Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PASAR SEKURITAS EFISIEN

Deskripsi Materi:
Pada bab ini menguraikan tentang definisi pasar sekuritas efisien, ciri-ciri pasara
sekuritas dikatakan efisien, tingkatan pasar sekuritas efisien, dan pembuktian studi Ball
dan Brown (1968).

Indikator Capaian:
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. mendefinisi pasar sekuritas efisien.
2. menjelaskan ciri-ciri pasar sekuritas dikatakan efisien
3. menjelaskan tingkatan pasar sekuritas efisien
4. menyimpulkan hasil penelitian studi Ball dan Brown.

PASAR SEKURITAS EFISIEN

1. Pengertian Pasar Sekuritas Efisien


Pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang
diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang terjadi dengan cepat dan akurat.
Konsep dari pasar yang efisien ini menyatakan bahwa pemodal selalu memasukkan
faktor informasi yang tersedia dalam keputusan mereka, sehingga terefleksi pada harga
yang mereka transaksikan. Jadi, harga yang berlaku di pasar sudah mengandung faktor
informasi tersebut.
Pengertian pasar modal efisien yang diterima secara luas adalah pasar modal yang
apabila terdapat informasi baru, maka informasi tersebut tersebar luas, cepat dan mudah
di dapat secara murah oleh investor. Informasi ini meliputi hal yang diketahui dan
relevan untuk mempertimbangkan harga saham dan tercermin secara cepat dalam harga
saham. Sementara Fama (1976) menyatakan “a securities market is efficient if security
prices fully reflect the information available“.
Secara umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver
(1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara detail,
efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam definisi, yaitu: (a) definisi

49
pasar didasarkan pada nilai intrinsik sekuritas, (b) definisi efisiensi pasar didasarkan pada
akurasi dari harga sekuritas (Fama, 1970), (c) definisi efisiensi pasar didasarkan pada
distribusi dan informasinya (Beaver, 1989) dan (d) definisi efisiensi pasar didasarkan
pada proses dinamik (Jones, 1951).
Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu
maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal
return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan
yang ada.
a). Definisi efisiensi pasar berdasarkan Nilai Intrinsik Sekuritas
Untuk konteks seperti ini, maka efisiensi pasar (market efficiency) diukur dari
seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpan dari nilai instrinsiknya (Beaver,
1989). Dengan demikian menurut konsep ini dapat didefinisikan sebagai pasar
yang nilai-nilai sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai instrinsiknya.
b). Definisi efisiensi pasar berdasarkan Akurasi Ekspektasi Harga
Fama (1970) mendefinisikan efisiensi pasar sebagai berikut:
“Suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas ‘mencerminkan
secara penuh’ informasi yang tersedia”
c). Definisi efisiensi pasar berdasarkan Distribusi Informasi
Menurut Beaver (1989) “Pasar dikatakan efisien terhadap suatu sistem informasi,
jika dan hanya jika harga-harga sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang
mengamati sistem informasi tersebut”.
d). Definisi efisiensi pasar didasarkan pada Proses Dinamik
Adalah efisiensi pasar yang mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak
sistematis dan menjelaskan bagaimana harga-harga akan menyesuaiakan karena
informasi tidak simetris tersebut.
2. Ciri-ciri Pasar Sekuritas dikatakan Efisien
Ciri-ciri pasar sekuritas dikatakan efisien adalah sebagai berikut:
1). Banyak terdapat investor rasional dan berorientasi pada maksimisasi keuntungan
yang secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan
berdagang saham. Investor-investor ini adalah price taker, artinya pelaku itu
sendiri tidak akan dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas.

50
2). Tidak diperlukan biaya untuk mendapatkan informasi dan informasi tersedia bebas
bagi pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda).
3). Informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap pengumuman yang ada di
pasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang lain.
4). Investor bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap informasi baru yang
masuk di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan penyesuaian.
3 Tingkat atau Bentuk Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi pasar modal tergantung pada kondisi tertentu, terutama volume perdagangan.
Pasar dengan volume perdagangan yang relatif kecil menyulitkan investor untuk bereaksi
terhadap informasi baru dan memudahkan bagi pedagang besar untuk memanipulasi
karena adanya channel informasi (Banner, 1985).
Sesuai dengan konsep dasar efisiensi dan kondisi ideal pasar efisien, maka pasar
modal yang efisien secara informasional dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) bentuk
atau tingkatan yaitu:
1) Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah, jika harga-harga dari sekuritas tercermin
secara penuh informasi masa lalu (Jogiyanto, 2003). Perubahan harga pada hari ini tidak
ada hubungannya dengan perubahan harga yang terjadi kemarin. Jika informasi
datangnya secara acak banyak orang menyukai karena bisa mendapatkan keuntungan
dari perubahan harga yang terjadi secara acak. Mereka yakin jika harga suatu saham
mulai bergerak naik, maka harga saham tersebut bergerak naik untuk suatu jangka waktu
tertentu dan mengembangkan suatu momentum. Berdasarkan penelitian-penelitian yang
dilakukan, momentum suatu harga saham itu memang ada dan jika para pemodal dapat
dengan cepat melakukan transaksi pada awal pergerakan naik harga saham-saham
tersebut, maka keuntungan besar dapat dicapai. Berarti technical analist tidak kebal
terhadap efisien pasar bentuk lemah.
2) Efisiensi pasar bentuk semi kuat (semi-strong form)
Efisiensi pasar bentuk semi-kuat menyatakan bahwa harga-harga surat berharga betul-
betul menggambarkan informasi yang dipublikasikan. Informasi dalam bentuk ini
meliputi semua informasi yang dimaksud pada weak form, yaitu data harga dan volume
historis serta data-data atau informasi lainnya yang tersedia bagi publik seperti
pendapatan perseroan, deviden, saham bonus, inflasi dan stock split. Teori ini

51
memberikan tekanan pada kecepatan informasi yang diterima para pemodal, artinya
informasi tersebar dan diterima oleh para pemodal pada waktu yang hampir bersamaan,
sehingga harga secara langsung dan cepat melakukan penyesuaian.
Berbagai studi yang telah dilakukan untuk menguji tingkat efiensi semi-kuat ini.
Salah satu studi yang dilakukan adalah mengenai stock split secara langsung tidak
mempengaruhi nilai dari suatu perusahaan, sehingga secara logika harga saham yang
mengalami stock split seharusnya juga tidak terpengaruh. Namun hasil penelitian
menunjukkan bahwa kenaikan harga yang tajam terjadi sebelum stock split berlangsung,
perubahan harga setelah stock split bersifat acak. Para pemodal tidak bisa mendapatkan
keuntungan dengan membeli saham pada waktu atau sesudah stock split. Mereka harus
membeli saham tersebut sebelum stock split diumumkan agar dapat menikmati
keuntungan besar yang tidak normal.
Hal ini tentunya dapat dijelaskan bahwa pada waktu stock split diumumkan,
informasi yang berhubungan dengan stock split tersebut telah terdaftar ke dalam pasar
saham tersebut sehingga harga tidak terpengaruh lagi.
3) Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Efisiensi bentuk lemah menyatakan bahwa tidak satupun informasi yang tersedia baik
publik maupun privat yang mengijinkan para pemodal untuk meraih keuntungan yang
tidak normal secara konsisten. Bentuk ini menyatakan bahwa harga saham melakukan
penyesuaian secara cepat terhadap informasi apapun, bahkan informasi yang tidak
tersedia bagi semua pemodal (informasi privat). Salah satu jenis informasi privat adalah
jenis informasi yang berasal dari orang dalam. Mereka mempunyai akses atas informasi
berharga mengenai keputusan penting bersifat taktis dan strategis yang telah
direncanakan oleh perusahaan. Sehingga dengan modal informasi privat yang demikian
mampu memberikan keuntungan abnormal yang konsisten bagi para pemodal yang
memiliki informasi tersebut.
Hubungan ketiga pasar efisien ini berupa tingkatan yang kumulatif yaitu bentuk
lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan
bagian dari bentuk kuat. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa bila ada sangkalan dari
efisiensi pasar bentuk lemah maka sangkalan tersebut berlaku juga baik pada efisiensi
pasar bentuk semi-kuat maupun pasar efisien bentuk kuat. Jika pasar tidak efisien dalam

52
bentuk lemah, dengan sendirinya pasar tidak efisien dalam bentuk semi-kuat ataupun
bentuk kuat maupun dalam bentuk lemah.
3. Studi Ball dan Brown (1968)
Ball dan Brown (1968) merupakan orang yang pertama mempelajari reaksi pasar
akibat informasi akuntansi. Penelitian tersebut menggunakan laporan keuangan tahunan
261 perusahaan pada tahun 1945-1965. Penelitian tersebut mengklasifikasikan
pendapatannya meningkat secara relatif dan perusahaan yang pendapatannya turun secara
relatif. Kesimpulan yang diperoleh Ball dan Brown adalah bahwa pasar bercorak semi-
kuat. Pada saat laporan keuangan dipublikasi, semua kenaikan harga yang menyesuaikan
dengan berita buruk telah berlangsung.
Pasar sekuritas efisien memiliki implikasi penting untuk akuntansi keuangan. Satu
implikasinya adalah yang menunjukan langsung pada konsep full disclosure. Hubungan
antara teori pasar sekuritas efisien dan konsekuensi ekonomi adalah teori pasar efisien
mengimplikasikan pentingnya full disclosure, termasuk pengungkapan dari kebijakan
akuntansi (Scott, 2003).
Ball dan Brown (1968) memberikan dua ilustrasi model penelitian dalam pengujian
salah satu komponen laporan keuangan yang mempengaruhi harga saham, yaitu
pengujian perubahan harga saham (return studies) pengujian dari harga saham (level
studies). Studi return menguji bagaimana perubahan dalam spesifik atribut perusahaan
dihubungkan dengan perubahan harga pasar saham (Ball dan Brown, 1968).
Studi levels menguji apakah levels dari spesifik atribut perusahaan berhubungan
dengan levels dari harga saham (Bowen dalam Triyono, 1998).
Alternatif spesifik kedua model dalam literature akuntansi (Triyono, 1998) adalah
sebagai berikut:
Model levels : Pt=α + βXt + et
Model return : Rt=α + βXt / P(t-1)+ et
Pt adalah harga pada periode t, Rt adalah return saham pada periode t, dan Xt
adalah data akuntansi, misalnya laba (earnings) pada periode t, sedang α dan β adalah
konstanta dan slope koefisien, dan et adalah variable gangguan (error terms).
Untuk model return, variable dependennya adalah return saham, sedangkan
alternatif variable laba adalah perubahan laba yang dibagi dengan harga pada awal

53
periode (ΔXt/Pt-1) atau perubahan laba yang dibagi dengan laba periode sebelumnya
(ΔXt / ΔXt-1).
Kedua model mempunyai kesamaan estimasi mengenai slope koefisien. Hal ini
dikarenakan adanya asumsi yang menyatakan bahwa laba adalah random walk dan hanya
informasi laba saat ini dan masa lalu yang digunakan dalam model, sehingga informasi
laba dapat menjelaskan harga saham (Triyono, 1998).
Model levels mempunyai koefisien yang tidak bias meskipun harga dapat
memprediksi laba masa depan, tetapi koefisien estimasi akan bias apabila laba
mengandung nilai yang tidak relevan. Model return koefisiennya akan bisa ketika harga
mengandung informasi tentang perubahan laba masa depan dan juga ketika laba
mengandung nilai yang tidak relevan (Kothari dan Zimmerman, 1995). Penelitian ini
menggunakan spesifikasi model return dengan return sebagai variable dependen,
sedangkan alternatif laba (earnings) adalah perubahan earnings yang dibagi dengan
earnings periode sebelumnya (ΔXt / ΔXt-1).

SOAL:
1. sebutkan definisi pasar sekuritas efisien.
2. jelaskan ciri-ciri pasar sekuritas dikatakan efisien
3. elaskan tingkatan pasar sekuritas efisien
4. simpulkan hasil penelitian studi Ball dan Brown.

Daftar Pustaka:
Ahmed Riahi – Belkaoui. 2001. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Harahap, Sofyan Safri. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Suwarjono. 2006. Teori Akuntansi Perekayasaan Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE


UGM

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta

Watts and Zimmerman. 1982. Positive Accounting. Alabama University

54

Anda mungkin juga menyukai