Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DESAIN PENELITIAN KUANTITATIF

Dosen Pengampu
Siti Zulaiha, M.A.,Ph.D
Penyusun Makalah :
M. Feri Setiawan 1907015124

Randi Achmad Prawira 1907015028

Abdulatief Munif 1907015032

Raihan Amirullah 1907015098

Kevin Dwi Cahyo Putra 1907015206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA (UHAMKA)

2022 M – 1443 H
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikumWarahmatullaahi Wabarakaatuh

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah


SWT , atas rahmat dan juga karunianya ,penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Desain Penelitian Kuantitatif” yang alhamdulillah telah diselesaikan dengan lancar
dan juga tepat waktu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Metodologi Penelitian. Dalam
menyelesaikan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini karena penulis masih perlu belajar lagi.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini,yang alhamdulillah dapat terselesaikan dengan
tepat waktu, dalam proses pembuatan makalah ini penulis juga masih perlu belajar lagi terkait
dengan ilmu pendidikan terutama Metodologi Penelitian yang berkaitan dengan judul
makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik atau saran yang dapat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Dengan adanya makalah yang telah dibuat ini, penulis berharap agar pembaca dapat
mengetahui tentang Desain Penelitian Kuantitatif dan juga pengertiannya. Maka dari itu
penulis berharap agar pembaca dapat meresapi apa saja pengertian Desain Penelitian
Kuantitatif.

Jakarta, 11 Mei 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR..............................................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

A. Latar Belakang..........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................................................4

BAB II...................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

A. Pengertian Penelitian Kulitatif..................................................................................................6


B. Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif....................................................................................6
C. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif………………………………………………………………….
D. Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif……………………………………………………………….
E. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian Kuantitatif…………………………………………….

BAB III................................................................................................................................................10

PENUTUP...........................................................................................................................................10

A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut Wallace dalam Susanti (2013: 135) penelitian kuantitatif adalah penelitan
yang melibatkan lima komponen informasi ilmiah, yaitu teori, hipotesis, observasi,
generalisasi empiris, dan penerimaan atau penolakan hipotesis. Selain itu,
mengandalkan adanya populasi dan teknik penarikan sampel, menggunakan kuesioner
untuk pengumpulan datanya, mengemukakan variabel-variabel penelitian dalam
analisis datanya, dan berupaya menghasilkan kesimpulan secara umum, baik yang
berlau untuk populasi dan/ atau sampel yang diteliti.
Tujuan Penelitian Deskriptif adalah menggambarkan karakteristik atau
perilaku suatu populasi dengan cara yang sistematis dan akurat. Biasanya, Penelitian
deskriptif tidak didesain untuk menguji hipotesis, tetapi lebih pada upaya
menyediakan informasi seputar karakter fisik, sosial, perilaku, ekonomi, atau
psikologi dari sekelompok orang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Tahap-Tahap Penelitian Kuantitatif Deskriptif?
2. Apa ciri- ciri Penelitian Kuantitatif?
3. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif?
C. Tujuan
1. Mengetahui Tahapan Penelitian Kuantitatif Deskriptif
2. Mengetahui Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif
3. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kualitatif


Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Oleh karena itu para ahli
juga menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata “re”
yang berarti “kembali”, dan “to search” yang berarti “mencari”. Dengan demikian, arti
sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.
Menurut kamus Webster‟s New International, penelitian adalah penyelidikan yang
hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip suatu penyelidikan yang amat
cerdik untuk menetapkan sesuatu. Hillway dalam bukunya Introduction to Research
mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang
melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
Beberapa pengertian penelitian menurut pakar di antaranya sebagai berikut:
1. David H Penny Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis
masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
2. J. Suprapto Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip dengan sabar, hati-hati, dan
sistematis.
3. Sutrisno Hadi Penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk memperoleh,
mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa penelitian adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha menemukan dan
mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip, teori-teori
yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan
generalisasi.
Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan
cara kuantitatif. Penelitian kualitatif dapat menunjukkan kehidupan masyarakat, sejarah,
tingkah laku, fungsionalisme organisasi, pergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan.

5
Beberapa data dapat diukur melalui data sensus, tetapi analisisnya tetap analisis data
kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal
terpenting suatu barang atau jasa. Hal terpenting suatu barang atau jasa yang berupa
kejadian, fenomena, dan gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat
dijadikan pelajaran berharga bagi pengembangan konsep teori. Jangan sampai sesuatu
yang berharga tersebut berlalu bersama waktu tanpa meninggalkan manfaat. Penelitian
kualitatif dapat didesain untuk memberikan sumbangannya terhadap teori praktis,
kebijakan, masalah-masalah sosial, dan tindakan.
Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiri yang menekankan pencarian
makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang suatu
fenomena, fokus dan multimetode, bersifat alami dan holistik, mengutamakan kualitas,
menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan jawaban terhadap
suatu fenomena atau pertanyaan melalui aplikasi prosedur ilmiah secara sistematis
dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang
terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada dalam
penelitian kualitatif. Metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara,
pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.
Menurut Jane Richie, penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia
sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan
persoalan tentang manusia yang diteliti.6 Secara garis besar pengertian penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami fenomena yang dialami oleh
subyek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya,
secara holistik dengan cara deskriptif dalam suatu konteks khusus yang alami tanpa ada
campur tangan manusia dan dengan memanfaatkan secara optimal sebagai metode ilmiah
yang lazim digunakan.

B. Langkah-langkah Penelitian Kualitatif

Langkah-langkah penelitian adalah serangkaian proses penelitian, di mana peneliti


dari awal yaitu merasa menghadapi masalah, berupaya untuk memecahkan masalah,

6
sampai akhirnya mengambil keputusan yang berupa kesimpulan bagaimana hasil
penelitiannya, dapat memecahkan masalah atau tidak.

Secara umum langkah-langkah dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut:

a. Menemukan, memilih, dan merumuskan masalah

b. Menyusun latar belakang teoritis

c. Menetapkan hipotesis (kalau perlu)

d. Menetapkan variabel

e. Memilih alat pengumpulan data

f. Menyusun rancangan penelitian

g. Menetapkan sampel

h. Menyimpulkan dan menyajikan data

i. Mengolah dan menganalisis data

j. Menginterpretasi hasil analisis dan mengambil kesimpulan

k. Menyusun laporan

l. Mengemukakan implikasi

Sudarwan dalam bukunya Menjadi Peneliti Kualitatif, mengemukakan bahwa


kegiatan penelitian secara kasar dapat dibagi dalam enam tahap tertentu. Praktiknya,
keenam tahap ini tidak diikuti secara formal, melainkan dapat tumpang tindih. Adapun
tahapan yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:

a. Memilih masalah Secara umum, masalah dalam penelitian dapat dipilih dengan
mengajukan pertanyaan seperti berikut ini.

1) Apakah masalah itu merupakan sesuatu yang baru, relatif belum banyak diteliti oleh
orang lain? 2) Apakah masalah itu mengandung rasa ingin tahu dari diri calon peneliti,
maupun pihak luar yang bakal membaca atau memanfaatkan hasil penelitian itu?

3) Apakah masalah yang dipilih berbeda dalam ruang lingkup ilmu yang dipelajarinya?

4) Apakah kemampuan dan latar belakang pendidikan calon peneliti mendukung tujuan-
tujuan itu?

7
5) Apakah alat materi, kondisi fisik psikologis dan metode yang dipakai memungkinkan
terlaksananya penelitian itu?

6) Apakah penelitian mempunyai waktu yang cukup?

7) Apakah tersedia dana penunjang bagi terlaksananya penelitian itu?

b. Mengumpulkan bahan yang relevan

Umumnya, mahasiswa mengumpulkan sumber pustaka apa saja, belum


dikhususkan. Namun dalam fase ini, sumber-sumber pustaka yang dikumpulkan untuk
dirujuk hanya yang benar-benar erat kaitannya dengan masalah pokok penelitian.

c. Menentukan strategi dan pengembangan instrumen

Metode penelitian sudah tercermin dalam rumusan masalah penelitian. Metode


penelitian kualitatif tidak menuntut instrumen baku karena instrumen utamanya adalah
peneliti sendiri. Metode penelitian kualitatif prosedur kerjanya relatif rumit dan
rencananya tidak dapat dibuat secara baku. Data yang dicari adalah data kualitatif dan
data penunjang lain.

d. Mengumpulkan data Teknik-teknik pengumpulan data dalam sebuah penelitian adalah


sebagai berikut:

1) Wawancara terbuka, berstruktur, atau kombinasinya.

2) Angket tertutup, terbuka, atau kombinasinya

3) Observasi berupa daftar cocok, deskripsi ringkas mengenai perilaku atau kondisi
tertentu.

4) Studi dokumentasi atau pengumpulan data yang bersumber dari dokumen-dokumen.

e. Menafsirkan data

Fakta perlu diberi makna melalui penafsiran yang spesifik, logis, dan sistematis.
Dengan memberikan makna yang mendalam atas fenomena, di sinilah, setidaknya
menurut pandangan fenomenologi, bobot hasil penelitian kualitatif lebih unggul
dibandingkan dengan penelitian kuantitatif.

f. Melaporkan hasil penelitian

8
Hasil penelitian berfungsi untuk menjelaskan, memprediksi perilaku, bahkan
berupa pengetahuan baru yang belum diketahui sebelumnya. Para peneliti, dituntut harus
berusaha agar prosedur, hasil-hasil, dan kesimpulan penelitian mereka tertuang dalam
bentuk laporan yang dapat dimengerti orang lain. Termasuk dalam kerangka ini, idealnya
hasil penelitian dikemas dalam bentuk artikel dan dikirimkan untuk dimuat di jurnal
ilmiah.

Menurut Sugiono dalam Emzir, mengatakan bahwa langkah-langkah penelitian


dan pengembangannya meliputi:

a. Identifikasi masalah Semua penelitian berangkat dari potensi atau masalah yang
diajukan. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dan yang terjadi.
Misalnya model pembelajaran yang belum
b. Pengumpulan informasi Pengumpulan informasi sangat penting untuk mengetahui
kebutuhan dari masyarakat pemakai terhadap produk yang ingin dikembangkan
melalui penelitian dan pengembangan.
c. Desain produk Langkah selanjutnya dalam penelitian dan pengembangan adalah
membuat desain dari produk yang akan dikembangkan.
d. Validasi produk Validasi desain adalah proses penilaian rancangan produk yang
dilakukan dengan memberi penilaian berdasarkan pemikiran rasional, tanpa uji coba
di lapangan.
e. Perbaikan desain Peneliti melakukan revisi berdasarkan masukanmasukan dari hasil
validasi pada tahap sebelumnya.
f. Uji coba produk Uji coba produk ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari
produk yang dikembangkan.
g. Revisi produk Revisi produk ini dilakukan dengan beberapa alasan, yaitu:
1) Uji coba yang dilakukan masih bersifat terbatas, sehingga tidak mencerminkan
situasi dan kondisi yang sesungguhnya.
2) Terdapat kekurangan dan kelemahan dari produk yang dikembangkan.
3) Data untuk merevisi produk dapat dijaring melalui pengguna atau yang menjadi
sassaran penggunaan produk.
h. Uji coba pemakaian Uji coba dilakukan pada kelompok yang lebih luas untuk
mengetahui efektivitas produk yang dikembangkan dan memperoleh masukan untuk
melakukan revisi tahap akhir.

9
i. Revisi produk tahap akhir Hal ini dilakukan berdasarkan masukan yang diperoleh dari
uji coba pemakaian.

j. Produksi massal Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian dan
pengembangan. Hal ini dilakukan untuk pemanfaatan yang lebih luas.

C. Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif Deskriptif

Menurut Purwanto (2012) pendekatan kuantitatif dalam ilmu psikologi dan pendidikan
mempunyai beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut.

1 Pengaruh metode penelitian alam

2 Bersifat behavioristik-mekanistik-empirik

3 Memberikan perhatian pada hasil (produk)

4 Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan umum, hokum atau prinsip yang
bersifat umum

5 Kualitas diubah menjadi kuantitas

6 Konfirmasi teori

7 Menjunjung tinggi objektivitas

8 Desain penelitian yang ketat dan permanen

Menurut Suryabrata (2014) penelitian deskriptif mempunyai beberapa ciri-ciri sebagai


berikut.

1 Tidak menerangkan saling hubungan , mentest hipotesis, membuat ramalan, atau


mendapatkan makna dan implikasi.

2 Mencari informasi faktual yang mendetail

3 Untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung

4 Untuk membuat komparasi dan evaluasi

Menurut Furchan (2004) bahwa penelitian deskriptif mempunyai karakteristik


menggambarkan suatu fenomena yang ada dengan cara menelaah secara teratur-ketat,
mengutamakan obyektivitas dan dilakukan secara cermat. Selain itu, tidak ada perlakuan
yang diberikan atau dikendalikan, serta tidak adanya uji hipotesis.

10
D. Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif

Furchan (2004: 448-465) menjelaskan beberapa jenis penelitian deskriptif sebagai berikut.

1. Survey Pendidikan

a. Mengungkap jawaban pertanyaan tentang apa, bagaimana, berapa


dan bukan pertanyaan mengapa. Jumlah siswa, guru, pendapat,
persepsi, sikap, prestasi, motivasi dan lain sebagainya.

b. Tujuannya untuk memperoleh penjelasan tentang kondisi dan praktek


penyelenggaraan pendidikan sebagaimana adanya berdasarkan
kenyataan yang dihadapi termasuk perumusan kebijakan pendidikan
dan bukan untuk pengembangan ilmu pendidikan.

c. Perumusan masalah dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan


penelitian dan bukan hipotesis penelitian.

d. Umumnya meneliti variabel-variabel lepas.

e. Dilakukan terhadap sekelompok subyek/obyek penelitian dalam


jumlah yang relatif besar dalam waktu yang bersamaan  sensus.

f. Data yang dikumpulkan relatif terbatas.

g. Umumnya menggunakan instrumen penelitian teknik angket.

h. Teknik pengolahan data umumnya persentase

2. Studi Kasus

a. Penelaahan secara intensif terhadap seorang/sekelompok individu yang dipandang


mengalami kasus tertentu. Misal: ATG yang mampu mengingat berita dengan cepat;
kesurupan masal, gagal dalam belajar, tidak bersosialisasi, siswa yang paling disukai
teman-temannya atau sebaliknya, self-concept ATG dan sebagainya.

b. Analisisnya mendalam (mengungkap semua variabel yang menyebabkan terjadinya


kasus tersebut dari berbagai aspek yang mempengaruhi kasus.

c. Tekanannya pada pertanyaan mengapa individu berperilaku demikian, bagaimana


tingkah lakunya dalam kondisi itu, dan pengaruhnya terhadap lingkungannya, tidak

11
untuk menguji hipotesis namun dapat menghasilkan hipotesis yang dapat diuji lebih
lanjut.

d. Perumusan masalah dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian.

e. Data diperoleh dari berbagai sumber yang terkait dengan kasus yang diteliti.

f. Teknik pengumpulan data sangat komprehensif  observasi, wawancara, analisis


dokumenter, dan atau tes terhadap sampel penelitian bersifat purposif.

g. Mengisyaratkan pada penelitian kualitatif  analisis kualitatif.

3. Studi Perkembangan.

Dalam penelitian studi perkembangan yaitu kita mempelajari karakteristik individu (seorang
atau sekelompok) dan bagaimana karakteristik itu berubah dalam pertumbuhannya dalam
kurun waktu tertentu.

Misalnya: perkembangan kognitif, emosi, sosial, bahasa, dan kepribadian individu. Ada dua
teknik yang dapat digunakan yaitu studi longitudinal dan studi cross sectional. Studi
Longitudinal adalah Metode jangka panjang yang menggunakan subyek yang tetap untuk
mengetahui perkembangannya dalam kurun waktu yang relatif lama. Peneliti harus
mengetahui kondisi awal subyek terlebih dahulu. Misalnya: Peneliti ingin mengetahui
keterampilan berbahasa tulisan siswa SD yaitu peneliti melakukan hal-hal berikut:

a. Peneliti mengukur keterampilan berbahasa siswa SD kelas 1pada sekolah


tertentu untuk mengetahui kondisi awal.

b. Peneliti mempelajari keterampilan tersebut dan keterampilan tersebut diukur


kembali setiap tahun di kelas-kelas berikutnya untuk melihat perkembangan
pada subyek penelitian.

c. Sehingga peneliti dapat melihat perubahan dan perkembangan keterampilan


dalam jangka waktu tertentu untuk kelompok tertentu

4. Studi cross sectional

Dilaksanakan dalam jangka waktu yang relatif pendek untuk mempelajari individu yang
berbeda taraf umurnya dalam titik waktu yang sama. Misal: mempelajari keterampilan
berbahasa pada siswa SD yang dilakukan pada siswa di setiap kelas (1 -6) dan pada titik dan
kurun waktu tertentu diukur keterampilannya. Kemudian hasil pengukuran dibandingkan

12
untuk setiap kelas yang berbeda tadi. Perbedaan dari subyek tiap kelas merupakan dasar
dalam menarik kesimpulan tentang pertumbuhan dan perkembangan keterampilan tersebut

5. Studi Tindak Lanjut

Penelitian yang diarahkan untuk menindak lanjuti hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan sebagai umpan balik. Mempelajari perkembangan dan perubahan subyek setelah
subyek diberi perlakuan tertentu dalam kurun waktu tertentu sampai selesai. Subyek terlebih
dahulu mendapat perlakuan khusus sampai selesai, kemudian dilanjutkan bagaimana
pengaruhnya terhadap perkembangan subyek.

Contoh Studi Tindak Lanjut:

a. Sebelumnya subyek diberikan pengajaran dengan sistem modul selama kurun


waktu tertentu sampai selesai.

b. Pada tahun berikutnya subyek diukur kemampuan cara belajar dan hasil atau
kemampuan tertentu yang diharapkan dari pengajaran modul tersebut
(kemampuan belajar mandiri).

c. Hasilnya dibandingkan dengan siswa yang lain yang tidak memperoleh


pengajaran modul, maka perbedaan yang ditunjukkan merupakan efek atau
akibat perlakuan pengajaran modul

6. Studi Kecenderungan

Bersifat prediktif dan meramalkan keadaan masa depan berdasarkan keadaan, gejala yang ada
pada masa lalu dan saat sekarang. Merupakan perpaduan antara metode sejarah, dokumenter,
dan survey. Digunakan untuk memperkirakan kemungkinan munculnya suatu gejala
berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya. Dapat digunakan
untuk membuat perencanaan tertentu dalam PLB. Misalnya: Memperkirakan kemungkinan
keberhasilan siswa dalam bidang studi tertentu berdasarkan pada hasil tes inteligensi yang
diperoleh siswa yang bersangkutan.

Cenderung menggunakan pendekatan longitudinal: Pengolahan dapat menggunakan analisis


regresi atau standar error estimasi. Sebagaimana teknik korelasi, prediksi penafsiran hasil
analisis statistik didasarkan pada koefisien yang diperoleh yaitu untuk mengetahui apakah
munculnya suatu gejala itu ada hubungannya dengan gejala lain, dan sampai seberapa besar
derajat hubungan itu.

13
Dalam bidang Psikologi dan Pendidikan digunakan terutama untuk:

a. Membuat perkiraan suatu atribut (sifat-ciri) dari atribut lain. Misalnya


memperkirakan munculnya tindakan kriminal dari tingkat pengetahuan
remaja tentang seks.

b. Membuat perkiraan terhadap suatu pengukuran dari satu atribut. Misalnya


memperkirakan hasil yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok
siswa pada suatu bidang tertentu dari status ekonomi sosial siswa yang
bersangkutan.

c. Membuat perkiraan terhadap pengukuran dari pengukuran. Misalnya


memperkirakan skor tes hasil belajar dari skor tes bakat

7. Studi Korelasional

Mempelajari hubungan dua variabel atau lebih yaitu sejauh mana variabel yang satu
berhubungan dengan variabel yang lainnya. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan
dalam indeks “koefisien korelasi yaitu bilangan biasa yang bergerak antara -1 sampai dengan
+1 yang tidak dapat ditafsirkan menjadi persen. Studi ini menuntut adanya hipotesis yang
mana peneliti menduga dan mengharapkan terdapatnya hubungan diantara variabel-variabel
yang ditelitinya. Hipotesis yang diuji didasarkan atas teori yang telah ada.

E. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian Kuantitatif

Menurut Purwanto (2012) penelitian kuantitatif mempunyai kekuatan digunakan

untuk menjawab pertanyaan penelitian yang bersifat hasil dari proses yang dihentikan, namun

tidak efektif digunakan dalam penelitian yang mempersoalkan tentang proses yang berjalan,

dinamika, dan interaksi. Penelitian kuantitatif mempunyai kebenaran yang diterima secara

sepakat oleh para pengamat, sehingga kesimpulan yang dicapainya kuat. Adapun

kelemahannya adalah perlakuannya pada manusia sebagai makhluk biologis yang pasif dan

dapat dikendalikan oleh alam, sehingga perilakunya dapat dimanipulasi dengan memanipulasi

lingkungannya.

Savela (2017) menjelaskan bahwa penelitian pendekatan kuantitatif berbeda dengan

pendekatan kualitatif, mereka gagal dalam detail. Tidak dapat disangkal bahwa. Setiap item

14
hanya dapat diperiksa sampai batas tertentu, hanya menyediakan jenis informasi tertentu yang

berlaku untuk semua item. Karena item harus disisipkan ke dalam sejumlah kategori terbatas,

perbedaan halus antara item dalam kategori tersebut tidak dapat diatasi. Di sisi lain,

pendekatan kuantitatif dapat menjelaskan tren dan pola penting, sesuatu yang tidak dapat

dilakukan pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif dapat memberikan gambaran luas dan

melindungi penelitian dari generalisasi yang salah. Selain itu, pendekatan kuantitatif mungkin

juga bahkan menjadi prasyarat dalam penelitian LL.

Menurut Sumanto (2014:179) Kelemahan penelitian deskriptif antara lain.

1. Tidak menuntut adanya perlakuan/manipulasi variabel.

2. Pada studi tertentu hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan dalam

meramalkan situasi mendatang.

3. Menuntut ketajaman berpikir dalam menjelaskan fenomena.

4. Umumnya hasil penelitian hanya berlaku pada saat ini dan belum tentu berlaku

pada masa yang akan datang.

5. Untuk jenis studi tertentu memerlukan waktu yang relatif lama, konsekuensinya

biaya dan tenaga akan lebih besar.

Penelitian deskriptif tidak hanya mencari kebenaran namun lebih kepada pemahan subyek
terhadap dunia sekitar. Hal yang dominan dalam penelitian deskriptif, alat penelitian yang
diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika
dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang
kredibel akan mempengaruhi akurasi hasil penelitian. Menurut Patton dalam Sutopo (2006:
92) triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan.
Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu. Pemeriksaan keabsahan data dengan
mengkonfirmasikan data yang telah yang diperoleh dengan sumber data dan ahli untuk
memastikan keabsahan data yang ada

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Oleh karena itu para
ahli juga menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata
“re” yang berarti “kembali”, dan “to search” yang berarti “mencari”. Dengan
demikian, arti sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.
Menurut kamus Webster‟s New International, penelitian adalah penyelidikan yang
hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip suatu penyelidikan yang
amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Hillway dalam bukunya Introduction to
Research mengemukakan bahwa penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan
seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah
sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
Penelitian kualitatif merupakan suatu strategi inquiri yang menekankan
pencarian makna, pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi
tentang suatu fenomena, fokus dan multimetode, bersifat alami dan holistik,
mengutamakan kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menemukan jawaban terhadap suatu fenomena atau pertanyaan melalui aplikasi
prosedur ilmiah secara sistematis dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Menurut Purwanto (2012) penelitian kuantitatif mempunyai kekuatan
digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang bersifat hasil dari proses yang
dihentikan, namun tidak efektif digunakan dalam penelitian yang mempersoalkan
tentang proses yang berjalan, dinamika, dan interaksi. Penelitian kuantitatif
mempunyai kebenaran yang diterima secara sepakat oleh para pengamat, sehingga
kesimpulan yang dicapainya kuat. Adapun kelemahannya adalah perlakuannya pada
manusia sebagai makhluk biologis yang pasif dan dapat dikendalikan oleh alam,
sehingga perilakunya dapat dimanipulasi dengan memanipulasi lingkungannya.

16
B. Saran
Dari Makalah ini Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan kesalahan maka
dari itu penulis berharap untuk diberikan saran dan kritik dalam penyusunan Makalah
ini

17
DAFTAR PUSTAKA

Sidiq, Umar, Miftachul Choiri, and Anwar Mujahidin. "Metode penelitian kualitatif di bidang
pendidikan." Journal of Chemical Information and Modeling 53.9 (2019): 1-228.

Arikunto, S. (2010). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Furchan, A. (2004). Pengantar penelitian dalam pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Leary, M. R., Tambor, E. S., Terdal, S. K., & Downs, D. L. (1995). Self-esteem as an

interpersonal monitor: The sociometer hypothesis. Journal of personality and social

psychology, 68 (3), 518.

Purwanto. 2012. Metodologi penelitian kuantitatif untuk psikologi dan pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Savela, T. (2017). The advantages and disadvantages of quantitative methods in schoolscape

research. An International Research Journal (Linguistics and Education), 649, 11 doi:

10.1016/j.linged.2017.09.004

Scott W. VanderStoep and Deirdre J. Johnston, Research Methods for Everyday Life:

Blending Qualitative and Quantitative Approaches (San Fransisco: John Wiley & Sons,

2009)

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV

Sumanto. (2014). Teori dan aplikasi metode penelitian. Yogyakarta: CAPS 

Suryabrata, S. (2014). Metodologi penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Susanti, E. (2013). Penelitian kualitatif. Metode penelitian sosial. Jakarta: Kencana

Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret.

18
19

Anda mungkin juga menyukai