Anda di halaman 1dari 19

MODEL PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Makalah MetPen. Bisnis Ekonomi Islam

OLEH :
RIZKY SHINTA
NPM 180800267
ISWAHYUANA
NPM 180800278

INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI ( IAIT ) KEDIRI


FAKULTAS SYARI’AH
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH
OKTOBER 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya. Dimana dengan izin-Nyalah kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “MODEL PENELITIAN KUALITATIF
DAN KUANTITATIF”. Kami juga berterimakasih kepada Ibu Iva Khoiril Mala,
ME. yang telah membibing kami, dan juga kepada rekan-rekan yang telah
mendukung terselesaikannya makalah ini.
Pemakalah menyusun makalah sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas
mata kuliah MetPen.Bisnis Ekonomi Islam. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, atas kekurangan kami, kami mohon maaf karena
sesungguhya kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Wassalmu’alaikum Wr. Wb

Kediri, 29 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian kuantitatif dan Penelitian Kualitatif.............5
2.2 Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif............7
2.3 Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif................10
2.4 Perbedaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif...............11
2.5 Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif..............14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................16
3.2 Saran..............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui.
Bentuk luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama.
Atas dasar itu yang paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik
pelaksanaannya, melainkan memahami dasar pikiran yang melandasinya.
Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan preferensi
perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai factor lainnya,
seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan
dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan. Berdasarkan pemikiran
di atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu
diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Skripsi. Hal ini
dilakukan supaya pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah
atau terminologi yang berkaitan dengan penulisan skripsi.
Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif
maupun kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik,
maupun matematik yang sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif,
sedangkan pendekatan kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran logis
(logical reasoning), pemahaman interpretasi terhadap obyek penelitian
Bahkan pada saat ini sesuai dengan perkembangannya pendekatan kuantitatif
ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa menggunakan pendekatan analisis
kualitatif.
2.1 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari peneletian kuantitatif dan kualitatif ?
2. Bagaimana penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
3. Apa saja ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
4. Apa saja perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif?
5. Apa saja persamaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif?
BAB II
PEMBAHASA
N
2.1 Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut metode
tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode
kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.
Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional
dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode
ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut
metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.2
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai
(value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan
prinsip-

1
Mudji santoso dalam jurnal penelitian kuantitatif, hal 12.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 2012, hal 14.
prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan
instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Selain itu metode
penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada
aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat
melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa
komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di
ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan
kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan
simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik
dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku
umum di dalam suatu parameter.3
Tujuan utama dati metodologi ini adalah menjelaskan suatu masalah tetapi
menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang
terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku
pada suatu populasi tertentu.
Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena
popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena
proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode
interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi
terhadap data yang di temukan di lapangan.
Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian
yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan
data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian
kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di
lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga metode
etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk
penelitian bidang antropologi budaya.

6
3
Alsa, Asmdi, 2003

7
Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan
metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam
kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor
mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah
dari pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian
ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu
mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa
sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.4
2.1 Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak perlu di pertentangkan,
karena saling melengkapi dan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan.
1. Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan


untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan
statistik, untuk menunjukan hubungan antara variabel, dan ada pula yang
bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau
mendeskripsikan banyak hal. Metode yang sering digunakan adalah
experimental, deskripsi, survey, dan korelasi. Penelitian kuantitatif menyajikan
proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang
lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian
kuantitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak banyak kajian literature,
pendekatan dijabarkan secara umum, dan biasanya tidak menyajikan rumusan
hipotesis.5
4
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan, Pustaka
Pelajar, 2010
Metode kuantitatif digunakan apabila
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah merupakan
penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan
pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam
menyusun proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan dengan data, baik data
hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan meneliti untuk
menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai
masalah harus ditunjukkan.

b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode
penelitian kuantitaif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih luas
tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain. Untuk
kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh
jamu tertentu terhadap tingkat kesehatan.

d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat


berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.

e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak-anak dari masyarakat
tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan test IQ.

f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan,


teori dan produk tertentu.

8
2. Penelitian Kualitatif
Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin
tahu suatu masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab
itu metode yang digunakan wawancara mendalam, observasi lapangan,
pengamatan, pencatatan.
Bahkan ada peneliti yang merasakan sendiri apa yang terjadi di lapangan
dan mengikuti informannya berada. Metode kualitatif digunakan untuk
kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan metode kuantitatif.
Berikut ini dijelaskan kapan metode kualitatif digunakan
a. Bila masalah penelitian belum jelas, Kondisi semacam ini cocok diteliti
dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk
ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour questions, sehingga
masalah akan ditemukan dengan jelas.
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering
tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang.
Setiap ucapan dan tindakan orang mempunyai makna tertentu. Data untuk
mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan
metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi
berperan serta, dan dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya
dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif
dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi
sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola
hubungan yang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak
diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data
wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan
apa yang dirasakan orang tersebut.
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan
untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh
melalui lapangan.
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data
secara trianggulasi atau gabungan (karena dengan teknik pengumpulan
data tertentu belum dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik
lain), maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode
kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir
setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.
g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan
seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode
kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi wawancara mendalam
kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah
perkembangan kehidupan seseorang.6
2.2 Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
1. Ciri penelitian Kuantitatif
Ciri khas penlitian kuantitatif adalah adanya sumber teori yang kuat,
hipotesis, definisi operasional, sampling, proses pengumpulan data dengan
angket, adanya pembuatan instrumen, pengujian, perhitungn, pengujian
hipotesis dan penelitian tersebut penuh dengan angka-angka statistik.
2. Ciri penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif memliki ciri sebagai berikut :
a. Latar alami (Natural Setting) yaitu kontek alami secara menyeluruh
(holistic) dan tidak dapat disolasi atau dieliminasi sehingga terlepas dari
konteksnya.
b. Instrumen manusia (human instrument) yang berarti merupakan instrumen
kunci (key instrumen) untuk menangka makna, interaksi nilai, nilai local
yang berbeda, yang mana hal ini tidak mungkin ditangkap oleh kuesioner.

6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D),Alfabeta,
2010
c. Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan
mempunyai nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan
dengan dengan yang tak terkatakan.
d. Data kualitatif untuk mengungkapkan realitas ganda, mengungkapkan
hubungan alami antara peneliti dan informan.7
2.3 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu
perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu
sendiri.
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kualitatif dan
kuantitatif meliputi seperti:
a. Sifat Realitas
Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteliti, terdapat
perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah
dikemukakan dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat
diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk,
warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverivikasi.
b. Hubungan peneliti dangan yang diteliti
Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu di luar dirinya, sehingga
peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat
independen. Sedangkan penelitian kualitatif peneliti sebagai human
instrument dan dengan teknik pengumpulan data participant observation
(observasiberperan serta) dan in depth interview (wawancara mendalam).
c. Hubungan antar variabel
Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang
diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam
penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Contohnya pengaruh

7
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Group, 2006
iklan terhadap nilai penjualan, artinya semakin banyak iklan yang
ditayangkan maka akan semakin banyak nilai penjualan. Iklan sebagai
variabel independen (sebab) dan nilai penjualan sebagai variabel dependen
(akibat).
d. Kemungkinan generalisasai
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan
informasi sehingga metode ini cocok digunakan sebagai populasi yang
luas dengan variabel yang terbatas dan menggunakan data sampel yang
diambil dari populasi tersebut dengan teknik probality sampling (random).
e. Peranan nilai
Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi
antara peneliti data dengan sumber data. Dalam penelitian kuantitatif,
karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas
dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data sehingga data yang
diperoleh obyektif.
2. Karakteristik penelitian
Karakteristik penelitian menurut kualitatif menurut Bogdan and Biklen
(1982) yaitu:
a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung kesumber data dan peneliti
adalah instrumen kunci.
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat eskritif. Data yang terkumpul berbentuk
kata- kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c. Penelitian kualitatif melakukan analisi data secara induktif.
d. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.
e. Teknik pengumpulan data kualitatif adalah participant observation, in depth
interview, dan dokumentasi.
Karakteristik penelitian kuantitatif yaitu:
a. Penelitian kuantitatif ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke
lapangan
b. Penelitian kuantitatif melakukan analisis data secara deduktif.
c. Data yang diperoleh hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan
dengan menggunakan instrumen.
d. Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah angket, observasi dan
wawancara terstruktur.
e. Tujuan penelitian ini untuk menguji teori, menunjukan hubungan antar
variabel, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
3. Proses penelitian
a. Proses penelitian kuantitatif
Peneliti kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab
masalah. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek
yang diteliti untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Peneliti harus
digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris dan peneliti
juga harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. Masalah
dirumuskan secara spesifik dan dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Untuk
menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) peneliti
dapat membaca refrensi teoritis yang relavan dengan masalah dan berfikir.
Menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih
metode/strategi/pendekatan/desain peneliti yang sesuai. Metode penelitian
kuantitatif yang dapat digunakan adalah metode survey, ex post facto,
eksperimen, evaluasi, action research, policy research. Setelah metode
penelitian dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian atau
alat pengumpulan data yang berbentuk test, angket, untuk pedoman
wawancara atau observasi. Pengumpulan data dilakukan pada obyek
tertentu baik yang berbentuk populasi atau sampel. Setelah data terkumpul
maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan dan menguji
hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik. Kesimpulan adalah langkah
terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap
rumusan masalah. berdasarkan proses diatas maka tampak jelas bahwa
penelitian kuantitatif bersifat linier, penggunaan konsep dan teori yang
relavan serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian.

b. Proses penelitian kualitatif


Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan
grand tour question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang
dilihat, didengar, dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba
sepintas terhadap informasi yang diperolehnya.

Pada tahap ke dua disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini


peneliti mereduksi seagala informasi yang telah diperoleh pada tahap
pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.

Pada tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti
menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya
pohon, kalau fokus itu baru pada aspek cabang, maka kalau pada tahap
selection peneliti sudah mengurai sampai ranting, daun, dan buahnya.
Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan
informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan
cara mengkostruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan
pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru.

Pada tahap ke lima, peneliti mencandra kembali terhadap


kesimpulan yang telah dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu
kredibel atau tidak. Jika kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas
yang tinggi, maka pengumpulan data dinyatakan selesai.
2.4 Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Ada beberapa sisi yang sama-sama dimiliki oleh kedua desain penelitian ini
sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, yaitu sebagai berikut:
1) Pada tahap awal, kedua peneliti dengan desain yang berbeda ini meneliti satu
tema yang masih bersifat umum.
2) Terkait dengan tema yang akan diteliti, tahap berikutnya adalah membuat
pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk studi pendahuluan.
3) Masing-masing desain telah memiliki asumsi yag mendasari pelaksaan penelitian
tersebut.
4) Dalam proses pelacakan informasi awal, terkadang digunakan metode yang sama
seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi, meski kadar pada masing-
masing penelitian tersebut berbeda.
5) Kebenaran data yang telah diperoleh diperiksa dengan caranya masing- masing.

6) Data yang telah diperoleh diolah dan dibuatlah laporan hasil penelitian yang
telah dilakukan.8

Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, 2007, PT


8

Bumi Aksara, hal 89-91.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan,


statistik, dan tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu. Penelitian kuantitatif ini
menggunakan teknik pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian kuantitatif
sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun
ilmu sosial seperti biologi, fisika, kimia, matematika, sosiologi, jurnalisme,
ekonomi, dan lain sebagainya. Metode penelitian ini berbeda dengan metode
penelitian kualitatif karena menggunakan hitungan-hitungan, sedangkan metode
penelitian kualitatif menggunakan kata-kata atau deskripsi. Sifat-sifat yang
terdapat dalam Penelitian kuantitatif antara lain berisi penghitungan besaran atau
jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian sesuatu, prediksi suatu
variabel berdasarkan variabel lain, tindakan atau eksperimen, dan pembuktian
suatu hipotesa. Penelitian yang digunakan untuk Penelitian Kuantitatif ini
merupakan penelitian yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi
beserta hubungan-hubungannya.
Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan
untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir
induktif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting
fenomenanya yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian
pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian
merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan yang lain karena ada
perbedaan konteks.
3.1 Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca.
Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami
terima demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Alsa, Asmdi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya


dalam penelitian psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006
Margono, Metodologi Peelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, 2009, Jakarta: Penerbit


Erlangga
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, R&D), Bandung: Alfabeta, 2010
Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, 2007,
Malang: PT Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai