Anda di halaman 1dari 28

Pengendalian

Manajemen
dalam
Organisasi Non
Profit
Anggi Nur’aini Ikawati F1319005
Dwi Fikri Nurianto F1319015
Annisa Gema Ramadhanti F1319008
Elnasya Dhia Nisrina F1319016
Moyra Falla Fauzia F1319037
M. Fakhrul Rizal Hawari F. F1319038 Nadya Noor Rochmah Bety F1319045
Novarizka Andriyani F1319047
Rahmat Pangestu F1319049
Yunita Endang Puspitajati S. F1319067
Zaky Anwar Ibrahim F1319068
Zuldha Aulan Karima F1319069

2
Corporations,
1 B Corporations,
Not For Profits
Corporations, B Corporations,
Not For Profits
Corporations B Corporations Not-for-Profits
▸ Korporasi yang dimiliki ▸ Benefit Corporations ▸ Korporasi bebas pajak
investor ▸ Memungkinkan dewan (tax emempt
▸ Tujuan utamanya, dan manajer corporations)
memaksimalkan mengorbankan ▸ tidak memiliki pemegang
shareholder value shareholder value untuk saham, dan tidak ada satu
sesuatu yang lebih individu atau badan yang
berharga (bervariasi memiliki hak kepemilikan
menurut yurisdiksi atas residual value
pendirian) ▸ Kontrol dilakukan oleh
dewan pengawas (board
of trustee) 4
Perbedaan
Organisasi Laba
2 dengan
Organisasi Nirlaba
Perbedaan Organisasi Laba dengan
Organisasi Nirlaba

Organisasi Laba :
• Tujuan utamanya adalah memaksimalkan laba
• Kepemilikannya jelas
• Sewaktu-waktu dapat dibubarkan (dilikuidasi)

6
Perbedaan Organisasi Laba dengan
Organisasi Nirlaba
Organisasi Nirlaba :
• Laba bukan merupakan tujuan utama.
• Tujuan utamanya menyediakan
berbagai jenis layanan publik.
• Sumber pendanaan diperoleh dari
menjual layanan atau produk dan
pendanaan dari pihak ketiga (donatur).

7
Ambiguitas Dan
3 Konflik Tujuan
Management Control System (MCS) harus dirancang untuk
meningkatkan probabilitas bahwa tujuan organisasi akan tercapai, dan
penilaian tentang efektivitas MCS harus didasarkan pada penilaian
kemungkinan (atau tingkat) pencapaian tujuan, terlepas dari apakah ini
tujuan utamanya adalah keuangan atau keseimbangan tujuan
keuangan, sosial, dan lingkungan.

9
Ambiguitas tujuan harus diatasi untuk
membangun sistem kontrol yang efektif
sambil mencerminkan lingkungan hukum,
peraturan, kebijakan, dan sumber daya di
mana organisasi nirlaba tertentu
beroperasi.
10
Kesulitan
4 dalam Pengukuran
dan Manfaat Kinerja
Kesulitan Dalam Pengukuran
dan Manfaat Kinerja
• Sekalipun tujuan organisasi nirlaba
cukup jelas, para manajer organisasi ini
biasanya tidak memiliki indikator
kinerja bottom-line.
• Tingkat pencapaian tujuan keseluruhan
organisasi tidak dapat diukur secara
akurat dalam hal keuangan.

12
Kesulitan Dalam Pengukuran
Dan Manfaat Kinerja
Tanpa seperangkat indikator kinerja manajer menjadi sulit
untuk :
▸ Mengukur kinerja organisasi dengan mengingat tujuan
keseluruhan,
▸ Menganalisis manfaat investasi alternatif atau tindakan;
▸ Mendesentralisasi organisasi dan meminta
pertanggungjawaban manajer entitas untuk area kinerja
tertentu
▸ Bandingkan kinerja entitas yang melakukan kegiatan
yang berbeda

13

Untuk meningkatkan penggunaan pengukuran kinerja
oleh organisasi layanan publik banyak data yang
dibandingkan dengan berorientasi pada input (seperti
tingkat pengeluaran dan kepegawaian) dan hasil /
output (seperti kualitas, dan ketepatan waktu).
Selain itu pendekatan kombinasi tindakan (mis.
balanced scorecard) dapat dilakukan untuk mengelola
operasi mereka agar meningkatkam efektifitas operasi
perusahaan.

14
Perbedaan
5 Akuntansi
PERBEDAAN
AKUNTANSI
ORGANISASI LABA

Pelaporan Sumber Daya Sumber Dana


Keuangan
(SAK UMUM, SAK ETAP, (menjual saham, (perseorangan atau sekelompok orang
SAK EMKM) meminjam uang, dan yang membentuk sejumlah modal)
mendapatkan keuntungan)

16
PERBEDAAN AKUNTANSI

Laporan Keuangan diinformasikan lebih bervariasi baik dalam bentuk ataupun isi

Sumber Dana berasal dari Sumbangan, Donasi ataupun Hibah

Tidak ada kepemilikan

Menghasilkan barang/jasa tanpa tujuan memupuk laba


6
Pengawasan
Eksternal
Pengawas Eksternal
dan Tujuannya
Organisasi nirlaba Tujuanya :
bertanggung jawab kepada Untuk memberikan informasi
sejumlah konstituen mengenai pilihan-pilihan kepada
pihak esksternal, misalnya
eksternal, termasuk
rumah sakit mana yang harus
sumbangan pemerintah, mereka pilih untuk
alumni, dan masyarakat mempercayakan kesehatan
luas sampai batas tertentu mereka atau sekolah mana yang
tepat untuk anak-anak mereka

19
Harapan yang tinggi oleh
masyarakat atas apa yang
dikerjakan oleh organisasi nirlaba,
menyebabkan tuntutan yang tinggi
pula untuk pertanggunjawaban

20
Kekurangan Organisasi Nirlaba
Berkaitan dengan Pengawas Eksternal

Kekurangan organisasi nirlaba terletak pada pemilihan anggota dewan


organisasinya dimana seringkali anggota dewan ini dipilih dengan tidak melihat
kualifikasi yg tepat dan tidak adanya syarat tertentu. Sehingga menyebabkan
pengawasan kinerja organisasisnya kurang maksimal, nah karena pengawasan
dari internalnya sendiri kurang maksimal maka akan ada tekanan dari pihak
eksternal dalam bentuk pengawasan eksternal
Contoh Pada komite sekolah biasanya yang dipilih tokoh2 masyarakat atau bisa
jadi wali muridnya sendiri, terkadang mereka bukan berasal dari kalangan yg
mengerti tentang bidang pendidikan jadinya pengawasannya kurang optimal
Terus di sektor lain seperti yayasan atau badan penggalangan dana biasanya
diambil scr sukarelawan dan kurang begitu mengerti yang penting tujuannya 21
Kekhawatiran
Organisasi Nirlaba
Pada sektor amal, ada kecenderungan
mudah percaya dan kurangnya
pengawasan
Misalnya pada lembaga penyalur zakat
orang membayarkan zakat dimana
pertanggungjawabannya nanti antara
individu dengan tuhan bukan individu
dengan individu oleh karena itu tingkat
kepercayaannya cenderung tinggi 22
7
Karakteristik
Karyawan
KARAKTERISTIK KARYAWAN

Karyawan yang bekerja pada organisasi non – profit memiliki


beberapa karakteristik yang berbeda dengan karyawan yang bekerja pada
organisasi profit . karakteristik tersebut dapat memiliki implikasi kontrol
positif dan negative.
Karakter Karyawan organisasi profit :
Berorientasi untuk mendapat penghasilan dan cenderung memiliki
tujuan pribadi yang lebih dominan
Karakter Karyawan organisasi non – profit :
Cenderung bersifat sukarela dan lebih berorientasi mencapai
tujuan yang sama dengan tujuan organisasi
24
KARAKTERISTIK KARYAWAN
Tujuan utama organisasi nirlaba bukanlah untuk mendapatkan
keuntungan oleh sebab itu, hal ini sedikit menyulitkan organisasi untuk
mendapatkan karyawan. Orang yang bersedia bekerja di organisasi nirlaba
merupakan orang - orang yang memiliki tujuan yang sama dengan organisasi.
Dengan demikian para karyawan di organisasi nirlaba dapat disebut juga
sebagai relawan
Dengan karakter organisasi nirlaba yang tidak mencari keuntungan,
sehingga organisasi nirlaba harus dapat memberikan system insentif non
keuangan kepada pekerjanya atau karyawan sesuai ekspektasi yang
diharapkan
25
KARAKTERISTIK KARYAWAN

Ketika karyawan tersebut tertarik dan dapat dipertahankan


organisasi, maka komitmen tinggi mereka dapat meminimalkan salah satu
masalah pengendalian, yaitu: kurangnya arah dan kurangnya motivasi.
Pengendalian, kemudian, dapat lebih mudah diterapkan melalui sarana
personalia / budaya

26
KESIMPULAN
Manajer dalam non profit organization juga
mengalami beberapa kesulitan yang sama dengan
manajer dari profit organization. Mereka harus menyusun
kontrol yang sama dan mengidentifikasi masalah yang
hampir serupa. Tetapi terkadang manajer non profit
organization menghadapi beberapa masalah MCS yang
tidak berjalan baik. Seperti adanya tekanan politik,
pengambilan keputusan yang sangat lama dan lain-lain.

27
THANKS!

28

Anda mungkin juga menyukai