DISUSUN OLEH:
NIM : 1183171022
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
RahmatNya,saya dapat menyelesaikan penyusunan kritikan buku ini sesuai dengan waktu
yang ditentukan. CJR ini saya selesaikan dalam pemenuhan tugas mata kuliah “ Metodologi
Penelitian ”. Saya juga mengucapkan Terimakasih banyak kepada ibu Dr. Nurlaiala, M.Pd
selaku Dosen mata kuliah Metodologi penelitian untuk bimbingan dan arahan kepada saya
selama proses pengerjaan tugas kritikan ini dan semoga dapat memberikan kita semua banyak
manfaat dan menambah wawasan atas CJR yang saya perbuat ini dengan judul
“PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF SERTAPEMIKIRAN DASAR
MENGGABUNGKANNYA ” sebagai judul jurnal saya.
Demikianlah CJR ini saya buat, saya tahu bahwa CJR ini sangat jauh dari kata sempurna
dan kami bersedia menerima kritikan dan saran. Harapan saya semoga CJR ini bermanfaat
bagi kita semua. Atas segala kerendahan hati saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang bersangkutan.
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................
B. TUJUAN...............................................................................................................................
C. MANFAAT.........................................................................................................................
BAB II
INDETITAS JURNAL................................................................................................................
BAB III
PEMBAHASAN..........................................................................................................................
KELEBIHAN JURNAL...............................................................................................................
KELEMAHAN JURNAL............................................................................................................
BAB IV
PENUTUP..................................................................................................................................
A. KESIMPULAN......................................................................................................................
B. SARAN..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penelitian adalah sebuah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu secara
teliti, kritis dalam mencari fakta-fakta dengan menggunakan langkah-langkah tertentu.
Keinginan untuk mengetahui sesuatu tersebut secara teliti, muncul karena adanya suatu
masalah yang membutuhkan jawaban yang benar. Berbagai alasan yang menjadi sebab
sebuah penelitian. Misalnya, mengapa lalu lintas di Ibukota Jakarta sering macet?, mengapa
disiplin karyawan/pegawai rendah?, mengapa prestasi siswa rendah?, mengapa kualitas
pelayanan rendah?, mengapa kepuasan masyarakat terhadap kinerja instansi pemerintah
rendah?. Fokus perhatian dalam suatu penelitian adalah masalah yang dituangkan dalam
pertanyaan penelitian, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkanpenelaahan
situasi yang meragukan (a perplexing situation). Diantara berbagai alasan, mengapa kita
membutuhkan jawaban yang benar dari sejumlah permasalahan tersebut adalah karena (1)
permasalahan tersebut dirasakan saat ini, dan (2) dirasakan oleh banyak orang. Oleh karena
itu, agar jawaban yang kita peroleh tersebut baik, maka diperlukan proses berpikir yang
sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. Berpikir adalah menyusun kata-kata menjadi saling
berhubungan satu sama lain. Berpikir juga berarti menghubungkan suatu fenomena dengan
fenomena lainnya dalam pikiran. Berpikir berarti menempatkan kesadaran kepada suatu
objek sampai pikiran bergerak untuk menyadari bagian-bagian lain dari objek yang disadari
itu. Seperti seseorang yang sedang berlatih mengemudikan mobil. Setelah memperhatikan
tata cara mengemudikan mobil, ia dapat menemukan bahwa terdapat fungsi dari masing-
masing alat yang ada dimobil tersebut. Kemudian ia melakukan suatu pencatatan dan dapat
menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya. Adanya bahasa lisan dan tulisan,
menandai adanya aktifitas berpikir
B. TUJUAN
Mengkritik jurnal dibuat salah satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah
wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu
jurnal, menjadi bahan pertimbangan dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu pada
mata kuliah “ METODE PENELITIAN ” pada jurusan Pendidikan Masyarakat.
C. MANFAAT
1. Kita dapat mengetahui jurnal mana yang cocok diterapkan dalam pembelajaran
IDENTITAS JURNAL
PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
JUDUL SERTAPEMIKIRAN DASAR MENGGABUNGKANNYA
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian dengan model ini, menggabungkan dua pendekatan, yaitu penelitian dengan
pendekatan kuantitaif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat korelasi ataupun pengaruh independent variable terhadap dependent variable.
Adapun pendekatan kualitatif dilakukan dengan observation partisipation untuk membuat
deskripsi, gambaran, lukisan atau makna secara sistematik, mendalam, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar variabel yang diteliti. Berdasarkan
tujuan penelitian, maka penelitian dengan model seperti ini menggunakanexplanatory
research dan descriptive research. Penelitian eksplanasi (explanatory research) digunakan
untuk menguji hubungan antar-variabel yang dihipotesiskan. Hipotesis itu sendiri
menggambarkan hubungan antara dua variabel; untuk mengetahui apakah independent
variablemempengaruhi dependent variable. Format Eksplanasi dimaksudkan untuk
menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan atau
pengaruh dari satu variabel terhadap variabel yang lain. Oleh karena itu, dalam format
eksplanasi peneliti menggunakan sampel dan hipotesis penelitian.
B. SARAN
Brannen, Julia. 1992. Mixing Methods: Qualitative and Quantitative Research. Brookfield,
USA: Avebury, Aldershot Publisher.
Creswell, John W. 1994. Research Design, Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approachs, Second edition. London: Sage Publications.
Denzin, Norman K. & Tvona S. Lincoln (Eds.). Handbook of Qualitative Research.
Terjemahan oleh Dariyatno dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hal. 350.
Lincoln, Yvonna S. & Egon G. Guba. 1985. Naturalistic Inquiry. Beverly Hills: Sage
Publications.
Mulyadi, Mohammad. 2010. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Serta Praktek
Kombinasinya Dalam Penelitian Sosial. Jakarta : Nadi Pustaka.
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Suriasumantri, Jujun.S., 2005. Filsafat Ilmu. Jakarta : Sinar Harapan
JURNAL 2(B. INDONESIA)
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum bagian metode penelitian kuantitatif berisi subbab: (1) pendekatan dan
jenis penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen penelitian, (4) teknik pengumpulan
data, dan (5) analisis data. Namun demikian, boleh jadi pada pedoman penulisan karya ilmiah
yang digunakan oleh masing-masing instansi berbeda, untuk itu calon peneliti harus
berpedoman pada pedoman penulisan dimana mereka bernaung. Namun demikian, secara
umum isi yang harus dijabarkan adalah sama, intinya adalah calon peneliti harus memastikan
bahwa dari masing-masing subbab tersebut sudah benar-benar telah diuraikan secara
operasional atau terinci dan telah mendapat dukungan dari teori.
B. SARAN
Harus dibedakan antara istilah metodologi penelitian dan metode penelitian. Istilah
metodologi penelitian berarti ilmu yang mempelajari cara-cara (metode) yang dapat dijadikan
sebagai cara menjawab masalah penelitian, artinya perbincangan dalam metodologi penelitian
masih bersifat konseptual atau tataran teoritis, sedangkan istilah metode penelitian sudah
mengacu pada aktivitas yang sudah operasional, yakni suatu cara-cara atau langkah-langkah
yang akan dilakukan oleh calon peneliti untuk menjawab masalah penelitian yang diajukan.
Jadi dalam bagian metode penelitian harus dipaparkan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan
calon peneliti untuk menjawab masalah penelitian. Untuk memastikan bahwa cara atau
aktivitas yang akan dilakukan tersebut adalah benar, maka perlu dikuatkan dengan dukungan
secara teoritis, sebagaimana yang telah dikaji dalam metodologi penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL 3(B.INGGRIS)
SUBJEK Students
PENELITIAN
ASSEMENT Whether the types of reasoning anticipated in the framework could be
DATA distinguished among the students‟ responses. Some items, called core
items, were used in each of the annual tests. We then devised a
classification scheme for students‟ responses to all the open response
items, based on our framework and on insights gained from trialling.
Our analysis of the distribution of these response categories for G2b
over the three years revealed that, according to our hierarchy, almost as
large a proportion of students (25%) gave a lower levelresponse in
Year 10 than they had in Year 8 as gave a higher level response (26%)
in Year 10 than in Year 8. A similar pattern occurred from Year 8 to
Year 9 and from Year 9 to Year 10. A total of 1512 students (named
here
proof-students) from 54 schools (111 classes) completed all three
testsA proof test was designed and piloted for each annual survey
comprising items in
number/algebra and geometry, some in open format and some multiple-
choice. At the outset of the project, a theoretical framework for the tests
was articulated based on previous research (see for example Healy &
Hoyles (2000) and Hoyles & Healy (in press) and work cited in these
papers): for example, the framework included ascertaining whether or
not a mathematical explanation justifying an answer could be
constructed, and (in geometry) distinguishing between reasoning from
the basis of perception or from geometrical properties. The next steps in
the design of the proof tests were to analyse the curriculum for each
year group, write items that were appropriate to the curriculum (as well
as fitting the framework), and discuss the items
with teachers in 5 pilot schools. Finally, the tests were piloted
METODE Kuantitatif
PENELITIAN
HASIL&PEMBA The classification scheme for the explanation part of G2b consisted of
HASAN four broad categories, hierarchically-ordered according to our
assessment of the quality of
mathematical explanation. They ranged from category 1 (c1) (lowest
level), where
students gave no conceptual explanation (measured or produced a
visual estimate), to
c2, where explanations included reference to mathematical properties
but without apparent deductive reasoning, to c3, where explanations
were correct but lacked generality, and finally to c4, where explanations
were judged as adequate for this age group We also scored the
responses based on this hierarchy, for purposes of statistical analysis.
A typical c2 response is illustrated in Figure 2, which consists
essentially of a restatement of the givens Our analysis of the
distribution of these response categories for G2b over the three years
revealed that, according to our hierarchy, almost as large a proportion
of students (25%) gave a lower level response in Year 10 than they had
in Year 8 as gave a higher level response (26%) in Year 10 than in Year
8. A similar pattern occurred from Year 8 to Year 9 and from Year 9 to
Year 10.
KELEBIHAN In this paper we describe an example of research that combined
PENELITIAN quantitative and qualitative methods in order to investigate students‟
developing mathematical
reasoning over time and to identify factors that were influential in this
development.
KELEMAHAN A fundamental objective of mathematics education must be to help
PENELITIAN students recognise and construct mathematical arguments. Yet it is
well known in mathematics education that most school students do not
find these processes straightforward.
KESIMPULAN We conclude by noting that combining methods promises attractive
rewards as a consequence of bringing together a range of perspectives
that separately and together offer unique insight into the complex
process of learning in a subject domain. However the demands of this
approach in time, effort and expertise.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Those data revealed that at the time of the Year 8 survey, the mathematics department
had just changed from mixed ability teaching to setting, at the behest of a new head teacher.
This was done hurriedly, with few appropriate materials and against the wishes of the
mathematics department. This might explain why there was a marked improvement in proof
scores in Year 9, when the new structure had settled down, but sheds no light on the „special‟
progress of the girls in particular, as indicated by the analysis undertaken a year later.
DAFTAR PUSTAKA
Hoyles, C. (1997). „The curricular shaping of students‟ approaches to proof‟. For the
Learning of Mathematics, 17(1), 7-16.
Hoyles, C., and Healy, L. (in press). 'Curriculum Change and Geometrical Reasoning'.
In P. Boero (ed), Theorems in School. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.
Keys, W., Harris, S. and Fernandes, C (1996), ‘Third International Mathematics and
Science Study, First National Report Part 1’. Windsor: NFER
Küchemann, D. and Hoyles, C. (2003). Year 8, Year 9 and Year 10 Technical Reports
of the Longitudinal Proof Project, http://www.ioe.ac.uk/proof/techreps.html.
Wang, D. (2002). Multilevel Models of the Y9 Data, in Küchemann, D. and Hoyles,
C. (2003). Year 8, Year 9 and Year 10 Technical Reports of the Longitudinal Proof
Project, http://www.ioe.ac.uk/proof/techreps.html.
Woodhouse, G. (2002). Longitudinal Proof Project: Multilevel Models of the First
Year‟s Data, in Küchemann, D. and Hoyles, C. (2003). Year 8, Year 9 and Year 10
Technical Reports of the Longitudinal
ProofProject,http://www.ioe.ac.uk/proof/techreps.html.