COLLECTING DATA
Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Batasan masalah
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka sangat perlu dilakukan pembatasan masalah
agar tidak terjadi pelebaran masalah. Adapun masalah yang dikaji adalah tentang metode
pengumpulan data
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Metode secara umum diartikan sebagai proses, cara, atau prosedur yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data. Studi pustaka
merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan
informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun
dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan.Hasil penelitian
juga akan semakin kredibel apabila didukung foto-foto atau karya tulis akademik dan seni
yang telah ada.(Sugiyono,2005:83). Studi pustaka merupakan Maka dapat dikatakan
bahwa studi pustaka dapat memengaruhi kredibilitas hasil penelitian yang dilakukan.
2. Observasi
Observasi merupakan langkah kedua dalam melakukan pengumpulan data setelah penulis
melakukan studi pustaka. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan tentang keadaan yang ada di lapangan. Dengan melakukan
observasi, penulis menjadi lebih memahami tentang subyek dan obyek yang sedang
diteliti.
3. Wawancara
Wawancara merupakan langkah yang diambil selanjutnya setelah observasi dilakukan.
Wawancara atau interview merupakan teknik pengumpulan data dengan cara bertatap
muka secara langsung antara pewawancara dengan informan. Wawancara dilakukan jika
data yang diperoleh melalui observasi kurang mendalam. Hal tersebut sesuai dengan yang
dikemukakan (Sugiyono,2005:72) bahwa wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peniliti ingin mengetahui hal-hal dari informan yang lebih
mendalam.
5
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data
yang diperlukan. Moch. Nazir 1988 : 211, berpendapat bahwa selalu ada hubungan antara
mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah
dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan studi pustaka atau riset kepustakaan. Riset kepustakaan yaitu penelitian yang
dilakukan di perpustakaan di mana obyek penelitian biasanya digali lewat beragam informasi
kepustakaan seperti buku, ensiklopedi, jurnal ilmiah, koran, majalah dan dokumen (Mestika Zed,
2004 : 89).
Ada beberapa keuntungan dengan menggunakan teknik kepustakaan yaitu untuk
membantu memperoleh pengetahuan ilmiah yang dekat dengan gejala yang dipelajari,
memberikan pengertian dalam menyusun persoalan yang tepat, mempertajam perasaan dalam
meneliti, membuat analisis, dan membuka kesempatan memperluas pengalaman ilmiah
(Koentjaraningrat, 1971 : 105). Adapun teknik studi pustaka dilaksanakan dengan sistem katalog,
hal ini sejalan dengan pendapat Louis Gottchalk 1986 :46 bahwa laboratorium penelitian yang
lazim bagi seorang sejarawan adalah perpustakaan dan alat yang paling bermanfaat bagi seorang
sejarawan adalah Katalogus.
Pada masa lalu, metode kualitatif dan metode kuantitatif juga sering digunakan sebagai
penciri, penanda, dan pembeda antara antropologi dan sosiologi. Kesan tersebut muncul karena
masing-masing disiplin ilmu tersebut terus menerus menggunakan metode secara konsisten.
Antropologi sering menggunakan metode kualitatif, sedangkan sosiologi hampir selalu
menggunakan metode kuantitatif. Asumsi ini didasarkan atas kenyataan bahwa antropologi ingin
mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan mengklasifikasikan masyarakat yang masih
tradisonal. Hal tersebut seolah-olah menempatkan antropologi dalam posisi memiliki satu
pendekatan, yaitu interpretasi atau penafsiran. Sementara itu, sosiologi sudah terlanjur dikenal
sering menggunakan metode kuantitatif dan melakukan penelitian terhadap masyarakat modern
yang kompleks. Ada kesan bahwa penelitian sosiologis selalu menggunakan metode kuantitatif.
Penelitian kualitatif dan kuantitatif hendaknya tidak dilawankan, melainkan dikontraskan.
Kontras ini diperlukan untuk melihat keunggulan dan kelemahannya masing-masing dalam
memecahkan masalah dan atau dalam pengembangan teori. Metode penelitian kualitatif dan
6
kuantitatif masing-masing berkembang berdasarkan paradigma tertentu (yang berbeda) yang
menjadi acuannya.
Jenis penelitian apa yang harus digunakan, selalu didasarkan pada masalah yang diteliti,
bukan ditetapkan jenis penelitiannya dulu baru ditetapkan masalahnya. Hal ini disebabkan karena
adanya kenyataan bahwa penelitian itu dilakukan karena ada masalah. Alasan pemilihan suatu
metode, tentunya didasarkan pada kesesuaiannya dengan masalah penelitian, tujuan penelitian,
serta prosedur penelitian yang cocok, hasil yang diharapkan, dan kondisi kelompok sasaran atau
objek penelitiannya.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam pengertian sehari-hari data dapat berarti fakta dari suatu objek yang diamati, yang
dapat berupa angka-angka maupun kata-kata. Sedangkan jika dipandang dari sisi Statistika, maka
data merupakan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan penarikan kesimpulan.
A. Menurut Jenisnya, DATA secara umum dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Data kuantitatif : data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka atau jumlah
dan dapat diukur besar kecilnya serta bersifat obyektif sehingga dapat ditafsirkan
sama oleh orang lain. Contoh: harga Buku Rp. 45.000, ; berat badan ; tinggi
badan ; suhu tubuh, dsb.
2. Data kualitatif : data yang berhubungan dengan kategorisasi atau karakteristik
dalam bentuk Sifat (Bukan Angka) yang tidak dapat diukur besar kecilnya.
Contoh: Jenis kelamin, Bahasa, Pekerjaan, Pengetahuan, Sikap, dsb.
1. Data Primer Adalah data yang diusahakan atau didapat oleh peneliti.
Pengumpulan data primer ini membutuhkan perancangan alat dan metode
pengumpulan data.
2. Data Sekunder Adalah data yang didapat dari orang atau instansi lain. Data ini
cenderung siap pakai, artinya siap dianalisis dan diolah oleh peneliti.
1.Data berkala (time series) Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk
menggambarkan perkembangan suatu kegiatan atau keadaan
8
2. Kertas Lintang (cross section) Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu
tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau
keadaan pada waktu itu
Contoh: Pada pengukuran suhu. Kalau ada tiga daerah dengan suhu daerah A =
10C, daerah B = 15C dan daerah C = 20C. Kita bisa mengatakan bahwa
selisih suhu daerah B 5C lebih panas dibandingkan daerah A, dan selisih suhu
daerah C dengan daerah B adalah 5C (ini menunjukkan pengukuran interval
sudah memiliki jarak tetap). Tetapi, kita bisa mengatakan bahwa suhu daerah C
dua kali lebih panas dibandingkan daerah A (artinya tidak bisa jadi kelipatan).
Kenapa? karena dalam derajat Celcius tidak memiliki NOL ABSOLUT. (Titik
nolnya pada 00C Bukan berarti Tidak ada Suhu sama sekali).
9
4. Data Rasio
adalah data pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlakdan mempunyai
jarak yang sama. Dengan demikian data rasio menunjukkan jenis pengukuran
yang sangat jelas dan akurat (precise).
Contoh: umur manusia, ukuran timbangan, berat badan, tinggi pohon, tinggi
badan manusia, jarak, panjang barang, nilai ujian.
Pengumpulan Data
1. Angket/Kuisioner
10
Kerugian teknik Angket
11
memberikan jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan
mereka
2. Wawancara
Teknik Wawancara
a. Wawancara berstruktur
Jenis Wawancara
12
a. Dapat segera mengecek kebenaran jawaban responden dengan
mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau
gerak gerik responden
b. Perlu biaya yang besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul
data.
3. Observasi
13
Observasi terdiri dari
14
b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Karena kita
mengamati secara langsung.
4. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun
melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat
pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen
lainnya.
Usaha mengumpulkan keterangan dari bahan yang telah ditulis. Meliputi seleksi,
memilih, menimbang, menolak, dan menyusun kembali semua bahan menjadi
suatu bentuk akhir.
c. Pilihan alternatif, untuk subyek peneliti tertentu yang sukar atau tidak
mungkin dijangkau.
15
Kekurangan dari studi dokumentasi
b. Format tidak baku, format yang ada pada dokumen biasanya berbeda
dengan format yang terdapat pada penelitian, disebabkan tujuan
penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.
c. Bias, biasanya data yang disajikan dalm dokumen bisa berlebihan atau
tidak ada (disembunyikan).
Analisis ini digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi yang disampaikan
dalam bentuk lambang. Studi tentang arti verbal. Analisis ini dapat digunakan untuk
menganalisis semua bentuk, seperti surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat,
lukisan, pidato, peratutan, perundangan musik, teater.
16
BAB IV
KESIMPULAN
Data merupakan kumpulan fakta yang diperoleh dari suatu pengukuran. Suatu
pengambilan keputusan yang baik merupakan hasil dari penarikan kesimpulan yang didasarkan
pada Data/Fakta yang akurat. Untuk mendapatkan Data yang akurat diperlukan suatu Alat Ukur
atau yang disebut Instrumen yang baik. Alat Ukur atau Instrumen yang baik adalah Alat
Ukur/Instrumen yang valid dan reliable.
Pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara Angket/ kuesioner, wawancara, observasi,
studi dokumentasi dan analisis isi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian akan digunakan
untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan, dan
yang pada akhirnya akan dipergunakan sebagai dasar dalam pengambilan kesimpulan atau
keputusan. Oleh karena itu, Data harus merupakan Data yang baik dan benar. Agar Data yang
dikumpulkan baik dan benar, maka Instrumen atau Alat Bantu Pengumpulan Datanya juga harus
Baik dan Benar.
17
DAFTAR PUSTAKA
Amin.I., Aswin.A., Fajar.I., Isnaeni, Iwan.S., Pudjirahaju.A., Sunindya.R.. 2009. Statistika untuk
Praktisi Kesehatan. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Abdul Muhith. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika.
Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan. Bandung. PT. Refika Aditama.
Hadi.S. 2001. Metodologi Research. Jilid 3. Yogyakarta. Andi Offset.
Hadi.S. 2002. Statistik. Jilid 2. Yogyakarta. Andi Offset.
Hasibuan.A.A.,Supardi, Syah.D. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta. Gaung Persada
Press.
Heriyanto,A., Sandjaja. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta. Prestasi Pustaka.
18