Oleh :
1
2
Kata Pengantar
Om Swasti Astu,
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sanghyang
Widhi Waca), karena berkat rahmatNya revisi Buku Ajar Tata Tulis Laporan dapat
kami selesaikan sesuai dengan rencana.
Keberadaan Buku Ajar Tata Tulis Laporan mempunyai arti penting dalam
mendukung terlaksananya proses belajar-mengajar di Jurusan Administrasi Niaga.
Walapun buku-buku yang sejenis sudah banyak yang beredar, namun buku yang
sesuai dan relepan dengan Sistem Pembelajaran Politeknik masih terbatas. Hal inilah
sebagai salah satu motivasi kami untuk menyusun Buku Ajar Tata Tulis Laporan.
Dalam penyusunan buku ini kami banyak mendapatkan bantuan materiil dan
non materiil dari berbagai pihak. Perkenankanlah kami untuk menyampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian buku ini.
Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu masukan, saran
sangat kami harapkan untuk kesempurnaan buku ini. Akhirnya revisi Buku Ajar Tata
Tulis Laporan kami persembahkan ke jurusan semoga bermanfaat.
Om Canti Canti Canti Om,
Desember 2022
Penulis,
3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengantar
Penelitian ilmiah adalah merupakan suatu metode untuk memperoleh
kebenaran dengan cara-cara dan prosedur ilmiah yang mempunyai ciri-ciri:
rasional, empiris, dan sistimatis. Untuk itu perlu dipahami terlebih dahulu,
kenapa penelitian dengan menggunakan metode ilmiah berkembang pesat,
khususnya untuk komunitas masyarakat ilmiah. Selanjutnya jenis-jenis
penelitian, proses dan unsur-unsur penelitian, serta pemahaman terhadap
perbedaan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif akan mengantarkan
kepada pelaksanaan kegiatan penelitian sesuai dengan standar ilmiah yang ada.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah metode
ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik pendahuluan ini, mahasiswa diharapkan dapat
menyebutkan jenis-jenis penelitian, unsur-unsur penelitian, menjelaskan alasan
kenapa penelitian ilmiah berkembang, serta memahami perbedaan secara prinsip
antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif
D. Materi Pembahasan
1. Pengertian Penelitian Ilmiah
Secara harfiah, istilah penelitian berasal dari bahasa inggris: “reseasch” yang
berarti “mencari kembali”. Upaya untuk mencari suatu kebenaran dilandasi
oleh 2 (dua) hal, yaitu:
6
a. Hasrat ingin tahu dengan menggunakan pola berpikir ilmiah. Manusia
sesuai dengan kodratnya, didalam hatinya selalu ada hasrat atau rasa
ingin tahu tentang sesuatu hal. Rasa keingintahuan ini dilakukan secara
skeptis ( selalu menanyakan bukti atas fenomena yang terjadi ), kritis
( berpikir menggunakan logika dan rasional ), dan analitis ( selalu
menggunakan perhitungan yang cermat dan sistimatis ).
b. Adanya masalah, dalam kenyataan, hidup manusia selalu menghadapi
masalah. Masalah dapat muncul kapan saja, dimana saja dan dapat
menimpa siapa saja. Orang yang mempunyai banyak pengalaman
umumnya dapat memecahkan masalahnya lebih mudah dari pada orang
yang sedikit pengalamannya.
Apa yang disebut ilmu pengetahuan sebenarnya tidak lain adalah kumpulan
dari pengalaman-pengalaman dari sejumlah orang yang dipadukan secara
harmonis dalam suatu bangunan yang teratur. Orang dapat mengambil
manfaat sebesar-besarnya dan ilmu pengetahuan justru oleh karena ilmu
pengetahuan disusun dari pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-
pengetahuan yang sudah di uji kebenarannya.
Upaya untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul dapat dilakukan
dengan sistem coba-coba (tidak ada suatu metode yang jelas), dan dengan
sistem atau metode yang disebut metode ilmiah. Metode penelitian
merupakan cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan
tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan yang dilandasi dengan metode
keilmuan yang mempunyai ciri-ciri:
a. Rasional adalah penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
b. Empiris adalah cara-cara yang dilakukan dalam penelitian dapat diamati
indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui
cara-cara yang digunakan.
c. Sistematis ialah proses yang digunakan dalam suatu penelitian
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Dari ke-tiga hal tersebut, maka implikasi hasil penelitian akan dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Untuk mendapatkan kesimpulan dari suatu kegiatan penelitian, maka
langkah-langkah utama yang perlu dilakukan adalah identifikasi masalah,
merumuskan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, merumuskan
hipotesis penelitian, mengumpulkan data, menganalisis, dan membuat
generalisasi atau kesimpulan.
b. Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep atau lebih.
Proposisi tidak mempunyai format yang baku. Biasanya disajikan dalam
bentuk kalimat pernyataan yang menunjukkan hubungan antara dua
konsep. Misalnya proposisi tentang kepuasan pelanggan yang di
pengaruhi oleh kualitas pelayanan. Dalam penelitian sosial dikenal dua
tipe proposisi, yaitu aksioma atau postulat dan teorem. Aksioma atau
postulat adalah proposisi yang kebenarnya tidak di pertanyakan lagi
sehingga tidak perlu diuji kembali. Seperti proposisi bahwa matahari
adalah pusat alam semesta, bumi berputar pada sumbunya dan lain-lain.
Teorem adalah proposisi yang reduksi dari aksioma yang mana
kebenarannya masih diragukan sehingga perlu diuji kembali dalam suatu
penelitian. Proposisi yang kebenarannya tidak di pertanyakan lagi
sebenarnya hampir tidak pernah ada dalam fenomena sosial. Perubahan
waktu, tempat dan subyek penelitian akan dapat menghasilkan penelitian
yang berbeda dari permasalahan yang sama.
F. Kesimpulan
A Pengantar
Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan penelitian
ilmiah adalah tersedianya data yang valid dan reliabel. Data yang valid dan
reliabel akan diperoleh bila sudah dipahami struktur organisasi dari data,
jenis-jenis data, sumber data, dan teknik pengumpulan data. Data penelitian
yang diperoleh baik berupa angka maupun non angka (berupa keterangan)
adalah merupakan fakta empiris atas gejala atau penomena yang akan
dipelajari. Data penelitian yang valid dan reliabel akan menghasilkan
kesimpulan penelitian yang representatif.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah metode
ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat
menyebutkan jenis-jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data, serta
dapat menjelaskan struktur organisasi data.
D. Materi Pembahasan
1. Pengertian
Pada dasarnya konsep dan teori adalah abstraksi tentang obyek dan
kejadian yang digunakan peneliti untuk menggambarkan fenomena yang
diteliti. Fungsi konsep sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang
di observasi, sedang teori adalah jalur logika atau penalaran yang
digunakan peneliti untuk menerangkan hubungan antar fenomena yang
diteliti. Dalam penelitian sosial konsep harus di hubungkan dengan realita.
Untuk itu harus dilakukan pengukuran atas gejala-gejala yang diamati
sehingga memperoleh apa yang di sebut data.
17
18
2. Jenis-jenis Data
Berdasarkan sifatnya, data di dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Data kualitatif adalah data yang berupa keterangan atau informasi
misalnya keterangan tentang kemajuan pembangunan, stabilitas
keamanan, pemerataan pendapat dan lain-lain.
b. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka misalnya jumlah
penduduk, tingkat pendapatan, laju inflasi, suku bunga dan lain-lain.
Data kuantitatif dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1) Data Diskrit/Nominal/Dikotomi adalah data yang diperoleh dari
hasil perhitungan yang berupa bilangan bulat dan hanya dapat di
golongkan secara katagori. Contoh, Jenis Kelamin : 1 = Pria; dan
2 = Wanita. Status perkawinan: 1 = kawin; dan 2 = tidak kawin
2) Data Kontinum / Politomi adalah data yang diperoleh dari hasil
pengukuran yang memiliki variasi menurut tingkatannya. Contoh:
data kepuasan pelanggan : sangat puas, puas, cukup puas, tidak
puas, sangat tidak puas. Selanjutnya data kontinum dapat dibagi
menjadi :
a) Data Ordinal; adalah data berbentuk ranking atau peringkat dengan
jarak yang tidak sama. Skala ordinal disebut juga skala berjenjang
yang menggolong-golongkan subyek menurut jenjangnya.
b) Data interval; adalah data berupa ranking yang mempunyai jarak
sama, tetapi tidak memiliki angka nol mutlak.
c) Data ratio; adalah data berupa ranking, mempunyai jarak yang
sama, dan memiliki nilai nol mutlak.
Pemahaman tentang berbagai jenis data ini sangat penting dalam suatu
penelitian sosial. Penelitian terhadap gejala-gejala nominal / dikotomi
mempunyai kegunaan yang sangat terbatas. Ia menjadi ciri pokok daripada
penelitian eksploratif yang maksudnya semata-mata untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan, ada tidaknya hubungan tanpa dapat menjelaskan lebih
jauh dari pola hubungan atau pola perbedaan yang terjadi. Sedang
penelitian terhadap gejala-gejala kontinum dimana datanya memiliki
variasi atau peringkat mempunyai kegunaan yang lebih luas yaitu
19
Untuk tujuan ini, skor jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang akan
diajukan kepada responden harus dibuat dengan menetapkan hal-hal
sebagai berikut:
20
b. Bobot Skor pada setiap pertanyaan; pada tahap ini peneliti harus
menetapkan bobot skor dari masing-masing pertanyaan. Bobot skor
pada setiap pertanyaan, bisa sama dan bisa tidak sama
6. Jenis-jenis Skala Pengukuran
a. Skala Likert
Skala ini biasanya dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
prestasi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan menggunakan skala likert variabel yang akan diulkur di
jabarkan menjadi indikator variabel sebagai dasar untuk menyusun
item-item pertanyaan instrumen penelitian. Contoh: misalnya akan
diadakan survai terhadap 100 karyawan PT. XYZ, tentang akan di
berlakukannya sistem penggajian yang baru. Berdasarkan data yang
telah dikumpulkan, maka diketahui :
Jumlah jawaban sangat setuju = 25 orang
Jumlah jawaban setuju = 40 orang
Jumlah jawaban cukup setuju = 5 orang
Jumlah jawaban tidak setuju = 20 orang
Jumlah jawaban sangat tdk setuju = 10 orang
Agar data yang telah dikumpulkan dapat dianalisis lebih lanjut, maka
terlebih dahulu jawaban atas pertanyaan dalam instrumen harus
diberikan skor . Jawaban sangat tidak setuju di beri skor 1, jawaban
tidak setuju diberi skor 2, jawaban cukup setuju diberi skor 3, jawaban
setuju diberi skor 4, dan jawaban sangat setuju diberi skor 5. Data
tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :
Jumlah skor 25 orang menjawab sangat setuju (ss): 25x5 = 125
Jumlah skor 40 orang menjawab setuju (s) : 40x4 = 160
21
1 Bersahabat 5 4 2 1 Bermusuhan
2 Tepat janji 5 4 2 1 Lupa janji
3 Sabar 5 4 2 1 Suka marah
Penuh
4 5 4 2 1 Egois
perhatian
Memberikan
kepercayaan
5 5 4 2 1 Mendominasi
kepada
bawahan
22
d. Rating Scala
Data yang diperoleh dengan metode rating scala berupa angka dan
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Contoh: seberapa
tinggi pengetahuan anda tentang mata kuliah - mata kuliah berikut ini,
sebelum dan sesudah diklat.
Kriteria Penilaian:
1) 0 = Bila sama sekali belum tahu
2) 1 = Bila mengetahui sampai dengan 25 %
3) 2 = Bila mengetahui sampai dengan 50 %
4) 3 = Bila mengetahui sampai dengan 75 %
5) 4 = Bila mengetahui sampai dengan 100 %
Mohon dijawab dengan cara melingkari nomor sebelum dan sesudah
latihan :
Pengetahuan Mata kuliah Pengetahuan
sebelum diklat sebelum diklat
0 1 2 3 4 Komunikasi 0 1 2 3 4
0 1 2 3 4 Tata ruang kantor 0 1 2 3 4
0 1 2 3 4 Sistem laporan 0 1 2 3 4
0 1 2 3 4 Pemasaran 0 1 2 3 4
0 1 2 3 4 Akuntasi 0 1 2 3 4
0 1 2 3 4 Statistik 0 1 2 3 4
Metode ini sangat efektif digunakan untuk melihat sejauh mana perubahan
peningkatan pemahaman tentang mata kuliah yang terjadi antara sebelum
diadakannya diklat dan sesudahn diklat.
E. Latihan Soal-Soal
Jawab dengan jelas dan singkat dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Apa yang saudara ketahui tentang data ?
2. Jelaskan dengan menggunakan diagram struktur organisasi data !
3. Jelaskan dengan menggunakan contoh apa yang dimaksud dengan data
ordinal ?
4. Jelaskan perbedaan data interval dengan ratio !
23
A. Pengantar
Peneltian ilmiah adalah merupakan upaya manusia untuk mendapat
kebenaran melalui cara-cara ilmiah yang sudah mempunyai proses dan
prosedur sistimatis yang baku dan standar. Prosedur yang sistimatis adalah
merupakan urut-urutan langkah yang dibuat sedemikian rupa, dimana langkah
2 baru dapat dikerjakan bila langkah 1 sudah selesai, demikian seterusnya.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat
menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap kegiatan penelitian.
D. Materi Pembahasan
1. Proses Penelitian
Penelitian kuantitatif didasarkan pada paradigma positivisme dengan
berlandaskan pada asumsi mengenai obyek empiris. Asumsi pertama
bahwa obyek / fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis,
struktur, bentuk dan sebagainya.
Asumsi kedua adalah determinisme (hubungan sebab-akibat). Asumsi ini
mengatakan bahwa setiap gejala ada yang menyebabkan. Berdasarkan
asumsi pertama dan kedua maka peneliti dapat memilih variabel yang
diteliti, dan mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang
lain.
Asumsi ketiga adalah bahwa suatu gejala tidak akan mengalami perubahan
dalam waktu tertentu. Kalau gejala yang diteliti itu berubah terus maka
akan sulit untuk diteliti.
Penelitian pada prinsipnya adalah untuk menjawab suatu permasalahan.
Masalah merupakan penyimpangan daripada yang seharusnya terjadi
dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Penelitian kuantitatif bertolak dari
24
25
Langkah 1
Identifikasi Masalah
Langkah 2
Studi Pendahuluan
Langkah 3
Merumuskan Masalah
Langkah 4
Merumuskan Anggapan Dasar
Langkah 4. a
Hipotesis
Langkah 5
Memilih Pendekatan
Langkah 6 a. Langkah 6 b.
Menentukan Variabel Menentukan sumber data
Langkah 7
Menyusun Instrumen Penelitian
Langkah 8
Mengumpulkan Data
Langkah 9
Analisis Data
Langkah 10
Menarik Kesimpulan
Langkah 11
Menyusun laporan
27
E. Latihan Soal-Soal
Jawablah pertanyan pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prosedur penelitian ?
2. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap kegiatan penelitian yang termasuk
dalam kelompok perencanaan !
3. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap kegiatan penelitian yang termasuk
dalam kelompok pelaksanaan !
4. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap kegiatan penelitian yang termasuk
dalam kelompok pelaporan dan publikasi !
5. Apakah tahap-tahap kegiatan penelitian tersebut dapat dirubah sesuai
dengan kemampuan ? Jelaskan jawaban saudara !
F. Kesimpulan
Salah satu syarat yang harus diikuti dalam penelitian ilmiah adalah
bahwa tahap-tahap peneltian harus dikerjakan sesuai dengan urutan yang ada.
Prosedur peneltian tersebut sudah standar dan baku, dimulai dari identifikasi
masalah, perumusan masalah sampai pada pelaporan dan pempublikasian
laporan penelitian.
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH
A. Pengantar
Tujuan utama peneltian adalah menemukan, menguji, dan
mengembangkan teori tertentu sehingga dapat memecahkan berbagai
permasalahan yang dihadapi oleh manusia beserta lingkungannya. Oleh
karena itu dalam suatu kegiatan peneltian yang pertama ada adalah masalah.
Upaya untuk menemukan akar masalah dari suatu penomena/gejala bukanlah
hal yang mudah. Pengidentifikasian masalah dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain : mengkaji secara cermat melalui teori-teori faktor-
faktor yang mungkin menjadi penyebab dari suatu gejala, mengadakan
observasi ke lokasi kejadian, bertemu dengan orang atau tokoh masyarakat
yang dapat memberikan informasi dari penomena yang miuncul, dan lain
sebagainya.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat
menyebutkan, menjelaskan, dan mengimplementasikan teknik mengadakan
pengidentifikasian masalah sehingga dapat detemukan masalah utama dari
suatu gejala/penomena yang terjadi.
D. Materi Pembahasan
1. Sumber Masalah
Mengidentifikasi dan memilih masalah penelitian adalah suatu langkah
awal dari suatu kegiatan penelitian. Bagi orang yang belum
berpengalaman meneliti, menentukan dan memilih masalah penelitian
bukanlah pekerjaan yang mudah, dan bahkan boleh dikatakan sulit.
Seringkali bahwa fenomena yang muncul kepermukaan dari suatu fakta /
realita bukan merupakan akar permasalahannya. Untuk itu diperlukan
28
29
A. Pengantar
Peneltian ilmiah adalah suatu upaya untuk mendapatkan kebenaran
melalui cara-cara dan proses tertentu yang mempunyai ciri-ciri ilmiah.
Dengan demikian, masalah penelitian harus dirumuskan secara jelas, tegas
dan memungkinkan untuk dicari jawabannya. Perumusan masalah harus
terukur, sehingga dapat diketahui apakah kesimpulan penelitian sudah
merupakan jawaban atas masalah yang ada.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat
menyebutkan, menjelaskan, serta mempraktekkan teknik-teknik untuk
merumuskan masalah penelitian dengan baik sesuai dengan kaedah-kaedah
yang ada.
D. Materi Pembahasan
1. Manfaat Perumusan Masalah
33
34
A. Pengantar
Pada dasarnya pendekatan penelitian adalah merupakan upaya peneliti
untuk memilih salah satu metode pendekatan yang dipandang paling cocok,
yaitu yang paling sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan penelitian,
dan masalah yang akan dicarikan solusinya. Pertimbangan lainnya adalah
masalah efisiensi, yaitu dengan memperhatikan keterbatasan dana, tenaga,
waktu, dan kemampuan peneliti. Dengan demikian pendekatan penelitian yang
paling baik adalah yang efektif dan efisien, yaitu pendekatan penelitian yang
dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat
sehingga dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat
menyebutkan, menjelaskan, serta menetapkan pendekatan penelitian yang
sesuai dengan jenis dan sifat penelitian.
D. Materi Pembahasan
1. Jenis-Jenis Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung
dari sudut pandangnya.
Jenis-jenis pendekatan penelitian adalah :
a. Menurut luas sempitnya pengamatan :
1) Pendekatan populasi
2) Pendekatan sampling
3) Pendekatan kasus
b. Menurut timbulnya variabel :
1) Pendekatan non eksperimen
38
39
2) Pendekatan eksperimen
c. Menurut sifat penelitian :
1) Penelitian kasus (case studies)
2) Penelitian kausal komperatif
3) Penelitian koreksi
4) Penelitian historis
d. Menurut model pengembangan / pertumbuhan :
1) One shot model; model pendekatan dengan satu kali pengumpulan
data pada suatu saat.
2) Longitudinal model; model pendekatan dengan melakukan
pengumpulan data secara berkesinambungan (time-series).
3) Cross sectional model; model pendekatan yang merupakan
kombinasi antara model a dan b.
Hampir dapat dipastikan bahwa dalam rangka memilih pendekatan
penelitian yang efektif dan efisien, pendekatan berdasarkan luas-
sempitnya pengamatan mempunyai arti yang sangat penting, dan
menjadi fokus pembahasan bab ini.
2. Populasi dan Sampel
Poplasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang
mempunyai sifat dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimplan. Jadi populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek yang menjadi seluruh pengamatan, seperti
misalnya meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
subyek.
Sedang sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan sebagai
pusat kajian atau pengamatan bila populasinya besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua populasi, maka karena keterbatasan waktu,
tenaga, kemampuan, dan dana, maka peneliti dapat menggunakan sampel.
Apa yang dipelajari dari sampel kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif ( mewakili ).
Contoh penelitian populasi adalah penelitian sensus, seperti ; penelitian
sensus penduduk, sensus perekonomian nasional, sensus pertanian, dan
sebagainya. Sedang contoh penelitian sampel, seperti : analisis persepsi
40
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = tingkat prestasi atau tingkat kelonggaran ketidak-telitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir misalnya, 10 %, 5
% dan sebagainya.
Pemakaian rumus slovin mengandung asumsi bahwa populasi
berdistribusi normal.
b. Tabel Isaac dan Michael
Adalah teknik penentuan ukuran smapel dari populasi tertentu dengan
menggunakan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael,
untuk tingkat kesalahan 1 %, 5 % dan 10 %. Rumus untuk
menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya
adalah sebagai berikut ( Sugiyono, 2005 ) :
S=
43
Dimana:
2 dengan derajat kebebasan = 1, taraf kesalahan : 1 %, 5 %
P = Q = 0,5
d = 0,05
S = jumlah sampel
N = jumlah populasi
c. Interval Taksiran
Jika ukuran populasi tidak diketahui atau sangat besar, maka
penentuan ukuran sampel dapat dilakukan dengan rumus untuk
menaksir nilai parameter rata-rata , sebagai berikut :
atau
5. Studi Kasus
Studi kasus adalah metode penelitian yang dilakukan secara mendalam
pada obyek dan lokasi tertentu, dimana kesimpulan yang didapatkan dari
penelitian studi kasus ini hanya berlaku di lokasi penelitian itu saja ( tidak
dapat digunakan untuk membuat generalisasi atas kasus yang sama pada
tempat yang lain ).
E. Latihan Soal-Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Jelaskan apa yang dijadikan dasar dalam penentuan pendekatan
penelitian!
44
A. Pengantar
Secara teoritis; variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang
atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau
satu obyek dengan obyek yang lain (Hacth dan Forkady dalam Sugiyono
2005).
Pendapat lain dari Kerlinger (1973) mengemukakkan bahwa variabel
adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya
tingkat aspirasi, penghasilan pendidikan, jenis-jenis kelamin, produktivitas
kerja dan sebagainya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan
bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat
menyebutkan, menjelaskan, menetapkan variabel penelitian, serta
menentukan pola hubungan diantara variabel penelitian tersebut.
D. Materi Pembahasan
1. Jenis-Jenis Variabel.
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya
maka jenis-jenis variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel independen; variabel ini sering disebut variabel
stimulus, predikator, antecedent, dan dalam bahasa Indonesia sering
disebut variabel bebas. Variabel independen atau bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan
variabel tersebut.
45
46
3.Kebutuha 1 Pengendalian
Kekuasaan Lingkungan Kerja.
(Power) 2 Pendekatan kerja yang
inovatif.
3 Kemampuan
penyampaian opini
secara rasional
c.
Paper; yaitu sumber data yang menyajikan informasi yang dapat
dikumpulkan dari buku-buku, dokumen, laporan dan sebagainya.
E. Latihan Soal-Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang dimaksud dengan variabel penelitian?
2. Apa perbedaan variabel dengan konsep penelitian?
3. Sebutkan dan jelaskan, jenis-jenis variabel penelitian!
4. Mengapa variabel intervening yang dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan tidak dapat diamati?
5. Mengapa dalam penelitian menggunakan pendekatan eksperimen harus
ditentukan variabel kontrol?
6. Buatlah contoh judul penelitian dan kemudian susunlah matrik jabaran
variabel, indikator, dan item!
7. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sumber informasi!
F. Kesimpulan
Landasan pokok pengidentifikasian variabel adalah teori-teori yang
relevan. Melalui kajian secara teoritis akan dapat diidentifikasi dimensi,
indikator, maupun item dari sebuah variabel. Untuk mendapatkan gambaran
yang jelas tentang variabel maka perlu dibuat matrik jabaran konsep, variabel,
dimensi, indikator, dan item. Matrik jabaran atau katagori variabel ini nanti
akan menjadi landasan menyusun instrumen atau kuesioner penelitian.
BAB VIII
PENGUMPULAN DATA
A. Pengantar
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa mengamati dan
mengumpulkan data bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Menurut
Kerlinger (1990), menyatakan bahwa mengobservasi adalah suatu istilah
umum yang mempunyai arti semua bentuk penerimaan data yang dilakukan
dengan cara merekam kejadian, menghitungnya, mengukurnya dan
mencatatnya.
Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang melelahkan dan
kadang-kadang sulit. Berjalan dari rumah mengadakan interview atau
membagi angket, belum lagi kalau orang yang dicari tidak ditemui sungguh
merupakan pekerjaan yang membosankan dan memerlukan ketahanan mental.
Sehubungan dengan hal tersebut, seorang pencacah (pengumpul data)
harus memiliki kesabaran dan ketahanan mental yang baik. Pemilihan metode
dan waktu pengumpulan data harus dipertimbangkan secara matang. Semua
ini bertujuan agar data yang terkumpul adalah data yang obyektif, valid, dan
reliabel.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat
menyebutkan, menjelaskan teknik-teknik pengumpulan data.
D. Materi Pembahasan
1. Jenis-Jenis Instrumen Pengumpulan Data
a. Penggunaan Tes
Pada dasarnya jenis data yang dapat diungkap dalam penelitian dapat
dibedakan menjadi tiga janis yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan.
Untuk mengukur ada tidaknya, serta besar–kecilnya kemampuan
obyek yang diteliti, digunakan tes.
Untuk menusia instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan dasar atau pencapaian prestasi. Untuk
49
50
b. Penggunaan Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah
laku yang digambarkan oleh obyek yang diteliti.
Pada dasarnya mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat,
tetapi juga mengadakan penilaian kedalam suatu skala bertingkat.
c. Penggunaan Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui penelusuran
buku transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, laporan yang
ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Metode ini relatif
lebih gampang jika dibandingkan dengan metode pengumpulan data
yang lainnya.
E. Latihan Soal-Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Sebutkan dan jelaskan alat-alat pengumpul data!
2. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik pengumpul data!
3. Bila penelitian mencakup pengamatan yang luas, maka teknik
pengumpulan data yang sesuai adalah? Jelaskan dengan contoh!
4. Apa keunggulan teknik pengumpul data wawancara?
5. Bolehkah dalam suatu penelitian menggunakan teknik pengumpul data
lebih dari 1 (satu), jelaskan jawaban anda!
F. Kesimpulan
Keberadaan instrumen dan teknik pengumpul data dalam penelitian
ilmiah adalah sangat penting. Artinya ketepatan dan kesesuaian penggunaan
alat pengumpul data dan teknik pengumpulannya sangat mempengaruhi
keberhasilan penelitian. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan alat dan teknik pengumpulan data, antara lain: jenis penelitian,
luas-sempitnya wilayah pengamatan, dan tingkat keragaman responden.
BAB IX
ANALISIS DATA PENELITIAN
A. Pengantar
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan
mengelompokkan data berdasarkan variabel, mengadakan tabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan ( untuk penelitian yang menggunakan hipotesis ).
Teknik analisis data untuk yang manggunakan statistik, terdapat dua
macam statistik yang digunakan untuk analisis data penelitian, yaitu statistik
deskriptif dan statistik inferensial.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat, menjelaskan
dan mengaplikasikan teknik-teknik analisis data penelitian.
D. Materi Pembahasan
52
53
½ ½
3) Uji Pihak Kanan
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi
“lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya
(Ha) berbunyi “lebih besar (>)”.
Gambar: Uji Pihak Kanan
Daerah Penolakan
Daerah Ho
Penerimaan Ho
59
Pada prinsipnya, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan jalan
mengkonsultasikan nilai pengujian hasil perhitungan dengan nilai
tabel tertentu. Jika nilai pengujian hasil perhitungan lebih besar (>)
dari nilai tabel pada taraf kesalahan tertentu, maka kesimpulannya
adalah hipotesis nol (Ho) ditolak, atau hipotesis alternatif (Ha)
diterima. Dan bila nilai pengujian hasil perhitungan lebih kecil (<)
dari nilai tabel pada tingkat kesalahan tertentu, maka kesimpulannya
hipotesis nol (Ho) diterima atau hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
4. Analisis Regresi dan Korelasi
Analisis regresi dan korelasi mempunyai hubungan yang sangat erat.
Setiap regresi pasti ada korelsinya, tetapi hububgan korelasi belum tentu
dilanjutkan dengan regresi. Analisis korelasi yang tidak dilanjutkan
dengan analisis regresi adalah korelasi antara dua variabel yang tidak
mempunyai hubungan kausal (sebab-akibat), atau hubungan fungsional.
Analisis regresi dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan
kausal atau fungsional. Untuk menetapkan kedua variabel mempunyai
hubungan kausal atau tidak maka harus berdasarkan pada teori atau konsep
tentang kedua variabel tersebut.
Hubungan antara panas dengan tingkat muai panjang, dapat dikatakan
sebagai hubungan kausal; hubungan antara kepemimpinan dengan
kepuasan kerja pegawai dapat dikatakan hubungan fungsional; hubungan
antara kupu-kupu yang datang dengan banyaknya tamu di rumah bukan
merupakan hubungan kausal maupun fungsional.
a. Analisis Regresi dan Korelasi Sederhana
Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
ataupun kausal antara satu variabel independen dengan satu variabel
dependen.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
Y1 = a + bX Rumus: 1
Dimana :
Y1 = Variabel dependen (terikat)
a = Harga Y bila X = 0 (konstan)
b = Koefisien arah (kofisien regresi), menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
variabel independen.
60
Bila b (+), maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan
X = Variabel independen (bebas)
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus :
Rumus : 2
Rumus : 3
Dimana r = Koefisien product moment antara variabel X dengan
variabel Y.
Sy = simpangan baku variabel Y
Sx = simpangan baku variabel X
Harga Sy dan Sx dapat dihitung dengan rumus :
Rumus : 4
Rumus : 5
Dimana :
Sy dan Sx = Simpangan baku
= Nilai rata-rata variabel Y ( Y/N)
Rumus : 6
Rumus : 7
Rumus : 8
61
Dimana:
X = X- = Skor rata-rata dari x
Y = Y- = Skor rata-rata sari Y
Atau :
Dimana :
X= Variabel Dependen
Y = Variabel Independen
N =Jumlah Sampel
Nilai koefisien korelasi (r) berkisar antara 0 sampai 1. menurut
Arikunto (2002); interpretasi terhadap koefisien korelasi (r) yang
diperoleh adalah sebagai berikut Tabel Interpretasi Nilai r
Uji Hipotesis
Selanjutnya nilai korelasi (r), yang menyatakan tentang tingkat
hubungan antara variabel independen terhadap dependen, harus
dilanjutkan dengan uji signifikasi (uji hipotesis), yaitu apakah
hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi. Tehnik
pengujian signifikasi ada dua yaitu :
1). Dengan menggunakan rumus statistik : t-test, sebagai berikut :
t=
Y1 = a + bx
63
b=
= 0,9132
Y = a + b1 x2 + b2x2
x2 = Kepemimpinan direktif
Dari tebel diperoleh:
Y = 170 x1Y = 737
x1 = 60 x1 x2 = 267
x2 = 40 = 406
x1Y = 1.122 = 182
................
... (4)
Persamaan ( 1 ) dikalikan 4, persamaan ( 2 ) dikalikan 1, maka :
.................
(5)
Persamaan ( 4 ) dikalikan 27, persamaan ( 5 ) dikalikan 46, maka :
Harga b2 = -0,466 dimasukkan dalam salah satu persamaan (4) atau (5).
Dalam hal ini dimasukkan ke dalam persamaan (4), maka hasilnya :
-102 = -46 b1 – 27 (-0,466)
-102 = -46b1 + 12,582
46b1 = 114,582
b1 = 11,582 : 46
= 2,4909
Hasil b1 = 2,4909, dan b2 = - 0,466, dimasukkan kedalam persamaan (1),
maka
170 = 10 a + 60 (2,4909) + 40 (-0,466)
69
170 = 10 a + 149,454-18,640
10ª = 170-149,454 + 18,640
a = 39,16 : 10 = 3,9186
Jadi pemasangan regresi ganda linier untuk dua variabel bebas
adalah :
Y1 = 3,9166 + 2,4909 X1 - 0,446X2
Dari persamaan di atas berarti bahwa produktivitas kerja pegawai (y)
akan meningkat bila kemampuan kerja pegawai ditingkatkan dan akan
turun bila kepemimpinan direktif (otokratis) ditingkatkan.
Jadi bila kemampuan pegawai (1) ditingkatkan menjadi 10, dan
juga tingkat kepemimpinan direktif (2) ditingkatkan menjadi 10, maka
produktivitas kerja pegawai dapat diramalkan menjadi :
Y1 = 3,9166 + 2,4909 (10) - 0,446 (10)
= 3,9166 + 24,909 - 4,46
= 24,1676
c. Analisis Korelasi Linier Berganda
Untuk mengetahui kuat-lemahnya hubungan atau pengaruh variabel
bebas (minimal dua variabel bebas) terhadap variabel terikat dapat
dihitung dengan menggunakan rumus korelasi linier ganda sebagai
berikut :
Ry 12 =
Dimana :
F = Nilai F hitung yang akan dikonsultasikan dengan tabel F pada taraf
kesalahan () tertentu (1%, 5%, 10% )
R2 = Koefisien Korelasi Ganda
k = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
Nilai F yang diperoleh dari hasil perhitungan akan dikonsultasikan
dengan nilai tabel F dengan didasarkan pada derajad kebebasan (dk)
pembilang = k dan derajad kebebasan (dk) penyebut = (n-k-1), dan pada
taraf kesalahan () tertentu.
c.Analisis Korelasi Parsial
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan
variabel independen dengan variabel dependen dimana salah satu
variabel independennya dikendalikan (dianggap tetap atau konstan).
Analisis Korelasi Parsial, dimana X2 = tetap.
rp = korelasi parsial
n = jumlah sampel
t = t hitung yang harus dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf
kesalahan () tertentu
angka : 3 = karena ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
d. Uji Asumsi Klasika
Pada bagian awal dari pembahasan bab ini sudah dijelaskan bahwa dalam
analisis statistika parametris, dimana datanya bersifat interval atau ratio,
maka sebelum analisis tersebut dilakukan harus terpenuhinya beberapa
asumsi klasik, antara lain:
71
1. Uji Normalitas
2. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Syarat dari penggunaan rumus statistika
parametris (regresi, korelasi) adalah datanya harus berdistribusi normal.
Teknik pengujiannya dapat dilakukan dengan banyak cara antara lain
dengan menggunakan diagram pencar (scetter plott) dan analisis Chi-
kwadrat.
3. Uji Homoginitas
Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada
sampel perlu kiranya melakukan pengujian terhadap kesamaan
(homoginitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi
sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.
Pengujian homoginitas sampel menjadi sangat penting apabila peneliti
bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitian yang data
penelitiannya diambil dari kelompok-kelompok terpisah yang berasal
dari satu populas. Teknik pengujian homoginiitas salah satunya dapat
menggunakan Test Bartleth. Dalam menguji homoginitas, pengujian
didasarkan atas asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh
sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel tersebut
cukup homogen.
4. Uji Linieritas
Uji linieritas dapat dilakukan dengan menggunakan diagram pencar
(scetter plott) antara variabel bebas (independent) dengan variabel
terikat (dependent) secara berpasangan.
Uji linieritas bertujuan untuk memastikan, apakah hubungan antara dua
variabel merupakan hubungan linier (membentuk garis lurus).
E. Latihan Soal Soal
1. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap kegiatan dalam aktivitas analisis
data!
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis teknik analisis yang ada!
3. Jelaskan dengan menggunakan contoh, jenis penelitian yang
menggunakan teknik analisis stastistik deskriptif!
72
BAB X
MENYUSUN LAPORAN PENELITIAN
A. Pengantar.
Menyusun laporan penelitian merupakan aktivitas terakhir dari proses
penelitian. Dalam hal ini akan dibahas penyusunan laporan dari segi
pengetikan, ukuran kertas, tehnik kutipan dan lain-lain, karena ketentuan ini
73
C. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Obyek Penelitian
B. Populasi dan Sampel Penelitian
C. Defenisi Operasional Variabel
D. Skala Pengukuran Variabel
E. Data Penelitian
1. Jenis Data
2. Sumber Data
3. Tehnik Pengumpulan Data
F. Tehnik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Instrument Penelitian
Hasil Pengujian Validitas Dan Relabilitas
Data Mentah
Hasil Analisis Data
Lain-lain
2. Hubungan Antar Bab
Bab-bab dalam kerangka laporan tersebut memiliki hubungan yang erat
antara yang satu dengan yang lainnya. Hal-hal yang berkaitan erat dalam
kerangka laporan penelitian dapat digambarkan seperti berikut :
77
78