Anda di halaman 1dari 10

PETA KONSEP

Pengertian
akuntansi

Arti penting
Pengertian teori dalam teori akuntansi
ilmu pengetahuan
Teori ak sbg
penalaran logis

Teori akuntansi
sebagai sains

Teori akuntansi
normatif
Pengantar mengenai
PERTEMUAN konsep dasar Teori akuntansi
PERTAMA positif
akuntansi sbg sebuah
teori normatif
Tataran
semiotika
(Suwarjono)

Sematik Pragmatic
Sintatik

Perkembangan awal
Pengantar mengenai
akuntansi
sejarah dan
perkembangan riset
empiris dalam Perkembangan
akuntansi. akuntansi di
indonesia

1
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Teori dalam Ilmu Pengetahuan


1.1.1 Pengertian Akuntansi
Menurut American Accounting Association (AAA) Akuntansi adalah proses
mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas
bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Sedangkan menurut American
Institute of Certified Public Accountants (AICPA), Akuntansi adalah seni
pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam satuan
mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat
finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.
Sebagai seperangkat pengetahuan akuntansi dapat didefinisikan sebagai
seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa
informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara
tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebur kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomik.
Dalam artian sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik akuntansi dapat
didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran,
pengakuan, pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data
keuangan yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi atau kegiatan operasi suatu
unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan
bagi pihak yang berkepantingan.

1.1.2 Arti Penting Teori Akuntansi


Di dalam praktik akuntansi terdapat beragam permasalahan yang harus
dipecahkan. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut tidak cukup
hanya dengan mengandalkan pengalaman semata, namun untuk mencapai praktik
akuntansi yang baik dan sehat, maka dalam menyelesaikan masalah juga diperlukan
landasan teori yang sehat dan baik pula.
Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik akuntansi. pengetahuan
terhadap teori akuntansi akan mengimbangi berbagai keterbatasan pengalaman dan
kemampuan praktis dalam menyelesaikan masalah. Dengan teori akuntansi orang
akan dapat melihat suatu permasalahan dengan perspektif yang lebih luas dan
2
terinci, dan tanpa teori yang melandasinya, praktik akuntansi yang baik dan sehat
bisa dipastikan tidak akan tercapai.

1.1.3 Teori Akuntansi sebagai Penalaran Logis


Teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai penalaran logis yang memberikan
penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu dan tentang struktur
akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu. Teori akuntansi membahas
proses pemikiran atau penalaran untuk menjelaskan kelayakan prinsip atau praktik
akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk memberi landasan konseptual
dalam penentuan standar atau praktik yang baru.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa teori akuntansi merupakan penalaran
logis. Proses penalaran logis untuk akuntansi diwujudkan dalam bentuk
perekayasaan laporan keuangan. Perekayasaan akuntansi menghasilkan suatu
rerangka konseptual. Fungsi rerangka konseptual adalah untuk mengevaluasi atau
membenarkan dan untuk mempengaruhi atau mengembangkan praktik akuntansi.

1.1.4 Teori Akuntansi sebagai Sains


Sains adalah suatu cabang pengetahuan yang bertujuan untuk mendapatkan
kebenaran atau validasi penjelasan tentang suatu fenomena dengan menerapkan
metode ilmiah. Dari pengertian tersebut maka seperangkat pengetahuan akuntansi
tidak tepat jika diklasifikasikan sebagai sains. Teori adalah seperngkat konsep,
definisi, dan proporsi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk
menjelaskan prediksi fenomena atau fakta. Tujuan teori adalah untuk menjelaskan
dan memperdiksi. Menjelaskan berarti menganalisis dan memberi alasan mengapa
fenomena atau fakta seperti yang diamati. Memprediksi berarti memberi keyakinan
bahwa kalau asumsi-asumsi atau syarat-syarat yang diteorikan dipenuhi besar
kemungkinan suatu fenomena atau fakta tertentu akan terjadi.
Bila pengertian diatas diterapkan untuk akuntansi, teori akuntansi yang sering
dimaksudkan sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk
pengetahuan dan praktik akuntansi.

1.2 Pengantar mengenai Konsep Dasar Akuntansi sebagai Sebuah Teori Normatif
1.2.1 Teori Akuntansi Normatif

3
Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak
peduli apakah berlaku atau dipraktekkan sekarang atau tidak. Teori normative
berusaha untuk membenarkan tentang apa yang seharusnya dipraktekkan,
misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan seharusnya
didasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu. Menurut Nelson (1973)
dalam literature akuntansi teori normative sering dinamakan teori apriori (artinya
dari sebab ke akibat atau bersifat deduktif). Alasannya teori normative bukan
dihasilkandari penelitian empiris, tetapi dihasilkan dari kegiatan “semi-research”.
Teori normatif hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi
seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hipotesis tersebut. Pada awal
perkembangannya, teori akuntansi normative belum menggunakan pendekatan
investigasi, dan cenderung disusun untuk menghasilkan postulat akuntansi.

1.2.2 Teori Akuntansi Positif


Metode yang diawali dari suatu teori atau model ilmiah yang sedang berlaku
atau diterima umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untuk
mengamati perilakuatau fenomena nyata yang tidak ada dalam teori. Kemudian
dikembangkan teori untuk menjelaskan fenomena tadi dan dilakukan penelitian
secara terstruktur dan peraturan yang standar dengan melakukan perumusan
masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan data dan pengujian statistik ilmiah.
Sehingga diketahui apakah hipotesis yang dirumuskan diterima atau tidak.
Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke
positif yaitu:
1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris,
karena didasarkan pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat
diujikeabsahannya secara empiris.
2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara
individual daripada kemakmuran masyarakat luas.
3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi
sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa
dalam system perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar,
informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam
mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien

4
1.2.3 Tataran Semiotika (Menurut Suwarjono)
1.2.3.1 Teori Akuntansi Sematik
Salah satu interpretasi teoritis akuntansi biaya tradisional historis adalah
bahwa sebagianbesar merupakan teori sintaksis. Penafsiran ini dapat
digambarkan sebagai berikut: system semantik adalah transaksi dan
pertukaran tercatat dalam voucher, jurnal dan buku besar bisnis.Hasil ini
kemudian disimpulkan berdasarkan lokasi dan asumsi akuntansi biaya
historis. Sebagai contoh, kami mengasumsikan bahwa inflasi tidak akan
dicatat dan nilai pasar nilai aktiva dan kewajiban diabaikan. Kami lalu
menggunakan akuntansi double-entry dan prinsip-prinsip akuntansi biaya
historis untuk menghitung laba rugi dan posisi keuangan. Proposisi
individu diverifikasi setiap kali laporan diaudit dengan memeriksa
perhitungan dan manipulasi. Dengan cara ini teori biaya historis telah
dikonfirmasi berkali-kali.
1.2.3.2 Teori Akuntansi Sintatik
Beberapa teori akuntansi mengkritik dari pendekatan ini. Mereka
berpendapat bahwa teori tersebut memiliki konten semantik hanya atas
dasar input. Tidak ada operasi empiris independen untuk memverifikasi
output yang dihitung, misalnya, keuntungan atau aset total. Angka-angka
ini tidak diamati, mereka hanya sekedar penjumlahan sederhana saldo
rekening, dan proses audit ini, pada dasarnya, hanya sebuah perhitungan
kembali. Proses audit memverifikasi masukan dengan memeriksa dokumen
yang digaris bawahi dan memeriksa perhitungan matematis tapi tidak
memverifikasi output akhir. Hal ini berarti bahwa bahkan jika laporan
akuntansi disusun dengan menggunakan sintaks yang sempurna, mereka
mungkin memiliki sedikit, jika ada, nilai dalam pelaksanaan.
1.2.3.3 Teori Akuntansi Pragmatik
Teori pragmatis menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar
akuntansi terhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam
perkembangan teori akuntansi adalah penerimaan orientasi komunikasi dan
pengambilan keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi yang
dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai
individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi serta
pengaruh laporan dari pihak eksternal terhadap manajemen dan pengaruh
5
umpan balik terhadap tindakan para akuntan dan auditor. Jadi, teori
perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik, psikologis,
dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media pelaporannya

1.3 Pengantar mengenai Sejarah dan Perkembangan Riset Empris dalam Bidang
Akuntansi
1.3.1 Perkembangan Awal Akuntansi
Seorang penulis Leo Herbert dalam artikelya di “The GAO Review” (Fall 1972, p
31) dengan judul Growth of Accountability Knowledge 1775-
1975 menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai beriku:
1. Tahun 1775 : Pada tahun ini mulai dikenal pembukuan baik yang single entry
maupun double entry
2. Tahun 1800 : Pada tahun ini dan sampai 1875 masyarakat menjadikan neraca
sebagai laporan yang terutama digunakan dalam menilai perusahaan
3. Tahun 1825 : Pada tahun ini mulai dikenal pemeriksaan keuangan
4. Tahun 1850 : Pada tahun ini laporan lugi laba menggantikan posisi neraca
sebagai laporan keuangan yang dianggap lebih penting. Pada periode ini
perkembangan ilmu auditing semakin cepat dan audit dilakukan atas catatan
pembukuan.
5. Tahun 1900 : Di USA mulai diberlakukan sertifikasi profesi yang dilakukan
melalui ujian yang dilakukan secara nasional. Kemudian pada periode ini
akuntansi sudah dianggap dapat memberikan pola tentang pajak. Cost
Accunting mulai dikenal termasuk laporan statistic biaya produksi
6. Tahun 1925 : Banyak perkembangan yang terjadi yaitu :
a. Mulai dikenal akuntansi pemerintah dan pengawasan dana pemerintah
b. Teknik-teknik analisis biaya juga mulai dikenalkan
c. Laporan keuangan mulai diseragamkan
d. Norma pemeriksaan akuntan telah mulai dirumuskan
e. Akuntansi untuk perpajakan mulai diperkenalkan
7. Tahun 1950 s.d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat kita catat dalam
perkembangan akuntansi.
a. Pada periode nini akuntansi menggunakan computer untuk pengolahan
data
b. Perumusan prinsip Akuntansi sudah dilakukan
6
c. Analisis cost Revenue semakin dikenal
d. Jasa-jasa perpajakn seperti konsultan pajak perencanaan pajak mulai
ditawarkan profesi akuntan
e. Menegemen accounting sebagai bidang akuntansi yang kuhususnya
untuk kpentingan manajemen muli dikenel dan berkembang pesat
f. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan
pengawasan
g. Perencanaan manajemen makin dikenal demikian juga manajemen
accounting.
8. Mulai periode tahun 1975 semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang
lainya. Perkembangan itu antara lain:
a. Timbulnya Manajemen Science yang mencakup analisis proses
manajemen
b. System informasi semakin canggih yang mencakum perkembangan

1.3.2 Perkembangan Akuntansi di Indonesia


Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukit
yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta
sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam
Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para
pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda
sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas
berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747,
yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang
berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan
sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang
dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan
organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting
dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).
Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan
Negara-Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915
(Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang
mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor
7
akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian
Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995).
Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan
publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD
Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada
tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-
1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu
orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995).
Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan
(1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem
akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan
pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan
kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).

8
KESIMPULAN

Sebagai seperangkat pengetahuan akuntansi dapat didefinisikan sebagai seperangkat


pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan
kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian
(pelaporan) informasi tersebur kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar
pengambilan keputusan ekonomik.
Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik akuntansi. pengetahuan
terhadap teori akuntansi akan mengimbangi berbagai keterbatasan pengalaman dan
kemampuan praktis dalam menyelesaikan masalah. Teori akuntansi membahas proses
pemikiran atau penalaran untuk menjelaskan kelayakan prinsip atau praktik akuntansi
tertentu yang sudah berjalan atau untuk memberi landasan konseptual dalam penentuan
standar atau praktik yang baru dan teori akuntansi juga yang sering dimaksudkan sebagai
sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk pengetahuan dan praktik
akuntansi.
Dahulu akuntansi menggunakan teori normative, seiring berjalannya waktu teori
normative digantikan oleh teori positif. Dan yang paling terbaru yang dikemukakan oleh
Suwarjono mengenai tataran semiotika bahwa ada 3 teori mengenai akuntansi yaitu teori
akuntansi semantic, teori akuntansi sintatik dan teori akuntansi pragmatic.
Perkembangan akuntansi dimulai Tahun 1775, yang pada tahun ini mulai dikenal
pembukuan baik yang single entry maupun double entry. Akuntansi terus berkembang
sampai pada tahun tahun 1975 semakin banyak bidang yang diteliti dan menghasilkan
beberapa perkembangan antara lain timbulnya manajemen science yang mencakup analisis
proses manajemen dan system informasi semakin canggih yang mencakum perkembangan.
Akuntansi juga berkembang di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan di Indonesia
sejak tahun 1642. Akan tetapi bukit yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit
yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Dan akuntansi masih berkembang di Indonesia hingga
kini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Suwarjono (2013). Teori Akuntansi. Edisi ketiga. Yogyakarta : BPFE.


Godfrey Jayne, A. Hodgson, A. Tarca, J. Homilton, dan S. Holmes. 2010. Accounting Theory,
Seven edition, John Willey And Sons Australian Ltd.
Riduwan, Akhmad(2007). Teori Akuntansi: Dari Normatif Ke Positif, Isu Bebas Nilai,Hingga
Mitos Dan Wacana Redefinisi Akuntansi. TEMA, Volume 8, Nomor 1, Maret 2007
Yobelia Habel (2016) Makalah Teori Akuntansi. Diakses melalui:
https://id.scribd.com/document/343182091/Makalah-Teori-Akuntansi-Chapter-1-
2-KLP-5 pada Senin, 17 September 2018.
Agus (2012). Sejarah Perkembangan Akuntansi. Diakses melalui:
https://aguseducated.wordpress.com/2012/03/24/sejarah-perkembangan-
akuntansi/ pada Senin 17 September 2018

10

Anda mungkin juga menyukai