Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

“ KONSEP DASAR PENELITIAN ”

DOSEN PEMBIMBING :
WIWI SARTIKA, SST., M. Kes

DISUSUN OLEH KELOMPK 1


AILSA ISLAMI : 2015201001
CLARA KARTIKA : 2015201007
INDRIANI : 2015201015
INNIFIA ANISA PRADINI : 2015201040
KARMILA SAPUTRI : 2015201042
NADYA ADE ANGGRAINI : 2015201018
NASRI DEVI : 2015201019
NURIMA YUDANTI : 2015201044
SITI NURBAITI : 2015201033

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UINIVERSITAS ABDURRAB

1
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Dasar Penelitian
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Metodologi Penelitian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Konsep Dasar Penelitian bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wiwi Sartika, SST, M. Kes
selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah memberikan tugas ini sehingga
kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Pekanbaru, 20 Februari 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................4
1.1. Latar Belakang ...........................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3. Tujuan dan Manfaat....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................6
1.
2.
2.1. Pengertian Penelitian, Metodologi Penelitian, Skripsi...............................................6
2.2. Tujuan Dilakukan Penelitian......................................................................................8
2.3. Implikasi Penelitian Dan Ilmu Pengetahuan Serta Kaitannya Dengan Perkembangan
IPTEK........................................................................................................................8
2.4. Ruang Lingkup Penelitian Kebidanan.......................................................................9
2.5. Aspek Yang Berkaitan Dengan Skripsi…………………………………………….10
2.6. Sistematika Langkah-Langkah Penelitian………………………………………….13
2.7. Penyusunan Proposal Penelitian……………………………………………………16
2.8. Jenis Metode Penelitian…………………………………………………………….17
2.9. Kriteria Metode Ilmiah……………………………………………………………..18
2.10.Ciri Pendekatan Metode Ilmiah…………………………………………………….18
2.11.Tahapan Penelitian………………………………………………………………….20
2.12.Alur Penelitian ……………………………………………………………………..21
2.13.Pengertian Latar Belakang………………………………………………………….22
2.14.Ciri Latar Belakang Penelitian……………………………………………………...22
2.15.Pengertian Masalah Penelitian……………………………………………………...22
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………….24
1.
2.
3.
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………….24
3.2. Saran ………………………………………………………………………………..24
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut Yoseph (2009) penelitian adalah art and science guna mencari
jawaban terhadap suatu permasalahan karya seni dan ilmiah maka penelitian akan
memberikan ruang-ruang yang akan mengakomodasi adanya perbedaan tentang apa
yang dimaksud dengan penelitian. Sedangkan menurut Kerlinger (2010), penelitian
dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan dan mempunyai tujuan untuk mencari
jawaban permasalahan atau proses penemuan.
Penelitian adalah suatu kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan
secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau
prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan
menaikkan tingkat ilmu serta teknologi. Tujuan penelitian secara umum adalah untuk
meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah pendidikan. Kemudian
meningkatnya daya nalar untuk mencari jawaban permasalahan itu melalui
penelitian. Selain itu juga sebagai alat belajar untuk mengintegrasikan bidang-bidang
studi yang diperoleh selama perkuliahan yang ada kaitannya dengan masalah yang
sedang diteliti Sedangkan tujuan khusus adalah untuk membentuk kemampuan dan
keterampilan menggunakan rancangan-rancangan statistik penelitian yang
berpedoman dengan pemecahan masalah yang sedang diteliti.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang
dilakukan untuk mendapakan fakta-fakta baru atau mengembangkan fakta-fakta yang
sudah ada dengan sangat sistematis.
Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan
dan kelemahannya yang digunakan dalam karya ilmiah Sedangkan Metode penelitian
mengemukakan secara teknis tentang metode yang digunakan. Metodologi penelitian
merupakan ilmu yang mempelajari tentang metodologi penelitian dan ilmu tentang
alat untuk penelitian.
Soerjono Soekanto (2011) membagi metode penelitian ke dalam dua
kelompok besar. yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif
mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka-angka dan ukuran lain yang

4
bersifat eksak. Namun, bahan itu terdapat di masyarakat secara nyata. Misalnya,
tentang komunitas pengemudi becak atau tingkat partisipasi warga kota terhadap
program lingkungan sehat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang diamksud dengan penelitian, metodologi penelitian, skripsi?
2. Apa tujuan dilakukan penelitian?
3. Bagiaman implikasi penelitian dan ilmu pengetahuan serta kaitannya dengan
perkembangan iptek?
4. Apa saja ruang lingkup penelitian kebidanan?
5. Apa saja aspek yang berkaitan dengan skripsi?
6. Bagaiman sistematika langkah-langkah penelitian?
7. Bagaiman penyusunan proposal penelitian?
8. Apa saja jenis metode penelitian?
9. Bagaiman kriteria metode ilmiah?
10. Bagaimana ciri pendekatan metode ilmiah?
11. Apa saja tahapan penelitian?
12. Bagaiman alur penelitian?
13. Apa yang dimaksud denan latar belakang?
14. Bagaimana ciri latar belakang penelitian?
15. Apa yang dimaksud dengan masalah penelitian?

1.3. Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui pengertian penelitian, metodologi penelitian, skripsi
2. Untuk mengetahui tujuan dilakukan penelitian
3. Untuk mengetahui implikasi penelitian dan ilmu pengetahuan serta kaitannya
dengan perkembangan iptek
4. Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian kebidanan
5. Untuk mengetahui aspek yang berkaitan dengan skripsi
6. Untuk mengetahui sistematika langkah-langkah penelitian
7. Untuk mengetahui penyusunan proposal penelitian
8. Untuk mengetahui jenis metode penelitian
9. Untuk mengetahui kriteria metode ilmiah
10. Untuk mengetahui ciri pendekatan metode ilmiah
11. Untuk mengetahui tahapan penelitian
12. Untuk mengetahui alur penelitian
13. Untuk mengetahui pengertian latar belakang
14. Untuk mengetahui ciri latar belakang penelitian
15. Untuk mengetahui pengertian masalah penelitian

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian, Metodologi Penelitian, Skripsi


Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti
kembali dan search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari
kembali. Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu
sistematika. Pengertian penelitian menurut para ahli, sebagai berikut:
1. Marzuki, penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan
menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah.
2. Supranto, penelitian dari suatu bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar,
hati-hati dan sistematis.
3. Sutrisno Hadi, yaitu suatu usaha untuk menemukan sesuatu mengisi kekosongan
atau kekurangan, mengembangkan atau memperluas, dan menggali lebih dalam
apa yang telah ada, serta menguji kebenaran terhadap apa yang sudah ada, tetapi
sudah diragukan kebenarannya.
Dari beberapa pengertian tentang penelitian yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut. maka dapat disimpulkan bahwa penelitian itu adalah penyaluran rasa ingin
tahu manusia terhadap suatu masalah dengan menggunakan perlakuan tertentu, seperti
memeriksa. mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat serta
memformulasikan hipotesis terhadao suatu masalah, sehingga diperoleh suatu
pencapaian kebenaran jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan dll.
Metodologi berasal dari kata " metode" dan" logos". Metode artinya cara yang tepat
untuk melakukan sesuatu. Sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
seksama untuk mencapai suatu tujuan.
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur
yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis
teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan
6
yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu
usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang
memerlukan jawaban. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu
cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk
meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis
dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Pengertian metodologi penelitian menurut para ahli, sebagai berikut:
1. Nasir, metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk
mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
2. Winarno, metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan
teknik yg teliti dan sistematik.
3. Sugiyono. metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Jadi dapat di ambil kesimpulan bahwa metodelogi penelitian adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang secara tepat
dan secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk
mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat
dipergunakan untuk menemukan mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu
pengetahuan berdasarkan bimbingan tuhan.
Skripsi adalah laporan tertulis hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
dengan bimbingan dosen pembimbing skripsi untuk dipertahankan di hadapan penguji
skripsi sebagai syarat untuk memperoleh derajat sarjana. Skripsi merupakan karya
tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang mahasiswa
sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana. Berdasarkan definisi awam yang
dirumuskan skripsi mengandung komponen pengertian berikut antara lain karya tulis,
ilmiah, hasil penelitian, dilakukan oleh mahasiswa, berkualifikasi sarjana (Rahyono,
2010).
Sementara itu, menurut Maryaeni (2009) skripsi adalah istilah yang digunakan
di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan
hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/ fenomena dalam
bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Skripsi
merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan atau studi
kepustakaan yang disusun mahasiswa sesuai dengan bidang studinya sebagai tugas
akhir dalam studi formalnya di Perguruan Tinggi. Skripsi adalah karya ilmiah yang
ditulis mahasiswa Program S-1 yang membahas topik atau bidang tertentu
berdasarkan hasil kajian pustaka yang diteliti oleh para ahli, hasil penelitian lapangan
atau hasil pengembangan atau eksperimen.
Skripsi merupakan salah satu kewajiban yang harus diselesaikan seorang
mahasiswa Strata Satu (S1) sebagai syarat yang harus dikerjakan sebelum
memperoleh gelar kesarjanaan. Sebagai sebuah kewajiban akhir, banyak persepsi bagi

7
mahasiswa yang menganggap penyusunan skripsi amatlah penting, sehingga menjadi
momok yang menakutkan bagi sebagian mahasiswa, yang dimaksud di sini adalah
adanya persepsi dalam pembuatan skripsi pasti akan banyak menguras tenaga, waktu,
biaya bahkan tak jarang menguras emosi peneliti yang akhirnya menimbulkan gejala
stress dan kecemasan dalam diri mahasiswa (Kinansih, 2011).

2.2 Tujuan Dilakukan Penelitian


Tujuan penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan daya imajinasi
mengenai masalah-masalah pendidikan. Kemudian meningkatnya daya nalar untuk
mencari jawaban permasalahan itu melalui penelitian. Selain itu juga sebagai alat
belajar untuk mengintegrasikan bidang-bidang studi yang diperoleh selama
perkuliahan yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti. Sedangkan
tujuan khusus adalah untuk membentuk kemampuan dan keterampilan menggunakan
rancangan-rancangan statistik penelitian yang berpedoman dengan pemecahan
masalah yang sedang diteliti. Sehingga terampil menyusun proposal penelitian,
lebih- lebih yang berkaitan dengan pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan.
Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam
melakukan penelitiannya. Dari beberapa pengertian penelitian yang telah
diungkapkan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa
tujuan diantaranya:
1. Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan.
2. Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
3. Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang telah ada.
4. Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk menemukan suatu teori
yang baru.

2.3 Implikasi Penelitian Dan Ilmu Pengetahuan Serta Kaitannya Dengan


Perkembangan IPTEK
Pada dasarnya perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan
dengan penelitian demikian juga sebaliknya, karena keduanya saling berkaitan.
Perkembangan ilmu pengetahuan akan selalu mengikuti hasil dari penelitian terbaru,
ini dapat dilihat dengan munculnya ilmu-ilmu pengetahuan baru yang merupakan
cabang ilmu pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Contohnya ilmu-ilmu alam
yang dahulu memiliki pendekatan secara empiris yang bertujuan mempelajari
tentang adanya alam semesta. Berkat adanya penelitian yang kontinu, saat ini telah
berkembang menjadi berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu fisika, kimia, kedokteran,
geologi dan lain sebagainya. Sehingga dapat dikatakan, bahwa setiap detik akan
selalu berkembang ilmu-ilmu baru.
Hal yang sama juga terjadi pada ilmu sosial yang sebelumnya melakukan
pendekatan secara empiris dan normative dengan mempelajari hubungan antara
manusia. Kini, melalui penelitian, ilmu sosial tlah berkembang menjadi banyak
8
cabang, seperti ilmu politik, sosiologa, ekonomi, antroplogi, psikologi, dan masih
banyak cabang ilmu sosial yang lain. slain dua abang ilmu tersebut, terdapat pula
pengethuan budaya yang perkembangannya menggunakan pendekatan normatif.
Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari pengaruh peristiwa terhadap budaya
yang telah ada, sehingga pengetahuan budaya ini, melalui penelitian dapat
berkembang menjadi berbagai ilmu seperti falsafah, hukum, sastra, music, seni,dan
lain sebagainya.
Cabang ilmu yang lebih khusus, akan memungkinkan perkembanagan
teknologi menjadi selalu dan terjadi sangat cepat. Semuanya itu merupakan bagian
penerapan adanya penelitian. Semuanya karena manusia memiliki akal yang telah
dianugrahi oleh Allah SWT., sehingga dengan akal yang dimilikinya tersebut
manusia dapatmemikirkan apa-apa dan mencari jawaban atas berbagai fenomena
yang ada di langit dan di bumi.
Hasil suatu riset disebut penemuan (findings) yang berbentuk kesimpulan dan
rekomendasi. Hal ini berarti hasil tersebut akan berguna bagi berbagai pihak
(Abisujak, 1981) :
a. Bagi ilmu pengetahuan sendiri sesuai dengan tujuan pengembangan pengetahuan.
b. Bagi orang-orang yang berminat untuk menerapkan hasil-hasil yang telah
dirumuskan untuk maksud pelayanan/operasional atau perencanaan suatu
program.
c. Bagi orang-orang yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama dengan
populasi atau objek lain atau penelitian lanjutan.
Oleh karena itu suatu karya riset harus memenuhi kriteria berikut, yaitu: jelas,
terbuka, jujur dan sistematik, atau dengan perkataan lain dapat dilaksanakan kembali
oleh orang lain dengan cara-cara yang sama (reproducable), kecuali riset yang
bersifat rahasia. Landasan riset pada dasarnya ialah ilmu pengetahuan (science), dan
ilmu pengetahuan itu sendiri dikembangkan melalui riset. Jadi, terdapat kaitan yang
erat antara riset dan ilmu pengetahuan.

2.4 Ruang Lingkup Penelitian Kebidanan


1. Kehamilan
Lingkup penelitian ini adalah segala bentuk penelitian yangmembahas tentang
berbagai masalah-masalah kehamilan, seperti perubahan- perubahan fisiologis
atau psikologis yang terjadi selama kehamilan, dampak perubahan tersebut pada
ibu atau keluarga serta masalah lain seperti adanyamasalah perdarahan
pervaginam, hipertensi gravidarum, nyeri perut bawah,nyeri kepala, gerakan
janin tidak terasa, status gizi ibu hamil, dan lain-lain.
2. Persalinan
Lingkup ini membahas tentang berbagai masalah-masalah yangterjadi dalam
proses persalinan, seperti cacat atau tidaknya proses persalinan (kala I,II,III,IV)
dan teknik-teknik yang tepat dalam membantu proses persalinan.
3. Nifas (pascapersalinan )

9
Lingkup ini membahas berbagai masalah dalam nifas, seperti masalah proses
laktasi dan menyusui, respons orang tua terhadap bayi baru lahir, perubahan
fisiologi dan patologi setelah masa nifas, kebutuhan masa nifas, berbagai
masalah yang sering terjadi seperti nyeri, infeksi, perawatan payudara, peribeum,
senam nifas, dan lain-lain.
4. Patologi kebidanan
Lingkup ini membahas berbagai masalah patologi kebidanan sepertiadanya
penyakit pada masa kehamilan atau persalinan antara lain ibu hamil,dengan
penyakit tuberkolosis paru, gagal ginjal, hipertensi, diabetes, asma,atau penyakit
infeksi seperti sipilis, toksoplasmosis, hepatitis, atau penyulitlain seperti anemia
kehamilan, hiperemesis abortus, molahidatidosa, preeklamsia, solusio plasenta,
plesenta previa, letak lintang dan bendunganASI.
5. Kebidanan komunitas
Lingkup ini membahas berbagai masalah kebidanan di komunitas,seperti
kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, bayi berat lahir rendah,tingkat
kesuburan, pertolongan persalinan, oleh nonkesehatann, perilakusocial budaya
yang berpengaruh pada masalah kebidanan, dan penyakitmenular seksual.
6. Neonatus, bayi dan balita
Lingkup ini membahas tentang berbagai masalah pada neonatus, bayidan anak
balita antaranya adaptasi bayi batu lahir, adanya infeksi, rawatgabung, tumbuh
kembang, serta masalah lain, seperti trauma lahir, dan berbagai penyakit pada
bayi seperti bercak mongol, ikterik, diare, dan infeksi
7. Keluarga berencana
Lingkup ini membahas masalah yang berkaitan dengan masalah yang berkaitan
dengan keluarga berencana mulai dari efektivitas penggunaan KB,dampak, cara/
metode, konseling, dan lain-lain.
8. Kesehatan reproduksi
Lingkup ini membahas berbagai masalah yang berkaitan dengankesehatan
reproduksi, seperti infertilitas, penyakit menular seksual, gangguanhaid, aborsi
dan penyakit keganasan, kekerasan, pemerkosaan, pelecehanseksual,single
parent, perkawinan usia muda, penyalahgunaan narkoba, pekerja seks komersial
dan lain-lain.

2.5 Aspek Yang Berkaitan Dengan Skripsi


Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan Skripsi antara lain : jenis
dan ukuran kertas, margin pengetikan, pemenggalan kata, cara membuat
penomoran, cara mengutip dan teknik penulisan kutipan, cara penulisan catatan
kaki dan penulisan daftar pustaka.
a. Jenis dan ukuran kertas
Jenis kertas yang digunakan untuk menulis karya ilmiah, baik makalah, skripsi,
tesis ataupun disertasi adalah kertas HVS 70 gram dengan ukuran A4 (21 x
29.7 cm).

10
b. Margin pengetikan
1. Pada setiap lembar kertas karya ilmiah, yang boleh digunakan untuk
pengetikan hanya satu muka (halaman), tidak diperbolehkan bolak balik (dua
muka/halaman).
2. Skripsi, tesis dan disertasi diketik dua spasi. Batas pinggir kertas (margin) yang
harus dikosongan adalah 4 cm tepi kiri (left margin) untuk karya tulis yang
menggunakan huruf latin, dan 4 cm pada tepi kanan (right margin) untuk karya
tulis yang menggunakan huruf arab.
3. Batas pinggir kertas sebelah kanan (right margin) untuk karya tulis yang
menggunakan huruf latin adalah 3 cm, dan batas pinggir kiri (left margin)
untuk karya tulis yang menggunakan huruf arab juga 3 cm.
4. Tepi sebelah atas (top margin) dan tepi sebelah bawah (bottom margin) yang
harus dikosongkan masing-masing adalah 3 cm, baik untuk karya tulis yang
menggunakan huruf latin maupun huruf arab.
5. Pada setiap alenia (paragraf) baru, ketikan dimulai menjorok (tabbing) dari garis
margin.
c. Penulisan dan pemenggalan kata

1. Pemenggalan suku kata (hypenation) mengikuti aturan baku tata bahasa Indonesia.

2. Pada akhir baris, dihindari pemenggalan suku kata baik diawal maupun diakhir
kata, yang hanya terdiri dari satu huruf, contohnya : mempunya-i, menyadar-i,
i-munisasi, a-pabila.
3. Bilangan bernama, seperti Rp. 50, pukul 12.00 tidak boleh dipenggal.
Sementara bila nama itu ditulis sesudah nama bilangan dan bukan singkatan,
pemenggalan boleh dilakukan seperti 10 kilometer, 15.000 rupiah, dan
sebagainya.
4. Inisial nama orang tidak boleh dipisahkan dari nama keselurruhan (lengkap)
seperti : R.A. (dipisahkan dari) Kartini, H.A (dipisahkan dari) Salim.
5. Dalam tulisan arab tidak dibenarkan adanya pemenggalan kata, termasuk kata
ganti yang berhubungan dengan kata yang bersangkutan.
6. Bilangan-bilangan dalam teks yang terdiri dari satu atau dua kata ditulis dengan
huruf. Bilangan lebih dari dua kata ditulis dengan angka, contohnya :
“Rata-rata mahasiswa/i APK gunakan internet tiga jam sehari.” Kurang tepat
jika di tulis “Rata-rata mahasiswa/i APK gunakan internet 3 jam sehari.”
7. Persen, tanggal, jumlah uang, nomor rumah, nomor telepon, pecahan desimal,
dan bilangan yang disertai dengan singkatan harus ditulis dengan angka,
contoh : 10%, 11 September 2000, Rp. 12.000, Jalan Utama, Nomor 109
Rukoh, telepon 0811683019.
8. Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk menghindari itu, susunan
kalimat harus diubah, kalau terpaksa kalimat itu tidak dapat diubah
susunannya, maka angka itu ditulis penuh dengan huruf. Contohnya: “4
responden memberikan jawaban kinerja pustakawan IAIN dalam memberikan
layanan referensi tidak baik.” Kalimat ini sebaiknya di tulis “Kinerja
11
pustakawan IAIN dalam memberikan layan referensi tidak baik. Hal ini
setidaknya diakui oleh empat responden yang diwawancarai di perpustakaan
IAIN Ar-Raniry.” Atau boleh juga di tulis “ada empat responden memberikan
jawaban bahwa kinerja pustakawan IAIN dalam memberikan layanan referensi
tidak baik.”
9. Judul buku, nama majalah, koran, jurnal, dan kata asing termasuk kata yang
berasalh dari daerah yang bukan merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia,
diketik miring (italic). Sementara nama-nama asing seperti nama lembaga,
tidak diketik miring, contoh : World Health Organization, Rabitah al-Alam al-
Islamy.
10. Penulisan nama orang harus sesuai dengan tulisan nama diri mereka. Nama
orang berbahasa Arab tetapi bukan asli orang Arab tidak perlu dialih
aksarakan, contoh : Nurcholish Madjid, bukan Nur Khalis Majid, Mohamad
Roem, bukan Muhammad Rum, Fazlur Rahman bukan Fadl al-Rahman.
d. System penomoran
1. Nomor halaman bagian awal pada karya ilmiah yang menggunakan huruf latin,
berupa romawi kecil, yaitu i, ii, iii, iv dan seterusnya. Dimulai dari halaman
kata kulit dan diletakkan di tengah bagian bawah (bottom center) halaman
tersebut. Pada karya ilmiah yang menggunakan huruf arab angka romawi
kecil diganti dengan abjad arab.
2. Pada bagian tengah dan bagian akhir, dimulai dari Bab Pendahuluan dan
seterusnya, nomor halamannya berupa angka latin, ditulis pada sudut kanan
atas untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, dan sudut kiri atas
untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf arab nomor halamannya berupa
angka arab. Kecuali pada halaman PENDAHULUAN (BAB I), BAB- BAB
selanjutnya dan DAFTAR PUSTAKA nomor pada halaman-halaman yang
disebut terakhir ditempatkan ditengah bagian bawah (bottom center) halaman
sebagaimana nomor halaman pada bagian awal. Di belakang nomor halaman
tidak diberi tanda titik.
3. Nomor pada BAB ditulis dengan angka romawi besar, seperti BAB I, BAB II,
BAB III dan seterusnya diletakkan ditengah (center) diatas judul BAB untuk
karya ilmiah yang menggunakan
huruf latin, sedangkan untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf arab, bab
itu ditulis penuh dengan huruf.
4. Penomoran selanjutnya yaitu nomor sub-bab, sub-sub bab dan seterusnya
digunakan kombinasi angka dan huruf latin. Dengan demikian untuk karya
tulis yang menggunakan huruf latin sistem penomoran adalah sebagai berikut :
angka romawi besar untuk nomor bab, huruf kapital latin untuk sub bab,
angka arab untuk sub bab dan seterusnya.
5. Nomor pada catatan kaki dimulai dari angka 1 pada setiap bab baru. Karena
itu pada setiap bab baru sumber tulisan ditulis dengan lengkap.
e. Kutipan langsung dari buku atau artikel
Yang dimaksud dengan kutipan langsung dari buku atau artikel adalah
12
pengambilan secara langsung bagian-bagian tertentu tulisan dari sumber yang
digunakan. Ada dua bentuk kalimat yang dikutip langsung, yakni kalimat
interpolasi (kutipan sebagaimana adanya baik dalam susunan kalimat maupun
tanda baca) dan kalimat elips (kutipan yang mengambil bagian yang terpenting
saja).
Dalam pengutipan kalimat interpolasi, cara penulisan yang digunakan adalah :
ditulis menjorok (indent) dalam satu spasi dengan mencantumkan tanda kutip
ganda (“) pada awal dan akhir kutipan, dan sumber kutipan dalam catatan kaki.
Contoh:
“ada tujuh macam sikap ilmiah, yaitu ingin tahu, kritis, terbuka, objektif,
menghargai karya orang lain, komitmen pada kebenaran, dan berpandangan
f. Kutipan tidak langsung dari buku atau artikel
Yang dimaksud dengan kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya
mengambil artinya dalam bentuk saduran, kesimpulan dan parafrase. Pada akhir
kutipan kalimat tidak langsung ini dicantumkan catatan kaki yang menjelaskan
sumber ide, kesimpulan atau prafrase itu berasal.
g. Kutipan langsung ayat al-quran dan hadits atau kitab suci
Dalam pengutipan secara utuh ayat Al-Qur’an, hadist, atau ayat-ayat kitab suci
lain, maka kutipan itu ditulis terlebih dahulu dalam bahasa aslinya (jika
memungkinkan) dan dicantumkan terjemahannya dengna tnada kutip ganda (“)
pada awal dan akhir kutipan serta ditulis menjorok (tabbing) dalam 1 (satu)
spasi.
h. Kutipan tidak langsung ayat al-quran dan hadits atau kitab suci
Dalam pengutipan bagian-bagian terpenting (elipsing) dari ayat al-Qur’an,
hadist atau ayat-ayat dari kitab suci lain yang menjadi bagian dari naskah
tulisan, maka penulisannya hampir sama dengan kutipan langsung tetapi tidak
menggunakan tanda kutip ganda (“).
i. Penulisan catatan kaki (foot note)
Penulisan catatan kaki mengikuti kalimat atau bagian paragraf yang dikutip baik
langsung, maupun tidak langsung dan ditandai dengan nomor yang tersusun
secara urut dan ukurannya lebih kecil dari huruf atau angka yang digunakan
dalam naskah (superscript) dalam satu spasi. Sumber tulisan yang digunakan
pertama kali memuat secara utuh nama penulis, judul buku atau tulisan (ditulis
miring/italic), tempat penerbitan, penerbit, tahun dan halaman yang dirujuk.
Untuk penanda halaman digunakan huruf h. Untuk tulisan latin dan .? untuk
tulisan arab.
Jika sumber tulisan yang sama digunakan kembali, maka penulisannya hanya
mencantumkan kata ibid. Dan bila sumber tulisan yang sama dipakai kembali
setelah disela sumber tulisan lain, maka nama penulis (boleh dipendekkan dan
tidak disingkat), judul buku atau tulisan (ditulis miring, boleh dipendekkan dan
tidak disingkat), dan halaman saja, yang harus ditulis. Jika penulis yang sama
menulis karya yang berbeda, maka prosedur awal diulang kembali.
j. Penulisan daftar pustaka
13
Dalam daftar pustaka, cantumkan sumber-sumber tulisan yang benar-benar
digunakan dalam penulisan karya akademik itu. Enteri sumber disusun secara
alphabet dengan mendahulukan nama keluarga penulis, dan informasi lengkap
karya yang dihasilkan.

2.6 Sistematika Langkah-Langkah Penelitian


A. Judul Penelitian:
a. Judul penelitian dipaparkan secara deklaratif, jelas, singkat, padat,
spesifik dan tidak memberi kemungkinan penafsiran yang beragam.
b. Judul harus jelas menggambarkan tujuan dan upaya meningkatkan
dan melakukan perubahan dengan melalui intervensi tindakan yang
diharapkan.
c. Judul Penelitian yang lengkap mencakup: 1) sifat dan jenis penelitian,
2) obyek yang diteliti, 3) subyek penelitian, 3) lokasi/daerah
penelitian
B. Latar Belakang Masalah
a. Mendeskripsikan latar belakang permasalahan yang timbul (adanya
masalah, identifikasi masalah, menganalisis masalah, memfokuskan
masalah)
b. Menjelaskan alasan/rasional/argumentasi tentang pentingnya
pemecahan masalah melalui intervensi tindakan serta perubahan yang
ingin dilakukan.
c. Perlunya dideskripsikan gambaran situasi yang ada dan perlu dirubah
setelah melakukan refleksi awal untuk mengungkapkan adanya
permasalahan yang penting.
d. Perlunya disajikan bukti pendukung berupa contoh kejadian yang
dijumpai di kelas ataupun angka mengenai jumlah siswa yang
mengalami masalah tersebut atau prestasi siswa di masa lalu.
e. Menguatkan dengan landasan/teori ilmiah atau hasil pemikiran para
ahli yang telah diuji kebenarannya dan kaitannya dengan bahasan
masalah.
C. Rumusan Masalah
a. Rumusan masalah merupakan operasional dari masalah yang terdapat
dalam judul penelitian yang pada umumnya dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan namun dapat pula berupa pernyataan yang bersifat
menggugah penelitian.
b. Rumusan masalah merupakan deskripsi singkat tentang masalah yang
harus dipecahkan, dan erat kaitannya dengan masalah yang tertuang
dalam judul penelitian.
c. Rumusan masalah merinci dan menetapkan variabel-variabel yang
terkandung dalam fokus masalah.
D. Hipotesis Tindakan

14
a. Rumusan hipotesis penelitian tindakan bukan rumusan hipotesis yang
menyatakan hubungan atau perbedaan antara variabel.
b. Rumusan hipotesis tindakan memuat langkah tindakan yang
diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
E. Tujuan Penelitian
a. Merupakan penjabaran secara singkat dalam bentuk kalimat
deklaratif tentang masalah yang telah dirumuskan dalam rumusan
masalah dan diharapkan dapat dicapai atau dipecahkan melalui proses
pencarian informasi secara sistematis sesuai dengan kaidah ilmiah
yang berlaku. Tiap sub tujuan diawali dengan kalimat aktif (misalnya,
untuk mengetahui).
b. Merupakan tujuan yang eksplisit berupa pembaruan atau peningkatan
apa yang dikehendaki.
c. Merupakan tujuan yang implisit berupa peningkatan diri guru dan
pemahaman mengenai “teori” tentang cara mempraktikan masalah
tersebut.
F. Manfaat Penelitian
a. Mengemukakan untuk siapa penelitian tersebut bermanfaat. Dalam
hal ini hasil penelitian dapat bermanfaat bagi guru, kelas, siswa,
orang tua siswa, atau pihak-pihak lain.
b. Rumusan manfaat penelitian berdasarkan pada topik atau masalah
penelitian tindakan kelas yang diteliti.
c. Pernyataan yang menunjukkan untuk siapa penelitian ini bermanfaat;
harus dinyatakan dengan jelas dan praktis.
G. Kajian Teori
a. Diungkapkan beberapa landasan termasuk teori atau detail berkenaan
dengan variabel yang akan diteliti, termasuk penajaman terhadap
hipotesis dan rumusan masalah yang diajukan.
b. Merupakan kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan
sebagai landasan dalam memberikan wawasan yang dibahas.
c. Merupakan dasar bagi kajian masalah (rumusan pendefinisian,
analisis masalah, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data dan
analisis data) mengemukakan aturan dan kebijakan yang berlaku dan
mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan.
d. Bahan-bahan landasan teori ini diperoleh dari penelaahan buku teks,
sumber-sumber bacaan ilmiah, majalah serta jurnal, artikel hasil
penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.
e. Dikemukakan juga analisis argumentasi untuk pemilihan tindakan
yang telah diputuskan analisis untuk menjustufukasi bahwa tindakan
yang diambil merupakan pilihan terbaik berdasarkan analisis teoritis,
empiris, dan konseptual kelayakan.
H. Prosedur Penelitian

15
a. Bagian ini menguraikan secara operasioal bagaimana tindakan akan
dilaksanakan dalam bentuk rancangan beserta langkahnya atau
prosedurnya.
b. Dalam bagian ini diungkapkan tentang setting penelitian (tempat
penelitian, subyek penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK),
prosedur penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, serta
analisis data penelitian
I. Daftar Pustaka
a. Daftar Pustaka memuat semua sumber tertulis (buku, artikel, jurnal,
dokumen resmi, atau sumer-sumber lain dari internet) atau tercetak
(misalnya CD, video, film, atau kaset) yang pernah dikutif dan
digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Semua sumber tertulis
atau tercetak yang tercantum dalam uraian harus dicantumkan dalam
daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh
peneliti tetapi tidak pernah digunakan dalam penulisan karya tulis
ilmiah tersebut atau tidak dikutif, tidak boleh dicantumkan dalam
daftar pustaka.
b. Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis tanpa nomor
urut. Sumber tertulis/tercetak yang memakan tempat lebih dari satu
baris, ditulis dengan jarak antar baris satu spasi; sedangkan jarak
antara sumber-sumber tertulis yang saling berurutan adalah dua spasi.
c. Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka
ini adalah: nama penulis dengan nama keluarga (jika ada)
ditempatkan di depan nama kecil, tahun penerbitan, judul sumber
tertulis yang bersangkutan dengan penulisan secara miring, kota
tempat penerbit berada, dan nama penerbit. (Lihat Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah UPI).

2.7 Penyusunan Proposal Penelitian


Berikut cara membuat proposal penelitian :
a. Menjelaskan fenomena yang relevan dengan penelitian.
b. Fenomena harus mengandung masalah yang akan diselesaikan dengan langkah
yang dilakukan.
c. Dari masalah ini, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian atau rumusan
masalah.
d. Masalahnya dapat digambarkan hanya sebagai apa yang peneliti ingin ketahui dan
penyelesaiannya.
e. Tujuan dan manfaat penelitian dapat dirumuskan secara sekilas untuk sekadar
mengetahui bahwa penelitian kalian memang sesuai dengan tujuannya. Pada titik
ini setidaknya Bab I telah diselesaikan.
f. Bab I yang lengkap ini dapat digunakan sebagai dasar untuk perumusan judul
penelitian yang sederhana. Judul tidak harus final karena ada waktu untuk
merevisinya jika perlu.
16
g. Mengumpulkan kajian pustaka yang sesuai dengan isi proposal yang tergambar
pada latar belakang dan tujuan.
h. Menentukan metode penelitian yang akan digunakan untuk menemukan
pemecahan masalah.
Sistematika penulisan proposal penelitian paling sedikit memuat hal-hal berikut :

 Judul penelitian.
 Pendahuluan berisi: Latar belakang dan perumusan masalah, tujuan, sasaran,
keluaran, dan ruang lingkup/batasan.
 Tinjauan pustaka, perumusan hipotesis penelitian (opsional), dan kerangka
berpikir.
 Metode penelitian: pendekatan, variabel dan indikator, populasi dan sampel atau
fokus dan lokus, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data,
subjek penelitian, instrumen, dan tahapan penelitian (atau disesuaikan dengan
pendekatan penelitian kualitatif, kuantitatif, atau penelitian pengembangan).
 Jadwal pelaksanaan penelitian.
 Rencana publikasi hasil penelitian (buku, jurnal, dll.).
 Daftar pustaka.
 Lampiran yang terdiri dari Lembar Pengesahan dari Pimpinan Lembaga/Instansi;
Pernyataan
 Bebas Plagiarisme.
 Daftar Riwayat Hidup.
 Rencana Anggaran Biaya.

2.8 Jenis Metode Penelitian


Mengacu pada bentuk penelitian, tujuan, sifat masalah dan pendekatannya ada empat
macam metode penelitian :
1. Metode Eksperimen(Mengujicobakan), adalah penelitian untuk menguji
apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Untuk menguji
efektif tidaknya harus digunakan variabel kontrol. Penelitian
eksperimenadalah untuk menguji hi[potesis yang dirumuskan secara ketat.
Penelitian eksperimen biasanya dilakukan untuk bidang yang berssifat eksak.
Sedangkan untuk bidang sosaial bisanya digunakan metode survey
eksplanatory, metode deskriptif, dan historis.
2. Metode Verifikasi (Pengujiaan), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan
yang sudaah digariskan itu tercapai atau sesuaai atau cocok ddengan harapan
atau teori yang sudah baku. Tujuan daari penelitian verifikasi adalah untuk
menguji teori-teori yang sudah ada guna menyususn teori baru dan
menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru. Lebih mutaakhirnya, metode
verifikasi berkembang menjadi grounded research, yaitu metode yang
menyajikan suatu pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori (teori
berdasarkan data).
17
3. Metode Deskriptif (mendeskripsikan), yaitu metode yang digunakan untuk
mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai
dengan mengumpulkan data, mengaanalisis data dan
menginterprestasikannya. Metode deskriptif dalam pelaksanaannya
dilakukan melalui: teknik survey, studi kasus (bedakan dengan suatu kasus),
studi komparatif, studi tentang waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan
analisis dokumenter.
4. Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode penelitian yang
meneliti sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode
ini dapat dilakkan dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-
historis, yuridis, dan bibliografik. Penelitian historis bertujuan untuk
menemukan generaalisasi dan membuat rekontruksi masa lampau, dengan
cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan
bukti-bukti untuk menegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh
kesimpulan yang kuat.

2.9 Kriteria Metode Ilmiah


 Berdasarkan fakta
Analisis dan pengambilan kesimpulan yang dilakukan harus didasari pada fakta-
fakta yang nyata terjadi, bukan dari opini-opini peneliti saja. Membangun ilmu itu
memerlukan fakta-fakta nyata baik yang sudah tersedia maupun yang harus
dikumpulkan melalui penelitian. Ini berarti berupa data empiris yang terjangkau
oleh pengalaman inderawi. Jadi bukan berupa hal-hal yang hanya ada dalam
pikiran, dalam bayangan atau menurut perkataan orang. Berarti pula bahwa data
empiris yang dikumpulkan itu dapat diamati, dapat diukur dan dapat dianalisis
lebih lanjut.
 Bebas dari prasangka Saat melakukan eksperimen, peneliti tidak boleh memiliki
prasangka. Peneliti boleh memiliki hipotesis, namun eksperimen harus dijalankan
secara objektif meskipun diperkirakan hasil tidak sesuai hipotesis.
 Menggunakan prinsip-prinsip analisis Penarikan kesimpulan berdasar metode
ilmiah harus menggunakan prinsip-prinsip analisis. Hal ini mengartikan
dibutuhkannya kejelasan urutan berpikir dan kejadian dalam menjelaskan suatu
fenomena fisika. Komponen-komponen permasalahan dan hubungan
diantaranya harus diketahui dengan jelas dan dapat dijelaskan secara runut.
 Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis Metode ilmiah melibatkan suatu
perumusan masalah yang diteliti atau hipotesis penjelasan atas terjadinya suatu
fenomena.
 Menggunakan ukuran objektif Hasil eksperimen harus diukur dengan suatu
ukuran yang objektif, bukan subjektif. Hal ini ditujukan agar hasil eksperimen
dipahami dengan mudah oleh setiap orang, dan seminimal mungkin dipengaruhi
subjektivitas peneliti. Contoh ukuran objektif adalah satuan-satuan internasional
seperti meter untuk mengukur panjang, dan kilogram untuk mengukur massa.

18
Contoh ukuran subjektif adalah ukuran yang relatif terhadap benda yang tidak
pasti ukurannya, seperti sejengkal, semata kaki, dan lain-lain.
 Menggunakan teknik kuantitatif, atau ditambahkan kualitatif Teknik kuantitatif
dengan ukuran yang objektif akan memberikan hasil yang dapat dimengerti
secara universal dan minim subjektivitas peneliti. Namun, dapat juga digunakan
teknik kualitatif apabila hasil yang didapatkan sulit dideskripsikan dengan suatu
ketentuan kuantitatif. Contohnya, pertumbuhan tanaman dinyatakan secara
kuantitatif (misal: tumbuh 10 cm dalam 5 hari) dan perkembangannya dinyatakan
secara kualitatif (misal: tumbuh bunga dalam 5 hari)

2.10 Ciri Pendekatan Metode Ilmiah


Pendekatan ilmiah adalah pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu pengetahuan
yang funsional terhadap masalah tertentu. Pendekatan ilmiah wujudnya adalah
metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapat
melalui metode ilmiah. Menurut Checkland, berdasarkan sejarah perkembangan
ilmu, di dapatkan tiga karakteristik utama dari pendekatan ilmiah yaitu:
1. Reductionism adalah pendekatan yang mereduksi kompleksitas
permasalahan menjadi bagian bagian yang lebih kecil sehingga dapat dengan
mudah di amati dan di teliti. Contohnya : permasalahan mutu belajar di UNJ
dalam pendekatan Reductionism di perinci agar lebih fokus di suatu
permasalahan menjadi permasalahan mutu belajar di PPKN UNJ.
2. Repeatability adalah Suatu pengetahuan di sebut ilmu, bila pengetahuan
tersebut dapat di cek dengan mengulang eksperimen atau penelitian yang di
lakukan oleh orang lain di tempat dan waktu yang berbeda. Contohnya :
seorang mahasiswa di UNJ melakukan pengujian kafein pada kopi yang
menghasilkan bahwa kopi dapat menyebabkan Insomnia, dan pada waktu
dan tempat berbeda Mahasiswa UI menguji kafein pada Kopi dapat
menyebabkan Insomnia. Jadi pengujian kopi menyebabkan insomnia
merupakan suatu kebenaran.
3. Refutation adalah sifat ini mensyaratkan bahwa suatu ilmu harus memuat
informasi yang dapat di tolak kebenarannya oleh orang lain. Contohnya :
teori atom menurut john Dalton yang menganggap atom merupakan unsur
terkecil di alam semesta yang ditolak beberapa ilmuan seperti J.J Thomson
yang membagi atom menjadi proton dan neutron dalam teorinya roti kismis.

19
Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Pendekatan Non Ilmiah

Pendekatan Ilmiah Pendekatan Non Ilmiah

1. Perumusan masalah jelas dan 1. Perumusan masalah kabur dan


spesifik abstrak

2. Masalah merupakan hal yang dapat 2. Masalah tidak selalu diukur secara
diamati dan diukur secara empiris empiris dan dapat bersifat
supranatural/dogmatis.
3. Jawaban permasalahan didasarkan 3. Jawaban tidak diperoleh dari hasil
pada data dan fakta. pengamatan dari data di lapangan.

4. Proses pengumpulan dan analisis 4. Keputusan tidak didasarkan pada


data,serta pengambilan keputusan hasil pengumpulan data dan analisis
berdasarkan logika yang benar. data secara logis.
5. Kesimpulan yang didapat siap atau 5. Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji
terbuka untuk diuji oleh orang lain. ulang oleh orang lain.

2.11 Tahapan Penelitian

Tahapan Penjelasan
Tahap 1 Berpikir, membaca, teori, berpikir kembali,
Konseptual dan diskusi tentang ide anda dengan teman,
kolega serta expert di bidang yang
akan anda teliti
Tahap 2 Pada tahap ini, anda sebaiknya membaca
Pertanyaan/formulasi hipotesis literature terkait untuk mendapatkan:
 Apa yang sudah dilakukan dan
bagaimana mereka melakukannya
 Kaji hasil penelitian dan gap-nya
terhadap literature
 Formulasikan pertanyaan
anda/hipotesis yang akan
memberikan arah riset anda
Tahap 3  Tujuan umum: statement dari apa yang

20
Formulasikan tujuan umum dan ingin diketahui atau apa yang ingin
tujuan khusus penelitian anda temukan
 Tujuan khusus: seperangkat tujuan
yang dibuat dengan statement khusus
dan harus merupakan bagian dari
tujuan umum, saling berhubungan
dengan tujuan umum, lebih detail
tentang tujuan umum
Tahap 4  Peneliti memutuskan tentang desain
Desain dan perencanaan penelitian, kerangka konsep,
identifikasi populasi, definisi variabel,
sampling plan, lokasi penelitian
Tahap 5  Pengumpulan data yang akan
Empiris dan pengumpulan data digunakan untuk menjawab rumusan
masalah/ hipotesis
 Interview, kuesioner
Tahap 6  Tahap ini menjelaskan secara
Analitik sistematis tentang data meaning,
hubungan, membuat kesimpulan
Tahap 7  Cara mempresentasikan temuan
Presentasi hasil/temuan (pertimbangkan menggunakan gambar,
grafik, dan tabel)
Tahap 8  Hasil penelitian harus communicated
diseminasi sehingga hasil dapat diterapkan dalam
praktik di lapangan

2.12 Alur Penelitian


Alur penelitian ini digunakan sebagai pedoman penulis dalam pelaksanaan
penelitian ini agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.

21
Penjelasan alur di atas adalah sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan awal
Pada tahap perencanaan awal penulis akan menyelidiki permasalahan yang ada,
menyusun rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai serta mengumpulkan
materi-materi yang diperlukan dalam perancangan sistem.
2. Tahap analisis sistem
Selanjutnya penulis akan memasuki tahap analisis sistem, pada tahap ini penulis
akan melakukan analisa studi kelayakan dan analisa kebutuhan sistem sehingga
penulis dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem yang akan dibuat.
3. Tahap perancangan sistem
Pada tahap ini penulis akan memulai perancangan sistem dan melakukan
evaluasi tampilan serta fungsi-fungsi pada sistem yang dirancang.
4. Tahap implementasi sistem
Setelah tahap tahapan-tahapan diatas sudah terpenuhi, maka sistem sudah siap
untuk diimplementasikan, sistem yang sudah dibuat dalam bentuk aplikasi akan
diimplementasikan ke dalam bentuk CD.
5. Tahap penggunaan dan pemeliharaan
Setelah tahap implementasi sistem selesai maka akan masuk kedalam tahap
penggunaan dan pemeliharaan sistem. Pada tahap ini sistem dipantau dan akan
dilakukan perawatan jika suatu saat ada fungsi yang ingin ditambahkan maupun
diperbaiki.

2.13 Pengertian Latar Belakang


Menurut Husnaini Usman dan Purnomo, latar belakang masalah
adalah menceritakan hal-hal yang melatarbelakangi mengapa peneliti memilih judul
penelitiannya. Dalam latar belakang masalah ini, peneliti seolah-olah sebagai
detektif yang sedang mengamati situasi lingkungan tempat kejadian perkara. Untuk
memunculkan berbagai alasan mengapa memilih judul tersebut, maka seorang
peneliti dalam hal ini dapat mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku, akan tetapi belum efektif pada pelaksanaannya.
22
Menurut Surdayono (2017:102), latar belakang masalah menjelaskan tentang
masalah yang diteliti. Bisa dilihat dari profesi peneliti, pengembangan ilmu dan
kepentingan pembangunan. Baik dalam latar belakang proposal penelitian skripsi,
disertasi maupun karya ilmiah lainnya.

Ade Suyitno menjelaskan latar belakang masalah sebagai informasi yang tersusun
secara sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang
menarik untuk diteliti. Secara umum, pengertian latar belakang memang hampir
sama yaitu menjelaskan masalah dan alasan meneliti dengan didukung data maupun
fakta.

2.14 Ciri Latar Belakang Penelitian


Pembuatan latar belakang mempunyai beberapa karakteristik. Yaitu :

1. Pendahuluan berisi data awal tentang topik yang kemungkinan besar akan dibaca
oleh pembaca.
2. Latar belakang studi membahas secara mendalam tentang topik tersebut,
sedangkan pendahuluan hanya memberikan gambaran umum.
3. Pendahuluan harus diakhiri dengan pertanyaan, maksud, dan tujuan penelitian,
sedangkan latar belakang tidak boleh (kecuali dalam beberapa kasus di mana latar
belakang terintegrasi ke dalam pengantar ).

2.15 Pengertian Masalah Penelitian


Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Masalah
penelitian adalah terjadinya sesuatu yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah
ada. Problem akan muncul apabila terjadi kesenjangan (gap) antara das sollen (apa
yang seharusnya) dengan das sein (apa yang terjadi pada kenyataan), ada perbedaan
antara harapan dengan kenyataan, sehingga penelitian ini akan mempermasalahkan
kesenjangan, kelainan atau problem tersebut. Sebagai contoh masalah yang timbul
dalam bidang pendidikan yang mempertanyakan hubungan antara metode
pengajaran dengan penguasaan suatu kecakapan.

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap suatu masalah
dengan menggunakan perlakuan tertentu, seperti memeriksa. Penelitian dari suatu
bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-
fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis, yaitu suatu usaha
untuk menemukan sesuatu mengisi kekosongan atau kekurangan, mengembangkan
atau memperluas, dan menggali lebih dalam apa yang telah ada. Metode penelitian

24
adalah cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan
jawaban atas masalah yang diajukan.
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan daya imajinasi
mengenai masalah-masalah pendidikan, mengintegrasikan bidang-bidang studi yang
diperoleh selama perkuliahan yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang
diteliti, membentuk kemampuan dan keterampilan menggunakan rancangan-
rancangan statistik, memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang
telah ada.
3.2 Saran
Kami menyadari di dalam pembuatan makalah masih terdapat banyak kekurangan,
untuk itu diharapkan saran yang bernilai positif dan membangun untuk perbaikan
makalah yang akan di buat oleh kami pada makalah berikutnya. Kami juga
mengharapkan bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi setiap
pembaca dan dapat menjadi salah satu sarana penambahan pengetahuan untuk setiap
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https://ranahresearch.com/metode-penelitian-dan-jenis-metode-penelitian/
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/proposal-penelitian-struktur-penulisan-jenis-dan-
contohnya/
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61b6ce1f73f0f/cara-membuat-proposal-penelitian-
struktur-penulisan-dan-contohnya

25
http://dianhusadanova1.blogspot.com/p/metodologi-penelitian-a.html
https://www.scribd.com/doc/139246509/Beberapa-Aspek-Penulisan-Skripsi diakses pada
rabu 22 februari 2023 pukul 19.07.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

26

Anda mungkin juga menyukai