Deskripsi Materi:
Pada bab ini menguraikan tentang definisi akuntansi, definisi teori
akuntansi, praktik akuntansi, dan perumusan teori akuntansi.
Indikator Capaian:
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. mendefinisi akuntansi menurut para ahli.
2. menjelaskan hubungan teori akuntansi dan praktek akuntansi.
3. menggambarkan struktur teori akuntansi keuangan
4. menjelaskan 2 metode yang digunakan dalam merumuskan teori akuntansi
5. menjelaskan perkembangan teori akuntansi dari awal sampai dengan sekarang.
5
Definisi di atas lebih menekankan akuntansi sebagai seni bukannya
akuntansi sebagai body of knowledge. Artinya penerapan prosedur akuntansi
dalam menghasilkan laporan keuangan, sangat tergantung pada lingkungannya
dan dipengaruhi berbagai faktor pertimbangan (judgment) tertentu.
6
Perekayasaan akuntansi merupakan proses pemikiran dan pemilihan
standar dan praktik yang sesuai dengan lingkungan dimana praktik akuntansi
tersebut diterapkan. Produk dari perekayasaan akuntansi adalah standar dari
praktek-praktek akuntansi yang sesuai untuk lingkungan negara yang
bersangkutan, hal tersebut berkaitan dengan transfer teknologi akuntansi dari
Amerika Serikat.
Akuntansi pada dasarnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan praktik.
Perumusan teori akuntansi timbul karena adanya kebutuhan untuk memberikan
logika penalaran tentang aktivitas akuntan atau apa yang akan dilakukan oleh
akuntan. Dengan kata lain, perubahan prinsip akuntansi terjadi terutama karena
adanya berbagai upaya yang dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah
akuntansi dan merumuskan rerangka teoritis untuk praktek akuntansi (Belkaoui,
1993).
B. Teori
Berikut ini merupakan definisi teori menurut para ahli.
1. Zimmerman (1986) mendefinisikan teori sebagai kumpulan variabel-variabel
yang saling terkait serta hipotesis untuk menjelaskan dan memprediksi
fenomena-fenomena yang terjadi di dunia nyata.
2. Suwardjono (1989) mendefinisikan teori sebagai berikut:
a. Sebagai lawan dari praktek.
b. Sebagai pembenaran (justification).
c. Sebagai penjelasan ilmiah (scienific explanation).
d. Sebagai model.
3. Teori menurut Hendriksen dan Van Breda (1992) sebagai berikut: “....
Seperangkat prinsip-prinsip yang saling terkait (coherent), yang bersifat
hipotesis, konseptual dan pragmatis yang membentuk rerangka referensi
umum untuk bidang pengetahuan tertentu (a field of inquiry).
C. Teori Akuntansi
Hendriksen dan Van Breda (1992) mendefinisikan teori akuntansi sebagai
berikut:”....penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip-prinsip yang luas (a
set of broad priciples) yang memberikan rerangka referensi umum untuk
mengevaluasi praktek akuntansi dan memberikan pedoman dalam
7
mengembangkan praktek dan prosedur akuntansi yang baru”. Definisi tersebut
dapat dilihat bahwa “teori akuntansi” tidak lepas dari praktek akuntansi karena
tujuan utamanya adalah menjelaskan praktek akuntansi berjalan dan memberikan
dasar bagi pengembangan praktek tersebut.
Macfoedz (1996) mendefinisikan teori akuntansi sebagai konsep, standar,
model, hipotesis, dan metoda yang saling terkait yang diekstraksi dari disiplin
filosofi akademi dan keilmuan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena
bisnis.
Asumsi dasar merupakan basis dalam proses keseluruhan teori akuntansi.
Asumsi dasar akan digunakan untuk menyusun konsep akuntansi. Konsep
akuntansi yang baik akan menghasilkan standar yang baik. Dari standar
selanjutnya diturunkan menjadi metode, kemudian praktik akuntansi yang harus
mengacu kepada standar yang dibuat.
Prekripsi akuntansi dikembangkan untuk memecahkan masalah-masalah
khusus, teori yang mendasarinya juga dikembangkan berdasarkan model-model
yang khusus. Secara umum, fungsi utama dari teori akuntansi adalah untuk
memberikan rerangka pengembangan ide-ide baru dan membantu proses
pemilihan akuntansi (Mathews and Perera, 1993). Lebih lanjut mereka
mengatakan bahwa teori memiliki karakteristik sebagai berikut: a) memiliki body
of knowledge; b) konsisten secara internal; c) menjelaskan dan/atau memprediksi
fenomena; d) menyajikan hal-hal yang ideal; e) referen yang ideal untuk
mengarahkan praktek; dan e) membahas masalah dan memberikan solusi.
Meskipun berbagai pendapat teori akuntansi telah banyak dikembangkan,
namun tidak satupun dari teori tersebut yang mampu menjelaskan secara tuntas
dan menyeluruh tentang apa yang dinamakan “teori” akuntansi. Belkaoui (1993)
juga mengakui pendapat tersebut. Dia mengatakan “harus diakui bahwa sampai
saat ini tidak ada teori akuntansi yang bersifat komprehensif” (p 56). Teori yang
sekarang muncul dari pemakaian pendekatan yang berbeda, bukannya dihasilkan
dari satu teori tunggal yang komprehensif. Komite dari American Accounting
Association (AAA, 1997 : 1-2) juga menyatakan hal yang sama yaitu tidak ada
teori akuntansi tunggal yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan pemakai,
8
yang ada dalam literatur akuntansi keuangan bukanlah teori akuntansi, tetapi
koleksi teori yang digambarkan sesuai dengan perbedaan pemakainnya.
9
Kualitas Informasi Akutansi yang bermanfaat
2. Praktek Akuntansi
Peranan teori dalam akuntansi sangat berbeda dengan peranan teori yang
digunakan dalam ilmu pasti (natural science), dimana dalam ilmu pasti teori
dikembangkan dari hasil observasi empiris. Akuntansi cenderung dikembangkan
atas dasar pertimbangan nilai (value judgment), yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan tempat akuntansi dipraktekkan. Teori tersebut kemudian dituangkan
dalam bentuk kebijakan sebagai landasan dalam praktek akuntansi. Hubungan
antara teori akuntansi dan praktek akuntansi dapat dilihat pada gambar berikut.
Teori Kebijakan
Akuntansi Pertimbangan Nilai Akuntansi
Abstraksi Rekomendasi
11
Atas dasar metode penalaran yang digunakan, teori akuntansi dapat
dirumuskan dari berbagai pendekatan yang berbeda yaitu: a) deduktif; b) induktif;
etikal; c) sosiologi; d) ekonomi; dan elektik (Belkaoui, 1993). Pada pembahsan ini
lebih ditekankan pada pendekatan dedukif dan induktif dengan alasan bahwa
pendekatan ini sering digunakan dibanding dengan empat pendekatan yang lain.
1. Pendekatan Deduktif
Validitas teori yang dikembangkan melalui pendekatan ini, sangat
tergantung pada kemampuan peneliti untuk mengidentifikasi dan menghubungkan
dengan tepat berbagai komponen proses akuntansi dalam urutan yang logis.
Kesalahan dalam menentukan tujuan dan kemampuan prosedur untuk mencapai
tujuan tersebut, akan menghasilkan konklusi yang salah.
Perumusan teori akuntansi yang didasarkan pada pendekatan deduktif,
dimulai dari proposisi akuntansi dasar sampai dihasilkan prinsip akuntansi yang
rasional sebagai pedoman dan dasar untuk mengembangkan teknik-teknik
akuntansi. Model perumusan ini dapat dilihat pada gambar berikut.
12
dapat diuji logika kebenarannya dan dapat digunakan untuk menentukan apakah
digunakan sebagai standar dalam mengevaluasi berbagai praktek akuntansi
(Salmonson, 1969).
Kelemahan pendekatan deduktif didasarkan pada postulat dan tujuan
tertentu yang kemungkinan salah. Apabila hal ini terjadi, otomatis prinsip yang
dihasilkan juga sala. Di samping itu, pendekatan deduktif juga terbukti sering
menghasilkan prinsip yang terlalu teoritis sehingga tidak dapat diterapkan dalam
praktek. Implikasinya, pendekatan ini kurang teruji dalam praktek.
2. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif didasarkan pada konklusi yang digeneralisasikan
berdasarkan hasil observasi dan pengukuran yang terinci. Littleton (1953) bahwa
prinsip akuntansi dapat dihasilkan secara induktif dengan melakukan pengujian
empiris terhadap kegiatan akuntansi. Hal ini didukung (Moonitz) mengatakan
bahwa observasi terhadap data akuntansi kelihatan lebih tepat dengan pendekatan
induktif. Pendapat ini juga didukung oleh Schrder (1962 : 645) yang menyatakan
bahwa perumusan teori akuntansi dapat dilakukan secara induktif dengan cara
mengobservasi data keuangan yang dihasilkan dari transaksi bisnis.
Kesimpulannya, proses induktif melibatkan kegiatan observasi mengenai
data keuangan yang berkaitan dengan berbagai unit usaha. Dari hasil observasi
tersebut, kemudian dilakukan generalisasi dan dirumuskan prinsip-prinsip
akuntansi sesuai hubungan yang ada. Langkah yang dilakukan adalah sebagai
berikut: (a) mencatat semua observasi; (b) menganalisis dan mengklasifikasikan
hasil observasi, sehingga dapat dirumuskan berbagai kesamaan dan
ketidaksamaan; (c) hasil observasi kemudian digeneralisasi; serta (d) pengujian
terhadap generalisasi (Belkaoui, 1993).
Keuntungan utama pendekatan induktif adalah bahwa pendekatan ini
didasarkan pada kebebasan dimana perumusan teori akuntansi tidak dibatasi oleh
struktur atau model yang telah diyakini/disiapkan sebelumnya. Jadi pihak yang
mengobservasi memiliki kebebasan untuk mengamati variabel tertentu selama hal
tersebut relevan dengan tujuanyang akan dicapai.
Kelemahannya yaitu: (1) observer dipengaruhi oleh ide-ide yang tidak
disadari tentang jenis hubungan yang diamati (unsur bias); dan (2) generalisasi
data yang digunakan dalam observasi cenderung berbeda antara satu perusahaan
13
dengan perusahaan yang lain. Konsekuensinya, kesimpulan yang dibuat dari hasil
generalisasi kemungkinan besar salah hanya karena data yang pening justru tidak
diobservasi.
14
dunia nyata (real world), dengan menetapkan definisi operasionalnya, sebagai
berikut:
(a) Misalnya, memprediksikan jumlah penjualan (Y) pada tahun yang akan
datang, berdasarkan data historis penjualan yang tersedia di perusahaan dalam 5
tahun sebelumnya, maka penjelasannya sebagai berikut:
Y = a + Bx
Keterangan:
Y = Jumla penjualan yang diprediksikan sebagai varibel dependen
a = Konstanta
b = Koefisien
X = Data historis penjualan 5 tahun sebelumnya, sebagai variabel
independen atau variabel bebas/pengarus.
Bilangan konstan atau koefisiennya dapat ditentukan dengan pendekatan : (1)
moment, (2) least square (3) regresi, tergantung pada karakteristik data yang
tersedia dan tujuan yang ingin dicapai. Apabila semua data sudah dimasukkan
dalam notasi yang sesuai, maka dapat ditentukan jumlah prediksi penjualannya
(Y), yang dapat dipakai sebagai dasar penetapan kebijaksanaan penjualan pada
masa yang akan datang.
15
bagaimana mereka melaporkan peristiwa tertentu. Dengan demikian teori ini
berkaitan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan keuangan.
Interpretasi teori akuntansi atas dasar sintaksis dapat digambarkan sebagai
berikut: input semantik dalam sistem tersebut adalah transaksi dan pertukaran
yang dicatat dalam jurnal dan buku besar perusahaan. Tranaksi tersebut kemudian
dimanipulasi (dibagi dan dijumlah) atas dasar alasan dan asumsi-asumsi akuntansi
kos historis. Contohnya akuntan menganggap bahwa inflasi tidak perlu dicatat dan
nilai pasar (nilai wajar) aset dan utang dihiraukan. Akuntan kemudian
menggunakan konsep pembukuan berpasangan (double entry) dan prinsip-prinsip
akuntansi kos historis untuk menghitung laba dan rugi serta neraca saldo. Dalil
atau prinsip individu diverifikasi setiap saat laporan keuangan diaudit, dengan
cara mengecek kebenaran perhitungan dan manipulasi. Dengan cara ini, akuntansi
kos historis telah dipraktekkan sejak dahulu sampai sekarang.
(2) Teori Semantik (Interpretasi)
Teori semantik berkaitan dengan penjelasan mengenai fenomena (obyek
atau peristiwa) dan istilah atau simbol yang mewakilinya. Jadi teori ini
memberikan penjelasan mengenai definisi operasional dari praktek akuntansi.
Struktur akuntansi, meskipun dapat dirumuskan secara logis, tidak akan berarti
sama sekali apabila simbol atau istilah yang menggambarkan peristiwa atau
pengukuran tidak berkaitan secara empiris dengan fenomena dunia nyata. Oleh
karena itulah, teori yang berkaitan dengan interpretasi (semantik) diperlukan
untuk memberikan arti bagi proposisi akuntansi. Dengan cara demikian, konsep
interpretasi yang dibuat akuntan diartikan sama oleh pemakai informasi akuntansi.
(3) Teori Pragmatik (Perilaku)
Teori ini berusaha menjelaskan pengaruh informasi akuntansi terhadap
perilaku pengambil keputusan. Jadi teori pragmatik dimaksudkan untuk mengukur
dan mengevaluasi pengaru ekonomi, psikologi, dan sosiologi pemakai terhadap
alternati prosedur akuntansi dam media pelapornya.
(3.1) Pendekatan Pragmatik-Deskriptif
Metoda ini paling universal dan tua, kemungkinan adalah pemakaian
pragmatik deskriptif. Atas dasar metoda ini, perilaku akuntansi diamati terus
menerus dengan tujuan untuk meniru prosedur dan prinsip-prinsip akuntansi.
16
Proses seperti ini merupakan pendekatan induktif yang digunakan untuk
mengembangkan teori akuntansi.
Ada beberapa kritik yang ditujukan pada pendekatan tersebut yaitu (1)
tidak ada penilaian yang logis terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan
akuntan. Tidak alasan untuk membenarkan bahwa akuntan mencatat rekening
tertentu dengan cara yang seharusnya dilakukan, dan tidak ada pertimbangan
analitis terhadap kualitas tindakan atau rekening yang dibuatnya; (2) metode
tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan perubahan, karena pendekatannya
tidak berujung pangkal. Argumennya, teknik-teknik akuntansi tidak pernah
dipermasalahkan atau diragukan karena teknik-teknik tersebut terus-menerus
digunakan oleh para pendukung pragmatik; serta (3) perhatian cenderung
dipusatkan pada perilaku-perilaku akuntan, bukan pada pengukuran atribut-atribut
perusahaan seperti aset, utang, pendapatan dan lain-lain.
Atas dasar kenyataan tersebut, Sterling (1970) berkesimpulan bahwa
pendekatan pragmatik tidak sesuai untuk penyusunan teori akuntansi. Kesimpulan
tersebut dikaitkan dengan teori normatif tentang bagaimana akuntansi seharusnya
dikerjakan, bukannya teori positif yang menjelaskan atau memprediksi di dunia
nyata.
(3.1) Pendekatan Pragmatik-Psikologis
Pendekatan pragmatis yang kedua adalah mengamati reaksi pemakai
laporan keuangan. Akuntan memanipulasi transaksi akuntansi menurut aturan-
aturan sintaktik yang berbeda dengan yang digunakan untuk menghasilkan
laporan keuangan (contoh: adanya sistem akuntansi inflasi yang berbeda).
Laporan tersebut kemudian disimpulkan oleh pemakai.
Dilihat dari aspek bahasa, rerangka teoritis akuntansi dapat saja terpusat
pada salah satu unsur teori tersebut: sintaktik (struktur), semantik (interpretasi)
dan pragmatik (perilaku). Namun demikian, Hendriksen dan Van Breda (1992)
berpendapat bahwa rerangka teori akuntansi yang lengkap seharusnya memiliki
tiga komponen teori di atas.
17
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Definisi teori akuntansi merupakan perdebatan panjang antara akademisi dan
praktisi. Para ahli mendefinisikan akuntansi baik sebagai seni, komunikasi,
aktivitas jasa maupun sebagai teknologi.
2. Zimmerman (1986) mendefinisikan teori sebagai kumpulan variabel-variabel
yang saling terkait serta hipotesis untuk menjelaskan dan memprediksi
fenomena-fenomena yang terjadi di dunia nyata. Menurut Macfoedz (1996)
teori akuntansi sebagai konsep, standar, model, hipotesis dan metoda yang
saling terkait yang diekstraksi dari disiplin filosofi akademi dan keilmuan
untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena bisnis.
3. Peranan teori dalam akuntansi sangat berbeda dengan peranan teori yang
digunakan dalam ilmu pasti (natural science), dimana dalam ilmu pasti teori
dikembangkan dari hasil observasi empiris. Akuntansi cenderung
dikembangkan atas dasar pertimbangan nilai (value judgment), yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan tempat akuntansi dipraktekkan. Teori
tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk kebijakan sebagai landasan dalam
praktek akuntansi.
4. Teori akuntansi diklasifikasikan berdasarkan metoda penalaran yang
digunakan, sistem bahasa yang digunakan dan tujuan perumusan.
18
Lampiran : Perkembangan Perumusan Teori Akuntansi
1739-1800 Model Double Entry book Tulisan Lucas Pacioli dalam bukunya “summa de Arithmetica,
keeping Geometria Proportion et Proportionalita” (Review Aritmatika,
Pre-Theory Periode Geometri dan Proporsi)
Model ad-hok, tidak ter-
definisi dengan jelas hanya
justifikasi praktik
1801-1955 General Descriptive Teori W.A. Paton (1922), Accounting Theory, Scholar Book Co.,
berisi postulat akuntansi.
John B. Canning, (1929), The Economics of Accountancy,
NY:Arno Press: berisi penilaian asset dan utang atas dasar
Penjelasan tentang praktik discounted value dari future cash flow.
akuntansi H.W. Sweeney (1936), Stabilized Accounting, NY: Harper &
Bros: berisi pemakaian Replacamant cost untuk menilai
asset dan pemakaian general price level adjustment.
T.H. Sanders, H.R. Hatfield and U. Moore, (1938) A
Statement of Accounting Principles: berisi prinsip-prinsip
akuntansi.
K. MacNeal,(1939), Truth in Accounting, Univ. of
Pennsylvania: berisis pemakaian market price untuk
menilai marketable assets, replacement cost untuk
reproducible-nonmonetary assets dan pemakaian
konsep realisasi sebagai pengakuan asset.
S. Gilman, (1939), Accounting Concept of Profit, NY: Roland
Press Co: berisi kodifikasi konsep-konsep akuntansi, doktrin
akuntansi dan konvensi akuntansi.
W.A. Paton dan A.C. Littleton, !940), An Introduction to
Corporate Accounting Standards, AAA berisi enam konsep.
1956-1970 Teori akuntansi normative M. Moonitz, (1961), “The Basic Postulate of Account” ARS
No. 1, NY: AICPA: berisi 14 postulate akuntansi.
Memberi resep apa yang R.T. Sprouse, and M. Moontz, (1962), “A Atentative Set of
seharusnya dipraktikan Broad accounting Principle For Business Enterprise”, ARS
Muncul dua kelompok No. 3, NY: AICPA: berisi 8 prinsip akuntansi.
1. Pengkritikan historical L. Goldberg, (1965), An Inquiry Into The Nature of
cost accounting. Accounting, Lowa City, AAA berisi penjelasan tentang jenis
2. Pendukung conceptual dan arti akuntansi
framework. O. Edward and P. Ball, (1961), The Theory and
Measurement of Business Income, Barkeley, LA: UCLA.
Fokus Paul Grady, Inventory of generally Accepted Accounting
1. True income Prinsiples For Business enterprises, Accounting
2. Decision-Usefulness. ResearchStudy No. 7, AICPA (1965)
AAA, (1966), A Statement of Basic Accounting Theory, AAA:
berisi 4 konsep dasar.
R, Chambers, (1966), Accounting Evaluation and Economic
Behavior, EC, NJ: Prentice Hall.
Y. Ijiri, (1967), The Foundation of Accounting Measurement,
NJ: Prentic Hall.
19
Lampiran : A Statement of Basis Accounting Theory (ASOBAT): AAA (1966)
ASOBAT
Teori1.
merupakan Tujuan :
Menetapkan tujuan 2. Menetukan PenggunaPerluasan
standar 3 dan 4 Aplikasi5. eksternal. Perluasan teori
seperangkat hipotesis, akuntansi:
konsep dan prinsip 1. Memberikan dasar 1. Identifikasi users
Standar
pragmatis yang bersama- penilaian validitas dan pengambilan 1. Pengetahuan
sama membentuk metode akuntansi yang keputusan. proses keputusan
kerangka umum sebagai dihubungkan dengan
informasi yang 2. Informasi akuntansi 2. Pengetahuan
acuan kajian.
dihasilkan. yang digunakan. perilaku manusia
Akuntansi merupakan
2. Menyediakan a. Earnings 3. Teknologi
proses identifikasi,
mekanisme untuk computer dan
pengukuran, dan b. Financial position
menentukan tingkat desain sistem
pengkomunikasian and liquidity.
informasi ekonomi yang ketaatan yang dituntut
4. Teknik pengu-
digunakan sebagai dari suatu informasi c. Management kuran dan teori
pertimbangan dan untuk tujuan tertentu. effectiveness. informasi
pengambilan keputusan
d. Stewardship
bagi pemakai informasi.
Tujuan Statement:
1. SifatFA
1.Sifat FA Tujuan
2.Tujuan FA danpokok:
FS GAAP menyatukan konsen-
3.GAAP
sus pada waktu tertentu
Akuntansi adalah aktivitas jasa Memberikan informasi dimana sumber ekonomi dan
yang memberikan informasi ku- keuangan tentang kewajiban seharusnya dicatat
antitatif (keuangan) tentang enti- perusahaan bisnis individu sebagai asset dan utang oleh
tas ekonomi yang berguna dalam yang berguna dalam akuntansi keuangan
keputusan ekonomi. pengambilan keputusan (pengukuran, pengungkapan
ekonomi. dan pelaporannya)
Fokus general purposes report
pada posisi keuangan dan hasil
SOAL: Tujuan umum: GAAP dibagi 3:
operasi (financial statement),
yaitu: 1. Menyajikan informasi ke- 1. Pervasive principles
uangan yang reliable
- Balance sheet;income tentang sumber dan Menetapkan dasar untuk
statemen; perubahan ekuitas, kewajiban peru-sahaan, menerapkan akuntansi akrual
lainnya: laporan perubahan kemajuan ekonomi, dan yang meliputi
working capital dan laporan perubahan lain dalam
sumber dan penggunaan sumber dan kewajiban. a. Initial recording prin-ciples:
dana. asseet and liability.
2. Menyajikan informasi
2. Lingkungan untuk membantu meng- b. Realization principles.
estimasi potensi laba.
a. pengguna: direct and indirect. c. Expenses recognition prin-
3. menyajikan informasi ciples (matching cost vs
b. Aktivitas ekonomi: keuangan lainnya yang revenue):
dibutuhkan pengguna,
- Aktivitas ekonomi dalam -Association cause and effect
khususnya owned dan
masyarakat
creditor. -Alokasi sistematik dan
SOAL:
- Aktivitas ekonomi dalam peru- rasional.
1. Sebutkan
sahaan
definisi
bisnis
akuntansi
individual:
menurut4. para ahli!
mengungkapkan
2. Uraikan hubungan teori akuntansi daninformasi
sumber ekonomi, kewajiban
praktek akuntansi!
lain yang -Immediate recognition
3. Gambarkan struktur teori akuntansi keuangan!
berkaitan dengan FS yang
dan sisa hasil kegiatan bisnis,
4. Jelaskan metode yang digunakan untukrelevan merumuskan teori akuntansi! d. Unit of measure principles
bagi kebutuhan
dan perubahaanya.
5. Jelaskan perkembangan teori akuntansipengguna dari awal sampai dengan sekarang!
2.Board Operating Principles
- Pengukuran aktivitas ekonomi:
disclosure.
DAFTAR PUSTAKA Memberikan pedoman dalam
Money prices (past purchase
Tujuan kualitatif: seleksi, mengukur, dan
exchange / historical cost, current
melaporkan peristiwa dalam
purchase exchange / replacement 1. Relevance FA.
cost,cureent sale / current selling 2. Understandability
price,future exchange). 3. Verifiability Prinsip 21 seleksi dan
4. Neutrality pengukuran;
Lingkungan mempengaruhi basic 5. Timeliness
features FA lihat hal berikut: 6. Comparability
Ahmed Riahi – Belkaoui. 2001. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Harahap, Sofyan Safri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
22