Oleh:
Dosen Pengampu :
Wahidah Fitriani
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya kepada kita semua. Alhamdulillah pada pertemuan kedua mata kuliah
Metodelogi penelitian kuantitatif, kami dari kelompok pertama bertanggung jawab
dalam penyajian makalah yang berjudul “Hakikat Penelitian Kuantitatiif”.
Shalawat dan salam kita ucapkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah hingga ke zaman yang berilmu pengetahauan
seperti saat ini. Terimakasih banyak atas partisipasi semua anggota kelompok yang
telah bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dapat dibuat berkat
kerjasama anggota kelompok, mudah-mudahan berkat antusias yang dilakukan dalam
penyelesaian makalah ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca, dan
bagi kita semua. Dan semoga menjadi amal ibadah untuk kita semua.
Penulisan menyadari makalah ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk itu
kami berharap kritik dan saran dan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan kritikan dan masukan dari pembaca kita dapat saling ingat
mengingatkan dalam kebaikan. Semoga kita umumnya, khususnya kami penulis dapat
meningkatkan kompetensi dalam pembuatan makalah. Terimakasih banyak kami
ucapkan, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut KBBI Penelitian berasal dari kata teliti yaitu suatu kegiatan
pemeriksaan, penyelidikan, pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data
yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan
atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. (KBBI
Daring) Kata penelitian adalah terjemahan dari kata research yang berasal dari bahasa
Inggris. Kata Research terdiri dari dua kata yaitu re yang berarti kembali dan to
search yang berarti mencari. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian research
(penelitian) adalah mencari kembali suatu pengetahuan. (Sandu Siyoto, 2015:4)
A. Rumusan Masalah
Metode ini juga disebut metode discovery karena dengannya dapat ditemukan
dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena
data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih
menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk
dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa
komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur
dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori
informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol–
simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di
lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam
suatu parameter.
Tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat: 1) Penemuan, berarti data
yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah data yang sebelumnya belum pernah
diketahui/data baru atau penelitian untuk mencari teori-teori baru yang sebelumnya
belum pernah ada.
Semua aspek yang diperlukan untuk studi telah dipersiapkan secara matang
sebelum proses pengumpulan data, termasuk instrumen penelitian. Data berbentuk
numerik, angka atau statistik. Peneliti menggunakan alat bantu analisis seperti
software komputer untuk mengolah data. Orientasi utama dari penelitian kuantitiatif
adalah mengklasifikasi, menghitung, dan mengonstruksikan model statistik untuk
menjelaskan apa yang sedang ditelitinya. Penelitian kuantitatif mengutamakan
objektivitas data dalam mengkaji suatu fenomena sosial.
A. Desain penelitian
1. nya spesifik, jelas dan rinci.
2. Ditentukan secara mantap sejak awal.
3. Menjjadi pegangan langkah demi langkah
B. Tujuan
1. Menunjukkan hubungan antar variable
2. Menguji teorii
3. Mencari generalisasi
C. Teknik pengumppulan data
1. Kuesioner
2. Observasi dan wawancara
D. Instrument penelitiann
1. Test, angket, wawancara terstruktur
2. Instrument yang telah standard
E. Data
1. Kuantitatif
2. Hasil pengukuran variable
F. Sampel
1. Besar
2. Representative
3. Sedapat mungkin Random
4. Ditentukan sejak awal
G. Analisis
1. Setelah selelsai pengumppulan data
2. Deduktif
3. Menggunakkan statistic untuk menguji hipotesis
H. Hubungan dengan responden
1. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
2. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden
3. Jangka pendekk sampai hipotesis dappat dibuktikan
I. Usulan desain
1. Luas dan rinci
2. Literatur yang berhubungan masalah, dan variable yang diteliti
3. Prosedur yang spesifik dan rinci langkahnya
4. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
5. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
6. Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun lapangan
J. Kapan penelitian dianggap selesai? Setelah semua kegiatan yang
diirencanakan dapat diselesaikan
K. Kepercayaan terhadapp hasil penelitian? Pengujian validitas (kebenaran) dan
realibilitas (hal dipercaya) instrument
1. Akal sehat
2. Trial and eror yakni dengan cara mencoba-coba, metode ini bersifat
untung-untungan.
3. Melalui Otoritas (kekuasaan) kebenaran bias didapat melalui seseorang
yang memiliki kekuasaan, seperti pejabat, raja atau pemerintah yang setiap
keputusan dan kebijaksanaanya dianggap benar oleh bawahannya.
4. Cara Spekulasi yaitu pendapat atau dugaan atau memperkirakan yang
tidak berdasarkan kenyataan; tindakan yang bersifat untung-untungan.
5. Berpikir kritis/berdasarkan pengalaman
6. Melalui penyelidikan ilmiah
7. Metode problem Solving merupakan Kemampuan seseorang dalam
memecahkan masalah (Problem Solving) yang dapat meningkatkan
kemampuan kognitifnya baik dalam kemampuan berfikir maupun
kreativitasnya. (Lina Oktariani Utami, 2017:175)
8. Penalaran
Penalaran ialah kegiatan berpikir menurut pola tertentu menurut logika
tertentu dengan tujuan tertentuuntuk menghasilkan pengetahuan.
9. Logika
Logika ialah cara penarikan kesimpulan. Dalam logika ada dua macam
logika berpiki.
Sumber pengetahuan dalam Islam terdiri dari empat jalan utama yaitu
pancaindera (al-hawas al-khamsah), akal fikiran yang sehat (al-`aql al-salim), berita
yang benar (alkhabar al-sadiq) dan intuisi (ilham). (Sayid Qutub, 2011: 1339-1350)
Pertama, Pancaindera sebagai salah satu chanel utama yang menyiapkan atau
memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia, merupakan saluran yang bersifat
realitas dan empiris. Sumber-sumber ini merupakan data yang bersifat empiris yang
diperolehi daripada lima chanel utama yang melibatkan organ-organ manusia dan
haiwan seperti melihat (mata), mendengar (telinga), merasa (lidah), menyentuh (kulit)
dan mencium (hidung).
Kedua, sumber dari Akal adalah Data-data yang diperoleh bersifat rasio dan
apriori. Di samping itu juga, penggunaan akal sebagai sumber ilmu amat dititik
beratkan dalam syariat Islam hal ini, para ahli fikih Islam telah meletakkan peranan
ijtihad dalam menggunakan fungsi akal dalam menentukan sumber hukum tambahan
yang tidak tertulis secara jelas di dalam al-Qur’an dan al-Sunnah contohnya qiyas,
ijma`, istihsan, maslahah, siyasah syar`iyyah, masalih mursalah dan sebagainya.
Ketiga, berita yang benar merupakan bersumber daripada dua jenis yaitu
sumber (al-Qur’an) dan Hadits. Keduanya merupakan sumber pedoman bagi setiap
Umat Islam
A.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini banyak kekurangannya. Baik dari segi penulisan,
materi maupun sumber rujukan . oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran membangun dari pembaca.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Lina Oktariani Utami, dkk. 2017, Tunas Siliwangi, Vol.3 | No.2 | Oktober
2017.