Dosen Pengampu:
Ni Putu Sri Harta Mimba, SE.,M.Si.,Ph.D.,Ak,CA,CMA
Disusun Oleh:
Anak Agung Istri Wirastini Pratiwi (2107531225 / 23)
Made Puji Airlangga (2107531227 / 24)
I Gusti Ayu Wulan Pradnyadewi (2107531228 / 25)
I Gusti Ayu Dianita Martha Kamalini (2107531257 / 28)
Ni Ketut Trisna Ardani (2107531258 / 29)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul Laporan Keuangan Entitas Nirlaba. Adapun
tujuan penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Ni Putu Sri Harta Mimba,
SE.,M.Si.,Ph.D.,Ak,CA,CMA. Selain itu, paper ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang laporan keuangan entitas nirlaba bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
BAB II..............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
Laporan Aktivitas.................................................................................................................13
BAB III..........................................................................................................................................27
PENUTUP......................................................................................................................................27
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Organisasi nirlaba atau lembaga non-profit merupakan salah satu komponen dalam
masyarakat perannya menjadi penting sejak era reformasi. Karakteristik organisasi nirlaba
berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan mendasar terlihat dari memperoleh sumber daya
dibutuhkan untuk melakukan aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh biaya dari
sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari
organisasi tersebut. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam organisasi nirlaba timbul
transaksi tertentu yang jarang terjadi bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis.
Dalam praktik organisasi nirlaba sering tampil dalam berbagai bentuk sehingga sering kali
sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya. Beberapa organisasi nirlaba meskipun
tidak ada kepemilikan, organisasi nirlaba mendanai kebutuhan modalnya dari hutang dan
mendanai operasional dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya,
pengukuran jumlah aset, dan kepastian aliran pemasukan kas menjadi ukuran kinerja penting
bagi para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba tersebut, seperti kreditur dan pemasok
dana lainya.
PEMBAHASAN
Yaitu laporan keuangan partai politik untuk tahun tertentu yang mencakup
laporan dana kampanye, laporan bantuan keuangan pemerintah dan laporan dari
sumber keuangan iuran anggota, sumbangan pihak ketiga dan penghasilan lainnya.
Laporan tersebut disusun dengan melakukan eliminasi untuk menghilangkan transaksi
antara dana kampanye, bantuan pemerintah, dan sumber dana lainnya sehingga suatu
transaksi tidak disajikan dua kali. Tujuan laporan ini adalah untuk menyajikan seluruh
transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode tertentu dalam suatu partai
politik. Laporan keuangan ini mencakup neraca, laporan aktivitas dan laporan arus
kas serta catatan atas laporan keuangan.
Partai menarik iuran dari para anggotanya. Iuran anggota biasanya dibayar
secara berkala oleh anggota partai. Besar iuran bergantung pada besar penghasilan
tiap anggota. Pada dasarnya, landasan hukum penarikan iuran anggota adalah
Anggaran Dasar Partai
b. Sumbangan.
c. APBN/APBD
Dalam ruang lingkup PSAK No. 45, dikatakan bahwa sebuah organisasi nirlaba
harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1. Sumber daya entitas berasal dari para pe- nyumbang yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah
sumber daya yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau
suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada
para pendiri atau pemilik entitas tersebut
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus
kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian
sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.
PSAK 45 tidak berlaku untuk lembaga pemerintah, departemen dan unit-unit sejenisnya.
Laporan Aktivitas
● Informasi dalam laporan aktivitas dapat membantu pengguna laporan keuangan untuk:
1. Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode.
2. Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi LSM dalam
memperjuangkan kepentingan politiknya.
3. Menilai pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja pengurus.
● Perubahan kelompok aset bersih adalah sebagai berikut:
1. Laporan aktivitas menyajikan perubahan aset bersih terikat permanen, serta beban,
terikat temporer dan tidak tidak dalam suatu periode.
2. Pendapatan dan keuntungan yang menambah aset bersih, serta beban dan kerugian
yang mengurangi aset dikelompokan berdasarkan klasifikasi pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian.
Tujuan utama Laporan Arus Kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan
dan pengeluaran kas dalam suatu periode.Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2
tentang Laporan Arus Kas.
Menurut IAI (2011 : 45) 4 (empat) laporan keuangan pada organisasi nirlaba meliputi:
Laporan Keuangan
Laporan ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai aset, kewajiban, dan aset
bersih dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
Informasi ini dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak-
pihak lain untuk menilai:
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara entitas,
yang menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari
aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.Tujuan utama laporan arus kas adalah
menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Dana dalam akuntansi dana rumah sakit dibedakan menjadi dua, yaitu:
Dana umum digunakan untuk mencatat sumber daya dana/dana yang diterima dan
dibelanjakan dalam menjalankan dalam menjalankan kegiatan operasional utama dari
rumah sakit.
2. Dana Terikat
Kelompok dana yang digolongkan sebagai dana terikat digunakan untuk mencatat
dana yang penggunaannya dibatasi oleh donor atau pihak yang mensponsori dana
tersebut
Neraca dalam rumah sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar baik isi maupun
proses penyusunan dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan neraca
perusahaan yang sering kita kenal di sektor komersial namun demikian ada beberapa
hal yang secara khusus perlu diperhatikan antara lain:
a. Kas
Jumlah kas yang tercatat dalam neraca tidak termasuk kas pada Dana Terikat
yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi.
b. Piutang
Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi.
c. Investasi
Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelian, atau pada
nilai wajar pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian.
d. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi depresiasinya dalam Dana
Umum.
e. Aktiva yang Disisihkan
Klasifikasi aktiva terikat (restricted assets) hanya diberikan pada dana yang
penggunaannya dibatasi oleh pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori
dana tersebut.
f. Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang dilaporkan pada neraca.
g. Saldo Dana
Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang dijelaskan, saldo dana yang
dimiliki oleh rumah sakit dipisahkan menjadi tiga macam yaitu: terikat, terikat
sementara waktu, dan terikat permanen.
Untuk rumah sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam Laporan
Operasi (Statement of Operations). Laporan ini mencakup tentang pendapatan,
beban, untung dan rugi, serta transaksi lainnya yang mempengaruhi saldo dana
selama periode berjalan. Dalam laporan operasi harus dinyatakan suatu indikator
kinerja seperti halnya laba bersih dalam perusahaan, yang melaporkan hal kegiatan
operasi rumah sakit selama periode berjalan. Indikator kinerja ini harus mencakup
baik laba maupun rugi operasi selama periode berjalan maupun laba langsung yang
diperoleh selama operasi berjalan. Perubahan lain dari saldo dana selama periode
berjalan harus dilaporkan setelah indikator kinerja.
2. Laporan Perubahan Aktiva Bersih
Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih yang Tidak
Terikat, Terikat Sementara, dan terikat Permanen.
Format dari laporan ini serupa dengan yang digunakan untuk entitas komersial. Laporan
arus kas terdiri dari, Aktivitas operasi, Aktivitas investasi, dan Aktivitas pendanaan.
ASET xxx
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Uang Muka xxx
Investasi Jangka Pendek xxx
Piutang (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu) xxx
Biaya Dibayar Di Muka xxx
Persediaan xxx
Jumlah Aset Lancar
xxx
Aset Neto
Aset Neto Tidak Terikat xxx
Aset Neto Terikat Temporer xxx
Aset Neto Terikat Permanen xxx
Jumlah Aset Neto
xxx
Laporan Aktivitas
PSAK 45 menyatakan bahwa tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan
informasi mengenai:
a. pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto,
b. hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, serta
c. bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.
APBN xxx
Hibah/Sumbangan xxx
Lain-lain xxx
xxx
Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya Jumlah xxx
Pendapatan xxx
Beban
xxx
Operasional
Penyusutan dan Amortisasi xxx
Lain-lain xxx
Jumlah Beban xxx
xxx
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO
Aset Neto Awal Tahun xxx
Koreksi Saldo Awal xxx
Kenaikan (Penurunan Efek Tersedia untuk Dijual) Aset Neto Akhir xxx
Tahun xxx
Piutang xxx
Biaya Dibayar Dimuka xxx
Persediaan xxx
Aset Lain-lain xxx
Hutang Pajak xxx
Biaya yang Masih Harus Dibayar xxx
Hutang Lain-lain xxx
Pendapatan Diterima Di Muka xxx
Arus Kas Bersih yang Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas xxx
Operasi
Pelepasan Efek Tersedia untuk Dijual dan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo xxx
xxx
Pendanaan
Arus Kas Bersih yang Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Pendanaan
xxx
Komponen dalam laporan arus kas tersebut adalah sebagaimana ditetapkan dalam
PSAK 2 (Revisi 2013) tentang Laporan Arus Kas sebagai berikut:
a. Aktivitas operasi
Aktivitas operasi adalah Aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Contoh aliran
kas masuk dari aktivitas operasi antara lain adalah
● penerimaan dari penjualan barang/jasa, royalti, pendapatan lain;
● penerimaan dari pendapatan sewa, restitusi pajak; dan
● penerimaan dari pemberian untuk bank dan penjualan sekuritas dari perusahaan
efek.
Sedangkan contoh aliran kas keluar dari aktivitas operasi antara lain adalah
● pembayaran kepada pemasok barang dan jasa;
● pembayaran untuk karyawan;
● pembayaran klaim (asuransi), pembelian efek (perusahaan efek), pengembalian
kredit (bank); dan pembayaran biaya operasi.
b. Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Contoh aliran kas masuk dari aktivitas
investasi antara lain adalah
● penerimaan penjualan aset tetap, aset tidak berwujud dan aset jangka panjang
lain;
● penerimaan kas dari kontrak future/ forward, future untuk pendanaan;
● penerimaan penjualan instrumen utang atau kas (selain diperdagangkan); dan
● penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman dari pihak lain.
Sedangkan contoh aliran kas keluar dari aktivitas investasi antara lain
adalah
● pembayaran kas untuk membeli aset tidak tetap, aset tidak berwujud, biaya
pengembangan dikapitalisasi;
● pembayaran kas dari kontrak future, forward, swap untuk aktivitas pendanaan;
dan
● pembayaran untuk membeli instrumen utang/ekuitas/ ventura selain untuk
diperdagangkan.
c. Aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Contoh aliran kas
masuk dari aktivitas pendanaan antara lain adalah
● penerimaan kas dari penerbitan saham; dan
● penerimaan kas dari penerbitan obligasi, wesel, pinjaman jangka pendek dan
jangka panjang, hipotek.
Sedangkan contoh aliran kas keluar dari aktivitas pendanaan antara lain adalah
● pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham; -
pelunasan pinjaman; dan
● pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas terkait sewa
pembiayaan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode
laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan
atas laporan keuangan. Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi
mengenai aset, liabilitas, serta aset neto dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-
unsur tersebut pada waktu tertentu. Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan
informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat
aset neto, hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber
daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Tujuan utama laporan arus kas adalah
menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul dan Muhammad Syam Kusufi. 2014. Edisi 2. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta:
Salemba Empat
https://blog.ecampuz.com/wp-content/uploads/2019/04/PSAK-No.-45-Pelaporan
KeuanganEntitas-Nirlaba-Revisi-2011.pdf. Diakses pada 12 November 2021.