Disusun Oleh:
Kelompok 3
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
anugerah-Nya dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah mata kuliah Metode
Penelitian Pendidikan dengan judul makalah yang kami bahas ialah “Konsep Penelitian
Kuantitatif”.
Dalam penyelesaian tugas Makalah kelompok ini, kami banyak mendapatkan dorongan
serta bimbingan dari berbagai pihak, kami juga menyadari bahwa kelancaran penyusunan tugas
kelompok ini tidak lain berkat dukungan semua teman-teman sehingga kendala dan hambatan
dapat kami hadapi. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada dosen pengampu bapak Albert Pauli Sirait, S.Pd.,M.Pd mata kuliah Metode
Penelitian Pendidikan dan kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran penyusunan,
baik secara materi maupun pemikirannya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Penulis
dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan krtik serta saran yang
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan, sehingga menjadi lebih baik lagi. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 27
B. Saran .................................................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, dalam era globalisasi, penelitian di bidang pendidikan semakin berkembang
pesat. Fenomena ini didorong oleh berbagai faktor seperti keanekaragaman budaya serta
kemajuan teknologi dan informasi. Sebelumnya, manusia tidak memiliki akses ke teknologi
seperti telepon genggam atau internet. Namun, dengan kemajuan riset dan penelitian oleh para
ahli teknologi, berbagai perangkat canggih seperti telepon genggam, internet, laptop, dan
tablet telah diciptakan. Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan zaman saat ini sangat
dipengaruhi oleh hasil-hasil penelitian yang terus berkembang.
Seperti yang telah diketahui, terdapat banyak ragam penelitian yang dapat dieksplorasi
dari berbagai perspektif. Namun, dalam kajian ini, akan difokuskan pada konsep dasar dari
penelitian kualitatif. Saat penelitian kualitatif mulai diperkenalkan sekitar tahun 1990,
terdapat perbedaan pandangan di antara para peneliti, terutama peneliti yang masih muda,
terhadap metode tersebut. Penelitian kualitatif dianggap sebagai metode yang relatif lebih baru
atau muda dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Tentunya, kedua metode penelitian ini
memiliki kelebihan, kekurangan, serta tantangan masing-masing (Arikunto, 2006: 11).
1
Menurut Atmadja (2008:8), dalam penelitian kuantitatif, peneliti merancang sebuah
gambaran yang komprehensif dan menyeluruh (holistik), serta menganalisis ucapan-ucapan
dan merekam pandangan atau opini dari informan-informan. Seluruh studi dilakukan dalam
konteks situasi yang alami dan sesuai dengan keadaan sehari-hari (natural setting). Ini
dimungkinkan karena penelitian kualitatif merupakan suatu proses penyelidikan yang
menggali masalah-masalah sosial dan kemanusiaan dengan menggunakan tradisi metodologi
yang beragam.
Makalah ini secara khusus mengulas konsep dasar penelitian kuantitatif, mulai dari
definisi, karakteristik, prosedur dan tahapan, jenis-jenis, dimensi serta contoh judul penelitian
kuantitatif. Diskusi ini penting sebagai dasar bagi para peneliti yang hendak melakukan
penelitian atau menulis karya ilmiah, terutama dalam bentuk penelitian kuantitatif seperti
skripsi.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan defenisi para ahli diatas, maka penelitian adalah proses ilmiah yang
dilakukan dengan tujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
masalah atau pengetahuan serta mencari solusi atau pemecahan masalah yang terkait.
Menuurt Gay, et al (2011), penelitian kuantitatif adalah pengumpulan dan analisis data
numerik untuk deskripsi, penjelasan, produksi, atau pengendalian beragam fenomena yang
amat menarik.
4
Menurut Nurlan (2019), penelitian kuantitatif memandang tingkah laku manusia dapat
diramal dengan realitas sosial, objektif, dan dapat diukur. Oleh karena itu, penggunaan
penelitian kuantitatif dengan instrumen yang valid dan reliable serta analisis statistik yang
sesuai dan tepat menyebabkan hasil penelitian yang dicapai tidak menyimpang dari kondisi
yang sesungguhnya. Hal itu ditopang oleh pemilihan masalah, identifikasi masalah, pembatasan
dan perumusan masalah yang akurat, serta dibarengi dengan penetapan populasi dan sampel
yang benar.
Menurut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002:11; dan
Kasiram 2008:149-150) karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
5
6. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
7. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti dirinya tidak
terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
8. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
9. Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik-teknik statistik.
10. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi.
11. Penelitian jenis kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah.
1. Kejelasan Unsur: tujuan, pendekatan, subjek, sample, sumber data sudah mantap, dan rinci
sejak awal;
2. Langkah Penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun;
3. Hipotesis (jika memang perlu): Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian dan
hipotesis menentukan hasil yang diramalkan (apriori);
4. Desain: dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang akan diharapkan;
5. Pengumpulan Data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan;
dan
6. Analisis data: dilakukan setelah semua data terkumpul18 . Jadi secara umum karakteristik
pendekatan penelitian kuantitatif lebih banyak menggunakan data kuantitatif baik berupa
angka, table, data yang berbentuk angka, dan grafik yang diangkakan.
1. Menentukan Masalah
6
Awal dari suatu penelitian dimulai dengan mengidentifikasi masalah. Istilah
"masalah" mengisyaratkan adanya suatu tantangan yang perlu dipecahkan. Masalah ini
bisa berupa kesulitan yang dirasakan, perasaan tidak nyaman terhadap situasi atau gejala
tertentu. Ketidakpastian, keraguan, kebingungan, atau ketidaksesuaian antara kenyataan
dan harapan, atau antara apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang benar-benar terjadi,
juga dianggap sebagai masalah penelitian.
Penelitian kualitatif, yang sifatnya fleksibel dan dapat dikembangkan lebih lanjut,
memungkinkan penentuan masalah untuk menjadi proses yang berkelanjutan. Sebaliknya,
dalam penelitian kuantitatif, penentuan masalah cenderung bersifat permanen, pasti, dan
tidak dapat diubah karena mengikuti prinsip positivisme yang melihat realitas sebagai
sesuatu yang konkret dan dapat diukur. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti hanya dapat
menentukan variabel yang dapat diukur dari objek penelitian dan memodifikasi instrumen
untuk mengukurnya.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, terdapat sejumlah contoh yang dapat
dikategorikan sebagai masalah, sebagai berikut:
7
2. Melakukan Riset Pendahuluan (Preliminary Research)
Pertanyaan penelitian yang baik memiliki tiga karakteristik, yaitu dapat dijawab,
benar, dan penting. Skema kategorisasi dasar untuk tipe pertanyaan penelitian mencakup
8
berbagai aspek, mulai dari yang bersifat deskriptif, komparatif, hingga asosiatif, yang
meliputi hubungan simetris, kausal, resiprokal, dan interaktif.
4. Merumuskan Hipotesis
9
Dari hipotesis dapat ditentukan variabel dalam penelitian. Misalnya, hipotesis
sebuah penelitian adalah ada hubungan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual, terhadap komitmen dosen. Maka yang menjadi variabelnya adalah kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual sebagai variabel dependen; dan komitmen sebagai
variabel independen
10
Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen penelitian harus diuji
terlebih dahulu untuk menilai validitas dan reliabilitasnya. Proses pengujian validitas dan
reliabilitas merupakan langkah penting dalam penelitian untuk memastikan keabsahan
data. Dalam konteks penelitian kualitatif, data dianggap valid jika tidak ada perbedaan
antara laporan peneliti dan realitas yang terjadi pada objek penelitian. Di sisi lain, dalam
penelitian kuantitatif, suatu temuan atau kesimpulan dianggap valid jika prosesnya sesuai
dengan langkah-langkah penelitian yang benar, termasuk perumusan hipotesis, pemilihan
populasi dan sampel, penggunaan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis
statistik yang tepat. Selain itu, validitas dan reliabilitas juga dapat dikonfirmasi dengan
menganalisis data yang sama oleh peneliti lain dan menghasilkan hasil yang serupa.
7. Mengumpulkan Data
Data merupakan elemen penting yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan atau menguji hipotesis serta mencapai tujuan penelitian. Kualitas data
memegang peranan kunci dalam menentukan kualitas hasil penelitian. Proses memperoleh
data, yang disebut pengumpulan data, merupakan langkah awal dalam penelitian.
11
Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian meliputi penggunaan kuesioner atau
angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi.
a. Pengumpulan data melalui kuesioner atau angket sering digunakan dalam penelitian,
dimana prosedur penyusunan kuesioner melibatkan langkah-langkah merumuskan
tujuan, mengidentifikasi variabel, menjabarkan variabel menjadi subvariabel yang
lebih spesifik, dan menentukan jenis data yang akan dikumpulkan.
b. Pengumpulan data melalui wawancara memerlukan waktu yang cukup lama dan
kompleksitas tersendiri. Ada dua macam pedoman wawancara, yaitu pedoman
wawancara tidak terstruktur dan pedoman wawancara terstruktur.
c. Pengumpulan data melalui observasi melibatkan pengamat yang harus jeli dalam
mengamati kejadian, gerak, atau proses. Observasi harus dilakukan secara objektif
meskipun manusia cenderung dipengaruhi oleh minat dan kecenderungan.
d. Pengumpulan data melalui dokumentasi mencakup mencari data dari catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan lainnya. Metode ini
relatif tidak sulit dan data yang didokumentasikan cenderung tetap dan tidak berubah.
Kualitas data yang diperoleh melalui berbagai metode pengumpulan tersebut menjadi
kunci utama dalam keberhasilan penelitian.
8. Analisis Data
a. Persiapan meliputi pengecekan nama dan identitas pengisi data, kelengkapan data,
serta jenis isian data yang diperiksa.
b. Tabulasi mencakup pemberian skor kepada item-item yang perlu diberi skor,
pemberian kode pada item-item yang tidak diberi skor, modifikasi jenis data sesuai
12
dengan teknik analisis yang akan digunakan, dan pemberian kode dalam pengolahan
data jika menggunakan komputer.
c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian yang digunakan.
Dalam metode kuantitatif, baik tujuan deskripsi maupun tujuan asosiasi dapat
menggunakan uji statistik deskriptif, inferensial, maupun induktif. Pemilihan uji statistik
disesuaikan dengan tujuan atau jenis penelitian, tipe hipotesis yang diajukan, dan tingkat
data yang digunakan.
9. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan penelitian harus sejalan dengan problematika yang diajukan, baik dari
segi isi maupun jumlahnya. Sebagai contoh, dapat disajikan perbandingan antara
problematika dan hipotesis dengan kesimpulan penelitian sebagai berikut:
a. Problamatika:
1. Apakah motivasi belajar yang diberikan oleh orang tua murid di daerah pedesaan
sama dengan yang diberikan oleh orang tua murid di kota?
2. Apakah peran ayah dan ibu dalam memberikan motivasi belajar sama, baik di
daerah pedesaan maupun di kota?
b. Hipotesis:
13
1. Orang tua murid di daerah pedesaan memberikan motivasi belajar yang sama
dengan orang tua murid di kota.
2. Peran ayah dan ibu memiliki tingkat yang sama dalam memberikan motivasi
belajar, baik di daerah pedesaan maupun di kota.
c. Kesimpulan Penelitian (salah satu kemungkinan):
1. Orang tua murid di daerah pedesaan tidak dapat memberikan motivasi belajar
sebesar yang diberikan oleh orang tua murid di kota.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam peran ayah dan ibu dalam
memberikan motivasi belajar, baik bagi orang tua murid di daerah pedesaan
maupun di kota.
10. Membuat Laporan Penelitian
Penulisan laporan penelitian adalah upaya untuk menyampaikan metode dan hasil
penelitian kepada pembaca melalui sebuah dokumen tertulis, mirip dengan cara kita
bercerita. Agar pembaca dapat memahami apa yang disampaikan, penulis laporan harus
memperhatikan beberapa persyaratan sesuai aturan penulisan karya ilmiah.
Kedua, penulis harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti seluruh
proses penelitian. Oleh karena itu, penulis harus mengajarkan pembaca untuk mengikuti
langkah-langkah yang telah dilakukan dengan jelas beserta alasan-alasannya.
14
terdapat beberapa bagian pelengkap. Sistematika laporan penelitian secara garis besar akan
diuraikan sebagai berikut:
a. Halaman Judul berisi informasi tentang judul penelitian, nama peneliti, maksud
penulisan laporan penelitian, lembaga pelaksana, dan tahun penyusunan.
b. Halaman Pengesahan menunjukkan bahwa laporan penelitian telah disahkan oleh
lembaga berwenang.
c. Kata Pengantar merupakan bagian di mana peneliti menjelaskan kegiatan penelitian,
tujuan dilakukannya penelitian, isi laporan, serta ucapan terima kasih kepada pihak
yang terlibat dalam penelitian.
d. Daftar Isi menjelaskan isi laporan secara keseluruhan dengan nomor halaman untuk
setiap bab dan sub-babnya. Daftar Tabel dan Daftar Gambar berisi nama-nama tabel
dan gambar yang ada di dalam laporan beserta nomor halamannya.
e. Ringkasan dan Summary adalah bagian yang menggambarkan hasil penelitian secara
singkat, termasuk latar belakang penelitian, metode penelitian, hasil penelitian,
kesimpulan, dan implikasi penelitian. Summary ditulis dalam Bahasa Inggris.
f. Bab Pendahuluan mengantar pembaca ke pokok masalah penelitian.
g. Tinjauan Pustaka menjelaskan konsep-konsep utama, variabel, dan argumentasi
teoritis mengenai masalah penelitian.
h. Metode Penelitian menjelaskan jenis penelitian, pengumpulan data, pengukuran
variabel, sampel, analisis data, dan pengolahan data.
15
i. Bab Hasil Penelitian menjelaskan proses penelitian dari A sampai Z, termasuk
hambatan teknis yang dihadapi dan hasil penelitiannya. Penutup berisi simpulan dan
saran yang konsisten dengan rumusan masalah penelitian.
j. Daftar Pustaka menjelaskan sumber pustaka yang menjadi referensi selama penelitian.
k. Lampiran berisi dokumen atau catatan lapangan untuk memperjelas argumentasi yang
telah dijelaskan sebelumnya.
Pendekatan kuantitatif melihat tingkah laku manusia sebagai sesuatu yang dapat
diprediksi dan realitas sosial yang dapat diukur secara obyektif (Yusuf, 2017). Sugiono
menggambarkan metode kuantitatif termasuk penelitian eksperimen dan survei, sementara
metode kualitatif mencakup metode naturalistik (Sugiono, 2013). Agung Widhi Kurniawan dan
Zarah Puspitaningtyas mengelompokkan jenis penelitian kuantitatif berdasarkan metodenya,
termasuk survei, ex post facto, eksperimen, penelitian kebijakan, penelitian tindakan, dan
evaluasi (Agung & Zarah, 2016):
a. Penelitian Survey
Penelitian survey diarahkan untuk mengetahui dan mempelajari data dari sampel
yang diambil dari populasi, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, serta
hubungan-hubungan antar variabel,penelitian survey dapat dilakukan pada populasi besar
maupun kecilb.
Penelitian ex post facto diarahkan untuk mempelajari peristiwa yang telah terjadi
dan kemudian merunut ke masa lalu untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
timbulnya peristiwa tersebutc.
c. Penelitian Eksperimen
d. Policy Research
16
Penelitian kebijakan bertujuan untuk merekomendasikan hasil penelitian untuk
digunakan oleh pembuat keputusan (kebijakan) untuk bertindak secara praktis dalam
menyelesaikan masalae.
e. Action Research
f. Penelitian Evaluasi
Selain itu, Priyono juga menyatakan hal yang sama tentang jenis penelitian dalam
konteks penelitian kuantitatif, seperti survei, eksperimen, dan analisis isi (Priyono, 2008):
a. Penelitian Survei
b. Penelitian Eksperimen
Penelitian ini dapat dilakukan didalam alam terbuka dan juga diruang tertutup,
dalam penelitian eksperimen, kondisi yang ada dimanipulasi oleh peneliti sesuai dengan
kebutuhan peneliti, dalam kondisi yang telah dimanipulasi ini, biasanya dibuat dua
kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok pembanding, kepada kelompok
kontrol akan diberikan treatment atau stimulus tertentu sesuai dengan tujuan penelitian,
hasil dari reaksi kedua kelompok itu yang akan diperbandigkan.
17
c. Analisis isi
Penelitian ini dilakukan bukan kepada orang, tetapi lebih kepada simbol, gambar,
film, dan sebagainya, pada meterial yang dianalisis, misalnya surat kabar, dihitung berapa
kali tulisan tentang topik tertentu muncul, lalu dengan alat bantu statistik dihitung.
a) Metode Survey
1. Konsep Penelitian Survei
Menurut Zikmund (1997) dalam (Depdiknas; 2008), metode penelitian survey adalah
satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa
orang, melalui pertanyaan-pertanyaan. Menurut Gay & Diehl (1992) dalam (Depdiknas;
2008), metode penelitian survey merupakan metode yang digunakan sebagai kategori
umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara. Menurut Bailey (1982)
dalam (Depdiknas; 2008), metode penelitian survey merupakan satu metode penelitian
yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan.
18
2. Tujuan Penelitian Survei
19
Pertama, sang peneliti dapat melakukan replikasi terhadap temuan-temuannya
pada beberapa sub kelompok. Kedua, temuan-temuan penelitian terdahulu dapat
direplikasi oleh peneliti berikutnya atau direplikasi pada sampel-sampel atau sub-sub
kelompok lannya.
d. Parsimonious
Penelitian survei adalah penelitian yang hemat karena beberapa hal. Pertama,
untuk meneliti populasi yang besar seorang penenliti dapat menghemat energinya dengan
cara pengambilan sampel. Kedua, untuk meneliti fenomena yang rumit dalam kehidupan
banyak unsur yang saling terkait satu sama lain, seorang peneliti dapat menggunakan
kerangka berpikir yang dimodelkan dari hubungan-hubungan antar variabel. Ketiga,
untuk menganalisis data, sang peneliti dapat menggunakan mesin atau komputer sehingga
analisi dapat dilakukan secara lebih efisien.
e. Spesifik
Penelitian survei disebut spesifik karena sebelum pengambilan data, sang peneliti
harus menyusun defenisi-defenisi operasioanal terhadap variabel-variabel yang diteliti.
Di samping itu, terkait data lapangan, instrumen-instrumen pengambilan data harus
dijamin validitasnya. Akibatnya, data yang diperoleh juga dijamin valid.
Metode penelitian survei dapat dibedakan menjadi dua tipe (Widodo,2008, hlm,43)
yaitu cross-sectional dan longitudinal.
a. Cross-Sectional
Cocok untuk penelitian yang tujuannya bersifat deskriptif dan prediktif. Dalam
desain ini, satu sampel atau lebih diambil dari populasi-populasi pada satu titik waktu
yang sama.
b. Longitudinal
20
peneliti ingin mengaksess efek kejadian tertentu yang terjadi secara alamiah. Namun
ada juga kekurangannya yaitu data surveinya bersifat korelasional, sulit untuk
mengidentifikasi penyebab perubahan tersebut, sulit untuk memperoleh sampel
responden yang setuju berpartisipasi dari waktu kewaktu, selain dari pada itu bila orang-
orang keluar dari survei tersebut seiring dengan berjalannya waktu (attrition), sampel
akhirnya mungkin tidak dapatlagi diperbandingkan dengan sampel aslinya atau tidak
dapat lagi merepresentasikan populasinya, responden mungkin berusaha untuk selalu
konsisten di semua wawancara, dan responden mungkin berperilaku dengan cara
berbeda karena tahu bahwa dirinya sedang berpartisipasi dalam sebuah studi (faking).
b) Metode Eksperimen
1. Konsep Penelitian Eksperimen
1. Borg & Gall (1983), dalam (Jaedun; 2011) menyatakan bahwa penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang paling dapat diandalkan keilmiahannya (paling valid),
karena dilakukan dengan pengontrolan secara ketat terhadap variabel-variabel
pengganggu di luar yang dieksperimenkan.
2. Menurut konsep klasik, penelitian eksperimen merupakanpenelitian untuk
menentukan pengaruh variabel perlakuan (independent variable) terhadap variabel
dampak (dependent variable).
3. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang data-
datanya belum ada sehingga perlu dilakukan proses manipulasi melalui pemberian
treatment/ perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian yang kemudian diamati/
diukur dampaknya (data yang akan datang).
4. Penelitian eksperimen juga merupakan penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh
peneliti dengan cara memberikan treatment/ perlakuan tertentu terhadap subjek
penelitian guna membangkitkan sesuatu kejadian/ keadaan yang akan diteliti
bagaimana akibatnya.
21
a. Kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dengan kelompok kontrol (yang tidak
diberikan perlakuan); atau
b. Kondisi subjek sebelum diberikan perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan.
Penggunaan metode eksperimen menjadi sangat rumit mengingat obyek yang diteliti
menyangkut interaksi manusia dengan lingkungan, atau interaksi antar manusia itu
sendiri. ( Jaedun; 2011)
Penelitian ini dapat dilakukan didalam alam terbuka dan juga diruang tertutup,
dalam penelitian eksperimen, kondisi yang ada dimanipulasi oleh peneliti sesuai dengan
kebutuhan peneliti, dalam kondisi yang telah dimanipulasi ini, biasanya dibuat dua
kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok pembanding, kepada kelompok kontrol
akan diberikan treatment atau stimulus tertentu sesuai dengan tujuan penelitian, hasil dari
reaksi kedua kelompok itu yang akan diperbandigkan.
Penelitian ini merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif yang sangat kuat
penelitian eksperimen yang dilakukan ilmuan pasti. Penelitian eksperimen ilmu pasti
biasanya dilakukan di suatu tempat yang disebut laboratorium. Sementara itu, dalam
penelitian sosial, peneliti dapat menciptakan suatu laboratorium dengan lingkungan alami
sehingga subjek tidak merasa sedang diteliti. Penelitian ini disebut penelitian eksperimen
lapangan (field experiment).
22
Ciri khas yang membedakan penelitian eksperimen dengan penelitian yg lain: (
Jaedun; 2011)
a. Satu atau lebih variabel bebas dimanipulasi (kondisinya dibuat berbeda, misal:
treatment dan non-treatment. Semua variabel lainnya, kecuali variabel perlakuan
(variabel bebas), dikendalikan (dipertahankan tetap).
b. Pengaruh manipulasi variabel bebas (pemberian perlakuan) terhadap variable terikat
diamati, dengan asumsi karena diberi perlakuan yang berbeda maka akan berdampak
yang berbeda pula.
c. Adanya komparasi, sehingga perlu penyamaan antara kelompok yang akan dikenai
perlakuan dengan kelompok yang tidak dikenai perlakuan (dua kelompok yang akan
dibandingkan tersebut harus komparabel).
3. Tujuan Penelitian Eksperimen
23
b) meminimalkan kesalahan (error) atau variasi acak, termasuk kesalahan pengukuran.
Solusi terbaiknya adalah seleksi acak subjek-subjek, penempatan acak subjek
kedalam kelompok, dan penerapan acak perlakuan-perlakuan eksperimental kepada
kelompok-kelompok.
24
F. Contoh Judul Penelitian Kuantitatif
Skripsi 1
Pengaruh Model Pembelajaran Take and Give Berbantuan Lembar Informasi Materi
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Al-Ishlah Rejeni
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran take and give berbantuan
lembar informasi materi terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Al-Ishlah Rejeni. Metode
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan design True Experimental Design. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa
kelas V SD Al-Ishlah Rejeni diperoleh hasil thitung = 3,8 yang dibandingkan dengan ttabel = 1,740
untuk taraf signifikan 5% diketahui bahwa hasil thitung lebih besar dari ttabel (3,8 1,740), dan
besarnya pengaruh dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil perhitungan Eta Squared yang
menunjukkan hasil 0,30. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh besar antara model
pembelajaran take and give berbantuan lembar informasi materi terhadap hasil belajar IPS siswa
kelas V SD Al-Ishlah Rejeni.
Skripsi 2
Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Hasil Belajar Murid Di SD Inpres 12/79 Bana
Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar murid
di SD Inpres 12/79 Bana Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh komponen- komponen yang ada dilingkungan sekolah, seperti: kepala sekolah,
guru, tata usaha, dan siswa SD Inpres 12/79 Bana Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone yaitu
25
106 orang. Sampel pada penelitian ini adalah guru kelas beserta murid kelas IV dan V tahun ajaran
2016/2017 yang berjumlah 49 oarang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan yang digunakan adalah
korelasional. Metode pengambilan sampelnya adalah purpossive sample yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Metode pengumpulan data
yang digunakan peneliti adalah observasi, pembagian angket, dan dokumentasi. Data yang
terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik yaitu uji korelasi product
moment.
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi menunjukkan bahwa nilai rhitung
sebesar 0,6514 pada taraf signifikan 5% dan rtabel sebesar 0,279, artinya bahwa nilai rhitung lebih
besar daripada nilai rtabel, yakni 0,6514 >0,279. Dengan demikian, hipotesa kerja (Ha) diterima
dan hipotesa kerja (H0) ditolak, artinya dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh kompetensi guru
terhadap hasil belajar murid di SD Inpres 12/79 Bana Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone.
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian adalah proses ilmiah yang dilakukan dengan tujuan untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu masalah atau pengetahuan serta mencari solusi
atau pemecahan masalah yang terkait. penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya.
Penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai investigasi sistematis terhadap fenomena dengan
mengumpulkan data yang dapat diukur dengan melakukan teknik statistik, matematika atau
komputasi. Jenis-jenis dalam penelitian kuantitatif yakni penelitian survei, penelitian ex post
facto, penelitian eksperimen, policy research, action research, penelitian.
B. Saran
Makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, baik kesalahan penulisan maupun
keterbatasan dalam substansi materi. Oleh karena itu, kami meminta saran dan kritik yang
bersiat membangun dari para pembaca yang budiman untuk perbaikan bagi kami di masa
mendatang.
27
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, K., Jannah, M., Aiman, U., & dkk. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Sigli:
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Agung, W. K., & Zarah, P. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Panduan Buku
Borg. W.R. & Gall, M.D. (1983). Educational Research: An Introduction. New York: Longman.
Creswell, J. W. (1994). Research Design Qualitative & Quantitative Approaches. California: Sage
Publications, Inc
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan.
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan
Tenaga Kependidikan.
Gay, Lorainne R., Mills, Geoffrey E., and Airasian, Peter W. (2011). Educational Research:
Competencies for Analysis and Applications (10th Ed). New Jersey: Pearson Education,
Inc.
28
Rukin, S. P. (2019). Metodologi penelitian kualitatif. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syahrizal, H Dan M. Syahran Jailani. (2023). Jenis-Jenis Penelitian Dalam Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif. Qosim: Jurnal Pendidikan, Sosial & Humaniora, 1(1), 13-23
29