Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAKIKAT PENELITIAN KUANTITATIIF

Ditulis sebagai tugas kelompok perkuliahan Metodologi Penelitian Kuantitatif

Oleh:

1. Asmadin NIM. 212051003


2. Indra Abdi Candra NIM. 212051010
3. Rida Hayati NIM. …………..

Dosen Pengampu :

Wahidah Fitriani

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR


2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya kepada kita semua. Alhamdulillah pada pertemuan kedua mata kuliah
Metodelogi penelitian kuantitatif, kami dari kelompok pertama bertanggung jawab
dalam penyajian makalah yang berjudul “Hakikat Penelitian Kuantitatiif”.

Shalawat dan salam kita ucapkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah hingga ke zaman yang berilmu pengetahauan
seperti saat ini. Terimakasih banyak atas partisipasi semua anggota kelompok yang
telah bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dapat dibuat berkat
kerjasama anggota kelompok, mudah-mudahan berkat antusias yang dilakukan dalam
penyelesaian makalah ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca, dan
bagi kita semua. Dan semoga menjadi amal ibadah untuk kita semua.

Penulisan menyadari makalah ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk itu
kami berharap kritik dan saran dan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan kritikan dan masukan dari pembaca kita dapat saling ingat
mengingatkan dalam kebaikan. Semoga kita umumnya, khususnya kami penulis dapat
meningkatkan kompetensi dalam pembuatan makalah. Terimakasih banyak kami
ucapkan, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Batusangkar, 15 September 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut KBBI Penelitian berasal dari kata teliti yaitu suatu kegiatan
pemeriksaan, penyelidikan, pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data
yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan
atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. (KBBI
Daring) Kata penelitian adalah terjemahan dari kata research yang berasal dari bahasa
Inggris. Kata Research terdiri dari dua kata yaitu re yang berarti kembali dan to
search yang berarti mencari. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian research
(penelitian) adalah mencari kembali suatu pengetahuan. (Sandu Siyoto, 2015:4)

Penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari, mencatat,


menganalisis dan menyusun laporan hasil penyelidikan sebuah keadaan dari, alasan
dari, beserta konsekuensikonsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus, bisa sebuah
feomena atau variable.

Secara umum, penelitian merupakan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan


dan memecahkan permasalahan yang ada. Penelitian berisikan serangkaian upaya
dengan tata cara yang tersusun secara sistematis dan bertujuan untuk memecahkan
permasalahan serta melaporkan hasil penelitian.

Sugiyono (2011) menjelaskan metode penelitian sebagai sebuah cara ilmiah


dalam mendapatkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Whitney
penelitian adalah proses pencarian sesuatu fakta, objektif dan sistematis terarah.

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu cara ilmiah untuk


mendapatkan data. Data yang diperoleh melalui penelitian ini adalah data empiris
/teramati mempunyai kriteria valid, reliable dan obyektif.

A. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan beberapa hal dibahasa diantaranya:

1. Apakah pengertian penelitian kuantitatif ?


2. Mengapa perlunya penelitian kuantitatif ?
3. Apakah Tujuan penelitian kuantitatif ?
4. Bagaimana Fungsi penelitian kuantitatif ?
5. Apa sajakah sumber-sumber ilmu pengetahuan ?
PEMBAHASAN

1. Pengertian Penellitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah pendekatan untuk menguji teori-teori objektif


dengan memeriksa hubungan di antara variabel. Variabel-variabel ini, pada
gilirannya, dapat diukur, biasanya pada instrumen, sehingga data bernomor dapat
dianalisis menggunakan prosedur statistik. (Wahid Murni, 2017:1)

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang


spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Penelitian kuantitatif juga didefinisikan
sebagai investigasi sistematis terhadap fenomena dengan mengumpulkan data yang
dapat diukur dan melakukan teknik statistik, matematika atau komputasi.

Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang


banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau
tampilan lainnya.

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai


metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2011:7).

Metode kuantitatif sering juga disebut sebagai metode tradisional dikarenakan


metode penggunaan metode ini sudah cukup lama dan sudah mentradisi digunakan
untuk penelitian. disebut positivistik, penyebutan ini berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ilmiah (scientific) karena memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis.

Metode ini juga disebut metode discovery karena dengannya dapat ditemukan
dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena
data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Penelitian kuantitatif merupakan studi sangat ketat menerapkan prinsip-


prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan
instrumen yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi
kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya
akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul
adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah
yang sesungguhnya.

Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih
menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk
dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa
komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur
dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori
informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol–
simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di
lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam
suatu parameter.

Penelitian kuantitatif sebagian besar dilakukan dengan menggunakan metode


statistik yang digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dari studi penelitian.
dalam metode penelitian ini, para peneliti dan ahli statistik menggunakan kerangka
kerja matematika dan teori-teori yang berkaitan dengan kuantitas yang dipertanyakan.
2. Alasan Perlunya Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif (Hardani, 2020:240) menitik beratkan pada masalah


disain, pengukuran serta perencanaan yang dirinci secara jelas sebelum pengumpulan
sampel dan analisa data. Dikarenakan proses penyusunan sebuah penelitian
kuantitatif dan besaran sampel yang digunakan dianggap mewakili populasi, maka
hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk generalisasi terhadap
populasi yang diwakilkan.

3. Tujuan Penelitian Kuantitatif

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu


hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Sebenarnya apabila ditilik dari isinya,
sesuatu yang ingin dicapai, yang merupakan tujuan penelitian,sama dengan jawaban
yang dikehendaki dalam problematik penelitian, yang berbeda adalah rumusannya.
(Ma’ruf Abdullah, 2015:142-145)

Tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat: 1) Penemuan, berarti data
yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah data yang sebelumnya belum pernah
diketahui/data baru atau penelitian untuk mencari teori-teori baru yang sebelumnya
belum pernah ada.

2) Pembuktian, berarti data yang diperoleh tersebut digunakan untuk


membuktikan dugaan atau keraguan atas temuan atau hasil penelitian sementara dari
penelitian tersebut.

3) Pengembangan, berarti memberikan informasi baru dari hasil penelitian


yang telah dilakukan untuk memperluas ilmu pengetahuan yang telah ada. berusaha
mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan, berusaha memperluas dan menggali
lebih dalam apa yang sudah ada dan menguji kebenaran, apa yang sudah ada tetapi
diragukan kebenarannya untuk diuji sehingga semakin maju. sehingga semakin maju..
Pengembangan ilmu pengetahuan dalam penelitian bertujuan untuk menemukan
teori-teori baru, menguji teori-teori yang sudah ada atau mengembangkan hasil
penelitian terdahulu untuk menguji konsistensinya dalam kondisi kekinian.

Dalam perspektif yang lain pengembangan ilmu pengetahuan antara lain


untuk: (i) Untuk memahami, mendapatkan penjelasan (to explain), meramalkan (to
predict), mengendalikan (to control), memecahkan masalah kejadian alam dan atau
sosial. (ii) Untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran
pengetahuan. Menemukan artinya berusaha untuk mendapatkan sesuatu untuk
mengisi kekosongan atau kekurangan pengetahuan atau menemukan teori baru.
(Hardani, 2020:240)

Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan


model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian
kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan
empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif, menentukan
hubungan antar variabel dalam sebuah populasi. Desain penelitian kuantitatif ada dua
macam ya. itu deskriptif dan eksperimental.

Tujuan penelitian itu umumnya dibedakan atas: a) Tujuan umum b) Tujuan


khuusus Ad.

a) Tujuan umum merupakan pernyataan umum tentang kegiatan yang akan


dilaksanakan dan hasil yang akan diharapkan dari suatu penelitian. memberikan
sumbangan pemikiran terhadap masalah (problem statement) yang diteliti. Pernyataan
tujuan umum hendaknya mengacu pada tujuan penelitian meskipun tidak harus
identik, tujuan umum sebaiknya merupakan satu pernyataan
b) Tujuan khusus merupakan penjabaran dan pentahapan dari tujuan umum.
Tujuan khusus berisi pernyataan-pernyataan tentang variabel-variabel yang akan
diukur dan diuji untuk menunjang pernyataan yang telah dinyatakan dalam tujuan
umum. Didalam tujuan khusus ini peneliti perlu menggunakan istilah:
mengidentifikasi, menilai, menganalisis, membandingkan, mempelajari, mengukur,
melaksanakan, atau melakukan evaluasi. Istilah yang dipilih ditentukan dengan level
dari kemampuan berpikir atau taksonomi kedalaman berpikir, dalam perspektif yang
lain.

4. Karakteristik Penelitian Kuantitatif


karakteristik penelitian kuantitatif adalah proses pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan instrumen yang terstruktur, seperti kuesioner, lembar survei
atau polling. Hasil analisis didasarkan pada sampel yang merupakan representasi dari
populasi. Studi yang sama bisa diulangi dikemudian hari untuk mencapai level
reliabilitas atau tingkat kepercayaan yang tinggi.

Semua aspek yang diperlukan untuk studi telah dipersiapkan secara matang
sebelum proses pengumpulan data, termasuk instrumen penelitian. Data berbentuk
numerik, angka atau statistik. Peneliti menggunakan alat bantu analisis seperti
software komputer untuk mengolah data. Orientasi utama dari penelitian kuantitiatif
adalah mengklasifikasi, menghitung, dan mengonstruksikan model statistik untuk
menjelaskan apa yang sedang ditelitinya. Penelitian kuantitatif mengutamakan
objektivitas data dalam mengkaji suatu fenomena sosial.

Karakteristik Metode Kuantitatif (sugiyono, 2011:14-16)

A. Desain penelitian
1. nya spesifik, jelas dan rinci.
2. Ditentukan secara mantap sejak awal.
3. Menjjadi pegangan langkah demi langkah
B. Tujuan
1. Menunjukkan hubungan antar variable
2. Menguji teorii
3. Mencari generalisasi
C. Teknik pengumppulan data
1. Kuesioner
2. Observasi dan wawancara
D. Instrument penelitiann
1. Test, angket, wawancara terstruktur
2. Instrument yang telah standard
E. Data
1. Kuantitatif
2. Hasil pengukuran variable
F. Sampel
1. Besar
2. Representative
3. Sedapat mungkin Random
4. Ditentukan sejak awal
G. Analisis
1. Setelah selelsai pengumppulan data
2. Deduktif
3. Menggunakkan statistic untuk menguji hipotesis
H. Hubungan dengan responden
1. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
2. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden
3. Jangka pendekk sampai hipotesis dappat dibuktikan
I. Usulan desain
1. Luas dan rinci
2. Literatur yang berhubungan masalah, dan variable yang diteliti
3. Prosedur yang spesifik dan rinci langkahnya
4. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
5. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
6. Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun lapangan
J. Kapan penelitian dianggap selesai? Setelah semua kegiatan yang
diirencanakan dapat diselesaikan
K. Kepercayaan terhadapp hasil penelitian? Pengujian validitas (kebenaran) dan
realibilitas (hal dipercaya) instrument

Muri Yusuf (Ismail Nurdin, 2019: 61-64) merincikan bahwa pendekatan


kuantitatif mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut :

1. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan rancangan yang


terstruktur, formal dan spesifik, serta mempunyai rancangan operasional
yang mendetail.
2. Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau dapat dikuantitatifkan
dengan menghitung dan mengukur.
3. Penelitian kuantitatif bersifat momentum atau menggunakan selang
waktu tertentu, atau waktu yang digunakan pendek; kecuali untuk
maksud tertentu.
4. Penelitian kuantitatif membutuhkan hipotesis atau pertanyaan yang perlu
dijawab, untuk membimbing arah dan pencapaian tujuan penelitian.
5. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistic, baik statistic
diferensial maupun inferensial.
6. Penelitian kuantitatif lebih berorientasi kepada produk dari proses.
7. Sampel yang digunakan : luas, random, akurat dan representative.
8. Penelitian kuatitatif menganalisis data secara deduktif
9. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data hendaklah dapat
dipercaya (valid), andal (reliable), mempunyai norma dan praktis.

5. Fungsi Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam
maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme.
Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari
pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial
untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif. (Sandu Siyoto, 2015:17-19)
Secara umum sebuah penelitian memiliki fungsi terhadap pengembangan
khasanah pengembangan ilmu pengetahuan dibidang tersebut. Secara praktis, fungsi
penelitian ke dalam tiga kata kunci yaitu apa yang bias dimanfaatkan, oleh siapa, dan
untuk apa. (Syahrum dan Salim, 2012:98)

Adapun fungsi dari penelitian antaralain sebagai berikut :

a. Mendeskripsikan, serta memberikan data atau informasi.


b. Menjelaskan latarbelakang tentang terjadinya suatu peristiwa atau fenomena.
c. Menyusun sebuah teori.
d. Meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksikan suatu peristiwa yang mungkin
terjadi berdasarkan dengan data-data yang sudah dikumpulkan.
e. Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang sedang terjadi.

6. Sumber-sumber Ilmu Pengetahuan (pendekatan dalam memperoleh


kebenaran)

Pendekatan kuantitatif didasari oleh paradigma positivis, yaitu bagaimana cara


mendapatkan kebenaran dalam ilmu pengetahuan secara empiris dengan
menggunakan indera manusia dan melacak dari sudut pandang luar. Ilmu merupakan
akumulasi pengetahuan yang menjelaskan hubungan kausalitas dari suatu objek
menurut metode tertentu secara sistematis. (Agung Widhi Kurniawan, 2016:6)

Ada dua Sumber Ilmu pengetahuan (Jonathan Sarwono, 2006:6, Abdurrahman


Fathoni, 2011:2-5) dalam memperoleh kebenaran ialah

1. Akal sehat
2. Trial and eror yakni dengan cara mencoba-coba, metode ini bersifat
untung-untungan.
3. Melalui Otoritas (kekuasaan) kebenaran bias didapat melalui seseorang
yang memiliki kekuasaan, seperti pejabat, raja atau pemerintah yang setiap
keputusan dan kebijaksanaanya dianggap benar oleh bawahannya.
4. Cara Spekulasi yaitu pendapat atau dugaan atau memperkirakan yang
tidak berdasarkan kenyataan; tindakan yang bersifat untung-untungan.
5. Berpikir kritis/berdasarkan pengalaman
6. Melalui penyelidikan ilmiah
7. Metode problem Solving merupakan Kemampuan seseorang dalam
memecahkan masalah (Problem Solving) yang dapat meningkatkan
kemampuan kognitifnya baik dalam kemampuan berfikir maupun
kreativitasnya. (Lina Oktariani Utami, 2017:175)
8. Penalaran
Penalaran ialah kegiatan berpikir menurut pola tertentu menurut logika
tertentu dengan tujuan tertentuuntuk menghasilkan pengetahuan.
9. Logika
Logika ialah cara penarikan kesimpulan. Dalam logika ada dua macam
logika berpiki.

Sumber pengetahuan dalam Islam terdiri dari empat jalan utama yaitu
pancaindera (al-hawas al-khamsah), akal fikiran yang sehat (al-`aql al-salim), berita
yang benar (alkhabar al-sadiq) dan intuisi (ilham). (Sayid Qutub, 2011: 1339-1350)

Pertama, Pancaindera sebagai salah satu chanel utama yang menyiapkan atau
memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia, merupakan saluran yang bersifat
realitas dan empiris. Sumber-sumber ini merupakan data yang bersifat empiris yang
diperolehi daripada lima chanel utama yang melibatkan organ-organ manusia dan
haiwan seperti melihat (mata), mendengar (telinga), merasa (lidah), menyentuh (kulit)
dan mencium (hidung).
Kedua, sumber dari Akal adalah Data-data yang diperoleh bersifat rasio dan
apriori. Di samping itu juga, penggunaan akal sebagai sumber ilmu amat dititik
beratkan dalam syariat Islam hal ini, para ahli fikih Islam telah meletakkan peranan
ijtihad dalam menggunakan fungsi akal dalam menentukan sumber hukum tambahan
yang tidak tertulis secara jelas di dalam al-Qur’an dan al-Sunnah contohnya qiyas,
ijma`, istihsan, maslahah, siyasah syar`iyyah, masalih mursalah dan sebagainya.

Ketiga, berita yang benar merupakan bersumber daripada dua jenis yaitu
sumber (al-Qur’an) dan Hadits. Keduanya merupakan sumber pedoman bagi setiap
Umat Islam

Keemppat, Intuisi/Ilham merupakan sumber ilmu bersifat dalaman yang


berkaitan dengan hati, jiwa dan batin seseorang dalam memberikan sesuatu
pengetahuan. ilham merupakan salah satu sumber untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dan kebenaran yang telah diterima olek ilham merupakan salah satu
sumber untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan kebenaran yang telah diterima oleh
mayoritas umat Islam. Namun begitu, Ilham tidak dapat mengalahkan sumber wahyu
dalam mencapai tahap kesahihan dan kebenaranpeh mayoritas umat Islam. Namun
begitu, Ilham tidak dapat mengalahkan sumber wahyu dalam mencapai tahap
kesahihan dan kebenaran.

A.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari, mencatat,


menganalisis dan menyusun laporan hasil penyelidikan sebuah keadaan dari, alasan
dari, beserta konsekuensikonsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus, bisa sebuah
feomena atau variable.

penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan


angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih
baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini banyak kekurangannya. Baik dari segi penulisan,
materi maupun sumber rujukan . oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran membangun dari pembaca.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdurrahman Fathoni, 2011. Metodologi Penelitian, Jakarta: Rieneka Cipta.

Agung Widhi Kurniawan, Zarah Puspitaningtyas, 2016. Metode Penelitian


Kuantitatif. Yogyakarta: Pandiva Buku.

Hardani, dkk. 2020 Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, Yogyakarta:


Pustaka Ilmu.

Jonathan Sarwono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ma’ruf Abdullah, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta: Aswaja


Pressindo.

Sandu Siyoto, dan M. Ali Sodik, 2015 Dasar Metodologi Penelitian,


Yogyakarta: Literasi Media Publishing,

Sugiyono, 2011 Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R@D,


Bandung: Alfabeta.

Syahrum dan Salim, 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif,


Bandung:Citapustaka Media.

sayid Qutub, 2011. Jurnal HUMANIORA Vol.2, No.2 Oktober 2011.

Lina Oktariani Utami, dkk. 2017, Tunas Siliwangi, Vol.3 | No.2 | Oktober
2017.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/penelitian di akses tanggal 16-9-2021

http://sosiologis.com/metode-penelitian-kuantitatif di akses pada tanggal 14-9-2021

Anda mungkin juga menyukai