Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DESAIN PENELITIAN KUANTITATIF

Disusun Oleh:
Destia Fara Aulia (2113021016)
Ilman Mubarok (2153021006)
Maurizi Adhe Mayro (2113021060)
Putri Ayu Kusuma Wardani (2113021026)

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Matematika


Dosen Pengampu : Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd.
Mella Triana, S.Pd., M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah
SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan makalah ini.
Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi
kami, dosen pembimbing kami, Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., Ibu Mella Triana,
S.Pd., M.Pd. dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami
dalam berbagai hal. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Bandarlampung, 26 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3. Tujuan................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1. Pengertian Hipotesis...........................................................................................3
2.2. Jenis-Jenis Hipotesis..........................................................................................3
2.3. Syarat Hipotesis.................................................................................................8
BAB III............................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan......................................................................................................10
3.2. Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan zaman pada abad-21 yang begitu pesat seperti saat ini
menuntut seseorang memiliki keahlian-keahlian untuk bersaing dalam
perkembangan intelektual manusia. Banyak sekali pengetahuan yang perlu
untuk dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat
dimanfaatkan bagi kemaslahatan manusia. Berbagai metode digunakan untuk
mengembangkan pengetahuan atau mencari pengetahuan baru. Salah satu cara
untuk mengembangkan pengetahuan ini adalah melalui penelitian.

Penelitian yang bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah


diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-
dalil tersebut. Maka penelitian sebagai pencarian pengetahuan dan
pemberiartian yang terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga
merupakan percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu
yang baru.

Dalam melakukan penelitian, salah satu hal yang paling penting adalah
membuat desain atau rancangan penelitian. Bagi peneliti, desain penelitian
ibarat peta jalan yang secara tepat dan tepat mengarahkan proses penelitian
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan menentukan arahnya.

Suatu rancangan penelitian mengungkapkan baik struktur masalah penelitian


maupun rencana penelitian yang akan digunakan untuk memperoleh petunjuk
empiris mengenai relasi atau hubungan dalam masalah tersebut. Desain
penelitian disusun dan dilakukan dengan penuh perhitungan agar dapat
mengasilkan petunjuk empiris yang kuat relevansinya dengan masalah
penelitian yang ada.

1
Tanpa desain yang baik, peneliti tidak dapat melakukan penelitian dengan baik
karena tidak memiliki petunjuk yang jelas. Manfaat desain penelitian
dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian karena dapat
dijadikan pedoman pelaksanaan proses penelitian.

Mengingat pentingnya desain dalam sebuah penelitian, maka pada makalah


ini kami akan mencoba memaparkan desain penelitian kuantitatif untuk
memudahkan proses pembelajaran desain penelitian di masa mendatang.

1.2 Rumusan Masalah


Adapan rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan ?
2. Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif deskriptif ?
3. Apa saja tahap-tahap dalam penelitian kuantitatif deskriptif ?
4. Apa saja ciri-ciri penelitian kuantitatif deskriptif ?
5. Apa saja jenis-jenis penelitian kuantitatif deskriptif ?

1.3 Tujuan
Adapan tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa itu
2. Mengetahui apa itu definisi dari penelitian kuantitatif deskriptif.
3. Mengetahui apa saja tahap-tahap dalam penelitian kuantitatif deskriptif.
4. Mengetahui apa saja ciri-ciri penelitian kuantitatif deskriptif.
5. Mengetahui apa saja jenis-jenis penelitian kuantitatif deskriptif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Desain Deskriptif


2.1.1 Pengertian Penelitian Kuantitatif Deskriptif

Menurut Sugiyono (2013: 13) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan


sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut Wallace dalam Susanti (2013: 135) penelitian kuantitatif adalah
penelitan yang melibatkan lima komponen informasi ilmiah, yaitu teori,
hipotesis, observasi, generalisasi empiris, dan penerimaan atau penolakan
hipotesis. Selain itu, mengandalkan adanya populasi dan teknik penarikan
sampel, menggunakan kuesioner untuk pengumpulan datanya,
mengemukakan variabel-variabel penelitian dalam analisis datanya, dan
berupaya menghasilkan kesimpulan secara umum, baik yang berlau untuk
populasi dan/ atau sampel yang diteliti.

Adapun pengertian deskriptif menurut Sugiyono (2013: 29) adalah metode


yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap
objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul
sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku umum.

Menurut Arikunto (2010) penelitian deskriptif tidak memiliki kekuatan untuk


mengontrol hal-hal yang sementara terjadi, dan hanya dapat mengukur apa
yang ada (exists). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala

3
yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
dilakukan.

Tujuan Penelitian Deskriptif adalah menggambarkan karakteristik atau


perilaku suatu populasi dengan cara yang sistematis dan akurat. Biasanya,
Penelitian deskriptif tidak didesain untuk menguji hipotesis, tetapi lebih pada
upaya menyediakan informasi seputar karakter fisik, sosial, perilaku,
ekonomi, atau psikologi dari sekelompok orang.

Jenis Penelitian deskriptif yang biasa diterapkan adalah: (1) Penelitian survey,
(2) Penelitian demografis, dan (3) Penelitian epidemiologis.

2.1.2 Tahap-tahap Penelitian Kuantitatif Deskriptif


Menurut Sutinah (2013) Penelitian kuantitatif dapat dilakukan dalam lima
tahap. Tahap-tahap tersebut dilakukan secara konsisten.

1. Pemaparan latar belakang


2. Perumusan masalah penelitian
3. Mengemukakan tujuan penelitian
4. Mengemukakan teori yang digunakan dalam penelitian
5. Mengemukakan metodologi penelitian yang digunakan

Menurut Suryabrata (2014) langkah-langkah pokok pada penelitian deskriptif


adalah sebagai berikut.

1. Defnisikan dengan jelas dan spesifik tujuan yang akan dicapai. Fakta-fakta
dan sifat-sifat apa yang perlu diketemukan?
2. Rancangkan cara pendekatannya! Bagaimana kiranya data akan
dikumpulkan? Bagaimana caranya menentukkan sampelnya untuk
menjamin supaya sampel representative bagi populasinya? Alat atau
teknik observasi apa yang tersedia atau perlu dibuat? Apakah metode
pengumpulan data itu perlu ditryoutkan? Apakah para pengumpul data
perlu dilatih terlebih dahulu?
3. Kumpulkan data
4. Susun laporan

4
Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian kuantitatif deskriptif mempunyai
tahap-tahap yaitu, (1) Pemaparan latar belakang, (2) Perumusan masalah
penelitian, (3) Mengemukakan tujuan penelitian, (4) Mengemukakan teori
penelitian, (5) Mengemukakan metodologi penelitian yang digunakan, (6)
Kumpulkan data, (7) Susun laporan dengan cara menggambarkan
karakteristik atau perilaku suatu populasi dengan cara yang sistematis dan
akurat.

2.1.3 Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif Deskriptif


Menurut Purwanto (2012) pendekatan kuantitatif dalam ilmu psikologi dan
pendidikan mempunyai beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut.

1. Pengaruh metode penelitian alam


2. Bersifat behavioristik-mekanistik-empirik
3. Memberikan perhatian pada hasil (produk)
4. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan umum, hokum atau
prinsip yang bersifat umum
5. Kualitas diubah menjadi kuantitas
6. Konfirmasi teori
7. Menjunjung tinggi objektivitas
8. Desain penelitian yang ketat dan permanen

Menurut Suryabrata (2014) penelitian deskriptif mempunyai beberapa ciri-ciri


sebagai berikut.

1. Tidak menerangkan saling hubungan , mentest hipotesis, membuat


ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi
2. Mencari informasi faktual yang mendetail
3. Untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang
berlangsung
4. Untuk membuat komparasi dan evaluasi

2.1.4 Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif Deskriptif

5
Furchan (2004: 448-465) menjelaskan beberapa jenis penelitian deskriptif
sebagai berikut.

1. Survey Pendidikan
a. Mengungkap jawaban pertanyaan tentang apa, bagaimana, berapa dan
bukan pertanyaan mengapa. Jumlah siswa, guru, pendapat, persepsi, sikap,
prestasi, motivasi dan lain sebagainya.
b. Tujuannya untuk memperoleh penjelasan tentang kondisi dan praktek
penyelenggaraan pendidikan sebagaimana adanya berdasarkan kenyataan
yang dihadapi termasuk perumusan kebijakan pendidikan dan bukan untuk
pengembangan ilmu pendidikan.
c. Perumusan masalah dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
penelitian dan bukan hipotesis penelitian.
d. Umumnya meneliti variabel-variabel lepas.
e. Dilakukan terhadap sekelompok subyek/obyek penelitian dalam jumlah
yang relatif besar dalam waktu yang bersamaan → sensus.
f. Data yang dikumpulkan relatif terbatas.
g. Umumnya menggunakan instrumen penelitian teknik angket.
h. Teknik pengolahan data umumnya persentase

2. Studi Kasus
a. Penelaahan secara intensif terhadap seorang/sekelompok individu yang
dipandang mengalami kasus tertentu. Misal: ATG yang mampu mengingat
berita dengan cepat; kesurupan masal, gagal dalam belajar, tidak
bersosialisasi, siswa yang paling disukai teman-temannya atau sebaliknya,
self-concept ATG dan sebagainya.
b. Analisisnya mendalam (mengungkap semua variabel yang menyebabkan
terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek yang mempengaruhi kasus.
c. Tekanannya pada pertanyaan mengapa individu berperilaku demikian,
bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi itu, dan pengaruhnya terhadap
lingkungannya, tidak untuk menguji hipotesis namun dapat menghasilkan
hipotesis yang dapat diuji lebih lanjut.

6
d. Perumusan masalah dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
penelitian.
e. Data diperoleh dari berbagai sumber yang terkait dengan kasus yang
diteliti.
f. Teknik pengumpulan data sangat komprehensif → observasi, wawancara,
analisis dokumenter, dan atau tes terhadap sampel penelitian bersifat
purposif.
g. Mengisyaratkan pada penelitian kualitatif → analisis kualitatif.

3. Studi Perkembangan.

Dalam penelitian studi perkembangan yaitu kita mempelajari karakteristik


individu (seorang atau sekelompok) dan bagaimana karakteristik itu berubah
dalam pertumbuhannya dalam kurun waktu tertentu.

Misalnya: perkembangan kognitif, emosi, sosial, bahasa, dan kepribadian


individu. Ada dua teknik yang dapat digunakan yaitu studi longitudinal dan
studi cross sectional. Studi Longitudinal adalah Metode jangka panjang yang
menggunakan subyek yang tetap untuk mengetahui perkembangannya dalam
kurun waktu yang relatif lama. Peneliti harus mengetahui kondisi awal
subyek terlebih dahulu. Misalnya: Peneliti ingin mengetahui keterampilan
berbahasa tulisan siswa SD yaitu peneliti melakukan hal-hal berikut:

a. Peneliti mengukur keterampilan berbahasa siswa SD kelas 1pada sekolah


tertentu untuk mengetahui kondisi awal.
b. Peneliti mempelajari keterampilan tersebut dan keterampilan tersebut
diukur kembali setiap tahun di kelas-kelas berikutnya untuk melihat
perkembangan pada subyek penelitian.
c. Sehingga peneliti dapat melihat perubahan dan perkembangan
keterampilan dalam jangka waktu tertentu untuk kelompok tertentu

4. Studi cross sectional

Dilaksanakan dalam jangka waktu yang relatif pendek untuk mempelajari


individu yang berbeda taraf umurnya dalam titik waktu yang sama. Misal:

7
mempelajari keterampilan berbahasa pada siswa SD yang dilakukan pada
siswa di setiap kelas (1 -6) dan pada titik dan kurun waktu tertentu diukur
keterampilannya. Kemudian hasil pengukuran dibandingkan untuk setiap
kelas yang berbeda tadi. Perbedaan dari subyek tiap kelas merupakan dasar
dalam menarik kesimpulan tentang pertumbuhan dan perkembangan
keterampilan tersebut

5. Studi Tindak Lanjut

Penelitian yang diarahkan untuk menindak lanjuti hasil penelitian sebelumnya


yang dilakukan sebagai umpan balik. Mempelajari perkembangan dan
perubahan subyek setelah subyek diberi perlakuan tertentu dalam kurun
waktu tertentu sampai selesai. Subyek terlebih dahulu mendapat perlakuan
khusus sampai selesai, kemudian dilanjutkan bagaimana pengaruhnya
terhadap perkembangan subyek.

Contoh Studi Tindak Lanjut:

a. Sebelumnya subyek diberikan pengajaran dengan sistem modul selama


kurun waktu tertentu sampai selesai.
b. Pada tahun berikutnya subyek diukur kemampuan cara belajar dan hasil
atau kemampuan tertentu yang diharapkan dari pengajaran modul tersebut
(kemampuan belajar mandiri).
c. Hasilnya dibandingkan dengan siswa yang lain yang tidak memperoleh
pengajaran modul, maka perbedaan yang ditunjukkan merupakan efek atau
akibat perlakuan pengajaran modul

6. Studi Kecenderungan

Bersifat prediktif dan meramalkan keadaan masa depan berdasarkan keadaan,


gejala yang ada pada masa lalu dan saat sekarang. Merupakan perpaduan
antara metode sejarah, dokumenter, dan survey. Digunakan untuk
memperkirakan kemungkinan munculnya suatu gejala berdasarkan gejala lain
yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya. Dapat digunakan untuk
membuat perencanaan tertentu dalam PLB. Misalnya: Memperkirakan

8
kemungkinan keberhasilan siswa dalam bidang studi tertentu berdasarkan
pada hasil tes inteligensi yang diperoleh siswa yang bersangkutan.

Cenderung menggunakan pendekatan longitudinal: Pengolahan dapat


menggunakan analisis regresi atau standar error estimasi. Sebagaimana teknik
korelasi, prediksi penafsiran hasil analisis statistik didasarkan pada koefisien
yang diperoleh yaitu untuk mengetahui apakah munculnya suatu gejala itu
ada hubungannya dengan gejala lain, dan sampai seberapa besar derajat
hubungan itu.

Dalam bidang Psikologi dan Pendidikan digunakan terutama untuk:

a. Membuat perkiraan suatu atribut (sifat-ciri) dari atribut lain. Misalnya


memperkirakan munculnya tindakan kriminal dari tingkat pengetahuan
remaja tentang seks.
b. Membuat perkiraan terhadap suatu pengukuran dari satu atribut. Misalnya
memperkirakan hasil yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok
siswa pada suatu bidang tertentu dari status ekonomi sosial siswa yang
bersangkutan.
c. Membuat perkiraan terhadap pengukuran dari pengukuran. Misalnya
memperkirakan skor tes hasil belajar dari skor tes bakat

7. Studi Korelasional

Mempelajari hubungan dua variabel atau lebih yaitu sejauh mana variabel
yang satu berhubungan dengan variabel yang lainnya. Derajat hubungan
variabel-variabel dinyatakan dalam indeks “koefisien korelasi yaitu bilangan
biasa yang bergerak antara -1 sampai dengan +1 yang tidak dapat ditafsirkan
menjadi persen. Studi ini menuntut adanya hipotesis yang mana peneliti
menduga dan mengharapkan terdapatnya hubungan diantara variabel-variabel
yang ditelitinya. Hipotesis yang diuji didasarkan atas teori yang telah ada.

9
Arikunto, S. (2010). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Furchan, A. (2004). Pengantar penelitian dalam pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Leary, M. R., Tambor, E. S., Terdal, S. K., & Downs, D. L. (1995). Self-esteem as

an interpersonal monitor: The sociometer hypothesis. Journal of personality

and social psychology, 68 (3), 518.

Purwanto. 2012. Metodologi penelitian kuantitatif untuk psikologi dan

pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Savela, T. (2017). The advantages and disadvantages of quantitative methods in

schoolscape research. An International Research Journal (Linguistics and

Education), 649, 11 doi: 10.1016/j.linged.2017.09.004

Scott W. VanderStoep and Deirdre J. Johnston, Research Methods for Everyday

Life: Blending Qualitative and Quantitative Approaches (San Fransisco: John

Wiley & Sons, 2009)

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.CV

10

Anda mungkin juga menyukai