Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Perkembangan Metode Penelitian, Jenis-jenis Penelitian,
Langkah-langkah Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian”.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Azhari Ikhwati, S.Si., M, Pd. selaku
dosen pengampu yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
3.1 Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
penelitian ini menerjemahkan data menjadi angka untuk menganalisis hasil
temuannya.
2. Studi Kasus: Studi kasus adalah salah satu penelitian yang mempelajari
seorang individu atau kelompok secara intensif dalam kurun waktu yang
cukup lama. Teknik pengumpulan data pada metode ini sangatlah
komprehensif, seperti mengamati perilaku, wawancara, analisis
dokumenter, tes, dan lainnya.
3
5. Eksperimen: Penelitian eksperiman adalah salah satu metode yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini, peneliti harus
melakukan tiga persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu kegiatan
mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi.
4
2.2.1 Identifikasi Masalah
Penelitian merupakan suatu metode pembuktian terhadap suatu
hipotesis atau pertanyaan penelitian. Penelitian dilakukan melalui tahapan
yang sitematis dan berurutan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Untuk itu diperlukan beberapa langkah penelitian untuk menjawab
pertanyaan yang penting dan terkini, secara ilmiah dan etis. Secara umum
penelitian dilakukan untuk memecahkan suatu masalah yang sedang
berkembang di masyarakat. Penelitian dilakukan untuk memberikan
manfaat yang setinggi-tingginya bagi aspek ilmiah maupun sosial. Kita
dapat mengidentifikasi berbagai masalah untuk diselesaikan melalui
penelitian, misalnya masalah ekonomi, kesehatan, kesenjangan sosial,
ketimpangan gender, kesejahteraan, pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan perempuan, layanan kesehatan, vaksinasi, akses pangan,
dan lain-lain. Masalah penelitian yang seperti ini memenuhi state of the art
suatu riset, yakni unsur kebaruan ide, produk maupun cara memecahkan
masalah. Pertanyaan penelitian, tujuan dan hipotesis adalah bagian
penelitian yang penting dan harus mempunyai benang merah. Pertanyaan
penelitian dapat dikembangkan dari kriteria FINER atau PICOT.
Pernyataan penelitian yang baik harus rinci meliputi populasi yang dituju,
menarik bagi komunitas ilmiah dan publik, memiliki relevansi dengan
kebutuhan. dan memberi manfaat untuk pengetahuan dan klinis,
memenuhi standar etik dan penelitian secara global, Pengembangan
pertanyaan penelitian merupakan langkah penting untuk memperoleh hasil
yang relevan secara klinis yang digunakan dengan berbasis bukti. Suatu
pertanyaan penelitian yang terdefinisi dengan baik dan spesifik merupakan
pedoman pemilihan metode riset dan pemilihan populasi yang sesuai.
Scbaliknya jika formulasi pertanyaan penelitian tidak jelas maka akan
berdampak pada pemilihan metode riset yang salah, sehingga
menghasilkan data sampah, tidak bisa dipublikasikan dan sia-sia.
Pertanyaan penelitian akan dijawab sementara melalui perumusan
hipotesis.
5
2.2.2 Tentukan Metode Penelitian.
Bagian penting dari metode penelitian adalah desain penelitian.
Peneliti menentukan desain penelitian berdasarkan rumusan masalah,
pertanyaan penelitian, tujuan dan hipotesis. Pada penelitian tentang
kuantitas, kita dapat menggunakan desain penelitian cross sectional, case
control, cohort maupun eksperimental. Studi cross sectional, case kontrol
dan kohort merupakan tipe penelitian observasional. Sedangkan
eksperimental murni dan semu adalah tipe penelitian intervensi. Terdapat
beberapa macam penelitian kualitatif antara lain disclosure analisis,
grounded theory dan fenomenologi kombinasi kualitatif-kuantitatif atau
sebaliknya ini berguna untuk mendapatkan kesimpulan aspek yang diteliti
secara luas dan dalam. Hal ini terkadang sangat penting dalam publikasi
hasil penyusunan Instrumen.
6
1. Batasan Masalah. Memberi batasan masalah yang akan dikaji menjadi
hal penting pertama yang harus dilakukan oleh peneliti. Hal ini dilakukan
agar pembahasan dalam kajian ilmiah tersebut lebih fokus dan spesifik.
5. Fokus. Ruang lingkup membuat peneliti lebih fokus dengan apa yang
menjadi bahasan, tidak terpengaruh terhadap distraksi-distraksi dari data
yang diambil.
7
8
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Mila , Tri Siswati, Arico Ayani Suparto, Jonata, Ida Fitriana Ambarsari, Nur
Azizah, Wahyuningsih Safitri, Nur Hasanah, Agusti, EviGravitiani.
(2022).Metodologi Penelitian [E-book version].Retrieved from
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=SpZnEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR1&dq=info:fmcUgxdrc
fAJ:scholar.google.com/
&ots=wx1b9a08Kv&sig=oKic6oRvxIBDG6bQ6mdoVHbnKJY&redir_es
c=y#v=onepage&q&f=false
10
SESI TANYA JAWAB
11
mengukur variabel atau konsep yang ingin diteliti. Dari metode yang diteliti
dapat konsisten dan memberikan hasil yang dapat diandalkan jika diulang oleh
peneliti lain atau dalam situasi yang lain. Selanjutnya relevan, meteode yang
sesuai akan cocok dengan pertanyaan penelitian yang diteliti dan
memungkinkan untuk menjawabnya dengan baik. Efisien, menggunakan
metode yang tepat akan membantu untuk menghemat waktu, sumber daya, dan
usaha dalam penelitian.
4. Nabilah Khusnul Hotimah -202121500008-
Pertanyaan : Mengapa dalam sebuah penelitian perlu adanya ruang lingkup?
Jawaban Dari Anisa Pratita : Ruang lingkup akan membantu peneliti untuk bisa
mengidentifikasi masalah yang akan diteliti. Ada kemungkinan permasalahan
yang ada bisa dikembangkan atau memiliki kaita masalah lain yang juga
menarik untuk diteliti.
5. Lusyana Prameswari -202121500033-
Pertanyaan : Bagaimana menyusun masalah penelitian agar tidak
menimbulkan keraguan pembaca kepada peneliti ?
Jawaban Dari Isyana Dinda : Untuk menyusun masalah penelitian yang tidak
menimbulkan keraguan pembaca terhadap peneliti, Anda perlu memperhatikan
beberapa hal berikut:
1. Klarifikasi Tujuan Penelitian: Jelaskan dengan jelas tujuan dari penelitian
Anda. Pastikan pembaca memahami mengapa penelitian ini penting dan
apa yang ingin Anda capai.
2. Riset Awal yang Kuat: Pastikan Anda telah melakukan riset awal yang
cukup untuk mendukung kebutuhan penelitian Anda. Referensi dan
sumber daya yang kuat akan meningkatkan kredibilitas Anda.
3. Metode Penelitian yang Transparan: Jelaskan secara rinci metode
penelitian yang Anda gunakan. Pembaca harus tahu bagaimana data
dikumpulkan, dianalisis, dan diinterpretasi.
4. Kredibilitas Peneliti: Sertakan informasi tentang latar belakang,
kualifikasi, dan pengalaman Anda yang relevan dengan penelitian tersebut.
Ini akan memberikan kepercayaan kepada pembaca.
12
5. Penggunaan Literatur Terkini: Pastikan Anda merujuk pada literatur terkini
dan penelitian terkait dalam bidang Anda. Ini akan menunjukkan bahwa
Anda mengikuti perkembangan terbaru dalam topik tersebut.
6. Netralitas dan Etika: Jaga agar penelitian Anda netral dan etis. Hindari bias
yang tidak disengaja dan pastikan semua aspek etika penelitian dihormati.
7. Peer Review: Pertimbangkan untuk mengajukan penelitian Anda untuk
ditinjau oleh rekan sejawat atau pakar di bidang tersebut sebelum
diterbitkan. Ini akan membantu mengidentifikasi potensi masalah dan
meningkatkan kualitas penelitian Anda.
8. Keterbukaan Data: Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk
membagikan data penelitian Anda kepada masyarakat ilmiah. Ini akan
memungkinkan orang lain untuk memeriksa dan memvalidasi temuan
Anda.
Jawaban Dari Fadhel Azhar : Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri khas
yang membedakannya dari penelitian kuantitatif:
1. Pendekatan Metodologi:
2. Jenis Data:
Kualitatif: Mengumpulkan data berupa teks, gambar, suara, atau video. Data ini
cenderung bersifat deskriptif dan tidak mudah diukur.
13
Kuantitatif: Mengumpulkan data dalam bentuk angka atau statistik yang dapat
diukur dengan jelas.
3. Sampel:
Kualitatif: Ukuran sampel cenderung kecil dan pemilihan sampel mungkin tidak
acak. Fokus pada pemilihan kasus yang relevan.
Kuantitatif: Menggunakan sampel besar yang sering kali dipilih secara acak untuk
mewakili populasi yang lebih besar.
4. Analisis Data:
5. Tujuan:
6. Hasil:
Kuantitatif: Menghasilkan data yang dapat diukur dengan angka dan generalisasi
statistik.
Penting untuk diingat bahwa kedua jenis penelitian ini memiliki nilai dan
kegunaan mereka sendiri tergantung pada pertanyaan penelitian dan tujuan yang
ingin dicapai. Beberapa penelitian bahkan menggabungkan elemen kualitatif dan
kuantitatif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang suatu
topik.
14