Fauzi, S.E.,M.Ak
TEORI AKUNTANSI
STIE PEMBANGUNAN KOTA TANJUNGPINANG
PROFIL
Fauzi, S.E., M.Ak
BIODATA BIODATA
+6282170584076 fauziwarman7@gmail.com
REFERENSI
❑Dosen mengajar sesuai dengan hari dan waktu yang telah dijadwalkan
dengan melihat kalander perkuliahan (F-JUR-008) pada semester yang
bersangkutan.
❑Kehadiran mahasiswa untuk dapat mengikuti UAS minimal 75% dari
total pertemuan (maksimal 3x tidak masuk).
❑Apabila mahasiswa tidak hadir melebihi ketentuan (misal 4x tdk
masuk), tidak dapat mengajukan kelas pengganti
❑Apabila dosen berhalangan hadir, dosen ybs berkoordinasi dengan
ketua tingkat dan FO. Dan dapat digantikan hari lain atau dengan
menambah jam kuliah.
❑Pembelajaran menggunakan aplikasi video conference zoom ( maksimal
2 kali selama pertemuan), LMS dan WAG
PERTEMUAN I
Akuntansi dan Teori Akuntansi
PRAKTEK AKUNTANSI DAN FAKTOR LINGKUNGAN
Faktor Lingkungan
Oleh sebab itu akuntansi dikembangkan atas dasar
Praktek Akuntansi pertimbangan nilai yang kemudian dituangkan
dalam bentuk kebijakan sebagai landasan dalam
Serangkaian prosedur, proses, praktek akuntansi
metode dan cara bagaimana
memperlakukan transaksi
keuangan untuk mencapai
tujuan pelaporan keuangan
yang telah ditetapkan
Pedoman
Dalam perlakuan tersebut diatur
oleh sebuah kebijakan akuntansi
yang telah ditetapkan
PRAKTEK AKUNTANSI DAN FAKTOR LINGKUNGAN
01 Seni
02 Sains
03 Teknologi
AKUNTANSI SEBAGAI SENI
Penerapan Lingkungan
Melibatkan
praktik yang
pertimbangan
akuntansi mempengaruhi
Nilai
praktik tersebut
Sesuai dengan
Membutuhkan
kebutuhan Yang
keahlian dan
pencatatan dituangkan
pengalaman
sampai dalam tata cara
untuk memilih
dengan atau prosedur
perlakuan
penginterpreta yang dilakukan
terbaik
sian laporan
keuangan
AKUNTANSI SEBAGAI SAINS
Akuntansi memberikan penjelasan dengan menganalisa
dan memerikan alasan mengenai fenomena atau fakta
dalam praktek akuntansi, teori akuntansi dipandang
sebagai seperangkat hipotesis hipotesis dari hasil
sebuah penelitian mengenai peristiwa akuntansi
Sasaran (goals)
Sistem Bahasa
Pendekatan Penalaran
SASARAN (GOALS)
Teori Normatif Teori Positif
Bagaimana akuntansi seharusnya Menjelaskan fenomena akuntansi
dipraktekkan yang diamati berdasarkan pada
alasan alasan yang menyebabkan
terjadinya suatu peristiwa
Teori Sintatik
Teori Sematik
Teori Pragmatik
SISTEM BAHASA
Teori Sintatik Teori Sematik
Membahas mengenai bagaimana Penyimbolan peristiwa peristiwa
kegiatan kegiatan perusahaan yang ekonomi atau transaksi transaksi
telah disimbolkan dalam teori ekonomi ke dalam tanda tanda
sematik dalam elemen elemen Bahasa akuntansi
keuangan diwujudkan dalam bentuk
laporan keuangan
PENDEKATAN INDUKTIF
• Merumuskan konklusi teoritis (pernyataan umum)
dan bersifat abstrak dari rasionalitas praktik
akuntansi
• Melibatkan observasi data keuangan yang
dihasilkan dari transaksi bisnis
• Menghasilkan pernyataan umum yang menjadi
penjelas (teori) terhadap gejala akuntansi
Terima Kasih
PENALARAN
TEORI AKUNTANSI
PERTEMUAN KE II
Dosen pengampu : Fauzi, SE,M.Ak
ALUR PROSES PENALARAN
2 Asersi dinyatakan dalam kalimat yang biasanya asersi ini kalimat positif
Dalam melakukan evaluasi terhadap asersi atau menerima kebenaran suatu asersi
4 diperlukan pemahamanan yang jelas mengenai makna atau arti dari suatu asersi
JENIS ASERSI
ASUMSI
Asersi yang diyakini
benar tanpa harus ada 01
bukti yang menunjukkan HIPOTHESIS
kebenaran asersi Asersi yang
02 kebenarannya belum
PERNYATAAN FAKTA diketahui sampai asersi
Asersi yang bukti tersebut diuji
mengenai kebenarannya kebenarannya
diyakini sangat kuat atau 03
tidak dapat dibantahkan
Contoh Asersi
• Semua binatang menyusui mempunyai paru paru
• Partisipasi mempengaruhi kinerja
• Informasi sumber daya manusia harus dicantumkan dalam neraca
PENYAJIAN ASERSI
Makna dan arti
Semua badan usaha milik negara adalah perusahaan pencari laba
B A
PENYAJIAN ASERSI
Hubungan eksklusi
Hubungan inklusi
Beberapa A adalah B
B A
PENYAJIAN ASERSI
“ Bebrapa B adalah A”
Hubungan inklusi
Beberapa A adalah B
B A
PENYAJIAN ASERSI
Interprestasi : Beberapa B adalah A
B A Atau B A
Bersertifikat Akuntan
Akuntan Publik
Dukun
AkuntanPublik
Bersertifikat
Ahli Pijat
Akuntan
Publik
ARGUMEN
Indikator tersebut dapat dinyatakan
Merupakan penalaran logis untuk secara ekplisit maupun secara
menjelaskan atau mengajukan implisit.
bukti yang rasional berdasarkan
fakta atau penalaran mengenai
suatu asersi. Indikator dikatakan sebagai ekplisit
ketika kita dapat mengidentifikasi
dengan jelas antara premis dan
konklusi dengan kata : jika maka,
Argumen terdiri dari beberapa oleh sebab itu, karena
asersi yang dapat menjadi suatu
premis atau menjadi suatu konklusi
Indikator dinyatakan secara implisit
jika dapat diidentifikasi dengan jelas
mengenai mengenai premis
Suatu asersi memiliki indikator maupun konklusi
untuk dikategorikan sebagai premis
maupun sebagai konklusi
INDIKATOR ARGUMEN
Indikator premis : Oleh karena, karena, mengingat, dengan asumsi, bahwa,
jika
Indikator konklusi : oleh karena itu, dengan demikian, maka, sehingga,
sebagai akibatnya
Cara mengenali : Prinsip/kaidah interprestasi terdukung
MAKNA EKPLISIT
D
sisa asset yang akan dibagikan jika perusahaan
D D
tersebut dilikuidasi atau dibubarkan
D
D
MAKNA IMPLISIT
Setiap badan usaha harus membuat laporan
keuangan. Laporan keuangan disusun bagi
badan usaha yang melakukan pembukuan, dalam
peraturan perpajakan setiap badan usaha yang
disahkan sebagai PKP wajib menyelenggarakan
pembukuan
D
Investor A mencatat menggunakan metode ekuitas
D D
D
D
• Infographic Style
JENIS ARGUMEN
ARGUMEN ARGUMEN
DEDUKTIF INDUKTIF
ARGUMEN DEDUKTIF
Proses penyimpulan yang diawali
dengan pernyataan umum (premis) ke
pernyataan khusus (konklusi).
D
D D
D
D
EVALUASI PENALARAN
DEDUKTIF
Kelengkapan Validitas
Kejelasan Reabilitas
ARGUMEN INDUKTIF
Berawal dari suatu pernyataan khusus
kemudian diakhiri dengan pernyataan
umum
D
D D
D
D
PERBEDAAN ARGUMEN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Argumen deduktif
Premis 1 : Semua binatang menyusui berparu paru
Premis 2 : Kucing adalah binatang menyusui
Konklusi : Kucing berparu paru
Pasti Benar
Argumen Induktif
Premis 1 : Beberapa burung dapat terbang
Premis 2 : Bebek adalah burung
Konklusi : Bebek dapat terbang
Boleh jadi benar/ ada benarnya
D
D D
D
D
KECOHAN
Kemungkinan dalam menarik suatu
konklusi untuk menghasilkan
kesimpulan atas suatu premis tertentu
tidak berdasarkan pada obyektifitas
namun berdasarkan subyektifitas yang
mengandung unsur undur kecohan
(fallacy)
Imbauan otoritas
Imbauan cacah Imbauan tradisi Dilema semu
(menggunakan nama
(menggunakan (karena kebisaan (mengaburkan
orang yang punya
popularitas orang sebelumnya) argument)
otoritas)
lain/jamak)
Imbauan emosi
(mengaburkan logika)
SALAH NALAR
Menegaskan
Menyangkal
konsekuen (mengikuti
anteseden (pemicu)
pemicu)
pentaksaan Overgeneralization
MENEGASKAN KONSEKUEN
Valid
Menegaskan Anteseden
Premis 1 : Jika saya disemarang maka saya dijawa
tengah
Premis 2 : Saya di semarang
Konklusi : Saya di jawa Tengah
Tak Valid
Menegaskan Konsekuen
Premis 1 : Jika saya disemarang maka saya dijawa
tengah
Premis 2 : Saya di Jawa Tengah
Konklusi : Saya di Semarang
D
D D
D
D
MENYANGKAL ANTESEDEN
Valid
Menyangkal konsekuen
Premis 1 : Jika saya disemarang maka saya dijawa
tengah
Premis 2 : Saya Tidak di Jawa Tengah
Konklusi : Saya tidak di Semarang
Tak Valid
Menyangkal anteseden
Premis 1 : Jika saya disemarang maka saya dijawa
tengah
Premis 2 : Saya tidak disemarang
Konklusi : saya tidak dijawa tengah
D
D D
D
D
PENTAKSANAAN
Kaidah
Premis 1 :B>C
Premis 2 :A>B
Konklusi :A>C
Contoh
Premis 1 : Baroto lebih rajin dari candra
Premis 2 : Anton lebih rajin dari baroto
Konklusi : Anton lebih rajin daripada candra
D
D D
D
D
OVERGENERALIZATION
D
D D
D
D
KEYAKINAN
Tingkat kebersediaan Keyakinan sering dilandasi
untuk menerima bahwa dengan fakta fakta yang
asersi terebut benar sebelumnya sudah melalui
proses argumentasi dan bebas
dari kecohan
Argumentasi dapat
Keyakinan diletakkan
dianggap dapat
pada asersi dengan
mengubah keyakinan jika
tingkat kepercayaan
didasarkan pada kriteria
tertentu.
tertentu
KRITERIA KEYAKINAN
Keadabenaran Bukan pendapat
• Pengetahuan tersebut
berdasarkan pada autentitas
sumber
KRITERIA KEYAKINAN
Bertingkat Berbias
• Keyakinan tersebut harus bebas dari
• Keyakinan tersebut tidak bersifat
preferensi keinginan atau kepentingan
mutlak, namun keyakinan
pribadi atau secara umum harus
tersebut memiliki tingkatan
bebas dari unsur subyektifitas
kepercayaan
Transi 1
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
Transi 4
Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Proses pemikiran logis dan objektif untuk
membangun suatu struktur dan mekanisma
pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk
menunjang pencapaian tujuan negara.
Proses
Perekasayaan Proses pertimbangan
Gambar 3.1
Rerangka konseptual
Informasi akuntansi
Transi 6
Hasil Perekayasan
Konstitusi.
Transi 7
Langkah-Langkah Perekayasaan
Transi 8
Siapa Merekayasa?
Transi 9
Aliran fisik
Aspek Semantik
dalam
Perekayasaan
Penyimbolan elemen
Kas
Mesin
Bahan baku
Produk
Utang Tenaga
kerja
Pengukuran elemen
untuk data dasar
kos
kos
kos kos
kos
kos
Sistem informasi
Rp750.000 Rp3.500.000
Rp1.500.000 Rp7.500.000
Rp2.500.000 Rp1.750.000
Transi 10
Proses Saksama
1. Evaluasi masalah
2. Riset dan analisis
3. Diskusi dan penyusunan memorandum diskusi (MD)
4. Dengan pendapat terhadap MD
5. Diskusi dan pertimbangan tehadap dengar pendapat
6. Penerbitan draf pernyataan/DP (exposure draft)
7. Analisis dan pertimbangan atas tanggapan DP
8. Kepeutusan untuk menerbitkan pernyataan
9. Pengesahan/penerbitan secara resmi pernyataan
Transi 11
Informasi Semantik Akuntansi
Objek/elemen
Objek/elemen
kos
kos
hubungan
kos
Objek/elemen
Transi 12
Rerangka Konseptual (FASB)
Pengertian
Transi 13
Rerangka Konseptual (FASB)
Sasaran
Transi 14
Rerangka Konseptual (FASB)
Transi 15
Rerangka Konseptual (FASB)
Komponen Konsep
Transi 16
Tujuan pelaporan keuangan
Rerangka
Konseptual sebagai
Sistem Terpadu Kriteria kualitas informasi
(coherent system)
Informasi Lain-lain
Media
Informasi
Pelaporan Statemen Keuangan
Pelengkap
Lainnya
Catatan atas statemen keuangan
Transi 17
Aspek Kependidikan RK
Transi 19
Kaitan antara Standar Akuntansi, Prinsip Akuntansi,
dan PABU
Dipilih oleh badan penyusun standar Dipilih oleh penyaji statemen keuangan
Transi 20
Masalah Istilah
Sebagai istilah teknis, PABU tidak ditulis dengan huruf
kapital kecuali sebagai singkatan.
IAI menggunakan istilah prinsip akuntansi yang berlaku
umum (PAYBU).
Transi 21
Beberapa Versi PABU
Transi 22
Rerangka pedoman tentang apa?
• Pengertian/definisi
• Pengukuran/penilaian
• Pengakuan
• Penyajian dan pengungkapan
Transi 23
Struktur Akuntansi
Proses Perekayasaan
Pelaporan
Rerangka Konseptual
Transi 24
Manfaat Struktur Akuntansi
Transi 25
Pembelajar sejati tidak belajar dengan SKS
(Sistem Kebut Semalam)
Transi 26
Bab 4
Rerangka Konseptual:
Suatu Model
Transi 1
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
• Menyebutkan pemakai statemen keuangan dan kepentingannya.
• Menjelaskan aspek dan versi tujuan pelaporan keuangan.
• Menyebutkan tujuan pelaporan versi FASB dan menjelaskan
penalaran yang mendasarinya.
• Menyebutkan karakteristik kualitatif informasi dan menjelaskan
makna dan hubungan antara karakteristik.
• Menyebutkan elemen-elemen statemen keuangan dan
mendefinisinya.
• Menjelaskan lingkup pelaporan dan statemen keuangan.
• Menyebut atribut pengukuran elemen dan pos.
• Menyebut dan menjelaskan kriteria pengakuan suatu objek ke
dalam elemen statemen keuangan.
• Menjelaskan konsep transfer teknologi akuntansi dalam
pengembangan standar akuntasi.
Transi 2
Model
Transi 4
Tujuan Pelaporan Keuangan
Transi 5
Pendekatan Penentuan Tujuan
Transi 6
Tujuan Siapa?
Bila tujuan sosial dan ekonomik negara harus dicapai,
siapa yang harus dituju oleh informasi?
Jenis tujuan:
1. Fungsional
2. Bersama
3. Kelompok dominan
Transi 7
Evolusi Tujuan di AS
Transi 8
Landasan Pikiran Penentuan Tujuan oleh FASB
Transi 9
Penalaran Perumusan Tujuan Pelaporan FASB
Pihak Dituju:
Investor dan Kreditor
Tujuan Pelaporan
Transi 10
Organisasi dan Jurisdiksi Akuntansi (di AS)
Semua Organisasi
Bisnis/Profit Nonbisnis/Nonprofit
Nonkepemerintahan Kepemerintahan
State/Local Federal
Transi 11
Karakteristik Organisasi Nonbisnis
Transi 12
RK untuk Organisasi Nonbisnis
1. Organisasi dibedakan menjadi kepemerintahan dan
nonkepemerintahan.
Transi 13
Karakteristik Kualitatif Informasi
Transi 14
Level Kebijakan dan Bentuk Dokumen
Transi 15
Pertimbangan dalam Kebijakan Akuntansi
Transi 16
Pengambil Keputusan Hierarki Kualitas
1 serta Karakteristiknya Informasi
3 Keterpahamian
4 Kebermanfaatan Keputusan
KEBERPAUTAN KETERANDALAN
5
Keterbandingan/Ketaatasasan
6 Materialitas
Transi 17
Saling-tukar antara Keberpautan dan Keterandalan
Keberpautan 100% Keterandalan 100%
A Keberpautan Keterandalan
A1 Keberpautan Keterandalan
A2 Keberpautan Keterandalan
A3 Keberpautan Keterandalan
Transi 18
Elemen-elemen Statemen Keuangan
1. Aset (assets)
2. Kewajiban (liabilities)
3. Ekuitas (equities)
4. Investasi oleh pemilik (investments by owners)
5. Distribusi ke pemilik (distributions to owners)
6. Laba komprehensif (comprehensive income)
7. Pendapatan (revenues)
8. Biaya (expenses)
9. Untung (gains)
10. Rugi (losses)
11. Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities)
12. Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities)
13. Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)
Transi 19
Elemen-elemen Statemen Keuangan
(Nonlaba/Kepemerintahan)
1. Aset (assets)
2. Kewajiban (liabilities)
3. Aset bersih (net assets), Ekuitas/Saldo dana (fund equities/balances)
4. Aset bersih terbatas permanen (permanently restricted net assets)
5. Aset bersih terbatas sementara (temporarily restricted net assets)
6. Aset bersih takterbatas/bebas (unrestricted net assets)
7. Pendapatan (revenues), Penerimaan (Receipts)
8. Biaya (expenses), Pengeluaran/Belanja (disbursements/expenditures)
9. Surplus (surpluses)
10. Defisit (deficits)
11. Aliran kas dari operasi (cash flows from operating activities)
12. Aliran kas dari investasi (cash flows from investing activities)
13. Aliran kas dari pendanaan (cash flows from financing activities)
Transi 20
Penalaran Penentuan Elemen (Gambar 4.12)
Informasi semantik
Transi 21
Penyebab Perubahan Elemen
• Keadaan (circumstances)
• Kejadian (events)
• Transaksi (transactions)
Transi 22
Gambar 4.12
Berbag ai Perubahan Yang Mempengaruhi Posisi Keuangan
ASET
Awal EKUITAS
KEWAJIBAN
A. B. C.
Semua perubahan dalam aset atau kewajiban Semua perubahan dalam aset atau kewajiban Per ubahan dalam
yang tidak dibarengi d eng an perubahan yang dibareng i dengan perubahan dalam ekuitas ekuitas yang tidak
dalam ekuitas mempeng aruhi aset
atau kewajib an
Per-
ubah- 1. 2. 3. 4. 2.
an Pertukaranaset Pemero- Pelunasan Pertukaran Semua per ubahan
dengan lehanaset kewajiban kewajiban 1. ekuitas yangberasaldari
aset dengan dengan dengan Penghasilan komprehensif
Laba komprehensif transfer antara badan
kewajiban aset kewajiban usaha danpemiliknya
a. b. c. d. a. b.
Pend a- Investasi Distribusi
Untung Biaya Rugi
patan o leh ke
Pemilik Pemilik
ASET
Akhir EKUITAS
KEWAJIBAN
Transi 23
Pengukuran dan Pengakuan
Pengukuran
Berapa jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada
suatu objek (elemen atau pos) sesuai dengan
atributnya sehingga jumlah tersebut merepresentasi
atribut yang ingin disajikan serta besarnya atribut
dapat dirasakan dan diantarbandingkan.
Transi 24
Pengukuran dan Pengakuan
Pengakuan
Konseptual: penyajian suatu informasi melalui
seperangkat statemen keuangan sebagai ciri central
perlaporan keuangan. Diperlukan kriteria umum atau
fundamental.
Transi 25
Atribut Pengukuran
Transi 26
Lingkup Pengakuan dalam Pelaporan Keuangan
Lingkup
Pengakuan dan
Pengukuran
Rerangka
Konseptual
Catatan atas
Statemen Statemen Informasi Media Pelaporan Informasi Lain
Keuangan Keuangan Pelengkap Keuangan Lain
Transi 27
Kriteria Pengakuan Fundamental
• Definisi (definition)
• Keterukuran (measurability)
• Keberpautan (relevance)
• Keterandalan (reliability)
Transi 28
Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi
Beberapa pengertian dasar:
• Saat pengukuran:
– Saat pengakuan mula-mula (at initial recognition)
– Baru mulai (fresh-start)
• Penentuan aliran kas masa datang:
– Taksiran terbaik (best estimate)
– Aliran kas estimasian (estimated cash flows)
– Aliran kas harapan (expected cash flows)
• Nilai sekarang aliran kas masa datang:
– Nilai sekarang (present value)
– Nilai sekarang harapan (expected present value)
• Nilai wajar
Transi 29
Manfaat Model
Transi 30
Pengaruh RK FASB
• FASB mempelopori pengembangan RK.
• Profesi di beberapa negara mengikuti langkah FASB.
Transi 31
Strategi Pengembangan Pelaporan Keuangan
Bagi Negara Berkembang
• Evolutionary approach
• Transfer of technology
• The adoption of international accounting standards
Transi 32
Dosen bukan sumber pengetahuan utama.
Sumber pengetahuan utama adalah buku, artikel, media
cetak/audio/visual, dan lainnya.
Transi 33
Tugas Teori Akuntansi
Buatlah resume tentang pengukuran akuntansi
Dari :
1. Penentuan aliran kas masa datang
a. Taksiran atau estimasi terbaik
b. Aliran kas estimasian
c. Aliran kas harapan
Transi 1
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
Transi 2
Konsep Dasar
Transi 3
Berbagai Nama
• Postulat (postulates)
• Asumsi dasar (basic assumptions)
• Sifat dasar (basic features)
• Prinsip mendasar/umum
(pervasive/broad principles)
• Aksioma (axioms)
• Doktrin (doctrines)
• Konvensi (conventions)
• Fundamental (fundamentals)
• Premis dasar (basic premises)
• Kendala (constraints)
Transi 4
Sumber Konsep Dasar
• IAI/IASC
• Paul Grady
• Accounting Principles Board (APB)
• Wolk, Tearney, dan Dodd
• Anthony, Hawkins, dan Merchant
• Paton dan Littleton
• Sumber lain (buku-buku akuntansi keuangan
pada umumnya termasuk buku-buku teori
akuntansi)
Transi 5
Mengapa isi berbeda antarsumber?
Transi 6
Konsep Dasar Paton dan Littleton
Transi 7
Karakteristik Konsep Dasar P&L
• Cukup mendasar
• Koheren (saling berkaitan secara logis)
• Menjelaskan konsep dasar lain yang
merupakan turunannya
Transi 8
1. Kesatuan Usaha
• berdiri sendiri,
• bertindak atas namanya sendiri, dan
• terpisah dari pemilik.
Transi 9
Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha
Kesatuan Usaha Pemilik
terpisah
Akuntan
Transi 10
Implikasi Konsep Kesatuan Usaha
• Perusahaan menjadi pusat perhatian akuntansi dan subjek
pelaporan
• Hubungan perusahaan dan pemilik merupakan hubungan
bisnis sehingga perlu adanya pertanggungjelasan
• Ekuitas bermakna sebagai “utang” perusahaan kepada
pemilik
• Pendapatan merupakan kenaikan aset
• Biaya merupakan penurunan aset
• Sistem berpasangan dalam pencatatan dan pelaporan
• Persamaan akuntansi bukan persamaan aljabar
• Statemen keuangan berartikulasi
Transi 11
2. Kontinuitas Usaha
Transi 12
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
• Laba periodik menjadi informasi penting dalam
menilai daya melaba (earning power)
• Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan
aliran laba jangka panjang sehingga bersifat
tentatif
• Statemen laba-rugi periodik harus disajikan secara
komparatif atau serial
• Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga
untung/rugi luar biasa harus masuk dalam
statemen laba-rugi (mendasari all-inclusive)
• Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa
potensi jasa bukan nilai perusahaan
Transi 13
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
Transi 14
3. Penghargaan Sepakatan
Transi 15
Kos sebagai Data Dasar/Bahan Olah
• Sepakatan dapat diartikan sebagai terukur atau diukur oleh
dua pihak yang independen.
• Penghargaan sepakatan disebut juga dengan agregat-harga
(price-aggregate).
• Penghargaan sepakatan atau agregat-harga netral terhadap
pihak yang bertransaksi.
• Istilah cost dapat mengganti measured consideration atau
price-aggregate asalkan dimaknai secara luas (in a broad
sense).
• Cost dalam arti luas dapat diserap menjadi kos dan menjadi
data dasar akuntansi dalam penyediaan informasi semantik
• Kos tidak sama maknanya dengan biaya (expense).
Transi 16
Asumsi/Implikasi Penghargaan Sepakatan
• Pihak yang melakukan pertukaran merupakan pihak
yang independen dan setara dalam hal kemampuan
dan kehendak (arm’s length bargaining).
• Satuan mata uang stabil.
• Kos merupakan pengukur bukan elemen statemen
keuangan.
• Biaya tidak tepat sebagai padan kata cost.
• Kos merepresentasi besarnya jasa di balik angka kos.
• Kos merupakan pengukur semua elemen statemen
keuangan yang berbasis kos historis
Transi 17
Konsep Kos Sebagai Data Dasar
Transaksi/kejadian
Penghargaan sepakatan
kos kos
Kesatuan usaha
Transi 18
4. Kos Melekat
Kos melekat pada objek yang direpresentasinya.
Gabungan berbagai objek untuk membentuk objek
baru hanya memerlukan gabungan kos yang melekat
pada tiap objek pembentuk.
Dasar validitas konsep:
• Tujuan penelusuran kos adalah untuk merunut upaya
• Kos dapat dipecah dan digabung seakan-akan
mempunyai daya saling mengikat
• Dilandasi kos terkandung (embodied cost)
Transi 19
Kos Terkandung versus Kos Penggantian
Rp500
Overhead
Transi 20
Implikasi Kos Melekat
• Aliran fisis operasi direpresentasi dalam aliran kos.
• Kos mengalami tiga tahap perlakuan: pemerolehan,
penelusuran, dan pembebanan.
• Penggabungan kos tidak memperhitungkan/
mengakui tambahan utilitas objek yang diikuti.
• Manfaat baru diakui setelah ada kesepakatan pihak
independen terhadapnya
• Produk menjadi wadah penggabungan kos yang
mudah dikaitkan dengan produk.
• Perioda menjadi wadah penggabungan kos yang
tidak mudah dikaitkan dengan produk.
Transi 21
5. Upaya dan Hasil
Biaya merupakan upaya dalam rangka mencapai hasil
atau capaian berupa pendapatan. Jadi, biaya (penyerahan
barang dan jasa) menimbulkan pendapatan bukan
sebaliknya, pendapatan menanggung biaya.
Dasar validitas konsep:
• Untuk mendapatkan sesuatu orang harus berusaha.
• Pada umumnya, orang mengharapkan upayanya
membuahkan hasil.
• Upaya dilakukan dengan senang hati dan bukan beban,
siksaan, atau cobaan.
• Hasil pada umumnya sepadan dengan upaya.
Transi 22
Implikasi Upaya dan Hasil
• Perlunya basis asosiasi untuk penentuan laba yang
bermakna.
• Produk merupakan penakar untuk mengasosiasi
pendapatan dan biaya yang ideal.
• Laba akuntansi merupakan residual hasil
penandingan.
• Hanya kos aktual yang ditandingkan.
• Dianutnya asas akrual.
• Depresiasi merupakan bagian dari upaya.
• Penandingan upaya dan hasil dari perspektif jangka
panjang.
Transi 23
6. Bukti Terverifikasi dan Objektif
Transi 24
Implikasi Bukti Terverifikasi dan Objektif
• Menentukan tingkat kewajaran dalam pengauditan.
• Tingat keobjektifan bukti harus dilihat dalam
perspektif jangka panjang.
• Bukti dalam akuntansi tidak harus sama dengan bukti
yuridis.
• Keterverifikasian dan keobjektifan bukti dalam
akuntansi bersifat relatif atau bertingkat (terbaik
diperoleh) bukannya mutlak.
Transi 25
6. Asumsi
Transi 26
Konsep Dasar Penting Lain
Transi 27
Konservatisma
Implikasi akuntansi:
Dalam kondisi ketidakpastian, akuntansi akan memilih
perlakuan atau menentukan standar atas dasar munculan
yang kurang menguntungkan.
Akibatnya, biaya/rugi segera diakui walaupun belum
pasti terjadi sementara pendapatan/untung tidak
diantisipasi atau diakui walaupun cukup pasti terjadi.
Transi 28
Manfaat Konsep Dasar
Transi 1
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
Transi 2
Sumber Definisi Aset
• FASB
• IASC/IAI
• AASB
• APB No. 4
Transi 3
Karakteristik Utama Aset
Transi 4
Karakteristik Pendukung
Tidak membatalkan objek sebagai aset
Transi 5
Pengukuran Aset
Aset direpesentasi oleh kos sebagai data dasar
untuk mengikuti aliran fisis.
Transi 6
Tahap Perlakuan
• Pengukuran/pengakuan/klasifikasi (measurement/
recognition/classification)
• Penelusuran (tracing)
• Pembebanan (charging to revenues)
Transi 7
Klasifikasi Saat Pemerolehan
Transi 8
Klasifikasi Saat Pembebanan
Transi 9
Faktor Penentu Besarnya Kos
Transi 10
Jenis Penghargaan Nonkas
• Barter
• Saham
• Kos dalam reorganisasi
• Hadiah/hibah
• Temuan
• Pembelian kredit
• Potongan tunai dan keringanan
• Rugi dalam pemerolehan
Transi 11
Barter
Apakah penghargaan sejenis atau taksejenis?
Apakah barter melibatkan tombok (boot)?
Konsep
• Barter sejenis dianggap satu transaksi
pemeliharaan.
• Barter taksejenis dianggap dua transaksi:
penjualan tunai dan pembelian tunai sekaligus.
• Untung hanya timbul dari proses penjualan bukan
pembelian atau pemeliharaan.
Transi 12
Prinsip Penentuan Kos Aset Diterima dalam Barter
Transi 13
Penilaian Aset
Berapa dan atas dasar apa jumlah rupiah harus
dilekatkan pada pos aset di neraca?
Tujuan
• Menyediakan informasi yang dapat membantu
investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat,
dan ketidakpastian aliran kas bersih ke badan
usaha.
• Menyediakan informasi semantik berupa: posisi
keuangan, profitabilitas, likuiditas, dan solvensi.
Transi 14
Basis Pengukuran
Transi 15
Nilai Masukan
• Kos historis:
Kos bijaksana
Kos standar
Kos asli (mula-mula)
• Kos pengganti:
Nilai penaksiran
Nilai wajar
Nilai terrealisasi bersih
• Kos harapan:
Kos harapan sekarang/diskunan
Transi 16
Nilai Keluaran
Transi 17
KAPYLR
Harga/nilai jual
Transi 18
Penilaian menurut FASB
• Historical cost
• Current (replacement) cost
• Current market value
• Net realizable value
• Present (or discounted) value of future cash flows
Transi 19
Masalah Khusus Penilaian
• Beban tangguhan
• Sewaguna
• Bunga selama konstruksi
• Riset dan pengembangan
• Eksplorasi minyak dan gas bumi
• Rugi selisih kurs
• Sumber daya manusia
• Kos organisasi
Transi 20
Perilaku datang, duduk, dengar, catat dikurangi berpikir
(D3C-B) ternyata paling disukai mahasiswa.
Mahasiswa senang menjadi mesin dengar kopi.
Transi 21
Bab 7
Kewajiban
Transi 1
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
• Menyebutkan dan menjelaskan karakteristik kewajiban.
• Mengukur dan menentukan jumlah rupiah pada saat
penanggungan, penelusuran, dan pelunasan.
• Menyebutkan dan menjelaskan berbagai dasar atau atribut
penilaian kewajiban.
• Menjelaskan kriteria pengakuan kewajiban.
• Menjelaskan masalah teoretis dalam pelunasan sebelum
jatuh tempo.
• Menyebutkan prinsip penilaian kewajiban menurut FASB.
• Menjelaskan teori yang berkaitan dengan pembebasan
substantif.
• Menjelaskan penyajian pos-pos kewajiban dalam neraca.
Transi 2
Sumber Definisi Kewajiban
• FASB
• IASC/IAI
• AASB
• APB No. 4
Transi 3
Karakteristik Utama Kewajiban
Transi 4
• Pengorbanan manfaat ekonomik
Transi 5
• Keharusan sekarang
Transi 6
• Transaksi masa lalu
menimbulkan Pemerolehan/klaim
• •
Manfaat ekonomik
Kejadian,
transaksi
masa lalu masa datang
• • Manfaat ekonomik
menimbulkan pengorbanan
Transi 8
Karakteristik Pendukung
Tidak membatalkan objek sebagai kewajiban
Transi 9
Pengukuran Kewajiban
Transi 10
Masalah Pengukuran Saat Penanggungan
• Pembelian kredit
• Diskun/premium utang obligasi
• Kewajiban moneter dan nonmoneter
Transi 11
Kewajiban Nonmoneter
Masalah:
Transi 12
Tahap Perlakuan
• Pengukuran/penanggungan/klasifikasi
(measurement/assumption/classification)
• Penelusuran (tracing)
• Pelunasan (satisfaction of liabilities)
Transi 13
Kriteria Pengakuan/Penanggungan
(Recognition Criteria)
Transi 14
Kaidah Pengakuan/Penanggungan
(Recognition Rules)
Transi 15
Kriteria Pengakuan Kewajiban Bergantung
Transi 16
Penilaian Kewajiban
Berapa dan atas dasar apa jumlah rupiah harus
dilekatkan pada pos kewajiban di neraca?
Tujuan
• Menyediakan informasi yang dapat membantu
investor dan kreditor dalam menilai jumlah, saat,
dan ketidakpastian aliran kas bersih ke badan
usaha.
• Menyediakan informasi semantik berupa: posisi
keuangan, profitabilitas, likuiditas, dan solvensi.
Transi 17
Atribut Penilaian Menurut FASB
Transi 18
Penilaian dalam tahap Penelusuran
Transi 19
Penilaian dalam Berbagai Tahap
NPS 0 NPS 1
NPS 2
• •
• NPS 3
•
Premium
NPS 4
Nilai nominal
• Waktu
1 2 3 4
Transi 20
Pelunasan Kewajiban: Beberapa Istilah
• Pelunasan (satisfaction)
• Peniadaan/pelenyapan (extinguishment)
• Pemberhentian (termination)
• Pembatalan/pembebasan (defeasance)
• Penyelesaian (settlement)
• Penebusan (redemption)
• Penghapusan (elimination)
• Pengawaakuan (derecognition)
• Pendebitan (debiting)
Transi 21
Kriteria Pelenyapan Kewajiban
Transi 22
Masalah Teoretis
Transi 23
Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo
Pada umumnya terjadi selisih antara harga penarikan dan
nilai bawaan/buku.
Nilai penarikan
Transi 24
Utang Obligasi Terkonversi
Dapat dikonversi statusnya menjadi ekuitas atas inisiatif
pemegang obligasi selama perioda konversi.
Masalah: Perlukan nilai hak opsi dipisah dari nilai utang obligasi?
Transi 25
Pembebasan Substantif
Keadaan yang saat itu penerbit utang tidak perlu lagi
melakukan penyetoran ke dana pelunasan utang (sinking fund).
Jatuh tempo
Rp50.000.000
Utang
Dana pelunasan
Rp40.000.000 Rp10.000.000
(Transfer kas ke dana dan pendapatan dana) (pendapatan antisipasian)
Pembebasan substantif:
Dapatkah utang diawaakui?
Transi 26
Pembebasan Substantif
Pembentukan dana pelunasan:
K as
Penyetoran: Penyetoran:
Dana Pelunasan Obligasi……. xxx K a s………………………………..... xxx
K a s…………………......…. xxx Dana Pelunasan Tersedia…..… xxx
Transi 27
Slide (tayangan) PowerPoint adalah pengorganisasi penyajian
bukan sumber pengetahuan.
Sumber pengetahuan adalah apa yang ada di balik tayangan
tersebut (buku, jurnal, dan media lainnya).
Transi 28