NPM : 118040234
Kelas : Akuntansi 2i
Akuntansi Pemerintah
1
d. PMK No.196/PMK.05/2008 tentang Tata Cara Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja
Lain-lain pada Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan
2
pengawasan dan pemeriksaan, serta berbagai implikasi finansial atas
kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah.
g.) Pemahaman tentang berbagai istilah dalam SAP Pemerintahan
LKPP : Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
LKPD : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
PSAP : Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah
IPSAP : Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintah
KSAP : Komite Standar Akuntansi Pemerintah
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
3
Entitas Akuntansi adalah unit pada pemerintahan yang mengelola
anggaran, kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan
menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakannya.
Entitas Pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban.
d.) Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang
relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan
oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Tujuan
pelaporan keuangan yakni:
Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan
penggunaan sumber daya keuangan;
Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan
periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran;
Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya
ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan
serta hasil-hasil yang telah dicapai.
e.) Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan pokok terdiri atas:
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL);
3. Neraca;
4. Laporan Operasional (LO);
5. Laporan Arus Kas (LAK);
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
f.) Asumsi Dasar
Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkungan pemerintah
adalah anggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu
dibuktikan agar standar akuntansi dapat diterapkan, yang terdiri atas
4
kemandirian entitas, kesinambungan entitas, dan asumsi keterukuran
dalam satuan uang (monetary measurement).
g.) Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Relevan
Andal
Dapat Dibandingkan
Dapat Dipahami
h.) Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
Materialitas
Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Keseimbangan Antarkarakteristik Kualitatif
i.) Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan jumlah uang terhadap
pos-pos laporan keuangan yang terpengaruh oleh kejadian atau peristiwa
terkait.
j.) Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai
perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber
daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut.
Bab 3 Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah
5
Ruang lingkup keuangan negara meliputi; Hak negara untuk memungut
pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman,
Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga, Penerimaan dan
pengeluaran negara/daerah, Kekayaan negara/kekayaan daerah yang
dikelola sendiri atau oleh pihak lain, Kekayaan pihak lain yang dikuasai
oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan
dan/atau kepentingan umum, Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan
menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintahan.
Ruang Lingkup Keuangan Daerah meliputi; Hak daerah untuk
memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman,
Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah
dan membayar tagihan pihak ketiga, Penerimaan daerah, Pengeluaran
daerah, Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan
daerah, kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam
rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan
umum.
c.) Pengelolaan Keuangan Daerah
Kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan keuangan
negara/daerah, adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
3) Penatausahaan
4) Pertanggungjawaban
5) Pengawasan
d.) Bentuk Pertanggungjawaban Keuangan Negara
Bentuk pertanggungjawaban keuangan negara dijelaskan secara
rinci pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Khususnya pada pasal 2,
6
dinyatakan bahwa dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN/APBD, setiap Entitas Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan
Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja.
e.) Pengawasan keuangan Negara/Daerah.
Lembaga pengawas antara lain:
inspectorat jendral.
satuan pengawas internal (SPI) atau BUMN.
Badan pengawas keuangan dan pembaunan (BPKP).
Badan pengawas Daerah (BAWASDA).
Badan pengawas keuangan (BPK).
7
d) Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah
e) Hasil pelaksanaan anggaran dituangkan dalam laporan
keuangan pemerintah sebagai pernyataan pertanggungjawaban
pemerintah kepada publik.
8
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002
menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
disusun berdasarkan pendekatan kinerja, yaitu suatu sistem anggaran yang
mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan
alokasi biaya atau input yang ditetapkan. APBD merupakan wujud
pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan
Peraturan Daerah. (Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003)
9
Untuk akuntansi atas anggaran dilaksanakan secara single entry
(pembukuan tunggal)
3. Desentralisasi Pelaksanaan Anggaran
Pembentukan unit-unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan secara
berjenjang
4. Bagan Akun Standar
Kodefikasi elemen transaksi, akuntansi dan pelaporan untuk
memudahkan dalam penganggaran dan pertanggungjawaban
5. Standar Akuntansi Pemerintahan
Panduan dalam melakukan pengakuan, pengukuran, penyajian dan
pengungkapan atas transaksi keuangan.
SAPP
SA- SAI
BUN
10
4. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
11
Paragraf 13 PSAP No. 01 memuat tentang tanggung jawab
pelaporan keuangan. Dalam hal ini, pihak yang bertanggungjawab atas
pelaporan keuangan adalah berada pada pimpinan entitas.
d.) Komponen Laporan Keuangan
Menurut PP No. 71:
Laporan realisasi anggaran (LRA)
Lapoan perubahan saldo anggaran lebih (SAL)
Neraca
Laporan operasional (LO)
Laporan arus kas (LAK)
Laporan perubahan ekuitas (LPE)
Catatan atas laporan keuangan (CaLK)
e.) Struktur dan Isi
Perlu untuk dipahami bahwa pernyataan standar akuntansi
pemerintahan hanya membuat informasi keuangan saja. Jadi, tidak semua
informasi yang berkenaan dengan pemerintahan dapat dimuat dalam
laporan keuangan. Setiap pembaca laporan keuangan harus mampu
memahami mana yang menjadi informasi keuangan dan mana yang bukan.
Sebagaimana dibahas pada bagian sebelumnya, komponen laporan
keuangan terdiri atas laporan realisasi anggran, neraca, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan.
12
dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah
komparatif dengan periode sebelumnya”
13
Laporan tersebut akan disampaikan ke Menteri Keuangan untuk
dilakukan proses penggabungan ditingkat pemerintah pusat.
3. Konsolidasi ditingkat LKPP
Menteri Keuangan selain sebagai BUN juga berfungsi sebagai
penyusun Laporan Keuangan Konsolidasian untuk disampaikan ke
Presiden. Proses penyusunan laporan keuangan konsolidasian
dilakukan dengan mengkonsolidasikan laporan keuangan gabungan
yang berasal dari masing-masing Entitas Pelaporan di tambah dengan
laporan keuangan yang berasal dari Entitas Pelaporan yang
menjalankan fungsi Perbendaharaan. Menteri Keuangan selaku entitas
pelaporan akan menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian ke
Presiden untuk diteruskan ke BPK dan DPR. Laporan Keuangan
Konsolidasian yang disusun pada tingkat Pemerintah Pusat sudah
termasuk laporan keuangan BLU.
4. Konsolidasi ditingkat Pemerintah Daerah.
Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran yang mengelola
anggaran adalah entitas akuntansi yang harus menyelenggarakan
akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana,
termasuk transaksi pendapatan dan belanja, yang berada dalam
tanggung jawabnya. Penyelenggaran akuntansi bertujuan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang akan disampaikan kepada
entitas pelaporan. Penyelenggaran akuntansi mengacu kepada Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah.
f.) Pengungkapan
Dalam catatan atas laporan keuangan perlu diungkapkan nama
nama entitas yang dikonsolidasikan atau digabungkan beserta status
masing masing ,apakah entitas pelaporan atau entitas akuntansi.
14