Anda di halaman 1dari 6

BAB 10

ANGGARAN PADA PERUSAHAAN JASA

A.   Anggaran Pendapatan/penjualan


Tujuan utama dari berdirinya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan.
Kemudian keuntungan di dapat apabila perusahaan menjual barang/jasa dengan harga yang
lebih tinggi dari harga pokoknya, kemudian yang di dapat akan masuk ke dalam kas sebagai
pendapatan. Anggaran pendapatan menyajikan informasi tentang perkiraan pendapatan yang
akan diterima dari penjualan barang/jasa kepada pelanggan dan harga jual dalam satu periode
anggaran. Pada umumnya kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk menjual
hasil produksinya adalah terbatas. Dengan demikian tidak ada perlunya membeli material,
menghasilkan barang/jasa, mencari modal atau membeli mesin-mesin yang lebih besar dari
kemampuan menjual. Sehingga dapat dikatakan bahwa anggaran penjualan merupakan dasar
dilakukannya aktivitas-aktivitas yang lain, dan pada umumnya anggaran penjualan disusun
paling dahulu dari anggaran-anggaran lainnya.

Contoh 10.1
Yang akan di bahas dalam modul ini mengenai perusahaan jasa. Contoh kasusnya
ketika akan menyusun anggaran pendapatan misal:
PPA-FEUI memiliki beberapa jenis pelatihan yang terdiri atas Pelatihan Akuntansi
(tingkat dasar dan menengah), Perpajakan (Brevet A, B, dan C), Komputer Akuntansi
(MYOB dan Accurate), CFA Preparation Course, CIA Course, USAP review, dan CPMA
review. Manajemen PPA-FEUI mengelompokkan pelatihan-pelatihan tersebut menjadi dua
kelompok besar pelatihan berdasarkan tempat pelaksanaan pelatihan, yaitu Pelatihan Salemba
dan Pelatihan Depok.
Pada tahun 2007, Pelatihan Salemba berhasil memperoleh peserta sebanyak 130
peserta dengan harga jual rata-rata per peserta sebesar Rp 4.000.000. pada tahun yang sama
pula, Pelatihan Depok memberikan kontribusi peserta sebanyak 300 dengan harga jual rata-
rata per peserta sebesar Rp 1.300.000.
Manajemen PPA-FEUI menargetkan jumlah peserta pelatihan dan harga jualnya
untuk tahun 2008 akan naik sebesar 10% dari pencapaian di tahun 2007.
Berikut ini adalah anggaran pendapatan pelatihan PPA-FEUI untuk tahun 2008.

PPA-FEUI
Anggaran Pendapatan Pelatihan tahun 2008
Pelatihan Salemba Pelatihan depok Total
Jumlah peserta 143 330
Harga jual Rp 4.400.000 Rp 1.430.000
Pendapatan pelatihan Rp 629.200.000 Rp 471.900.000 Rp 1.101.100.000
Prosentase pendapatan
57% 43% 100%
total

Target pendapatan pada pelatihan tahun 2008 adalah sebesar Rp 1.101.100.000.


Pelatihan Salemba diharapkan memberikan kontribusi pendapatan sebesar 57% dari total
pendapatan pelatihan di tahun 2008.
B.    Anggaran Beban Langsung Pelatihan
Manajemen PPA-FEUI mengelompokkan beban-beban yang dikeluarkan untuk
melaksanakan kegiatan pelatihan ke dalam dua kelompok beban, yaitu beban langsung dan
beban tidak langsung pelatihan. Pengelompokan ini semata-mata untuk memudahkan
manajemen merencanakan dan mengendalikan biaya pelatihan.
Beban langsung pelatihan adalah segala macam pengeluaran yang dapat ditelusuri
dengan mudah ke kegiatan pelatihan. Sementara itu, beban tidak langsung pelatihan adalah
beban-beban yang tetap harus dikeluarkan agar pelatihan dapat berlangsung tetapi sangat sulit
ditelusuri ke kegiatan pelatihan.
Manajemen PPA-FEUI telah menentukan beban-beban langsung pelatihan yang terdiri
atas:

1. Beban honor instruktur dan asisten instruktur pelatihan,


2. Beban sewa ruangan pelatihan,
3. Beban makan-minum peserta pelatihan,
4. Beban perlengkapan pelatihan peserta (seminar kit, block note,sertifikat, kertas folio,
dan alat tulis).
Untuk tahun 2008, manajemen telah menetapkan target persentase beban langsung
terhadap pendapatan pelatihan 2008 untuk pelatihan Salemba dan Depok, seperti terlihat pada
tabel di bawah ini.
Jenis Beban Pelatihan Pelatihan
Salemba Depok
Beban honor instruktur dan asisten instruktur 17,5% 15%
Beban sewa ruangan 8% 6%
Beban makan-minum peserta 8% 10%
Beban perlengkapan pelatihan peserta 2% 4%
Berikut ini adalah anggaran beban langsung pelatihan Fakultas FEUI untuk tahun
2008,
PPA-FEUI
Anggaran Beban Langsung Pelatihan Tahun 2008
Pelatihan Pelatihan
Total
Salemba Depok
Beban honor instruktur 101.100.000 70.785.000 180.895.000
Beban sewa ruangan 50.336.000 28.314.000 78.650.000
Beban makan-minum 50.336.000 47.190.000 97.526.000
Beban perlengkapan pelatihan 12.584.000 18.876.000 31.460.000
Beban langsung pelatihan Rp 223.336.000 Rp165.165.000 Rp388.531.000

Efisiensi atas pengeluaran beban langsung pelatihan ini akan sangat menentukan
tinggi-rendahnya keuntungan yang akan diperoleh oleh PPA-FEUI.
C.  Anggaran Beban Tidak Langsung Pelatihan
Beban tidak langsung pelatihan yang dikeluarkan oleh PPA-FEUI dikelompokkan ke
dalam tiga kelompok besar, yaitu:

1. Beban gaji pegawai pelaksana kegiatan pelatihan, termasuk di dalamnya adalah


tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, dan upah lembur,
2. Beban pemakaian telepon, faks, dan internet,
3. Beban listrik.
Seluruh beban tidak langsung pelatihan ini tidak mengurangi laba yang diperoleh
setiap kegiatan karena beban ini tidak dapat dikendalikan oleh koordinator setiap pelatihan.
Untuk tahun 2008, manajemen telah menetapkan target persentase beban tidak
langsung terhadap pendapatan pelatihan, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Jenis Beban Persentase
Beban gaji pegawai pelatihan 15%
Beban telepon, faks, dan internet 3%
Beban listrik 2%

Berikut ini adalah anggaran beban tidak langsung pelatihan Fakultas FEBI untuk
tahun 2017.
PPA-FEUI
Anggaran Beban Tidak Langsung Pelatihan Tahun 2008
Total
Beban gaji pegawai pelatihan 165.165.000
Beban telepon, faks, dan internet 33.033.000
Beban listrik 22.022.000
Total beban tidak langsung pelatihan Rp 220.220.000

D.   Anggaran Beban Operasional Pelatihan


Anggaran beban operasional Fakultas FEBI dapat dibagi menjadi dua kelompok.

1. Beban penjualan (selling expenses)


Beban penjualan yang dikeluarkan oleh Fakultas FEUI untuk mendukung kegiatan
pelatihan adalah:
1) Beban pemasangan iklan pelatihan di media cetak, kompas.
2) Beban pembuatan brosur pelatihan dan biaya pengirimannya.
3) Beban pembuatan desain brosur dan perlengkapan pelatihan.
4) Beban gaji pegawai bagian penjualan.

2. Beban administrasi (administrative expenses)


Beban administrasi yang dikeluarkan oleh Fakultas FEUI adalah:
1) Beban gaji pegawai bagian administrasi
2) Beban penyusutan peralatan administrasi
3) Beban perlengkapan kegiatan administrasi
Untuk tahun anggaran 2008, manajemen telah memutuskan besarnya beban penjualan
dan administrasi sebesar 10% dan 5% dari total pendapatan tahun 2008. Berikut ini adalah
anggaran beban operasional pelatihan PPA-FEUI untuk tahun 2008.
PPA-FEUI
Anggaran Beban Operasional Pelatihan Tahun 2007
Total
Beban Penjualan 110.110.000
Beban Administrasi 55.055.000
Total Beban Operasional Pelatihan Rp 165.165.000

E.    Anggaran Laba Rugi Pelatihan


Anggara laba rugi pelatihan PPA-FEUI disusun untuk memberikan informasi kepada
manajemen tentang perkiraan laba atau rugi yang akan diperoleh untuk periode anggaran
mendatang. Informasi-informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran laba rugi berasal
dari anggaran-anggaran yang telah disusun sebelumya.
Berikut ini adalah anggaran laba rugi pelatihan PPA-FEUI untuk tahun 2008.
PPA-FEUI
Anggaran Laba Rugi Pelatihan Tahun 2008
Pelatihan Pelatihan
Total
Salemba Depok
Pendapatan Rp 629.200.000 Rp 471.900.000 Rp 1.101.100.000
Dikurangi: 223.366.000 165.165.000 385.531.000
Beban Langsung
Margin Kontribusi Kotor 405.834.000 306.735.000 712.569.000
Dikurangi: 220.220.000
Beban
Tidak Langsung
Margin Kontribusi kotor 492.349.000
Dikurangi: 165.165.000
Beban Operasi
Laba Operasi 327.184.000
Pendapatan (Beban) Lain- 0
Lain
Laba Sebelum Pajak 327.184.000
Pajak Penghasilan 98.155.200
(Asumsi = 30%)
Laba Bersih Rp 229.028.800
RINGKASAN
Tujuan utama dari berdirinya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan.
Kemudian keuntungan di dapat apabila perusahaan menjual barang/jasa dengan harga yang
lebih tinggi dari harga pokoknya, kemudian yang di dapat akan masuk ke dalam kas sebagai
pendapatan
Beban operasi adalah beban-beban yang dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan selain
kegiatan produksi seperti jika dalam administrasi kantor tidak ada urusan hukum, urusan
korespondensi. Urusan pajak, telepon dan listrik, alat tulis dan sebagainya, maka organisasi
tidak akan dapat dijalankan. Dan semua kegiatan tersebut memerlukan biaya yang
disesuaikan dengan besarnya organisasi perusahaan. Sebab, biaya operasional merupakan
biaya yang memiliki pengaruh yang besar di dalam mempengaruhi keberhasilan
organisasi/perusahaan didalam mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba usaha.
Anggaran induk disusun untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang
ada di dalam perusahaan. Seperti layaknya penyusunan anggaran perusahaan manufaktur,
anggaran untuk perusahaan jasa dimulai dengan membuat anggaran penjualan atau anggaran
pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai