Anda di halaman 1dari 14

PAPER MENCIPTAKAN DAN MENGELOLA TIM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen


Dosen Pengampu : Dr. Atim Djazuli, SE., MM.

Disusun oleh :

Nama : Azzahra Chantika Lintang Asyifah


NIM : 225020207111035
Kelas : BC

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur tak lupa kita haturkan atas kehadirat Allah Swt. karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Manajemen.

Penulis sangat berterima kasih pada Bapak Atim Dr. Atim Djazuli, SE.,
MM. selaku Dosen mata kuliah Pengantar Manajemen, yang telah mempercayai
tugas ini kepada penulis, sehingga dapat membantu penulis untuk menguasai
pengetahuan pada bidang studi yang ditekuni. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada teman-teman yang telah banyak membantu dan memberi
dukungan, baik secara moral maupun material sehingga makalah ini dapat
terwujud.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat menambah wawasan serta


pengetahuan para pembaca. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih
mengandung kekurangan dan jauh dari kata sempurna, terlebih masih terdapat
beberapa pandangan penulis yang belum teruji kebenarannya. Oleh sebab itu, kritik,
saran dan usulan sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Akhir
kata, semoga terdapat setitik manfaat di dalam makalah yang sederhana ini.

Malang, 13 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
2.1 Kelompok dan Perkembangan Kelompok ................................................ 5
2.2 Kinerja dan Kepuasan Kelompok Kerja ................................................... 6
2.3 Keterampilan dan Pengetahuan yang Dibutuhkan Karyawan .................. 8
2.4 Mempertahankan Karyawan Berkinerja Tinggi ..................................... 10
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelompok merupakan kumpulan dua atau lebih individu yang terbentuk


atas dasar kesamaan dan berinteraksi melalui pola atau struktur tertentu
dalam mencapai tujuan bersama. Tahap pembentukan dan perkembangan
kelompok terbagi menjadi dua fase, yaitu fase bergabung dengan kelompok
dan fase mendefinisikan tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelompok.
Beberapa komponen yang menentukan kinerja dan kepuasan kelompok
antara lain kondisi eksternal, sumber daya anggota kelompok, struktur
kelompok, proses kelompok, dan tugas kelompok. Norma kelompok
menjadi suatu pengaruh kuat yang mendikte kinerja individu dalam tingkat
output kerja, kehadiran, dan ketepatan waktu. Pengambilan keputusan
kelompok dan manajemen konflik merupakan suatu proses yang berperan
penting dalam kinerja dan kepuasan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kelompok dan perkembangan kelompok?


2. Apa yang dimaksud dengan kinerja dan kepuasan kelompok kerja?
3. Apa yang dimaksud dengan tim kerja yang efektif?
4. Bagaimana tantangan kontemporer dalam mengelola tim?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu kelompok dan perkembangan kelompok


2. Mengetahui kinerja dan kepuasan kelompok kerja
3. Mengetahui tim kerja yang efektif
4. Mengetahui tantangan kontemporer dalam mengelola tim
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelompok dan Perkembangan Kelompok

Kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang


berinteraksi dan saling bergantung yang bekerja sama untuk meraih tujuan
tertentu. Kelompok formal merupakan kelompok kerja yang terbatas pada
satu struktur organisasi dan memiliki rancangan penugasan kerja serta tugas
– tugas spesifik yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Kelompok informal merupakan kelompok sosial. Kelompok ini biasanya
terbentuk di tempat kerja dan cenderung berdasarkan kelompok pertemanan
serta minat yang sama.

Suatu kelompok berkembang melalui lima tahapan. Kelima tahapan


tersebut, antara lain pembentukan (forming), pancaroba / keributan
(stroming), penormaan (norming), pelaksanaan (perfoming), dan
penundaan (adjourning). Berikut penjelasannya:

Tahap pembentukan. Tahap di mana orang-orang bergabung dengan


kelompok dan mendefinisikan tujuan, struktur, serta kepemimpinan
kelompok. Terdapat dua fase. Fase pertama terjadi ketika orang-orang mulai
bergabung ke dalam kelompok. Setelah bergabung, maka fase kedua
dimulai: mendefinisikan tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelompok
yang melibatkan banyak ketidakpastian. Tahapan pembentukan selesai
ketika para anggota mulai berpikir bahwa mereka adalah bagian dari
kelompok.

Tahap pancaroba atau keributan. Tahap yang dicirikan oleh konflik


intrakelompok yang terjadi akibat perselisihan siapa yang berhak
mengontrol kelompok dan apa yang harus dilakukan oleh kelompok
tersebut. Ketika tahapan pancaroba selesai, terbentuk hierarki
kepemimpinan yang jelas dan adanya kesepakatan mengenai arah kelompok
tersebut.
Tahap penormaan. Tahap di mana hubungan akrab mulai terjalin dan
kelompok mulai menyatu. Rasa identitas dan persahabatan yang kuat dalam
kelompok semakin kuat. Tahap penormaan selesai ketika struktur kelompok
mulai solid dan kelompok tersebut telah menerima serangkaian norma yang
terkait dengan perilaku anggotanya.

Tahap pelaksanaan. Tahapan ini terjadi ketika kelompok tersebut


berfungsi penuh dan melaksanakan tugas-tugas kelompok. Tahap
pelaksanaan merupakan tahapan terakhir dari perkembangan kelompok
kerja yang permanen.

Tahap penundaan. Tahapan ini adalah tahapan akhir untuk


kelompok yang bersifat temporer. Pada tahap ini, anggota kelompok
cenderung melakukan kegiatan penyelesaian ketimbang pelaksanaan tugas.

2.2 Kinerja dan Kepuasan Kelompok Kerja

Factor- factor yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan kelompok


kerja terdiri dari kondisi eksternal, sumber daya anggota kelompok, struktur
kelompok, proses kelompok, dan tugas kelompok.

• Kondisi eksternal

Suatu kelompok dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang


dibebankan kepadanya, kondisi tersebut seperti strategi organisasi,
hubungan wewenang, regulasi dan aturan formal, ketersediaan sumber
daya, kriteria pemilihan karyawan, budaya dan system manajemen kinerja,
dan tata letak fisik tempat kerja kelompok tersebut.

• Sumber daya anggota kelompok

Potensi kinerja suatu kelompok bergantung pada sejumlah besar


sumber daya yang disumbangkan setiap individu kepada kelompoknya.
Sumberdaya ini mencakup pengetahuan, keahlian, kemampuan, serta
kepribadian. Kepribadian juga mempengaruhi kinerja kelompok karena
sangat mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan anggota lain.
• Struktur kelompok

Tim kerja memiliki struktur internal yang membentuk perilaku para


anggotanya dan akan mempengaruhi kinerja kelompok. Struktur ini
menegaskan peran, norma, kesesuaian, system status, ukuran kelompok,
kesatuan kelompok, dan kepemimpinan.

~ peran : pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang


mengemban suatu posisi tertentu dalam unit sosial yang membantu
kelompok dalam menyelesaikan tugas atau menjaga tingkat kepuasan
anggota kelompok.

~ norma : standar atau ekspektasi yang diterima dan dibagi oleh


anggota kelompok.

~ kesesuaian : oaring menyesuaikan diri dengan kelompok agar


dapat diterima oleh kelompok tersebut.

~ system status : suatu posisi , peringkat untuk anggota kelompok


yang berfungsi sebagai pengakuan atas kontribusi individu untuk kelompok
dan sebagai motivator pelaku.

~ ukuran kelompok :

Small groups ( menyelesaikan tugas lebih cepat dari pada larger grup
dan lebih efektif dalam menggunakan fakta. Terdiri dua sampai dengan 20
orang.)

Large groups ( menmecahkan masalah lebih baik dari pada small


groups dan lebih efektif dalam mencari fakta. Terdiri dari 20 orang keatas.)

Social loafing ( kecenderungan seseorang untuk tidak berupaya


maksimal Ketika bekerja secara kelompok erlaluar individual.)

~ kesatuan kelompok : kesatuan kelompok yang tinggi akan lebih


produktof dan lebih efektif dalam menangani tugas dan mencapai tujuan
kelompok dari pada kelompok yang tingkat kesatuannya rendah. Caranya
adalah dengan saling berbagi peran dalam mencapai tujuan kelompok.
Proses kelompok

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, proses pembentukan kelompok


ini terdiri dari 5 langkah yaitu forming, stroming, norming, performing, dan
adjourning.

• Tugas kelompok

Kompleksitas dan interdependensi tugas membutuhkan komunikasi


yang efektif ( pembicaraan antar anggota kelompok) dan komunikasi yang
terkontrol ( interaksi diantara anggota kelompok ).

2.3 Keterampilan dan Pengetahuan yang Dibutuhkan Karyawan

Pusat Studi Kepemimpinan Kreatif mengatakan tim adalah kunci


keberhasilan organisasi. Kerja berbasis tim adalah fungsi inti dari
organisasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa kinerja tim biasanya
melebihi batas individu, terutama di berbagai keahlian, peringkat, dan
pengalaman. Tim penting karena mereka lebih efektif dan fleksibel daripada
departemen tradisional atau kelompok kerja tetap. Tim kerja adalah
kelompok yang anggotanya bekerja keras untuk mencapai tujuan bersama
yang spesifik. Tim dapat melakukan segalanya mulai dari memproduksi
barang dagangan hingga membuat iklan, menegosiasikan kesepakatan,
mengoordinasikan proyek, dan banyak lagi. Sebuah tim pemecahan
masalah, tim atau departemen yang menemukan solusi untuk meningkatkan
aktivitas kerja atau untuk memecahkan masalah tertentu. Anggota bertukar
pikiran dan memberikan saran tentang metode mana yang dapat digunakan.
Tim kerja yang mengatur diri sendiri. Sekelompok karyawan formal yang
bekerja tanpa supervisor yang bertanggung jawab atas seluruh proses atau
bagian kerja. Mereka biasanya menangani pekerjaan mereka sendiri seperti
jam kerja dan memberikan tugas kepada anggota. Tim lintas fungsi, tim
yang dibentuk dari berbagai bidang keandalan. Contoh: ArcelorMittal,
perusahaan baja terbesar di dunia, menggunakan tim ini sebagai ilmuwan,
manajer operasi, dan perwakilan penjualan untuk mengevaluasi dan
memantau inovasi produk. Atau contoh lain adalah rumah sakit dengan
dokter, apoteker, dan perawat di ruang gawat darurat, masing-masing
dengan peran dan fungsinya sendiri. Sebuah tim virtual yang menggunakan
teknologi untuk menyatukan tim meskipun mereka terpisah. Dalam tim
virtual, anggota berinovasi secara online melalui Zoom, WhatsApp, email,
atau aplikasi lainnya. Tim ini lebih berorientasi pada tugas atau pekerjaan.
Untuk menciptakan tim kerja yang efektif, tim harus harmonis dan
bersahabat. Ketika sebuah tim produktif, melakukan sesuatu yang baik
bersama-sama, dan diakui atas usahanya, anggota tim dapat merayakan
keefektifannya.

1. Tujuan yang jelas , Tim yang berkerja dengan baik memahami betul
apa tujuan mereka, apa yang mereka kerjakan , apa yang akan
mereka hadapi kedepannya dan apa yang harus mereka lakukan
untuk mencapai tujuan dengan efektif.
2. Keterampilan yang relevan , Memiliki individu yang kompeten dan
terampil serta memiliki keterampilan teknis dan interpersonal
sehingga keterampilannya ini bisa direalisasikan bersama tim atau
dengan orang lain.
3. Rasa saling percaya , tim yang efektif ditandai dengan tingginya rasa
kepercayaannya antar anggota. Para anggota mempercayai karakter
dan kemampuan tim mereka.
4. Komitmen bersama , adanya dedikasi anggota pada tujuan tim dan
ketersediaannya anggota meluangkan waktu untuk meraih tujuan.
Loyalitas dan dedikasi yang tinggi penting ada di dalam setiap
anggota tim.
5. Komunikasi yang baik , Para anggota menyampaikan pesan , secara
verbal maupun non-verbal , satu sama lain agar mereka bisa saling
memahami.
6. Keterampilan negosiasi , harus bisa menyesuaikan pada setiap
pembagian tugas. Fleksibilitas sangat penting karena masalah dan
hubungan pada anggota tim akan sering berubah sehingga
anggotanya harus bisa bernegosiasi akan hal itu.
7. Kepemimpinan yang sesuai , Pemimpin yang efektif adalah
pemimpin yang bisa memotivasi anggotanya. Kini semakin banyak
pemimpin yang menempatkan dirinya sebagai pelatih dan fasilitator.
Mereka membantu menuntun dan mendukung tim.
8. Dukungan internal , tim harus memiliki infrastruktur yang mapan ,
pelatihan yang layak , sistem yang jelas dan masuk akal yang bisa
digunakan anggota tim untuk mengevaluasi kinerjanya secara
keseluruhan, sebuah program insentif yang mengakui dan
memberikan imbalan atas aktivitas tim, serta sistem sumber daya
manusia yang suportif. Infrastruktur yang baik akan mendukung
anggota dan memperkuat perilaku yang bisa menghasilkan tingkat
kinerja yang tinggi. Secara eksternal, manajer harus menyediakan
sumber daya yang diperlukan tim untuk menyelesaikan tugas.

2.4 Mempertahankan Karyawan Berkinerja Tinggi

Banyak karyawan yang harus beradaptasi dengan pekerjaannya,


terutama saat bekerja dalam tim. Banyak individu mengorbankan
kepentingan pribadi mereka untuk kepentingan tim mereka. Manajer
dapat membangun tim yang efektif dengan memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja dan kebahagiaan. Memimpin tim global, dalam
tim global, tentu saja ada banyak ide untuk mengarahkan, pemikiran
kelompok yang beragam, dan dapat memahami banyak hal dari banyak
aspek, tetapi masalah komunikasi, stereotip, stres, tekanan, dll. Diangkat
dari global . tim. Sumber Daya Anggota Kelompok Dalam tim global,
memahami hubungan antara kinerja kelompok dan sumber daya anggota
kelompok sangat penting dan menantang karena memiliki karakteristik
yang unik. Manajer tidak hanya harus memahami sifat setiap anggota,
tetapi juga karakteristik kelompok dan anggota kelompok yang mereka
kelola. Struktur Grup Area struktural di mana tim global utama berbeda
termasuk kesesuaian, status, pengabaian sosial, dan kohesi. Manajer
harus menyadari struktur atau anggota kelompok kerja dan tim yang
mereka pimpin. Tentu saja, banyak dari individu-individu ini memiliki
budaya yang dibawa masing-masing individu ke dunia kerja. Manajer
harus mampu memperlakukan karyawan yang terkelola dengan baik
tanpa menyakiti atau merendahkan efisiensi pekerjaannya sendiri.
Persahabatan dalam grup sangat dekat, dan identitas grup sangat tinggi.
Namun, dalam tim global, tingkat “ketidakpercayaan, kesalahpahaman,
dan stres” seringkali tinggi, sehingga sulit untuk mencapai kohesi
kelompok. Proses grup, proses yang dilakukan oleh tim global, bisa lebih
sulit dan berbeda bagi manajer, karena orang yang berbeda dalam tim
global berkomunikasi satu sama lain menyebabkan ketidakakuratan dan
ketidaksesuaian, bisa dibilang masalah komunikasi. , Tim global
multikultural lebih baik daripada peran Manajer dengan menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman sehingga tim dapat bekerja secara efektif
dan efisien meskipun banyak tantangan Manajer dapat mencapai banyak
hal. Pertama, manajer perlu fokus pada pengembangan keterampilan
komunikasi, karena keterampilan ini penting. Selain itu, seperti
disebutkan di atas, administrator juga harus mempertimbangkan
perbedaan budaya saat memutuskan jenis tim global mana yang akan
digunakan. Terakhir, penting bagi manajer untuk peka terhadap
perbedaan unik dari setiap anggota tim global dan pentingnya anggota
peduli terhadapnya.

Keterampilan Membangun Tim Latihan ini biasanya digunakan


untuk mengilustrasikan dan mengembangkan aspek dan keterampilan
khusus dari kerja tim. Misalnya, Anda mungkin telah menyelesaikan
latihan menulis di mana Anda meletakkan barang-barang paling penting
untuk bertahan hidup, seperti Hilang di Bulan dan Terdampar di Lautan.
Kemudian lakukan hal yang sama dengan kelompok. Peringkat item yang
paling penting. Item yang dipesan dengan peringkat ini dibandingkan
dengan peringkat khusus yang dibuat oleh para ahli untuk menunjukkan
jumlah item yang "benar". Tujuan dari latihan ini adalah untuk
menunjukkan kepada Anda keputusan yang lebih efektif yang dapat
Anda buat sebagai sebuah tim. Atau mungkin Anda berpartisipasi dalam
latihan membangun kepercayaan diri di mana Anda jatuh terlentang dan
anggota tim menangkap Anda. Ini membantu Anda belajar Salah satu
tanggung jawab manajer yang paling penting adalah membangun tim
yang efektif. Jenis latihan membangun tim ini dapat menjadi bagian
penting dari proses ini. Dan pembangunan tim membuahkan hasil:
Dengan penekanan pada tim di organisasi saat ini, manajer tidak secara
otomatis mengetahui bagaimana orang cocok dengan tim dan bagaimana
menjadi anggota tim yang efektif. Seperti halnya perilaku apa pun,
keterampilan mungkin perlu dipelajari dan dipraktikkan untuk
memperkuatnya. Dalam membangun keterampilan tim, manajer perlu
memahami bahwa peran mereka bukan hanya sebagai pelatih, tetapi
mereka perlu mengembangkan anggota tim untuk menciptakan tim yang
lebih terlibat, kolaboratif, dan inklusif. Penting untuk dipahami bahwa
tidak semua orang bisa atau bisa belajar menjadi pemain tim. Jika upaya
membangun tim tidak berhasil, mungkin lebih baik menempatkan
karyawan pada posisi di mana mereka bekerja secara individu.
Memahami Jejaring Sosial, Apa yang Sebenarnya Terjadi dalam
Kelompok?Bagaimana Anggota Kelompok Ini Berhubungan Satu Sama
Lain?Hubungan Kelompok Informal Dapat Mendukung atau
Menghambat Efektivitas Kelompok Jadi, para manajer perlu memahami
cara kerja jaringan atau hubungan tim. Hal ini dibuktikan dengan polling
“Siapa orang pertama yang kamu minta tolong atau rekanmu sendiri?”
penting
BAB III

PENUTUP

Sebagai seorang manajer, kita harus memahami cara membuat sebuah tim
kerja yang baik dan benar agar hasil dari pekerjaan para pegawai dapat maksimal.
Mulai dari memahami kelebihan dan kekurangan dari setiap pegawai, Kita juga
harus memahami tentang faktor apa saja yang memengaruhi kinerja para karyawan,
mulai dari faktor eksternal dan internal. Seorang manajer juga harus memahami
strategi agar kerja efektif dan manajer juga harus cerdik dalam pengondisian jaman
dan harus mampu beradaptasi tentang isu kontemporer yang sedang terjadi pada
saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, S. P., Coulter, M., 2016, Management 13th Edition, Pearson Education:
England

Anda mungkin juga menyukai