Anda di halaman 1dari 16

“CRITICAL BOOK REPORT”

DISUSUN OLEH :

NAMA : Erika Agustina Sitompul

NIM : 1183171022

KELAS : PENMAS Reg B 2018

MATA KULIAH : Perencanaan Program PLS

DOSEN PENGAMPU : Prof.Dr. Yusnadi, M.S/Friska Indria Nora Harahap, S.Pd,


M.Pd

PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat Nyalah,
sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan Critical Book Report dengan judul
“Petunjuk Penyuluhan Pertanian” oleh “Totok Mardikanto dan Sri Sutarni”.

Selain itu penulis sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
memberikan referensi berupa buku-buku serta sumber-sumber yang telah membantu proses
penyelesaian laporan critical book report ini.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih


banyak kekurangan dalam hasil critical book report ini, Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan
critical book report ini.

Semoga laporan CRITICAL BOOK REPORT yang telah penulis buat ini mampu menambah
pengetahuan dan wawasan tentang “Perencanaan Program PLS”.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1


1.2 Tujuan............................................................................................................................1
1.3 Manfaat..........................................................................................................................1

Bab II Isi Buku

2.1 Identitas Buku Utama....................................................................................................2


2.2 Identitas Buku Pembanding...........................................................................................2
2.3 Ringkasan Buku Setiap Bab..........................................................................................3

Bab III Pembahasan

3.1 Keunggulan....................................................................................................................10
3.2 Kelemahan.....................................................................................................................11

Bab IV Penutup

4.1 Kesimpulan....................................................................................................................12
4.2 Saran..............................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program adalah suatu kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang, dan
merupakan penjabaran dari rencana yang sudah terseleksi. Penyusunan suatu program selalu
berdasarkan pada keakuratan data sehingga nantinya akan diperoleh alternatif yang paling
tepat. Artinya potensi, kebutuhan dan sumberdaya manjadi prioritas dalam program kegiatan
sehingga program dapat terlaksana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.

Pendidikan Luar Sekolah (PLS) atau Pendidikan Nonformal (PNF) berfungsi sebagai
pelengkap (complement), pengganti (substitute) dan penambah (supplement) pendidikan
sekolah (UU No.20 / 2003 tentang Sisdiknas). Program PNF diarahkan untuk memberi
layanan pendidikan kepada warga masyarakat yang belum sekolah, tidak pernah sekolah
(buta aksara) dan warga masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan melalui satuan-
satuan PNF.

Untuk memberi layanan PNF tersebut diperlukan dukungan pendidik dan tenaga
kependidikan yang dalam hal ini Pamong Belajar dan Penilik yang berstatus sebagai pegawai
negeri (PNS). Disamping itu pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus bukan PNS
adalah Tutor, Fasilitator Desa Binaan Intensif, Tenaga Lapangan Dikmas (TLD), Nara
Sumber Teknis, Pamong PAUD.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan Critical Book Report ini adalah penyelesaian tugas dari mata
kuliah perencanaan program PLS.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari pembahasan Critical Book Report ini adalah penulis dan mengetahui
dan mempelajari berbagai materi yang telah dikaji dalam buku ini yakni mengenai
perencanaan penyuluhan, materi penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan pertanian,
dan evaluasi penyuluhan pertanian.

1
BAB II

ISI BUKU

2.1 Identitas Buku Utama

 Judul buku : Petunjuk Penyuluhan Pertanian


 Pengarang : Totok Mardikanto dan Sri Sutarni
 Penerbit : Usaha Nasional
 Tahun terbit :
 Kota terbit : Surabaya
 Tebal buku : ix + 157 halaman
 ISBN buku :

2.2 Identitas Buku Pembanding

 Judul buku : Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian


 Pengarang : Ir. L. Suhardiyono
 Penerbit : Erlangga
 Tahun terbit : 1990
 Kota terbit : Jakarta
 Tebal buku : vii + 232 halaman
 ISBN buku :

2
2.3 Ringkasan Buku Setiap Bab

BAB I PERENCANAAN PENYULUHAN

Dasar-dasar Pengertian tentang Perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang berupa keseluruhan


kegiatan atau paket kegiatan mengenai proses : pemilihan (selecting), menghubungkan
(coordinating), dan pembuatan rumusan (deciding) secara tertulis atas berbagai alternatif
yang ada pada masa sekarang tentang segala sesuatu (5W+1H) demi tercapainya tujuan yang
berupa sasaran-sasaran tertentu yang diinginkan di masa mendatang. Perencanaan berfungsi
diantaranya perencanaan merupakan proses perumusan hal-hal mengenai 5W+1H,
perencanaan adalah proses kegiatan untuk merumuskan segala (sesuatu) tindakan yang
berkaitan dengan usaha tercapainya sesuatu tujuan di masa depan, perencanaan menjamin
keeratan hubungan antar kegiatan yang ada di dalam proses mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, perencanaan mengandung rumusan-rumusan yang sangat esensial demi
pelaksanaan pengawasan, perencanaan menduduki fungsi atau peranan penting guna
menjamin efisiensi dan moral personalnya. Perencanaan akan membantu aparat (personalnya)
untuk segera mengetahui penyimpangan yang sedang atau akan terjadi dan secepatnya pula
mengembalikan kepada garis-garis kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Proses perenncanaan
ada yang disusun sendiri oleh pelaksananya, ditangani oleh petugas khusus, dan ditangani
bersama aparat khusus perencanaan dan aparat pelaksana atau lebih dikenal dengan top-down
planning, bottom-up development planning, dan perspektif inside out. Soekandar
Wiriatmadja (1973) menggolongkan perencanaan dalam : rencana kegiatan dan rencana
tujuan, rencana sekali pakai dan rencana terusan, rencana jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang.

Penyusunan Program Penyuluhan Pertanian

Proses penyusunan program penyuluhan pertanian dilaksanakan dengan menganut


prinsip : bukan lagi melakukan sesuatu untuk rakyat, tetapi melakukan sesuatu bersama
rakyat. Proses penyusunan program penyuluhan pertanian yakni penetapan keadaan,
penetapan masalah, penetapan tujuan, penetapan cara mencapai tujuan. Langkah-langkah
dalam penyusunan program penyuluhan yaitu penetapan keadaan, penetapan masalah,
pertemuan persiapan, perumusan konsep program penyuluhan pertanian, pertemuan
konsultasi, perbanyakan program, revisi program. Beberapa peringatan yang diberi yakni

3
sejauh mungkin rencana kegiatan harus dikuantifikasikan, hindari pemakaian bahasa dan atau
istilah yang bisa menimbulkan interpretasi yang slaah, sajikan secara sistematis dan susun
menurut skala prioritas.

Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian

Dalam hubungan ini perlu untuk sekali lagi diperhatikan bahwa penyusunan rencana
kerja seperti juga dalam penyusunan program penyuluhan-harus dinyatakan secara jelas,
dalam bahasa yang mudah dipahami dan tidak menimbulkan salah pengertian, serta disajikan
dalam bentuk satuan kuantitatif yang bisa dievaluasi (diukur dan dinilai).

Kalender Kerja

Kalender kerja merupakan rencana harian yang memuat perincian dari paket kegiatan
yang telah ditetapkan dalam rencana kerjanya sedemikian rupa sehingga membentuk kalender
kerja.

Model Perencanaan Penyuluhan

Setiap kegiatan yang tercantum di dalam program penyuluhan sedikitnya akan


mengandung 3 unsur pokok yang merupakan persyaratan umum dari suatu proyek. Jaringan
kerja dari suatu proyek dapat disusun melalui berbagai bentuk logika ketergantungan menurut
kondisinya dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faedah dari
network planning yaitu memaksa atau mendorong kita untuk meyiapkan perencanaan yang
benar-benar cermat dan mendetail, jauh sebelum proyek dilaksanakan sudah dapat
diperhitungkan segala kesulitan yang dihadapi yang memungkinan untuk dipersipkannya
kegiatan-kegiatan pencegahannya, memberikan petunjuk kepada pelaksana mengenai
kegiatan-kegiatan mana yang harus memperoleh perhatian khusus, dan mana yang harus
ditunda pelaksananaannya, memberikan bantuan yang sangat berharga dalam berkomunikasi,
memungkinkan dapat diselesaikannya proyek tapat waktu. Setiap pembahasan tentang suatu
permasalaahan harus selalu dikaitkan dengan tujuannya. Pendekatan sistem dalam suatu
model perencanaan pada dasarnya dilakukan dengan mengidentifikasi 3 sub sistem dasar
yakni goal setting sub sistem, control sub sistem, the logistic sub sistem.

BAB II MATERI PENYULUHAN PERTANIAN

Aspek Perubahan Perilaku

4
Segal informasi pertanian mencakup pengalaman praktek petani yang lebih berhasil
baik dari wilayah yang bersangkutan, hasil-hasil pengujian, saran rekomendasi yang telah
ditetapkan oleh instansi yang berwenang, keerangan pasar, berbagai kebijaksanaan. Latihan
keterampilan tentang teknis pertanian dan mengelola usaha tani.

Subjek Matter (Materi Pokok)

Ilmu Teknik Pertanian, materi yang diberikan harus dikaitkan dengan pengalaman
yang dimiliki petani setempat dan harus disertai kepercayaan kepada realitas-realitas yang
ada ditemui di lapangan. Ilmu ekonomi pertanian yakni pengelolaan usaha tani, penguasaan
dan pemasaran hasil-hasil pertanian, penggunaan atau pemanfaat kemudahan kredit produksi
pertanian, kelembagaan ekonomi pertanian. Ilmu tata laksana rumah tangga petani yakni
pengenalan tentang makna usaha tani bagi rumahtangga petani, proses manajemen secara
keseluruhan. Dinamika kelompok termasuk di dalam materi ini adalah dasar-dasar pengertian
tentang dinamika kelompok, makna dari dinamika kelompok, beberapa latihan
pengembangan dinamika kelompok, dorongan untuk selalu bekerja dan berkesperimen.
Politik pembangunan pertanian yakni makna pertanian atau usaha tani bagi kehidupan
mausia, makna usaha tani bagi stabilitas nasional, makna usahatani bagi kehidupan umat
manusia, berbagai peraturan dan atau kebijaksanaan “baru” dari pemerintah pusat dan daerah.

Sumber Materi Penyuluhan Pertanian

Sebagai bahan atau materi penyuluhan yang “siap pakai” adalah yang berasal dari
praktek kerja petani lain dalam wilayah setempat, hasil demonstrasi atau pengujian lokal,
praktek kerja usaha-tani petani lain di wilayan lain yang memiliki kondisi teknis dan sosial
ekonomi yang serupa.

Sifat-sifat Materi Penyuluhan

Sifat-sifat materi penyuluhan yaitu yang beriikan pemecahan maslaah yang sedang dihadapi,
yang berisikan petunjuk atau rekomendasi teknis, yang bersifat instrumental.

Prinsip-prinsip Dikdaktik

Prinsip-prinsip didaktik adalah fokalisasi, sequence, sosialisasi, individualiasai, evaluasi, dan


konteksi.

5
BAB III PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN

Metoda Penyuluhan Pertanian

Metoda penyuluhan pertanian adalah cara yang sudah direncanakan sebelumnya


untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian. Beberapa metoda penyuluhan yakni
metoda pameran, metoda pertemuan umum, metoda pertunjukan/sandiwara, penyuluhan
melalui radio, metoda penyuluhan melalui cassete, metoda penyuluhan melalui televisi,
metoda penyuluhan melalui pemutaran film, metoda penggunaan media cetak, metoda
demonstrasi, metoda pertemuan, metoda karyawisata, kelompok pendengar dan kelompok
pirsawan, anjangsana dan anjangkarya, metoda kontak tani, metoda surat menyurat, metoda
kampanye. Metoda terpilih sangat ditentukan oleh kondisi sasaran dan tujuan penyuluhan
yang dikehendaki dan terpilih pula biaya pelaksanaan yang termurah serta luas cakupan
sasaran yang terbanyak.

Perlengkapan (Alat-alat) Penyuluhan Pertanian

Perlengkapan alat-alat penyuluhan pertanian yakni alat-alat atau perlengkapan yang


diperlukan di dalam kegiatan penyuluhan dengan maksud agar dapat lebih memudahkan
penyuluhnya di dalam melaksanakan penyuluhannya, perlengkapan penyuluhan pertanian
diantaranya kurikulum, lembar-lembar persiapan, papan tulis dan papan penempel, alat-alat
tulis, projector, perlengkapan ruangan. Alat peraga penyuluhan dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat dilihat dengan mata dan berfungsi untuk membantu proses belajar sasaran
penyuluhan. Fungsi alat peraga kegiatan penyuluhan pertanian yakni menarik perhatian dan
memusatkan perhatian sasaran penyuluhan, memperjelas pengertian yang disampaikan
penyuluh, melenyapkan salah pengertian sasaran yang tidak sesuai dengan yang dimaksud
penyuluh, memberikan kesan yang lebih mendalam kepada sasarannya, lebih membuat
efektivitasnya, efisiensi waktu penyuluhan. Berbagai macam benda yang dipergunakan
sebagai alat peraga diantaranya sample/contoh, model atau tiruan, specimen, sedangkan
berbagai cetakan yang digunakan dalam peragaan diantaranya pamflet/kertas selebaran,
leaflet, folder, brosur/booklet, placard, poster, flipchart, photo, flanelgraph. Berbagai macam
gambar terproyeksi yang digunakan sebagai alat peraga dalm penyuluhan diantaranya
transparancy, film-slide, movie film, film-strip, televisi. Lambang grafika yang dipergunakan
sebagai alat peraga diantaranya grafik, diagram, skema atau bagan. Sesuai dengan aspek
perilaku yang ingin dipengaruhi, seorang penyuluh dapat memilih alat peraga apa yang
dianggap paling efektif dan efisien.

6
Sistem Kerja Penyuluhan Pertanian

Sistem yang pertama dinamakan olievlek-Sijstem, sistem kerja yang berlandaskan kegiatan
dengan bertumpu pada pola pendekatan perorangan, maka sebagian besar kegiatan
penyuluhan pertanian diselenggarakan dengan menerapkan metoda kontak tani. Sistem yang
kedua adalah sistem tumpahan air yaitu digunakan dengan pendekatan massal, namun
pelaksanaan kegiatannya terdapat beragam landasan komunikasinya yaitu model ekonomi
bisnis, model bimas(nasional dan gotong royong), model bimas nasional yang disempurnakan
(BNYD). Sistem yang ketiga adalah sistem kerja latihan dan kunjungan harus terjalin
hubungan yang mesra dan serasi secara timbal balik antara aparat penyuluhan pertanian
dengan penentu kebijaksanaan dan sumber-sumber informasi (teknologi).

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

Pemilihan tempat penyuluhan di lahan usaha tani atau di tempat-tempat latihan khusus,
sedang pemilihan waktu penyuluhan yang diperkirakan tidak mengganggu petani di dalam
melaksanakan usaha tani.

Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian

Di dalam praktek, pada pelaksanaan Bimas Nasional dan Bimas Gotong Royong praktis
kegiatan penyuluhan pertanian dilaksanakan oleh mahasiswa yang ditugaskan untuk
sementara. Dan sejak dilaksanakannya Bimas Nasional yang disempurnakan (BNYD) dengan
dikembangkannya “Catur Sarana Wilayah Unit Desa”fungsi penyuluhan lebih banyak
dilaksanakan oleh para penyuluh pertanian lapangan.

BAB IV EVALUASI PENYULUHAN PERTANIAN

Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu proses untuk melakukan pengamatan atau pengumpulan fakta dan
menggunakan beberapa standard atau kriteria pengamatan tertentu, bertujuan untuk menarik
beberapa interpretasi kesimpulan dan menetapkan keputusan tertentu.

Arti Penting Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Manfaat evaluasi bagi kegiatan penyuluhan pertanian yakni untuk mengetahui sampai sejauh
mana tujuan yang diinginkan telah dapat dicapai, untuk mencari bukti apakah perubahan-
perubahan yang terjadi itu sesuai dengan tujuan yang diinginkan, untuk mengetahui segala

7
macam permasalahan yang dihadapi, untuk mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi dari
metoda, mengumpulkan data atau fakta. Manfaat evaluasi bagi petugas penyuluh pertanian,
penyuluh merasa diperhatikan atau tidak dilupakan, hal ini sangat penting karena merupakan
kepuasaan psikologis, menentukan hasil pertanian yang berkaitan dengan
penghargaanterhadap jerih payah yang telah dicurahkan oleh petugas penyuluh pertanian,
setiap penyuluh yang bersangkutan dapat mawas-diri mengenai segala perilaku atau
kepribadiannya maupun rasa tanggung jawabnya terhadap tugas dan kewajiban yang telah
dibebankan kepadanya. Manfaat evaluasi bagi aparat pelaksana evaluasi yakni dapat
memperoleh pentunjuk kerja yang berdasarkan fakta, membiasakan diri untuk bekerja secara
sistematis, efektif, dan selalu menghindari kebiasaan untuk mengira-ngira, memperoleh
umpan balik guna penyesuaian dan atau penyempurnaan perencanaan penyuluhan yang lebih
lanjut.

Landasan Evaluasi Penyuluhan

Yang pertama keinginan untuk mengethui sesuatu yaitu proses kegiatan pengukuran dan
penilaian pada hakekatnya adalah sesuatu kegiatan yang dilandasi oleh keinginan untuk
mengetahui, jadi merupakan suatu kegiatan penelitian. Bersumber pada kebenaran adat atau
kebiasaan setempat yang diterima oleh masyarakat, kepercayaan atau agama, penguasa,
pengalaman pribadi, fakta yang tak dapat disangkal, hasil-hasil penelitian ilmiah.

Prinsip-prinsip Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Prinsip-prinsip evaluasi penyuluhan pertanian diantaranya yaitu evaluasi harus berdasarkan


pada fakta dan bukan atas dasar opini, evaluasi harus merupakan bagian integral dari proses
pendidikan penyuluhan yang efektif, dilakukan dalam hubungannya dengan tujuan yang
hendak dicapai, penggunaan alat pengukur yang berbeda atau tidak selalu sama, evaluasi
harus diarahkan kepada efektivitas dan efisiensi metoda yang diterapkan dalam kaitannya
dengan efektivitas dan efisiensi tercapainya tujuan yang ditetapkan, evaluasi harus
dinyatakan secara kuantitatif dan kualitatif, evaluasi harus mencakup 6 hal yang perlu
dikembangkan.

Langkah-langkah Pelaksanaan Evaluasi Penyuluhan

Pemahaman asrti prosedur ilmiah, meneliti tujuan penyuluhannya, menentukan bukti-bukti,


data, fakta, keterangan apa saja yang harus dikumpulkan, kegiatan sampling atau penetapan

8
sample dan pengumpulan data yang diperlukan, analisis dan interpretasi data, perumusan
kesimpulan dari evaluasi yang telah dilaksanakan.

Waktu Pelaksanaan Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Pertama, pada saat menjelang ditetapkannya perencanaan penyuluhan, kedua pada tahapan
awal dan atau pertengahan/menjelang berakhirnya kegiatan penyuluhan.

Pelaksanaan Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Kegiatan evaluasi penyuluhan pertanian dapat pula dilakukan oleh aparat ekstern (bukan
personal yang terlibat di dalamnya) maupun oleh aparat intern

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Keunggulan

Dalam buku Petunjuk Penyuluhan Pertanian karangan Totok Mardikanto dan Sri
Sutarni proses penyusunan/perencanaan program penyuluhan mencakup 4 tahap yakni
penetapan keadaan, penetapan masalah, penetapan tujuan, penetapan cara mencapai tujuan,
sedangkan dalam buku Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian karangan Ir. L.
Suhardiyono perencanaan program penyuluhan tersebut dimulai dari tujuan, pengumpulan
informasi, memilih panitia perencana dan mendiskusikan rencana kerja, konsultasi dengan
para ahli dan kumpulkan informasi hasil penelitian, menyusun rencana kerja, persetujuan dan
revisi, libatkan orang lain. Yang menjadi keunggulan dalam buku Penyuluhan Petunjuk bagi
Penyuluh Pertanian karangan Ir. L. Suhardiyono perencanaan program penyuluhan tidak lah
sampai pada penetapan cara mencapai tujuan/menyusun rencana kerja sebagaimana yang
dijelaskan di buku Petunjuk Penyuluhan Pertanian karangan Totok Mardikanto dan Sri
Sutarni, langkah tersebut sampai pada bagaimana rencana kerja tersebut dapat disetujui atau
bahkan direvisi, dan yang terakhir untuk melakukan rencana kerja yang sudah disetujui perlu
untuk melibatkan orang lain agar mereka merasa diikutkan terlibat dalam penyusunan
program penyuluhan.

Dalam buku Petunjuk Penyuluhan Pertanian karangan Totok Mardikanto dan Sri
Sutarni sistem kerja penyuluhan pertanian bukan terdiri dari 3 bagian yakni olievlek-sijstem
(sistem tetesan minyak), sistem tumpahan air, dan sistem kerja latihan dan kunjungan
(training and visit), sedangkan pada buku Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian
karangan Ir. L. Suhardiyono pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian hanya dilakukan
melalui sistem kerja latihan dan kunjungan, yaitu yang dilatih adalah para penyuluh lapangan
dan pada sistem kunjungan penyuluh yang dilatih melakukan kunjungan kepada kelompok
petani.. Hal ini menajdi kekuatan pada buku Petunjuk Penyuluhan Pertanian karangan Totok
Mardikanto dan Sri Sutarni yang bukan hanya menyatakan bahwasanya sistem kerja
penyuluhan lapangan hanya satu dan berarti satu-satunya.

Dari segi eksternalnya yang menjadi kelebihan dalam buku ini adalah kejelasan
makna tulisan, ukurannya, serta warna yang dipadukan baik dalam halaman sampul maupun
isinya adalah kombinasi warna yang bagus dan tepat.

10
3.2 Kelemahan

Dalam buku Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian karangan Ir. L.


Suhardiyono penggolongan metode penyuluhan yang dilakukan adalah metode perseorangan,
metode kelompok, dan metode massa. Sedangkan dalam buku Petunjuk Penyuluhan
Pertanian karangan Totok Mardikanto dan Sri Sutarni metoda penyuluhan pertanian meliputi
metoda pameran, pertemuan umum, pertunjukan/sandiwara, radio, cassete, televisi,
pemutaran film, media cetak, demonstrasi, pertemuan, karyawisata, kelompok pendegar dan
kelompok pirsawan, anjangsana dan anjangkarya, metoda kontak tani, metoda surat
menyurat, metoda kampanye, dan metode seperti yang ada dalam buku Penyuluhan Petunjuk
bagi Penyuluh Pertanian karangan Ir. L. Suhardiyono menurut pendapat ahli dibuku ini
metode tersebut (metode kelompok, perseorangan, dan massa) termasuk pendekatan psiko
sosial yang mana masing-masing metoda tersebut memerlukan hubungan langsung dan tak
langsung seperti metoda pameran, pertemuan umum, pertunjukan/sandiwara, radio dan lain
sebagainya.

Yang menjadi kelemahan dari segi ekstrinsiknya gambar pada halaman sampul yang
dibuat di buku Penyuluhan Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian karangan Ir. L. Suhardiyono
tidak sesuai dengan judul buku, karena gambar yang disertakan adalah gambar 2 orang petani
yang sedang bekerja, gambar tersebut belum mencirikan adanya penyuluhan bagi kelompok
petani tersebut.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Perencanaan merupakan penetuan cara-cara yang akan digunakan dalam


melaksanakan tujuan yang ingin dicapai, proses penyusunan programnya terdiri dari
penetapan keadaan, penetapan masalah, penetapan tujuan, penetapan cara mencapai tujuan,
rencana kerja harus dinyatakan secara jelas dengan adanya kalender kerja, model
perencanaan programnya yakni jaringan kerja, pendekatan sistem. Materi penyuluhan
pertanian ditujukan agar petani dan keluarganya dapat meningkatkan perilakunya, yang harus
diberikan sebagai bahan penyuluhan yakni ilmu teknik pertanian, ilmu ekonomi pertanian,
ilmu tata laksana rumah tangga petani, dinamika kelompok, politik prmbangunan pertanian.
Sumber materi penyuluhan pertanian harus yang siap pakai, dimana sifat-sifatnya berisikan
pemecahan masalah yang sedang dihadapi, berisikan petunjuk atau rekomendasi teknis, yang
bersifat instrumental. Prinsip-prinsip didaktik materi penyuluhan pertanian yakni fokalisasi,
sequence, sosialisasi, individualisasi, evaluasi, konteksi. Metode penyuluhan pertanian yakni
metode pameran, metoda pertemuan umum, metoda pertunjukan/sandiwara, penyuluhan
melalui radio, metoda penyuluhan melalui cassete, metoda penyuluhan melalui televisi,
metoda penyuluhan melalui pemutaran film, metoda penggunaan media cetak, metoda
demonstrasi, metoda pertemuan, metoda karyawisata, kelompok pendengar dan kelompok
pirsawan, anjangsana dan anjangkarya, metoda kontak tani, metoda surat menyurat, metoda
kampanye. Alat bantu menyuluh antara lain kurikulum, lembar-lembar persiapan, papan tulis
dan papan penempel, alat-alat tulis, projector, perlengkapan ruangan. Sistem kerjanya
olievlek sijstem, sistem tumpah air, sistem kerja latihan dan kunjungan. Pemilihan tempat
penyuluhan di lahan usaha tani atau di tempat-tempat latihan khusus, sedang pemilihan waktu
penyuluhan yang diperkirakan tidak mengganggu petani di dalam melaksanakan usaha tani.
Evaluasi penyuluhan pertanian didasarkan pada landasan, prinsip-prinsip, langkah-langkah
pelaksanaan, waktu dan pelaksanaan evaluasi.

4.2 Saran

Seharusnya untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang penyuluh maka terlebih


dahulu hal yang perlu untuk dimatangkan adalah perencaan programnya yakni termasuk di

12
dalamnya rencana kerja dan kalender kerja serta bagaimana memanfaatkan model
perencanaan tersebut.

13

Anda mungkin juga menyukai