Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

MENCIPTAKAN DAN MENGELOLA TIM

DISUSUN OLEH :
1. Naufal Sonushito Riopin (1931419141111110)
2. Hanifa Wardatul.R (1931419141111113)
3. Hafizh Mukti Briandana (1931419141111119)
4. Cornelia Eriza Larasati (1931419141111120)
5. Laila Fahtimahtu Zahro (1931419141111139)

FAKULTAS PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak – pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini dan kepada dosen
pengantar manajemen.

Makalah ini kami buat untuk memberikan informasi mengenai “Menciptakan dan
Mengelola Tim”. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi
mahasiswa saja tapi juga masyarakat luas. Makalah ini tentunya tidak terlepas dari
kekurangan, karena itu kami mengharapkan bagi para pembaca agar dapat memberikan kritik
dan saran untuk penyempurnaan pembuatan pada makalah selanjutnya.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Kelompok dan Perkembangan Kelompok...................................................................5
2.2 Kinerja Dan Kepuasan Kelompok Kerja.....................................................................5
2.3 Mengubah Kelompok Menjadi Tim yang Efektif.......................................................7
2.4 Tantangan Dan Masa Kini Dalam Mengelola Tim.....................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................10


3.1 Kesimpulan................................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program perubahan diperlukan organisasi masa kini karena adanya pergeseran dalam
waktu dan hubungan atau jaringan informasi di seluruh dunia. Teknologi pemrosesan
informasi yang canggih dan era globalisasi organisasi mendorong manajer dengan banyak ide
baru, produk baru, tantangan baru dengan semakin sempitnya waktu untuk membuat
keputusan yang dapat diambil oleh manajer. Manajer dituntut untuk meningkatkan
kemampuan karyawan di seluruh organisasi untuk mengantisipasi dan belajar dari perubahan
yang sedang terjadi. Manajer harus membantu individu dan kelompok dalam organisasi untuk
selalu melakukan berbagai perbaikan dalam lingkungan yang kompetitif. Kondisi ini dapat
dilihat sebagai tahap proses pembelajaran organisasi (learning organization), yang didasari
dari perubahan sistem, nilai dan sifat manusia untuk meningkatkan kinerja terus-menerus
berdasarkan pengalaman masa lalu. Pada tahap ini kata kunci yang ada sepanjang waktu
adalah kreatifitas dan inovasi. Pembentukan tim dalam perusahaan merupakan salah satu
proses untuk mendukung terlaksananya strategi perusahaan. Kelompok adalah sebuah unit
yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan berkoordinasi untuk
menyelesaikan sebuah tugas. Efektivitas tim terdiri dari tiga dimensi: kinerja/hasil tugas tim,
proses-proses sosial yang memaksimalkan efektivitas kelompok, dan keberlanjutan
pengalaman kelompok yang berkontribusi positif terhadap pembelajaran dan kebahagiaan
individual anggota tim. Pembinaan tim diperlukan untuk membuat suatu tim menjadi efektif.
definisi pembinaan tim sebagai interaksi langsung dengan tim agar penggunaan sumber daya
untuk menyelesaikan pekerjaan tepat dan terkoordinasi. Ada pebedaan antara pembinaan dan
pembinaan tim yang terlihat dari tujuannya. Pembinaan lebih berfokus pada tujuan individu
yakni meningkatkan kinerja individu melalui self-management. Sedangkan pembinaan tim
difokuskan untuk mendukung pencapaian tujuan tim. Namun, karena tujuan tim adalah
puncak kinerja individu, maka pembinaan tim juga untuk memotivasi kinerja baik di tingkat
individu dan tim, dengan definisi tujuan yang ditetapkan pada tim daripada individu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian kelompok dan perkembangan kelompok?
2. Apa saja kinerja dan kepuasan kelompok kerja?
3. Bagaimana cara mengubah kelompok menjadi tim yang efektif?
4. Apa saja tantangan masa kini dalam mengelola tim?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian kelompok dan perkembangan kelompok
2. Mengetahui kinerja dan kepuasan kelompok kerja
3. Mengetahui cara mengubah kelompok menjadi tim yang efektif
4. Mengetahui tantangan masa kini dalam mengelola tim
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kelompok dan Perkembangan Kelompok


A. Pengertian Kelompok
Kelompok adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling bergantung
yang bekerja sama untuk meraih tujuan yang telah di tetapkan. Kelompok dibagi menjadi dua
yaitu Kelompok Formal  dan Kelompok Informal.
1. Kelompok Formal Kelompok kerja yang terbatas pada satu struktur organisasi dan
memiliki rancangan penugasan kerja serta tugas tugas spesifik yang ditujukan untuk
mencapai tujuan organisasi.
2. Kelompok Perintah Kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan terdiri dari
individu yang melaporkan langsung kepada manajer bersangkutan
3. Kelompok Tugas Kelompok yang terdiri dari individu yang terhimpun bersama untuk
menyelesaikan tugas tertentu. Keberadaan mereka seringkali bersifat temporer karena
begitu tugasnya rampung, lalu kelompok ini pun bubar.
4. Tim Lintas Fungsional Kelompok yang menghimpun wawasan dan kemampuan
individu dari berbagai bidang kerja yang para anggotanya telah terlatih menjalankan
tugas masing-masing.
5. Tim Swakelola Kelompok yang pada dasarnya independen yang tugasnya
mengemban tanggung  jawab manajerial. Contohnya seperti perekrutan, perencanaan,
penjadwalan, dan evaluasi kerja.
6. Kelompok Informal Kelompok yang terbentuk ditempat kerja dan cenderung
berdasarkan pertemenan dan minat yang sama.

B. Tahapan Perkembangan Kelompok


Riset telah menunjukan bahwa suatu kelompok berkembang melalui lima tahapan, yaitu:
1. Tahap Pembentukan Pada tahap ini orang mulai bergabung kedalam kelompok dan
mulai menentukan tujuan kelompok, struktur, serta kepemimpinan kelompok.

2. Tahap Pancaroba/Keributan Pada tahap ini perkembangan kelompok dapat dicirikan


dengan konflik intrakelompok yang terjadi karena perselisihan, siapa yag berhak
mengelola kelompok dan apa yang harus dilakukan. 3.

3. Tahap Penormaan Pada tahap ini hubungan akrab mulai terjalin, kelompok mulai
menyatu dan sudah terbentuk norma yang mengikat perilaku seluruh anggotanya.

4. Tahap pelaksanaan Pada tahap ini struktur kelompok telah ditetapkan dan diterima
anggota.

5. Tahap Penundaan Pada tahap ini anggota kelompok bersiap-siap membubarkan diri
dan cenderung fokus pada kegiatan penyelesaian daripada pelaksanaan tugas.

2.2 Kinerja Dan Kepuasan Kelompok Kerja

5
A. Kondisi Eksternal Suatu kelompok
dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang dibebankan kepadanya, kondisi tersebut
diantaranya adalah strategi organisasi, hubungan wewenang, regulasi dan aturan
formal, ketersediaan sumber daya, kriteria pemilihan karyawan, budaya dan sisitem
manajemen kinerja, serta tata letak fisik tempat kerja kelompok tersebut.

B. Sumberdaya Anggota Kelompok


Potensi kinerja suatu kelompok bergantung pada sejumlah besar sumber daya yang
disumbangkan setiap individu kepada kelompoknya
Sumberdaya ini mencakup pengetahuan, keahlian, kemampuan, serta kepribadian.

C. Struktur Kelompok
Tim kerja memiliki struktur internal yang membentuk prilaku para anggotanya dan
mempengruhi kinerja kelompok. Struktur ini menegaskan Peran, Norma, Kesesuaian,
Sistem Status, Ukuran Kelompok, Kesatuan Kelompok, dan Kepemimpinan.
a. Peran Pola
perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mengemban suatu posisi tertentu
dalam unit sosial yang membantu kelompok dalam menyelesaikan tugas atau
menjaga tingkat kepuasan anggota kelompok.
b. Norma
Standar atau ekspektasi yang diterima dan dibagi oleh anggota kelompok.
c. Kesesuaian
Orang menyesuaikan diri dengan kelompok agar dapat diterima oleh kelompok
tersebut.
d. Sistem Status
Suatu posisi, peringkat atau nilai prestise untuk anggota kelompok yang berfungsi
sebagai pengakuan atas kontribusi individu untuk kelompok dan sebagai
motivator perilaku.
e. Ukuran Kelompok
 Small Groups
Menyelesaikan tugas lebih cepat daripada larger group dan lebih efektif dalam
menggunakan fakta
 Larger Groups
Memecahkan masalah lebih baik daripada small groups dan lebih efektif
dalam mencari fakta.
 Social Loafing
cenderung seseorang untuk tidak berupaya maksimal ketika bekerja secara
kelompok dibanding individual.
f. Kesatuan Kelompok
Anggota tertarik pada kelompok dan saling berbagi peran dalam mencapai tujuan
kelompok. Kelompok yang tingkat kesatuan kelompoknya tinggi akan lebih
produktif dan lebih efektif dalam menangani tugas dan mencapai tujuan kelompok
daripada kelompok yang tingkat kesatuan kelompoknya rendah.
g. Proses Kelompok
Dalam proses ini terdapat dua proses kelompok yang penting, yaitu:
h. Pengambilan keputusan
Adapun keunggulan dan kekurangan yang dimiliki keputusan kelompok terhadap
keputusan individu yaitu:
keunggulan
 Menghasilan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap

6
 Menghasilkan alternatif yang beragam
 Membuat solusi menjadi semakin diterima
 Meningkatkan legitimasi sebuah keputusan
Kekurangan
 Memakan banyak waktu
 Dominasi suara minoritas
 Tekanan untuk conform
 Tanggungjawab yang ambigu

i. Manajemen Konflik
Konflik merupakan perbedaan yang tidak bisa diterima yang menghasilkan
gangguan atau penolakan. Ada tiga pandangan yang berkembang terkait dengan
konflik, yaitu:
 Konflik dari sudut pandang tradisional
Menyatakan bahwa konflik manapun harus dihindari.
 Konflik dari sudut pandang hubungan manusia
Menyatakan bahwa konflik merupakan hal yang alami yang tak terhindarkan
dalam kelompok apapun serta tidak harus dipandang secara negatif, tetapi bisa
berpotensi menjadi pendorong positif bagi kinerja kelompok.
 Konflik dari sudut pandang interaksiois
Menganggap bahwa konflik tidak hanya menjadi dorongan positif bagi
kelompok, tetapi juga sebagian konflik justru harus terjadi dalam suatu
kelompok agar bisa berkinerja efektif.
 Kategori Konflik:
 Konflik fungsional Konflik yang mendukung tujuan kelompok dan
meningkatkan kinerjannya.
 Konflik disfungsionl Konflik yang mencegah suatu kelompok untuk
memenuhi tujunannya.
 Tipe Konflik
 Konflik tugas Konflik atas muatan dan tujuan pekerjaan.
 Konflik hubungan Konflik akibat hubungan interpersonal.
 Konflik proses Konflik tentang bagaimana suatu tugas harus dikerjakan.
 Teknik Menghindari Konflik
 Penghindaran (avoiding)
Menangani konflik dengan menarik diri atau menekan konflik.
 Pengakomodasian (accomodating)
Menangani konflik dengan menempatkan kebutuhan dan urusan oranglain
diatas kebutuhan anda sendiri.
 Pemaksaan (forcing)
Menangani konflik dengan memenuhi kebutuhan individu dengan
mengorbankan kepentingan oranglain.
 Kompromi (compromising)
Menangani konflik dimana setiap pihak mengorbankan sesuatu yang
bernilai.
 Kolaborasi (collaborating)
Menangani konflik dengan mencari solusi yang paling bermanfaat bagi
semua pihak

D. Tugas Kelompok

7
Kompleksitas dan interdependensi tugas membutuhkan
 Komunikasi yang efektif : pembicaraan antara anggota kelompok
 Konflik yang terkontrol : interaksi diantara anggota kelompok
2.3 Mengubah Kelompok Menjadi Tim yang Efektif
a. Pengertian Tim Kerja
Tim Kerja merupakan kelompok dimana para anggotanya bekerja secara intensif
untuk mencapai tujuan bersama yang spesifik, dengan menggunakan sinergi positif
mereka, akuntabilitas individu dan kelompok, serta keahlian pelengkap.

b. Jenis-Jenis Tim Kerja


1. Tim pemecah masalah
Tim dari departemen atau bidang fungsional yang sama yang terlibat dalam upaya
meningkatkan kegiatan kerja atau memecahkan masalah spesifik tertentu. Para
anggota saling berbagi gagasan atau menawarkan saran tentang bagaimana proses
kerja dan metodenya bisa ditingkatkan. Akan tetapi, tim ini jarang sekali diberikan
wewenang untuk menetapkan tindakan yang mereka sarankan.

2. Tim kerja swakelola


Jenis tim kerja yang beroperasi tanpa seorang manajer dan bertanggung jawab atas
suatu proses kerja atau segmen secara menyeluruh. Tim kerja swakelola
bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan dan mengelola dirinya sendiri,
yang biasanya meliputi perencanaan dan penjadwalan kerja, pemberian tugas
kepada anggota, mengendalikan kecepatan kerja secara kolekrif, membuat
keputusan operasional, dan mengambil tindakan atas suatu masalah.
3. Tim lintas fungsional
Tim kerja yang terditi dari individu dari berbagai bidang keahlian. Banyak
organisasi menggunakan ini.
4. Tim maya
Jenis tim kerja yang menggunakan teknologi untuk saling berhubungan para
anggotanya yang terpisah jauh dalam rangka mencapai tujuan bersama.

c. Menciptakan Tim Kerja yang efektif


Untuk mencapai tim kerja yang efektif harus memenuhi karakteritik berikut :
1. Tujuan Yang Jelas
Tim berkinerja tinggi memiliki pemahaman yang jelas mengenai tujuan yang akan
dicapai
2. Keahlian Yang Relevan
individu harus memiliki kemampuan teknis dan interpersonal agar bisa mencapai
tujuan yang diinginkan
3. Rasa Saling Percaya
Tim yang efektif harus mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada para
anggotanya
4. Komitmen Bersama
Suatu tim yang efektif memperlihatkan loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap
tim serta bersedia melakukan apapun demi keberhasilan tim.
5. Komunikasi yang baik
Tim yang efektif memiliki karakteristik komunikasi yang baik antara anggota
yang satu dengan yang lainnya.
6. Kemampuan Bernegosiasi

8
Tim yang efektif selalu melakukan penyesuaian terhadap siapapun yang
melakukannya
7. Kepemimpinan Yang Sesuai
Seorang pemimpin harus bisa memotivasi pengikutnya dalam situasi sesulit
apapun.
8. Dukungan Internal dan Eksternal
Secara internal tim harus memiliki infrastruktur yang mapan dan secara eksternal
manager harus menyediakan tim sumberdaya untuk menyelesaikan sebuah tugas.

2.4 Tantangan Dan Masa Kini Dalam Mengelola Tim


a. Mengelola tim global
d. . Dua karakteristik yang jelas dari organisasi dewasa ini adalah bersifat global dan
pekerjaannya semakin banyak dilakukan oleh tim. Dengan menggunakan model
kelompok kita sebagai kerangka pikiran, kita bisa melihat berbagai permasalahan
yang terkait dengan pengelolaan tim global.

a. Sumber daya anggota kelompok dalam tim global


Dalam organisasi global, memahami hubungan antara kinerja kelompok dan sumber
daya anggota kelompok sangatlah menantang karena adanya keunikan karakter
budaya yang dibawa oleh masing-masing anggota tim global

b. Struktur kelompok
Sebagian bidang struktural dimana kita melihat perbedaan dalam mengelola tim
global antara lain adalah kesesuaian, status, kemalasan sosial, dan kesatuan. Setiap
negara memiliki kriteria yang berbeda-beda dalam menandakan status. Manajer harus
memahami siapa dan apa yang menjadi stastus ketika berinteraksi dengan orang-orang
dari kebudayaan yang berbeda dengannya.
c. Proses kelompok
Masalah komunikasi sering muncul karena tidak semua anggota tim mengerti bahasa
tim sehingga menimbulkan ketidaktepatan, salah paham, dan inefisiensi. Namun riset
membuktikan bahwa tim global yang multikultural lebih mampu memanfaatkan
peluang dari keberagaman ide apabila banyak informasi yang digunakan. Konflik
tidaklah mudah untuk dikelola oleh tim global terutama jika tim itu adalah tim maya.
Konflik bisa mengganggu proses penggunaan informasi. Akan tetapi, riset
menunjukkan bahwa dala kebudayaan yang kolektivistik, manajemen konflik yang
kolaboratif menjadi yang paling efektif.
d. Membangun keterampilan tim
Manajer harus fokus pada pengembangan komunikasi. Selain itu, manajer juga harus
mempertimbangkan perbedaan budaya ketika memutuskan jenis tim global mana
yang akan digunakan. Penting bagi manajer untuk sensitif terhadap perbedaan unik
dari masing-masing anggota tim global dan penting bagi anggota tim untuk mengasah
kepekaan satu sama lain.
e. Memahami jaringan sosial
Pola hubungan informal di antara anggota kelompok adalah struktur jaringan sosial.
Manajer harus memahami jaringan sosial dan hubungan sosial dari kelompok kerja.
Hal ini dikarenakan hubungan sosial informal kelompok dapat membantu atau
menghambat efektivitasnya. Tinjaun lainnya yang dilakukan baru-baru ini atas studi
tim menunjukkan bahwa tim dengan tingkat interkonektivitas interpersonal yang
tinggi mencapai tujuannya dengan lebih baik dan lebih berkomitmen untuk tetap

9
bersatu. Organisasi mengakui manfaat praktis dari pemahaman jaringan sosial di
dalam tim.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dari awal hingga akhir pembuatan makalah
“Menciptakan dan mengelola tim”. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Fungsi dari tim yaitu dapat merubah sikap, perilaku, dan nilai pribadi serta dapat turut
serta dalam mendisiplinkan anggota tim. Sedangkan manfaat bekerja dalam tim yaitu
untuk pengambilan keputusan, merundingkan, dan bernegosiasi. Tujuan bekerja
dalam tim agar anggota memiliki visi dan misi yang sama dalam menyelesaikan tugas
atau pekerjaan secara efesiensi dan efektif.

3.2 Saran
Meskipun tim menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi, namun
masih diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab
dalam keorganisasian.

10
DAFTAR PUSTAKA

handoko, h. (2015). Diambil kembali dari education id:


http://deskripsimakalah.blogspot.com/2017/01/mengelola-perubahan-organisasi-
dan.html

Ricky W.Griffin, Manajemen Jilid 2, Erlangga, Jakarta, 2004, hlm 380-404

James A.F Stoner, R Edward Freeman, Daniel R. Gilbert JR, Manajemen Jilid II, hlm 103-
121

https://www.academia.edu/31962122/BAB_13 menciptakan dan mengelola tim

11

Anda mungkin juga menyukai