Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN

PENGORGANISASIAN

MENCIPTAKAN DAN MENGELOLA TIM

Disusun oleh :

Kelompok 9

Christine Natalie Raka Sareng 2107531192

Ni Putu Diah Pranaya Kusuma Putri 2107531201

Kelas Manajemen B1

Dosen Pengampu : Drs. Ida Bagus Badjra, M.M

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan keharidat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul “Menciptakan dan Mengelola
Tim” dengan tepat waktu. Tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk memenuhi tugas
dari bapak Drs. Ida Bagus Badjra, M.M serta untuk menambah pengetahuan tentang
bagaimana menciptakan dan mengelola tim secara efektif bagi para pembaca dan penulis.

Selama proses pembuatan paper ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Kami ucapkan terima kasih
kepada bapak Drs. Ida Bagus Badjra, M.M selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen

ii
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
kami. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan paper ini.

Kami menyadari bahwa paper ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu segala
saran dan kritik sangat dibutuhkan untuk perbaikan kedepannya sehingga nantinya dapat
memberikan hasil yang lebih baik lagi. Kami juga ucapkan terima kasih kepada para pembaca
yang telah meluangkan waktu untuk membaca paper ini.

Denpasar, Maret 2022

Penulis

ABSTRAK

Tim kerja adalah kelompok dimana para anggotanya bekerja secara intensif untuk mencapai
tujuan bersama yang spesifik, dengan menggunakan sinergi positif mereka, akuntabilitas
individu dan kelompok serta keahlian pelengkap. (Robbins. 2016). Menciptakan dan
mengelola tim yang efektif adalah suatu hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Untuk
menciptakan hingga mengelola tim agar tim menjadi efektif, maka setiap orang yang berada
dalam tim tersebut harus mengetahui dan memahami dengan jelas apa tujuan dan harapan
dari dibentuknya tim kerja, peran khusus apa yang harus mereka lakukan, sekaligus memberi
kesempatan para anggota tim mencurahkan ide-ide untuk mencapai sasaran,

iii
bertanggungjawab atas hasil tim tersebut. Ada beberapa komponen penting untuk
menciptakan tim yang efektif, yaitu rancangan kerja, komposisi suatu tim, sumber daya
anggota tim dan pengaruh internal maupun eksternal lainnya yang membuat tim menjadi
efektif.

Kata Kunci : Tim Kerja yang Efektif, Kelompok, Tujuan Tim

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii

ABSTRAK .......................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv

BAB I

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

iv
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

1.3 Tujuan Pembahasan .................................................................................... 2

1.4 Manfaat Pembahasan .................................................................................. 2

BAB II

PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3

2.1 Menciptakan dan Mengelola Tim ............................................................... 3

2.1.1 Kelompok dan Perkembangan Kelompok ...................................... 3

2.1.2 Kinerja dan Kepuasan Kelompok Kerja ......................................... 5

2.1.3 Mengubah Kelompok Menjadi Tim Efektif ................................... 8

2.1.4 Tantangan Masa Kini dalam Mengelola Tim ................................. 11

2.2 Perubahan dan Pengembangan Organisasi ................................................. 12

BAB III

PENUTUP ..........................................................................................................................

3.1 Kesimpulan .................................................................................................

3.2 Saran ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tim kerja menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kerja.


Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas
bagi individu-individu yang tergabung dalam tim kerja. Tanpa adanya kerjasama yang baik,
maka tidak akan memunculkan ide-ide cemerlang. Kerjasama akan menyatukan kekuatan
ide-ide yang akan mengantarkan pada kesuksesan. Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua
orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu.
Setiap tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan kerja sama yang dibangun
dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja.

Dalam kerja sama akan muncul berbagai penyelesaian yang secara individu tidak
terselesaikan. Keunggulan yang dapat diandalkan dalam kerjasama pada kerja tim adalah
munculnya berbagai penyelesaian secara sinergi dari berbagai individu yang tergabung dalam
kerja tim. Terdapat 4 jenis tim kerja yang paling umum ditemukan, yaitu tim pemecahan
masalah, tim kerja swakelola, tim kerja lintas fungsional, dan tim maya. Untuk mencapai tim
kerja yang efektif harus memenuhi karakteristik berikut ini : tujuan yang jelas, keterampilan
yang relevan, rasa saling percaya, komitmen bersama, komunikasi yang baik, keterampilan
negosiasi, kepemimpinan yang sesuai, serta dukungan internal dan eksternal. Seorang
manajer juga harus bisa menghadapi tantangan – tantangan yang mungkin saja terjadi pada
saat masa kini. Diharapkan keterampilan yang dimiliki oleh seorang manajer dapat
menciptakan tim yang efektif dari sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, rumusan masalah yang
diangkat dalam pembahasan materi ini yaitu :

1.2.1 Apa itu kelompok?


1.2.2 Apa saja tahapan perkembangan kelompok?
1.2.3 Faktor – faktor apa yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan kelompok?
1.2.4 Apa itu tim kerja?
1.2.5 Apa perbedaan antara kelompok dengan tim kerja?

1
1.2.6 Apa saja jenis – jenis tim kerja?
1.2.7 Bagaimana cara menciptakan dan mengelola tim yang efektif?
1.2.8 Tantangan apa saja yang dihadapi dalam mengelola tim pada masa kini?
1.2.9 Bagaimana perubahan dan pengembangan organisasi?

1.3 Tujuan Pembahasan

Melihat dari rumusan permasalahan diatas, adapun tujuan dari pembahasan materi
tersebut antara lain :

1.3.1 Untuk menambah pemahaman tentang pengertian kelompok.


1.3.2 Untuk mengetahui tahapan perkembangan kelompok.
1.3.3 Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan
kelompok.
1.3.4 Untuk menambah pemahaman tentang pengertian tim kerja.
1.3.5 Untuk menambah pemahaman perbedaan antara kelompok dengan tim kerja.
1.3.6 Untuk mengetahui jenis – jenis tim kerja.
1.3.7 Untuk menambah pemahaman cara menciptakan dan mengelola tim yang efektif.
1.3.8 Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi dalam mengelola tim pada masa kini.
1.3.9 Untuk mengetahui perubahan dan pengembangan organisasi.

1.4 Manfaat Pembahasan


1.4.1 Menambah pemahaman pembaca tentang pengertian kelompok.
1.4.2 Mengetahui tahapan perkembangan kelompok.
1.4.3 Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan kelompok.
1.4.4 Menambah pemahaman pembaca tentang pengertian tim kerja.
1.4.5 Menambah pemahaman pembaca tentang perbedaan antara kelompok dengan tim
kerja.
1.4.6 Mengetahui jenis – jenis tim kerja.
1.4.7 Menambah pemahaman pembaca tentang cara menciptakan dan mengelola tim
yang efektif.
1.4.8 Mengetahui tantangan yang dihadapi dalam mengelola tim pada masa kini.
1.4.9 Mengetahui perubahan dan pengembangan organisasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Menciptakan dan Mengelola Tim

2.1.1 Kelompok dan Perkembangan Kelompok

A. Apakah Kelompok Itu?

Suatu kelompok dapat didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang
berinteraksi dan saling bergantung yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Kelompok dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Kelompok Formal

Kelompok formal merukapan kelompok kerja yang terbatas pada satu


organisasi dan memiliki rancangan penugasan kerja serta tugas – tugas spesifik
yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi. Contohnya kelompok perintah,
kelompok tugas, tim lintas fungsional, dan tim swakelola.

a) Kelompok Perintah
Kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan terdiri dari individu
yang melaporkan langsung kepada manajer bersangkutan.
b) Kelompok Tugas
Kelompok yang terdiri dari individu yang terhimpun bersama untuk
menyelesaikan tugas tertemu keberadaan mereka sering kali bersifat tempore
karena begitu jugasnya rampung, kelompok ini pun bubar.
c) Tim Lintas Fungsional
Kelompok yang menghimpun wawasan dan kemampuan para individu dari
berbagai bidang kerja atau kelompok yang para anggotanya telah terlatih
menjalankan tugas masing-masing.
d) Tim Swakelola
Kelompok yang pada dasarnya independen dan yang selain tugasnya sendiri,
mengemban tanggung jawab manajerial, seperti perekrutan perencanaan dan
perjadwalan, serta evaluasi kinerja.

3
2. Kelompok Informal

Kelompok informal merupakan kelompok sosial. Kelompok ini biasanya


terbentuk di tempat kerja dan cenderung berdasarkan pertemanan serta minat
yang sama. Sebagai contoh, lima karyawan dari berbagai departemen yang sering
makan siang bersama merupakan kelompok informal.

B. Tahapan Perkembangan Kelompok

Suatu kelompok dapat berkembang melalui lima tahapan. Kelima tahapan


tersebut antara lain pembentukan (forming), pancaroba/keributan (storming),
penormaan (norming), pelaksanaan (performing), dan penundaan (adjourning).

1. Tahap Pembentukan

Tahap pembentukan memiliki dua fase. Fase pertama, terjadi ketika orang-
orang mulai bergabung ke dalam kelompok. Dalam kelompok formal, orang-
orang bergabung karena adanya tugas tertentu. Setelah bergabung, fase kedua pun
dimulai, mulai mendefinisikan tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelompok.
Fase ini melibatkan banyak ketidakpastian karena para anggota "masih mencoba
coba untuk menentukan perilaku seperti apa yang bisa diterima. Tahapan ini
selesai ketika para anggota mulai berpikir bahwa mereka adalah bagian dari
kelompok.

2. Tahap Pancaroba/Keributan

Tahap pancaroba/keributan dinamakan demikian karena adanya konflik antar


kelompok yang terjadi akibat perselisihan siapa yang berhak mengontrol
kelompok dan apa yang harus dilakukan kelompok ini. Ketika tahapan ini selesai,
terbentuklah hierarki kepemimpinan yang relatif jelas dan adanya kesepakatan
mengenai arah kelompok tersebut.

3. Tahap Penormaan

Tahap penormaan merupakan tahap di mana hubungan akrab mulai terjalin


dan kelompok mulai menyatu. Rasa identitas dan persahabatan yang kuat dalam
kelompok kini semakin kuat. Tahap im selesai ketika struktur kelompok mulai
solid dan kelompok tersebut telah menerima serangkaian ekspektasi (atau norma)
yang terkait dengan perilaku anggotanya.

4
4. Tahap Pelaksanaan

Tahap keempat dari perkembangan kelompok adalah tahap pelaksanaan.


Struktur kelompok telah ditetapkan dan diterima anggota kelompok. Energi
mereka telah beralih dan saling mengenal dan memahami menjadi suatu
penyelesaian tugas dalam kelompok. Ini merupakan tahap terakhir dari
perkembangan kelompok kerja yang permanen.

5. Tahap Penundaan

Akan tetapi, untuk kelompok yang bersifat temporer, seperti tim proyek,
satuan tugas, atau kelompok sejenis yang memiliki tugas yang terbatas-tahapan
finalnya adalah tahap penundaan. Pada tahap ini, kelompok bersiap-stap
membubarkan diri. Perhatian kelompok difokuskan pada penyelesaian kegiatan
ketimbang pelaksanaan tugas. Anggota kelompok bereaksi dengan berbagai cara.
Sebagian bersuka cita dengan pencapaian kelompok. Sebagian lagi ada yang
benedih karena hilangnya rasa keakraban dan persahabatan.

2.1.2 Kinerja dan Kepuasan Kelompok Kerja

Faktor – faktor utama yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan kelompok kerja
diantaranya :

A. Kondisi Eksternal yang Dibebankan Terhadap Kelompok

Suatu kelompok kerja dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang dibebankan


kepadanya. Kondisi-kondisi tersebut meliputi strategi organisasi, hubungan
wewenang, regulasi dan aturan formal, ketersediaan sumber daya, kriteria pemilihan
karyawan, budaya dan sistem manajemen kinerja, serta tata letak fisik tempat kerja
kelompok tersebut. Sebagai contoh, sebagian kelompok memiliki peralatan dan
perlengkapan yang modern serta berkualitas tinggi untuk menunaikan tugas-tugasnya,
sedangkan yang lam tidak. Atau organisasi mungkin mengejar strategi penghematan
biaya atau perbaikan kualitas, yang akan mempengaruhi apa yang dilakukan
kelompok dan cara kelompok melakukannya.

B. Sumber Daya Anggota Kelompok

5
Potensi kinerja suatu kelompok bergantung pada sejumlah besar sumber daya
yang disumbangkan setiap individu kepada kelompoknya. Sumber daya ini mencakup
pengetahuan, kemampuan, keterampilan, serta kepribadian, dan semua hal tersebut
sangat menentukan tugas apa yang bisa diemban para anggota dan seefektif apa
mereka dalam mengerjakannya Keterampilan interpersonal terutama manajemen
konflik dan resolusinya, pemecahan masalah secara kolaboratif, dan komunikasi
selalu dibutuhkan bagi kelompok kerja agar berjalan baik. Kepribadian juga
mempengaruhi kinerja kelompok karena sangat mempengaruhi cara seseorang
berinteraksi dengan anggota kelompok lain. Riset telah menunjukkan bahwa
kepribadian yang dipandang positif dalam kebudayaan kita (supel, mandiri, dan
indenden) cenderung berkorelasi positif dengan produktivitas dan semangat kerja
kelompok. Sebaliknya. karakteristik kepribadian negatif, seperti otoriter, dominan,
dan melanggar aturan, cenderung berkorelasi negatif dengan produktivitas dan
semangat kerja.

C. Struktur Kelompok

Tim kerja bukanlah kerumunan orang yang tidak terorganisasi. Tim kerja
memiliki struktur internal yang membentuk perilaku para anggotanya dan dapat
mempengaruhi kinerja kelompok itu sendiri. Struktur ini mencakup peran, norma,
kesesuaian, sistem status, ukuran kelompok, dan kesatuan kelompok.

1. Peran
Pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mengemban suatu posisi
tertentu dalam unit sosial yang membantu kelompok dalam menyelesaikan
tugas atau menjaga tingkat kepuasan anggota kelompok.
2. Norma
Standar atau ekspektasi yang diterima dan dibagi oleh anggota kelompok.
Norma menjabarkan hal-hal seperti tingkat output, absen, ketepatan waktu,
dan kadar bersosialisasi dalam kerja.
3. Kesesuaian
Kemampuan seseorang untuk menyesuaikan dirinya dengan kelompok agar
dapat diterima oleh kelompok tersebut.
4. Sistem Status

6
Suatu posisi, peringkat atau nilai prestise untuk anggota kelompok yang
berfungsi sebagai pengakuan atas kontribusi individu untuk kelompok dan
sebagai motivator perilaku.

5. Ukuran Kelompok
Dalam sebuah kelompok, ukuran kelompok merupakan hal yang harus
diperhatikan. Ukuran kelompok ini dapat dibagi menjadi beberapa ukuran,
diantaranya :
a. Small Groups
Menyelesaikan tugas lebih cepat daripada larger group dan lebih efektif
dalam menggunakan fakta.
b. Large Groups
Memecahkan masalah lebih baik daripada small groups dan lebih efektif
dalam mencari fakta.
c. Social Loafing
Kecenderunngan seseorang untuk tidak berupaya maksimal ketika bekerja
secara kelompok dibanding individual.
6. Kesatuan Kelompok
Anggota tertarik pada kelompok dan saling berbagi peran dalam mencapai
tujuan kelompok. Kelompok yang tingkat kesatuan kelompoknya tinggi akan
lebih produktif dan lebih efektif dalam menangani tugas dan mencapai tujuan
kelompok daripada kelompok yang tingkat kesatuan kelompoknya rendah.
D. Proses Kelompok

Dalam proses ini terdapat dua proses kelompok yang penting, yaitu :

1. Pengambilan Keputusan Kelompok


Pengambilan keputusan kelompok adalah sebuah hasil dari pemecahan
masalah, jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan
merupakan pemilihan dari salah satu alternative dari alternatif-alternatif yang
ada, serta pengakhiran dari proses pemikiran tentang masalah atau problema
yang dihadapi dalam sebuah kelompok. Salah satu keunggulan dari keputusan
kelompok adalah dalam keputusan kelompok menghasilkan informasi dan
pengetahuan yang lebih lengkap. Dan salah satu kekurangan dari keputusan

7
kelompok adalah keputusan kelompok ini memakan waktu dalam mencari
solusi daripada keputusan secara individu.

2. Manajemen Konflik
Konflik merupakan perbedaan yang tidak bisa diterima yang menghasilkan
gangguan atau penolakan. Ada tiga pandangan yang berkembang terkait
dengan konflik, yaitu:
1) Konflik dari sudut pandang tradisional
Menyatakan bahwa konflik manapun harus dihindari.
2) Konflik dari sudut pandang hubungan manusia
Menyatakan bahwa konflik merupakan hal yang alami yang tak
terhindarkan dalam kelompok apapun serta tidak harus dipandang secara
negatif, tetapi bisa berpotensi menjadi pendorong positif bagi kinerja
kelompok.
3) Konflik dari sudut pandang interaksiois
Menganggap bahwa konflik tidak hanya menjadi dorongan positif bagi
kelompok, tetapi juga sebagian konflik justru harus terjadi dalam suatu
kelompok agar bisa berkinerja efektif.
E. Tugas Kelompok

Dampak dari proses kelompok terhadap kinerja kelompok dan kepuasan anggota
dimodifikasi oleh tugas kelompok yang sedang digarap. Tugas kelompok bisa
sederhana maupun kompleks. Tugas kelompok sederhana cenderung bersifat rutin dan
terstandarisasi. Sementara itu, tugas kelompok kompleks cenderung asing atau tidak
rutin. Kompleksitas dan interdependensi tugas membutuhkan:

- Komunikasi yang efektif : pembicaraan antara anggota kelompok


- Konflik yang terkontrol : interaksi diantara anggota kelompok

2.1.3 Mengubah Kelompok Menjadi Tim Efektif


A. Apakah Tim Kerja Itu ?

8
Tim Kerja merupakan kelompok dimana para anggotanya bekerja secara intensif
untuk mencapai tujuan bersama yang spesifik, dengan menggunakan sinergi positif
mereka, akuntabilitas individu dan kelompok, serta keahlian pelengkap. Tim kerja
berbeda dari kelompok kerja dan memiliki sifatnya tersendiri.

B. Perbedaan Antara Tim Kerja dengan Kelompok Kerja

Tim Kerja Kelompok Kerja


Peran kepemimpinan dibagi Satu pemimpin bertanggungjawab penuh
Akuntabel bagi individu dan tim Akuntabel hanya terhadap individu
Tim menciptakan tujuan yang spesifik Tujuannya sama dengan tujuan organisasi
Pekerjaan diselesaikan secara selektif Pekerjaan diselesaikan secara individu
Rapat dengan pembahasan terbuka dan Rapat dengan efisien, tidak ada diskusi
pemecahan masalah secara kolaboratif terbuka atau kolaboratif
Kinerja di ukur secara tidak langsung
Kinerja diukur langsung dengan
menurut pengaruh individu terhadap
mengevaluasi output kerja kolektif
anggota lain
Pekerjaan diputuskan dan diselesaikan
Pekerjaan diputuskan oleh pemimpin
bersama

C. Jenis – Jenis Tim Kerja

Terdapat 4 jenis tim kerja yang paling umum ditemukan, yaitu tim pemecahan
masalah, tim kerja swakelola, tim kerja lintas fungsional, dan tim maya.

1. Tim Pemecahan Masalah

Tim dari departemen atau bidang fungsional yang sama terlibat dalam upaya
memperbaiki kegiatan kerja atau memecahkan suatu masalah tertentu. Para
anggota saling berbagi gagasan atau menawarkan saran tentang bagaimana
proses kerja dan metodenya bisa ditingkatkan. Akan tetapi, tim ini jarang sekali
diberikan wewenang untuk menerapkan undakan yang mereka sarankan.

2. Tim Kerja Swakelola


Suatu kelompok karyawan formal yang beroperasi tanpa manajer dan
bertanggung jawab atas suatu proses kerja atau segmen secara menyeluruh.
Tim kerja swakelola bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan dan

9
mengelola dirinya sendiri, yang biasanya meliputi perencanaan dan
penjadwalan kerja pemberian tugas kepada anggota, mengendalikan kecepatan
kerja secara kolckuf, membuat keputusan operasional, dan mengambil tindakan
atas suatu masalah.

3. Tim Kerja Lintas Fungsional


Kelompok yang menghimpun wawasan dan kemampuan para individu dari
berbagai bidang kerja atau kelompok yang para anggotanya telah terlatih
menjalankan tugas masing-masing.
4. Tim Maya
Tim yang menggunakan teknologi untuk menghubungkan anggota tim yang
terpisah jauh dalam rangka mencapai tujuan bersama. Tim maya juga bisa
melakukan segala hal yang didiskusikan tim lain, mulai dari pembagian
informasi, pengambilan keputusan, dan penyelesaian tugas. Namun, tim ini
jarang melakukan interaksi diskusi langsung. Itulah tim maya cenderung lebih
berorientasi tugas terutama jika anggota tim belum pernah bertatap muka sama
sekali.
D. Menciptakan Tim Kerja yang Efektif

Untuk mencapai tim kerja yang efektif harus memenuhi karakteristik berikut :

1. Tujuan Yang Jelas


Tim berkinerja tinggi memiliki pemahaman yang jelas mengenai tujuan yang
akan dicapai.
2. Keterampilan Yang Relevan
Individu harus memiliki kemampuan teknis dan interpersonal agar bisa
mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Rasa Saling Percaya
Tim yang efektif harus mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada para
anggotanya.
4. Komitmen Bersama
Suatu tim yang efektif memperlihatkan loyalitas dan dedikasi yang tinggi
terhadap tim serta bersedia melakukan apapun demi keberhasilan tim.

10
5. Komunikasi yang baik
Tim yang efektif memiliki karakteristik komunikasi yang baik antara anggota
yang satu dengan yang lainnya.
6. Kemampuan Bernegosiasi
Tim yang efektif selalu melakukan penyesuaian terhadap siapapun yang
melakukannya.

7. Kepemimpinan Yang Sesuai


Seorang pemimpin harus bisa memotivasi pengikutnya dalam situasi sesulit
apapun.
8. Dukungan Internal dan Eksternal
Secara internal tim harus memiliki infrastruktur yang mapan dan secara
eksternal manager harus menyediakan tim sumberdaya untuk menyelesaikan
sebuah tugas.

2.1.4 Tantangan Masa Kini dalam Mengelola Tim

Pergeseran paradigma dari bekerja sendiri ke bekerja dalam tim membuat para
karyawan bekerja sama dengan orang lain, berbagi informasi, menghadapi perbedaan
dan mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan tim. Manajer bisa
membangun tim yang efektif dengan memahami hal – hal apa saja yang
mempengaruhi kinerja dan kepuasan. Akan tetapi, manager juga menghadapi masa
kini dalam mengelola tim terutama yang terkait dengan pengelolaan global dan
pemahaman tentang jaringan sosial organisasi.

A. Mengelola Tim Global

Dalam mengelola tim global, harus memahami terlebih dahulu sumber daya
anggota kelompok dalam tim global dan struktur kelompok.

1) Sumber Daya Anggota Kelompok Dalam Tim Global


2) Struktur Kelompok
Seorang manajer harus lebih memperhatikan lagi struktur kelompok yang
telah dibuat sebelumnya. Mulai dari peran, norma, kesesuaian, sistem status,
ukuran kelompok, dan kesatuan kelompok. Apabila hal – hal tersebut sudah
dilakukan dengan baik, maka pengelolaan tim dapat berjalan secara efektif.

11
B. Membangun Keterampilan Tim

Agar dalam mengelola tim dapat berjalan dengan lancar harus dapat
membangun keterampilan dalam tim. Dalam membangun keterampilan tim,
manajer harus melihat bagaimana peran para anggotanya lebih dari sekedar menjadi
pelatih, dan mengembangkan anggota tim untuk menciptakan tim yang lebih
berkomitmen, kolaboratif, dan inklusif.

C. Memahami Jaringan Sosial

Manajer harus memahami jaringan sosial dan hubungan sosial dari kelompok
kerja, karena dapat membantu atau menghambat efektivitasnya.

2.2 Perubahan dan Pengembangan Organisasi

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kelompok merupakan dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling bergantung
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu Kelompok formal merupakan kelompok
kerja yang dibatasi oleh struktur organisasi dan telah merancang penugasan kerja dan tugas –
tugas spesifik yang ditunjukkan bagi pencapaian tujuan organisasi Kelompok informal
merupakan kelompok sosial. Tahap pembentukan dan perkembangan kelompok terdiri atas
dua fase bergabung dengan kelompok dan mendefinisikan tujuan kelompok. struktur, dan
kepemimpinan Komponen-komponen utama yang menentukan kinerja dan kepuasan
kelompok antara lain kondisi eksternal, sumber daya anggota kelompok, struktur kelompok,
proses kelompok dan tugas kelompok Kondisi eksternal seperti ketersediaan sumber daya dan
tujuan kelompok organisasi mempengaruhi kelompok kerja Peran kelompok biasanya
melibatkan penyelesaian pekerjaan kelompok. Norma-norma kelompok menjadi pengaruh
kuat terhadap kinerja seseorang dan mendikte faktor – faktor seperti tingkat output kurjak
kehadiran, dan ketepatan waktu Pengambilan keputusan kelompok dan manajemen konflik
merupakan proses kelompok yang berperan penting dalam kinerja dan kepuasan.

Tim kerja berbeda dari kelompok kerja dan memiliki sifat-sifat sendiri Kelompok
karja terutama berinteraksi untuk berbagi informasi dan membuat keputusan dalam
membantu setiap anggotanya agar melakukan tugasnya secara lebih efisien dann efektif. Tim
kerja merupakan kelompok dimana para anggotanya bekerja secara intensif untuk mencapai
suatu tujuan bersama yang spesifik, dengan menggunakan sinergi positif, akuntabilitas
individu dan kelompok serta keterampilan pelengkap Tantangan dalam mengelola tim global
dapat dilihat dari sumber daya anggota kelompok, terutama karakteristik budayayang

13
beragam struktur kelompok, terutama kesesuaian, status, kemalasan sosial, dan kesatuan
kelompok proses kelompok, terutama komunikasi dan manajemen konflik serta peran
manajerdalam menjalankan semua hal ini. Manajer harus memahami pola hubungan informal
antara individa dalam satu kelompok karena hubungan sosial informal bias membantu atau
menhambat efektivitas kelompok.

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Robbins, S.P (2016). In Manajemen Edisi Ketiga Belas. Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai