Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI KEUANGAN

LANJUTAN

KOMBINASI BISNIS
KA3242 Akuntansi Keuangan
Lanjutan

Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di Lingkungan


Politeknik Telkom

PoliteknikTelkom, Bandung 2013


www.politekniktelkom.ac.id

Referensi Buku

Golrida Karyawati. 2011. Akuntansi


Keuangan Lanjutan (Advanced
Accounting). Penerbit Erlangga. Jakarta.
Richard E. Baker, Valdean C. Lembke,
Thomas E. King, Cynthia G. Jeffrey, Amir
Abadi Yusuf, Sylvia Veronika NPS, Etty
Retno Wulandari, Dwi Martani. 2010.
Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif
Indonesia) Advanced Financial Accounting.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

DEFINISI PENGGABUNGAN
USAHA (Kombinasi Bisnis)
PSAK 22 (revisi 2010) mendefinisikan
penggabungan usaha (business
combination) adalah
Sebagai penyatuan dua atau lebih
perusahaan yang terpisah menjadi satu
entitas ekonomi karena perusahaan
menyatu dengan (uniting) perusahaan lain
ataupun memperoleh kendali (control) atas
aktiva dan operasi perusahaan lain.

Jenis Penggabungan Usaha


Berdasarkan PSAK No. 22 paragraf 08 tahun 1999, terdapat dua
jenis penggabungan usaha yaitu :
1) Akuisisi (acquisition) adalah suatu penggabungan usaha
dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer)
memperoleh kendali atas aktiva netto dan operasi perusahan
yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu,
mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.
2) Penyatuan kepemilikan (uniting of interest/pooling of interest)
adalah suatu penggabungan usaha dimana para pemegang
saham perusahaan yang bergabung bersama-sama menyatukan
kendali atas seluruh, atau secara efektif seluruh aktiva neto dan
operasi kendali perusahaan yang bergabung tersebut dan
selanjutnya memikul bersama segala resiko dan manfaat yang
melekat pada entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak yang
dapat diidentifikasi sebagai perusahaan pengakuisisi (acquirer)
PRM-2012

Penggolongan
Penggabungan Usaha
Penggabungan usaha ditinjau dari segi
hubungan antara perusahaan perusahaan
yang pelakukannya menjadi 3 :
a. Penggabungan Badan Usaha Vertikal
b. Penggabungan Badan Usaha Horisontal
c. Penggabungan Badan Usaha Konglomerat

Penggolongan
Penggabungan Usaha
a. Penggabungan Badan Usaha Vertikal
penggabungan usaha yang terjadi antara
perusahaan perusahaan yang saling
bergubungan, misalnya alur produksi yang
berurutan. Perusahaan pemintalan benang
bergabung dengan perusahaan kain, perusahaan
ban bergabung dengan perusahaan mobil.

Penggolongan
Penggabungan Usaha
b. Penggabungan Badan Usaha
Horisontal
penggabungan usaha yang
dilakukan oleh usaha sejenis. Contoh
2 perusahaan roti bergabung

Penggolongan
Penggabungan Usaha
c. Penggabungan Badan Usaha Konglomerat
penggabungan usaha yang menghasilkan produk
berbeda beda dan tidak ada kaitannya. Contoh
perusahaan sepatu bergabung dengan perusaan
elektronik atau perusahaan mobil bergabung
dengan perusahaan kain. Tujuan utama konglomerat
ialah untuk mencapai pertumbuhan badan usaha
dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih
baik.

Bentuk Bentuk Penggabungan


usaha
Legal Merger : penggabungan usaha dimana
hanya akan ada satu perusahaan yang bertahan
dan perusahaan yang lainnya
dibubarkan/dilikuidasi
Legal konsolidasi : penggabungan usaha dimana
kedua perusahaan yang melakukan
penggabungan usaha langsung dibubarkan dan
aset serta kewajiban dari kedua perusahaan
ditransfer ke perusahan yang baru dibentuk
akuisisi saham : terjadi ketika sebuah perusahaan
mengakuisisi saham berhak suara perusahan lain,
dan perusahaan-perusahaan yang terlibat tersebut
melanjutkan operasi perusahaannya sebagai entitas

Bentuk bentuk
Penggabungan Usaha ( Legal
Merger)

Bentuk - bentuk
Penggabungan Usaha (Legal
Konsolidasi)

Bentuk bentuk
Penggabungan Usaha
( Akuisisi Saham)
PT. A

PT. A

PT. B

PT.B

Pihak Pihak Kombinasi


Bisnis
Kombinasi Bisnis melibatkan 2 pihak :
1. Entitas pengakuisisi
2. Entitas yang diakuisisi (Entitas Target)
Pihak pengakuisisi merupakan entitas yang memperoleh
pengendalian atas entitas yang diakuisisi sedangkan
Entitas yang diakuisisi merupakan entitas yang dalam
kombinasi bisnis dikendalikan oleh entitas lain.
Pihak pengakusisi disebut induk, yang berkewajiban
menyusun laporan konsolidasi

Daftar Pustaka
Golrida Karyawati. 2011. Akuntansi Keuangan Lanjutan
(Advanced Accounting). Penerbit Erlangga. Jakarta.
Richard E. Baker, Valdean C. Lembke, Thomas E. King,
Cynthia G. Jeffrey, Amir Abadi Yusuf, Sylvia Veronika
NPS, Etty Retno Wulandari, Dwi Martani. 2010. Akuntansi
Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia) Advanced
Financial Accounting. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai