Anda di halaman 1dari 46

Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi Beban dan Belanja di SKPD

Kelompok 10
Nanda Putut Anugrah (1114000216)
Fitria Rahma (11160000184)
Novia Suci Lestari (11160000215)
Nurmayanti (11160000216)
1. Definisi Beban dan Belanja
 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

 Belanja merupakan semua pengeluaran oleh Bendahara Umum


Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran
Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

 Beban dan Belanja gaji dicatat jumlah brutonya, yaitu nilai sebelum
potongan-potongan. Berbagai potongan atas gaji dan tunjangan tidak
dicatat oleh PPK-SKPD, karena akan dicatat oleh Fungsi Akuntansi PPKD.
Akuntansi Belanja SKPD

Belanja dapat dianggarkan oleh SKPD dan SKPKD selaku PPKD/BUD.


 Misalkan pasal 49 ayat 1 Permendagri 13 tahun 2006 :
“Belanja pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf a
dianggarkan pada belanja organisasi berkenaan sesuai dengan peraturan
perundang undangan.”
 Sementara itu pasal 49 ayat 2 :
“Belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja
bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga hanya
dapat dianggarkan pada belanja SKPKD. “
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belanja langsung dan belanja
tidak langsung tertentu (belanja pegawai) dianggarkan oleh SKPD sementara
belanja tidak langsung lainya (pasal 37 huruf b s.d. h) dianggarkan oleh SKPKD
selaku PPKD (BUD).
Mekanisme Pembayaran di SKPD

a. Aliran kas keluar dari Kasda ke SKPD (pengeluaran UP/GU/TU)


b. Aliran kas keluar dari Kasda ke rekanan untuk membayar kegiatan yang
dianggarkan oleh SKPD
c. Aliran kas masuk dari SKPD ke Kasda
d. Aliran kas masuk ke Kasda untuk pendapatan yang dianggarkan oleh SKPD
SISTEM AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA DI SKPD
Pihak pihak yang terkait dalam sistem akuntansi beban dan belanja antara lain Pejabat
Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) dan Bendahara Pengeluaran SKPD.

Dalam sistem akuntansoi Beban dan Belanja, PPK- • Mencatat dan


SKPD melaksanakan fungsi akuntansi SKPD, memiliki membukukan semua
tugas sebagai berikut: pengeluaran beban dan
• Mencatat transaksi/kejadian beban dan belanja kedalam buku kas
belanja berdasarkan bukti bukti transaksi umum SKPD.
yang sah dan valid ke Buku Jurnal LRA • Membuat SPJ atas beban
dan Buku Jurnal LO dan Neraca. dan belanja.
• Melakukan posting jurnal-jurnal
transaksi/kejadian beban dan belanja
kedalam Buku Besar masing masing
rekening (rincian objek).
• Menyusun Laporan Keuangan, yang
terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Laporan Operasional (LO),
Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas
(LPE) , dan Catatan atas Laporan
keuangan.
 Berikut ini diberikan ilustrasi akuntansi oleh SKPD dan
BUD terkait dengan penerapan hubungan antara
SKPD dan BUD sebagai berikut :
A. Akuntansi Uang Persediaan
1) Pembentukan UP
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas satuan kerja perangkat daerah, kepada
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dapat diberikan uang persediaan
yang dikelola oleh bendahara pengeluaran. Uang persediaan ditransfer langsung
dari Kasda ke rekening Bendahara pengeluaran.
Transaksi ini akan berpengaruh pada bertambahnya kas di Bendahara
Pengeluaran oleh karena itu akun “Kas di Bendahara Pengeluaran di debit.
Sementara itu, akun yang di kredit adalah RK-PPKD.
Misalkan SKPD Dinas Pendidikan menerima transfer uang untuk membentuk
UP (uang persediaan/uang muka kerja) dari Kasda sebesar Rp.10.000.000,00
bulan awal Januari 2009. Jurnal yang dibuat oleh SKPD Dinas Pendidikan
adalah :
2) SKPD membayar dengan UP
Jika UP digunakan untuk membayar belanja maka pengaruh transaksi ini
adalah akun Belanja di debit, sementara itu uang kas yang ada di
Bendahara Pengeluaran berkurang sehingga akun Kas di Bendahara
Pengeluaran di kredit.

Misalkan SKPD Dinas Pendidikan membayar pembelian ATK sebesar


Rp.8.000.000,00 maka jurnal yang dibuat oleh SKPD dinas Kesehatan
adalah sebagai berikut :
Jurnal diatas dilakukan oleh petugas akuntansi setelah Surat
Pertanggungjawaban Bendahara disetujui. Bendahara pengeluaran
sebagai wajib pungut/potong pajak (wapu) harus memotong/memungut
PPN dan PPh untuk belanja dengan jumlah tertentu yang menurut
peraturan harus dikenai pajak
Misalkan dari contoh belanja ATK tersebut, bendahara memungut PPN
sebesar Rp 800.000,00 dan memotong PPh sebesar Rp120.000,00, maka
jurnal yang dibuat oleh SKPD Dinas Pendidikan adalah:

Jika potongan/pungutan pajak pusat tersebut disetorkan ke Kas Negara,


maka jurnal yang dibuat oleh SKPD Dinas Kesehatan adalah dengan
mendebit Utang PPN dan PPh sebesar Rp.820.000,00 dan menkredit akun
Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp.820.000,00.
3) SKPD menerima penggantian UP
Misalkan pengeluaran UP yang dipertanggungjawabkan dan dimintakan
penggantiannya sebesar Rp.8.000.000,00. Selanjutnya, setelah melalui
proses pengajuan SPP GU (disampaikan oleh Bendahara Pengeluaran ke
Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD) dan ditindaklanjuti dengan SPM
GU (disampaikan oleh SKPD ke BUD), Dinas Pendidikan menerima SP2D GU
(dari kuasa BUD) sebesar Rp.8.000.000,00, maka jurnal yang dibuat adalah:
4) Bendahara Pengeluaran SKPD menyetor
sisa Uang Persediaan

Jika pada akhir tahun masih ada sisa uang persediaan (UP), sisa UP
tersebut harus disetorkan kembali ke Kasda setelah tahun anggaran
berjalan berakhir, biasanya paling telambat pada akhir tahun anggaran.

Menurut sudut pandang SKPD, jika terjadi penyetoran uang sisa UP, berarti
uang yang ada di Bendahara Pengeluaran berkurang sehingga akun Kas
di Bendahara Pengeluaran dikredit sebesar setoran. Semnetara
kepentingan BUD di SKPD Dinas Kesehatan berkurang sehingga akun RK-
PPKD didebit.
Misalkan pada 30 Desember 2009, bendahara pengeluaran SKPD
menyetorkan setoran sisa UP sebesar Rp.1.500.000,00, maka berdasarkan
STS (surat tanda setor) penyetoran sisa UP tersebut, dibuat jurnal SKPD Dinas
Pendidikan sebagai berikut :

BUD akan mendebit akun Kas di Kasda dan mengkredit akun RKSKPD Dinas
Pendidikan sebesar Rp.1.500.000,00.
B. Akuntansi untuk pembayaran dari dana
TU (Tambah Uang)
Apabila di dalam suatu bulan terdapat kegiatan yang membutuhkan
pembayaran jumlah belanja cukup besar dan jumlah UP dianggap tidak
memadai, maka SKPD dapat mengajukan tambahan uang persediaan (TU).
Untuk itu, bendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu dapat
mengajukan SPP TU kepada PA/KPA melalui PPK SKPD untuk diverifikasi terlebih
dahulu.
Selanjutnya, apabila persyaratan pengajuan TU telah dipenuhi, PPK SKPD
menyiapkan SPM TU untuk ditandatangani oleh PA/KPA. SPM TU kemudian
diajukan ke BUD, dan apabila persyaratan telah terpenuhi, kuasa BUD
menerbitkan SP2D TU. Perbedaan utama antara UP dengan TU terletak pada
ada tidaknya penggantian dana.
Pada UP, jika UP telah hampir habis, SKPD dapat miminta penggantian uang,
tetapi pada Tambahan Uang (TU), penggantian ini tidak ada oleh karena itu
akuntansi untuk TU hanya terdiri dari akuntansi waktu menerima TU dan
akuntansi untuk menyetorkan sisa TU. Sementara itu akuntansi untuk
penggantian dana tidak ada dalam TU.
c. Akuntansi untuk pembayaran langsung
Dalam pelaksanaan APBD diatur mekanisme pembayaran. Lazimnya
diatur mengenai jenis belanja apa dan/atau pada jumlah berapa
pembayaran belanja itu harus dilakukan secara langsung oleh BUD
kepada rekanan/penyedia barang dan jasa (mekanisme pembayaran
langsung/LS) dan yang dilakukan melalui bendahara pengeluaran.
Belanja yang biasanya dibayar secara LS adalah belanja tidak langsung
seperti belanja gaji dan tunjangan, belanja subsidi, belanja bunga utang
dan belanja tidak langsung lainnya. Di samping itu, belanja langsung
tertentu seperti belanja modal dan/atau belanja langsung lainnya yang
jumlahnya relatif besar (diatur dengan peraturan kepala daerah) harus
dibayar secara LS. Setiap pembayaran tentu diawali dengan pengajuan
SPP–SPM dan akhirnya diterbitkan SP2D.
Misalkan, Dinas Pendidikan menerima SP2D LS untuk belanja modal
komputer sebesar Rp 55.000.000,00, jurnal yang dibuat oleh SKPD Dinas
Pendidikan adalah:

1). Jurnal Dinas Kesehatan


Jika jurnal yang dibuat hanya realisasi anggaran di atas, maka computer
yang dibeli belum tercatat dalam akuntansi. Bertambahnya aset tetap
dan bertambahnya ekuitas dana diinvestasikan dalam aset tetap, maka
perlu ada jurnal koralari sebagai berikut :

BUD mencatat mengalirnya uang kas dari Kas di kasda dengan


mendebit akun RK-SKPD Dinas Pendidikan didebit dan akun Kas di
Kasda dikredit sebesar Rp.55.000.000,00.
Pencatatan Transaksi Beban dan Belanja Di SKPD
 Beban dan Belanja Pegawai
Pada tanggal 2 januari 2015 Bendahara Pengeluaran SKPD Mattirobulu melakukan pembayaran atas Beban dan
Belanja pegawai melalui mekanisme LS sebesar Rp5.000.000,00 dimana pembayaran beban dan belanja langsung
ditransfer ke rekening masing masing PNS. Berdasarkan SP2D LS beban dan belanja pegawai, maka PPK-SKPD akan
mencatat dalam jurnal sebagai berikut:
Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)
Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/Daftar
2 Gaji/Dokumen 9.1.1.01.01 Beban Gaji Pokok 5.000.000
Januari
yang 3.1.3.01.01
2015 RK PPKD 5.000.000
dipersamakan

Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/Daftar
2 Gaji/Dokumen 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 5.000.000
Januari Estimasi Perubahan
yang 0.0.0.00.00
2015 SAL 5.000.000
dipersamakan
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/Daftar
2 Gaji/Dokumen 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok PNS 5.000.000
Januari
yang 0.0.0.00.00 Estimasi Perubahan
2015 SAL 5.000.000
dipersamakan
Jika Beban dan Belanja pegawai pada tanggal yang sama yang mana pembayarannya
melalui mekanisme LS sebesar Rp5.000.000,00 serta pembayaran ditransfer ke
Rekening Bendahara Pengeluaran kemudian oleh bendahara pengeluaran melakukan
pembayaran ke masing-masing PNS. Berdasarkan SP2D LS beban dan belanja
pegawai, PPK-SKPD akan melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:

Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64


Tahun 2013)

Jurnal LO dan Neraca


Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/Daftar
2 5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok PNS 5.000.000
Gaji/Dokumen
Januari yang
2015 Estimasi Perubahan
dipersamakan 0.0.0.00.00 SAL 5.000.000
Pada Tanggal 6 Januari 2015 Beban dan Belanja pegawai (misalnya untuk pembayaran
lembur) SKPD Mattirobulu yang pembayarannya melalui mekanisme UP/GU/TU
sebesar Rp3.000.000,00 serta pembayaran dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran ke
masing-masing PNS. Berdasarkan pembayaran tersebut PPK-SKPD akan melakukan
pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:

Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64


Tahun 2013)

Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Beban Uang Lembur
6 Daftar 9.1.1.07.01 PNS 3.000.000
Januari Honor/SP2D/
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara
2015 Dokumen lain 3.000.000
Pengeluaran
Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
6 Daftar 5.1.1.07.01 Belanja Uang Lembur 5.000.000
Januari Honor/SP2D/ PNS
Estimasi Perubahan
2015 Dokumen lain 0.0.0.00.00 SAL 5.000.000

Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran


(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006)
Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
6 Daftar 5.2.1.03.01 Belanja Uang lembur 5.000.000
Januari Honor/SP2D/ PNS
Estimasi Perubahan
2015 Dokumen lain 0.0.0.00.00 SAL 5.000.000
b. Beban dan Belanja Barang dan Jasa
Pembelian barang dan jasa yang pembayarannya melalui mekanisme LS ada 2 (dua) pendekatan yang
digunakan yaitu:
 Pendekatan Beban; dan
 Pendekatan Aset.
Pendekatan Beban akan diakui jika pembelian Barang dan Jasa dimana Barang dan jasa tersebut akan
digunakan/dikonsumsi segera.
Pendekatan Aset akan diakui jika pembelian Barang dan Jasa dimana Barang dan Jasa tersebut akan
digunakan/dikosumsi dalam jangka waktu lama atau untuk berjaga jaga.
Pendekatan Beban
Pada Tanggal 25 Januari 2015 SKPD Mattirobulu melakukan pembelian Barang dan
jasa yakni berupa ATK sebesar Rp3.050.000,00 yang mana ATK tersebut akan segera
digunakan pada kegiatan. Pembelian ATK tersebut oleh Bendahara Pengeluaran belum
dilakukan Pembayaran, dan Barang dan jasa yang dibeli telah diterima oleh
Penyimpan Barang/pengurus barang dengan Berita Acara Serah Terima Barang dari
Rekanan. Berdasarkan kejadian tersebut maka PPK-SKPD akan melakukan jurnal
sebagai berikut:

Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
25 BAST/ 9.1.2.01.01 Beban Persediaan 3.050.000
Januari Dokumen yang ATK
2015 Dipersamakan 2.1.5.02.01 Utang Belanja ATK 3.050.000
Pada Tanggal 20 februari 2015 Bendahara Pengeluaran SKPD Mattirobulu melakukan
pembayaran dengan mekanisme SP2D LS, dan pembayaran tersebut telah diterima
oleh Rekanan. Berdasarkan pembayaran tersebut PPK SKPD akan melakukan
pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64
Tahun 2013)
Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
20 SP2D/ 2.1.5.02.01 Utang Belanja ATK 3.050.000
Februari dokumen yang
2015 dipersamakan 1.1.1.03.01 RK PPKD 3.050.000

Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
20 SP2D/ 5.1.2.01.01 Belanja ATK 3.050.000
Februari dokumen yang
Estimasi
2015 dipersamakan 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 3.050.000
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
20 SP2D/ 5.2.2.01.01 Belanja ATK 3.050.000
Februari dokumen yang
Estimasi
2015 dipersamakan 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 3.050.000
Asumsi jika Pembayaran utang belanja oleh Bendahara
Pengeluaran SKPD Mattirobulu dilakukan dengan mekanisme
SP2D UP/GU/TU berdasarkan pembayaran tersebut PPK SKPD
akan melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS
(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013) Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Utang Belanja
2.1.5.02.01 3.050.000
20 SP2D/ ATK
Februari dokumen yang Kas di
2015 dipersamakan 1.1.1.03.01 Bendahara 3.050.000
Pengeluaran

Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening

20 SP2D/dokumen 5.1.2.01.01 Belanja ATK 3.050.000


Februari Yang
Estimasi
2015 dipersamakan 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 3.050.000
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening
anggaran (Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
20 SP2D/dokumen 5.2.2.01.01 Belanja ATK 3.050.000
Februari Yang
Estimasi
2015 dipersamakan 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 3.050.000
2) Pendekatan Aset
Pada Tanggal 20 Maret 2015 SKPD Mattirobulu melakukan
pembelian Barang dan jasa berupa ATK sebesar Rp4.000.000,00
yang mana ATK tersebut tidak langsung digunakan/dikonsumsi
secepatnya serta digunakan untuk satu periode anggaran atau
untuk sifatnya berjaga-jaga. Pembelian tersebut oleh Bendahara
Pengeluaran belum dilakukan Pembayaran serta Barang dan jasa
berupa ATK yang dibeli telah diterima oleh
Penyimpan/Pengurus Barang dengan surat Berita Acara Serah
Terima Barang dari Rekanan. Berdasarkan kejadian tersebut
maka PPK-SKPD akan melakukan pencatatan dalam jurnal
sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening

BAST/Dokumen 1.1.7.01.01 Persediaan ATK 4.000.000


20 Maret
Yang
2015
dipersamanakan 2.1.5.02.01 Utang Belanja
4.000.000
ATK
Pada Tanggal 20 April 2015 Bendahara Pengeluaran SKPD Mattirobulu melakukan
pembayaran dengan mekanisme SP2D LS, dan pembayaran tersebut telah diterima
oleh Rekanan. Berdasarkan pembayaran tersebut PPK SKPD akan melakukan
pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:

Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor


64 Tahun 2013) Jurnal LO dan Neraca
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening
anggaran (Permendagri Nomor 13 Tahun 2006)

Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/
5.2.2.01.01 Belanja ATK 4.000.000
20 Dokumen
April 2015 yang 0.0.0.00.00 Estimasi
dipersamakan Perubahan SAL 4.000.000
Pada tanggal 30 April 2015 PPK SKPD Mattirobulu melakukan penghitungan fisik
(Stock Opname) terhadap barang dan jasa berupa ATK yang dibeli serta pada akhir
periode ATK tersebut belum digunakan. Berdasarkan hasil stock opname akhir bulan
April 2015 didapati persediaan ATK sebesar Rp1.000.000,00 maka PPK SKPD akan
melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening

30 9.1.2.01.01 Beban ATK 3.000.000


memorial
April 2015
1.1.7.01.01 Persediaan ATK 3.000.000
Asumsi pada tanggal 20 April 2015 Bendahara Pengeluaran SKPD Mattirobulu
melakukan pembayaran dengan mekanisme SP2D UP/GU/TU, dan pembayaran
tersebut telah diterima oleh Rekanan. Berdasarkan pembayaran tersebut PPK SKPD
akan melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:

Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS (Permendagri Nomor 64


Tahun 2013)
Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening

SP2D/ 2.1.5.02.01 Utang Belanja ATK 4.000.000


20
Dokumen yang
April 2015 1.1.1.03.01 Kas di Bendahara
dipersamakan 4.000.000
Pengeluaran
Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/ 5.1.2.01.01 Belanja ATK 4.000.000
20 Dokumen yang
April 2015 Estimasi
dipersamakan 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 4.000.000
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
SP2D/ 5.2.2.01.01 Belanja ATK 4.000.000
20 Dokumen yang
April 2015 Estimasi
dipersamakan 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 4.000.000
Pada tanggal 30 April 2015 PPK SKPD Mattirobulu melakukan
penghitungan fisik (Stock Opname) terhadap barang dan jasa
berupa ATK yang dibeli serta pada akhir periode ATK tersebut
belum digunakan. Berdasarkan hasil stock opname akhir bulan
April 2015 didapati persediaan ATK sebesar Rp1.000.000,00
maka PPK SKPD akan melakukan pencatatan dalam jurnal
sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening

30 9.1.2.01.01 Beban ATK 3.000.000


memorial
April 2015
1.1.7.01.01 Persediaan ATK 3.000.000
c. Beban Hibah dan Bantuan Sosial

1) Pendekatan Beban

Pada Tanggal 22 Agustus 2015 SKPD Mattirobulu melakukan


pembelian Barang dan jasa yang akan dihibahkan/diserahkan
kepada pihak ketiga sebesar Rp40.000.000,00, dan Barang dan
jasa tersebut telah diterima dengan Berita Acara Serah Terima dari
Rekanan ke SKPD dan belum dilakukan pembayaran, serta
barang dan jasa tersebut langsung diserahkan ke penerima
hibah/penerima bansos bersamaan dengan NPHD/surat
perjanjian/atau dokumen yang dipersamakan ditanda tangani
oleh kepala SKPD. Berdasarkan kejadian tersebut maka PPK SKPD
akan melakukan pencatatan dalam jurnal:

Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Beban Barang ... yang
BAST/NPHD 9.1.2.20.01 akan diserahkan kpd 40.000.000
25 / Masyarakat
Dokumen
Agustus 2.1.5.02.06 Utang Belanja
yang
2015 dipersamaka Barang ... yang
n 40.000.000
akan diserahkan
kpd Masyarakat
Pada tanggal 24 September 2015 Bendahara Pengeluaran SKPD Mattirobulu melakukan
pembayaran kepada rekanan dengan mekanisme SP2D LS. Berdasarkan pembayaran
SP2D LS PPK SKPD akan melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:

Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran BAS (Permendagri


Nomor 64 Tahun 2013)
Jurnal LO dan Neraca
Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Utang Belanja
24 SP2D/ 2.1.5.02.06 Barang ... yang 40.000.000
Septembe akan diserahkan
r Dokumen yang
2015 dipersamakan kpd Masyarakat
3.1.3.01.01 RK PPKD 40.000.000

Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Belanja Hibah kpd
24 SP2D/ 5.1.5.04.01 Kelompok 40.000.000
Septembe
r Dokumen yang Masyarakat
2015 dipersamakan Estimasi
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 40.000.000
Asumsi Pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Belanja Barang
SP2D/ Yang akan
24 5.2.2.23.01 Diserahkan kpd 40.000.000
Dokumen
September Masyarakat/Pihak
yang
2015 dipersamaka ketiga
n Estimasi
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 40.000.000
2) Pendekatan Aset

Pada Tanggal 22 Agustus 2015 SKPD Mattirobulu melakukan pembelian Barang


dan jasa yang akan dihibahkan/diserahkan kepada pihak ketiga sebesar
Rp40.000.000,00 dan Barang dan jasa tersebut telah diterima dengan Berita
Acara Serah Terima dari Rekanan ke SKPD dan belum dilakukan pembayaran.
Serta NPHD/surat perjanjian/atau dokumen yang dipersamakan telah ditanda
tangani oleh kepala SKPD dan barang hibah/bansos belum diserahkan kepada
penerima hibah/bansos. Berdasarkan kejadian tersebut maka PPK SKPD akan
melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal Nomor Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening
Persediaan Barang
... yang akan
1.1.7.03.01 40.000.000
BAST/ diserahkan kpd
22
Dokumen Masyarakat
Agustus
yang 2.1.5.02.06 Utang Belanja
2015
dipersamaka
n Barang... yang
40.000.000
akan diserahkan
kpd Masyarakat
Pada tanggal 24 September 2015 Bendahara Pengeluaran SKPD
Mattirobulu melakukan pembayaran kepada rekanan dengan
mekanisme SP2D LS. Berdasarkan pembayaran SP2D LS PPK
SKPD akan melakukan pencatatan dalam jurnal sebagai berikut:
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening BAS
(Permendagri Nomor 64 Tahun 2013)
Jurnal LO dan Neraca

Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Utang Belanja
24 2.1.5.02.06 Barang ... yang akan 40.000.000
September SP2D diserahkan kpd
2015 Masyarakat
3.1.3.01.01 RK PPKD 40.000.000

Jurnal LRA

Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Belanja Hibah
24 5.1.5.04.01 Kepada Kelompok 40.000.000
September SP2D
masyarakat
2015
Estimasi
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 40.000.000
Asumsi pelaksanaan anggaran mengikuti kode rekening anggaran
(Permendagri Nomor 13 Tahun 2006) Jurnal LRA

Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Belanja Barang Yang
24 5.2.2.23.01 akan Diserahkan kpd 40.000.000
September SP2D Masyarakat/Pihak
2015 ketiga
Estimasi
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 40.000.000
Pada Tanggal 25 September 2015 SKPD Mattirobulu melakukan
penyerahan barang dan jasa kepada penerima hibah/bansos
berdasarkan NPHD yang telah ditanda tangani maka PPK SKPD
akan melakukan jurnal sebagai berikut: Jurnal LO dan Neraca

Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
BAST/ Beban Barang yang
NPHD/ 9.1.2.20.01 akan diserahkan kpd 40.000.000
25 Dokum Masyarakat
September en
2015 yang Persediaan Barang
dipersa 1.1.7.03.01 diserahkan kpd 40.000.000
makan Pihak ketiga
d. Beban Penyusutan dan Amortisasi

SKPD melakukan perhitungan beban penyusutan semua aset tetap


dan untuk tahun 2015 beban penyusutan sebagai berikut:
Perhitungan Beban Penyusutan

Akm Beban
Masa Tahun Harga Nilai Buku
NoH Uraian Manfaat Perolehan Perolehan Penyusutan 2015 Penyusutan
s/d 2015 Thn 2015
1 a Kendaraan 7 2015 35.000.000 5.000.000 30.000.000 5.000.000
roda dua
s
Hasil perhitungan diatas PPK SKPD akan melakukan pencatatan
dalam Jurnal sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca

Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Beban Penyusutan Alat
9.1.7.01.04 angkutan darat 5.000.000
31 bermotor
Desember memorial
2015 1.3.7.01.04 Akm Penyusutan
Alat angkutan darat 5.000.000
bermotor
e. Beban Penyisihan Piutang

Penyisihan Piutang SKPD

Berdasarkan data piutang retribusi yang dikelola SKPD Mattirobulu


dimana didapatkan saldo piutang retribusi sebesar
Rp170.000.000,00. Dari saldo piutang retribusi PPK SKPD
menetapkan kualitas piutang retribusi. Adapun kualitas piutang
retribusi terdiri dari:

1) Lancar
2) Kurang Lancar
3) Ragu ragu
4) Macet

Adapun Perhitungan Penyisihan Piutang tahun 2015 sebagai


berikut:

% Taksiran Tdk
Uraian Jumlah Kualitas Penyisihan Piutang
tertagih

Piutang retribusi Rp100.000.000,00 Lancar 0,5 % Rp500.000,00

Kurang
Piutang Retribusi Rp50.000.000,00 10 % Rp5.000.000,00
Lancar

Piutang Retribusi Rp15.000.000,00 Ragu Ragu 50 % Rp7.500.000,00

Piutang Retribusi Rp5.000.000,00 Macet 100% Rp5.000.000,00

JUMLAH Rp18.000.000,00
Berdasarkan perhitungan dengan pendekatan kualitas piutang maka
didapatkan Beban Penyisihan Piutang tahun 2015 sebesar
Rp18.000.000,00. PPK SKPD akan mencatat penyisihan piutang
dengan jurnal sebagai berikut:
Jurnal LO dan Neraca

Kode
Tanggal No Bukti Uraian Debit Kredit
Rekening

31 Beban Penyisihan Piutang 18.000.000


9.1.8.01.01
Desember memorial Pajak
2015 1.1.5.01.01 Penyisihan Piutang Pajak 18.000.000

Anda mungkin juga menyukai