Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Perencanaan Program PLS

DISUSUN

OLEH :

ERIKA AGUSTINA SITOMPUL

1183171022

PENMAS REG B 2018

PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab
kehendak -Nyalah yang menjadikan saya senantiasa menikmati segala bukti kasih sayang-Nya.
Karena rahmat itu pula Review Jurnal ini dapat sampai kehadapan pembaca.

Review jurnal ini membahas tentang dan ,Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada
Bapak selaku Dosen Pengampu mata kuliah yang telah membimbing saya dalam pembuatan
review jurnal ini. Serta tak lupa kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu
proses pembuatan review jurnal ini.

Saya berharap setelah membaca review jurnal ini dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dan tambahan wawasan sehingga kedepannya review jurnal ini setidaknya
bermanfaat buat kita semua.

Dalam penulisan review jurnal ini, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan.
Saya berharap adanya masukan dan kritikan yang sifatnya membangun agar kedepannya saya
bisa lebih bagus lagi.

Medan, Oktober 2020

ERIKA AGUSTINA SITOMPUL


IDENTITAS JURNAL

Judul Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Perencanaan


Pembangunan Di Daerah
Jurnal Jurnal Biology Science & Education

Volume dan Halaman Vol 3 no 1 dan Halaman 1-9


Tahun 2014
ISSN 2252-858X
Kata kunci partisipasi, proaktif tahapan pembangun
Penulis Usman Matdoan
Reviewer Erika Agustina Sitompul
Tanggal Review 5- Oktober- 2020

REVIEW JURNAL
A. PENDAHULUAN

Pembicaraan tentang partisipasi dewasa ini telah menjadi salah satu pilihan alternatif dari
berbagai kajian-kajian akademik yang mengemuka, terutama dalam kaitannya dengan proses
perumusan pada berbagai model perencanaan dan kebijakan pembangunan, partisipasi dalam
kajiannya lebih mendorong adanya keterlibatan masyarakat sebagai stakeholders utama dalam
pembangunan, partisipasi masyakat dalam konteks ini tidak dijadikan sebagai jargon dari suatu
sistem pemerintahan tertentu untuk mengungguli policynya, tetapi konsep partisipasi
masyarakat adalah sebagai sebuah pilahan kebijakan yang lebih pengejawantahan nilai-nilai
yang berbasis pada rakyat sebagai pelaku utama pembangunan.

B. ANALISIS JURNAL
1. Sajian Materi
Hadirnya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah secara
formal telah mengubah format penyelenggaraan pemerintahan yang monolitik dan terpusat ke
arah keberagaman. Dimana pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri. Selanjutnya melalui kewenangan ini pemerintahan daerah
dapat berbuat berbagai kebijakan terkait dengan penyelenggaraan pelayanan kebutuhan dasar
masyarakat tanpa perlu menunggu arahan, petunjuk serta kebijakan dari pemerintah pusat
secara lebih spesifik.
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 menghendaki adanya keikutsertaan masyarakat
dalam proses perumusan kebijakan daerah, sehingga perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan di daerah itu benar-benar bermuara kepada suatu perencanaan yang berbasis
pada partisipasi masyarakat. Masih dalam hubungannya dengan penerapan Undangundang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, paradigma pembangunan yang
sentralistik menjadi pembangunan terdesentralisasi, yang dalam pelaksanaannya telah
memberikan peluang kepada pemerintah daerah berdasarkan kewenangannya untuk
menciptakan kemandirian dalam rangka pelaksanaan pembangunan di daerah serta berpijak
pada prinsip-prinsip demokrasi, transparansi, pemerataan dan peran serta partisipasi
masyarakat dengan potensi sumber daya alam dan karakteristik daerah untuk memenuhi
kebutuhan hakhak dasar masyarakat di daerah.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif serta menggunakan desian diskriptif, bersifat
kajian kepustakaan yang dihubungkan dengan realitas sosial. Sampel dari penelitia ini adalah di
Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah dalam berbagai proses perencanan pembangunan,
baik pada tahapan konseptualisasi, perencanaan, implementasi dan refleksi Menunjukan
presentasi keterlibatan masyarakat pada ke empat aspek (konseptualisasi, perencanaan,
implementasi dan refleksi) memperlihatkan tingkat keterlibatan masyarakat yang sangat
terbatas, kondisi ini memperlihatkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai
proses pembangunan masyarakat yang sangat terbatas. Menunjukan presentasi keterlibatan
masyarakat pada ke empat aspek (konseptualisasi, perencanaan, implementasi dan refleksi)
memperlihatkan tingkat keterlibatan masyarakat yang sangat terbatas, kondisi ini
memperlihatkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai proses pembangunan
masyarakat yang sangat terbatas.

2. Komentar
Pada jurnal ini lebih banyak menceritakan atau membahsa tentang isi yang terdapat pada
UU 32 tahun 2004 yang membahas tentang pemerintahan daerah secara formal telah mengubah
format penyelenggaraan pemerintahan yang monolitik dan terpusat ke arah keberagaman.
Dimana karena adanya UU ini pemeritah lebih banyak berkontribusi didalam sebuah
pembangunan yang dilakukan di masyarakat tetapi masyarakat hanya seidikt bahkan tidak
dikutsertakan didalam pembangunan daerah tersebut, maksutnya pemerintah secara
menyeluruh menghandle semua yang berkaitan dengan pembangunan yang akan dilakukan di
daerah tersebut tampa mengikutsertakan masyarakat dalam haltersebut dan jika dipersenkan
partisipasi pemerintahan adalah 90% dan masyarakat hanya 10% yang artinya disini tingkat
partisipasi masyarakat disini sangatlah terbatas.
Didalam tahap perencanaannya sudah dijelaskan sebgaimana diatas, bahwa pemerintah
lebih banyak ikut andil dalam pembangunan daerah ini,dan masyarakat hanya segelintir saja,
perencanaan pembangunan (75%), dilain sisi terlihat ada kecenderungn kenaikan peranan
masyarakat (25%) dalam kaitannya dengan proses perencanaan pembangunan,
Dan didalam pengimplementasiannya kecenderungan peranan pemerintah sama dengan
peranan pemerintah pada tahapan perencanaan pembangunan, yaitu antara 75% menunjukan
tingkat keterlibatan pemerintah dan 25% menunjukan tingkat keterlibatan masyarakat, didlam
sebuah wawancara masyarakat menyebutkan bahwa yang 25% masyarakat ikut serta itu hanya
dalam pemanfaatan tenaga saja.
Adapun kelebihan dalam jurnal ini adalah jurnalini memberikan gambar/ mapping
bagaimana proses pembangunan atau tahapannya, dan jurnal ini juga sangat menjelaskan
dengan tepat dan tidak terlalu bertele-tele bagaiamana proses pembangunan yang dilakukan.

C. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan kesimpulan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Perencanaan partisipatoris diharapkan menjadi suatu pilihan alternatif dari berbagai
perumusan perencanaan dan kebijakan pembangunan didaerah yang dapat memposisikan
masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan.
2. Dalam tataran implemtasi keterlibatan masyarakai pada perbagai tahapan perencanaan,
prioritisasi usulan masyarakat selalu terpinggirkan, sehingga partisipasi masyarakat
masih bersifat bentuk keikutsertan yang semu. Perencanaan pembangunan masih lebih
banyak bersifat sektoral dan top down

Anda mungkin juga menyukai