Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KERANGKA PENELITIAN KUANTITATIF


Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Oyoh Bariah, M. Ag.

Disusun Oleh: Kelompok 10

Adisty Nabilah Fitri (1810631110175)


Alin Ratna Rengganis (1810631110190)
Nakulo Juniantoro Hafsanto (1810631110185)
Sarah Nurfadilah (1810631110172)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
KARAWANG
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Kerangka Penelitian Kuantitatif”. Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian
Pendidikan yang diampu oleh Ibu Dr. Oyoh Bariah, M. Ag.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk
itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
tanda baca, tata bahasa maupun isi. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Karawang, April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif.....................................................3

B. Konsep Dasar Penelitian Kuantitatif.............................................................4

C. Langkah-Langkah Penelitian Kuantitatif......................................................5

D. Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif..................................................................8

E. Penerapan Penelitian Kuantitatif...................................................................9

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................13

A. Kesimpulan.................................................................................................13

B. Saran............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, keilmuan yang terus berkembang membuat
manusia yang memiliki fitrah dengan rasa keingintahuannya terus menerus
berinovasi baik atas hal-hal yang baru maupun mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang belum terpecahkan.
Penelitian merupakan kegiatan keilmuan yang penting dan sangat diminati
dalam berbagai aktivitas keilmuan, terlebih dalam dunia akademik. Penelitian
menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh insan akademis guna menunjang
tugas-tugas akademiknya. Namun bukan hanya itu, penelitian menjadi tolak ukur
keberhasilan suatu proses pendidikan dan lebih luasnya menjadi tolak ukur
kemajuan suatu bangsa dalam bidang pembangunan sumber daya manusia.
Salah satu penghambat kemajuan budaya meneliti adalah kurangnya
pengetahuan tentang metode penelitian itu sendiri sehingga banyak orang
terutama insan akademis melakukan penelitian yang tidak sesuai dengan kaidah-
kaidah metodologi penelitian yang benar. Oleh karena itu, dalam makalah ini
penulis akan membahas tentang salah satu bentuk metodologi penelitian yang
sering digunakan dalam proses penelitian yaitu metodologi penelitian kuantitatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian kuantitatif?
2. Bagaimana konsep dasar penelitian kuantitatif?
3. Apa saja langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif?
4. Apa saja jenis-jenis penelitian kuantitatif?
5. Bagaimana penerapan penelitian kualitatif?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian kuantitatif
2. Untuk mengetahui konsep dasar penelitian kuantitatif
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif

1
4. Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian kuantitatif
5. Untuk mengetahui penerapan penelitian kuantitatif

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif


Secara historis, dominasi metode kuantitatif dalam ilmu-ilmu social dimulai
sejak Emile Durkheim, Bapak Sosiologi asal Perancis, untuk pertama kalinya
menggunakan teknik statistika (deskriptif) untuk meneliti masalah bunuh diri di
Paris, yang ditulisnya dalam buku yang berjudul Suicide.
Dengan dalih meningkatkan status “keilmiahan” penelitian (validitas
internal dan eksternalnya), maka para ilmuan sosial pada saat itu merasa rendah
diri bila berhadapan dengan koleganya yang bergelut di bidang sains, khususnya
fisika. Rasa rendah diri menyebabkan mereka mengadopsi metode penelitian
kuantitatif dalam berbagai penemuannya, agar ilmu sosial sejajar keilmiahannya
dengan ilmu-ilmu eksakta.
Penelitian pendidikan sendiri dikenal penelitian bidang social yang paling
terpengaruh dengan tradisi kuantitatif. Hal ini disebabkan pendidikan adalah
disiplin ilmu yang paling dekat dengan psikologi yang lebih dahulu terpengaruh
metode kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang diaplikasikan untuk
menggambarkan kondisi-kondisi terkini atau untuk meneliti hubungan-hubungan
termasuk hubungan sebab akibat (Gay, 1996: 14). Penelitian kuantitatif didesain
untuk menggambarkan kondisi-kondisi terkini sebagai sebuah penelitian
diskriptif. Penelitian kuantitatif memiliki beberapa karakteristik yang
membedakannya dengan penelitian kualitatif seperti disebutkan sebelumnya.
Di dalam penelitian kuantitatif setidaknya terdiri dari masalah keilmuan,
teori, deduksi, hipotesis, data, dan induksi. Hasil penelitian kuantitatif dapat
menghasilkan teori baru atau masalah penelitian baru.
Mari merinci beberapa karakteristik penelitian kuantitatif sebagai berikut:
1. Fokus penelitiannya kuantitas (berapa banyak);
2. Akar filsafat yang digunakan Positivisme dan Empirisme Logis;

3
3. Frase terkaitnya eksprimen, empiris, dan statistik;
4. Tujuannya prediksi, kontrol, deskripsi, konfirmasi, dan pembuktian
hipotesis;
5. Desainnya ditentukan dan terstruktur;
6. Latarnya buatan dan tidak akrab;
7. Sampelnya besar, acak,dan representatif;
8. Pengumpulan datanya skala, tes, survei, kuesioner, dan komputer;
9. Modus analisisnya deduktif;
10. Temuannya persis, sempit, dan reduksionis (Merriam, 1988: 18).

Penjelasan Merriam tentang karakteristik penelitian kuantitatif


menunjukkan bahwa dalam penelitian kuantitatif yang menjadi ukuran utama
adalah angka-angka yang digambarkan hasil penelitian, bukan apa yang
sebenarnya dirasakan oleh subjek penelitian. Namun demikian penelitian
kuantitatif memiliki kelebihan dalam hal kepentingan mem-peroleh data yang
mengharuskan ada persentasi, kontrol dan prediksi.

B. Konsep Dasar Penelitian Kuantitatif


Pemahaman konsep dasar penelitian kuantitatif tidak bisa dipahami dari satu
aspek tertentu, melainkan harus ditinjau dari beberapa aspek. Bambang Prasetya
dan Lina Miftakhuljannah (2005), mengidentifikasikan konsep dasar penelitian
kuantitatif digunakan beberapa konsep, yaitu pendekatan, metode, data, dan
analisis. Keempat konsep tersebut mengandung maksud secara konsisten dan
saling melengkapi dalam memahami konsep dasar penelitian kuantitatif. Oleh
karena itu, konsep dasar penelitian dapat dipahami dari beberapa aspek.

1) Pendekatan
Pendekatan (approach) dimaksudkan suatu strategi memecahkan
permasalahan yang melibatkan berbagai komponen yang rumit. Dalam keilmuan
termasuk penelitian sering digunakan istilah paradigma (paradigme).
Paradigma yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah pola berpikir
positivistis, merupakan kerangka berpikir secara rasional-hipotesis-empiris.
Pencarian bukti empiris melalui pengamatan dijadikan andalan pemecahan

4
masalah, karena merupakan hasil penelitian merupakan kunci kebenaran
pengetahuan.
2) Metode Kuantitatif
Metode disini menunjuk pada prosedur yang lebih bersifat teknis untuk
penelitian kuantitatif. Bagaimana cara menjabarkan karakteristik variable dan
menemukan keterkaitan antar variable penelitian.

3) Data Kuantitatif
Hasil pengamatan fakta empiri dinyatakan dalam ukuran kuantitatif berupa
bilangan, dengan digunakan prinsip dasar matematik menambah, mengurangi,
mengkalikan, membagi dsb. Kemudian dilanjutkan dengan teknik statistic untuk
memperoleh satuan-satuan statistic yang diperlukan.

4) Analisis Kuantitatif
Analisa Kuantitatif merupakan pengolahan data dengan digunakan metoda
statistika.Statistik dapat dibedakan antara statistik deskriptf dan statistik
inferensial.

C. Langkah Penelitian Kuantitatif


Enam langkah yang harus diingat dalam menentukan sebuah penelitian
kuantitatif adalah sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah penelitian
Penelitian kuantitatif masalah penelitian cenderung merupakan penjelasan
hubungan antar variable. Masalah penelitian kuantitatif dapat dijawab dengan
melalui penelitian yang dilakukan peneliti untuk mencari dan membangun
kecenderungan dari responden dan mencatat bagaimana variasi kecenderungan
antar responden dalam populasi dalam penelitian ini. Misalnya penelitian tentang
sikap siswa terhadap pembelajaran agama Islam di sekolah. Hasil penelitian ini
dapat memberikan informasi bagaimana kecenderungan sikap siswa terhadap
pembelajaran agama Islam di sekolah.
Beberapa masalah penelitian kuantitatif menjelaskan bagaimana satu variabel
mempengaruhi variabel lain. Variabel-variabel tersebut misalnya metode
pembelajaran kontekstual, sikap siswa, dan hasil belajar al-Qur’an dan Hadis.

5
Penjelasan tentang pengaruh metode pembelajaran kontekstual dan sikap siswa
terhadap hasil belajar al-Qur’an dan Hadis di Madrasah Tsanawiyah X merupakan
salah satu bentuk jawaban dari masalah penelitian kuantitatif.

2) Kajian literatur
Dalam penelitian kuantitatif kajian literatur menjadi bagian yang sangat
penting pada awal penyusunan rancangan penelitian. Literatur memainkan dua
peranan penting: pertama untuk menjustifikasi masalah penelitian dan mendukung
tujuan-tujuan potensial dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Justifikasi masalah penelitian dengan menggunakan literatur untuk menunjukkan
pentingnya masalah yang diuji dalam penelitian.
Literatur juga menjadi dasar menetapkan hipotesis, menetapkan variabel
kunci, hubungan, dan kecenderungan dalam penelitian. Misalnya, seseorang ingin
meneliti tentang hasil belajar al-Qur’an dan Hadis. Maka seorang peneliti harus
mencari literatur yang berkaitan dengan hasil belajar al-Qur’an dan Hadis.
Kemudian mencari literatur faktor-faktor apa saja yang diperkirakan berhubungan
dengan hasil belajar al-Qur’an dan Hadis. Kajian-kajian tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan hasil belajar al-Qur’an dan Hadis mungkin ditemukan
peneliti antara lain variabel metode pembelajaran dan sikap siswa. Oleh sebab itu
kajian literatur membantu peneliti menentukan variabel-variabel yang
berhubungan dengan hasil belajar al-Qur’an dan Hadis, yaitu variabel metode
pembelajaran yang dipilih metode pembelajaran kontekstual dan sikap siswa.
Kajian literatur dalam penelitian kuantitatif juga menjadi dasar peneliti untuk
mendefinisikan variabel penelitian secara konseptual dan operasional. Selanjutnya
dari definisi secara konseptual dan operasional peneliti membuat kisi-kisi variabel
penelitian yang akan digunakan sebagai bahan dasar membuat alat ukur
penelitian.

3) Tujuan penelitian
Dalam penelitian kuantitatif pernyataan tujuan penelitian, pertanyaan
penelitian, dan hipotesis penelitian cenderung spesifik, sempit, dan datanya dapat
diukur dan diamati. Dari hasil penelitian terhadap variabel-variabel penelitian

6
peneliti dapat mengukur atau menilai instrumen atau memberikan skor hasil
observasi. Misalnya penelitian tentang pilihan remaja terhadap lembaga
pendidikan agama, variabel yang turut menentu-kan pilihan antara lain: peran
orang tua, minat belajar agama. Untuk menguji pengaruh peran orang tua dan
minat belajar agama terhadap pilihan remaja terhadap lembaga pendidikan agama
harus berdasarkan data yang diperoleh dari remaja-remaja yang dijadikan
responden penelitian.

4) Pengumpulan data
Dalam penelitian kuantitatif metode pengumpulan data cenderung memiliki
ciri, yaitu: pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian yang telah
dibuat peneliti, mengumpulkan data yang dapat dikuantifikasi, dan pengumpulan
data dilakukan pada responden penelitian yang besar.
Instrumen pengumpulan data yang selalu digunakan angket, tes-tes yang telah
terstandar, atau pedoman observasi yang berupa ceklist atau sejenisnya dengan
pemberian skor yang telah ditentukan sebelumnya. Data yang diperoleh dari
responden penelitian yang diambil dari populasi penelitian akan diberlakukan
kepada seluruh populasi. Misalnya jumlah populasi 500 orang dan diambil 30%
dari jumlah tersebut menjadi responden penelitian yaitu sebanyak 150. Data yang
berasal dari 150 orang tersebut akan diberlakukan untuk 500 orang yang menjadi
populasi penelitian tersebut.

5) Analisis dan Penafsiran Data


Analisis dan penafsiran data pada penelitian kuantitatif menggunakan analisis
statistik. Analisis data terdiri dari menghitung data untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Prosedur statistik seperti membandingkan antar kelompok atau
menghubungkan skor-skor tiap responden untuk membuktikan hipotesis
penelitian. Kemudian penelitian menafsirkan hasil analisis tersebut dengan hasil-
hasil penelitian sebelumnya. Penafsiran hasil penelitian kuantitatif merupakan
penjelasan mengapa hasil-hasil penelitian terjadi dan penjelasan peneliti bahwa
hasil penelitian tersebut mendukung atau menyangkal hipotesis-hipotesis yang
telah ditetapkan dalam penelitian.

7
Misalnya peneliti melakukan penelitian tentang keterlibatan orang tua dalam
pendidikan agama anak. Peneliti mengumpulkan data dari orang tua murid-murid
sekolah menengah pertama dengan menggunakan angket. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan 8 (delapan) faktor yang berhubungan dengan keterlibatan orang tua
dalam pendidikan agama anak yaitu faktor: usia, tingkat pendidikan, tingkat sosial
ekonomi, profesi, jumlah anak, pengetahuan agama, pengamalan agama, dan jenis
kelamin.

6) Laporan dan Evaluasi hasil penelitian


Di dalam penelitian kuantitatif laporan penelitian cenderung meng-ikuti
format yang standar yang terdiri dari: pendahuluan, kajian literatur, metode
penelitian, hasil penelitian, dan diskusi hasil penelitian. Kualitas penelitian
kuantitatif dilihat dari keluasaan kajian literatur yang digunakan, tes-tes atau alat
pengumpul data yang baik, hipotesis penelitian yang rasional, prosedur
pengumpulan data yang ketat dan adil, menggunakan analisis statistik yang cocok,
dan membuat penafsiran sesuai dengan data yang diperoleh.
Dalam penelitian kuantitatif seorang peneliti harus menjaga objektivitas
penelitian dengan menggunakan instrumen yang telah diujicobakan dan
dibuktikan validitas dan reliabilitasnya. Penulisan laporan penelitian melaporkan
proses dan hasil penelitian tanpa penafsiran pribadi peneliti.

D. Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif


Berdasarkan data dan analisis data penelitian dapat dibedakan menjadi
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, maka beberapa jenis metode
penelitian yang harus dilakukan dengan metode kuantitatif. Beberapa jenis
penelitian yang termasuk dalam penelitian kuantitatif antara lain:
1) Descriptive Research (Penelitian Deskriptif)
Penelitian deskriptif adalah penelitian kuantitatif bertujuan untuk
menjelaskan variabel penelitian dengan menggambarkan data apa adanya tanpa
melakukan analisis hubungan atau pengaruh antar variabel. Analisis data yang
digunakan misalnya nilai rata-rata, nilai tengah, mode, simpangan baku, dan uji
kecenderungan.

8
2) Correlational Research (Penelitian Korelasi)
Penelitian korelasi digunakan untuk mencari hubungan antar variabel
bebas dan variabel terikat. Hubungan ini diduga terjadi dengan kajian teori yang
dilakukan peneliti. Analisis data yang digunakan peneliti antara korelasi product
moment, korelasi kontingensi, korelasi parsial, regresi ganda, atau multi regresi.

3) Causal Comparative Research (ex post facto)


Penelitian perbandingan kausal digunakan untuk membuktikan pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat, tetapi peneliti tidak melakukan
perlakuan terhadap variabel bebas. Variabel bebas diambil peneliti terhadap
perlakuan yang telah terjadi pada masa lalu. Misalnya pengaruh tingkat
pendidikan dan pelatihan pendidikan profesi guru terhadap kinerja guru Agama
Islam tingkat Madrasah Ibtidaiyah di Kota Medan.
Variabel tingkat pendidikan dan pelatihan pendidikan profesi guru adalah
variabel yang telah tersedia pada diri responden dengan pendidikan dan
pelatihan yang telah pernah diikutinya. Peneliti hanya mengekspos pengaruh
variabel tersebut terhadap kinerja guru dalam penelitiannya.

4) Exprimental Research (Penelitian Eksprimen) (Gay, 1996: 14-15)


Penelitian eksprimen adalah penelitian yang digunakan untuk membuktikan
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Penemuan pengaruh ini
dilakukan dengan membuat perlakuan terhadap variabel bebas di dalam
penelitian. Peneliti melakukan eksprimen terhadap responden penelitian dengan
disain perlakuan yang telah dibuat peneliti sebelumnya. Setelah peneliti
melakukan eksprimen, peneliti mengukur besarnya pengaruh variabel perlakuan
terhadap variabel terikat.

E. Penerapan Penelitian Kuantitatif


1) Kapan Metode Kuantitatif Digunakan
Metode kuantitaf yang dimaksud dalam makalah ini adalah metode survey
dan eksperimen. Metode kuantitatif digunakan apabila:
a. Masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi,

9
antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, antara
rencana dengan pelaksanaan.
b. Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
c. Ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
d. Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitiannya.
e. Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur.
f. Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.

2) Kompetensi Peneliti Kuantitatif


a. Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan
yang akan diteliti.
b. Mampu melakukan analisis masalah secara akurat sehingga dapat ditemukan
masalah penelitian pendidikan yang betul-betul masalah.
c. Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat
digunakan untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan
hipotesis penelitian.
d. Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode
survey, ekperimen, action research, expost facto, evaluasi dan R&D.
e. Memahami teknik-teknik sampling, seperti probabiliti sampling dan
nonprobabiliti sampling, dan mampu menghitung dan memilih jumlah
sampel yang representatif dengan sampling error tertentu.
f. Mampu menyusun instrumen baik tes maupun non tes untuk mengukur
berbagai variabel yang diteliti, mampu menguji validitas dan reliabilitas
instrumen.
g. Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan wawancara
observasi, dan dokumentasi. Apabila pengumpulan data dilakukan oleh tim,
maka harus mampu mengorganisasikan tim peneliti dengan baik.
h. Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk
menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang telah
dirumuskan.

10
i. Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun hasil
pengujian hipotesis.
j. Mampu membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil
penelitian ke pihak-pihak yang terkait.
k. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk
dimuat ke dalam jurnal ilmiah.
l. Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas.

3) Proses Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari objek yang diteliti
(preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Masalah tidak
dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus digali melalui studi
pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Supaya peneliti dapat menggali
masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui mmbaca
berbagai referensi. Selanjutnya supaya masalah dapat dijawab maka dengan baik
masalah tersebut dirumuskan secara spesifik, dan pada umumnya dibuat dalam
bentuk kalimat tanya.
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis)
maka, peneliti dapat membaca referensiteoritis yang relevan dengan masalah dan
berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat
digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian (hipotesis). Jadi kalau jawaban terhadap rumusan
masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang
relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu
disebut hipotesis.
Untuk menguji hipotesis tersebut penelitian dapat memilih metode, strategi,
pendekatan atau desain penelitian yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk
memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten
yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis, adalah tersedianya dana,
waktu, dan kemudahan yang lainnya. Dalam penelitian kuantitatif metode yang
dapat digunakan adalah metode survei, expost facto, eksperimen, evaluasi,
action research, policy research (selain metode naturalistik dan sejarah).

11
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dapat berbentuk tes,
angket atau kuesioner, untuk pedoman waawancara atau observasi. Sebelum
instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus
terlebih dahulu diuji validitas dan realibilitasnya.
Pengumpulan data dilakukan pada objek tertentu, baik yang berbentuk
populasi maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat generalisasi terhadap
penemuannya maka sampel yang diambil harus representatif (mewakili).
Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik
tertentu. Berdasarkan analisis ini apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau
diterima atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang diajukan atau
tidak.

12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang diaplikasikan untuk
menggambarkan kondisi-kondisi terkini atau untuk meneliti hubungan-hubungan
termasuk hubungan sebab akibat. Penelitian kuantitatif didesain untuk
menggambarkan kondisi-kondisi terkini sebagai sebuah penelitian diskriptif. Di
dalam penelitian kuantitatif setidaknya terdiri dari masalah keilmuan, teori,
deduksi, hipotesis, data, dan induksi. Hasil penelitian kuantitatif dapat
menghasilkan teori baru atau masalah penelitian baru.
Konsep dasar penelitian kuantitatif digunakan beberapa konsep, yaitu
pendekatan, metode, data, dan analisis. Keempat konsep tersebut mengandung
maksud secara konsisten dan saling melengkapi dalam memahami konsep dasar
penelitian kuantitatif. Oleh karena itu, konsep dasar penelitian dapat dipahami dari
beberapa aspek.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat. Kami menyadari bahwa terdapat banyak
kekurangan baik dari segi materi, penulisan, maupun sumbernya. Maka dari itu
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan dosen
pengampu mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan. Kami ucapkan terimakasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jannah, dkk. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.
Widodo, T. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Surakarta: LPP UNS Press

Creswell, J. W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting, and


Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Columbia: Upper
Saddle River.

Gay, L. (1996). Educational Research: Competencies for Analiysis and


Aplication, 5th Ed. New Jersey: Englewood Cliffs.

Merriam, S. B. (1988). Case Study Research in Education: A Qualitative


Approach. San Francisco: Josey Bass Publisher.

14

Anda mungkin juga menyukai