PEMERINTAHAN
PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN
(MODUL PSAP NO. 01)
05-Jan-15
KELOMPOK V:
HENDRY WIBOWO
NUR MUHIS
1
MATERI
Tujuan
Ruang Lingkup
Basis Akuntansi
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Informasi Laporan Keuangan
Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Struktur dan Isi Laporan Keuangan
05-Jan-15
2
TUJUAN
Laporan keuangan untuk tujuan umum
adalah laporan keuangan yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pengguna laporan
termasuk lembaga legislatif sebagaimana
ditetapkan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan
05-Jan-15
RUANG LINGKUP
Laporan keuangan untuk tujuan umum disusun dan disajikan
dengan basis akrual
Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna
Pernyataan standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam
menyusun laporan keuangan suatu entitas pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan laporan keuangan konsolidasian, tidak
termasuk perusahaan negara/daerah
05-Jan-15
DEFINISI
Pendatapan-LRA: semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara /Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan-LO: hak pemerintah pusat/daerah yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
(Par 8)
05-Jan-15
DEFINISI
Belanja: semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
DEFINISI
Surplus/Defisit-LRA:selisih lebih/kurang antara pendapatan-LRA dan
belanja selama satu periode pelaporan.
Surplus/Defisit-LO: selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu
periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/ defisit dari kegiatan
non operasional dan pos luar biasa.
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap
yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset
yang bersangkutan.
(Par 8)
05-Jan-15
DEFINISI
Pos luar biasa: pendapatan luar biasa/ beban luar biasa yg terjadi
karena kejadian atau transaksi yg bukan merupakan operasi
biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di
luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal
dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya
dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan
(Par 8)
05-Jan-15
05-Jan-15
9
(Par 11)
10
10
05-Jan-15
11
05-Jan-15
13
NERACA
05-Jan-15
15
NERACA SKPD
05-Jan-15
16
Aset Lancar
05-Jan-15
17
Aset Lancar
Kas di Bendahara
Pengeluaran
Kas di Bendahara
Penerimaan
Piutang
Persediaan
Aset Non Lancar:
Investasi Jangka Panjang
Dana Bergulir
Aset Tetap
Aset Lainnya
Ekuitas
05-Jan-15
18
NERACA
Ekuitas, yaitu kekayaan bersih pemerintah yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah pada tanggal laporan.
Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas
pada Laporan Perubahan Ekuitas
(Par 84-85)
05-Jan-15
19
05-Jan-15
20
05-Jan-15
21
LAPORAN OPERASIONAL
23
25
05-Jan-15
26
05-Jan-15
27
DEFINISI LRA
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah
satu komponen laporan keuangan pemerintah yang
menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran
entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu
periode tertentu.
05-Jan-15
28
BASIS AKUNTANSI
PENCATATAN LRA MENGGUNAKAN BASIS KAS :
Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada rekening
Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening
Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima kas pada
rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan kas
dari rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
05-Jan-15
29
05-Jan-15
30
05-Jan-15
31
AKUNTANSI ANGGARAN
05-Jan-15
32
05-Jan-15
33
05-Jan-15
34
DEFINISI BELANJA
Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
05-Jan-15
35
AKUNTANSI BELANJA
05-Jan-15
36
AKUNTANSI BELANJA
05-Jan-15
37
AKUNTANSI SURPLUS/DEFISIT
05-Jan-15
38
PEMBIAYAAN
Seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik
penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar
atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan
untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran
05-Jan-15
39
05-Jan-15
40
05-Jan-15
41
05-Jan-15
42
05-Jan-15
43
05-Jan-15
44
TERIMA KASIH
05-Jan-15
45