Kelompok 10
Nanda Putut Anugrah (1114000216)
Fitria Rahma (11160000184)
Novia Suci Lestari (11160000215)
Nurmayanti (11160000216)
1. Definisi Beban dan Belanja
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban dan Belanja gaji dicatat jumlah brutonya, yaitu nilai sebelum
potongan-potongan. Berbagai potongan atas gaji dan tunjangan tidak
dicatat oleh PPK-SKPD, karena akan dicatat oleh Fungsi Akuntansi PPKD.
Akuntansi Belanja SKPD
Jika pada akhir tahun masih ada sisa uang persediaan (UP), sisa UP
tersebut harus disetorkan kembali ke Kasda setelah tahun anggaran
berjalan berakhir, biasanya paling telambat pada akhir tahun anggaran.
Menurut sudut pandang SKPD, jika terjadi penyetoran uang sisa UP, berarti
uang yang ada di Bendahara Pengeluaran berkurang sehingga akun Kas
di Bendahara Pengeluaran dikredit sebesar setoran. Semnetara
kepentingan BUD di SKPD Dinas Kesehatan berkurang sehingga akun RK-
PPKD didebit.
Misalkan pada 30 Desember 2009, bendahara pengeluaran SKPD
menyetorkan setoran sisa UP sebesar Rp.1.500.000,00, maka berdasarkan
STS (surat tanda setor) penyetoran sisa UP tersebut, dibuat jurnal SKPD Dinas
Pendidikan sebagai berikut :
BUD akan mendebit akun Kas di Kasda dan mengkredit akun RKSKPD Dinas
Pendidikan sebesar Rp.1.500.000,00.
B. Akuntansi untuk pembayaran dari dana
TU (Tambah Uang)
Apabila di dalam suatu bulan terdapat kegiatan yang membutuhkan
pembayaran jumlah belanja cukup besar dan jumlah UP dianggap tidak
memadai, maka SKPD dapat mengajukan tambahan uang persediaan (TU).
Untuk itu, bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu dapat
mengajukan SPP TU kepada PA/KPA melalui PPK SKPD untuk diverifikasi terlebih
dahulu.
Selanjutnya, apabila persyaratan pengajuan TU telah dipenuhi, PPK SKPD
menyiapkan SPM TU untuk ditandatangani oleh PA/KPA. SPM TU kemudian
diajukan ke BUD, dan apabila persyaratan telah terpenuhi, kuasa BUD
menerbitkan SP2D TU. Perbedaan utama antara UP dengan TU terletak pada
ada tidaknya penggantian dana.
Pada UP, jika UP telah hampir habis, SKPD dapat miminta penggantian uang,
tetapi pada Tambahan Uang (TU), penggantian ini tidak ada oleh karena itu
akuntansi untuk TU hanya terdiri dari akuntansi waktu menerima TU dan
akuntansi untuk menyetorkan sisa TU. Sementara itu akuntansi untuk
penggantian dana tidak ada dalam TU.
c. Akuntansi untuk pembayaran langsung
Dalam pelaksanaan APBD diatur mekanisme pembayaran. Lazimnya
diatur mengenai jenis belanja apa dan/atau pada jumlah berapa
pembayaran belanja itu harus dilakukan secara langsung oleh BUD
kepada rekanan/penyedia barang dan jasa (mekanisme pembayaran
langsung/LS) dan yang dilakukan melalui bendahara pengeluaran.
Belanja yang biasanya dibayar secara LS adalah belanja tidak langsung
seperti belanja gaji dan tunjangan, belanja subsidi, belanja bunga utang
dan belanja tidak langsung lainnya. Di samping itu, belanja langsung
tertentu seperti belanja modal dan/atau belanja langsung lainnya yang
jumlahnya relatif besar (diatur dengan peraturan kepala daerah) harus
dibayar secara LS. Setiap pembayaran tentu diawali dengan pengajuan
SPP–SPM dan akhirnya diterbitkan SP2D.
Misalkan, Dinas Pendidikan menerima SP2D LS untuk belanja modal
komputer sebesar Rp 55.000.000,00, jurnal yang dibuat oleh SKPD Dinas
Pendidikan adalah:
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/Daftar
2 Gaji/Dokumen 9.1.1.01.01 Beban Gaji Pokok 5.000.000
Januari
yang 3.1.3.01.01
2015 RK PPKD 5.000.000
dipersamakan
Jurnal LRA
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/Daftar
2 Gaji/Dokumen 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 5.000.000
Januari Estimasi Perubahan
yang 0.0.0.00.00
2015 SAL 5.000.000
dipersamakan
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/Daftar
2 Gaji/Dokumen 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok PNS 5.000.000
Januari
yang 0.0.0.00.00 Estimasi Perubahan
2015 SAL 5.000.000
dipersamakan
Jika Beban dan Belanja pegawai pada tanggal yang sama yang mana pembayarannya
melalui mekanisme LS sebesar Rp5.000.000,00 serta pembayaran ditransfer ke
Rekening Bendahara Pengeluaran kemudian oleh bendahara pengeluaran melakukan
pembayaran ke masing-masing PNS. Berdasarkan SP2D LS beban dan belanja
pegawai, PPK-SKPD akan melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/Daftar
2 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok PNS 5.000.000
Gaji/Dokumen
Januari yang
2015 Estimasi Perubahan
dipersamakan 0.0.0.00.00 SAL 5.000.000
Pada Tanggal 6 Januari 2015 Beban dan Belanja pegawai (misalnya untuk pembayaran
lembur) SKPD Mattirobulu yang pembayarannya melalui mekanisme UP/GU/TU
sebesar Rp3.000.000,00 serta pembayaran dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran ke
masing-masing PNS. Berdasarkan pembayaran tersebut PPK-SKPD akan melakukan
pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Beban Uang Lembur
6 Daftar 9.1.1.07.01 PNS 3.000.000
Januari Honor/SP2D/
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara
2015 Dokumen lain 3.000.000
Pengeluaran
Jurnal LRA
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
6 Daftar 5.1.1.07.01 Belanja Uang Lembur 5.000.000
Januari Honor/SP2D/ PNS
Estimasi Perubahan
2015 Dokumen lain 0.0.0.00.00 SAL 5.000.000
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
6 Daftar 5.2.1.03.01 Belanja Uang lembur 5.000.000
Januari Honor/SP2D/ PNS
Estimasi Perubahan
2015 Dokumen lain 0.0.0.00.00 SAL 5.000.000
b. Beban dan Belanja Barang dan Jasa
Pembelian barang dan jasa yang pembayarannya melalui mekanisme LS ada 2 (dua) pendekatan yang
digunakan yaitu:
Pendekatan Beban; dan
Pendekatan Aset.
Pendekatan Beban akan diakui jika pembelian Barang dan Jasa dimana Barang dan jasa tersebut akan
digunakan/dikonsumsi segera.
Pendekatan Aset akan diakui jika pembelian Barang dan Jasa dimana Barang dan Jasa tersebut akan
digunakan/dikosumsi dalam jangka waktu lama atau untuk berjaga jaga.
Pendekatan Beban
Pada Tanggal 25 Januari 2015 SKPD Mattirobulu melakukan pembelian Barang dan
jasa yakni berupa ATK sebesar Rp3.050.000,00 yang mana ATK tersebut akan segera
digunakan pada kegiatan. Pembelian ATK tersebut oleh Bendahara Pengeluaran belum
dilakukan Pembayaran, dan Barang dan jasa yang dibeli telah diterima oleh
Penyimpan Barang/pengurus barang dengan Berita Acara Serah Terima Barang dari
Rekanan. Berdasarkan kejadian tersebut maka PPK-SKPD akan melakukan jurnal
sebagai berikut:
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
25 BAST/ 9.1.2.01.01 Beban Persediaan 3.050.000
Januari Dokumen yang ATK
2015 Dipersamakan 2.1.5.02.01 Utang Belanja ATK 3.050.000
Pada Tanggal 20 februari 2015 Bendahara Pengeluaran SKPD Mattirobulu melakukan
pembayaran dengan mekanisme SP2D LS, dan pembayaran tersebut telah diterima
oleh Rekanan. Berdasarkan pembayaran tersebut PPK SKPD akan melakukan
pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64
Tahun 2013)
Jurnal LO dan Neraca
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
20 SP2D/ 2.1.5.02.01 Utang Belanja ATK 3.050.000
Februari dokumen yang
2015 dipersamakan 1.1.1.03.01 RK PPKD 3.050.000
Jurnal LRA
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
20 SP2D/ 5.1.2.01.01 Belanja ATK 3.050.000
Februari dokumen yang
Estimasi
2015 dipersamakan 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 3.050.000
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
20 SP2D/ 5.2.2.01.01 Belanja ATK 3.050.000
Februari dokumen yang
Estimasi
2015 dipersamakan 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 3.050.000
Asumsi jika Pembayaran utang belanja oleh Bendahara
Pengeluaran SKPD Mattirobulu dilakukan dengan mekanisme
SP2D UP/GU/TU berdasarkan pembayaran tersebut PPK SKPD
akan melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS
(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013) Jurnal LO dan Neraca
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Utang Belanja
2.1.5.02.01 3.050.000
20 SP2D/ ATK
Februari dokumen yang Kas di
2015 dipersamakan 1.1.1.03.01 Bendahara 3.050.000
Pengeluaran
Jurnal LRA
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
20 SP2D/dokumen 5.2.2.01.01 Belanja ATK 3.050.000
Februari Yang
Estimasi
2015 dipersamakan 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 3.050.000
2) Pendekatan Aset
Pada Tanggal 20 Maret 2015 SKPD Mattirobulu melakukan
pembelian Barang dan jasa berupa ATK sebesar Rp4.000.000,00
yang mana ATK tersebut tidak langsung digunakan/dikonsumsi
secepatnya serta digunakan untuk satu periode anggaran atau
untuk sifatnya berjaga-jaga. Pembelian tersebut oleh Bendahara
Pengeluaran belum dilakukan Pembayaran serta Barang dan jasa
berupa ATK yang dibeli telah diterima oleh
Penyimpan/Pengurus Barang dengan surat Berita Acara Serah
Terima Barang dari Rekanan. Berdasarkan kejadian tersebut
maka PPK-SKPD akan melakukan pencatatan dalam jurnal
sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Jurnal LRA
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/
5.2.2.01.01 Belanja ATK 4.000.000
20 Dokumen
April 2015 yang 0.0.0.00.00 Estimasi
dipersamakan Perubahan SAL 4.000.000
Pada tanggal 30 April 2015 PPK SKPD Mattirobulu melakukan penghitungan fisik
(Stock Opname) terhadap barang dan jasa berupa ATK yang dibeli serta pada akhir
periode ATK tersebut belum digunakan. Berdasarkan hasil stock opname akhir bulan
April 2015 didapati persediaan ATK sebesar Rp1.000.000,00 maka PPK SKPD akan
melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/ 5.1.2.01.01 Belanja ATK 4.000.000
20 Dokumen yang
April 2015 Estimasi
dipersamakan 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 4.000.000
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/ 5.2.2.01.01 Belanja ATK 4.000.000
20 Dokumen yang
April 2015 Estimasi
dipersamakan 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 4.000.000
Pada tanggal 30 April 2015 PPK SKPD Mattirobulu melakukan
penghitungan fisik (Stock Opname) terhadap barang dan jasa
berupa ATK yang dibeli serta pada akhir periode ATK tersebut
belum digunakan. Berdasarkan hasil stock opname akhir bulan
April 2015 didapati persediaan ATK sebesar Rp1.000.000,00
maka PPK SKPD akan melakukan pencatatan dalam jurnal
sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
1) Pendekatan Beban
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Beban Barang ... yang
BAST/NPHD 9.1.2.20.01 akan diserahkan kpd 40.000.000
25 / Masyarakat
Dokumen
Agustus 2.1.5.02.06 Utang Belanja
yang
2015 dipersamaka Barang ... yang
n 40.000.000
akan diserahkan
kpd Masyarakat
Pada tanggal 24 September 2015 Bendahara Pengeluaran SKPD Mattirobulu melakukan
pembayaran kepada rekanan dengan mekanisme SP2D LS. Berdasarkan pembayaran
SP2D LS PPK SKPD akan melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Jurnal LRA
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Belanja Hibah kpd
24 SP2D/ 5.1.5.04.01 Kelompok 40.000.000
Septembe
r Dokumen yang Masyarakat
2015 dipersamakan Estimasi
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 40.000.000
Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Belanja Barang
SP2D/ Yang akan
24 5.2.2.23.01 Diserahkan kpd 40.000.000
Dokumen
September Masyarakat/Pihak
yang
2015 dipersamaka ketiga
n Estimasi
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 40.000.000
2) Pendekatan Aset
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Persediaan Barang
... yang akan
1.1.7.03.01 40.000.000
BAST/ diserahkan kpd
22
Dokumen Masyarakat
Agustus
yang 2.1.5.02.06 Utang Belanja
2015
dipersamaka
n Barang... yang
40.000.000
akan diserahkan
kpd Masyarakat
Pada tanggal 24 September 2015 Bendahara Pengeluaran SKPD
Mattirobulu melakukan pembayaran kepada rekanan dengan
mekanisme SP2D LS. Berdasarkan pembayaran SP2D LS PPK
SKPD akan melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS
(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)
Jurnal LO dan Neraca
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Utang Belanja
24 2.1.5.02.06 Barang ... yang akan 40.000.000
September SP2D diserahkan kpd
2015 Masyarakat
3.1.3.01.01 RK PPKD 40.000.000
Jurnal LRA
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Belanja Hibah
24 5.1.5.04.01 Kepada Kelompok 40.000.000
September SP2D
masyarakat
2015
Estimasi
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 40.000.000
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Belanja Barang Yang
24 5.2.2.23.01 akan Diserahkan kpd 40.000.000
September SP2D Masyarakat/Pihak
2015 ketiga
Estimasi
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 40.000.000
Pada Tanggal 25 September 2015 SKPD Mattirobulu melakukan
penyerahan barang dan jasa kepada penerima hibah/bansos
berdasarkan NPHD yang telah ditanda tangani maka PPK SKPD
akan melakukan jurnal sebagai berikut: Jurnal LO dan Neraca
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
BAST/ Beban Barang yang
NPHD/ 9.1.2.20.01 akan diserahkan kpd 40.000.000
25 Dokum Masyarakat
September en
2015 yang Persediaan Barang
dipersa 1.1.7.03.01 diserahkan kpd 40.000.000
makan Pihak ketiga
d. Beban Penyusutan dan Amortisasi
Akm Beban
Masa Tahun Harga Nilai Buku
NoH Uraian Manfaat Perolehan Perolehan Penyusutan 2015 Penyusutan
s/d 2015 Thn 2015
1 a Kendaraan 7 2015 35.000.000 5.000.000 30.000.000 5.000.000
roda dua
s
Hasil perhitungan diatas PPK SKPD akan melakukan pencatatan
dalam Jurnal sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Beban Penyusutan Alat
9.1.7.01.04 angkutan darat 5.000.000
31 bermotor
Desember memorial
2015 1.3.7.01.04 Akm Penyusutan
Alat angkutan darat 5.000.000
bermotor
e. Beban Penyisihan Piutang
1) Lancar
2) Kurang Lancar
3) Ragu ragu
4) Macet
% Taksiran Tdk
Uraian Jumlah Kualitas Penyisihan Piutang
tertagih
Kurang
Piutang Retribusi Rp50.000.000,00 10 % Rp5.000.000,00
Lancar
JUMLAH Rp18.000.000,00
Berdasarkan perhitungan dengan pendekatan kualitas piutang maka
didapatkan Beban Penyisihan Piutang tahun 2015 sebesar
Rp18.000.000,00. PPK SKPD akan mencatat penyisihan piutang
dengan jurnal sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca
Kode
Tanggal No Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening