METODOLOGI PENELITIAN
“ANALISIS DESKRIPTIF”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas izin dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Analisis Deskriptif”
ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam kami hantarkan kepada Junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Dan saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Hj. Sri Rahayu, S.E.,
MSA., Ak, CA. sebagai dosen pada mata kuliah Metologi Penelitian.
Pada penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan
kekurangan yang kami sajikan, baik itu yang berkaitan dengan pemaparan materi dan cara
kami menulis. Namun, ini adalah hasil yang telah kami lakukan sendiri dan kami telah
berusaha semaksimal mungkin.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi
kami dan kepada para pembaca yang budiman. Kritik dan saran dari pembaca sangat
membantu kami dalam membangun tulisan yang lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
3.1 Kesimpulan................................................................................................................20
3.2 Saran..........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
1
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis deskriptif menurut (Sugiono: 2009; 29) adalah suatu metode yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Pada
makalah ini akan dibahas lebih lengkap mengenai materi analisis deskriptif.
2
1.3 Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
3. Pekerjaan peneliti bukan saja memberika gambaran terhadap fenomena-
fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis, membuat
prediksi, serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah.
a. Metode Survei
5
5. Survei pendapat umum (public oppinion survey)
6
Menurut Bogdan dan Bikien (1982) merupakan pengujian secara rinci
terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan
dokumen atau satu peristiwa tertentu.
Tidak berbeda jauh, Creswell (2007) juga membagi penelitian studi kasus
menjadi 3 jenis. Dalam penelitian studi kasus tentunya terdapat langkah-
langkahnya. Menurut Yin (1994), terdapat langkah-langkah dalam melakukan
penelitian studi kasus yakni secara singkat seperti di bawah ini :
Dalam langkah kedua ini terdapat tiga langkah yakni : (1) penentuan
teknik pengumpulan data, (2) penyebaran alat pengumpulan data, dan (3)
penganalisisan bukti studi kasus yang terkumpul.
7
Tahap ini merupakan tahap akhir dari setiap penelitian sebagai upaya
melaporkan hasil penelitiannya kepada semua orang. Nazir (1988:68)
mengemukakan bahwa langkah-langkah pokok dalam meneliti kasus adalah
sebagai berikut :
4. Kumpulkan data.
8
dampak dari tindakannya. Menurut Grundy dan Kemmis (1990:322)
mengemukakan bahwa penelitian tindakan memiliki dua tujuan pokok, yaitu
meningkatkan (improve) dan melibatkan (involve). Maksudnya, penelitian
tindakan bertujuan meningkatkan bidang praktik, meningkatkan pemahaman
praktik yang dilakukan oleh praktisi, dan meningkatkan situasi tempat praktik
dilaksanakan. Penelitian tindakan juga berusaha melibatkan pihak-pihak terkait,
jika penelitian tindakan dilaksanakan di sekolah, maka pihak terkait antara lain
adalah kepala sekolah, guru, siswa, karyawan, dan orang tua siswa. Penelitian ini
sering digunakan oleh para peneliti di bidang pendidikan yang sering disebut
sebagai penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).
Dari gambar tersebut dapat kita ketahui bahwa model di atas merupakan
model siklus yang akan selalu berputar. Di awali oleh langkah perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Bilamana peneliti belum puas dengan
hasil yang diperoleh, maka dapat dilanjutkan pada siklus yang kedua, ketiga, dan
seterusnya dengan langkah-langkah yang sama sampai peneliti tersebut puas
dengan hasil yang diperoleh.
f. Penelitian Perpustakaan
9
penelitian perpustakaan adalah untuk mengumpulkan data dan informasi dengan
bantuan bermacam-macam material yang ada di perpustakaan, hasilnya dijadikan
fungsi dasar dan alat utama bagi praktek penelitian di lapangan.
g. Penelitian Komparatif
1. jika sukar diadakan kontrol terhadap salah satu faktor yang ingin diketahui
atau diselidiki hubungan sebab akibatnya.
Dengan adanya teknik yang lebih mutakhir serta alat statistik yang lebih
maju, membuat penelitian komparatif dapat mengadakan estimasi terhadap
parameter-parameter hubungan kausal secara lebih efektif.
10
Ada kalanya dua atau lebih faktor memperlihatkan adanya hubungan,
tetapi belum tentu bahwa hubungan yang diperlihatkan adalah hubungan sebab
akibat.
Kriteria Umum
11
1. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.
2. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum.
3. Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan
opini.
5. Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian
dilakukan.
6. Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan baik dalam
mengumpulkan data maupun dalam menganalisa data serta studi kepustakaan
yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka
teoritis yang digunakan, jika kerangka teoritis untuk itu telah dikembangkan
Kriteria Khusus
3. Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu tidak ada kontrol terhadap
variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manipulasi terhadap
variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.
12
5. menentukan kerangka berfikir dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis
penelitian.
3. Memberikan limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian
deskriptif tersebut akan dilaksanakan. Termasuk di dalamnya daerah geografis
di mana penelitian akan dilakukan, batasan-batasan kronologis, ukuran tentang
dalam dangkal serta sebarapa utuh daerah penelitian tersebut akan dijangkau.
4. Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu
dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian
diturunkan dalam bentuk hipotesa-hipotesa untuk diverifikasikan. Bagi ilmu
sosial yang telah berkembang baik, maka kerangka analisa dapat dijabarkan
dalam bentuk-bentuk model matematika.
13
8. Membuat tabulasi serta analisa statistik dilakukan terhadap data yang telah
dikumpulkan. Kurangi penggunaan statistik sampai kepada batas-batas yang
dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran sepadan.
Perbedaan pandang tersebut, salah satu diantaranya bila dilihat dari aspek
bagaimana proses pengumpulan data dalam penelitian deskriptif dilakukan oleh
peneliti.
14
Dalam penelitian self-report ini peneliti dianjurkan menggunakan teknik
observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat
kegiatannya dalam situasi yang alami. Tujuan observasi langsung adalah untuk
mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain
untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan
lain seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama
untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan.
Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report
adalah bahwa dalam menggunakan metode observasi dan melakukan wawancara,
para peneliti harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data
yang maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan self-report dapat
dilihat dalam laporan tentang Studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha
Kecil dan Menengah.
Studi banding tentang Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan
Menengah ini mempunyai 5 tujuan penting, yaitu :
15
Penelitian studi banding ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan self-report. Tempat penelitian adalah lembaga tinggi departemen
Perdagangan dan Industri dan lembaga lain yang menangani pertumbuhan dan
perkembangan usaha kecil dan menengah. Lembaga-lembaga lain tersebut
termasuk Kantor Biro Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (BSMD),
Kantor Technology Livelihood Resource Center (TLRC), Colombo Plan Staff
College (CPSC), dan Technology University of Philippines (TUP). Subjek
penelitiannya adalah narasumber yang memiliki informasi yang diperlukan dan
mereka yang berhasrat dan bersedia bekerja sama dalam memberikan informasi.
Studi banding ini mempunyai hasil yang dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu lembaga pengelolaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan
menengah. Yang berkaitan dengan Lembaga Pengelola UKM diantaranya adalah
termasuk :
3. Ada enam lembaga tinggi negara dan beberapa kantor yang relevan dengan
macam-macam kegiatan bisnis sebagai tempat pendaftaran.
16
nasional dan otoritas pengembangan dan semua Bank Central Filipina baik
tingkat nasional, regional, dan provinsi.
17
c. Studi Kelanjutan (Follow-up Study)
18
• "bintang" diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para
anggotanya
• "terisolasi" diberikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para
anggota dalam kelompok
• "klik" diberikan kepada kelompok kecil anggota yang saling memilih masing
orang dalam kelompoknya
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
http://adityaleksmana14.blogspot.com/2013/04/penjelasan-metode-penelitian-
deskriptif.html?m=1 (diakses pada tanggal 10 November 2020)
21