Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah Dosen Pegampu

Metedologi Penelitian Nabila Nurfajri Surbakti S.T.,M.T.

Kaitan Antara Nature of Research dan Research Method

UIN SUSKA RIAU

Oleh :
Muhammad Erwan Afriadi (12080314358)

PRODI GIZI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PERTERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang telah ditentukan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah “Kaitan Antara Nature of Research dan Research Method”, terutama kepada
Dosen Pengampu Mata Kuliah Metedologi Penelitian Nabila Nurfajri Surbakti
S.T.,M.T.pengarahan dan memberikan bantuan serta teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam pembuatan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru,28 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................I
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..II
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1 Rumusan Masalah.....................................................................................................2
1 Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
1 Sifat-sifat penelitian (Nature of Research)................................................................3
2 Metode penelitian (Research Method).....................................................................5
3 Kaitan antara Nature of Research dengan Research Method.....................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................11
1 Kesimpulan.............................................................................................................11
2 Saran.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Salah satu bagian penting dalam kegiatan penelitian adalah cara yang digunakan
peneliti atau metode penelitian. Dalam metode penelitian diperlukan sebuah pendekatan
yang akan digunakan sebagai pijakan dalam rangkaian pelaksanaan penelitian. Memilih
pendekatan tertentu dalam penelitian harus disadari bahwa ia memiliki konsekuensi
tersendiri sebagai proses yang harus diikuti secara konsisten dari awal hingga akhir agar
memperoleh hasil yang maksimal dan bernilai ilmiah sesuai dengan kapasitas, daya
jangkau dan maksud dari pendekatan tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji
suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip- prinsip umum.
Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian adalah
usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis, terkontrol dan mendasarkan pada teori
serta diperkuat dengan gejala yang ada. Metode merupakan suatu cara teratur yang
digunakan untuk memudahkan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan/ penelitian agar
tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.64 Sehingga metode penelitian adalah strategi
umum yang digunakan untuk mempermudah dalam pengumpulan data guna menjawab
persoalan yang dihadapi agar tercapai tujuan yang dikehendaki.
Metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepatuntuk
melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi
artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk
mencapai suatu tujuan. Metodologi penelitian merupakan sekumpulan peraturan,
kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu
penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga
merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah
tertentu yang memerlukan jawaban.

1
2. Rumusan Masalah
a. Apa saja sifat-sifat penelitian?
b. Apa saja metode penelitian?
c. Apa saja kaitan antara nature of research dan research methodehg?
3. Tujuan
a. Mengetahui apa saja sifat-sifat metode penelitian
b. Mengetahui apa saja metode penelitian
c. Apa saja kaitan antara nature of research dan research methodehg?

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sifat-sifat penelitian (Nature Research)


Sifat-sifat dari penelitian:

a. Penelitan bersifat empiris, adalah penyelidikan yang didasarkan pada objek nyata
(percobaan).

3
b. Penelitan bersifat non empiris, adalah penyelidikan yang didasarkan pada objek-
objek yang tidak nyata atau objek-objek pikiran (statistik, matematika, atau fisika).

Pada penelitian bersifat empiris informasi diperoleh melalui eksperimen,


pengalaman, dan observasi, sedangkan pada penelitian non empiris informasi
diperoleh melalui rasio dan pengetahuan intuisi.

Sembilan sifat dasar yang membedakan penelitian kualitatif dan kuantitatif.

1. Penelitian kualitatif bersifat induktif


Dalam penelitian kualitatif data yang bersifat khusus digunakan untuk
membangun konsep, wawasan dan pengertian baru yang bersifat lebih umum.

Sebaliknya penelitian kuantitatif bersifat deduktif. Hipotesa yang bersifat khusus


diturunkan dari teori yang bersifat umum dan data terutama digunakan untuk menguji
hipotesa tersebut.

2. Penelitian kualitatif bersifat naturalistik


Peneliti kualitatif tidak memanipulasi “ajang” (setting) penelitian. Ia justeru
berupaya memahami peristiwa atau gejala yang terjadi secara alami dalam konteksnya
yang juga alami. Karena itu interaksi peneliti dengan masyarakat tineliti harus bersifat
alami, guna menghindari perubahan menyolok pada masyarakat akibat kehadiran
peneliti. Sebaliknya penelitian kuantitatif bersifat manipulatif. Peneliti kuantitatif
berupaya mengontrol kondisi ajang penelitian dengan cara mengatur, mengubah atau
membatasi pengaruh faktor eksternal, dan membatasi jumlah peubah (variabel) yang
diukur dalam ajang tersebut.

3. Penelitian kualitatif bersifat subyektif


Peneliti kualitatif, melalui proses empati dan keterlibatan, menjalin interaksi dua-
arah dengan tineliti. Melalui hubungan interaktif itu peneliti mencoba memahami
subyek tineliti dari sisi pandang tineliti sendiri, atau sebagaimana subyek tineliti
memahami dirinya sendiri.

Sebaliknya penelitian kuantitatif diklaim bersifat obyektif. Masyarakat atau


manusia tineliti dianggap sebagai realitas obyektif yang dapat diukur.

4
4. Penelitian kualitatif bersifat holistic
Dalam penelitian kualitatif realitas sosial dan manusia dilihat secara menyeluruh
pada segala aspeknya dalam konteks kesejarahan. Dengan demikian ia bersifat
kontekstual dan historis.

Sedangkan penelitian kuantitatif bersifat reduktif. Ia menyederhanakan realitas


menjadi seperangkat peubah atau sebuah model statistika, sehingga menjadi ahistoris
dan tidak kontekstual.

5. Penelitian kualitatif bersifat humanistik


Dalam penelitian kualitatif manusia dipahami secara utuh sebagaimana adanya.
Peneliti mengenal orang per orang secara personal dan mengalami pengalaman
mereka dalam perjuangan hidup sehari-hari.

Sebaliknya penelitian kuantitatif bersifat mekanistik. Manusia dipahami secara


reduktif dalam wujud angka-angka, rumus-rumus, atau model-model terukur sehingga
kehilangan sisi manusiawinya.

6. Penelitian kualitatif menegakkan prinsip kesetaraan


Untuk mengungkapkan kebenaran, peneliti kualitatif harus menangkap
pandangan subyektif tineliti. Untuk itu peneliti harus mampu menghargai tineliti,
ragam pandangan tineliti, dan ragam aspek penelitian. Dalam kaitan ini penelitian
kualitatif mengakui kesetaraan antara peneliti dan tineliti, antara ragam pandangan
para tineliti, dan antara ragam aspek kajian.
Sebaliknya, penelitian kuantitatif bersifat diskriminatif, yaitu hanya
menghargai informasi atau aspek yang paling relevan dengan kepentingan pembuktian
hipotesa. Peneliti kuantitatif memposisikan diri sebagai subyek yang memonopoli
kebenaran ilmiah, sementara tineliti diposisikan sebagai obyek ilmiah semata.

7. Penelitian kualitatif bersifat aposteriori


Peneliti kualitatif melihat setiap hal “sebagaimana keadaan aslinya”. Segala
keyakinan, pandangan, dan predisposisi peneliti dikesampingkan dulu.

Sebaliknya penelitian kuantitatif bersifat apriori. Dugaan atau kesimpulan awal


tentang realitas sosial terlebih dahulu dikemukakan dalam bentuk hipotesis uji.

5
8. Penelitian kualitatif bersifat fleksibel
Metode penelitian kualitatif bersifat fleksibel dalam arti terbuka untuk perubahan
selama proses penelitian. Karena itu peneliti harus menjadi perajin kreatif untuk
menemukan metodenya sendiri. Dalam hal ini memang ada pedoman yang perlu
diikuti, tetapi bukan aturan baku.

Sebaliknya metode penelitian kuantitatif bersifat tuntas dan baku, tanpa peluang
melakukan perubahan dalam proses penelitian di lapangan.

9. Penelitian kualitatif menegakkan prinsip validitas


Penelitian kualitatif menekankan validitas (kesahihan) atau kesesuaian data
dengan apa yang dikatakan dan diperbuat orang dalam kenyataan. Karena itu, peneliti
kualitatif harus akrab dengan dunia empiris. Melalui pengamatan di lapangan peneliti
memperoleh pengetahuan tentang kehidupan sosial langsung dari tangan pertama.

Sementara itu penelitian kuantitatif lebih menekankan reliabilitas (kehandalan)


dan replikabilitas. Hasil penelitian kuantitatif harus dapat diuji secara empiris dan
hasilnya harus sama jika penelitian serupa dilakukan pada tempat dan waktu yang
berbeda.

2. Metode penelitian (research Method)


Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain
penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian
yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok
pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan,
peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:
 Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu
penelitian?
 Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam
mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis
data?
 Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

6
Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutanurutan
pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti
untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah
mengetahui kemajuan (proses) penelitian.

Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur


atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan
cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis. Dalam prakteknya terdapat
sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian. Berdasarkan sifat-
sifat masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan sejumlah metode penelitian yaitu
sebagai berikut

1. Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan obyektif.
2. Penelitian Deskriptif yang yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
3. Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan
pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
4. Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar
belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek
5. Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara
variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi
6. Penelitian Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali
7. Penelitian Eksperimental semu yang bertujuan untuk mengkaji kemungkinan
hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada
kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan
pengendalian
8. Penelitian Kausal-komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan
pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai
pembanding.

7
9. Penelitian Tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau
pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.

McMillan dan Schumacher (2001) memberikan pemahaman tentang


metode penelitian dengan mengelompokkannya dalam dua tipe utama yaitu
kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing terdiri atas beberapa jenis metode
sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.

3. Kaitan antara Nature of research dengan research method


Sifat , metodologi dan pertanyaan penelitian adalah suatu hal yang saling berkaitan
untuk mewujudkan keselarasan antara pertanyaan penelitian , sifat penelitian dan
metodologi yang digunakan. Dalam merumuskan antara kaitan ini kita tidak bisa asal
dalam membentuk rancangan , terdapat aturan aturan tertentu yang berfungsi agar

8
penelitian berjalan sesuai arah dan fokus yang digunakan serta agar metodologi yang
digunan tidak keliru. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Jika kita menggunakan pertanyaan bertipe apadalam artian perntanyaan “apa” yang
dalam artian bertujuan untuk penelitian yang bersifat masih mencari atau masih baru
sehingga informasi terhadap topik yang akan diambil masih sedikit ataupun
mengalami kekurang pahaman terhadap topik yang diteliti. Pertanyaan nya bisa
berupa :
- Apa yang mungkin terjadi ?
- Siapa yang terlibat?
- Dalam hal apa merekaterlibat ?

Maka sifat penelitiannya adalah ekplorasi yang dalam artiaan singkat masih
mencari (penelitian yang menggunakan topik baru yang masih sedikit literatur dan
informasi yang ada.) Metodologi yang digunakan adalah induktif yaitu penelitian
yang tidak bertujuan bertujuan untuk menguji teori, tetapi menyusun pengetahuan
atau teori berdasar realitas sosial. Cara kerja induktif seperti ini : masalah
penelitian(pertanyaan penelitian) à data(informasi yang didapat) à konsep(realitas
empiris) à teori(penjelasan dari konsep). Jika kita menggunakan metodologi
penelitian induktif maka metode penelitian kita adalah kualitatif.

2. Jika kita menggunakan pertanyaan bertipe apadalam kaitan untuk menjelas kan secara
akuarat fenomena, karakteristik komunitas, pola hubungan dalam konteks sosial atau
perubahan, perubahan karakteristik yang ada dalam suatu fenomena dalam waktu ke
waktu maka sifat penelitian kita adalah deskriptif. Contoh pertanyaan adalah seperti
ini : Apa yang terjadi?Siapa yang terlibat? Dalam hal apa mereka terlibat. Mungkin
sekilas akan sama dengan contoh pertanyaan penelitian eksploratif. Pembedanya
terlihat pada informasi atau data yang ada. Penelitian eksploratif bersifat masih
berusaha mencari cari karena keterbatasan dalam hal pemahaman serta literatur yang
terbatas sedangkan deskriptif berusaha menjelaskan fenomena dengan data atau
informasi yang sudah banyak literaturnya. Hal ini ditandai oleh contoh pertanyaan
seperti berikut ;
A. Eksploratif = apa yang mungkin terjadi ?

9
B. Deskriptif = apa yang terjadi ?
Jika kita menggunakan sifat penelitian yang bersifat deskriptif maka metologi
penelitian yang kita gunakan adalah induktif. Jika metodologinya induktif maka
metode penelitiannya adalah kualitatif.
3. Jika kita menggunakan tipe pertanyaan mengapa dalam artian untuk menjelaskan pola
hubungan, sikap, perilaku sosial, proses sosial, struktur sosial dan lain lain yang
berkaitan untuk menjelaskan nilai nilai dalam suatu fenomena. Contoh pertanyaan
seperti : mengapa sesuatu terjadi ? jika kita menggunakan tipe pertanyaan seperti ini
maka sifat penelitian kita adalah eksplanasi. Dan metodologi yang digunakan adalah
deduktif dan bisa juga abduktif. Metodologi penelitian deduktif adalah metodologi
yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian why (mengapa). Deduktiv
dimulai dengan beberapa aturan (teori atau hukum) yang telah ditemukan dan
menuntut suatu penjelasan (explanation). Deduktif bersifat menguji coba teori yang
ada. Jika menggunakan metodologi penelitian deduktif maka metode penelitian yang
digunakan adalah kuantitatif.
4. Jika kita menggunakan tipe pertanyaan apa dalam konteks untuk melakukan
pemahaman dalam suatu waktu untuk melakukan prediksi di masa depan maka sifat
penelitian bersifat prediksi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deduktif.
Tapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan metodologi penelitian induktif
(kualitatif). Tetapi alangkah baiknya jika kita menggunakan metodologi penelitian
deduktif karena metodologi ini bersifat umum ke kusus, jadi setealah adanya teori
kita bisa memprediksikan apa yang akan terjadi dengan menguji teori tersebut. jika
metodologi yang kita gunakan adalah deduktif maka metode penelitiannya adalah
kuantitatif.
5. Jika kita menggunakan tipe pertanyaan mengapa dalam artian untuk mengungkapkan
alasan untuk tindakan sosial tertentu, kejadian suatu peristiwa tertentu ataufenomena
sosial tertentu. Dalam hal memahami ini di lakukan dengan subjek aktor sebagai
prioritas yang diamati , bukan pada struktur. Jika tipe pertanyaan nya adalah seperti
tadi maka sifat penelitiannya adalah pemahaman (understanding). Maka metodologi
yang diganakan adalah abduktif , karena metodologi ini lebih melihat pada bahasa

10
(simbol-simbol) dan pengetahuan keseharian (stock of knowledge) yang digunakan
aktor sosial dalam memproduksi, reproduksi dan interpretasi suatu fenomena.
6. Jika kita menggunakan tipe pertanyaan bagaimanadalam artian untuk mencari sesuatu
yang berbeda dari waktu waktu maka sifat penelitiannya adalah perubahan. Contoh
pertanyaannya adalah : bagaimana sesuatu itu bisa berbeda ? Metodologi yang
digunakan bisa menggunakan metodologi deduktif ataupun abduktif, tapi lebih
dominan ke deduktif. Jika metodologinya adalah deduktif maka metode yang
digunakan adalah kuantitatif.
7. Jika kita menggunakan tipe pertanyaan apa dan mengapa yang bertujuan untuk
melakukan tinjauan kembali terhadap gejala gejala yang ada maka sifat penelitiannya
adalah evaluasi. Contoh pertanyaannya adalah : Apa yang telah terjadi? Mengapa itu
telah terjadi ? metodologi yang digunakan bisa induktif, deduktif dan abduktif. Oleh
karena itu metode penelitian yang diganakan lebih bebas untuk dipilih antara
kualitatif maupun kuantitatif.
8. Jika kita menggunakan tipe penelitian apa dan mengapa dalam artian untuk penilaian
terhadap dampak maka sifat penelitian kita adalah assesment. Contoh pertanyaan
yang digunakan adalah :
- Apa yang telah, sedang dan akan terjadi ?
- Apa akibat yang mungkin terjadi baik pada individu, sosial, maupun lingkungan ?
- Mengapa akibat itu terjadi ?
- Metodologi yang digunakan bisa induktif, deduktif dan abduktif.

Oleh karena itu metode penelitian yang diganakan lebih bebas untuk dipilih
antara kualitatif maupun kuantitatif.

11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sifat-sifat dari penelitian dibedakaan menjadi 2 penelitan bersifat empiris, adalah
penyelidikan yang didasarkan pada objek nyata (percobaan). Penelitan bersifat non
empiris, adalah penyelidikan yang didasarkan pada objek-objek yang tidak nyata atau
objek-objek pikiran (statistik, matematika, atau fisika).

Pada penelitian bersifat empiris informasi diperoleh melalui eksperimen, pengalaman,


dan observasi, sedangkan pada penelitian non empiris informasi diperoleh melalui rasio
dan pengetahuan intuisi. Sembilan sifat dasar yang membedakan penelitian kualitatif dan
kuantitatif.

Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain
penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian
yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok
pula dengan metode penelitian yang ditetapkan.

Sifat , metodologi dan pertanyaan penelitian adalah suatu hal yang saling berkaitan
untuk mewujudkan keselarasan antara pertanyaan penelitian , sifat penelitian dan
metodologi yang digunakan. Dalam merumuskan antara kaitan ini kita tidak bisa asal
dalam membentuk rancangan , terdapat aturan aturan tertentu yang berfungsi agar
penelitian berjalan sesuai arah dan fokus yang digunakan serta agar metodologi yang
digunan tidak keliru

2. Saran
Dalam melakukan penelitian, mahasiswa diharuskan mengikuti aturan-aturandan
juga prosedur-prosedur, agar penelitian yang dilakukan diharapkan memiliki jawaban
yang akurat terhadap suatu permasalahan.

12
Daftar Pustaka
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian,
(Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012)
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis,(Yogyakarta: Teras, 2011)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia cet. Ke-3,
(Jakarta: Balai pustaka, 1990)
Kerlinger, Pengertian Penelitian dalam http://contohskripsi
makalah.blogspot.com/2012/03/pengertian-penelitian-dan-masalah.html, diakses 28
Januari 2013

13

Anda mungkin juga menyukai