Anda di halaman 1dari 26

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

SERTAPEMIKIRAN DASAR MENGGABUNGKANNYA

DISUSUN OLEH:

NAMA : ERIKA AGUSTINA SITOMPUL

KELAS : PENMAS REG B.2018

NIM : 1183171022

MATKUL : METODELOGI PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU : Dr. Nurlaila,M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
RahmatNya,saya dapat menyelesaikan penyusunan kritikan buku ini sesuai dengan waktu
yang ditentukan. CJR ini saya selesaikan dalam pemenuhan tugas mata kuliah “ Metodologi
Penelitian ”. Saya juga mengucapkan Terimakasih banyak kepada ibu Dr. Nurlaiala, M.Pd
selaku Dosen mata kuliah Metodologi penelitian untuk bimbingan dan arahan kepada saya
selama proses pengerjaan tugas kritikan ini dan semoga dapat memberikan kita semua banyak
manfaat dan menambah wawasan atas CJR yang saya perbuat ini dengan judul
“PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF SERTAPEMIKIRAN DASAR
MENGGABUNGKANNYA ” sebagai judul jurnal saya.

Demikianlah CJR ini saya buat, saya tahu bahwa CJR ini sangat jauh dari kata sempurna
dan kami bersedia menerima kritikan dan saran. Harapan saya semoga CJR ini bermanfaat
bagi kita semua. Atas segala kerendahan hati saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang bersangkutan.

MEDAN,28 DESEMBER 2020

ERIKA AGUSTINA SITOMPUL


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ...............................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB 1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................

B. TUJUAN...............................................................................................................................

C. MANFAAT.........................................................................................................................

BAB II

INDETITAS JURNAL................................................................................................................

BAB III

PEMBAHASAN..........................................................................................................................

KELEBIHAN JURNAL...............................................................................................................

KELEMAHAN JURNAL............................................................................................................
BAB IV

PENUTUP..................................................................................................................................

A. KESIMPULAN......................................................................................................................

B. SARAN..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian adalah sebuah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu secara
teliti, kritis dalam mencari fakta-fakta dengan menggunakan langkah-langkah tertentu.
Keinginan untuk mengetahui sesuatu tersebut secara teliti, muncul karena adanya suatu
masalah yang membutuhkan jawaban yang benar. Berbagai alasan yang menjadi sebab
sebuah penelitian. Misalnya, mengapa lalu lintas di Ibukota Jakarta sering macet?, mengapa
disiplin karyawan/pegawai rendah?, mengapa prestasi siswa rendah?, mengapa kualitas
pelayanan rendah?, mengapa kepuasan masyarakat terhadap kinerja instansi pemerintah
rendah?. Fokus perhatian dalam suatu penelitian adalah masalah yang dituangkan dalam
pertanyaan penelitian, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkanpenelaahan
situasi yang meragukan (a perplexing situation). Diantara berbagai alasan, mengapa kita
membutuhkan jawaban yang benar dari sejumlah permasalahan tersebut adalah karena (1)
permasalahan tersebut dirasakan saat ini, dan (2) dirasakan oleh banyak orang. Oleh karena
itu, agar jawaban yang kita peroleh tersebut baik, maka diperlukan proses berpikir yang
sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. Berpikir adalah menyusun kata-kata menjadi saling
berhubungan satu sama lain. Berpikir juga berarti menghubungkan suatu fenomena dengan
fenomena lainnya dalam pikiran. Berpikir berarti menempatkan kesadaran kepada suatu
objek sampai pikiran bergerak untuk menyadari bagian-bagian lain dari objek yang disadari
itu. Seperti seseorang yang sedang berlatih mengemudikan mobil. Setelah memperhatikan
tata cara mengemudikan mobil, ia dapat menemukan bahwa terdapat fungsi dari masing-
masing alat yang ada dimobil tersebut. Kemudian ia melakukan suatu pencatatan dan dapat
menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya. Adanya bahasa lisan dan tulisan,
menandai adanya aktifitas berpikir

B. TUJUAN

Mengkritik jurnal dibuat salah satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah
wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu
jurnal, menjadi bahan pertimbangan dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu pada
mata kuliah “ METODE PENELITIAN ” pada jurusan Pendidikan Masyarakat.

C. MANFAAT

1. Kita dapat mengetahui jurnal mana yang cocok diterapkan dalam pembelajaran

2. Mengulas isi jurnal

3. .Melatih kemampuan dalam mengkritisi dari sebuah jurnal.


BAB II

IDENTITAS JURNAL
PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
JUDUL SERTAPEMIKIRAN DASAR MENGGABUNGKANNYA

JURNAL METODE PENELITIAN


https://media.neliti.com/media/publications/134513-ID
DOWLOAD
penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif-se.pdf

VOLUME-NO/TAHUN Vol. 15 No. 1 (Januari – Juni 2011

NO-ISSN/HALAMAN NOISSN-/12 HALAMAN


Mohammad Mulyadi / mohammdmulyadi@gmail.com
PENULIS/EMAIL

REVIEW ERIKA AGUSTINA SITOMPUL

TANGGAL REVIEW 28 DESEMBER 2020


Saling memperkuat dan saling melengkapi sehingga akan
TUJUAN PENELITIAN
dicapai hasil penelitian yang tidak hanya obyektif, terstruktur
dan terukur namun akan dicapai juga hasil penelitian yang
mendalam dan factual

SUBJEK PENELITIAN Para yang menggunakan peneliti kuantitatif dan kualitatif


Sejak awal, dalam melakukan penelitian sudah harus
ASSEMEN DATA
ditentukan dengan jelas pendekatan atau desain penelitian
apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar
penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan
kokoh dilihat dari sudut metodologi penelitian, disamping
pemahaman hasil penelitian yang akan lebih proporsional
apabila pembaca mengetahui pendekatan atau desain yang
diterapkan. Obyek dan masalah penelitian memang
mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan mengenai
pendekatan, desain ataupun metode penelitian yang akan
diterapkan. Tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa
didekati dengan pendekatan tunggal, sehingga diperlukan
pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu obyek
dan masalah yang akan diteliti tidak pas atau kurang
sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain
dapat digunakan, atau bahkan mungkin menggabungkannya.
Meskipun dalam tataran epistemologis/filosofis perbedaan
antara keduanya tampak, karena paham positivistik
merupakan pendekatan penelitian yang umumnya disamakan
dengan penelitian kuantitatif, sementara itu paham
naturalistik merupakan pendekatan penelitian yang mewakili
penelitian kualitatif, namun pada tataran praktis sebenarnya
keduanya dapat digunakan secara bersamaan.
Penelitian kualitatif menekankan pada metode penelitian
METODE PENELITIAN
observasi dan dialog (wawancara mendalam) di lapangan dan
datanya dianalisa dengan cara non-statistik. Pendekatan
kualitatif menekankan pada makna dan pemahaman dari
dalam (verstehen),penalaran, definisi suatu situasi tertentu
(dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal

Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang


HASIL&PEMBAHASAN
mewakili paham positivisme, sementara itu penelitian
kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili
paham naturalistik (fenomenologis). Penelitian dengan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif oleh sebagian kalangan
tidak boleh dicampuradukan, namun pemahaman ini
dianggap keliru oleh para peneliti yang melihat bahwa
masing-masing pendekatan penelitian mempunyai
kelemahan, dan oleh karenanya dianggap perlu untuk
melakukan kombinasi, agar masingmasing pendekatan saling
melengkapi. Alasan pemilihan kedua pendekatan penelitian
tersebut adalah bahwa kedua jenis penelitian tersebut saling
memperkuat dan saling melengkapi sehingga akan dicapai
hasil penelitian yang tidak hanya obyektif, terstruktur dan
terukur namun akan dicapai juga hasil penelitian yang
mendalam dan faktual.

Pada mulanya metode kuantitatif dianggap memenuhi syarat


KEKUATAN PENELITIAN
sebagai metode penilaian yang baik, karena menggunakan
alat-alat atau instrumen untuk mengakur gejala-gejala
tertentu dan diolah secara statistik. Tetapi dalam
perkembangannya, data yang berupa angka dan pengolahan
matematis tidak dapat menerangkan kebenaran secara
meyakinkan. Oleh sebab itu digunakan metode kualitatif
yang dianggap mampu menerangkan gejala atau fenomena
secara lengkap dan menyeluruh.
Kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan
KELEMAHAN
PENELITIAN banyaknya gejala-gejala yang ditemukan .Pada mulanya
metode kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebagai
metode penilaian yang baik, karena menggunakan alat-alat
atau instrumen untuk mengukur gejala-gejala tertentu
dan diolah secara statistik. Tetapi dalam perkembangannya,
data yang berupa angka dan pengolahan matematis tidak
dapat menerangkan kebenaran secara meyakinkan. Oleh
sebab itu digunakan metode kualitatif yang dianggap mampu
menerangkan gejala atau fenomena.

Penelitian dengan model ini, menggabungkan dua


KESIMPULAN
pendekatan, yaitu penelitian dengan pendekatan kuantitaif
dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk
mengetahui apakah terdapat korelasi ataupun pengaruh
independent variable terhadap dependent variable. Adapun
pendekatan kualitatif dilakukan dengan observation
partisipation untuk membuat deskripsi, gambaran, lukisan
atau makna secara sistematik, mendalam, faktual dan akurat
mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan antara
variabel yang diteliti
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN ISI JURNAL


1. Isi jurnal ini sangat bagus dan bahasa yang digunakan sangat mudah
dimengerti.
2. Dalam jurnal ini juga membahas penelitian yang dapat digunakan dalam
melakukan penelitian.
3. Ulasan jurnal ini juga sangat bagus dengan diberikiannya tabel dan contoh
sehingga sangat untuk dipahami.

B. KELEMAHAN ISI JURNAL.


1. Jurnal ini belum memiliki NO-ISSN
2. Jurnal ini juga tidak memiliki gambar
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian dengan model ini, menggabungkan dua pendekatan, yaitu penelitian dengan
pendekatan kuantitaif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat korelasi ataupun pengaruh independent variable terhadap dependent variable.
Adapun pendekatan kualitatif dilakukan dengan observation partisipation untuk membuat
deskripsi, gambaran, lukisan atau makna secara sistematik, mendalam, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar variabel yang diteliti. Berdasarkan
tujuan penelitian, maka penelitian dengan model seperti ini menggunakanexplanatory
research dan descriptive research. Penelitian eksplanasi (explanatory research) digunakan
untuk menguji hubungan antar-variabel yang dihipotesiskan. Hipotesis itu sendiri
menggambarkan hubungan antara dua variabel; untuk mengetahui apakah independent
variablemempengaruhi dependent variable. Format Eksplanasi dimaksudkan untuk
menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan atau
pengaruh dari satu variabel terhadap variabel yang lain. Oleh karena itu, dalam format
eksplanasi peneliti menggunakan sampel dan hipotesis penelitian.

B. SARAN

Penelitian eksplanasi memiliki kredibilitas untuk mengukur, menguji hubungansebab


akibat dari dua atau lebih variabel dengan menggunakan analisis statistik inferensial
(induktif). Disamping itu penelitian eksplanasi juga dapat digunakan untuk mengembangkan
dan menyempurnakan teori bahkan sebaliknya melemahkan bahkan mengugurkan teori..
DAFTAR PUSTAKA

Brannen, Julia. 1992. Mixing Methods: Qualitative and Quantitative Research. Brookfield,
USA: Avebury, Aldershot Publisher.
Creswell, John W. 1994. Research Design, Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approachs, Second edition. London: Sage Publications.
Denzin, Norman K. & Tvona S. Lincoln (Eds.). Handbook of Qualitative Research.
Terjemahan oleh Dariyatno dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hal. 350.
Lincoln, Yvonna S. & Egon G. Guba. 1985. Naturalistic Inquiry. Beverly Hills: Sage
Publications.
Mulyadi, Mohammad. 2010. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Serta Praktek
Kombinasinya Dalam Penelitian Sosial. Jakarta : Nadi Pustaka.
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Suriasumantri, Jujun.S., 2005. Filsafat Ilmu. Jakarta : Sinar Harapan
JURNAL 2(B. INDONESIA)

JUDUL PEMAPARAN METODE PENELITIAN


KUANTITATIF
JURNAL METODE KUANTITATIF
DOWLOAD http://repository.uin-malang.ac.id/1984/2/1984.pdf
VOL-NO/TAHUN VOL-3-NO 1/JULI 2017
NO-ISSN/HALAMAN NOISSN-/16 HALAMAN
PENULIS/EMAIL Dr. Wahidmurni, M.Pd/
wahidmurni@ppipsuin.malang,ac.id..m
REVIEW ERIKA AGUSTINA SITOMPUL
TANGGAL REVIEW 28 DESEMBER 2020
TUJUAN Untuk dapat menjabarkan dengan baik tentang
pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan
sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, dan analisis data dalam suatu proposal
dan/atau laporan penelitian diperlukan pemahaman
yang baik tentang masing-masing konsep tersebut
SUBJEK PENELITIAN Para yang menggunakan peneliti kuantitatif
ASSEMENT DATA Dalam menyusun metode penelitian berarti bahwa
pada bagian ini sudah harus menggambarkan
tentang cara-cara yang akan ditempuh atau
digunakan oleh penelitiuntuk melaksanakan suatu
kegiatan penelitian dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang dirumuskan dalam rumusan
masalah atau fokus penelitian. Artinya dengan
membaca proposal penelitian, pembaca
mengetahui cara-cara yang terperinci akan
dilakukan oleh peneliti untuk menjawab rumusan
penelitian. Sebab, proposal penelitian ini tentunya
akan dibaca oleh pembimbing, calon subyek
penelitian, atau orang lain yang berkepentingan
dengan proposal penelitian. Untuk itu mereka perlu
mendapatkangambaran yang jelas dan rinci tentang
kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh calon
peneliti.Untuk itu calon peneliti harus dapat
membedakan pengertian metodologi penelitian dan
metode penelitian. Secara umum metodologi
penelitian ini masih bersifat konseptual atau
teoritis, sehingga ketika kita belajar metodologi
penelitian kita banyak berbicara tentang teori-teori
dan konsep-konsep yang berkaitan dengan metode
penelitian; artinya kita masih banyak mengutip
pendapat pakar dari berbagai literatur yang ada.
Sedangkan yang dikehendaki dalam bagian metode
penelitian dalam proposal penelitian, lebih-lebih
dalam laporan penelitian adalah uraian tentang
cara-cara yang akan dilakukan peneliti dalam
menjawab pertanyaan yang dirumuskan dalam
subbab rumusan masalah penelitian atau fokus
penelitian. Untuk itu, pada bagian metode
penelitian harus diuraikan cara-cara tersebut secara
operasional, namun tetap didukung oleh teori yang
ada. Artinya cara atau langkah yang ditempuh
mendapat dukungan atau pembenaran dari suatu
teori atau pendapat pakar.

METODE PENELITIAN Dalam penelitian kuantitatif, umumnya alat


pengumpul data/instrumen penelitian yang
digunakan oleh peneliti dikembangkan dari jabaran
variabel penelitian yang dikembangkan dari teori-
teori yang akan diuji melalui kegiatan penelitian
yang dikerjakan.
HASIL&PEMBAHASAN Secara umum bagian metode penelitian kuantitatif
berisi subbab: (1) pendekatan dan jenis penelitian,
(2) populasi dan sampel, (3) instrumen penelitian,
(4) teknik pengumpulan data, dan (5) analisis data,
sedangkan untuk metode penelitian kualitatif berisi
subbab: (1) pendekatan dan jenis penelitian, (2)
kehadiran peneliti, (3) lokasi penelitian, (4) sumber
data, (5) teknik pengumpulan data, (6) analisis
data, dan (7) pengecekan keabsahan
temuan.Sebelum memulai menulis bagian ini hal
penting yang harus diketahui adalah bagaimana
bentuk pertanyaan yang dirumuskan dalam bagian
rumusan masalah penelitian atau fokus penelitian?;
kadang-kadang juga ada rumusan masalah
dinyatakan dalam kalimat pernyataan. Dari
pertanyaan-pertanyaan ini dapat diketahui apakah
pendekatan penelitian yang digunakan adalah
pendekatan penelitian kualitatif ataupendekatan
penelitian kuantitatif. Kita dapat memutuskannya
setelah mengetahui ciri-ciri dari masing masing
pendekatan penelitian yang dipelajari dalam
matakuliah Metodologi Penelitian.

KEKUATAN PENELITIAN Hal ini penting untuk memastikan bahwa jenis


penelitian sampai dengan analisis data yang
dituangkan dalam proposal dan laporan penelitian
telah sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah
yang dipersyaratkan. Pada artikel ini disajikan
contoh-contoh riil pemaparan pendekatan dan jenis
penelitian sampai dengan analisis data penelitian
kuantitatif.
KELEMAHAN PENELITIAN Sebelum memulai menulis bagian ini hal penting
yang harus diketahui adalah bagaimana bentuk
pertanyaan yang dirumuskan dalam bagian
rumusan masalah penelitian atau fokus penelitian?;
kadang-kadang juga ada rumusan masalah
dinyatakan dalam kalimat pernyataan
KESIMPULAN Secara umum isi yang harus dijabarkan adalah
sama, intinya adalah calon peneliti harus
memastikan bahwa dari masing-masing subbab
tersebut sudah benar-benar telah diuraikan secara
operasional atau terinci dan telah mendapat
dukungan dari teori.
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN ISI JURNAL


1. Isi jurnal ini sangat bagus dan bahasa yang digunakan sangat
mudah dimengerti.
2. Dalam jurnal ini juga membahas penelitian yang dapat
digunakan dalam melakukan penelitian.
3. Ulasan jurnal ini juga sangat bagus dengan diberikiannya tabel
dan contoh sehingga sangat untuk dipahami.

C. KELEMAHAN ISI JURNAL.


 Jurnal ini belum memiliki NO-ISSN
 Jurnal ini juga tidak memiliki gambar

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum bagian metode penelitian kuantitatif berisi subbab: (1) pendekatan dan
jenis penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen penelitian, (4) teknik pengumpulan
data, dan (5) analisis data. Namun demikian, boleh jadi pada pedoman penulisan karya ilmiah
yang digunakan oleh masing-masing instansi berbeda, untuk itu calon peneliti harus
berpedoman pada pedoman penulisan dimana mereka bernaung. Namun demikian, secara
umum isi yang harus dijabarkan adalah sama, intinya adalah calon peneliti harus memastikan
bahwa dari masing-masing subbab tersebut sudah benar-benar telah diuraikan secara
operasional atau terinci dan telah mendapat dukungan dari teori.

B. SARAN

Harus dibedakan antara istilah metodologi penelitian dan metode penelitian. Istilah
metodologi penelitian berarti ilmu yang mempelajari cara-cara (metode) yang dapat dijadikan
sebagai cara menjawab masalah penelitian, artinya perbincangan dalam metodologi penelitian
masih bersifat konseptual atau tataran teoritis, sedangkan istilah metode penelitian sudah
mengacu pada aktivitas yang sudah operasional, yakni suatu cara-cara atau langkah-langkah
yang akan dilakukan oleh calon peneliti untuk menjawab masalah penelitian yang diajukan.
Jadi dalam bagian metode penelitian harus dipaparkan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan
calon peneliti untuk menjawab masalah penelitian. Untuk memastikan bahwa cara atau
aktivitas yang akan dilakukan tersebut adalah benar, maka perlu dikuatkan dengan dukungan
secara teoritis, sebagaimana yang telah dikaji dalam metodologi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, J. W. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods


Approaches, 4 Edition. London: Sage
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus versi online/daring (dalam jaringan).Price, P.
C. 2012. Psychology Research Methods: Core Skills and Concepts (v. 1.0).
https://2012books.lardbucket.org/pdfs/psychology-research-methods-core-skills-
and-concepts.pdf, diakses tanggal 8 Juni 2017.
Wahidmurni. 2003. Hubungan Kausal antara Faktor Manajerial, Perencanaan dan
Ketidakpastian Lingkungan dengan Kinerja UKM pada Sektor Manufaktur di Jawa Timur.
Disertasi, tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

JURNAL 3(B.INGGRIS)

JUDUL Students’ Developing Knowledge in a Subject Discipline: Insights from


combining Quantitative and Qualitative Methods.
JURNAL Journal of Social Research Methodology,
DOWLOAD https://www.researchgate.net/publication/248988919_Students'_Develo
ping_Knowledge_in_a_Subject_Discipline_Insights_from_Combining_
Quantitative_and_Qualitative_Methods
VOL-NO/TAHUN Vol. 8, No.3 July, (20015)
NO- 1364-5579 /22 HALAMAN
ISSN/HALAMAN
PENULIS/EMAIL Celia Hoyles &Dietmar Küchemann/celiahoyles@gmail.com

REVIEW ERIKA AGUSTINA SITOMPUL


TANGGAL 28 DESEMBER 2020
REVIEW
TUJUAN Research that combined quantitative and qualitative methods in order to
investigate students‟ developing mathematical reasoning over time and
to identify factors that were influential in this development.

SUBJEK Students
PENELITIAN
ASSEMENT Whether the types of reasoning anticipated in the framework could be
DATA distinguished among the students‟ responses. Some items, called core
items, were used in each of the annual tests. We then devised a
classification scheme for students‟ responses to all the open response
items, based on our framework and on insights gained from trialling.
Our analysis of the distribution of these response categories for G2b
over the three years revealed that, according to our hierarchy, almost as
large a proportion of students (25%) gave a lower levelresponse in
Year 10 than they had in Year 8 as gave a higher level response (26%)
in Year 10 than in Year 8. A similar pattern occurred from Year 8 to
Year 9 and from Year 9 to Year 10. A total of 1512 students (named
here
proof-students) from 54 schools (111 classes) completed all three
testsA proof test was designed and piloted for each annual survey
comprising items in
number/algebra and geometry, some in open format and some multiple-
choice. At the outset of the project, a theoretical framework for the tests
was articulated based on previous research (see for example Healy &
Hoyles (2000) and Hoyles & Healy (in press) and work cited in these
papers): for example, the framework included ascertaining whether or
not a mathematical explanation justifying an answer could be
constructed, and (in geometry) distinguishing between reasoning from
the basis of perception or from geometrical properties. The next steps in
the design of the proof tests were to analyse the curriculum for each
year group, write items that were appropriate to the curriculum (as well
as fitting the framework), and discuss the items
with teachers in 5 pilot schools. Finally, the tests were piloted

METODE Kuantitatif
PENELITIAN
HASIL&PEMBA The classification scheme for the explanation part of G2b consisted of
HASAN four broad categories, hierarchically-ordered according to our
assessment of the quality of
mathematical explanation. They ranged from category 1 (c1) (lowest
level), where
students gave no conceptual explanation (measured or produced a
visual estimate), to
c2, where explanations included reference to mathematical properties
but without apparent deductive reasoning, to c3, where explanations
were correct but lacked generality, and finally to c4, where explanations
were judged as adequate for this age group We also scored the
responses based on this hierarchy, for purposes of statistical analysis.
A typical c2 response is illustrated in Figure 2, which consists
essentially of a restatement of the givens Our analysis of the
distribution of these response categories for G2b over the three years
revealed that, according to our hierarchy, almost as large a proportion
of students (25%) gave a lower level response in Year 10 than they had
in Year 8 as gave a higher level response (26%) in Year 10 than in Year
8. A similar pattern occurred from Year 8 to Year 9 and from Year 9 to
Year 10.
KELEBIHAN In this paper we describe an example of research that combined
PENELITIAN quantitative and qualitative methods in order to investigate students‟
developing mathematical
reasoning over time and to identify factors that were influential in this
development.
KELEMAHAN A fundamental objective of mathematics education must be to help
PENELITIAN students recognise and construct mathematical arguments. Yet it is
well known in mathematics education that most school students do not
find these processes straightforward.
KESIMPULAN We conclude by noting that combining methods promises attractive
rewards as a consequence of bringing together a range of perspectives
that separately and together offer unique insight into the complex
process of learning in a subject domain. However the demands of this
approach in time, effort and expertise.

BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN ISI JURNAL


 Isi jurnal ini sangat bagus dan bahasa yang digunakan sangat
mudah dimengerti.
 Dalam jurnal ini juga membahas penelitian yang dapat
digunakan dalam melakukan penelitian.
 Ulasan jurnal ini juga sangat bagus dengan diberikiannya tabel
dan contoh sehingga sangat untuk dipahami.
B. KELEMAHAN ISI JURNAL.
1. Dalam jurnal ini para siswa sebagai sampel dalam
pengunaan dalam penelitian
2. Dalam jurnal ini ada tulisan yang sulit dimengerti

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

In other quantitative analyses of scores, we were able to gauge students‟ progress


overall, and to identify significant predictors, some of which only came to light
following longitudinal analysis. We were better able to appreciate the meaning of the
predictors when contextualised through case studies, but reciprocally, attempting to
quantify what we deemed were common factors from the case studies tested more
rigorously our assumptions and perceptions. For example an initial assumption, concerning
social class influences being „wrapped up‟ in mathematics baseline, was not supported. In
the last year, our case studies identified yet another common factor, the existence of a
superset, but its robustness would need to be tested by adding it to later models. However, it
is important to report that not all influential factors revealed in case studies are quantifiable,
such as the existence of unique local factors, which can only be „uncovered‟ by qualitative
means, and which appeared central to any explanation of exceptional performance or
progress.

B. SARAN
Those data revealed that at the time of the Year 8 survey, the mathematics department
had just changed from mixed ability teaching to setting, at the behest of a new head teacher.
This was done hurriedly, with few appropriate materials and against the wishes of the
mathematics department. This might explain why there was a marked improvement in proof
scores in Year 9, when the new structure had settled down, but sheds no light on the „special‟
progress of the girls in particular, as indicated by the analysis undertaken a year later.

DAFTAR PUSTAKA
Hoyles, C. (1997). „The curricular shaping of students‟ approaches to proof‟. For the
Learning of Mathematics, 17(1), 7-16.
Hoyles, C., and Healy, L. (in press). 'Curriculum Change and Geometrical Reasoning'.
In P. Boero (ed), Theorems in School. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.
Keys, W., Harris, S. and Fernandes, C (1996), ‘Third International Mathematics and
Science Study, First National Report Part 1’. Windsor: NFER
Küchemann, D. and Hoyles, C. (2003). Year 8, Year 9 and Year 10 Technical Reports
of the Longitudinal Proof Project, http://www.ioe.ac.uk/proof/techreps.html.
Wang, D. (2002). Multilevel Models of the Y9 Data, in Küchemann, D. and Hoyles,
C. (2003). Year 8, Year 9 and Year 10 Technical Reports of the Longitudinal Proof
Project, http://www.ioe.ac.uk/proof/techreps.html.
Woodhouse, G. (2002). Longitudinal Proof Project: Multilevel Models of the First
Year‟s Data, in Küchemann, D. and Hoyles, C. (2003). Year 8, Year 9 and Year 10
Technical Reports of the Longitudinal
ProofProject,http://www.ioe.ac.uk/proof/techreps.html.

Anda mungkin juga menyukai