Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENELITIAN KUANTITATIF

Di Susun Oleh:
1. Adelia Septa Lorenza (2022143243)
2. Dina Pallaya (2022143246)
3. Merri Christanti (2022143251)
4. Erizka Agustiana Dewi (2022143252)
5. Hotna Uli Rambe (2022143253)
6. Meitha Angeline Patricia (2022143265)
7. Imam Wijaya (2022143278)

Dosen Pengampu: Dra. Lusiana, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
mandiri untuk matakuliah Metedologi Penelitian SD, dengan judul “Penelitian
Kuantitatif” dengan baik. Tidak lupa sholawat serta salam tercurahkan kepada
Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan di akhirat kelak.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jau dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan. Tak lupa
kami juga mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada dosen
pengampu Ibu Dra. Lusiana, M.Pd. yang sudah membimbing kami. Dan juga
semua pihak yang tidak dapat saya tulis satu persatu.

Palembang, 10 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB 1..................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................2
2.1 Penelitian kuantitatif................................................................................2
2.2 Cara pandang terhadap permasalahan.....................................................3
2.3 Karakteristik positivisme.........................................................................5
2.4 Pengolongan penelitian kuantitatif..........................................................6
2.5 Penelitian kuantitatif komparatif.............................................................8
2.6 Penelitian kuantitatif asosiatif.................................................................9
BAB III..............................................................................................................14
PENUTUP.........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk
mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan,
oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat
diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyeksitas.
Pada penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, data yang didapatkan
selama penelitian disajikan dalam bentuk angka, statistik dan sebagainya yang
kemudian dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang bersifat deduktif, yaknidari khusus ke umum atau bersifat menggeneralisasi
data-data yang didapatkan di lapangan kepada sebuah kesimpulan umum.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa penelitian kuantitatif?
2. Apa cara pandang terhadap permasalahan?
3. Apa saja contoh karakteristik positivisme?
4. Apa saja pergolongan penelitian kuantitatif?
5. Apa penelitian kuantitatif komparatif?
6. Apa penelitian kuantitatif asosiatif?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penelitian kuantitatif
2. Untuk mengetahui cara pandang permasalahan
3. Untuk mengetahui contoh karakteristik positivisme
4. Untuk mengetahui pergolongan penelitian kuantitatif
5. Untuk mengetahui penelitian kuantitatif komparatif
6. Untuk mengetahui penelitian kuantitatif asosiatif

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian ilmiah yang sistematis untuk
meneliti bagian-bagian dan fenomena serta hubungan sebab akibatnya. Tujuannya
adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model matematika, teori,
dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan suatu fenomena.Penelitian kuantitatif
yaitu jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai
(diperoleh) dengan menggunakan prosedur prosedur statistik atau cara-cara lain
dari kuantifikasi (pengukuran).
Selanjutnya Bambang Prasetyo, et.al definisi penelitian kuantitatif adalah
sebuah usaha pemeriksaan secara teliti dan menyeluruh dari sebuah fenomena
atau masalah dengan menggunakan ukuran yang objektif dengan tujuan
mendapatkan sebuah fakta atau kebenaran serta menguji teori-teori yang muncul
atas munculnya suatu fenomena atau masalah.
Pengertian penelitian kuantitatif menurut para ahli:
1. V. Wiratna Sujarweni
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistik atau cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
2. Emzir
Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer
menggunakan paradigma post positivis dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel,
hipotesis dan pertanyaan spesifik menggunakan pengukuran dan observasi
serta pengujian teori.

2
3. Sugiono
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu.
4. Margono
Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang lebih banyak menggunakan
logika hipotesis verifikasi yang dimulai dengan berpikir deduktif untuk
meneruskan hipotesis kemudian melakukan pengujian di lapangan dan
kesimpulan tersebut ditarik berdasarkan data empiris.

2.2 Cara pandang terhadap permasalahan


Penelitian kuantitatif memandang permasalahan sebagai sesuatu yang dapat
diukur dan diuji secara objektif. Permasalahan didefinisikan dengan jelas dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis yang dapat diuji. Data dikumpulkan melalui
metode yang terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan statistik.
Berikut adalah beberapa cara pandang utama terhadap permasalahan dari
penelitian kuantitatif:
1. Objektifitas
Penelitian kuantitatif berusaha untuk tetap objektif dan tidak bias dalam
pengumpulan dan analisis data. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
metode yang terstruktur dan terstandarisasi, serta dengan melibatkan peneliti
lain untuk mengecek dan memvalidasi hasil penelitian.
2. Generalizability
Hasil penelitian kuantitatif diharapkan dapat digeneralisasikan ke populasi
yang lebih luas. Hal ini dilakukan dengan menggunakan sampel yang
representatif dan dengan menggunakan metode statistik yang tepat.
3. Pengujian hipotesis
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis yang dirumuskan
sebelumnya. Hipotesis ini merupakan pernyataan tentang hubungan antara
variabel-variabel yang diteliti.

3
4. Verifikasi
Penelitian kuantitatif menekankan pada verifikasi atau pembuktian kebenaran
suatu hipotesis. Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan
menganalisisnya secara statistik.
5. Reductionism
Penelitian kuantitatif sering menggunakan pendekatan reductionism, yaitu
memecah permasalahan yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil dan lebih mudah diukur.
6. Positivisme
Penelitian kuantitatif umumnya didasarkan pada paradigma positivisme, yang
meyakini bahwa realitas adalah sesuatu yang objektif dan dapat diukur.

Contohnya:
Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara
tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan. Peneliti dapat melakukan penelitian
kuantitatif dengan mengumpulkan data tentang tingkat pendapatan dan tingkat
pendidikan dari sampel yang representatif. Data ini kemudian dapat dianalisis
dengan menggunakan statistik untuk melihat apakah ada hubungan yang
signifikan antara kedua variabel tersebut.

Kelebihan:

 Objektivitas,
 Generalizability
 Pengujian hipotesis
 Verifikasi

Kekurangan:

 Kehilangan informasi
 Keterbatasan generalizability

4
 Biaya

2.3 Karakteristik Positivisme


Positivisme adalah aliran filsafat yang menekankan pada pengetahuan ilmiah
dan metode ilmiah sebagai satu-satunya cara untuk memahami realitas. Berikut
beberapa karakteristik utama positivisme:
1. Empirisme: Positivisme berpegang teguh pada empirisme, yang menyatakan
bahwa pengetahuan yang valid hanya berasal dari pengalaman inderawi yang
dapat diuji dan diverifikasi secara objektif. Pengetahuan yang diperoleh
melalui spekulasi, intuisi, atau wahyu dianggap tidak valid.
2. Objektivitas: Positivisme menekankan objektivitas dalam penelitian. Peneliti
harus berusaha untuk memisahkan diri dari subjek penelitian dan menghindari
bias pribadi dalam interpretasi data.
3. Generalisasi: Positivisme bertujuan untuk menemukan hukum-hukum universal
yang dapat menjelaskan fenomena sosial. Hasil penelitian diharapkan dapat
digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas.
4. Verifikasi: Positivisme menekankan verifikasi dan falsifikasi teori melalui
penelitian ilmiah. Teori yang tidak dapat diverifikasi atau difalsifikasi dianggap
tidak ilmiah.
5. Reduksionisme: Positivisme sering menggunakan pendekatan reduksionisme
dalam analisis sosial. Fenomena sosial yang kompleks direduksi menjadi
komponen-komponen yang lebih kecil dan lebih mudah dipelajari.
6. Penekanan pada data kuantitatif: Positivisme lebih menyukai data kuantitatif
karena dianggap lebih objektif dan akurat dibandingkan data kualitatif. Data
kuantitatif dapat dianalisis secara statistik untuk menghasilkan kesimpulan
yang lebih kuat.
7. Penggunaan metode ilmiah: Positivisme menggunakan metode ilmiah dalam
penelitian, yang meliputi:
 Perumusan hipotesis
 Pengumpulan data
 Uji hipotesis

5
 Analisis data
 Penarikan kesimpulan
Contoh Penerapan Positivisme:
Positivisme banyak diterapkan dalam ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi,
psikologi, dan ilmu politik. Contohnya, penelitian tentang pengaruh pendidikan
terhadap tingkat pendapatan menggunakan metode positivisme. Peneliti akan
mengumpulkan data tentang tingkat pendidikan dan pendapatan responden,
kemudian menganalisis data tersebut untuk melihat apakah ada hubungan
antara kedua variabel tersebut.

Kritik terhadap positivisme:


Positivisme telah dikritik karena beberapa alasan, antara lain:

 Terlalu menekankan pada objektivitas: Kritikus positivisme berpendapat


bahwa objektivitas dalam penelitian sosial tidak mungkin dicapai karena
peneliti selalu memiliki bias pribadi.
 Mengabaikan peran nilai dan interpretasi: Positivisme dianggap mengabaikan
peran nilai dan interpretasi dalam penelitian sosial. Fenomena sosial tidak
hanya dapat dijelaskan dengan hukum-hukum universal, tetapi juga perlu
dipahami dalam konteks sosial dan budaya yang spesifik.
 Terlalu menekankan pada data kuantitatif: Posotivisme dikritik karena terlalu
menekankan pada data kuantitatif dan mengabaikan data kualitatif. Data
kualitatif dapat memberikan informasi yang penting tentang pengalaman dan
makna yang dimiliki oleh individu dan kelompk sosial.
Meskipun positivisme telah dikritik, positivisme tetap menjadi aliran
pemikiran yang penting dalam ilmu-ilmu sosial. Positivisme memberikan
kerangka kerja yang sistematis dan logis untuk penelitian ilmiah.

2.4 Pengolongan Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif dapat digolongkan berdasarkan beberapa kategori, yaitu:
1. Tujuan Penelitian

6
 Penelitian deskriptif: bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang
terjadi di lapangan. Contohnya, penelitian tentang tingkat pendapatan
masyarakat di suatu daerah.
 Penelitian eksplanatif: bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab
akibat antara dua variabel atau lebih. Contohnya, penelitian tentang
pengaruh pendidikan terhadap tingkat pendapatan masyarakat.
 Penelitian eksperimental: bertujuan untuk menguji pengaruh suatu
variabel (variabel independen) terhadap variabel lain (variabel
dependen) dalam kondisi yang terkontrol. Contohnya, penelitian
tentang pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.

2. Desain Penelitian
 Penelitian survei: menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data
dari responden. Contohnya, penelitian tentang kepuasan pelanggan
terhadap suatu produk.
 Penelitian ex post facto: meneliti fenomena yang telah terjadi tanpa
melakukan intervensi. Contohnya, penelitian tentang faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya bencana alam.
 Penelitian eksperimental: melakukan intervensi terhadap variabel
independen untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel dependen.
Contohnya, penelitian tentang pengaruh metode pembelajaran terhadap
hasil belajar siswa.

3. Jenis Data
 Penelitian kuantitatif: menggunakan data numerik untuk dianalisis.
Contohnya, penelitian tentang tingkat pendapatan masyarakat di suatu
daerah.
 Penelitian kualitatif: menggunakan data non-numerik untuk dianalisis.
Contohnya, penelitian tentang pengalaman hidup para pengungsi
bencana alam.

7
4. Cakupan Penelitian
 Penelitian cross-sectional: mengamati data pada satu waktu tertentu.
Contohnya, penelitian tentang tingkat pendapatan masyarakat di suatu
daerah pada tahun 2023.
 Penelitian longitudinal: mengamati data pada beberapa waktu yang
berbeda. Contohnya, penelitian tentang pengaruh pendidikan terhadap
tingkat pendapatan masyarakat selama 10 tahun.

2.5 Penelitian Kuantitatif Komparatif

Penelitian komparatif adalah riset yang hakekatnya bersifat membandingkan


antara variabel penelitian yang mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu
atau dalam waktu yang berbeda. Sehingga ke semua penelitian bersifat komparatif
dan penelitian komparatif menawarkan banyak manfaat dan kelebihan. Namun,
seperti halnya dengan semua jenis metode penelitian lain yang memiliki
keterbatasan juga.

Ada beberapa pengertian penelitian komparatif menurut para ahli, yaitu :

1. Nazir (2005), Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif


yang berupaya mencari jawaban secara mendasar tentang hubungan sebab-
akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun
munculnya suatu fenomena tertentu.
2. Pickvance (2005), Definisi penelitian komparatif adalah riset yang
dilakukan ntuk menjelaskan dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang proses sebab-akibat yang terlibat dalam penciptaan suatu
peristiwa.
3. Sugiyono (2012), Arti penelitian komparatif adalah bagian penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua
atau sampel yang berbeda pada waktu yang berbeda.

Ada beberapa ciri penelitian komparatif, yaitu :

8
1. Sifat Expost Facto

Pada dasarnya riset ini bersifat “expost facto”, artinya yaitu metode
pengumpulan data yang dikumpulkan setelah peristiwa yang
dipermasalahkan terjadi. Oleh karena itulah expost fackto adalah suatu
penelitian emperis yang sistematis dimana peneliti tidak mengendalikan
variabel bebas secara langsung dikarenakan perwujudann variabel tersebut
telah terjadi atau dikarenakan variabel tersebut pada dasarnya memang
tidak bisa dimanipulasi.

2. Mencari Hubungan Akibat

Dalam hal ini, penelitian tidak melakukan perlakuan dalam


membandingkan dan mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya, tapi
peneliti hanya mencari satu atau lebih akibat-akibat yang ditimbulkan dan
mengujinya dengan menelusuri kembali masa lalu untuk mencari sebab-
sebab, kemungkinan hubungan, dan maknanya. Penelitian ini cenderung
menggunakan data penelitian kuantitatif.

Tujuan penelitian komperatif memiliki beberapa tujuan yaitu :

1. Membandingkan persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih fakta dan
sifat objek yang di teliti dengan didasarkan kerangka pemikiran tertentu.

2. Dilakukan untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan


cara pandang atau kerangka berpikir tentu.

3. Bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih.

4. Menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar


atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor
yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

2.6 Penelitian Kuantitatif Asosiatif

9
Jenis-jenis penelitian ada banyak ragamnya, bisa dilihat dari aspek mana
penelitian tersebut diklasifikasikan. Ada beberapa jenis penelitian yaitu jenis
penelitian berdasarkan tujuan, berdasarkan pendekatan, berdasarkan metode dan
jenis penelitian berdasarkantingkat eksplanasi. Penelitian eksplanasi ditunjukkan
untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antara fenomena atau variabel.
Dalam kehidupan kita menghadapi banyak hal, fakta, kegiatan, peristiwa, konflik,
dan lain sebagainya; yang dalam penelitian kita sebut sebagai variabel. Variabel
dalam teknologi informasi, bisa berupa guru mengajar, membimbing,
mengevaluasi, siswa belajar, mengerjakan tugas, bolos, lulus ujian, buku kurang,
kelas sempit, penguasaan teknologi informasi, penggunaan internet dan lain
sebagainya.
Pada suatu saat, mungkin kita memandang variabel-variabel tersebut tidak
mempunyai arti apa-apa, tetapi pada saat lain,kita melihatnya sebagai hal yang
membingungkan, tidak jelas. Penelitan eksplanasi mencoba mencari kejelasan
antara hal tersebut dari satu variabel terhadap variabel lainnya, ataupun hubungan
sebab akibat. Tingkat penjelasan dalam eksplanasi bisa dibagi tiga yaitu penelitian
deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Menurut Dr. H. Ahmad Qurtubi, MA (2008: 46-47) mengemukakan bahwa
penelitian asosiatif didefinisikan sebagai sebuah penelitian yang memiliki tujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Menurut Muhammad Fauzi (2009: 155) asosiatif adalah hubungan antara dua
variabel yang tidak saling mengikat, tetapi lebih mengarah pada bentuk
kerjasamanya. Misalnya, hubungan antara dokter dan perawat dalam proses
penyembuhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian asosiatif adalah untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih dan tidak saling mengikat. Penelitian
asosiatif memiliki tingkatan tertinggi jika dibandingkan dengan penelitian
deskriptif dan penelitian kompratif. Dengan menggunakan penelitian ini, bisa
ditarik sebuah teori yang memiliki fungsi untuk memberi penjelasan, perkiraan,
dan kontrol suatu gejala. Pada penelitian ini, minimal terdapat dua variabel yang

10
dihubungkan. Sementara itu terdapat tiga hubungan antar variabel, yaitu
hubungan simetris, hubungan kausal dan hubungan interaktif.
 Hubungan Antar Variabel Dalam Penelitian Asosiatif
Menurut Singarimbun & Effendi, 1989: 55-67) mengemukakan bahwa
hubungan antar variabel dapat berupa hubungan simteris, timbal balik, dan
interaktif).
1. Hubungan Simetris / Sama
Menurut Purwanto (2010: 68) Hubungan simetris adalah hubungan antar dua
variabel yang bersifat sejajar atau sama. Hubungan simetris terjadi apabila:

a) Kedua variabel indikator dari konsep yang sama. misalnya “kualifikasi


guru yang baik” adalah “tingkat pendidikan” dan “pengalaman
mengajarnya”. Variabel tingkat pendidikan tidak dipengaruhi oleh
pengalaman mengajar, begitu pula sebaliknya.
b) Kedua variabel adalah akibat dari suatu faktor yang sama, misalnya
meningkatnya penggunaan internet dikalangan masyarakat dengan,
naiknya jumlah oplah surat kabar, merupakan dua variabel yang tidak
saling mempengaruhi, namun diakibatkan oleh faktor yang sama, yaitu
c) Kedua variabel berkaitan secara fungsional, misalnya hubungan antara
petani dengan cangkul, hubungan guru dengan murid, hubungan dokter
dengan pasien, dan sebagainya.
d) Kedua variabel mempunyai hubungan karena kebetulan semata-mata,
misalnya secara kebetulan semua murid berkacamata gemar membaca.
Hubungan antara variabel murid berkacamata dengan gemar membaca
adalah hubungan simetris.

Contoh judul penelitian simetris:

1) Hubungan antara kemampuan matematis dengan kemampuan


berbahasa pada kelas V SDN 09 Cibubur.
2) Hubungan datangnya kupu-kupu dengan tamu.

11
3) Hubungan banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah.
4) Hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan.
5) Hubungan antara banyaknya penonton dengan tingkat kerusuhan
6) Hubungan antara burung gagak dengan kematian seseorang.

2. Hubungan Kausal / Sebab-Akibat

Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat. Salah satu


variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen). Menurut
Irawan (2000: 37) untuk menyatakan ada hubungan sebab-akibat harus dipenuhi 2
syarat utama, yaitu:

a) Terdapat hubungan antara variabel bebas (independent variable) dengan


variabel terikat(dependent variable).
b) Terdapat seri urutan yang benar, diartikan bahwa untuk dapat dikatakan
sebagai factor penyebab, suatu variabel tidak mungkin terjadi setelah
factor akibat. Dapat diartikan juga bahwa hubungan antara varibel bebas
dan variabel terikat tidak simetrik. Hubungan simnterik maksudnya adalah
arah pengaruhnya dapat berasal dari dua pihak. Yaitu S (Sebab) dapat
mempengaruhi Akibat (A) dan A dapat mempengaruhi S.

Contoh judul penelitian hubungan sebab akibat :

a. Pengaruh pendidikan orangtua terhadap prestasi belajar anak di SD


Kabupaten Karanganyar.
b. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kecepatan lulusan
memperoleh pekerjaan pada SMK di Provinsi Jakarta
c. Pengaruh kurikulum, media pendidikan dan kualitas guru terhadap kualitas
SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah.

3. Hubungan Interaktif / Timbal Balik

12
Menurut Masri Singarimbun & Effendi (1989: 53) hubungan timbal balik
adalah hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari
variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah
hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan
variabel yang menjadi akibat. Yang dimaksudkan ialah apabila pada suatu waktu,
variabel X mempengaruhi variabel Y, pada waktu lainnya variabel Y
mempengaruhi X.

Contoh hubungan interaktif:

a) Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di kecamatan


A. Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi tetapi juga
prestasi dapat mempengaruhi motivasi.
b) Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. Kecerdasan dapat
menyababkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat
meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi. (Prof. Dr. Sugiyono:
55-60).

BAB III

PENUTUP

13
3.1 Kesimpulan
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian ilmiah yang sistematis untuk
meneliti bagian-bagian dan fenomena serta hubungan sebab akibatnya. Tujuannya
adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model matematika, teori,
dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan suatu fenomena.
Penelitian kuantitatif memandang permasalahan sebagai sesuatu yang dapat
diukur dan diuji secara objektif. Permasalahan didefinisikan dengan jelas dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis yang dapat diuji. Data dikumpulkan melalui
metode yang terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan statistik.
Penelitian komparatif adalah riset yang hakekatnya bersifat membandingkan
antara variabel penelitian yang mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu
atau dalam waktu yang berbeda. Sehingga ke semua penelitian bersifat komparatif
dan penelitian komparatif menawarkan banyak manfaat dan kelebihan.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, N. G. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Gramedia Blog: Jakarta.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

14
Creswell, J. W. 2014. Research design: Qualitative, quantitative, and mixed
methods approaches. Sage publications.

Creswell, J. W. 2009. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed


Methods Approaches. SAGE: London.

Dr. H. Ahmad Qurtubi, M.A. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT


Bintang Harapan Sejahtera. Tangerang

Drs. Hadeli, M.A. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Quantum Teaching.


Jakarta.

Drs. S. Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT Asdi Mahasatya.


Jakarta.

Drs.Sudaryono. 2014. Educational Research Metodolog. Lentera Ilmu Cendekia:


Jakarta.

Ir. Syofian Siregar, M.M. 2015. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif.
PT. Bumi Aksara: Jakarta.

Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Penelitian Pendidikan. Diva Press. Yogyakarta.

John W. Creswell. 2003. Research design: Qualitative, Quantitative, and Mixed


Methods Approaches. SAGE.

Masri Singarimbun & Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Pustaka LP3S
Indonesia. Jakarta.

Purwanto. 2010. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Pustaka Belajar:


Yogyakarta.

Rahim, F. R., dan Sari, S. Y. 2019. Perkembangan Sejarah Fisika. Purwokerto:


CV IRDH.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi.


Bandung: Alfabeta.

15

Anda mungkin juga menyukai