Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Hatta W

C1C018067
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH R-009

RESUME BAB 7
AKUNTANSI BELANJA & AKUNTANSI BEBAN (BASIS AKRUAL)

1. DEFINSI BELANJA DAN BEBAN


1.1 Basis Kas (untuk Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran/LRA)

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. (PSAP No.2, Paragraf 7)

1.2 Basis Akrual (untuk Penyusunan Laporan Operasional/LO)

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban. (PSAP No. 12, Paragraf 8)

2. PENGAKUAN BELANJA DAN BEBAN


2.1 Basis Kas

Belanja diakui saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengakuannya terjadi saat pertanggung jawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Dalam hal
badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang
mengatur mengenai badan layanan umum. (PSAP No.2, Paragraf 31-33)

2.2 Basis Akrual

Beban diakui saat timbulnya kewajiban terjadinya konsumsi aset, terjadinya penurunan
manfaat ekonomi atau potensi jasa. (PSAP No. 12, Pargraf 32)
3. PENGUKURAN BELANJA & BEBAN
3.1 Basis Kas

Belanja diukur berdasarkan pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/daerah yang
digunakan untuk belanja. (PSAP No. 2, Paragraf 31). Pada umunya ditandai dengan
diterbitkannya SP2LD-LS

3.2 Basis Akrual

Beban diukur berdasarkan (1) besaran timbulnya kewajiban, Contohnya Ketika


pemerintah daerah belum membayar kenaikan gaji pegawai, sedangkan SK Kenaikan
pegawai telah terbit. (2) besaran konsumsi aset Contoj Ketika rumah sakit telah
menggunakan persedian obat-obatan untuk melayani pasien, dan (3) besarnya penurunan
manfaat ekonomi / potensi jasa. (PSAP No. 12, Paragraf 32)

4. PERLAKUAN AKUNTANSI
4.1 Saldo Normal Rekening Belanja dan Beban

Saldo Normal Rekening buku besar belanja & beban adalah saldo debut, artinya rekening
akan bertambah dengan transaksi yang mendebitnya, begitupun sebaliknya.

4.2 Pencatatan Akuntansi

Terdiri dari 2 Kali pencatatan, yaitu untuk penyusunan LO & LRA. Untuk penyusunan
LO, Perlakuannya adalah beban bertambah di sisi debit, kas berkurang di sisi kredit,
Begitupun LRA yang membedakan hanya belanja di debit.

4.3 Akuntansi Belanja Pegawai

Belanja Pegawai khususnya Belanja Gaji & Tunjangan diawali saat bendahara
pengeluaran menerima SP2D-LS Gaji. Analisis Kas transaksinya yaitu Kas bertambah di sisi
debit, R/K PKD bertambah di sisi kredit. Pencatatan belanja adalah sebesar nilai brutonya.
4.4 Belanja Barang & Jasa

Terdaapat dua pencatatan yaitu untuk keperluan penyusunan LO & LRA, Pencatatan
dilakukan saat bendahara pengeluaran membeli barang & jasa. Pencatatan pembelian untuk
Lo adalah persedian bertambah di debit, Kas bendahara berkurang di Kredit.

4.5 Belanja Modal

Pencatatan transaksi ini untuk keperluan LO adalah aset bertambah di Debit, Kas
bendahara berkurang di kredit/. Untuk penyusunan LRA, Belanja Modal bertambah di Debit,
Kas di Bendahara berkurang di kredit.

4.6 Belanja Tidak langsung Non Belanja Pegawai

Pencatatannya meliputi belanja bunga, subsidi, hibah, belanja bantuan sosial & belanja
tidak terduga hanya terdapat di SKPKS.

5. PENGUNGKAPAN
5.1 Basis Kas

Belanja disajikan berdasarkan jenis belanja dalam LRA & Rinciannya disajikan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan. Belanja disajikan dalam laporan realisasi anggran sesuai
klasifikasi anggaran.

5.2 Basis Akrual

Beban disajikan berdasarkan jenis beban dalam LO & Rinciannya di Catatan Atas
Laporan Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai