Anda di halaman 1dari 15

Ciri – ciri Dan Jenis – jenis Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Tugas Besar 1

Dosen : Winy Nila wisudawati, M.Psi.,Psikolog

Kelompok 4

Devi Putri Ariyanti 46122120021

Fakultas Psikologi

Universitas MercuBuana

Jakarta
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3

A. Latar Belakang............................................................................................................3

B. Identifikasi Masalah....................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4

A. Hakikat Penelitian.......................................................................................................4

B. Penelitian Kuantitatif..................................................................................................5

C. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif....................................................................................5

E. Penelitian Kualitatif....................................................................................................6

F. Karakteristik Penelitian Kualitatif...............................................................................7

G. Jenis Penelitian Kualitatif...........................................................................................9

H. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif.................................11

BAB III PENUTUP..................................................................................................................13

A. SIMPULAN..............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia, rahmat,
dan petunjuk-Nya yang senantiasa melimpahkan berkah dalam setiap langkah perjalanan
hidup kami. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, sebagai suri tauladan dalam setiap tindakan dan upaya.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dan inspirasi dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih kepada dosen dan guru
kami yang telah memberikan ilmu dan bimbingan. Terima kasih juga kepada teman-teman
yang selalu memberikan dukungan moral dan semangat.

Makalah ini kami sajikan dengan harapan agar dapat menjadi sumber wawasan dan
pengetahuan yang berguna bagi pembaca, terutama bagi mereka yang sedang memahami
konsep penelitian atau sedang mengembangkan penelitian mereka sendiri.

Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini mungkin masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, setiap kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan guna perbaikan di masa mendatang.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi dalam perjalanan
pengetahuan dan pemahaman kita tentang penelitian.

Jakarta, 12 September 2023


Penyusun

Devi Putri Ariyanti


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga ahli
yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang
berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti sebenarnya
dari research atau riset adalah mencari kembali.

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis untuk
memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Penelitian
didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematis. Pengumpulan data
yang dilakukan oleh seorang peneliti dapat menentukan keberhasilan dalam penelitian yang
dilakukan olehnya. Setelah data penelitian terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu
melakukan analisis data yang sudah diperoleh.

Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering ditemukan dalam penelitian.


Penelitian kuantitatif dan kualitatif juga sering dipasangkan dengan nama metode yang
tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific dan
metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan
interpretif. Jadi, penelitian kuanitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik,
scientific dan metode discovery. Sedangkan metode kualitatif sering dinamakan sebagai
metode baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
dalam makalah ini mengenai:

1. Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif serta penjabarannya?

2. Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif serta penjabarannya?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian kuantitatif serta penjabarannya.

2. Untuk mengetahui pengertian penelitian kualitatif serta penjabarannya.

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga ahli
yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang
berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti sebenarnya
dari research atau riset adalah mencari kembali.

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis untuk
memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Penelitian
didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematis. Pengumpulan data
yang dilakukan oleh seorang peneliti dapat menentukan keberhasilan dalam penelitian yang
dilakukan olehnya. Setelah data penelitian terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu
melakukan analisis data yang sudah diperoleh.

Dalam proses penelitian, seorang peneliti juga perlu memahami metode ilmiah yang
akan digunakan. Metode ilmiah merupakan suatu proses yang sangat beraturan yang
memerlukan sejumlah langkah yang berurutan: pengenalan dan pendefinisian masalah,
perumusan hipotesis, pengumpulan data, analisis data, dan pernyataan kesimpulan mengenai
diterima atau ditolaknya hipotesis.

Agar suatu studi penelitian menjadi sistematik, pertama kita harus meneliti hakikat
masalah yang akan diteliti. Pengetahuan yang berhubungan diidentifikasikan, dan dalam
esensi, suatu kerangka kerja ditetapkan untuk melaksanakan penelitian. Kedua, pengumpulan
informasi tentang bagaimana orang lain mendekati masalah yang sama, atau penelitian
relevan. Ketiga, pengumpulan data yang sesuai dengan masalah penelitian. Proses
pengumpulan data memerlukan penyusunan dan kontrol yang layak. Keempat, penelitian
adalah analisis data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis baik
menggunakan teknik statistik maupun tidak. Langkah kelima merupakan proses
penggambaran kesimpulan atau penarikan generalisasi setelah analisis dilakukan.
Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang
tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific dan
metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan
interpretif. Jadi, penelitian kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik,
scientific dan metode discovery. Sedangkan penelitian kualitatif sering dinamakan sebagai
metode baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research.

B. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer
menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti
pemikiran tentan sebab akibat, reduksi kepala variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik,
menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi
penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.
[8] Penelitian kuantitatif menggunakan instrument untuk mengumpulkan data atau mengukur
status variabel yang diteliti.

Penelitian ini juga sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-
kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Selain itu,
penelitian ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru. Penelitian ini disebut penelitian kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Selain itu, penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang
ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan
fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviorisme dan empirisme yang intinya
menekankan pada hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.

C. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Filsafat
positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap,
konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Ciri-
ciri filsafah positivisme, antara lain:

1. Logika eksperimen dengan memanipulasi variabel yang dapat diukur secara


kuantitatif akan dapat dicari hubungan diantara berbagai variabel.
2. Mencari hukum universal yang dapat mengikuti semua kasus walaupun dengan
pengolahan statistik dicapai tingkat probabilitas dengan mementingkan sampling
untuk mencari generalisasi.
3. Netralitas pengamatan dengan hanya meneliti gejala-gejala yang dapat diamati secara
langsung dengan mengabaikan apa yang tidak dapat diamati dan diukur dengan
instrument yang valid dan reliabel.

D. Macam-Macam Penelitian Kuantitatif

1. Penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan suatu pendekatan


penelitian yang berfokus pada penaksiran kovariasi di antara variabel yang muncul
secara alami. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan
menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih.
2. Penelitian eksperimental. Penelitian eksperimen bisa diartikan sebagai suatu
penelitian yang sekurang-kurangnya memiliki satu variabel bebas. Tujuan penelitian
eksperimental adalah untuk menentukan hukum sebab-akibat dengan mengisolasi
variabel kausal.

E. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin ilmu
sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan. Peneliti kualitatif
menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa terdapat banyak
perspektif yang akan dapat diungkapkan.

Penelitian kualitatif juga dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya


belum lama, dinamakan postpositivisme karena berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Penelitian ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian
lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil
penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.

Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan


konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks,
dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal). Penelitian
kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.

Selain itu, Kirk dan Miller (1986: 9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif
adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung
pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-
orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara pada
perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. Hal ini berangkat dari pengetahuan,
berdasarkan pengalaman sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah.

F. Karakteristik Penelitian Kualitatif


Menurut Bogdan dan Biklen (2008: 4-5) terdapat lima ciri utama penelitian kualitatif,
yaitu:

1. Naturalistik. Penelitian kualitatif memiliki latar aktual sebagai sumber langsung data
dan peneliti merupakan instrumen kunci. Kata naturalistic berasal dari pendekatan
ekologis dalam biologi.
2. Data Deskriptif. Penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih
mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian
tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan
bukti persentasi.
3. Berurusan dengan Proses. Peneliti kualitatif lebih berkonsentrasi pada proses daripada
dengan hasil atau produk.
4. Induktif. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data mereka secara induktif.
Mereka tidak melakukan pencarian di luar data atau bukti untuk menolak atau
menerima hipotesis yang mereka ajukan sebelum pelaksanaan penelitian.
5. Makna. Makna adalah kepedulian yang esensial pada pendekatan kualitatif peneliti
yang menggunakan pendekatan ini tertarik bagaimana orang membuat pengertian
tentang kehidupan mereka. Dengan kata lain peneliti kualitatif peduli dengan apa
yang disebut dengan perspektif partisipan.

Sedangkan menurut Creswell (2008: 51-59) mencoba membandingkan karakteristik


penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif berdasarkan:

1. Identifikasi masalah penelitian.


Penelitian kuantitatif cenderung mengarahkan masalah-masalah penelitian yang
memerlukan suatu deskripsi tentang kecenderungan atau suatu penjelasan tentang
hubungan antarvariabel. Sedangkan penelitian kualitatif cenderung mengarahkan
masalah-masalah penelitian yang memerlukan: suatu eksplorasi yang mendalam
terhadap hal yang sedikit diketahui atau dipahami tentang masalah tersebut dan suatu
detail pemahaman tentang suatu fenomena sentral.
2. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian kuantitatif, tinjauan pustaka untuk:
a. Menyediakan suatu peran mayor dalam menyarankan pertanyaan-pertanyaan
penelitian untuk diajukan.
b. Justifikasi masalah penelitian dan menciptakan suatu kebutuhan untuk arah
(pernyataan tujuan dan pernyataan hipotesis penelitian)

Sementara dalam penelitian kualitatif, tinjauan pustaka untuk:

a. Memainkan suatu peran minor dalam menyarankan suatu pertanyaan penelitian


spesifik untuk diajukan.
b. Justifikasi pentingnya meneliti masalah penelitian tersebut.

Penelitian kualitatif menggunakan metode-metode ilmiah untuk menjawab


pertanyaan-pertanyaan penelitian mereka, meskipun langkah-langkah yang mereka
ambil lebih fleksibel dan cair dibandingkan dalam penelitian kuantitatif. Secara umum
tahapnya sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi sebuah topik atau fokus. Topik-topik tersebut biasanya
diidentifikasi berdasarkan pengalaman, observasi pada seting penelitian, dan
bacaan tentang topik tersebut.
2. Melakukan tinjauan pustaka. Peneliti melakukan tinjauan pustaka untuk
mengidentifikasi informasi penting yang relevan dengan studi dan untuk
menulis suatu pertanyaan penelitian (rumusan masalah).
3. Mendefinisikan peran penelti. Peneliti harus menetapkan tingkat
keterlibatannya dengan partisipan. Secara umum, karena hakikat penelitian
kualitatif, peneliti memiliki hubungan yang akrab dengan partisipan.
4. Mengelola jalan masuk lapangan dan menjaga hubungan baik di lapangan.
Sekali peneliti mendefinisikan topik atau fokus penelitian, suatu lapangan
studi (tempat untuk melaksanakan penelitian) harus diidentifikasi.
5. Memilih partisipan. Ingat bahwa partisipan untuk penelitian kualitatif dipilih
melalui purposeful sampling. Peneliti perlu menguji pertanyaan-pertanyaan
yang sudah dibayangkannya dan menggunakannya sebagai dasar untuk
memilih partisipan
6. Menulis pertanyaan-pertanyaan bayangan. Pertanyaan bayangan
(forshadowed questions) dirancang oleh peneliti dan didasarkan pada topik
penelitian yang sudah diidentifikasi baik pada permulaan studi maupun selama
studi berlangsung.

G. Jenis Penelitian Kualitatif


Meskipun terdapat banyak jenis penelitian kuualitatif, kita akan memfokuskan pada
metode-metode yang paling umum dibaca dan digunakan oleh mahasiswa dan para praktisi.
Ini mencakup penelitian etnografi, studi kasus, fenomenologi, grounded theory dan biografi
atau naratif.

1. Penelitian Etnografi
Kata etnografi berasal dari kata yunani ethos ‘suku bangsa’ dan graphos
‘sesuatu yang ditulis’. Secara harfiah, etnografi adalah ilmu tentang penulisan
suku bangsa, atau menggunakan bahasa yang lebih kontemporer, penulisan
tentang kelompok budaya. Peneliti etnografi bermaksud menyediakan naratif atau
deskripsi yang kaya tentang komunitas atau kultur di bawah penyelidikan (Miles
dan Hubberman, 1994). Etnografi merupakan sebuah metode yang meneliti suatu
pengetahuan yang terdapat di dalam suatu budaya atau komunitas.
Laporan penelitian etnografi biasanya panjang dan sering mengambil bentuk
buku. Tujuan penelitian etnografi yaitu menyediakan suatu deskripsi rinci yang
kaya tentang situasi, menangkap kompleksitas penuh dari nuansa-nuansa dalam
interaksi, praktik-praktik budaya dan kepercayaan dari kelompok tersebut.
Etnografi memerlukan waktu yang panjang dan komitmen personal dari pihak
peneliti. Contoh penelitian etnografi yaitu sebuah studi yang mengeksplorasi nilai
pendidikan dan pengaruhnya terhadap kehidupan keluarga dalam suatu komunitas
pedalaman yang miskin.
2. Penelitian Studi Kasus
Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang berusaha
menemukan makna, menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan
pemahaman yang mendalam dan individu, kelompok, atau situasi. Biasanya dalam
penelitian studi kasus peneliti mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang
akan diteliti dan mengembangkan suatu rasional. Dalam studi kasus biasanya kita
menggunakan berbagai teknik termasuk wawancara, observasi, dan kadang-
kadang pemeriksaan dokumen dan artefak dalam pengumpulan data.
3. Penelitian Fenomenologis
Penelitian fenomenologis melihat secara dekat interpretasi individual tentang
pengalaman-pengalamannya. Biasanya peneliti fenomenologis berusaha
memahami makna dari sebuah pengalaman perspektif partisipan. Untuk memulai
sebuah studi fenomenologis peneliti mengahabiskan waktu mengamati dan
berinteraksi dengan partisipan yang potensial, yaitu dengan mempelajari bahasa
yang sesuai dengan kehidupan.
4. Penelitian Grounded theory
Penelitian grounded theory biasanya menggunakan pendekatan induktif dan
mengumpulkan data menggunakan berbagai teknik lewat periode waktu yang
lama. Grounded theory merupakan teori praktis yang didesain untuk meneliti di
lapangan. Peneliti grounded theory berbeda dengan peneliti kualitatif lainnya
dalam hal mereka berharap temuan mereka dapat digeneralisasikan pada setting
lain.
5. Penelitian Biografi/Naratif
Penelitian biografi merupakan studi tentang seorang individu beserta
pengalamannya. Penulisan biografis berakar dari disiplin yang berbeda yang telah
mengalami pembaruan setiap tahunnya. Biografi biasanya ditulis secara objektif,
dengan sedikit interpretasi peneliti; secara ilmiah dengan suatu latar belakang
historis yang kuat dari subjek dan suatu organisasi kronologis; secara artistik, dari
perspektif penyajian yang detail dalam suatu cara yang hidup dan menarik.

H. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif


Penelitian kuantitatif ialah penelitian dalam proses, hipotesis, turun ke lapangan,
analisis data dan kesimpulandata sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek
pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Sebaliknya penelitian kualitatif
ialah penelitian dalam proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data
sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan, non perhitungan
numerik, situasional deskriptif, interview mendalam, analisis isi, bola salju dan story.

Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, antara lain:

No Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

1 Menggunakan hipotesis yang Hipotesis dikembangkan sejalan


ditentukan sejak awal penelitian dengan penelitian/saat penelitian

2 Definisi yang jelas dinyatakan Definisi sesuai konteks atau saat


sejak awal penelitian berlangsung

3 Reduksi data menjadi angka- Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan


angka atau pernyataan

4 Menyimpulkan hasil Menyimpulkan hasil secara


menggunakan statistic naratif/kata-kata

5 Memanipulasi aspek, situasi atau Tidak merusak gejala-gejala yang


kondisi dalam mempelajari terjadi secara alamiah /membiarkan
gejala yang kompleks keadaan aslinya [23]
Selain itu, Nasution (1988) membandingkan penelitian kuantitatif dengan kualitatif, sebagai
berikut:

Positivisme / Kuantitatif Post –Positivisme / Kualitatif

1. Mempelajari permukaan masalah 1. Mencoba memperoleh gambaran


atau bagian luarnya. yang lebih mendalam.

2. Memecahkan kenyataan dalam 2. Memandang peristiwa secara


bagian-bagian, mencari hubungan keseluruhan dalam konteksnya dan
antar variabel yang terbatas. mencoba untuk memperoleh
pemahaman yang holistic.
3. Bertujuan mencapai generalisasi
guna memprediksi. 3. Memahami makna (Meaning) .

4. Bersifat deterministik tertuju 4. Memandang hasil penelitian


kepada kepastian dengan menguji sebagai spekulatif [24]
hipotesis.

DAFTAR PUSTAKA

Ahiri, Jafar. Metodologi Penelitian Pendidikan. Kendari: Unhalu Press, 2008.

Emzir. Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Kaelan. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat,. Yogyakarta: Paradigma, 2005.

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2007.
BAB III PENUTUP

A. SIMPULAN
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis untuk
memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Penelitian dalam
hal ini dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian
kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Penelitian
kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme,
positivisme, behaviorisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang
bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.

Sedangkan, penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin
ilmu sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan. Peneliti kualitatif
menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa terdapat banyak
perspektif yang akan dapat diungkapkan. Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial
dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. Hal ini
berangkat dari pengetahuan, berdasarkan pengalaman sosial adalah suatu proses ilmiah yang
sah.

Anda mungkin juga menyukai