T. HANI HANDOKO
OLEH:
GEDE ANDIKA
0175010046
SEMESTER : 2 C
UNIVERSITAS DWIJENDRA
DENPASAR
2018
1
BAB I
Pengertian Manajemen
a. Dasar Pemikiran
Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk menerapkan
keputusan-keputusan dalam upaya mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-
sumber daya dalam proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut James AF
Stoner yang dialih bahasakan oleh T. Hani Handoko, sebagai berikut :
Dari pengertian manajemen di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses
bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif danefisien
dengan menggunakan orang-orang melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang tersedia.
Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang benar
(doing the right things), sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar (doing things
right).
2
b. Aplikasi-aplikasi yang berbeda dari istilah Manajemen
Ada empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat digunakan
untuk hal-hal yang berhubungan dengan:
d) Suatu proses. Manajemen juga merupakan suatu proses; karena mencakup pelaksanaan
suatu rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.
c) Mathodes (cara kerja atau system kerja yang digunakan untuk mencapai tujuan)
f) Market (pasar atau pemasaran sebagai tempat untuk memperjualbelikan hasil produksi
3
BAB II
Secara umum “manajer” berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya. Manajer dapat diklasifikasi dengan dua cara :
menurut tingkatan mereka dalam organisasi (rendah, menengah dan tinggi) dan kegiatan-
kegiatan organisasi untuk mana mereka bertanggung jawab (manajer umum dan fungsional).
a. Tingkatan Manajemen
a) Manajemen Lini (pertama), merupakan tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi
yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, dalam tingkatan ini para manajer di
sebut dengan kepala atau pemimpin, mandor (foremen), dan penyelia (supervisors)
b) Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para
manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan
kadang-kadang juga karyawan operasional.
c) Manajer Puncak. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecileksekutif.
Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemenorganisasi. Sebutan khas
manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala divisi,wakil presiden senior, dan sebagainya.
a) Manajemen Administratif
Manajemen administratif lebih berurusan dengan penetapan tujuan dan kemudian perencanaan,
penyusunan kepegawaian, dan pengawasan kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi untuk
mencapai tujuan.
b) Manajemen Operatif
4
Manajemen operatif lebih mencakup kegiatan memotivasi, supervisi, dan komunikasi dengan
para karyawan untuk mengarahkan mereka mencapai hasil-hasil secara efektif.
Atas dasar ruang lingkup kegiatan yang dikelola, para manajer dapat pula diklasifikasi sebagai
manajer fungsional dan manajer umum. Manajer fungsional mempunyai tanggung jawab hanya
atas satu kegiatan organisasi, seperti produksi, pemasaran, keuangan,kepegawaian, atau
akuntansi.
Salah satu klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial dibuat oleh Henri Fayol, yang
menyatakan bahwa perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah, dan
pengawasan adalah fungsi-fungsi utama.
a) Perencanaan
Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan
strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem, anggaran, dan standar yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Perencanaan organisasi memiliki tujuan yang memungkinkan
diantaranya :
1. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuan.
3. Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila
tingkatan kemajuan tidak memuaskan.
b) Pengorganisasian
5
Pengorganisasian (organizing) adalah:
2. perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat
membawa hal-hal tersebut kea rah tujuan.
c) Penyusunan Personalia
Adalah penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian
orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
d) Pengarahan
Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana adalah untuk membuat atau mendapatkan para
karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan.
e) Pengawasan
Pengawasan (controlling), adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Fungsi pengawasan pada
dasarnya mencakup empat unsure, yaitu :
6
Semua fungsi-fungsi manajemen ini harus dilaksanakan oleh manajer kapan saja dan dimana saja
kelompok-kelompok diorganisasi, walaupun ada perbedaan tekanan untuk tipe organisasi,
jabatan-jabatan fungsional, dan tingkatan manajemen yang berbeda.
d. Kegiatan-kegiatan Manajer
Agar konsep tentang manajer menjadi lebih jelas, berikut ini akan diuraikan secara terinci apa
tugas-tugas penting yang dilaksanakan manajer :
7
BAB III
Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen (1771 - 1858), seorang manajer beberapa pabrik
pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam
produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja
standar, pembatasan anak-anakdi bawah umur yang bekerja, membangun perumahan yang lebih
baik bagi karyawandan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang-barang dengan
murah. Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akanmenaikan
produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling menguntungkan adalah pada
karyawan atau “vital machines”. Disamping itu Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja
yang juga memungkinkan peningkatan produktivitas. Charles Babbage (1792 – 1871). Charles
Babbage, seorang professor matematika dari Inggris, mencurahkan banyak waktunya untuk
membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien. Babbage adalah penganjur pertama
prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan
keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik. Sebagai kontribusinya yang lain,
Babbage menciptakan alat penghitung (calculator) mekanis pertama, mengembangkan program-
program permainan bagi komputer, menganjurkan kerjasama yang saling menguntungkan antara
kepentingan karyawan dan pemilik pabrik, serta merencanakan skema pembagian keuntungan.
b. Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah (scientific management) mula - mula dikembangkan oleh Frederick Winslow
Taylor (1856 – 1915) sekitar tahun 1900- an karena karyanya tersebut, Taylor disebut sebagai
“bapak manajemen Ilmiah”. Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan
pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya
untukmencapai efisiensi.
8
a) Pengembangan metoda-metoda ilmiah dalam manajemen.
b) Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung jawab atas
sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
Kemudian pada tahun 1868– 1924 dan 1878– 1972 pasangan suami istri Frank dan Lillian
Gilberth memberikan Kontributornya, Frank Gilberth, seorang peloporpengembangan studi
gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemenyang diilhami Taylor. Sedangkan
Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspekmanusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan
dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasannya dalam bukunya yang berjudul The
Psychology of Management. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir
membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk hidup.
Kontribusinya yang terbesar adalah penggunaan metoda grafik, yang dikenal sebagai “bagan
Gantt”, untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi.
Pada tahun 1853– 1931 Harrington Emerson datang dengan mengemukakan 12 prinsip-prinsip
efisiensi yang sangat terkenal, yang secara ringkas adalah sebagai berikut :
9
b) Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
d) Disiplin.
f) Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat, dan ajeg sistem informasi dan
akuntansi.
Henry Fayol seorang industrialis perancis (1841 –1925), mengemukakan teori danteknik-teknik
administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasiyang kompleks dalam
bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et Generale(Administrasi Industri dan
umum). Fayol membagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan, yang
semuanyasaling tergantung satu dengan yang lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
10
e) akuntansi –pelaporan danpencatatan biaya, laba dan hutang,pembuatan neraca, dan
pengumpulan datastatistic
f) manajerial.
Disamping itu Fayol juga mengemukakan empat belas prinsip-prinsip manajemen yang secara
ringkas adalah sebagai berikut :
c) Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan
organisasi.
d) Kesatuan perintah – setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu
dari hanya seorang atasan.
g) Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi
karyawan maupun pemilik.
h) Sentralisasi.
i) Rantai skalar.
k) Keadilan.
m) Inisiatif.
11
James D Mooney, menurutnya untuk merancang organisasi perlu diperhatikan 4 kaidah dasar,
yaitu koordinasi – syarat-syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling melayani, doktrin
dan disiplin, prinsip skalar, prinsip fungsional, prinsip staf.
Mary Parker Follett (1868 – 1933), Follett adalah seorang ahli ilmu pengetahuan social pertama
yang menerapkan psikologi pada perusahaan, industri dan pemerintah. Follett memberikan
sumbangan besar pada manajemen yaitu tentang kreativitas, kerjasama antara manajer dan
bawahan, koordinasi dan pemecahan konflik.
Chaster I. Barnard (1886 – 1961), adalah presiden perusahaan Bell Telephone di New Jersey.
Dia memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan. Fungsi-fungsi
utama manajemen menurur pandangan Barnard, adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber
daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau neoklasik) muncul karena ketidakpuasan
bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi
dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba melengkapi teoriorganisasi klasik dengan
pandangan sosiologi dan psikologi. Hugo Munsterberg (1863 –1916) Sebagai pencetus psikologi
industri, Hugo Munsterberg sering disebut sebagai bapak psikologi industri. Dia mengemukakan
bahwa untuk mencapai peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu
penemuan Best Possible Person, penciptaan best possible work, dan penggunaan best possible
effect untuk memotivasi karyawan.
Sedangkan Elton Mayo (1880 –1949) merupakan dua tokoh yang memberikan kontributornya
dalam aliran ini. Ia mengadakan suatu percobaan untuk menemukan bahwa kelompok kerja
informal lingkungan social karyawan juga mempunyai pengaruh besar pada produktivitas,
kemudian konsep mahluk sosial dimotivasi oleh kebutuhan sosial, keinginan akan hubungan
timbal balik dalam pekerjaan, dan lebih responsif terhadap dorongan kelompok kerja
12
pengawasan manajemen telah menggantikan konsep mahluk rasional yang dimotivasi oleh
kebutuhan- kebutuhan phisik manusia.
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan
pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan
yang lain di bangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal dengan aliran kuantitatif.
f. Perilaku Organisasi
Penggunaan teknik-teknik untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan telah terbukti
banyak membantu manajer dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengawasan.
a) Perumusan masalah.
13
Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya di masa mandatang,
yaitu :
c) Convergence ( batasan-batasan).
d) Sintesa (berintegrasi).
e) Proliferation.
BAB IV
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian besar tak dapat
dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer. Organisasi
mendapatkan masukan-masukan yang dibutuhkan, seperti bahan baku, dana tenaga kerja,dan
energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan menjadi produk dan jasa, dan kemudian
memberikan sebagai keluaran-keluaran kepada lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal
mempunyai baik unsur-unsur yang berpengaruh lansung (lingkungan eksternal mikro) dan
berpengaruh tidak langsung (lingkungan ekstern makro). Lingkungan ekstern mikro terdiri dari
para pesaing, penyedia, langganan, lembaga-lembaga keungan,pasar tenaga kerja, dan
perwakilan-perwakilan pemerintah. Unsur-unsur lingkungan eksterrnal makro mencakup
teknologi, ekonomi, politik dan sosial yang mempengaruhi iklim dimana organisasi beroperasi
dan mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan sebagai lingkungan ekstern mikro.
14
Lingkungan ekstern mempengaruhi manajer-manajer bervariasi menurut tipe dan tujuan
organisasi. Hal ini berbeda di antara posisi-posisi dan fungsi-fungsi dalam suatu organisasidan
bahkan antara tingkatan-tingkatan hirarki di dalam organisasi. Jadi, manajer pada perusahaan A
mungkin lebih dipengaruhi faktor-faktor dalam lingkungan ekstern disbanding manajer pada
perusahaan B, eksekutif dipengaruhi lebih daripada pekerja klerikal, dan pegawai administrasi
kantor dibanding manajer divisi penjualan.
Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan
ekonomi di dalam pembuatan keputusannya. Dengan demikian manajer sekarang dituntut untuk
mengimplementasikan etika berusaha, terutama dalam hubungannya denganlangganan,
karyawan, penemu teknologi, lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan-perusahaan lain, para
penyedia, kreditur, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Ada lima
faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu hukum, peraturan-
peraturan pemerintah, kode etik industri dan perusahaan, tekanan-tekanan sosial, dan tegangan
antara standar perorangan dan kebutuhanorganisasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi etika
manajer dengan tingkatan dan pada bidang-bidang fungsi yang berbeda-beda.
BAB V
Proses Perencanaan
a. Pengertian perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yangharus
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapaidengan
mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana perencanaandan kegiatan
yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Empat
tahap dasar perencanaan :
15
a) Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai “protective
benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan
keputusan, dan “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan
organisasi.
a) Manfaat perencanaan
b) Kelemahan perencanaan
16
1. pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkinberlebihan pada kontribusi nyata,
4. kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual
danpenanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi,
17
b. Pengembangan Profil Perusahaan
h. Implementasi Strategi
Lima variabel yang biasanya merupakan faktor-faktor kritis implementasi strategi adalah tugas,
orang, struktur, teknologi, dan sistem balas jasa.
18
perluasan usaha akan memerlukan rencana sekali pakai khusus bagi proyek tersebut, walaupun
perusahaan telah membangun sejumlah gudang lain di waktu yang lalu.
Ada sejumlah alasan mengapa banyak manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan tujuan dan
membuat rencana bagi organisasi atau kelompok atau satuan kerja mereka, yaitu :
5. Biaya.
6. Takut Gagal.
8. Ketidaksediaan.
Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu mencakup
kegunaan, ketepatan dan obyektivitas, ruang lingkup, efektivitas biaya, akuntabilitas, dan
ketepatan waktu.
19
BAB VI
Sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus menetapkan misi atau
maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksudorganisasi.
Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yangmembedakan organisasi dari
organisasi-organisasi lainnya dan mengindentifikasikan ruanglingkup operasi dalam hal produk
dan pasar. Misi merupakan perwujudan dasar filsafat para pembuat keputusan strategik
perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan, serta menunjukan bidang-bidang produk
atau jasa pokok dan kebutuhan-kebutuhan langgananutama yang akan dipuaskan
perusahaan.Tujuan organisasi ialah suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di
manaorganisasi bermaksud untuk merealisasikan dan sebagai pernyataan tentang keadaan
diwaktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba
untukmenimbulkannya. Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau
situasiyang tidak terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan datang
melalui kegiatan-kegiatan organisasi.
Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting
yangbervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagai berikut :
b) Sumber legitimasi
c) Standar pelaksanaan
20
d) Sumber motivasi
c. Tipe-tipe tujuan
Proses penatapan tujuan merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui
berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. Beberapa unsur dasar yang melatar-
belakangi penetapan tujuan suatu organisasi untuk menciptakan nilai-nilai tersebut adalah :
a) Bahwa barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai
manfaat paling sedikit sama dengan harganya.
b) Bahwa barang dan jasa dapat memuaskan kebutuhan konsumen atau angganan.
c) Bahwa teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan
jasa dengan biaya dan kualitas bersaing.
d) Bahwa dengan kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat
beroperasi dengan lebih baik dari sekedar menjaga kelangsungan hidup (survive), yaitu untuk
pertumbuhan (growth) dan dapat menghasilkan laba (profitable).
21
e) Bahwa pelayanan manajemen akan memberikan public image yang menguntungkan,
sehingga mereka bersedia menanamkan modalnya dan menyumbangkan tenaganya untuk
membantu sukses organisasi.
f) Bahwa perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan
dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi.
e. Bidang-bidang tujuan
Peter Drucker, selama bekerja sebagai konsultan untuk GE, mengidentifikasikan secara
terperinci 8 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan. Bidang-bidang itu
adalah :
a) Posisi pasar. Perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang akan
“direbut”.
e) Inovasi. Ada kebutuhan terus menerus akan produk atau jasa baru dan inovatif.
22
f. Management By Objectives (MBO)
Management By Objectives atau MBO pertama kali diperkenalkan oleh peter Drucker
dalambukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Prosesnya juga berjalan dengan
nama-nama lain, termasuk “manajemen berdasarkan sasaran”, “manajemen berdasarkanhasil”,
atau “management by results”, “goals management”, “work planning and review”,“goals and
controls”, “joint target setting”, dan sebagainya. Walaupun menggunakan nama-nama yang
berbeda prosesnya adalah sama. MBO telah berkembang sangat terkenal,terutama dalam-
organisasi-organisasi besar. Pada hakekatnya MBO menekankan pentingnya peranan tujuan
dalam perencanaan efektif.
g. Sistem MBO
Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur umum yang selalu ada dalam berbagai sistem MBO yang
efektif yaitu komitmen pada program, penetapan tujuan manajemen puncak, tujuan-tujuan
perseorangan, partisipasi, otonomi dalam implementasi rencana, serta peninjauan kembali
prestasi.
Dalam suatu survey terhadap para manajer, Tosi dan Carroll mengemukakan kebaikan-kebaikan
berbagai program MBO, yang dapat diperinci sebagai berikut :
23
e) Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan padapencapaian tujuan
tertentu. Ini juga memungkinkan para bawahan mengetahui kualitas pekerjaan mereka dalam
hubungannya dengan tujuan organisasi.
Ada dua kategori kelemahan–kelemahan khas untuk organisasi yang mempunyai program-
program MBO formal. Dalam kategori pertama adalah kelemahan-kelemahan yang melekat pada
proses MBO. Ini mencakup konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar
untuk menggunakan teknik-teknik MBO, serta biasanya meningkatkan banyaknya kertas kerja.
Dalam kategori kedua, kelemahan-kelemahan seharusnya tidak ada tetapi sering dijumpai dalam
pengembangan dan implementasi program-program MBO. Kategori kedua ini menyangkut
beberapa masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses :
d) Deskripsi jabatan.
24
e) Mendorong partisipasi.
BAB VII
Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkanperanan
penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Pembuatan keputusan
(decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaiankegiatan dipilih sebagai
penyelesaian suatu masalah tertentu.
a. Tipe-tipe keputusan
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dansituasi
yang ada. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan yang dibuatdi bawah
kondisi kepastian, risiko, dan ketidak pastian.Keputusan-keputusan yang di program
(programmed decisions) adalah keputusan yangdibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur.
Keputusan-keputusan ini rutin danberulang-ulang.Keputusan-keputusan yang tidak di program
(non-Programmed decisions), di lain pihak,adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah-
masalah khusus, khas, atau tidak biasa.Bila suatu masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh
kebijaksanaan atau sangat pentingsehingga perlu penanganan khusus, harus diselesaikan dengan
suatu keputusan yang tidakdi program.
Banyak manajer yang harus membuat keputusan dengan metode-metode pembuatan keputusan
informal untuk memberikan pedoman bagi mereka. Tidak ada pendekatanpembuatan keputusan
yang dapat menjamin bahwa manajemen akan selalu membuatkeputusan yang benar, tetapi
bagaimanapun juga, para manajer yang menggunakan suatupendekatan yang rasional, intelektual
dan sistematik akan lebih berhasil dibanding paramanajer yang menggunakan pendekatan
informal.Proses dasar pembuatan keputusan rasional hampir sama dengan proses perencanaan
strategik formal yang di bahas dalam bab 5. Ini mencakup identifikasi dan diagnosa
masalah,pengumpulan dan analisa data yang relevan, pengembangan alternatif-alternatif,
25
penilaianberbagai alternatif penyelesaian, pemilihan alternatif terbaik, implementasi keputusan
danevaluasi terhadap hasil-hasil.
Ada tujuh ciri utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut :
4. Efektivitas ekonomis.
6. Pendekatan tim.
7. Orientasi sistem.
26
Pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah mempunyai 5 tahap :
1. Diagnosa masalah.
2. Perumusan masalah.
3. Pembuatan model.
4. Analisa model.
5. Implementasi penemuan.
Ada sejumlah cara pengelompokan model-model yang digunakan dalam riset operasi.
Pembedaan yang biasa dibuat adalah antara model normatif dan deskriptif. Model normatif
menggunakan apa yang seharusnya dilakukan. Model deskriptif menggambarkan segala sesuatu
sebagaimana adanya.
Programasi Linear adalah suatu peralatan riset operasi yang digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah “optimasi” atau masalah-masalah di mana ada satu jawaban “paling baik” dari
serangkaian alternatif. Model ini banyak digunakan untuk menentukan cara terbaik
pengalokasian sumber daya-sumber daya yang terbatas guna mencapai hasil akhir yang
diinginkan.
Model-model programasi linear dapat diterapkan pada berbagai operasi bisnis dan industri di
mana dapat diperoleh nilai maksimum atau minimum, seperti penetapan keluaran mesin
maksimum, tingkat persediaan ideal, campuran produk terbaik, masalah transportasi, masalah
penugasan (Assignment problem), penganggaran modal, pemilihan media pengiklanan, dan
sebagainya.
Beberapa model dan teknik riset operasi akan dibahas berikut ini :
a) Teori antrian.
27
c) Analisa network.
d) Teori permainan.
f) Programasi dinamik.
g) Simulasi.
Paling tidak ada delapan jenis masalah praktek manajerial dimana teknik-teknik riset operasi
sering diterapkan, diantaranya sebagai berikut :
a) Masalah-masalah persediaan.
b) Masalah-masalah Alokasi.
d) Masalah-masalah pengurutan.
f) Masalah-masalah pergantian.
g) Masalah-masalah persaingan.
h) Masalah-masalah pencarian.
Teknik-teknik riset operasi mempunyai satu maksud, yaitu untuk membantu para manajer
membuat keputusan-keputusan yang lebih baik. Maksud ini dapat terpenuhi karena teknik-teknik
riset operasi mempunyai tiga kebaikan pokok :
28
a) Memungkinkan untuk memerinci suatu masalah kompleks dan berskala besar menjadi
bagian-bagian lebih kecil sehingga dapat lebih mudah didiagnosa dan dianalisa.
b) Dalam penyusunan dan analisa model-model riset operasi, para peneliti harus
memperhatikan perincian dan mengikuti berbagai prosedur logik dan sistematik.
a) Proyek-proyek riset operasi sering terlalu mahal bagi banyak organisasi atau banyak jenis
masalah, sehingga sebelum keputusan untuk menggunakannya dibuat perlu dilakukan analisa
biaya kegunaan.
b) Riset operasi tidak dapat diterapkan secara efektif dalam banyak situasi.
c) Riset operasi dapat dengan mudah menjadi teknik-teknik yang terpisah dari kenyataan,
mungkin karena kesalahan dalam anggapan-anggapan tentang masalah atau karena variabel-
variabel tertentu diabaikan.
Grayson mengemukakan beberapa alasan mangapa bannyak manajer tidak menggunakan teknik-
teknik riset operasi :
a) Kekurangan waktu.
b) Ketiadaan data.
29
j. Pedoman Penggunaan Efektif Riset Operasi
Para manajer akan memperoleh keuntungan dengan meningkatkan kegunaan riset operasi dan
membuat lebih mungkin untuk menerapkan bantuan saran-saran riset operasi. Wagner telah
mengemukakan bahwa program-program riset operasi akan paling berguna dengan meliput
delapan unsur berikut :
c) Partisipasi manajer.
30