DISUSUN OLEH :
NIM : 1183171022
PENDIDIKAN MASYARAKAT
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat Nyalah,
sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan Critical Book Report dengan judul
“Petunjuk Penyuluhan Pertanian” oleh “Totok Mardikanto dan Sri Sutarni”.
Selain itu penulis sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
memberikan referensi berupa buku-buku serta sumber-sumber yang telah membantu proses
penyelesaian laporan critical book report ini.
Semoga laporan CRITICAL BOOK REPORT yang telah penulis buat ini mampu menambah
pengetahuan dan wawasan tentang “Perencanaan Program PLS”.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
3.1 Keunggulan....................................................................................................................10
3.2 Kelemahan.....................................................................................................................11
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................12
4.2 Saran..............................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Program adalah suatu kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang, dan
merupakan penjabaran dari rencana yang sudah terseleksi. Penyusunan suatu program selalu
berdasarkan pada keakuratan data sehingga nantinya akan diperoleh alternatif yang paling
tepat. Artinya potensi, kebutuhan dan sumberdaya manjadi prioritas dalam program kegiatan
sehingga program dapat terlaksana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
Pendidikan Luar Sekolah (PLS) atau Pendidikan Nonformal (PNF) berfungsi sebagai
pelengkap (complement), pengganti (substitute) dan penambah (supplement) pendidikan
sekolah (UU No.20 / 2003 tentang Sisdiknas). Program PNF diarahkan untuk memberi
layanan pendidikan kepada warga masyarakat yang belum sekolah, tidak pernah sekolah
(buta aksara) dan warga masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan melalui satuan-
satuan PNF.
Untuk memberi layanan PNF tersebut diperlukan dukungan pendidik dan tenaga
kependidikan yang dalam hal ini Pamong Belajar dan Penilik yang berstatus sebagai pegawai
negeri (PNS). Disamping itu pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus bukan PNS
adalah Tutor, Fasilitator Desa Binaan Intensif, Tenaga Lapangan Dikmas (TLD), Nara
Sumber Teknis, Pamong PAUD.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan Critical Book Report ini adalah penyelesaian tugas dari mata
kuliah perencanaan program PLS.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pembahasan Critical Book Report ini adalah penulis dan mengetahui
dan mempelajari berbagai materi yang telah dikaji dalam buku ini yakni mengenai
perencanaan penyuluhan, materi penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan pertanian,
dan evaluasi penyuluhan pertanian.
1
BAB II
ISI BUKU
2
2.3 Ringkasan Buku Setiap Bab
3
sejauh mungkin rencana kegiatan harus dikuantifikasikan, hindari pemakaian bahasa dan atau
istilah yang bisa menimbulkan interpretasi yang slaah, sajikan secara sistematis dan susun
menurut skala prioritas.
Dalam hubungan ini perlu untuk sekali lagi diperhatikan bahwa penyusunan rencana
kerja seperti juga dalam penyusunan program penyuluhan-harus dinyatakan secara jelas,
dalam bahasa yang mudah dipahami dan tidak menimbulkan salah pengertian, serta disajikan
dalam bentuk satuan kuantitatif yang bisa dievaluasi (diukur dan dinilai).
Kalender Kerja
Kalender kerja merupakan rencana harian yang memuat perincian dari paket kegiatan
yang telah ditetapkan dalam rencana kerjanya sedemikian rupa sehingga membentuk kalender
kerja.
4
Segal informasi pertanian mencakup pengalaman praktek petani yang lebih berhasil
baik dari wilayah yang bersangkutan, hasil-hasil pengujian, saran rekomendasi yang telah
ditetapkan oleh instansi yang berwenang, keerangan pasar, berbagai kebijaksanaan. Latihan
keterampilan tentang teknis pertanian dan mengelola usaha tani.
Ilmu Teknik Pertanian, materi yang diberikan harus dikaitkan dengan pengalaman
yang dimiliki petani setempat dan harus disertai kepercayaan kepada realitas-realitas yang
ada ditemui di lapangan. Ilmu ekonomi pertanian yakni pengelolaan usaha tani, penguasaan
dan pemasaran hasil-hasil pertanian, penggunaan atau pemanfaat kemudahan kredit produksi
pertanian, kelembagaan ekonomi pertanian. Ilmu tata laksana rumah tangga petani yakni
pengenalan tentang makna usaha tani bagi rumahtangga petani, proses manajemen secara
keseluruhan. Dinamika kelompok termasuk di dalam materi ini adalah dasar-dasar pengertian
tentang dinamika kelompok, makna dari dinamika kelompok, beberapa latihan
pengembangan dinamika kelompok, dorongan untuk selalu bekerja dan berkesperimen.
Politik pembangunan pertanian yakni makna pertanian atau usaha tani bagi kehidupan
mausia, makna usaha tani bagi stabilitas nasional, makna usahatani bagi kehidupan umat
manusia, berbagai peraturan dan atau kebijaksanaan “baru” dari pemerintah pusat dan daerah.
Sebagai bahan atau materi penyuluhan yang “siap pakai” adalah yang berasal dari
praktek kerja petani lain dalam wilayah setempat, hasil demonstrasi atau pengujian lokal,
praktek kerja usaha-tani petani lain di wilayan lain yang memiliki kondisi teknis dan sosial
ekonomi yang serupa.
Sifat-sifat materi penyuluhan yaitu yang beriikan pemecahan maslaah yang sedang dihadapi,
yang berisikan petunjuk atau rekomendasi teknis, yang bersifat instrumental.
Prinsip-prinsip Dikdaktik
5
BAB III PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN
6
Sistem Kerja Penyuluhan Pertanian
Sistem yang pertama dinamakan olievlek-Sijstem, sistem kerja yang berlandaskan kegiatan
dengan bertumpu pada pola pendekatan perorangan, maka sebagian besar kegiatan
penyuluhan pertanian diselenggarakan dengan menerapkan metoda kontak tani. Sistem yang
kedua adalah sistem tumpahan air yaitu digunakan dengan pendekatan massal, namun
pelaksanaan kegiatannya terdapat beragam landasan komunikasinya yaitu model ekonomi
bisnis, model bimas(nasional dan gotong royong), model bimas nasional yang disempurnakan
(BNYD). Sistem yang ketiga adalah sistem kerja latihan dan kunjungan harus terjalin
hubungan yang mesra dan serasi secara timbal balik antara aparat penyuluhan pertanian
dengan penentu kebijaksanaan dan sumber-sumber informasi (teknologi).
Pemilihan tempat penyuluhan di lahan usaha tani atau di tempat-tempat latihan khusus,
sedang pemilihan waktu penyuluhan yang diperkirakan tidak mengganggu petani di dalam
melaksanakan usaha tani.
Di dalam praktek, pada pelaksanaan Bimas Nasional dan Bimas Gotong Royong praktis
kegiatan penyuluhan pertanian dilaksanakan oleh mahasiswa yang ditugaskan untuk
sementara. Dan sejak dilaksanakannya Bimas Nasional yang disempurnakan (BNYD) dengan
dikembangkannya “Catur Sarana Wilayah Unit Desa”fungsi penyuluhan lebih banyak
dilaksanakan oleh para penyuluh pertanian lapangan.
Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses untuk melakukan pengamatan atau pengumpulan fakta dan
menggunakan beberapa standard atau kriteria pengamatan tertentu, bertujuan untuk menarik
beberapa interpretasi kesimpulan dan menetapkan keputusan tertentu.
Manfaat evaluasi bagi kegiatan penyuluhan pertanian yakni untuk mengetahui sampai sejauh
mana tujuan yang diinginkan telah dapat dicapai, untuk mencari bukti apakah perubahan-
perubahan yang terjadi itu sesuai dengan tujuan yang diinginkan, untuk mengetahui segala
7
macam permasalahan yang dihadapi, untuk mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi dari
metoda, mengumpulkan data atau fakta. Manfaat evaluasi bagi petugas penyuluh pertanian,
penyuluh merasa diperhatikan atau tidak dilupakan, hal ini sangat penting karena merupakan
kepuasaan psikologis, menentukan hasil pertanian yang berkaitan dengan
penghargaanterhadap jerih payah yang telah dicurahkan oleh petugas penyuluh pertanian,
setiap penyuluh yang bersangkutan dapat mawas-diri mengenai segala perilaku atau
kepribadiannya maupun rasa tanggung jawabnya terhadap tugas dan kewajiban yang telah
dibebankan kepadanya. Manfaat evaluasi bagi aparat pelaksana evaluasi yakni dapat
memperoleh pentunjuk kerja yang berdasarkan fakta, membiasakan diri untuk bekerja secara
sistematis, efektif, dan selalu menghindari kebiasaan untuk mengira-ngira, memperoleh
umpan balik guna penyesuaian dan atau penyempurnaan perencanaan penyuluhan yang lebih
lanjut.
Yang pertama keinginan untuk mengethui sesuatu yaitu proses kegiatan pengukuran dan
penilaian pada hakekatnya adalah sesuatu kegiatan yang dilandasi oleh keinginan untuk
mengetahui, jadi merupakan suatu kegiatan penelitian. Bersumber pada kebenaran adat atau
kebiasaan setempat yang diterima oleh masyarakat, kepercayaan atau agama, penguasa,
pengalaman pribadi, fakta yang tak dapat disangkal, hasil-hasil penelitian ilmiah.
8
sample dan pengumpulan data yang diperlukan, analisis dan interpretasi data, perumusan
kesimpulan dari evaluasi yang telah dilaksanakan.
Pertama, pada saat menjelang ditetapkannya perencanaan penyuluhan, kedua pada tahapan
awal dan atau pertengahan/menjelang berakhirnya kegiatan penyuluhan.
Kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian dapat pula dilakukan oleh aparat ekstern (bukan
personal yang terlibat di dalamnya) maupun oleh aparat intern
9
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan
Dalam buku Petunjuk Penyuluhan Pertanian karangan Totok Mardikanto dan Sri
Sutarni proses penyusunan/perencanaan program penyuluhan mencakup 4 tahap yakni
penetapan keadaan, penetapan masalah, penetapan tujuan, penetapan cara mencapai tujuan,
sedangkan dalam buku Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian karangan Ir. L.
Suhardiyono perencanaan program penyuluhan tersebut dimulai dari tujuan, pengumpulan
informasi, memilih panitia perencana dan mendiskusikan rencana kerja, konsultasi dengan
para ahli dan kumpulkan informasi hasil penelitian, menyusun rencana kerja, persetujuan dan
revisi, libatkan orang lain. Yang menjadi keunggulan dalam buku Penyuluhan Petunjuk bagi
Penyuluh Pertanian karangan Ir. L. Suhardiyono perencanaan program penyuluhan tidak lah
sampai pada penetapan cara mencapai tujuan/menyusun rencana kerja sebagaimana yang
dijelaskan di buku Petunjuk Penyuluhan Pertanian karangan Totok Mardikanto dan Sri
Sutarni, langkah tersebut sampai pada bagaimana rencana kerja tersebut dapat disetujui atau
bahkan direvisi, dan yang terakhir untuk melakukan rencana kerja yang sudah disetujui perlu
untuk melibatkan orang lain agar mereka merasa diikutkan terlibat dalam penyusunan
program penyuluhan.
Dalam buku Petunjuk Penyuluhan Pertanian karangan Totok Mardikanto dan Sri
Sutarni sistem kerja penyuluhan pertanian bukan terdiri dari 3 bagian yakni olievlek-sijstem
(sistem tetesan minyak), sistem tumpahan air, dan sistem kerja latihan dan kunjungan
(training and visit), sedangkan pada buku Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian
karangan Ir. L. Suhardiyono pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian hanya dilakukan
melalui sistem kerja latihan dan kunjungan, yaitu yang dilatih adalah para penyuluh lapangan
dan pada sistem kunjungan penyuluh yang dilatih melakukan kunjungan kepada kelompok
petani.. Hal ini menajdi kekuatan pada buku Petunjuk Penyuluhan Pertanian karangan Totok
Mardikanto dan Sri Sutarni yang bukan hanya menyatakan bahwasanya sistem kerja
penyuluhan lapangan hanya satu dan berarti satu-satunya.
Dari segi eksternalnya yang menjadi kelebihan dalam buku ini adalah kejelasan
makna tulisan, ukurannya, serta warna yang dipadukan baik dalam halaman sampul maupun
isinya adalah kombinasi warna yang bagus dan tepat.
10
3.2 Kelemahan
Yang menjadi kelemahan dari segi ekstrinsiknya gambar pada halaman sampul yang
dibuat di buku Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian karangan Ir. L. Suhardiyono
tidak sesuai dengan judul buku, karena gambar yang disertakan adalah gambar 2 orang petani
yang sedang bekerja, gambar tersebut belum mencirikan adanya penyuluhan bagi kelompok
petani tersebut.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
12
dalamnya rencana kerja dan kalender kerja serta bagaimana memanfaatkan model
perencanaan tersebut.
13