Anda di halaman 1dari 3

AUDIT EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Ekuitas pemegang saham (owner’s equity) adalah jumlah dana yang dimiliki oleh
pemegang saham di perusahaan, sama dengan modal saham ditambah cadangan.
Ekuitas pemegang saham meliputi saham biasa,saham preferen, modal yang di
setor, dan laba ditahan. Pada tahun terakhir,sejumlah instrumen keuanagan telah
dikembangkan yang berisi karateristik utang dan ekuitas serta mempengaruhi
audit kas pemegang saham. Sejumlah besar rencana opsi saham dan rencana
kompensasi juga mempengaruhi audit ekuitas pemegang saham. Pembahasan
mengenai instrumen ekuitas dan rencana opsi saham yang kompleks tersebut
beada di luar lingkup.
Berikut ini ada 3 jenis transaksi utama yang menimbulkan ekuitas pemegang
saham, yaitu:
1. Penerbitan saham.
Mencakup transaksi seperti penjualan saham untuk sejumlah kas, pertukaran
saham dengan aktiva, jasa, atau utang yang dapat dikonversi, serta penerbitan
saham untuk tujuan peecahan saham.
2. Pembelian saham kembali.
Mencakup perolehan kembai saham (treasury stock) dan penarikan kembali
saham.
3. Pembayaran deviden.
Mencakup pembayaran deviden kas atau penerbitan dividen saham.

PRINSIP UMUM DALAM PENYAJIAN EKUITAS


• Penyajian ekuitas pemegang saham di neraca
1. Modal saham
Modal saham harus di buat dineraca yang dapat disajikan dalam bentuk
catatan kaki atau sebagai catatan atas laporan keuangan (notes to financial
statements).adapun informasi yang diperlukan oleh pemakai laporan
keuanagn meliputi:

a. Jenis saham yang dikeluarkan, nilai nominal, dan jika ada, tariff
deviden.
b. Untuk saham istimewa, sifat keistimewaan yang dimiliki oleh
pemegang saham harus dijelaskan ( misalnya hak istimewa dalam
pembagian deviden, hak istimewa dalam likuidasi perusahaan).
c. Jumlah saham yang diijinkan untuk dikeluarkan, yang telah
dikeluarkan, yang ada ditangan perusahaan sebagai treasury stock,
dan yang beredar.
d. Jumlah deviden komulatif sahama istimewa yang belum dapat
dibayar oleh perusaaahn,baik jumlah total maupun jumlah saham.
e. Jumlah saham yang di sediakan untuk stock option plans, untuk
ditukarkan dengan obligasi atau saham istimewa jumlah saham
yang telah dipesan tetapi belum dikeluarkan, deviden saham yang
telah diumumkan tetapi belum dbagikan dan saham yang
dikeluarkan dalam penggabungan perusahaan.
2. Treasury stock
Treasury stock Harus disajikan di neraca dalam kelompok modal
saham.jumlah yang disajikan adalah sebesar kosnya, sebagai penguranan
terhadap jumlah modal saham dan saldo laba.
3. Saldo laba
Perubahan saldo laba dalam tahun yang diaudit dapat disajikan didalam
laporan tersendiri, disebut “laporan perubahan saldo laba” atau digabung
dengan laporan laba rugi, yang disebut laporan laba rugi dan perubahan
saldo laba. Informasi yang bersangkutan dengan pembatasan penggunaan
saldo laba harus dijelaskan dalam notes to financial statement.

TUJUAN PENGUJIAN SUBTANTIF


1. Memperoleh keyakinan tentang keadaan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan ekuitas pemegang saham.
2. Membuktikan bahwa saldo modal saham menverminkan kepemimpinan
pemegang saham yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan kejadian
transaksi yang berkaitan dengan ekuitas pemegang saham selama tahun yang
diaudit.
3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang
diaudit dan kelengkapan saldo ekuitas pemegang saham yang disajikan di neraca.
4. Membuktikan bahwa saldo ekuitas pemegang saham yang dicantumkan
dineraca merupakan klaim pemilik terhadap aktiva entitas.
5. Membuktikan kewajaran penilaian ekuitas pemegang saham yang
dicantumkan di neraca.
6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan ekuitas pemegang
saham di neraca.

PENENTUAN RESIKO PENGENDALIAN-EKUITAS


A. Asersi dan prosedur pengendalian terkait
Berikut ini adalah asersi utama untuk ekuitas pemegang saham:
a. Verifikasi bahwa transaksi saham dan deviden dengan anggaran perusahaan.
b. Verifkasih bahwa transaksi saham dan deviden telah dibukukan dan diikhtisarkan
dengan tepat dalam catatan akuntansi.
c. Verifikasi bahwa transaksi saham dan deviden telah disetujui dengan layak.
d. Verifiksi bahwa transaksi saham dan deviden telah dinilai dengan tepat.
• Keterjadian (Occurence)
Salah seorang karyawan prusahaan, seperti sekretarsis perusahaan atau
konsultan hukum, harus memastikan bahwa setiap transaksi saham atau
deviden sesuai dengan anggaran dasar pesuahaan atau peraturan hukum
yang ada mempengaruhi entitas.
• Akurasi (Accuracy)
Prosedur pengendalian untuk asersi ini meliputi rekonsiliasi catatan
pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar dan rekonsiliasi
deviden yang dibayarkan dengan total saham yang beredar pada tanggal
catatan deviden.
• Otorisasi ( Authorzation)
Bagi kebanyakan entitas, dewan komisaris atas pemegang saham yang
menyetujui transaksi saham dan deviden.
• Penilaian ( Valuation)
Penerbitan saham, pembelian kembali saham, dan deviden harus dicatat
oleh departemen bagian keuangan (treasure) pada jumlah yang sesuai
dengan GAAP.
B. Pemisahan tugas.
Jika entitas memiki karyawan yang cukup, pemisahan tugas berikut harus
dipertahankan:
a. Orang yang bertanggung jawab menerbitkan, mentransfer, dan membatalkan
sertifikat saham harus tidak memiliki tanggung jawab akuntansi.
b. Orang yang bertanggung jawab memelihara catatan rinci mengenai pemegang
saham harus independen dengan memelihara akun-akun pengendalian buku
besar.
c. Orang yang bertanggung jawab memelihara catatan rinci mengenai pemegang
saham harus terpisah dengan pemrosesan penerimaan atau pengeluaran kas.
d. Pemisahan tugs yang memadai harus dibentuk anatara penyiapan, pencatatan,
penandatanganan, dan pengiriman cek deviden.

Anda mungkin juga menyukai