Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS KOMPARATIF

Kesimpulan Komparatif ( Laporan Posisi Keuangan )

Dari sisi neraca, pada tahun 2017, Aktiva perusahaan mengalami peningkatan
sebesar 10%. Kenaikan tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan baik aset lancar maupun
aset tetap contohnya yaitu meningkatnya pembelian tanah, bangunan dan mesin perseroan
di tahun 2017 .Hal tersebut mengindikasikan bahwa pada tahun 2017 perusahaan telah
melakukan perluasan usaha, terlihat juga dalam akun-akun pada Aset /Aktiva yaitu Uang
Muka Pembelian Aset Tetap yang sangat melonjak tinggi yaitu sebesar 843% dari yang
sebesar Rp 35.653.000.000, menjadi Rp 336.121.000.000. Selain itu juga ada investasi
saham yang kenaikannya cukup signifikan dari tahun 2016 , menurut saya ini bisa jadi
indikasi adanya proyek jangka panjang untuk kepentingan operasional dan nonoperasional
perusahaan di masa yang akan datang.

Dari sisi neraca pada tahun 2017, liabilitas dan ekuitas perusahaan juga mengalami
kenaikan 10%, jumlah ini sama dengan kenaikan yang ada paa sisi aset/aktiva. Hal itu
memang berindikasi bahwa perusahaan sedang mendanai kegiatan perluasan usaha/expansi
Dapat di lihat pada akun pembiayaan perolehan atas aset tetap yang jumlah kenaikannya
sangat tinggi dan signifikan yaitu 741% yang ada pada posisi liabilitas jangka pendek serta
liabilitas jangka panjang.

Kesimpulan ( Laba Rugi )

Dari sisi laba rugi pada tahun 2017 penjualan dan laba komprehensif mengalami
keadaan yang berbeda, jika penjualan meningkat sebesar 9%, tetapi pada laba komprehensif
mengalami penurunan sebesar 63% dari tahun 2016 . Salah satu penyebab utamanya adalah
adanya inflasi yang terjadi pada tahun 2017 . Laba bruto pun juga mengalami penurunan
karena tidak berimbang dengan peningkatan penjualan atas beban pokok penjualan tahun
2017. Ditambah lagi dengan adanya keputusan penambahan aset tetap yang menurut saya
kurang tepat dilakukan oleh perusahaan .

Dengan kata lain berbagai keputusan yang diambil oleh PT JAPFA pada tahun 2017
untuk melakukan perluasan usaha dengan membel aset tetap, nampaknya kurang tepat
karena PT JAPFA cenderung mengalami penurunan laba dari tahun 2016-2017 yang bisa
dibilang sangat drastis yaitu turun lebih dari 50% yaitu 63%. Dan akibat dari
perluasan/penambahan aset tetap tadi berdampak pada tambahan liabilitas & dari
tambahan modal , maka dimasa yang akan datang PT JAPFA harus segera melakukan
penyelesaian masalah penurunan laba komprehensif karena ada beban keuangan yang
ditanggung oleh perusahaan di masa yang akan datang.
KESIMPULAN ANALISIS COMMON SIZE
 Dari sisi laporan posisi keuangan / neraca pada tahun 2017 komposisi aset lancar
sebagian besar yaitu persediaan ( 30% dari total aktiva sebesar 53% dari total aktiva
lancar ). Hal tersebut mengindikasikan adanya kemungkinan kesulitan perusahaan
dalam melakukan penjualan barang dagangan.
 Dari sisi laporan laba rugi, secara absolut maupun relatif perusahaan mengalami
penurunan. Laba komprehensif dari tahun 2016-2017 sebesr Rp 1.768.577.000.000
atau 7% dari 10% pada tahun 2016 menjadi 3% pada tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai