Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

“METODOLOGI PENELITIAN DASAR”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif

Dosen Pengampu : Lusiana Wulansari S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh Mahasiswa/i X4C Kelompok 2:

1.202001500236 Tri Hartadi

2.202001500239 Rofi Ananta Syah Ulum

3.202001500275 Dony Dwi Putra

4.202001500288 Putri Faradila

5.202001500331 Boby Efendi

PROGRAM STUDI BIMBINGAN & KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Azza Wa Jalla yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dalam keadaan sehat wal
afiat dan dapat menyelesaikan tugas makalah penelitian ini dengan baik dan tanpa
hambatan yang berarti. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya dalam memahami mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif dengan
ruang lingkup Metode Penelitian Dasar. Dan semoga pemikiran yang penulis
hadirkan melalui penelitian sederhana dari makalah ini bisa dapat menjadi
sekelumit sumbangsih untuk dunia pendidikan.
Kami menyadari bahwa penelitian dari makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
sangat diperlukan untuk kemajuan dan kesempurnaan penelitian di masa yang
akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir, Semoga
Allah Azza Wa Jalla senantiasa menjadikan aktivitas positif kita sebagai sesuatu
yang bernilai ibadah.

Jakarta, 15 Desember 2022

Penyusun,
Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Filosofi terbentuknya Metode Penelitian........................................................
2.1.1 Filosofi Metode Kuantitatif & Kualitatif...............................................
2.1.2 Teorisasi Pendekatan Induktif & Deduktif……………………………
2.2 Perbandingan Penelitian Kuantitatif & Kualitatif..........................................
BAB III PENUTUP................................................................................................24
3.1 Kesimpulan.................................................................................................24
3.2 Saran...........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka


pemecahan suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha
pemecahan masalah. Ada beberapa pengertian penelitian menurut beberapa ahli.
Menurut Whitney penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara
sistematis dengan penekanan bahwa ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang
dapat dipecahkan. Menurut John penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut
metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan
menghasilkan dalil atau hukum. Dari definisi-definisi tentang penelitian, maka
nyata bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Penelitian
juga dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi artian yang
terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
(scientific method) disebut penelitian ilmiah. Dalam penelitian ilmiah ini, selalu
ditemukan dua unsur penting, yaitu unsur observasi (pengamatan) dan unsur nalar
(reasoning).
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan tujuan penelitian. Menyelesaikan tugas secara efisien
dan efektif adalah penting. Akan ttapi yang lebih penting yaitu mengetahui
tentang hal-hal yang harus dilakukan dan memastikan bahwa tugas yang
diselesaikan bergerak ke arah tujuan. Apa yang harus dicapai oleh seorang
manajer dan mengapa ia berusaha untuk mencapainya selalu merupakan
pertanyaan yang baik untuk diajukan dalam manajemen. Tujuan adalah sesuatu
yang ingin direalisasikan oleh sesorang, tujuan merupakan objek atas suatu
tindakan. Realisasikan masing-masing tujuan tambahan sehingga membantu
pencapaian tujuan yang secara hierarki langsung lebih tinggi. Dengan demikian,
hal itu akan memberikan kerangka tujuan yang benar-benar distukan dan selaras
bagi semua individu yang terikat dalam organisasi. Untuk mencapai tingkat

2
efektivitas yang maksimum, tujuan harus memiliki arti dan tepat pada waktunya
bagi individu. Pada umumnya, tujuan untuk penyelesaian pekerjaan pada hierarki
bawah harus dinyatakan dalam kesatuan yang dapat diukur. Sebelum melakukan
penelitian alangkah lebih baik mengetahui jeni-jenis penelitian yang akn
dilakukan. Oleh karena itu, akan dibahas pada makalah ini tentang jenis-jenis
penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana filosofi terbentuknya metode penelitian?
2. Bagaimana filosofi metode kuantitatif & kualitatif?
3. Bagaimana teorisasi pendekatan induktif dan deduktif?
4. Perbandingan penelitian kuantitatif dan kualitatif?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui filosofi terbentuknya metode penelitian
2. Menjelaskan filosofi metode kuantitatif & kualitatif
3. Mengetahui teorisasi pendekatan induktif dan deduktif
4. Memaparkan perbandingan penelitian kuantitatif dan kualitatif

1.4 Manfaat Penulisan


1. Untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai filosofi terbentuknya
metode penelitian
2. Untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai filosofi metode
kuantitatif & kualitatif
3. Untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai teorisasi pendekatan
induktif dan deduktif
4. Untuk menginformasikan kepada pembaca mengenai perbandingan penelitian
kuantitatif dan kualitatif

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI, JENIS, DAN ANALISIS TES BAKAT

Filosofi metode kuantitatif dan kualitatif


BAHAN MAKALAH
Seperti telah dikemukakan artikek lainnya, bahwa salah
satu perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dan metode
kualitatif terletak pada landasan filsafat, atau aksioma dasar.
Landasan filsafat terkait dengan pandangan terhadap realitas,
gejala atau data.
Metode kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme
(positivism). Filsafat ini berpandangan bahwa, suatu gejala itu
dapat dikelompokkan, dapat diamati, dapat diukur, bersifat
sebab akibat, relatif tetap dan bebas nilai. Karena gejala dapat
dikelompokkan, maka peneliti kuantitatif dapat memilih
beberapa variabel dalam penelitiannya. Tingkat kesulitan
penelitian kuantitatif dapat diukur dari jumlah variabel yang
diteliti. Misalnya penelitian untuk S1 bisa dengan dua variabel
independen satu dependen. Penelitian S2 lebih banyak dari itu,
model hubungan variabel bisa berbentuk jalur yang dianalisis
dengan analisis jalur (path analysis). Penelitian mahasiswa S3
variabel penelitiannya lebih banyak dari S2, misalnya dengan
model hubungan variabel yang berbentuk Structural Equation

22
Model (SEM), yang merupakan Pengembangan dari analisis
jalur.
Karena gejala dapat diamati, dan diukur maka peneliti
dalam melakukan pengamatan menggunakan alat ukur
(instrumen) yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Karena
gejala bersifat sebab akibat, maka peneliti dalam melakukan
penelitiannya, selain mendeskripsikan nilai variabel yang diamati,
juga melakukan penelitian yang bersifat sebab akibat, mencari
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
sehingga judul penelitiannya dengan mengg unakan kata
“pengaruh, kontribusi, faktor determinan”.
Penelitian kuantitatif memandang bahwa, suatu gejala
dianggap relatif tetap, tidak berubah dalam waktu tertentu.
Dengan demikian hasil penelitian kuantitatif dapat dinyatakan
valid dan reliabel dalam waktu yang relatif lama. Karena hasil
penelitian berlaku untuk waktu yang relatif lama. maka peneliti
kuantitatif dapat melakukan prediksi secara lebih akurat.
Peneliti kuantitatif dalam memandang gejala adalah bebas
nilai. Bebas nilai adalah data yang diperoleh tidak dipengaruhi
faktor subyektif peneliti dan sumber data. Hal ini terjadi karena
antara peneliti dengan sumber data sering tidak berinteraksi.
Dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan
kuesioner dan sampel yang diambil secara random, sehingga
peneliti tidak ada kontak langsung dengan sumber data. Dengan
demikian data yang diperoleh adalah data yang obyektif dan
bebas nilai.

23
Metode kualitatif berlandaskan pada filsafat pospositivisme
atau enterpretive. Filsafat ini berpandangan bahwa suatu gejala
bersilat holistik, belum tentu dapat diamati dan diukur,
hubungan gejala bersifat reciprocal, data bersifat dinamis dan
terikat nilai. Gejala yang holistik adalah gejala yang menyeluruh,
tidak dapat dipisah-pisahkan/ diklasifikasikan. Dengan demikian
peneliti dalam melakukan penelitian, tidak meneliti hanya
beberapa variabel saja, tetapi seluruh aspek yang ada pada obyek
yang diteliti, atau oleh Spradley disebut “situasi sosial”. Situasi
sosial meliputi, orang, tempat dan aktivitas orang tersebut dalam
tempat itu.
Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat enterpretif.
karena dalam melihat gejala peneliti kualitatif harus
menginterpretasikan terlebih dulu terhadap data yang
ditemukan. Peneliti kualitatif tidak boleh “menelan mentah-
mentah” dalam membuat kesimpulan terhadap gejala yang
ditemukan, tetapi harus memberi interpretasi dan mengujinya
melalui uji keabsahan data Sebagai contoh, peneliti melihat orang
menangis jangan langsung disimpulkan bahwa, orang tersebut
sedang mengalami kesedihan, tetapi harus dapat dipastikan,
orang tersebut menangis disebabkan oleh apa, apakah karena
sedang susah atau bahagia.
Penelitian kualitatif memandang tidak semua gejala dapat
diamati dan diukur. Gejala yang mengandung makna tidak dapat
diamati, tetapi dapat dirasakan. Makna adalah data di balik data
yang tampak. Orang mancing ikan adalah data yang bisa
mengandung makna. Kegiatan mancing tidak semata-mata
mencari ikan tetapi mungkin untuk hiburan. Karena banyak data
kualitatif yang mengandung makna, dan data tersebut bersifat
kualitatif dan dinamis (tidak tetap), maka data tersebut sulit
diukur. Karena data sulit diukur dengan instrument secara
kuantitatif, maka peneliti kualitatif akan menjadi instrumen
utama dalam penelitian.
Gejala dalam penelitian kualitatif tidak bersifat sebab-
akibat (kausal), tetapi lebih bersifat reciprocal (saling
mempengaruhi). sehingga penelitian kualitatif tidak ingin
mencari pengaruh antar variabel, melalui pengujian hipotesis.
tetapi ingin mengkonstruksikan gejala dalam satu model
hubungan reciprocal. Dalam hubungan reciprocal tidak diketahui
mana sebab dan akibat, karena semuanya berinteraksi. Penelitian
kualitatif tidak menguji hipotesis, tetapi menemukan hipotesis.
Hasil penelitian kualitatif tidak akan bebas nilai, karena
peneliti berinteraksi dengan sumber data. Karena terjadi
interaksi, maka data yang diperoleh dalam penelitian akan
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, pengalaman,
keyakinan yang dimiliki oleh pemberi data dan pengumpul data.
Karena peneliti kualitatif menjadi instrument utama dalam
pengumpulan data, maka hasil penelitian kualitatif bersifat
subyektif pada awalnya, dan akan menjadi obyektif setelah diuji
melalui uji konfirmability.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan di sini
bahwa landasan filsafat kedua metode penelitian tersebut sangat

25
berbeda bahkan bertentangan, sehingga secara teoritis ke dua
metode tersebut tidak dapat dikombinasikan untuk digunakan
bersama-sama. Seperti dikemukakan oleh Thomas D. Cook and
Charles Reichard (1978).Kesimpulannya, metode kualitatif dan
kuantitatif tidak akan pernah dipakai bersama-sama, karena
kedua metode tersebut memiliki paradigma yang berbeda dan
perbedaannya bersifat mutually exclusive, sehingga dalam
penelitian hanya dapat memilih salah satu metode.
Sugiyono (2006) menyatakan bahwa, pertama, kedua
metode tersebut dapat digabungkan tetapi digunakan secara
bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif.
sehingga ditemukan hipotesis, selanjutnya hipotesis tersebut diuji
dengan metode kuantitatif. Kedua metode penelitian tidak dapat
digabungkan dalam waktu bersamaan, tetapi hanya teknik
pengumpulan data yang dapat digabungkan. Misalnya penelitian
kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yang utama adalah
kuesioner. Selanjutnya untuk mengecek dan memperbaiki
kebenaran data dari kuesioner tersebut dilakukan pengumpulan
data dengan teknik lain yaitu observasi dan wawancara.
Melalui kajian kritis dan pengalaman praktik-praktik
penggunaan berbagai metode penelitian lapangan, ternyata kedua
metode penelitian tersebut dapat dikombinasikan atau
digabungkan. Dengan mengkombinasikan kedua metode
penelitian tersebut, maka metode penelitian kuantitatif dapat
melengkapi kekurangan yang ada pada metode kualitatif dan
metode kuantitatif. Namun dengan menggunakan metode
kombinasi, proses penelitian memerlukan waktu yang relatif
lama, dan peneliti harus memahami karakteristik masing-masing
metode dan mampu mengkombinasikan untuk digunakan dalam
suatu penelitian.
Creswell (2009) menyatakan bahwa “A Mixed methods
design is useful when either the quantitative or qualitative
approach by itself is inadequate to best understand a research
problem or the strengths of both quantitative and qualitative
research can provide the best understanding”. Metode penelitian
kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif atau metode
kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan
untuk memahami permasalahan penelitian atau dengan
menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif secara kombinasi
akan dapat memperoleh pemahaman yang paling baik (bila
dibandingkan dengan satu metode).
Sumber:
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta. Hal. 397-401.

27
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

24
DAFTAR PUSTAKA

25

Anda mungkin juga menyukai