Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Perkembangan Metode Penelitian, Jenis-jenis Penelitian,
Langkah-langkah Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian”.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Azhari Ikhwati, S.Si., M, Pd. selaku
dosen pengampu yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
3.1 Kesimpulan 8
DAFTAR PUSTAKA 9
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
BAB II
PEMBAHASAN
2. Studi Kasus: Studi kasus adalah salah satu penelitian yang mempelajari
seorang individu atau kelompok secara intensif dalam kurun waktu yang
cukup lama. Teknik pengumpulan data pada metode ini sangatlah
komprehensif, seperti mengamati perilaku, wawancara, analisis
dokumenter, tes, dan lainnya.
8
5. Eksperimen: Penelitian eksperiman adalah salah satu metode yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini, peneliti harus
melakukan tiga persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu kegiatan
mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi.
10
secara luas dan dalam. Hal ini terkadang sangat penting dalam publikasi
hasil penyusunan Instrumen.
11
tersebut. Tanpa adanya pemahaman penelitian, bisa menimbulkan
distraksi bahkan kegagalan dalam memahami desain penelitian.
5. Fokus. Ruang lingkup membuat peneliti lebih fokus dengan apa yang
menjadi bahasan, tidak terpengaruh terhadap distraksi-distraksi dari data
yang diambil.
12
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Mila , Tri Siswati, Arico Ayani Suparto, Jonata, Ida Fitriana Ambarsari, Nur
Azizah, Wahyuningsih Safitri, Nur Hasanah, Agusti, EviGravitiani.
(2022).Metodologi Penelitian [E-book version].Retrieved from
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=SpZnEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR1&dq=info:fmcUgxdrc
fAJ:scholar.google.com/
&ots=wx1b9a08Kv&sig=oKic6oRvxIBDG6bQ6mdoVHbnKJY&redir_es
c=y#v=onepage&q&f=false
14
SESI TANYA JAWAB
15
mengukur variabel atau konsep yang ingin diteliti. Dari metode yang diteliti
dapat konsisten dan memberikan hasil yang dapat diandalkan jika diulang oleh
peneliti lain atau dalam situasi yang lain. Selanjutnya relevan, meteode yang
sesuai akan cocok dengan pertanyaan penelitian yang diteliti dan
memungkinkan untuk menjawabnya dengan baik. Efisien, menggunakan
metode yang tepat akan membantu untuk menghemat waktu, sumber daya, dan
usaha dalam penelitian.
4. Nabilah Khusnul Hotimah -202121500008-
Pertanyaan : Mengapa dalam sebuah penelitian perlu adanya ruang lingkup?
Jawaban Dari Anisa Pratita : Ruang lingkup akan membantu peneliti untuk bisa
mengidentifikasi masalah yang akan diteliti. Ada kemungkinan permasalahan
yang ada bisa dikembangkan atau memiliki kaita masalah lain yang juga
menarik untuk diteliti.
5. Lusyana Prameswari -202121500033-
Pertanyaan : Bagaimana menyusun masalah penelitian agar tidak
menimbulkan keraguan pembaca kepada peneliti ?
Jawaban Dari Isyana Dinda : Untuk menyusun masalah penelitian yang tidak
menimbulkan keraguan pembaca terhadap peneliti, Anda perlu memperhatikan
beberapa hal berikut:
1. Klarifikasi Tujuan Penelitian: Jelaskan dengan jelas tujuan dari penelitian
Anda. Pastikan pembaca memahami mengapa penelitian ini penting dan
apa yang ingin Anda capai.
2. Riset Awal yang Kuat: Pastikan Anda telah melakukan riset awal yang
cukup untuk mendukung kebutuhan penelitian Anda. Referensi dan
sumber daya yang kuat akan meningkatkan kredibilitas Anda.
3. Metode Penelitian yang Transparan: Jelaskan secara rinci metode
penelitian yang Anda gunakan. Pembaca harus tahu bagaimana data
dikumpulkan, dianalisis, dan diinterpretasi.
4. Kredibilitas Peneliti: Sertakan informasi tentang latar belakang,
kualifikasi, dan pengalaman Anda yang relevan dengan penelitian tersebut.
Ini akan memberikan kepercayaan kepada pembaca.
16
5. Penggunaan Literatur Terkini: Pastikan Anda merujuk pada literatur terkini
dan penelitian terkait dalam bidang Anda. Ini akan menunjukkan bahwa
Anda mengikuti perkembangan terbaru dalam topik tersebut.
6. Netralitas dan Etika: Jaga agar penelitian Anda netral dan etis. Hindari bias
yang tidak disengaja dan pastikan semua aspek etika penelitian dihormati.
7. Peer Review: Pertimbangkan untuk mengajukan penelitian Anda untuk
ditinjau oleh rekan sejawat atau pakar di bidang tersebut sebelum
diterbitkan. Ini akan membantu mengidentifikasi potensi masalah dan
meningkatkan kualitas penelitian Anda.
8. Keterbukaan Data: Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk
membagikan data penelitian Anda kepada masyarakat ilmiah. Ini akan
memungkinkan orang lain untuk memeriksa dan memvalidasi temuan
Anda.
Jawaban Dari Fadhel Azhar : Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri khas
yang membedakannya dari penelitian kuantitatif:
1. Pendekatan Metodologi:
2. Jenis Data:
Kualitatif: Mengumpulkan data berupa teks, gambar, suara, atau video. Data ini
cenderung bersifat deskriptif dan tidak mudah diukur.
17
Kuantitatif: Mengumpulkan data dalam bentuk angka atau statistik yang dapat
diukur dengan jelas.
3. Sampel:
Kualitatif: Ukuran sampel cenderung kecil dan pemilihan sampel mungkin tidak
acak. Fokus pada pemilihan kasus yang relevan.
Kuantitatif: Menggunakan sampel besar yang sering kali dipilih secara acak untuk
mewakili populasi yang lebih besar.
4. Analisis Data:
5. Tujuan:
6. Hasil:
Kuantitatif: Menghasilkan data yang dapat diukur dengan angka dan generalisasi
statistik.
Penting untuk diingat bahwa kedua jenis penelitian ini memiliki nilai dan
kegunaan mereka sendiri tergantung pada pertanyaan penelitian dan tujuan yang
ingin dicapai. Beberapa penelitian bahkan menggabungkan elemen kualitatif dan
kuantitatif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang suatu
topik.
18
19
20
21
22
MAKALAH
“ Cara pengumpulan data, Cara Penyusunan Instrumen
Penelitian, Metode Observasi & Metode Kuesioner “
23
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................................................
BAB I....................................................................................................................................................
PENDAHULAN......................................................................................................................................
A. Latar belakang..........................................................................................................
22
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
23
C. Tujuan.......................................................................................................................
23
D. Manfaat....................................................................................................................
23
BAB II...................................................................................................................................................
PEMBAHASAN......................................................................................................................................
A. Instrumen Penelitian................................................................................................
24
BAB III..................................................................................................................................................
PENUTUP.............................................................................................................................................
A. KESIMPULAN............................................................................................................
34
B. SARAN......................................................................................................................
34
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................
HASIL DISKUSI......................................................................................................................................
24
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan sebuah makalah yang berjudul “CARA PENGUMPULAN DATA
(cara penyusunan instrumen penelitian metode observasi dan metode
kuesioner)”. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Metode Penelitian. Selain itu, untuk menambah wawasan dan
pengetahuan yang lebih luas berkenaan dengan judul makalah yang kami susun.
25
Jakarta, 20 September
2023
Penulis
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis
yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah. Sebagai
suatu kegiatan sistematis penelitian harus dilakukan dengan metode tertentu yang
dikenal dengan istilah metode penelitian,yakni suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah ini harus
didasari ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Suatu intrumen yang baik tentu harus memiliki validitas dan reliabilitas yang
baik. Untuk memperoleh instrumen yang baik tentu selain harus diujicobakan,
dihitung validitas dan realibiltasnya juga harus dibuat sesuai kaidahkaidah
penyusunan instrumen.
26
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi
karena dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek yang
diteliti. Oleh karena itu, menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam
prosedur penelitian yang tak dapat dipisahkan antara yang satu terhadap yang
lainnya. Hal ini dilakukan karena untuk menjaga kesinambungan data yang
dikumpulkan dengan pokok permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian
terhadap hipotesa-hipotesa yang dibuat.
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang
abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat
penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes),
dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan
teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid, maka
kita harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam penelitian
itu, sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap kebenaran
suatu konsep tertentu.
Berkaiatan dengan hal tersebut, pada pembahasan makalah ini akan diuraikan
berbagai hal terkait dengan Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian teknik pengumpulan data dan instrument
penelitian?
2. Apa saja teknik pengumpulan data?
3. Bagaimana teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian teknik pengumpulan data dan instrument
penelitian.
2. Mengetahui teknik pengumpulan data.
3. Mengetahui teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian
27
D. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai bahan
pengajaran di bidang pendidikan maupun di bidang penelitian-penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Instrumen Penelitian
28
Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh
peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.
1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari
lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi
penelitian. Artinya peneliti harus bersifat responsif terhadap lingkunga dan
29
terhadap pribadi-pribadi yang menciptakan lingkungan yang akan
ditelitinya tersebut.
2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek
keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. Artinya
peneliti harus dapat melakukan beberapa tugas dan mengumpulkan data
sekaligus.
3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Artinya tidak ada suatu instrument
berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali
manusia.
4. Suatu situasi melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan
pengetahuan semata. Artinya untuk memahaminya, peneliti perlu sering
merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuannya.
5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.
Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk
menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul
seketika.
6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan
berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan
segera sabagai balikan untuk mempreoleh penegasan, perubahan,
perbaikan dan pelakan.
7. Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh, yang menyimpang
haru diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang lain, bahkan yang
bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat
pemahaman mengenai aspek yang diteliti.
30
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data terbagi menjadi
dua macam data yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan
sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumen, ataupun orang lain.
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
tekik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan),
interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan ke
empatnya. Yang akan kita bahas kali ini merupakan Teknik pengumpulan data
menggunakan metode observasi dan metode kuesioner.
a. Angket (Kuesioner)
Angket juga dapat berisi butir-butir pernyataan yang bisa dpilih oleh
responden. Kuesioner berbentuk daftar pertanyaan maupun pernyataan, akan
tergantung dengan kondisi atau kebutuhan yang ingin diketahui oleh peneliti.
Tidak ada benar atau salah dalam penentuan hasil angkat. Dengan menggunakan
kuesioner seorang peneliti data tentang hal-hal terkait dnegan responden.
Misalnya pengalamannya, keadaan pribadinya, keadaan emosionalnya,
pengetahuannya, dana lain-lain. Bentuk kuesioner sangta beragam dan
disesuaikan dengan kebutuhan peneltian. Misalnya:
1) Kuesioner terbuka
31
Dalam kuesioner ini, responden memiliki kebebasan dalam memberikan
respon atau jawaban dengan kalimat responden sendiri. Kuesioner isian sering
digunakan untuk menyebut jenis kuesioner ini.
2) Kuesioner tertutup
Dalam kuesioner tertutup responden hanya memilih pilihan jawaban yang sudah
disediakan dalam kuesioner, Kuesioner seperti ini merupakan kuesioner berbentuk
pilihan ganda .
3) Kuesioner langsung
5) Check list.
6) Skala bertingkat.
1) Menggunakan landasan teori yang kuat. Khususnya jika angket terkait dengan
sikap atau afektif responden.
33
5) Pengisian kuesioner menggunakan atau memilih waktu yang tepat. Waktu
dipilih agar tidak mengganggu responden atau membuat responden mengisi secara
tergesa-gesa.
Berikut adalah contoh angket yang siap digunakan dan dibagikan kepada
responden:
34
A. Identitas
Nama :
Usia :
Alamat :
B. Petunjuk Pengisian
2. Pilih salah satu dari alternative jawaban yang sesuai dengan keadaan
C. Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
D. Pernyataan
Jawaban/Tanggapan
NO. PERNYATAAN
SS S RR TS STS
1 Belajar mata
Pelajaran Bahasa
Indonesia itu
gampang
2 Siswa sangat
senang
mempelajari
Bahasa Indonesia
3 Setiap siswa harus
mempunyai
pedoman tentang
Bahasa baku
4 Siswa harus
menggunakan
Bahasa Indonesia
35
sesuai KBBI
5 Setiap siswa harus
memiliki minat
baca
Penggunaan kuesioner sering dipilih dalam penelitian, karena mempunyai
beberapa keunggulan yaitu :
1) Seringkali pertanyaan dalam angket tidak diisi penuh oleh responden, karena
responden kurang teliti.
b. Observasi
36
atau metode observasi dapat berbentuk pedoman pengamatan atau disebut sebagai
lembar observasi.
1. Observasi Partisipatif
Menurut Susan Stain Back (1988 dalam Sugiyono 2017: 227) menyatakan,
Dalam observasi pertisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,
mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpastisipasi dalam aktivitas
mereka. Artinya dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh
sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.
Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap,
tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang
nampak. Contohnya: Guru mengajak siswa ikut membedah katak dalam rangka
percobaan penelitian organ dalam katak. Observasi partisipan ini dapat
digolongkan menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
37
d. Partisipasi lengkap (complete participation): Dalam melakukan
pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa
yang dilakukan sumber data. Jadi suasananya sudah natural,
peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Hal ini merupakan
keterlibatan peneliti yang tertinggi terhadap aktivitas kehidupan
yang diteliti.
2. Observasi Terus-terang atau Tersamar
Contohnya: Kita mengambil judul skripsi tapi tidak tau maksud dari judul
yang kita ambil yang membuat fokus penelitian nya belum jelas dan tidak
terstruktur
38
Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung.
Kalau masalah penelitian sudah jelas seperti dalam penelitian kuantitaif, maka
observasi dapat dilakukan secara terstruktur dengan menggunakan pedoman
observasi. Dalam melakukan sebuah observasi, sangat penting untuk menentukan
objek observasi tersebut. Objek penelitian dalam penelitian kualitatif yang di
observasi menurut Spradley dinamakan situasi sosial, terdiri dari tiga komponen
yaitu place (tempat), actor (pelaku), dan activities(aktivitas).
3) Kegiatan observasi oleh observer tidak terlalu menunjut hal-hal yang terlalu
tinggi. Hanya mengalir dan mengamati apa hal-hal yang terjadi.
4) Beberapa gejala dalam dicatat secara bersama atau serempak karena sifat
observasi yang menyeluruh.
1) Sering ada gangguan muncul dari luar tujuan pengamatan sehingga beberapa
kejadian tidak tercatat dengan baik.
39
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Instrumen penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah
penelitian. Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat bagi seorang peneliti dalam
melakukan pengumpulan data penelitiannya. .
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Bila dilihat dari
sumber datanya, maka pengumpulan data terbagi menjadi dua macam data yaitu
sumber primer dan sumber sekunder. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau
teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi
dan gabungan ke empatnya. Yang akan kita bahas kali ini merupakan Teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi dan metode kuesioner.
Angket juga dapat berisi butir-butir pernyataan yang bisa dpilih oleh
responden. Kuesioner berbentuk daftar pertanyaan maupun pernyataan, akan
tergantung dengan kondisi atau kebutuhan yang ingin diketahui oleh peneliti.
Observasi adalah metode penilaian yang digunakan untuk mendapatkan data dari
suatu proses dan tindakan dalam sebuah peristiwa atau kegiatan yang sedang
diamati.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
40
DAFTAR PUSTAKA
41
HASIL DISKUSI
42
Instrumen penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah penelitian.
Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat bagi seorang peneliti dalam
melakukan pengumpulan data penelitiannya. Penggunaan kualitas instrumen
penelitian dan kualitas pengumpulan data yang tepat dapat mempengaruhi kualitas
hasil penelitian itu sendiri. Terdapat perbedaan pada penggunaan instrumen
penelitian dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian
kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas, reliabilitas
instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Sedangkan dalam penelitian kualitatif,
yang menjadi instrumen penelitian atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.
Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh
peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.
Siti aisyah 202121500017
Pertanyaannya: Dalam pembuatan kuisioner dalam kegiatan observasi memiliki
bebarapa kekurangan, apakah ada cara bagi peneliti agar pertanyaan yang dibuat
dijawab secara benar dan jujur oleh koresponden?
Jawaban: Sebenarnya agak susah suatu aturan yang berlaku umum dalam
mengungkapkan pertanyaan dalam rangka membuat kuisioner, namun ada
beberapa petunjuk penting dalam membuat pertanyaan pada kuisioner, yaitu
1. jangan gunakan perkataan-perkataan yang sulit
contoh : seperti tebak tebakan. harusnya pertayaan nya simple, jelas dan mudah
dipahami
2. jangan gunakan pertanyaan yang bersifat umum
contoh : kuisioner tentang minat baca pertanyaan berapa banyak buku yang
dibaca? Tidak secara eksplisit menjelaskan berapa banyak dalam rentang waktu
berapa lama, pertanyaan sebaiknya menanyakan secara eksplisit berapa banyak
buku yg dibaca dalam rentang waktu misal 1th terakhir atau 6bln terakhir
3. hindarkan pertanyaan yang mendua arti (ambigious)
contoh : “bagaimana penilaian anda tentang kualitas dan harga produk ini”.
Responden akan mengalami kebingungan karena pertanyaan mengandung dua
penilaian “kualitas” dan “harga”.
4. jangan gunakan kata yang samar samar
contoh: banyak sekali orang menggunakan kata kata samar dalam pertanyaan
seperti ejaan yang sulit di mengerti “jwbn” yaitu “Jawaban”. Kata samar samar
adalah sebuah ejaan kalimat pertanyaan.
5. hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
contoh : Banyak sekali orang yang sembuh karena minum obat ini, bagaimana
menurut anda?. Responden akan ke sugesti karena pertanyaan yang menjurus
43
6. hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumsi (dugaan)
contoh :. Misalnya, daripada bertanya “Mengapa Anda begitu malas dan tidak
produktif?”, yang menyiratkan penilaian negatif dan menyalahkan, Anda bisa
bertanya “Faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas Anda?”.
44
45
46
47
48
49
MAKALAH
50
Disusun Oleh :
202121500452 Agnes Shafitri
202121500224 Abdeel Junius D.S
202121500449 Dini Ayu Distira
202121500033 Lusyana Prameswari
202121500057 Naftalie Jasmine
Kelas :
R5A
KATA PENGANTAR
51
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi .
kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................
BAB 1..................................................................................................................................................
PENDAHULUAN...................................................................................................................................
A. Latar belakang.....................................................................................................................
B.Rumusan Masalah................................................................................................................
52
BAB II..................................................................................................................................................
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................
2.1 Populasi..............................................................................................................................
2.2 Sampel................................................................................................................................
Definisi dan tujuan.....................................................................................................
.................................................................................................................................5
BAB III...............................................................................................................................................
PENUTUP..........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................
\
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Populasi
2.2 Sampel :
Definisi dan tujuan
Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan diteliti. Jika
penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan bahwa
penelitian tersebut adalah penelitian sampel. Sebab peneliti dijamin akan
mengambil beberapa populasi saja untuk diteliti secara mendalam. ( Arikunto)
55
2. Menghemat tenaga, waktu, dan biaya
3. Menghasilkan sampel yang representatif, mirip dengan populasi asalnya
4. Menentukan presisi atau ketepatan yang ditentukan oleh perbedaan
hasil yang diperoleh
5. Cara penggunaannya sederhana namun memberikan informasi yang
banyak.
Dalam bahasa Indonesia sampel diartikan sebagai contoh. Artinya jika suatu
populasi berisi elemen elemen, maka jika diambil suatu contoh/ sampel dari
populasi maka hanya akan diambil sebagian kecil dari elemen-elemen tersebut
untuk mewakili seluruh karakter elemen populasi.Ukuran sampel umumnya
dilambangkan dengan huruf kecil misalnya n dari N yang melambangkan
ukuran populasi.
Teknik sampling adalah suatu cara tau teknik yang dipergunakan untuk
menentukan penelitian. Teknik pengambilan sampel ini dalam beberapa
buku sering disebut dengan teknik sampling yang dipergunakan untuk
menentukan sampel penelitian. Teknik sampling yang dipergunskan.
1) Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini merupakan teknik
yang memungkinkan peneliti atau evaluator untuk membuat generalisasi
dari karakteristik sampel menjadi karakteristik populasi. Teknik ini
meliputi simple random sampling, proportionate stratified random
sampling, disproportionate stratified random sampling, dan sampling
area (cluster) sampling.
a. Pengambilan Sampel Acak sederhana ( simple random sampling )
Merupakan jenis teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara
acak dengan cara sederhana melalui pengundian atau pendekatan
bilangan acak. Kelebihan dari penggunaan model ini adalah dapat
mengurangi bias atau kecenderungan berpihak pada suatu anggota
populasi tertentu. Kelebihan lainnya yaitu dapat mengetahui secara
langsung adanya kesalahan baku (standarderror) dalam penelitian.
Meski begitu model ini memiliki kelemahan yaitu rendahnya
jaminan mengenai sampel yang terpilih apakah dapat bersifat
representatif.
b. Cluster Sampling
d. Sampling quota
59
2.4 Macam-macam penentuan jumlah sampel
2. Formula
Jacob
Cohen
Keteranga
n:
N = Ukuran Sampel
f^2 = Effect Size
U = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi power dari u, diperoleh dari Tabel Power (p) = 0.95 dan
EffectSize () = 0.1
60
Contoh: Harga L table dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah
19.76,maka ukuran yang diperoleh dari formula tersebut adalah
= 203,6 atau dibulatkan menjadi 204
62
Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti
untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian
dari populasi yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
63
Dr Jalius JamaED.M. (1990 24 JULI S/D 16 AGUSTUS). POPULASI DAN SAMPEL.
1.
RetnawatiHeri. (2017). Teknik Pengambilan Sampel. Penelitian Kuantitatif,
Teknik Sampling, Analisis Data dan Isu Plagiarisme, 2-5.
Supardi. (1993). Populasi dan sampel penelitian.
64
Daftar penanya, pertanyaan beserta jawaban dari hasil diskusi kelompok 3
dengan teman-teman R5A :
1. Penanya
Ulya Khafifah Dasikin
Pertanyaan
Bagaimana cara mengambil sampel dari populasi ?
Jawaban : (Dijawab oleh Naftalie Jasmine)
Ada dua teknik pengambilan sampel yaitu non probability sampling dan
probability sampling. nah ini suatu prosedur pengambilan sampel yang tidak
memperhatikan kaidah-kaidag peluang (probability). Biasanya tergantung pada
kebijakan dan pengalaman serta subyektifitas dari si peneliti.
Tambahan dari ibu Azhari :
“Diambil sampel, di makalah ada berbagai macam dan tekniknya, salah satunya
teknik cluster sampling.”
2. Penanya
Nabilah Khusnul Hotimah
Pertanyaan
Bagaimana langkah langkah dalam menentukan stratified random sampling ?
Jawaban : (Dijawab oleh Agnes Shafitri)
• Menentukan data pendukung tentang populasi yang diambil berikut strata -
strata yang ada di dalamnya;
• Mengklasifikasikan populasi ke dalam grup atau strata yang saling lepas;
• Menentukan ukuran sample untuk tiap stratum;
• Memilih secara acak setiap stratum dengan menggunakan simple random
Sampling
3. Penanya
Sasti Auliana Putri
65
Pertanyaan
Bagaimana sih langkah-langkah dalam pengambilan sample dengan cluster
sampling ?
Jawaban : (Naftalie Jasmine)
1. Menentukan cluster-clusternya;
2. Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample, misal ;
3. Memilih secara acak cluster sebanyak cluster;
4. Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih merupakan sampel
studi atau
penelitian atau evaluasi.
4. Penanya
Siti Aisyah
Pertanyaan
Di makalah dijelaskan soal banyak sedikit populasi, intinya semakin banyak
semakin bagus tapi mengeluarkan biaya dll yang menyusahkan bagi peneliti.
Namun dijelasin lagi kalo sedikit nanti kehilangan besaran generalisasi. Nah jadi
buat populasi sebaiknya kita ambil yang gimana nih? Sedikit gak nyusahin atau
banyak tapi nyusahin? Atau ada penelitian yg memang populasinya harus banyak
ada yg bisa sedikit?
Jawaban
Belum terjawab
66
67
68
69
70
71
72
73
MAKALA
H
Disusun Oleh:
Haura Fathiyya Ashari (202121500024)
Tasya Ferdinanda Tiko (202121500074)
Jesika Kurnia Kartika Panus (202121500515)
Maya Kholinda (202121500037)
Yohanes Parulian Tua (202121500448)
74
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kami
kesempatan untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah dari mata kuliah
Metodologi Penelitian yang diampu oleh Ibu Azhari Ikhwati S.Si.,M.Pd. dengan
tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan masih
terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Kami memohon maaf apabila makalah ini terdapat
banyak kesalahan, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.
Terima kasih.
Kelompok 4
75
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN .....................................................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah...................................................................................................................................
BAB II ISI........................................................................................................................................................
2.1 Pengertian Variabel.............................................................................................................................
2.2 Fungsi dan Ciri-Ciri Variabel..............................................................................................................
2.3 Macam-Macam Variabel dalam Penelitian.........................................................................................
2.4 Bentuk Hubungan Antar Variabel.......................................................................................................
2.5 Menyusun Judul Dalam Penelitian......................................................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................
76
BAB
I
PEN
DA
HU
LAN
variabel dan judul penelitian termasuk ke dalam bagian penting dalam penelitian
ilmiah. Sangat tidak memungkinkan bagi seorang peneliti melakukan penelitian
tanpa variabel, Semua proyek penelitian didasarkan pada variabel untuk
Membangun Kerangka Konseptual, pedoman eksperimen, dan landasan
mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data. Sementara itu judul, adalah
hal pertama yang dibaca oleh pembaca, dan berfungsi sebagai bayangan atas apa
77
isi yang terdapat di dalam isi penelitian.
Sekarang ini, masih banyak orang yang ingin mulai meneliti, namun masih
kesulitan dalam memilih variabel dan judul untuk penelitian mereka, ada apa
saja variabel dalam penelitian? Dan bagaimana cara membuat judul penelitian
yang sesuai dengan isi penelitian kita? penting sekali untuk dapat memahami arti
variabel secara menyeluruh karena memengaruhi isi dari hasil penelitian.
Sementara, itu pemilihan judul yang tepat juga sangat penting dalam sebuah
penelitian, judul penelitian harus sesuai dengan keseluruhan isi penelitian,
termasuk tujuan dan alat analisisnya sehingga pembaca dapat memperoleh
informasi singkat mengenai penelitian tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
83
Latihan soal Variabel
Yunita
Jawaban
1. Yang merupakan variabel adalah Motivasi Belajar (Variabel Bebas) dan
Hasil Belajar (variabel Terikat)
2. Yang merupakan variabel adalah Penguasaan Materi Metode Penelitian
(Variabel Bebas) dan Kemampuan Menuis Skripsi (Variabel Terikat)
3. Kemampun Menulis Karya Ilmiah (Variabel Terikat) dan Metode Mind
Mapping (Variabel Bebas)
4. Yang merupakan variabel adalah Kesalahan Berbahasa (Variabel bebas)
5. Yang merupakan variabel adalah Unsur Psikologi
84
BA
B
I
I
I
PE
N
U
T
UP
3.1 Kesimpulan
variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel berperan penting pada
sebagian besar penelitian berguna untuk menentukan alat pengumpul data
(instrumen penelitian), dan menentuka metode/ teknik analisis data untuk
menguji hipotesis dan menjawab pertanyaan penelitian. variabel berdasarkan
klasifikasi pengukurannya, yaitu variabel kuantitatif dan variabel kualitatif,
Variabel berdasarkan konteks hubungan Antar variabel, yaitu variabel bebas,
variabel terikat, varibel moderator, variabel nitervening, dan variabel kontrol.
Judul penelitian yang baik adalah yang menarik, memprediksi isi paper
penelitian, dn berisi kata kunci penting yang akan membuatnya lebih mudah
ditemukan selama pencarian kata kunci. Judul penelitian harus sesuai dengan
85
keseluruhan isi penelitian, termasuk tujuan dan alat analisisnya sehingga
pembaca dapat memperoleh informasi singkat mengenai penelitian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Nirmala, D., & Hendro, E. P. (2020). Problema Dalam Memilih Judul Penelitian
Kebahasaan Bagi Pemula. Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1),
15-19.
86
Suryana. (2010). Buku Ajar Perkuliahan METODOLOGI PENELITIAN
Model Prakatis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif [PDF]. Universitas
Pendidikan Indonesia.
87
88
\
89
90
91
92
93
94
MAKALAH METODE PENELITIAN
"Rumusan Kerangka Teoritis Penelitian, Rumusan Konsep Penelitian,
Perumusan Hipotesis, Penyusunan Kepustakaan"
Dosen Pengampu :
Azhari Ikhwati, S.Si., M.Pd.
95
Disusun Oleh :
1. Ari Aditian 202121500451
2. Salsa Berlianthi Ariyanto 202121500027
3. Nabilah Khusnul Hotimah 202121500008
4. Ulya Khafifah Dasikin 202121500072
5. Ridho Achmad S 202121500052
6. Inayatulloh 202121500525
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-nya, sehingga
kami diberi kesempatan untuk menyusun makalah yang berjudul "Rumusan
Kerangka Teoritis Penelitian, Rumusan Konsep Penelitian, Perumusan Hipotesis,
Penyusunan Kepustakaan" dengan tepat waktu.
Kami berharap makalah ini dapat membantu pembaca mengetahui seperti apa
Teoritis Penelitian, Rumusan Konsep Penelitian, Perumusan Hipotesis dan
Penyusunan Kepustakaan yang mungkin selama ini belum banyak yang
mengetahui. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari dosen kami yaitu Ibu Azhari Ikhwati, S.Si., M.Pd. pada mata kuliah
Metode Penelitian.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Azhari Ikhwati, S.Si. karena
telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan
membuat kami memahami lebih banyak lagi wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Semoga makalah ini dapat berguna dan memberikan wawasan baru bagi pembaca.
Meskipun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan bahasa, maupun penulisan memiliki beberapa kelemahan.
96
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa lebih baik di masa yang akan datang.
Terima kasih.
Jakarta, 24 September
2023
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
A.LATAR BELAKANG...................................................................................
1
B.RUMUSAN MASALAH..............................................................................
1
B. 1
BAB II........................................................................................................................................
PEMBAHASAN........................................................................................................................
97
A.RUMUSAN KERANGKA TEORITIS PENELITIAN................................
2
3. Deskripsi Teori............................................................................................
4
C.PERUMUSAN HIPOTESIS.........................................................................
8
1. Hipotesis Deskriptif......................................................................................
..................................................................................................................................9
2. Hipotesis Komparatif....................................................................................
................................................................................................................................10
3. Hipotesis Asosiatif........................................................................................
................................................................................................................................11
D.PENYUSUNAN KEPUSTAKAAN.............................................................
12
BAB III.....................................................................................................................................
98
PENUTUP................................................................................................................................
KESIMPULAN................................................................................................
......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kerangka teoritis adalah identifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai landasan berfikir
untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk mendiskripsikan
kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji permasalahan. Tentang hal
ini jujun S.Soerya Sumantri mengatakan:
Pada hakekatnya memecahkan masalah adalah dengan menggunakan pengetahuan ilmiah
sebagai dasar argumen dalam mengkaji persoalan agar kita mendapatkan jawaban yang
dapat diandalkan. Dalam hal ini kita mempergunakan teori-teori ilmiah sebagai alat bantu
kita dalam memecahkan permasalahan.
Perumusan masalah penelitian sangat penting dalam mengawali suatu proses penelitian.
Seorang peneliti yang tidak mengetahui secara pasti apa masalah penelitian yang
dihadapi, sama halnya dengan orang yang tidak tahu tentang apa yang harus dia perbuat.
Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan) dengan
apa yang ada dalam kenyataan sekarang.
Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang hubungan logis antara dua variabel atau lebih
yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diuji kebenarannya. Hipotesis
sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, karena dalam rumusan
hipotesis dikandung jawaban atas masalah penelitian yang kemudian akan dibuktikan
kebenarannya melalui suatu prosedur keilmuan.
Penelitian kepustakaan adalah studi yang mempelajari berbagai buku referensi serta hasil
penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori
mengenai masalah yang akan diteliti (Sarwono: 2006).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Rumusan Kerangka Teoritis Penelitian?
2. Apa saja Tujuan Teoritis ?
3. Apa yang dimaksud Hipotesis ?
C. TUJUAN
1. Untuk memahami Penyusunan Kepustakaan
2. Untuk mengetahui Konsep Penelitian
99
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam sebuah penelitian mengapa teori itu penting? Sebuah teori dalam
suatu penelitian penting agar penelitian mempunyai landasan yang kokoh, dan
bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error). Adanya landasan teori
merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data. Kerlinger (dalam Sugiyono, 2016:52) mengatakan bahwa teori adalah
seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk
melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel
sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Wiersma (dalam Sugiyono, 2016:52) teori adalah generalisasi atau
kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai
fenomena secara sistematik. Sedangkan menurut Cooper and Schindler (dalam
Sugiyono, 201l6:52-53), teori adalah seperangkat konsep, definisi, proposisi yang
tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena. Adapun Mark (dalam Sugiyono, 2016:53), membedakan
teori menjadi tiga macam. Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan
data empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara lain :
1. Teori yang deduktif : memberi keterangan yang dimulai dari suatu
perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
2. Teori yang induktif : cara menerangkan adalah dari data ke arah teori.
Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum
behaviorist.
3. Teori yang fungsional : disini nampak suatu interaksi pengaruh antara
data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan
pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
Berdasarkan tiga pandangan ini dapat disimpulkan bahwa teori dapat
dipandang sebagai berikut :
1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis.
Hukum ini biasanya bersifat hubungan yang deduktif. Suatu hukun
menunjukan suatu hubungan antara variabel-variabel empiris yang
bersifat ajeg dan danya
100
2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai
diramalkan sebelumnya kelompok hukum yang diperoleh secara empiris
dalam suatu bidang tertentu disini orang mulai dari data yarng
diperoleh dan dari data yang diperoleh itu datang suatu konsep yang
teoritis (induktif).
3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang
mengeneralisasi. Disini biasanya terdapat hubungan yang fungsional
antara data dan pendapat yang teoritis.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu teori adalah
suatu konseptualisasi yang umum. Konspetualisasi diperoleh melalui jalan yang
sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak, dia
bukan suatu teori.
1. Tujuan Teoritis Penelitian
a) Sarana dimana data penelitian baru dapat ditafsirkan dan dikodekan untuk
penggunaan masa depan,
b) Respon terhadap masalah baru yang belum teridentifikasi strategi solusi
sebelumnya,
c) Sarana untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah penelitian,
d) Sarana untuk meresepkan atau mengevaluasi solusi untuk masalah
penelitian,
e) Cara membedakan fakta-fakta tertentu di antara akumulasi pengetahuan
yang penting dan fakta mana yang tidak,
f) Sarana memberikan data lama interpretasi baru dan makna baru,
g) Sarana untuk mengidentifikasi masalah baru yang penting dan menentukan
pertanyaan penelitian paling kritis yang perlu dijawab untuk
memaksimalkan pemahaman masalah,
h) Sarana untuk menyediakan anggota disiplin profesional dengan bahasa
yang sama dan kerangka acuan untuk mendefinisikan batas-batas profesi
mereka, dan
i) Berarti untuk membimbing dan menginformasikan penelitian sehingga
dapat, pada gilirannya, memandu upaya penelitian dan meningkatkan
praktik profesional.
101
Semua kegiatan penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu setiap penelitian harus
berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah
jelas. karena teori disini akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti,
sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusun
instrument penelitian. Oleh sebab itu landasan teori dalam proposal penelitien
kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.
Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, maka fungsi teori antara lain :
3. Deskripsi Teori
Deskripsi teori dalam suatu penclitian merupakan uraian sistematis tentang teori
(dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian
yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah teori yang perlu
dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis
tergantung pada banyaknya variabel yang diteliti. Bila suatu penelitian terdiri dari
dua variable independen dan satu variabel dependen, maka kelompok teori yang
perlu dideskripsikan ada tiga kelompok teori yaitu kelompok teori yang berkenaan
dengan dua variabel independen dan satu dependen.
Oleh karena iu, semakin banyak variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak
teori yang perlu dikemukakan. Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap
variabel-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap
serta mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan, dan
prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas
dan terarah. Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan
penelitian dapat digunakan sebagai indikator, apakah peneliti merguasai teori dan
konteks yang diteliti atau tidak.
Variabel-variabel penelitian yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari
segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan antar variabel yang diteliti,
menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian. Untuk
menguasai teori, maupun generalisasi-generalisasi dari hasil penelitian. maka
peneliti harus rajin membaca. Membaca dan menelaah apa yang dibaca setuntas
102
mungkin agar dia dapat membuat landasan yang kokoh bagi langkah-langkah
selanjutnya. Untuk dapat membaca dengan baik, maka peneliti harus mengetahui
sumber-sumber bacaan.
Hasil penelitian yang relevan bukan berarti sama dengan yang akan diteliti, tetapi
relevan dengan penelitian yang masih dalam lingkup yang sama. Secara teknis,
hasil apa yang akan diteliti dapat dilihat dari permasalahan yang diteliti, waktu
penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian, metode penelitian. analisis, dan
simpulan.Misalnya peneliti yang terdahulu, melakukan penelitian tentang tingkat
kepuasan konsumen di PT. A, dan peneliti berikutnya meneliti di PT. B, jadi hanya
berbeda lokasi saja. Peneliti yang kedua dapat menggunakan referensi hasil
penelitian yang pertama.
Menurut Sugiyono (2016:59-60), langkah-langkah melakukan untuk
pendeskripsian teori sebagai berikut :
1. Menetapkan variabel yang akan diteliti, dan jumlah variabelnya.
2. Mencari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah.
laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi) sebanyak-banyaknya dan yang relevan
dengan setiap variabel yang akan diteliti.
3. Melihat daftar isi setiap sumber bacaan, pilih topik yang relevan dengan setiap
variabel yang akan diteliti.
4. Mencari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi
yangsesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
5. Membaca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti,
lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang
isi setiap sumber data yang dibaca.
6. Mendeskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam
bentuk tulisan dengan bahasa sendiri, sumber-sumber bacaan yang dikutip atau
yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus
dicantumkan.
103
hubungan antar variabel independen dengan dependen. Bila dalam penelitian ada
variabel moderator dan intevening, maka perlu dijelaskan mengapa variabel
tersebut ikut dilibatkan dalam penelitian. Kaitan antar variable tersebut
selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu
pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka
berpikir. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila
dalam penelitian tersebut terdapat dua variabel atau lebih. Apabila penelitian
hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan
peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing
variabel juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.
Menurut Suriasumantri (dalam Sugiyono, 2016:60-62), seorang peneliti
harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam
Menyusun kerangka berpikir yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran
ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek
permasalahan. Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan
sesama ilmuan adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu
kerangka berpikir yang membuahkan simpulan berupa hipotesis. Jadi kerangka
berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari
berbagai teori yang dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah
dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga
menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti.
Langkah-langkah menyusun kerangka berpikir antara lain :
1. Menetapkan Variabel yang Diteliti
Dari buku dan hasil penclitian yang dibaca akan dapat yang berkenaan dengan
variabel yang diteliti. Deskripsi teori berisi tentang definisi terhadap masing-
masing variabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel,
dan kedudukan antar variabel satu dengan yang lain dalam konteks penelitian.
104
4. Analisis Kritis Terhadap Teori dan Hasil Penelitian
Pada tahap ini pencliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori-teori dan
hasil penelitian yang telah dikemukakan. Dalam analisis ini peneliti akan
mengkaji apakah teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu betul-
betul sesuai dengan objek penelitian atau tidak, karena sering terjadi teori-teort
yang berasal dari luar tidak sesuai untuk penelitian didalam negeri.
6. Sintesa simpulan
Melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian
yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat
melakukan sintesa atau simpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variable
satu dengan yang lain akan menghasilkan kerangka berpikir yang selanjutnya
dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
7. Kerangka berpikir
8. Hipotesis
C. PERUMUSAN HIPOTESIS
105
Perumusan hipotesis merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah
penelitian mengemukakan landasan teori dan kerangka berpikir. Tidak
semuampenelitian merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat eksploratif dan
deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis dapat juga dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian kuantitatif.
Pada penelitian kualitatif tidak merumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan
dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti perlu membedakan antara
hipotesis penelitian dengan hipotesis statistik. Pengertian hipotesis penelitian telah
dikemukakan diatas. Selanjutnya hipotesis statistik itu ada bila penelitian bekerja
dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada
hipotesis statistik.
Dalam suatu penelitian dapat terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada
hipotesis statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan
terdapat hipotesis penelitian tetap tidak akan ada hipotesis statistik. Hipotesis
berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang di uji ini
dinamakan hipotesis kerja. Sebagai lawannya adalah hipotesis nol (nihil).
Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal, sedangkan
hipotesis nol dirumuskan karena teori yang dilakukan masih diragukan
kehandalannya.
Untuk lebih memudahkan membedakan antara hipotesis penelitian dan
hipotetis statistik, berikut ini contoh hipotesis penelitian :
1. Kemampuan daya beli masyarakat (dalam populasi) itu rendah (hipotesis
deskriptif).
2. Tidak terdapat perbedaan keniampuan daya beli antara kelompok
Masyarakat petani dan nelayan (dalam populasi / hipotesis komparatif).
3. Ada hubungan positif antara penghasilan dengan kemampuan daya beli
masyarakat (dalam populasi / hipotesis asosiatif).
Pada penelitian sampel terdapat hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.
Hipotesis statistik diperlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang
hanya diuji dengan sampel itu dapat diberlakukan untuk populasi atau tidak.
Dalan pembuktian ini akan muncul istilah "signifikasi" atau taraf kesalahan aau
kepercayaan dari pengujian. Signifikan artinya hipotesis penelitian yang telah
106
terbukti pada sampel itu (baik deskriptif, komparatif, maupun asosiatif) dapat
diberlakukan ke populasi.
Berikut ini contoh hipotesis penelitian yang mengandung hipotesis statistik:
1. Ada perbedaan yang signifikan antara penghasilan rata-rata
masyarakat. (hipotesis deskriptif).
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani dengan
nelayan (hipotesis komparati)
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara curah hujan dengan
jumlah payung yang terjual (hipotesis asosiatif)
Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu, hipotesis kerja dan hipotesis nol.
Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan
dalam kalimat negatif. Dalam statistik juga terdapat dua macam hipotesis yaitu
hipotesis kerja dan hipotesis alternatif (hipotesis kerja tidak sama dengan hipotesis
alternatif). Dalam kegiatan penelitian, yang diuji terlebih dahulu adalah hipotesis
penelitian terutama pada hipotesis kerjanya. Bila penelitian akan membuktikan
apakah hasil pengujian hipotesis itu signifikan atau tidak, maka diperlukan
hipotesis statistik. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini
adalah statistik inferensial. Statistik yang bekerja dengan data populasi adalah
statistik deskriptif.
Dalam hipotesis statistik yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang
menyatakan tidak ada perbedaan antara data sampel dan data populasi. Yang di uji
hipotesis nol karena peneliti tidak berharap ada perbedaan antara sampel dan
populasi atau statistik parameter. Parameter adalah ukuran-ukuran yang berkenaan
dengan populasi, dan statistik disini diartikan sebagai ukuran-ukuran yang
berkenaan dengan sampel.
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif
yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.
Contoh:
a) Rumusan masalah deskriptif: Seberapa tinggi semangat kerja
karyawan di PT. X?
b) Hipotesis deskriptif
Hipotesis nol nya bisa berbentuk:
1) Semangat kerja di PT. X=75% dari kriteria ideal yang ditetapkan
2) Semangat kerja di PT. X paling sedikit 75o dari kriteria ideal yang
ditetapkan (paling sedikit itu berarti lebih besar atau sama dengan >)
3) Semangat kerja di PT. X paling banyak 75% dan kriteria ideal v
ditetapkan (paling banyak itu berarti lebih kecil atau sama dengan s).
107
Dalam kenyataannya hipotesis yang diajukan salah satu saja, dan hipotesis mana
yang dipilih tergantung pada teori dan pengamatan pendahuluan yang
diberlakukan pada objek.
Hipotesis alternatifinya bisa berbentuk :
1) Semangat kerja karyawan di PT X 75%
2) Semangat kerja karyawan di PT X> 75%
3) Semangat kerja karyawan di PTX< 75%
c) Hipotesis statistiknya (hanya ada bila penelitian menggunakan data
sampel) bisa berbentuk:
1) Ho : p = 75%
Ha : p ≠ 75%
2) Ho : p ≥ 75%
Ha : p < 759%
3) Ho : p ≤ 75%
Ha : p > 75%
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesi komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif perbandingan. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populası atau
sampelnya berbeda, atau kejadian ini terjadi pada waktu yang berbeda.
Contoh:
a) Rumusan masalah komparatif : Bagaimanakah produktifitas kerja
karyawan PT. X bila dibandingkan dengan PT. Y?
b) Hipotesis Komparatif
3. Hipotesis statistik
1) Ho: u1 = u2
Ha : u1 ≠ u2
2) Ho : u1 ≥ u2
Ha : u1 < u2
3) Ha : u1 ≤ u2
Keterangan :
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
asosiatif yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh:
a)Rumusan masalah asosiatif : Adakah hubungan yang signifikan antara tinggi
badan pelayan toko dengan barang yang terjual?
b)Hipotesis asosiatif : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi
badan pelayan toko dengan barang yang terjual.
c) Hipotesis statistik :
Ho : p= 0, 0 berarti tidak ada hubungan
D. PENYUSUNAN KEPUSTAKAAN
Penelitian kepustakaan adalah kegiatan penelitian dilakukan dengan cara
mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang
ada di perpustakaan seperti buku referensi, hasil penelitian sebelumnya yang
sejenis, artikel, catatan, serta berbagai jurnal yang berkaitan dengan masalah yang
ingin dipecahkan. Kegiatan dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan,
mengolah, dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode/teknik tertentu
guna mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi.
Ada empat langkah penelitian kepustakaan (Zed, 2008), yaitu:
1. Menyiapkan alat perlengkapan. Alat perlengkapan dalam penelitian
kepustakaan berupa pensil atau pulpen dan kertas catatan
109
2. Menyusun bibliografi kerja, bibliografi kerja ialah catatan mengenai bahan
sumber utama yang akan dipergunakan untuk kepentingan penelitian.
3. Mengatur waktu, dalam hal mengatur waktu ini, tergantung personal yang
memanfaatkan waktu yang ada, bisa saja merencanakan berapa jam satu hari, satu
bulan, terserah bagi personal yang bersangkutan memanfaatkan waktunya.
4. Membaca dan membuat catatan penelitian, artinya apa yang dibutuh dalam
penelitian tersebut dapat dicatat, supaya tidak bingung dalam lautan buku yang
begitu banyak jenis dan bentuknya.
Jadi kegiatan penelitian kepustakaan adalah mengumpulkan, membaca dan
mencatat literatur / buku-buku. Disamping itu juga harus memperhatikan :
1. langkah-langkah dalam meneliti kepustakaan,
2. metode penelitian dalam rangka mengumpulkan data, membaca dan
mengolah bahan pustaka serta peralatan yang harus dipersiapkan dalam
penelitian tersebut,
3. Kegunaannya mempermudah peneliti dalam mendapatkan data.
Untuk instrumen penelitian Mirshad (2014) mengemukakan ada dua instrumen
yang digunakan dalam pengumpulan data:
i. Pengumpulan data dalam bentuk verbal simbolik, yaitu
mengumpulkan naskah-naskah yang belum dianalisis.
Dalam pengumpulan data ini peneliti bisa menggunakan
alat rekam, seperti fotocopy dan lain sebagainya
ii. Kartu data yang berfungsi untuk mencatat hasil data
yang telah didapat untuk lebih memudahkan peneliti
dalam mengklarifikasi data yang telah didapatkan di
lapangan. Bentuk kartu data menurut Danandjaja,
Mirshad (2014) mengemukakan cara pencatatan data dalam kartu data bisa
dilakukan dengan beberapa cara:
a. Mencatat secara qoutasi, yaitu dengan mencatat kutipan langsung tanpa
merubah sedikitpun redaksi sumber data atau dari penulis karya tersebut. Ini
biasanya digunakan untuk mencatat terminologiterminologi kunci untuk
mengembangkan interpretasi yang lebih luas.
b. Mencatat secara paraphrase, dengan menangkap intisari dari data dengan
redaksi kata yang disusun oleh peneliti sendiri. Dengan proses ini data yang
berupa uraian panjang bisa menjadi kalimat singkat dan padat agar dengan mudah
terekam pada kartu data.
c. Mencatat secara sinoptik, yaitu mencatat lebih pada ringkasan, artinya setelah
membaca bagian atau sub bagian data kategori tertentu, kemudian peneliti
110
membuat ringkasan atau sinopsis yang harus benar-benar persis sama secara logis
dari data yang dibaca.
d. Mencatat secara presis. Ini merupakan kelanjutan dari mencatat secara sinoptik.
Seletah mencatat secara sinoptik, peneliti akan menghadapi hasil dari catatan
sinoptik yang banyak, maka perlu pengkategorian catatan. Peneliti lebih lanjut
membuat catatan yang lebih padat lagi berdasarkan pada catatan sinoptik yang
terkumpul.
e. Pengkodean. Tahap ini adalah tahap yang paling teknis dalam sebuah penelitian.
Tujuan kegiatan ini untuk mensistematiskan data yang tidak teratur atau yang
bertumpuk. Melalui kartu data, data dipilih sesuai dengan kategori data masing-
masing dan tokoh yang tercantum dalam data tersebut, termasuk penerbit dan
tempatnya. Memberikan kode pada nama tokoh, dengan singkatan namanya,
masing-masing ditulis di sisi kanan, tengah dari kiri atas kartu data, begitu
seterusnya dengan data lain.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
111
perlu dideskripsikan ada tiga kelompok teori yaitu kelompok teori yang berkenaan
dengan dua variabel independen dan satu dependen.
Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu, hipotesis kerja dan hipotesis nol.
Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan
dalam kalimat negatif. Dalam statistik juga terdapat dua macam hipotesis yaitu
hipotesis kerja dan hipotesis alternatif (hipotesis kerja tidak sama dengan hipotesis
alternatif).
112
Penanya:
Nama: Siti Aisyah
NPM: 202121500017
Pertanyaan:
Dasar merumuskan hipotesis dibuat berdasarkan kerangka teoritis. Bagaimana
mengembangkan hipotesis berdasarkan kerangka teoritis yang telah dibangun?
Jawaban:
1. 202121500072 Ulya Khafifah Dasikin
Mengembangkan hipotesis berdasarkan kerangka teoritis melibatkan pemahaman
mendalam tentang teori yang telah Anda pelajari dan mengidentifikasi hubungan
antara variabel-variabel yang terlibat.
Pahami Kerangka Teoritis: Teliti dengan cermat kerangka teoritis yang telah Anda
buat. Pahami konsep-konsep kunci dan variabel-variabel yang terlibat.
113
Jadikan Hipotesis Spesifik: Pastikan hipotesis Anda spesifik dan dapat diuji.
Hindari pernyataan yang terlalu umum. Gunakan kata-kata yang dapat diukur dan
diobservasi.
Siap untuk Pengujian: Hipotesis harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
diuji melalui metodologi penelitian yang sesuai, seperti eksperimen, survei, atau
analisis data statistik.
114
dan dianalisis. Keterkaitan antarvariabel akan dilihat dan dikelompokkan sesuai
sifat dan jenisnya. Setelahnya, data tersebut akan diolah dan disajikan dalam
berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, atau diagram.
Pada akhirnya, hasil akhir akan disesuaikan dengan hipotesis apakah sudah sesuai
dengan data eksperimen atau tidak.
Contohnya: Dari hasil eksperimen melakukan pengamatan untuk melihat Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Metode Penelitian Mahasiswa Kelas R5A PBSI
Unindra Semester Gasal TA 2023/2024 diketahui hanya 15 Mahasiswa yang
mendapatkan nilai bagus. Hal tersebut ternyata sesuai dengan data penelitian yang
diperoleh.
Contohnya: Hasil dari data eksperimen yang sudah diolah dan dianalisis kembali
yaitu tentang pengamatan Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Metode Penelitian Mahasiswa Kelas R5A PBSI Unindra Semester Gasal TA
2023/2024.
Bagaimana antara fakta dan data yang diperoleh terdapat kesesuaian. Maka
hipotesis dapat diterima, begitu pula sebaliknya.
115
DAFTAR PUSTAKA
116
117
118
119
120
\
121
122
123
124