingga memudahkan
pembaca untuk lebih memahami materi isi buku secara sistematis. Namun dalam buku ini, ada
sebagian bab yang hanya beberapa lembar saja. Serta menjadikan bab yang ada dalam buku ini
terlalu banyak dan masih ada terdapat dalam materi pengulangan kalimat yang berbelit-belit dan
tidak danya mencantumkan kesimpulan/rangkuman maupun latihan dari setiap akhir babnya.
Buku Pembanding 1
Dalam buku kurikulum ini memiliki kekurangan yaitu buku ini secara keseluruhan sudah
bagus dalam mengupas tuntas materi Manajemen Pendidikan (Dalam Konteks MBS) dan
pembelajaran hanya saja materi yang dipaparkan dalam kurikulum hanya tercantum pada satu
bab saja, selebihnya lebih menjelaskan ke ranah pembelajarannya yang ada di sekolah. Buku ini
juga tidak menyertakan rangkuman sekaligus latihan atau diskusi sehingga pembaca sulit
memahami maksud dari buku tersebut.
Buku Pembanding 2
Buku pembanding ke-2 ini sudah cukup menjelaskan secara runtut mengenai manajemen
dalam pendidikan namun buku ini juga masih memiliki kekurangan diantaranya, penjelasan
disetiap bab nya menjelaskan materi terlalu panjang dan kurang to the point, fokus penjelasannya
hanya kepada manjemen dalam ranah pendidikan non-formal serta masih ada terdapat dalam
buku ini pengulangan kata sehingga menciptakan kesan yang berbeli-belit dalam menjelaskan isi
materi tersebut. Di sisi lain, buku ini juga tidak mencantumkan inti sari atau berupa rangkuman
dan diskusi (latihan) agar lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi materi dalam buku
tersebut.
15
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketiga buku ini sama sama membahas tentang manajemen pendidikan, hanya saya berbeda
di ranahnya ada yang dipendidikan formal dan ada yang khusus dibidang non-fromal. Ditarik
kesimpulan bahwa manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk
mencapai suatu tujuan dengan melibatkan orang lain. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber-sumber lainya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan
tertentu.
3.2 Saran
Saya sebagai penulis Critical Book Review ini menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam membuat tugas ini dikarenakan kurangnya pengalaman dan
sumber yang masih sangat terbatas, oleh karena itu saya sebagai penulis berharap bahwa
pembaca dapat memaklumi isi dari Critical Book Review ini dan dapat memberikan saran dan
kritik yang bersifat membangun agar kedepannya dicapai kesempurnaan dalam pembuatan
Critical Book Review tersebut.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Lukman dan Mukhtar. Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan. Jambi: Timur Laut
Aksara.
Suprapto. 2018. Manajemen Pendidikan (Dalam Konteks MBS). Tangerang: Telaga Ilmu.
17