Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI PADA


LEMBAGA PENDIDIKAN
(Kasus Korupsi Dana Pendidikan Daerah Cilegon)
Disusun oleh Kelompok III guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Forensik dan
Audit Investigasi
Dosen pengampu: Amyati, SE., M.Ak., Ak.CA

Disusun Oleh:

Iis Suryanah 11021800320

Nurul Agnia 11021800172

Rintan Prima Saputri 11021800110

Siti Rohmawati 11021800255

Titania LutfiA Shanny 11021800079

UNIVERSITAS BINA BANGSA SERANG – BANTEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI TAHUN 2018

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Forensik dan
Audit Investigasi tentang studi Kasus Korupsi Dana Pendidikan Daerah Cilegon.

Penulisan makalah ini dilakukan sebagai bagian dari tugas mata kuliah Akuntansi Forensik dan
Audit Investigasi Program Sarjana Universitas Bina Bangsa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal serta kerjasama kelompok, sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan karya ilmiah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan serta
pembelajaran yang bisa memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca umumnya,
khususnya bagi penulis sendiri.

Serang, 05 April 2021

Penulis

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ………………........................................................................................................ ii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah…........................................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 3

BAB II: PEMBAHASAN

A. AKUNTANSI FORENSIK

1. Pengertian Akuntansi Forensik …............................................................................. 4

3. Standar Umum dan Khusus Akuntansi Forensi......................................................... 4

4. Kualitas Akuntansi Forensik..................................................................................... 5

B. AUDITING

1. Pengertian Auditing…............................................................................................. 5

2. Pengertian Audit Investigasi…............................................................................... 7

3. Pengertian Pengungkapan dan Kecurangan (Fraud) ............................................. 9

C. KASUS KORUPSI PADA LEMBAGA PENDIDIKAN

1. Kasus Korupsi Dana Pendidikan Untuk Pembangunan Trestle Dermaga


Kubangsari............................................................................................................... 10

2. Pengungkapan Kasus Korupsi Dana Pendidikan Untuk Pembangunan Trestle


Dermaga Pelabuhan Kubangsari Cilegon................................................................ 13

BAB III: PENUTUP

A. KESIMPULAN…............................................................................................................. 16

B. SARAN…......................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ….............................................................................................................. 18

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Akuntansi forensik dan audit investigatif merupakan istilah yang mungkin terdengar asing,
namun tidak aneh atau familiar menurut dunia akuntansi. Pengertian akuntansi forensik
sendiri memiliki cakupan yang sangat luas. Secara umum akuntansi forensik
menggambarkan tentang berbagai macam pekerjaan pemeriksaan dan investigasi yang
dilakukan oleh seorang akuntan.

Kegiatan akuntansi forensik dan audit investigatif biasanya berhubungan dengan pekerjaan
yang menyelidiki tentang hal-hal yang memiliki kaitan dengan laporan keuangan sebuah
perusahaan atau organisasi. Biasanya akuntansi jenis ini dibutuhkan bila disinyalir terjadi
suatu fraud atau tindakan penipuan pada sebuah perusahaan atau organisasi yang menuntut
kejelian tingkat tinggi.

Dalam akuntan forensik, skill yang dipakai untuk pemeriksaan laporan keuangan perusahaan
atau organisasi sangat beragam. Skill tersebut meliputi keterampilan akuntansi, investigasi
dan audit. Bukan hanya angka yang dihitung tetapi juga harus mampu melakukan analisa,
menafsirkan untuk selanjutnya menafsirkan masalah yang kompleks untuk menghasilkan
laporan investigatif yang dapat digunakan oleh pihak berwenang. Seorang akuntan forensik
biasanya dipekerjakan oleh perusahaan akuntan, pemerintah, kepolisian, bank, perusahaan
asuransi dan lain sebagainya, bahkan seringkali hadir dalam sebuah sidang di pengadilan
untuk memberikan kesaksian dan pendapatnya.

Seorang akuntan forensik bukan saja bertugas untuk menyelidiki terjadinya kecurangan
tetapi juga harus melakukan kegiatan akuntansi yang bisa mendukung proses hukum. Ada
banyak kasus yang melibatkan akuntansi forensik seperti kasus korupsi pada Lembaga
Pendidikan.

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


Korupsi sendiri merupakan permasalahan klasik yang menjadi momok mengerikan dan sulit
untuk diselesaikan di berbagai negara, khususnya Indonesia. Berdasarkan sumber
Transparency International tahun 2020, Indonesia berada di skor 37 peringkat ke 102 dari
180 negara yang dilibatkan. Skor ini turun sebanyak tiga poin dari tahun sebelumnya.
Organisasi Internasional yang bertujuan memerangi korupsi politik tersebut rutin
mengeluarkan skor IPK setiap tahunnya. Skor berdasarkan indikator 0 (sangat korup) hingga
100 yang berarti (sangat bersih). Di level ASEAN, Indonesia berada di peringkat Lima.
Berada di bawah Singapura yang memperoleh skor IPK 85, Brunei Darussalam (60),
Malaysia (51) dan Timor Leste (40).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyadari bahwa pentingnya permasalahan tindak
pidana korupsi untuk dibahas, walaupun pada tahun 2020 ini skor korupsi di Indonesia turun
bukanlah hal yang patut untuk dibanggakan. Seperti halnya yang terjadi pada kasus Korupsi
Dana Pendidikan yang disalahgunakan untuk proyek Pembangunan Tiang Pancang (trestle)
Dermaga Pelabuhan Kubangsari yang berada di Cilegon adalah alokasi Dana pendidikan
dari pemerintah pusat sebesar Rp 20, 7 Milyar dimana Dana yang digunakan berasal dari
rakyat yang seharusnya dipertanggungjawabkan secara benar.

Pelabuhan – pelabuhan dibangun dengan menumpu pada pondasi tiang pancang (trestle)
atau tiang bor, pondasi-pondasi tersebut pada umumnya terbuat dari beton dengan mutu
beton yang sudah dihtung atau ditentukan sebelumnya. Dalam Pondasi Tiang merupakan
suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan Gaya Axial dan Gaya Lateral ke sumbu
tiang dengan jalan menyerap lenturan. Pemerintah Kota Cilegon sebagai lembaga
pemerintahan yang bertanggungjawab terhadap pembangunan didaerah teritorial tersebut
memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan daerahnya justru melakukan
penyelewengan terhadap Dana pendidikan yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan masyarakat Kota Cilegon.

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, masalah yang telah dijelaskan diatas maka rumusan masalah
dalam penulisan karya ilmiah ini adalah:

1. Apa itu akuntansi forensik dan audit investigasi?


2. Siapa Tersangka dalam Penyelewengan Dana pendidikan untuk pembangunan
tiang pancang (trestle) dermaga Pelabuhan Kubangsari Cilegon?
3. Mengapa Dana Pendidikan tersebut diselewengkan?
4. Berapa Dana pendidikan yang diselewengkan?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk meneliti kasus korupsi yang terjadi di
Cilegon.
2. Penelitian ini bersumber dari berbagai artikel yang telah ditelusuri sebelumnya
dengan tujuan untuk mengetahui tindak korupsi yang terjadi dalam
penyalahgunaan Dana pendidikan yang digunakan untuk proyek pembangunan
tiang pancang (trestle) dermaga Pelabuhan Kubangsari Cilegon
3. Untuk menambah pengetahuan tentang tindak pidana korupsi yang terjadi di
Indonesia

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


BAB II
PEMBAHASAN

A. AKUNTANSI FORENSIK

1. Pengertian Akuntansi Forensik

Menurut Theodorus M. Tuanakotta (2010, p.4) Akuntansi Forensik adalah penerapan


disiplin ilmu akuntansi dalam arti luas, pada masalah hukum untuk menyelesaikan hukum
didalam atau diluar peradilan. Akuntansi forensik juga diartikan sebagai akuntansi yang
dapat bertahan dalam proses peninjauan yudisial atau administratif.
D.Larry Crumbley, editor-in-chief dari Journal of Forensic Accounting menulis:
“Simplyput, forensic accounting is legally accurate accounting. That is, accounting that
is sustainable in some adversarial legal proceeding, or within some judicial or
administrative review.”
*Secara sederhana dapat dikatakan, akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat
untuk tujuan hukum. Artinya, akuntansi yang dapat bertahan dalam kancah perseteruan
selama proses pengadilan, atau dalam proses peninjauan yudisial atau administratif.

2. Standar Umum dan Khusus Akuntansi Forensik

Tuanakotta (2010, p.122), meringkas standar khusus dan umum akuntansi forensik dari
buku William T.Thornhill, Forensic Accounting: How to Investigate Financial Fraud.
Antara lain:
1. Independensi
Untuk kegiatan internal lembaganya, akuntansi forensik harus cukup independen
dalam melaksanakan tugasnya.
2. Objektivitas

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


Akuntan forensik harus bersikap objektif (tidak berpihak) dalam melaksanakan
tugasnya.

3. Kemahiran Profesional
Sumber daya manusia yang melaksanakan akuntansi forensik harus mempunyai
kemahiran teknis, pendidikan, dan pengalaman yang memadai untuk dapat
menjalankan tugasnya dengan baik.
4. Lingkup Penugasan
Akuntansi forensik harus memahami dengan baik penugasan yang diterimanya.
Seorang akuntan forensik harus mengkaji lebih dalam penugasan tersebut dengan
teliti untuk menentukan apakah penugasan dapat diterima secara professional.
5. Pelaksanaan Tugas
Pelaksanaan tugas akuntansi forensik harus meliputi: (1) perumusan masalah,
evaluasi masalah dan perencanaan pekerjaan, (2) pengumpulan bukti, (3) penilaian
bukti, dan (4) mengkomunikasikan hasil penugasan.

3. Kualitas Akuntan Forensik

Tuanakotta (2010, p.106) menyimpulkan hasil penelitian Robert J.Lindquiest yang


dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada staf Peat Marwick Lindquist Holmes,
bahwa kualitas yang harus dimiliki seorang akuntansi forensik diantaranya adalah:
1. Kreatif
2. Rasa ingin tahu
3. Tidak menyerah
4. Akal sehat
5. Business sense
6. Percaya diri

B. AUDITING

1. Pengertian Auditing

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


Auditing adalah salah satu jasa yang diberikan oleh akuntan publik, yang diperlukan
untuk memeriksa laporan keuangan sehingga laporan keuangan yang dihasilkan oleh
pihak perusahaan yang telah diaudit dapat lebih dipercaya oleh pemakai informasi
laporan keuangan.
Auditing menurut Mulyadi (2002, p.9) adalah:
“Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.
Definisi Auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur penting yang diuraikan
berikut ini:
a. Suatu proses sistematik
Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian
langkah atau prosedur yang logis, berkerangka dan terorganisasi. Auditing
dilaksanakan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi dan
bertujuan.
b. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
Proses sistematik tersebut ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari
pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi
tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut.
c. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi
Yang dimaksud disini adalah hasil proses akuntansi. Akuntansi merupakan
proses pengidentifikasian, pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomi
yang dinyatakan dalam satuan uang.
d. Menetapkan tingkat kesesuaian
Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil
pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian
pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.

SA seksi 315 menyebutkan bahwa tujuan auditor adalah untuk mengindentifikasi dan
menilai resiko kesalah penyajian material, apakah karena kecurangan atau kesalahan,
pada tingkat laporan keuangan dan asersi, melalui pemahaman atas entitas dan

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


lingkungannya, termasuk pengandalian internal entitas, oleh karena itu menyediakan
suatu dasar untuk merancang dan mengimplementasikan respons terhadap risiko yang
ditetapkan atas kesalahan penyajian material tersebut.

2. Pengertian Audit Investigatif

Menurut Haryono Umar tahun 2009, Audit investigatif adalah salah satu aktifitas dalam
rangka implementasi upaya strategi pengungkapan kecurangan dengan pendekatan
invetigatif. Sedangkan menurut Jack Bologna dan Robert J.Lindquist (1995), audit
investigatif adalah:
“Investigative auditing insolves reviewing financial documentation for a specific
purpose, which could relate to litigation support and insurance claims, as well as
criminal matter.”
Audit Investigatif merupakan audit dalam rangka menghitung kerugian keuangan Negara,
audit hambatan kelancaran pembagunan, audit eskalasi, serta audit klaim. Audit
investigative juga merupakan proses pengumpulan dan pengujian bukti-bukti terkait
dengan kasus penyimpangan yang berindikasi akan merugikan keuangan Negara atau
perekonomian Negara.

a. Investigasi dengan Teknik Audit

Teknik audit adalah cara-cara yang dipakai dalam mengaudit kewajaran penyajian
laporan keuangan. Hasil dari penerapan teknik audit adalah bukti audit. Adapun 7
(tujuh) teknik menurut Theodorus M.Tuankotta (2010, p.205) adalah sebagai
berikut:
1. Memeriksa fisik (physical examination)
Memeriksa fisik atau physical examination lazimnya diartikan sebagai
perhitungan uang tunai (baik dalam mata uang rupiah atau mata uang
asing), kertas berharga, persediaan barang, aktiva tetap, dan barang
berwujud (tangible assets) lainnya.
2. Meminta konfirmasi (confirmation)
Seperti dalam proses audit, sama halnya dalam investigasi, permintaan
informasi harus lebih diperkuat, atau dikolaborasi dengan informasi dari

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


sumber lain atau diperkuat dengan cara lain. Permintaan informasi
sangat penting dan juga merupakan prosedur yang normal dalam suatu
investigasi.
3. Memeriksa dokumen (documentation)
Memeriksa dokumen merupakan teknik yang memerlukan pembahasan
khusus.Tak ada investigasi tanpa pemeriksaan dokumen. Hanya saja,
dengan kemajuan teknologi, definisi dokumen menjadi lebih luas,
artinya dokumen atau informasi yang diolah disimpan dan dipindahkan
secara digital.
4. Review analitikal (analytic review atau analytical review)
Review analitikal merupakan suatu bentuk penalaran deduktif.
Tekanannya adalah pada penalaran, proses berfikirnya. Penalaran yang
membawa seorang auditor atau investigator pada gambaran mengenai
wajar, layak, atau pantasnya suatu data individual disimpulkan dari
gambaran yang diperoleh secara global, menyeluruh dan agregat.
5. Meminta informasi lisan atau tertulis (inquiries of the auditee)
Meminta informasi lisan atau tulisan bisa diartikan bahwa segala
informasi yang diterima investigator harus dikaji lagi lebih dalam,
contoh meminta informasi kepada auditan tentang hasil audit
sebelumnya.
6. Menghitung kembali (reperformance)
Menghitung kembali tidak lain adalah mengecek kembali kebenaran
perhitungan (kali, bagi, tambah, kurang, dan lain-lain), Ini adalah
prosesdur yang lazim dalam audit. Dalam investigasi, perhitungan yang
dihadapi umumnya sangat kompleks, didasarkan atas kontrak atau
perjanjian yang rumit.
7. Mengamati (observation)
Seorang aditor atau investigator harus mengamati sagala informasi
dalam bentuk lisan maupun tulisan yang diterima, dan menganalisa
bagaimana proses pembuatan laporan yang disampaikan tersebut.

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


3. Pengertian Pengungkapan Dan Kecurangan (Fraud)

a. Pengertian pengungkapan

Menurut Syahrul dan Muhammad Afdi Nizar (2000, p.299) bahwa:


“Disclosure (pengungkapan/penjelasan) adalah informasi yang diberikan sebagai
lampiran dan/atau pelengkap bagi laporan keuangan, dalam bentuk catatan kaki atau
tambahan (suplemen). Informasi ini memberikan suatu elaborasi atau penjelasan
tentang posisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Informasi penjelasan
yang berkaitan dengan kesehatan keuangan perusahaan bisa juga diungkapkan dalam
laporan, termasuk informasi kuantitatif (seperti komponen rupiah persediaan) dan
kualitatif (seperti tuntutan) yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan.
Pemberian informasi oleh perusahaan, baik yang positif maupun yang negative
mungkin berpengaruh atas suatu keputusan investasi, seperti yang ditetapkan oleh
otoritas atau badan pengawas pasar modal serta bursa saham”.
Sifat atau jenis pengungkapan yang digunakan perusahaan untuk memberikan
informasi kepada pemakai laporan keuangan terbagi menjadi dua, yakni
pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) dan pengungkapan wajib (Mandatory
Disclosure)
b. Pengertian Kecurangan
The Institue of Internal Auditor di Amerika mendefinisikan kecurangan mencangkup
suatu ketidakberesan dan tindakan illegal yang bercirikan penipuan yang disengaja.
Ia dapat dilakukan untuk manfaat dan atau kerugian organisasi oleh orang di luar
atau di dalam organisasi. Sedangkan Menurut Auditing Sesuai dengan SA Seksi 316
(PSA Nomor 32) bahwa kecurangan (fraud) dapat dikelompokkan menjadi:

1. Kecurangan Pelaporan
2. Penyalahgunaan Asset

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


Kecurangan pelaporan mengandung unsur manipulasi, pemalsuan, pengubahan
catatan akuntansi atau dokumen pendukungnya, penerapan prinsip akuntansi yang
salah dengan sengaja yang merupakan sumber untuk penyusunan pelaporan
keuangan

C. KASUS KORUPSI PADA LEMBAGA PENDIDIKAN

1. Kasus Korupsi Dana Pendidikan Untuk Pembangunan Trestle dermaga Kubangsari

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Peranan pendidikan sangat besar dalam
mewujudkan manusia yang utuh dan mandiri serta menjadi manusia yang mulia dan
bermanfaat bagi lingkungannya. Dengan pendidikan, manusia akan paham bahwa dirinya itu
sebagai makhluk yang dikaruniai kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Bagi
negara, pendidikan memberi kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa
dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta membangun
watak bangsa (nation character building).

Kasus korupsi dana pendidikan yang terjadi di Kota Cilegon yang merupakan sebuah kota di
Provinsi Banten, berada di ujung barat laut Pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota Cilegon
dikenal sebagai Kota Industri, sebutan lain bagi Kota Cilegon adalah Kota Baja mengingat
Kota ini merupakan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara. Sekitar 6 juta ton baja
dihasilkan tiap tahunnya di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Di Kota Cilegon
terdapat berbagai macam objek vital negara, antara lain Pelabuhan Merak, Pelabuhan
Cigading, Krakatau Steel, PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta
Industri Water, Jembatan Selat Sunda dan Berikat Selat Sunda.

Pada saat itu masa pemerintahan di Kota Cilegon, Tubagus Aat Syafaat yang menjabat
sebagai Walikota Cilegon selama dua dekade yaitu tahun 2000-2005 dan 2005-2010 telah
terjerat kasus korupsi pembangunan tiang pancang (trestle) dermaga pelabuhan kubangsari

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


telah menyalahgunakan dana pendidikan yang seharusnya untuk pengembangan pendidikan
di Cilegon justru digunakan untuk proyek pelabuhan yang sudah jelas dana nya lebih besar
daripada dana pendidikan. Kejaksaan telah menetapkan Tubagus Aat Syafaat sebagai
tersangka pada tahun 2012.

Kasus korupsi yang telah menyeret Tubagus Aat Syafaat terungkap pada masa pemerintahan
anaknya yang mana telah menjabat sebagai Walikota Cilegon peroide 2010-2015 yang
bernama Tubagus Iman Ariyadi juga terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Tim
Satgas KPK, serta kasus korupsi surat izin Analisis Dampak Lingkungan (amdal) PT.
Transmart. Lalu disamping itu ada Ratu Ati Marliati yang merupakan anak dari Tubagus Aat
Syafaat dan adik dari Tubagus Iman Ariyadi, menjabat sebagai Wakil Walikota Cilegon
periode 2016-2021 menggantikan pasangan kakak nya yang bernama Edi Ariadi. Kasus
OTT (Operasi Tangkap Tangan) yang telah menjerat Tubagus Iman Ariyadi tersebut pada
masa jabatannya megakibatkan dia diberhentikan menjadi Walikota, pada akhirnya posisi
Walikota di turunkan kepada pasangannya yaitu Edi Ariadi sebagai Walikota pada periode
tersebut.

Sektor-sektor penting dalam bidang pemerintahan birokrasi, swasta, hukum, politik dan
berbagai bidang yang memungkinkan terjadinya tindak pidana korupsi. Korupsi saat ini
seperti penyakit tumor yang ganas yang telah menggerogoti tubuh manusia, sehingga
korupsi menjadi ancaman eksistensi dari negara Indonesia. Dunia pendidikan merupakan
salah satu bidang yang memiliki porsi anggaran yang cukup besar dari APBN dan APBD
yaitu 20% sebagai amanat dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sehingga
pendidikan menjadi salah satu bidang yang rawan dalam tindakan korupsi. Oleh karena itu,
dalam bidang pendidikan telah terjadi korupsi yang sistematik dan sistemik. Walaupun
korupsi dari tiap-tiap oknum kecil, tetapi jika diakumulasi maka akan menjadi nilai yang
sangat besar yang dapat merugikan negara. Kerugian korupsi dalam bidang pendidikan
bukan hanya tentang nomina anggaran yang dikorup tetapi berdampak langsung terhadap
peserta didik karena dapat menyebabkan menurunnya kualitas pendidikan.

Persoalan pemberantasan korupsi di Indonesia bukan hanya merupakan persoalan dan


penegakan hukum semata, tetapi juga merupakan persoalan sosial dan psikologi sosial yang

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


sma-sama sangat parahnya dengan persoalan-persoalan hukum, sehingga masalah tersebut
harus dibenahi secara simultan. Alasan mengapa korupsi dianggap merupakan persoalan
sosial karena korupsi merupakan penyakit sosial yang sangat sulit untuk disembuhkan dan
korupsi juga telah mengakibatkan hilangnya pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia
Dari perspektif yuridis, konsepsi korupsi dapat dilihat pada peraturan perundang-undangan
yang ada yakni dalam 13 pasal Undang-Undang No.31 Tahun 1999 dan Undang-Undang
No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Berdasarkan pantauan sebuah oraganisasi non pemerintah yaitu Indonesian Coruption Watch
(ICW) yang mempunyai misi untuk mengawasi dan melaporkan kepada publik mengenai
aksi korupsi yang terjadi di Indonesia. Selama tahun 2005-2016 terdapat sekitar 425 kasus
korupsi dalam sektor pendidikan dengan kerugian negara mencapai Rp13 triliun dan nilai
suap mencapai Rp55 miliar. Dari data ini terungkap bahwa objek yang paling banyak
dikorupsi ialah Dana Alokasi Khusus (DAK). Sekitar 85 kasus korupsi pada sektor
pendidikan berasal dari penyelewengan pengelolaan DAK dengan kerugian mencapai Rp377
miliar. Para pelaku tersebut telah diproses oleh kejaksaan, kepolisian, dan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), dan sebagian di antaranya telah diadili di pengadilan tindak
pidana korupsi.

Salah satunya telah terjadi kasus penyalahgunaan atau penyelewengan Dana Pendidikan
yang dilakukan oleh Mantan Walikota Tubagus Aat Syafaat dipemerintahan Kota Cilegon.
Seperti diketahui penggunaan Dana Pendidikan untuk pembangunan pelabuhan tersebut
terungkap dalam persidangan yang dipimpin Hakim Poltak Sitorus, Jaksa Penuntut Umum
(JPU), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Di persidangan
terungkap bahwa Dana yang digunakan untuk membangun Tiang Pancang Kubangsari
adalah alokasi Dana pendidikan dari pemerintah pusat sebesar Rp20, 7 Miliar yang
digunakan berasal dari rakyat yang seharusnya dipertanggungjawabkan secara benar.

Pembangunan trestle (Tiang Pancang) dermaga Pelabuhan Kubangsari di Kecamatan


Ciwandan, Kota Cilegon, Banten pada 2005-2010 lalu. Dalam kasus itu KPK menduga telah
terjadi suap dan penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian Negara sebesar

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


Rp 11 M. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serius menelusuri kasus dugaan korupsi
tersebut.

2. Pengungkapan Kasus Korupsi Dana Pendidikan Untuk Pembangunan Trestle


dermaga Kubangsari Cilegon

Kasus dugaan korupsi terungkap setelah Tubagus Aat Syafaat menandatangani nota
kesepahaman (MoU) antara Cilegon dengan PT. Krakatau Steel. MoU tersebut berisi
kesepkatan tukar guling lahan (Dermaga Pelabuhan Kubangsari), untuk pembangunan
pabrik baja Krakatau Posco dan Dermaga Warnasari Kota Cilegon. Pemkot Cilegon
menyerahkan lahan di Kelurahan Kubangsari seluas 65 hektar ke PT. Krakatau Seteel untuk
pembangunan Krakatau Posco. Sebagai pengganti, PT. Krakatau Steel menyerahkan lahan
seluas 45 hektar di Kelurahan Warnasari kepada Pemkot Cilegon (2011). Dalam kasus ini
KPK telah menetapkan mantan Walikota Cilegon yang telah menjabat selama dua periode
yaitu tahun 2000-2005 dan 2005-2010. Tubagus Aat Syafaat ditetapkan sebagai tersangka
kasus pembangunan tiang pancang dermaga Pelabuhan Kubangsari di Kecamatan Ciwandan,
Kota Cilegon, Banten pada April 2012 lalu. Tubagus Aat Syafaat diduga memperkaya diri
sendiri atau orang lain dan meyalahgunakan wewenang yang menimbulkan kerugian
Negara. Selain itu Tubagus Aat Syafaat juga dinilai melakukan rekayasa pemenang lelang,
dan menggelembungkan harga pembangunan dermaga Pelabuhan Kubangsari.

Pada 26 Maret 2013 Tubagus Aat Syafaat secara resmi di eksekusi dan menghuni Lembaga
Permasyarakatan (Lapas) Serang. Tubagus Aat Syafaat dinyatakan telah merugikan Negara
sebesar Rp 15,9 M. Atas perbuatannya tersebut Tb. Aat Syafaat divonis selama 3 Tahun 6
Bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor (PN) Serang pada 7 Maret 2013. Tb.
Aat Syafaat juga wajib membayar denda sebesar Rp. 400 juta, subsider tiga bulan serta uang
pengganti Rp 7,5 M. Hukuman tersebut lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut KPK
yang menuntut Aat Syafaat dengan hukuman 6 Tahun penjara dalam kasus korupsi
pembangunan tiang pancang (trestle) dermaga Pelabuhan Kubangsari Cilegon.

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


Setelah menangani terpidana Aat Syafaat KPK melimpahkan kasus ini kepada Kejati Banten
untuk di proses lebih lanjut. Menindaklanjuti hal tersebut, tidak lama berselang Kejati
Banten menetapkan Jhonny Husban selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek
pembangunan trestle dermaga pelabuhan Kubangsari Kota Cilegon dan Direktur Utama
PT.Galih Medan Perkasa (GMP) Supadi sebagai tersangka.

Pengusutan kasus korupsi tersebut telah menyeret PLT. Kepala bidang cipta karya Dinas
Pekerjaan Umum (DPU) Kota Cilegon yaitu Jhonny Husban Sebagai tersangka. Jhonny
Husband langsung ditahan Kejaksaan Negeri (KEJARI) Kota Cilegon di lapas Cilegon
setelah mendapat kelimpahan berkas dari Kejaksaan Tinggi (KEJATI) Banten. Sementara
itu, tersangka lainnya yakni direktur PT.Galih Medan Perkasa (GMP) bernama Supadi
belum dilimpahkan oleh penyidik Kejati Banten lantaran berkas tahap ke 2 belum selesai.
Aat Syafaat didakwa melakukan korupsi bersama-sama dengan Jhonny Husband selaku PPK
atas proyek tersebut dan Lizma Imam Riyadi (alm) Direktur Bakar Raya Utama (BRU)
selaku kuasa PT. Galih Medan Perkasa (GMP) sebagai pemenang lelang pembangunan
trestle dermaga Pelabuhan Kubangsari Cilegon.

Kasus korupsi proyek pembangunan trestle dermaga Kubangsari terus bergulir. Sebelumnya
kasus tersebut ditangani oleh KPK yang berujung dengan ditetapkannya mantan walikota
Cilegon. Saat kasus itu bergulir di KPK, sejumlah saksi dari berbagai pihak yang
bersangkutan dengan kasus korupsi tersebut telah dipanggil untuk penyelidikan. Diantaranya
ada empat anggota DPRD Cilegon yaitu Nana Sumarna, Hayati Nufus, Adad Musadaas, dan
Oji Armuji diperiksa sebagai saksi yang diduga ikut melibatkan BUMN PT.Krakatau Steel.
Lembaga superbodi itu juga telah memeriksa Sekretaris Kota Cilegon yaitu Abdul Hakim
Lubis pada 14 Mei 2012 dan Direktur Utama PT.Krakatau Steel yaitu Fazwar Bujang pada
Rabu pekan lalu. Mereka diperiksa sebagai saksi atas proyek tukar guling lahan Kubangsari
milik Pemkot Cilegon dengan lahan Warnasari milik PT.Krakatau Steel. Saksi Fazwar
Bujang ditanyai oleh penyidik KPK seputar proses pembangunan Pelabuhan Kubangsari,
hingga proses tukar guling lahan Kubangsari

Septo Kalnadi yang merupakan mantan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan Daerah (DPPKD) Kota Cilegon yang juga diperiksa oleh penyidik KPK. Septo

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


Kalnadi ditanyai soal penyidikan perihal aliran Dana yang dipakai untuk pembangunan
testle dermaga Pelabuhan Kubangsari. Septo Kalnadi mengaku bahwa kala itu hanya
bertugas untuk mentransfer Dana dari Kas Daerah (Kasda) kepada PT.Galih Medan Perkasa
sebesar Rp.49 M. Proyek tersebut dikerjakan oleh PT.Galih Medan Perkasa sebagai
pemenang Tender. Informasi yang berhasil dikumpulka, mencuat dugaan bila Dana hasil
korupsi Pembangunan trestle dermaga Pelabuhan Kubangsari yang dilakukan oleh Tubagus
Aat syafaat Mantan Walikota Cilegon diganakan untuk membiayai Kampanye Pencalonan
anaknya, Tubagus Iman Ariyadi sebagai calon Walikota Cilegon.

Ratu Ati Marliati yang kalah dalam pemilihan calon Walikota Cilegon periode 2020 – 2025
merupakan anak dari Tubagus Aat syafaat yang dinilai menyalahi aturan tersebut juga layak
diperiksa Kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Saat proyek itu dilaksanakan dan
anggaran dikucurkan, Kepala Dinas Kota Cilegon dijabat oleh Ratu Ati Marliati MM.

Direktur Lembaga Kajian dan Analisis Keterbukaan Informasi Publik yaitu Adri Zulpianto
di Jakarta , Senin (1/4/2019). Menuntut agar KPK, Jaksa untuk menyelidiki kemungkinan
keterlibatan pejabat Dinas Pendidikan Cilegon yang menyetujui penggunaan anggaran
tersebut digunakan untuk pembangunan pelabuhan. Berharap tindak pidana korupsi yang
mengorbankan anggaran pendidikan harus mendapat sanksi yang lebih berat, karena dalam
anggaran pendidikan tersebut terdapat nasib banyak anak-anak pendidik.

Namun hingga saat ini penyelidikan penggunaan Dana Pendidikan yang dinilai menyalahi
aturan tersebut tak kunjung dilakukan, bahkan terkesan dipetiskan. Ratu Ati Marliati yang
menjabat Kepala Bappeda Cilegon yang dicalonkan Partai Golkar untuk menjabat Wakil
Walikota Cilegon dinilai mengetahui penggunaan Dana pendidikan yang menyalahi aturan
untuk pembangunan Pelabuhan Kubangsari tersebut.

Menurut Direktur Government Watch (Gowa) Andi Saputra, penggunaan anggaran


pembangunan yang telah ditetapkan dan dicantumkan dalam tahun anggaran APBN/ APBD
tidak boleh dialihkan penggunaanya. Apalagi pengguanaan anggaran tersebut untuk kegiatan
lain yang tidak berhubungan dengan maksud dan tujuan penganggaran itu di adakan.

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


Menurut Andi Saputra yang merupakan Direktur Gowa tersebut terdapat beberapa hal yang
harus dilihat dalam kasus tersebut anatara lain :
1) Kenapa anggaran pendidikan digunakan untuk membiayai proyek kegiatan
infrastruktur?
2) Siapa pejabat yang memberi kewenangan melakukan persetujuan untuk mengalihkan
Dana pendidikan yang digunakan sebagai Dana untuk membiayai pembangunan,
pelabuhan, karena dari sisi anggaran Dana pelabuhan jauh lebih besar dibanding dengan
Dana pendidikan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Akuntansi Forensik merupakan penerapan disiplin ilmu akuntansi dalam arti luas, pada
masalah hukum untuk menyelesaikan hukum didalam atau diluar peradilan. Akuntansi
forensik juga diartikan sebagai akuntansi yang dapat bertahan dalam proses peninjauan
yudisial atau administratif. Sedangkan Audit Investigatif adalah salah satu aktifitas dalam
rangka implementasi upaya strategi pengungkapan kecurangan dengan pendekatan
invetigatif.

Kasus pembangunan Trestle yang merupakan struktur berupa jembatan penghubung antara
dermaga dengan daratan yang terdapat pada pelabuhan. Struktur trestle terdiri dari struktur
atas (balok, pelat dan pile cap) dan struktur bawah (tiang pancang). Struktur atas
menggunakan bahan dasar beton bertulang dan struktur bawah menggunakan bahan dasar
baja. Dalam Putusan Pengadilan Negeri Serang No.22 / Pid.Sus/ TPK/ 2012/ PN.Serang
tentang Putusan Terdakwa Kasus Korupsi Tiang Pancang Dermaga Kubangsari atas Nama
Tubagus Aat Sya’faat yang mana telah melanggar pasal 2 dan 3 Undang-Undang No.31
Tahun 1999 yang mana telah diubah dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ananta (Koordinator Tim Selam Independen Ahli

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


Konstruksi Bawah Laut dari ITB) mengatakan dari hasil penyelaman, pihaknya menemukan
berbagai kejanggalan soal pembuatan "catodict protection" (pelindung korosi), dan semen
selimut beton pada pembangunan trestle (tiang pancang) Dermaga Pelabuhan Kubangsari.
Dari 170 tiang yang sudah diklaim dan dibayar PT Krakatau Steel saat proses tukar gulung
setelah di cek, hanya ada beberapa buah saja.
Dermaga Kubangsari sesuai detail engineering desain (DED) memiliki lebar 50 meter
dengan sandaran kapal sepanjang 310 meter dan luas 310 meter. Dermaga dibangun di
kedalaman laut antara 12 sampai 15 meter untuk kapal berbobot maksimal 30 ribu dwt.
“Nilai kerugiannya, bila satu tiang saja diklaim mendapat penggantian senilai Rp75 juta ”

Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan mantan Wali Kota Cilegon dua periode 2000-
2005 dan 2005-2010, Tubagus Aat Syafa’at, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus
korupsi pembangunan trestle dermaga Pelabuhan Kubangsari di Kecamatan Ciwandan,
Kota Cilegon, Banten. Pada 7 Maret 2013. Tb. Aat Syafaat divonis selama 3 Tahun 6 Bulan
penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor (PN) Serang juga wajib membayar denda
sebesar Rp. 400 juta, subsider tiga bulan serta uang pengganti sebesar Rp 7,5 M. Hukuman
tersebut lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut KPK yang menuntut Aat Syafaat dengan
hukuman 6 Tahun penjara. Pada 26 Maret 2013 Tubagus Aat Syafaat secara resmi di
eksekusi dan menghuni Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Serang. Tubagus Aat Syafaat
dinyatakan telah merugikan Negara sebesar Rp 15,9 M. Di persidangan terungkap bahwa
Dana yang digunakan untuk membangun Tiang Pancang Kubangsari adalah alokasi Dana
pendidikan dari pemerintah pusat sebesar Rp20, 7 Miliar.

B. SARAN

Menyadari bahwa pengetahuan dan pengalaman baik secara teoritis maupun praktis terbatas,
di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil yang yang lebih berkualitas dengan
adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal. Bagi Akademis ini dapat menambah
wawasan, pengetahuan dan informasi tentang keterkaitan dan pengaruh akuntansi forensik,
audit investigatif, dan pengungkapan kecurangan pelaporan keuangan. Bagi Auditor yang
bekerja di Badan Pemeriksa Keuagan (BPK RI) diharapkan selalu menerapkan standar

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


akuntansi forensik dan investigasi dengan teknik audit dengan baik dalam melaksanakan
pekerjaannya karena hal tersebut sangat membantu dan berpengaruh dalam mengungkap
kecurangan. Bagi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Organisasi Sektor Publik
diharapkan lebih meningkatkan pengawasan akuntansi dan tata kelola organisasi dengan
konsisten dari semua pihak sehingga dapat menutup celah-celah terjadinya kecurangan
(fraud) dimasa depan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210128134510-12-599524/ranking-indeks-korupsi-
indonesia-merosot-urutan-102-dari-180
https://www.tribunnews.com/nasional/2012/05/21/kpk-dalami-kasus-korupsi-tiang-pancang-
pelabuhan-kubangsari
https://news.detik.com/berita/d-1920599/kasus-korupsi-pembangunan-dermaga-kpk-cecar-4-
anggota-dprd-cilegon
https://m.radarnonstop.co/read/6706/Kejaksaan-Dan-KPK-Diminta-Usut-Kasus-Pembangunan-
Tiang-Pancang-Pelabuhan-Kubangsari
http://repository.untirta.ac.id/TA/KS/KS02/KS0201/2016/KS020100155/tinjauan-hukum-
pidana-terhadap-putusan-pengadilan-negeri-tipikor-kasus-korupsi-pembangunan-tiang-pancang-
trestle-dermaga-kubangsari-cilegon-studi-kasus-no22pidsustpk2012pnserang.html
https://www.beritasatu.com/nasional/321181/kasus-korupsi-pelabuhan-kubangsari-pejabat-dpu-
kota-cilegon-ditahan
https://www.jawapos.com/nasional/hukum-kriminal/23/09/2017/wali-kota-cilegon-potret-ayah-
anak-yang-terjerat-kpk-karena-korupsi/
https://www.jawapos.com/nasional/hukum-kriminal/23/09/2017/wali-kota-cilegon-potret-ayah-
anak-yang-terjerat-kpk-karena-korupsi/
https://www.viva.co.id/pilkada/pilbup/1332163-calon-pks-berjaya-di-pilkada-cilegon-anak-aat-
syafaat-tumbang-nbsp
http://repository.maranatha.edu/16373/3/1221905_Chapter1.pdf

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA


https://m.suarakarya.id/detail/89432/KPK-Kejaksaan-Didesak-Usut-Dana-Pendidikan-Proyek-
Pelabuhan-Kubangsari-Cilegon
https://kabar6.com/begini-kata-saksi-korupsi-pelabuhan-kubangsari/
https://nasional.tempo.co/read/404155/kpk-usut-proyek-pelabuhan-kubangsari
https://nasional.tempo.co/read/182562/wali-kota-cilegon-jadi-saksi-kasus-korupsi-rp-65-miliar
https://www.google.co.id/amp/s/m.rilis.id/amp/kpk-diminta-usut-dana-pendidikan-untuk-proyek-
pelabuhan-di-cilegon

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASI / UNIBA

Anda mungkin juga menyukai