Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

COLLECTING DATA

Disusun oleh:

Raziqa Khusna Harindasari 151610101019

Ayu Ragil Destrian 151610101020

Fergyansa Wiguna A. 151610101021

Ibnu Satria 151610101022

Nadya Indah Permataningrum 151610101023

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2017

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbilalamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Metodologi
Penelitian yang berjudul Collecting Data.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. drg. Ristya Widi Endah Yani, M.Kes selaku dosen pembimbing dalam kuliah
Metodologi Penelitian di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan telah
membantu dan memberi masukan yang bermanfaat untuk tercapainya tujuan belajar.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis
mengharap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan-perbaikan agar kedepannya dapat
tercipta kesempurnaan dalam makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Jember, 07 Desember 2017

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2


DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 8
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam


rangka mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variable ditentukan oleh
definisi operasional variabel yang bersangkutan. Metode pengumpulan data yang umum
digunakan dalam suatu penelitian adalah : kuesioner, observasi, wawancara.

B. Rumusan masalah

1. Apakah pengertian dari metode penelitian ?

2. Apa sajakah metode pengumpulan data ?

C. Batasan masalah

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka sangat perlu dilakukan pembatasan masalah
agar tidak terjadi pelebaran masalah. Adapun masalah yang dikaji adalah tentang metode
pengumpulan data

4
BAB II
LANDASAN TEORI

Metode secara umum diartikan sebagai proses, cara, atau prosedur yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data. Studi pustaka
merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun
dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan.Hasil penelitian
juga akan semakin kredibel apabila didukung foto-foto atau karya tulis akademik dan seni
yang telah ada.(Sugiyono,2005:83). Studi pustaka merupakan Maka dapat dikatakan
bahwa studi pustaka dapat memengaruhi kredibilitas hasil penelitian yang dilakukan.
2. Observasi
Observasi merupakan langkah kedua dalam melakukan pengumpulan data setelah penulis
melakukan studi pustaka. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan tentang keadaan yang ada di lapangan. Dengan melakukan
observasi, penulis menjadi lebih memahami tentang subyek dan obyek yang sedang
diteliti.
3. Wawancara
Wawancara merupakan langkah yang diambil selanjutnya setelah observasi dilakukan.
Wawancara atau interview merupakan teknik pengumpulan data dengan cara bertatap
muka secara langsung antara pewawancara dengan informan. Wawancara dilakukan jika
data yang diperoleh melalui observasi kurang mendalam. Hal tersebut sesuai dengan yang
dikemukakan (Sugiyono,2005:72) bahwa wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peniliti ingin mengetahui hal-hal dari informan yang lebih
mendalam.

5
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data
yang diperlukan. Moch. Nazir 1988 : 211, berpendapat bahwa selalu ada hubungan antara
mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah
dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan studi pustaka atau riset kepustakaan. Riset kepustakaan yaitu penelitian yang
dilakukan di perpustakaan di mana obyek penelitian biasanya digali lewat beragam informasi
kepustakaan seperti buku, ensiklopedi, jurnal ilmiah, koran, majalah dan dokumen (Mestika Zed,
2004 : 89).
Ada beberapa keuntungan dengan menggunakan teknik kepustakaan yaitu untuk
membantu memperoleh pengetahuan ilmiah yang dekat dengan gejala yang dipelajari,
memberikan pengertian dalam menyusun persoalan yang tepat, mempertajam perasaan dalam
meneliti, membuat analisis, dan membuka kesempatan memperluas pengalaman ilmiah
(Koentjaraningrat, 1971 : 105). Adapun teknik studi pustaka dilaksanakan dengan sistem katalog,
hal ini sejalan dengan pendapat Louis Gottchalk 1986 :46 bahwa laboratorium penelitian yang
lazim bagi seorang sejarawan adalah perpustakaan dan alat yang paling bermanfaat bagi seorang
sejarawan adalah Katalogus.

Pada masa lalu, metode kualitatif dan metode kuantitatif juga sering digunakan sebagai
penciri, penanda, dan pembeda antara antropologi dan sosiologi. Kesan tersebut muncul karena
masing-masing disiplin ilmu tersebut terus menerus menggunakan metode secara konsisten.
Antropologi sering menggunakan metode kualitatif, sedangkan sosiologi hampir selalu
menggunakan metode kuantitatif. Asumsi ini didasarkan atas kenyataan bahwa antropologi ingin
mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan mengklasifikasikan masyarakat yang masih
tradisonal. Hal tersebut seolah-olah menempatkan antropologi dalam posisi memiliki satu
pendekatan, yaitu interpretasi atau penafsiran. Sementara itu, sosiologi sudah terlanjur dikenal
sering menggunakan metode kuantitatif dan melakukan penelitian terhadap masyarakat modern
yang kompleks. Ada kesan bahwa penelitian sosiologis selalu menggunakan metode kuantitatif.
Penelitian kualitatif dan kuantitatif hendaknya tidak dilawankan, melainkan dikontraskan.
Kontras ini diperlukan untuk melihat keunggulan dan kelemahannya masing-masing dalam
memecahkan masalah dan atau dalam pengembangan teori. Metode penelitian kualitatif dan

6
kuantitatif masing-masing berkembang berdasarkan paradigma tertentu (yang berbeda) yang
menjadi acuannya.
Jenis penelitian apa yang harus digunakan, selalu didasarkan pada masalah yang diteliti,
bukan ditetapkan jenis penelitiannya dulu baru ditetapkan masalahnya. Hal ini disebabkan karena
adanya kenyataan bahwa penelitian itu dilakukan karena ada masalah. Alasan pemilihan suatu
metode, tentunya didasarkan pada kesesuaiannya dengan masalah penelitian, tujuan penelitian,
serta prosedur penelitian yang cocok, hasil yang diharapkan, dan kondisi kelompok sasaran atau
objek penelitiannya.

7
BAB III
PEMBAHASAN

Dalam pengertian sehari-hari data dapat berarti fakta dari suatu objek yang diamati, yang
dapat berupa angka-angka maupun kata-kata. Sedangkan jika dipandang dari sisi Statistika, maka
data merupakan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan penarikan kesimpulan.

A. Menurut Jenisnya, DATA secara umum dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Data kuantitatif : data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka atau jumlah
dan dapat diukur besar kecilnya serta bersifat obyektif sehingga dapat ditafsirkan
sama oleh orang lain. Contoh: harga Buku Rp. 45.000, ; berat badan ; tinggi
badan ; suhu tubuh, dsb.
2. Data kualitatif : data yang berhubungan dengan kategorisasi atau karakteristik
dalam bentuk Sifat (Bukan Angka) yang tidak dapat diukur besar kecilnya.
Contoh: Jenis kelamin, Bahasa, Pekerjaan, Pengetahuan, Sikap, dsb.

B. Data menurut Sumber Pengambilan

1. Data Primer Adalah data yang diusahakan atau didapat oleh peneliti.
Pengumpulan data primer ini membutuhkan perancangan alat dan metode
pengumpulan data.

2. Data Sekunder Adalah data yang didapat dari orang atau instansi lain. Data ini
cenderung siap pakai, artinya siap dianalisis dan diolah oleh peneliti.

C. Data Menurut Waktu Pengumpulannya

1.Data berkala (time series) Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk
menggambarkan perkembangan suatu kegiatan atau keadaan

8
2. Kertas Lintang (cross section) Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu
tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau
keadaan pada waktu itu

D. Data Menurut Tingkat Pengukurannya


1. Data Nominal
Adalah data yang hanya mendasarkan pada pengelompokan atau
pengkategorian peristiwa atau fakta dan apabila menggunakan notasi angka hal
itu sama sekali tidak menunjukkan perbedaan kuantitatif melainkan hanya
menunjukkan perbedaan kualitatif. Contoh: Jenis kulit : hitam kuning putih ,
Suku Daerah : jawa madura bugis, Agama yang dianut : islam kristen hindu,
dsb.
2. Data ordinal
Adalah pengukuran di mana skala yang dipergunakan disusun berdasarkan atas
jenjang dalam atribut tertentu sehingga penyusunannya disusun secara terurut
dari yang rendah sampai yang tinggi menurut suatu ciri tertentu, namun antara
urutan (ranking) yang satu dengan yang lainnya tidak mempunyai jarak yang
sama. Contoh: Mengukur rangking kelas : I, II, III ; Status Sosial : kaya
sederhana miskin
3. Data Interval
Adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang diurutkan berdasar suatu
atribut tertentu, dimana jarak antara tiap obyek atau kategori adalah sama. Pada
data ini, tidak terdapat angka nol mutlak.

Contoh: Pada pengukuran suhu. Kalau ada tiga daerah dengan suhu daerah A =
10C, daerah B = 15C dan daerah C = 20C. Kita bisa mengatakan bahwa
selisih suhu daerah B 5C lebih panas dibandingkan daerah A, dan selisih suhu
daerah C dengan daerah B adalah 5C (ini menunjukkan pengukuran interval
sudah memiliki jarak tetap). Tetapi, kita bisa mengatakan bahwa suhu daerah C
dua kali lebih panas dibandingkan daerah A (artinya tidak bisa jadi kelipatan).
Kenapa? karena dalam derajat Celcius tidak memiliki NOL ABSOLUT. (Titik
nolnya pada 00C Bukan berarti Tidak ada Suhu sama sekali).

9
4. Data Rasio
adalah data pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlakdan mempunyai
jarak yang sama. Dengan demikian data rasio menunjukkan jenis pengukuran
yang sangat jelas dan akurat (precise).
Contoh: umur manusia, ukuran timbangan, berat badan, tinggi pohon, tinggi
badan manusia, jarak, panjang barang, nilai ujian.

Pengumpulan Data

A. Pengumpulan data berdasarkan caranya

1. Angket/Kuisioner

Sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan memeperoleh informasi dari


responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Merupakan alat pengumpul data berbentuk pertanyaan yang akan diisi atau
dijawab oleh responden. Beberapa alasan digunakannya kuesioner adalah :

a. Kuesioner terutama dipakai untuk mengukur variabel yang bersifat


faktual.

b. Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian

c. Untuk memperoleh informasi dengan validitas dan reliabilitas setinggi


mungkin.

Keuntungan teknik Angket

a. Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim


lewat pos

b. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah

c. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya


ditentukan oleh responden itu sendiri

10
Kerugian teknik Angket

a. Jika dikirim melalui pos, maka prosentase yang dikembalikan relatif


rendah

b. Tidak dapat digunakan pada responden yang tidak mampu membaca


dan menulis

c. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah oleh


responden

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pertanyaan atau


pernyataan

a. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak


meragukan

b. Hindari pertanyaan atau pernyaan ganda

c. Responden harus mampu menjawab

d. Pertanyaan atau pernyataan harus relevan

e. Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek

f. Hindari Pertanyaan atau pernyataan yang bias, sugestif

Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan ada tiga jenis

1. Angket terbuka (Opened Questionare)

Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya


memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan
jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka

2. Angket tertutup (Closed Questionare)

Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya


tidak memberikan kebebasan kepada responden, untuk

11
memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan
mereka

3. Angket Semi terbuka (Semi Opened Questionare)


Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya
memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan
jawaban dan pendapat menurut pilihan pilihan jawaban yang telah
disediakan sesuai dengan keinginan mereka

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh


pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau
direkam dengan elektronik kemudian dituliskan sebagai skrip.

Teknik Wawancara

a. Wawancara berstruktur

Pertanyaan sudah disiapkan, karena sudah dirancang data/informasi


apa yang dibutuhkan.

b. Wawancara tidak berstruktur

Merupakan pertanyaan yang bersifat spontan. Tidak


mempersiapkan daftar pertanyaan.

Jenis Wawancara

a. Wawancara langsung (face to face)

b. Wawancara tidak langsung: misalnya dengan telepon atau internet (on-


line)

Kelebihan Teknik Wawancara

12
a. Dapat segera mengecek kebenaran jawaban responden dengan
mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau
gerak gerik responden

b. Pewawancara dapat segera menjelaskan, jika ada pertanyaan yang


belum dipahami.

c. Dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan


menulis.

Kekurangan Teknik Wawancara

a. Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden.

b. Perlu biaya yang besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul
data.

c. Hanya dapat menjangkau jumlah responden yang kecil.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Mulailah wawancara dengan terlebih dahulu menggunakan kalimat


pembuka atau kalimat pengantar, dan dalam proses wawancara
gunakan bahasa yang baik dan benar.
Lakukan perjanjian dengan calon responden, kapan mereka
bersedia untuk diajak wawancara.
Kontrol jalannya wawancara dan bila perlu pihak responden
dituntun seperlunya agar ia tidak mengalami banyak kesulitan
dalam menjawab atau mengemukan pendapat.

3. Observasi

Observasi atau pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan,


pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat
dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik kemudian dituliskan
sebagai skrip

13
Observasi terdiri dari

a. Pemilihan pengamat mengedit dan memfokuskan pengamatan


secara sengaja atau tidak.

b. Pengubahan observasi boleh mengubah prilaku atau tanpa


mengganggu kewajarannya.

c. Pencatatan upaya merekam kejadian-kejadian dengan


menggunakan catatan lapangan, sistem kategori dan metode-metode
lainnya.

d. Pengodean proses penyederhanaan catatan-catatan itu melalui


metode reduksi data.

Observasi berdasarkan keterlibatan pengamat

a. Observasi partisipan Pengamat ikut serta terlibat dalam kegiatan


kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diteliti atau yang diamati,
seolah olah merupakan merupakan bagian dari mereka.

b. Observasi tak partisipan Pengamat berada diluar subyek yang


diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.

Observasi berdasarkan cara pengamatan

a. Observasi berstruktur Pengamat melaksanakan observasinya


menggunakan pedoman pengamatan
b. Observasi tak berstruktur Pengamat melaksanakan observasinya
dengan pengamatan secara bebas

Kelebihan teknik observasi

a. Data aktual/ segar data diperoleh dari responden pada saat


terjadinya tingkah laku

14
b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Karena kita
mengamati secara langsung.

Kekurangan teknik observasi

a. Pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang


diharapkan terjadi/muncul.

b. Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang


bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan mungkin
dapat membahayakan si pengamat jika diamati.

4. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun
melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat
pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen
lainnya.

Usaha mengumpulkan keterangan dari bahan yang telah ditulis. Meliputi seleksi,
memilih, menimbang, menolak, dan menyusun kembali semua bahan menjadi
suatu bentuk akhir.

Kelebihan dari studi dokumentasi

a. Untuk penelitian yang menggunakan data yang menjangkau jauh ke masa


lalu, studi dokumentasi memberikan cara yang terbaik.

b. Tidak reaktif, karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara langsung


dengan orang.

c. Pilihan alternatif, untuk subyek peneliti tertentu yang sukar atau tidak
mungkin dijangkau.

d. Besar sampel, dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik


memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar dengan biaya
yang relatif kecil.

15
Kekurangan dari studi dokumentasi

a. Tersedia secara selektif, tidak semua dokumen dipelihara untuk dibaca


ulang oleh orang lain.

b. Format tidak baku, format yang ada pada dokumen biasanya berbeda
dengan format yang terdapat pada penelitian, disebabkan tujuan
penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.

c. Bias, biasanya data yang disajikan dalm dokumen bisa berlebihan atau
tidak ada (disembunyikan).

d. Tidak komplit, data yang terdapat dalam dokumen biasanya tidak


lengkap.

5. Teknik Analisis Isi

Analisis ini digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi yang disampaikan
dalam bentuk lambang. Studi tentang arti verbal. Analisis ini dapat digunakan untuk
menganalisis semua bentuk, seperti surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat,
lukisan, pidato, peratutan, perundangan musik, teater.

Pengumpulan data berdasarkan banyaknya data yang diambil

a. Sensus Pengumpulan data dengan mengambil elemen atau


anggota populasi secara keseluruhan untuk diselidiki, atau
pengumpulan data melalui populas. Data yang diperoleh
disebut parameter (data yang sebenarnya).
b. Sampling Pengumpulan data dengan mengambil sebagian
elemen anggota populasi untuk diselidiki, atau pengumpulan
data melalui sampel. Data yang diperoleh dari sampling ini
disebut data prakiraan (estimate value).

16
BAB IV

KESIMPULAN

Data merupakan kumpulan fakta yang diperoleh dari suatu pengukuran. Suatu
pengambilan keputusan yang baik merupakan hasil dari penarikan kesimpulan yang didasarkan
pada Data/Fakta yang akurat. Untuk mendapatkan Data yang akurat diperlukan suatu Alat Ukur
atau yang disebut Instrumen yang baik. Alat Ukur atau Instrumen yang baik adalah Alat
Ukur/Instrumen yang valid dan reliable.

Pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara Angket/ kuesioner, wawancara, observasi,
studi dokumentasi dan analisis isi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian akan digunakan
untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan, dan
yang pada akhirnya akan dipergunakan sebagai dasar dalam pengambilan kesimpulan atau
keputusan. Oleh karena itu, Data harus merupakan Data yang baik dan benar. Agar Data yang
dikumpulkan baik dan benar, maka Instrumen atau Alat Bantu Pengumpulan Datanya juga harus
Baik dan Benar.

17
DAFTAR PUSTAKA

Amin.I., Aswin.A., Fajar.I., Isnaeni, Iwan.S., Pudjirahaju.A., Sunindya.R.. 2009. Statistika untuk
Praktisi Kesehatan. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Abdul Muhith. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika.
Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan. Bandung. PT. Refika Aditama.
Hadi.S. 2001. Metodologi Research. Jilid 3. Yogyakarta. Andi Offset.
Hadi.S. 2002. Statistik. Jilid 2. Yogyakarta. Andi Offset.
Hasibuan.A.A.,Supardi, Syah.D. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta. Gaung Persada
Press.
Heriyanto,A., Sandjaja. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta. Prestasi Pustaka.

18

Anda mungkin juga menyukai