Anda di halaman 1dari 1

A.

PENGUKURAN KEWAJIBAN
Berdasarkan IFRS, metode pengukuran yang paling umum digunakan untuk
kewajiban adalah biaya historis. Hal ini memanfaatkan untuk mendapatkan bunga pada dana
yang beleum dapat menyelesaikan kewajiban. Bagian berikutnya membahas pengukuran
kewajiban yang terkait dengan pensiun, provisi dan kontijensi.

1. IMBALAN KERJA – RENCANA PENSIUN


Di beberapa negara rencana pensiun ditetapkan oleh pengusaha unutk melayani
manfaat pensiun bagi karyawan. Dengan cara pengusaha melakukan pembayaran dana
pensiun yang memiliki aset dan kepercayaan. Dana pensiun berbadan hukum dan
terpisah dari perusahaan.
2. PROVISI DAN KONTIJENSI
Menurut PSAK 37 kewajiban kontijensi dan aset kontijensi mengakui tumpang tindih,
ketika menyatakan bahwa semua ketentuan yang kontingen karena mereka tidak yakin
dalam jumlah. IAS 37/AASB 137 ayat 10 mendefinisikan kewajiban kontinjensi
sebagai :
a) kewajiban kemungkinan yang timbul dari peristiwa masa lalu dan yang
keberadaannya akan dikonfirmasi hanya oleh terjadinya atau tidak terjadinya satu atau
lebih peristiwa masa depan pasti tidak sepenuhnya dalam kendali entitas
b) kewajiban kini yang timbul dari peristiwa masa lalu tetapi tidak diakui karena
mengakibatkan arus kas keluar sumber daya dan manfaat ekonomi, jumlah kewajiban
tidak dapat diukur dengan keandalam yang cukup.
3. EKUITAS PEMILIK

Ekuitas pemilik adalah konsep dasar akuntansi yang ketiga pada persamaan akuntansi.
Ekuitas tidak melibatkan kewajiban penyerahan asset pada pemilik dana, pemegang saham
mempunyai klaim terhadap perusahaan apabila dilikuidasi. Ekuitas adalah asset bersih entitas
dalam perusahaan setelah dikurangi semua kewajibannya.

Anda mungkin juga menyukai