PENDIDIKAN MASYARAKAT
2020
REVIEW JURNAL
Ada yang menjadi ciri khas daripada pembelajaran pada pendidikan luar sekolah yaitu
pendidikan orang dewasa. Di mana hal itulah yang menjadi salah satu kekhasan pada
kegiatan pendidikan luar sekolah. Pendidikan Orang Dewasa yang seringkali dikenal sebagai
Andragogi seperti yang diungkapkan oleh Knowles, Holton III & Swanson (2005) bahwa
andragogi adalah seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar.
Dalam kegiatan pendidikan luar sekolah salah satu komponen yang mengembangkan
kegiatan pendidikan luar sekolah adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Di
PKBM sendiri banyak sekali kegiatan pendidikan nonformal di antaranya adalah Program
Kesetaraan Paket C. Dalam hal ini lokasi yang menjadi rujukan dalam pembahasan ini adalah
Program Kesetaraan Paket C yang ada di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Jayagiri Lembang Lembang Bandung.
Berdasarkan Observasi Awal dengan salah satu Tutor Kesetaraan Paket C di PKBM
ini menerapkan model pendidikan orang dewasa dalam kegiatan pendidikan-nya, salah
satunya adalah Warga Belajar pada program kesetaraan paket C di PKBM Jayagiri Lembang
dapat menentukan kapan dimulainya pelajaran dan apa saja yang akan dipelajari hal ini
dikarenakan para warga belajar memiliki kesibukan sendiri. Maka karena alasan itulah
PKBM ini menerapkan proses pembelajaran orang dewasa.
B. ANALISIS JURNAL
Sajian Materi/Topik 1
Pada kegiatan perencanaan tahap pertama adalah mengenali peserta didik yang akan menjadi
bagian dari kegiatan pembelajaran. Hal yang dilakukan oleh para Tutor adalah pengenalan
latar belakang dari peserta didik, di antaranya mengenali instansi tempat di mana peserta
didik tersebut bekerja. Para Tutor biasanya mengajak peserta didik berbagi pengalaman.
Biasanya berisi sharing pengalaman tentang pekerjaan sehari-harinya, apa yang mereka
belum bisa. Hal ini dilakukan oleh tutor untuk pemantapan dan penilaian terhadap
karakteristik peserta didik.
Komentar Topik 1
Sesuai dengan salah satu model perencanaan program yakni Pesson (1966) kembali
mengingatkan bahwa dalam proses pengidentifikasian area permasalahan itu, akan diperoleh
lebih dari suatu kesenjangan. Dengan kata lain, akan ada lebih dari suatu masalah.
Terdapatnya lebih dari satu masalah ini akan menimbulkan pertanyaan masalah mana yang
harus dipecahkan terlebih dahulu. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa kita
dituntut untuk menentukan prioritas masalah-masalah yang dihadapi, caranya ialah dengan
menentukan manfaat yang baik pada khalayak pendidikan luar sekolah. Kaitannya di dalam
jurnal ini suatu masalah yang ditemukan pada langkah awalnya yakni mengenali peserta didik
ditemukan bahwasanya di langkah ini mereka berbagi pengalaman tentang pekerjaan sehari-
harinya, apa yang mereka belum bisa, selain itu untuk bekerja mereka juga mengutarakan
bahwasanya untuk bekerja perusahaan/instansi membutuhkan ijasah yang setara dengan
SMA. Jadi jelas nampak bahwasanya di dalam langkah pengidentifikasian masalah, maka
akan muncul berbagai permasalahan dan kemudian inilah sebagai bahan dari bahan
perencanaan pengembangan program di dalam PKBM Jayagiri Lembang.
Sajian Materi/Topik 2
Komentar Topik 2
Jika di dalam jurnal ini tahap setelah identifikasi masalah adalah menyusun kesepakatan
bersama untuk kegiatan pembelajaran, maka dalam rancangan model beberapa ahli seperti
model Kesley & Hearne, model Pesson, model Raudabaugh, model federal hal ini dinamakan
organisasi perencanaan, perencanaan kegiatan, perumusan rencana kegiatan. Salah satunya
saya ambil contoh adalah model Pesson, di dalam modelnya perencanaan sebagai kegiatan
penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, perlu
memperhatikan prinsip-prinsip disusun berdasarkan kebijakan dan kebutuhan apa dan siapa
yang ingin dipenuhi, konsistensi, berdaya guna dan berhasil guna, menyuruh. Prinsip pertama
yakni berdasarkan kebijakan dan kebutuhan, di dalam penelitian jurnal hal tersebut sudah
diterapkan yakni mereka membuat kesepakatan belajar itu berdasarkan strategi membuat
surat pemberitahuan kelas mengenai rencana jadwal belajar dan waktunya itu ditentukan oleh
warga belajar itu sendiri, disinilah prinsip kebijakan dan kebutuhan yakni pihak PKBM
menyelaraskan program mereka dengan kebutuhan warga belajar. Kemudian prinsip kedua
juga sudah tepat dalam penelitian yang diungkapkan di jurnal ini yakni penetapan kegiatan
pembelajaran itu berdasarkan rencana yang telah disusun/kegiatan sebelumnya yakni
identifikasi masalah pada warga belajar bahwasanya mereka (tutor) memahami terlebih
dahulu latar belakang pekerjaan warga belajar dan kemudian di rencana selanjutnya
disusunlah rencana kegiatan berupa waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Prinsip
selanjutnya adalah berdaya guna dan berhasil guna, hal itu sesuai dimana di dalam jurnal
penelitin ini mereka menetapkan keberfungsian tutor untuk mengelola strategi pembelajaran
agar tidak monoton, kemudian pemanfaatan sumber daya modal dan alam yakni dengan
beberapa strategi pembelajaran yang diberikan tutor yakni dengan belajar di luar kelas.
Namun di prinsip terakhir, apakah program ini sudah mempertimbangkan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti masukan, proses, keluaran, dan dampak dari
program kesetaraan atau tidak tidak dijelaskan secara intens.
Sajian Materi/Topik 3
Adapun langkah yang meski ditempuh dalam kegiatan perencanaan kegiatan pembelajaran
orang dewasa, London (Kowalski, 1998) membagi langkah perencanaan tersebut menjadi
lima, di antaranya adalah a) Menentukan kebutuhan peserta didik; b) Meminta partisipasi
mereka; c) Merumuskan tujuan yang jelas; d) Merancang sebuah program; e) Merencanakan
dan melaksanakan sistem evaluasi.
Pendapat lain yang hampir mirip digambarkan oleh Knowles, Holton III & Swanson (2005)
adalah a) Menentukan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk dipelajari b) Membuat
strategi dan sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran c) Menerapkan strategi
pembelajaran dan sumber belajar apa yang akan digunakan. d) Menilai pencapaian tujuan
pembelajaran dan proses pembelajaran tersebut.
Pada kajian dengan topik perencanaan pembelajaran berbasis orang dewasa ini hal yang akan
dikaji secara lebih lanjut adalah mengenai proses perencanaan menggunakan gabungan dari
teori perencanaan yang hanya berfokus pada 1) Identifikasi karakter peserta didik; 2) Proses
perencanaan dalam hal menciptakan strategi dan pemanfaatan sumber belajar; 3) Proses
perencanaan dalam mengevaluasi hasil belajar.
Komentar Topik 3
Di bagian hasil dan pembahasan, penulis dalam jurnal ini mengungkapkan tahap-tahap
perencanaan pembelajaran orang dewasa dalam program kesetaraan termasuk di dalamnya
adalah tahap evaluasi yakni mengevaluasi atau hal apa yang dapat menghambat atau
memperlancar kegiatan/program tersebut, namun di akhir pembahasan penulis hanya
menjelaskan bagaimana perencanaan kegiatan/penetapan kegiatan yang ada di PKBM
Jayagiri Lembang tidak sampai pada tahap evaluasi sebagaimana dimuat di dalam bagan
perencanaan pembelajaran program kesetaraan paket c di PKBM Jayagiri.