Anda di halaman 1dari 17

Pengantar Psikologi Manajemen

Program Studi : Psikologi Manajemen


Dosen Pengampu : Arnita Kusumaningrum

Disusun Oleh Kelompok 1

1. Afridola S (11521664)
2. Akhmad Maulana Arif S (10521069)
3. Akram Muhammad Fakhruddin (10521074)
4. Qolbuora Setyowati (11521135)
5. Vallysha (11521483)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERITAS GUNADARMA
2023

1
Kata Pengantar

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kesehatan jasmani
dan rohani sehingga kita tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.

Anggota kelompok sebagai penulis makalah ini dapat merasa bersyukur karena telah
terselesaikannya makalah dalam mata kuliah Psikologi Manajemen ini yang kami beri judul
PENGANTAR PSIKOLOGI MANAJEMEN. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk
menjelaskan keseluruhan penjelasan tentang Psikologi Manajemen sesuai dengan bahan kajian
materi yang sudah ditentukan.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini. Penulis memahami bahwasannya makalah ini jauh dari
kesempurnaan maka kritik serta saran sangat penulis butuhkan guna memperbaiki karya karya
penulis di lain waktu.

Depok, 24 Maret 2023

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR 1

BAB I : PENDAHULUAN 3

1.1 Latar Belakang……………………………………………… 3

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Masalah 3

BAB II : PEMBAHASAN 4

2.1 Apa itu Psikologi Manajemen 4

2.2 Tujuan Psikologi Manajemen 4

2.3 Hal-hal yang terlibat dalam Psikologi Manajemen 5

2.4 Tujuan seorang HR 7

2.5 Pendekatan HRM 8

2.6 Hal yang harus diperhatikan HR 11

BAB III : KESIMPULAN 13

3.1 Kesimpulan & Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Psikologi Manjemen adalah cabang dari psikologi industry dan organisasi. Psikologi Manajemen
merupakan suatu ilmu dari cabang psikologi yang mempelajari tentang tingkah laku manusia
yang terlibat dalam sebuah proses manajemen dalam rangka untuk melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehingga terdapat
kewajiban yang harus dijalankan oleh seorang human resource kepada karyawan dan perusahaan
agar keduanya mencapai tujuannya bersama-sama dengan memperhatikan kondisi psikologis
para karyawan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah Psikologi Manajemen ini adalah :
1. Apa itu Psikologi Manajemen?
2. Bagaimana Tujuan Psikologi Manajemen?
3. Apa saja hal-hal yang terlibat dalam Psikologi Manajemen ?
4. Apa saja tugas seorang HR?
5. Bagaimana Pendekatan HR?
6. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan HR?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan oleh penulis, penulis berharap bahwa
pembaca dapat :
1. Mengetahui pengertian Psikologi Manajemen
2. Mengetahui tujuan Psikologi Manajemen.
3. Mengetahui hal-hal yang terlibat dalam Psikologi Manajemen.
4. Mengetahui tugas-tugas seorang HR.
5. Mengetahui bagaimana pendekatan HR.
6. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan HR.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi Manajemen


Psikologi Manajemen merupakan suatu ilmu dari cabang psikologi yang mempelajari tentang
tingkah laku manusia yang terlibat dalam sebuah proses manajemen dalam rangka untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
 Hakekat Psikologi
Psikologi berasal dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah psycology yang berakar dari
dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu.
Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis
kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

2.2 Tujuan Psikologi Manajemen

Psikologi Manjemen adalah cabang dari psikologi industry dan organisasi yang memiliki fungsi-
fungsi terdiri dari empat fungsi, yaitu:

1. Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang
tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

2. Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan
taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.

5
3. Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan
oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

4. Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan
diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.

Jadi, Psikologi Manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur atau me-manage sumber
daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan atau dengan kata lain Psikologi Manajemen adalah
suatu studi tentang tikah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka
melaksanakan fungsi-fungsi manajeman untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

2.3 Hal-hal yang terlibat dalam Psikologi Manajemen

Psikologi manajemen merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku orang-orang yang
terlibat dalam proses manajemen dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi manajemen dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
jiwa, baik mengenai berbagai macam gejalanya, proses-prosesnya, maupun latar belakangnya.
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, kita tidak bisa lepas dari masalah kejiwaan. Jiwa
seseorang memengaruhi cara seseorang bergaul, menghibur, dan membuat keputusan. Oleh
karena itu kita harus mengetahui apa itu psikologi secara mendalam agar kita dapat mengatur dan
mengontrol diri kita sendiri agar menjadi manusia yang ideal. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui tentang psikologi manajemen dalam peningkatan mutu pendidikan. Secara khusus
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan seperti peran psikologi manajemen
dalam peningkatan kualitas pendidikan. Tujuan psikologi manajemen dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Pertimbangan psikologi manajemen dalam meningkatkan mutu pendidikan. upaya
yang dilakukan manajemen psikologis dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Konsep Dasar Psikologi Manajemen dan hal yang terlibat

6
Kegiatan intervensi (yang bertujuan untuk “mengolah” manusia) menjadi titik tolak dari kajian
ilmu psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh karyawan/SDM (Sumber Daya
Manusia) dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, dan mampu
memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan kerjanya dan pada akhirnya membuat
karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya

A. Organisasi

Dalam arti paling umum, psikologi organisasi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang perilaku individu dan perilaku kelompok dalam aturan organisasi formal. Katz dan Kahn
menyatakan bahwa esensi dari sebuah organisasi adalah “pola” atau motif perilaku manusia.
Ketika perilaku berpola, beberapa struktur dikenakan pada individu. Struktur ini biasanya datang
dalam bentuk peran (normatif standar yang mengatur perilaku) serta adanya pedoman
nilai.Penting untuk membedakan antara formal dan informal organisasi. Sebuah organisasi
formal adalah salah satu organisasi yang memiliki ciri beberapa pernyataan yang menyatakan
memenuhi tujuan dan tujuan yang sering dinyatakan secara tertulis. Organisasi berbeda dari
pengorganisasian, karena pengorganisasian adalah fungsi dari manajemen dan merupakan suatu

proses yang dinamis sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang bersifat statis dalam
mencapai maksud dan tujuan organisasi.

Proses organisasi terdiri dari beberapa aspek, yaitu:

-Organisasi mendorong karyawan agar tetap setia dengan memberikan imbalan;

-Organisasi mempengaruhi karyawan agar tetap setia melalui bujukan bukan paksaan;

-Organisasi mengalihkan karyawan dari nilai dan tujuan mereka menuju nilai – nilai dan tujuan
organisasi;

-Organisasi memberi penampilan bahwa karyawan boleh melakukan pilihan bebas pada saat
pengangkatan dan tetap bekerja.

B. Komunikasi

Komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk


menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Menurut Everett M.

7
Rogers, mengemukakan pendapatnya bahwa “Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu
gagasan dialihkan dari suatu sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud
mengubah perilakunya”. Manusia pada umumnya berkomunikasi untuk mengekspresikan dan
mendukung identitas diri dan untuk membangun interaksi sosial dengan orang-orang di sekitar
kita dan mempengaruhi orang lain untuk berpikir, merasa atau bertindak seperti yang kita
harapkan (Thomas M.S).

C. Kekuasaan,

Dalam istilah umum disebut kekuasaan, diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
mempengaruhi pihak lain sesuai dengan kehendak pemegang kekuasaan, kekuasaan itu juga
mencakup baik kemampuan untuk memerintah (agar yang diperintah patuh) dan juga untuk
membuat keputusan yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi tindakan
pihak lain. Gilbert W. Fairholm juga mendefinisikan kekuasaan sebagai “… kemampuan
individu untuk mencapai tujuannya dalam hubungannya dengan orang lain, bahkan dalam
menghadapi perlawanan mereka.” Fairholm kemudian mengelaborasi sejumlah gagasan penting
dalam penggunaan kekuasaan secara sistematis dengan menekankan bahwa kapasitas pribadilah
yang memungkinkan pengguna kekuasaan untuk bersaing dengan orang lain.

2.4 Tugas seorang HR

Ilmu psikologi berpusat pada manusia dan mampu mengintervensi berbagai faktor internal
manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan
metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas
perusahaan dengan adanya psikologi manajemen, kinerja SDM akan terkontrol dengan baik dan
tingkat produktivitas meningkat.

Bagaimana psikologi berperan dalam perusahaan Menurut John Miner (1992), dapat dirumuskan
dalam 4 bagian, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Terlibat dalam proses input. Hal yang dilakukan adalah rekrutmen, seleksi, dan penempatan
karyawan.

8
2. Berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada produktivitas. Peran
psikologi ikut andil melakukan pelatihan dan pengembangan, menciptakan manajemen
keamanan kerja dan teknik-teknik pengawasan kinerja, meningkatkan motivasi dan moral kerja
karyawan, menentukan sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong munculnya kreativitas
karyawan.

3. Berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada pemeliharaan. Praktek
psikologi digunakan untuk melakukan hubungan industrial (pengusaha-buruh-pemerintah),
memastikan komunikasi internal perusahaan berlangsung dengan baik, ikut terlibat secara aktif
dalam penentuan gaji pegawai dan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkannya,
pelayanan berupa bimbingan, konseling dan terapi bagi karyawan-karyawan yang mengalami
masalah-masalah psikologis.

4. Terlibat dalam proses output. Metode psikologi ikut terlibat dalam melakukan penilaian
kinerja, mengukur produktivitas perusahaan, mengevaluasi jabatan dan kinerja karyawan.

2.5 Pendekatan Human Resource Management

Apa itu pendekatan HRM (Human Resource Management)?

a. Human Resources Management itu sendiri adalah suatu cara yang dibuat untuk mengatur
sumber daya (tenaga kerja) yang ada di dalam perusahaan. Sistem tersebut diciptakan untuk
memaksimalkan setiap individu secara efektif, sehingga tujuan bersama dapat tercapai.

b. Pendekatan HRM, memberikan pesan bahwa individu dalam organisasi memiliki perasaan,
melahirkan pertimbangan. output tersebut meliputi kontribusi setiap individu dalam memberikan
ide pemikiran dalam berorganisasi. Pendekatan dalam lingkup organisasi ini memberikan arti
bahwa individu tidak hanya mengandalkan fisik dalam bekerja namun juga mental dalam bekerja
sehingga menciptakan ruang lingkup kerja yang baik bagi karyawan.

• Implementasi Pendekatan Human Resources Pada Organisasi

9
Pandangan human resources tentang dua sisi yang memperhatikan efektifitas organisasi tetapi
tidak melupakan kepuasan karyawan. Saat implementasi berbagai program haruslah menekankan
pada manajemen tim dan mengutamakan pentingnya keterlibatan/partisipasi karyawan.
Keterlibatan merupakan proses memberikan kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dan
mencurahkan segenap kemampuannya , hal ini ditunjang dengan desain untuk meningkatkan
komitmen karyawan baik secara individu ataupun kelompok dalam rangka mendukung
tercapainya tujuan organisasi

Teori Pendekatan Human Resource Management

a. Teori fussi (Bakke – Argyris)

Pada tahap tertentu, organisasi memengaruhi individu, dan pada saat yang sama, individu
memengaruhi organisasi juga, saling keterkaitan. Hasilnya adalah, organisasi dipersonalkan oleh
setiap individu/pegawai, dan individu disosialisasikan oleh organisasi.

Hal yang telah disebutkan tadi disebabkan karena, kesadaran oleh individu akan adanya masalah
(hal yang kurang beres) dalam organisasi, yang berhubungan dengan struktur dan birokrasi,
maka Bakke menyarankan solusi yaitu proses fussi.

Teori ini disempurnakan oleh Argyris. Ia mengatakan, terkadang organisasi memiliki tujuan
yang berlawanan dengan organisasi tersebut, biasanya itu terjadi bahkan sangat berhubungan
dengan kematangan individu. Akhirnya para pegawai mengalami frustasi terhadap
ketidaksuksesan ini dan terdapat dua reaksi dari pegawai, yaitu antara keluar dari organisasi

tersebut, atau tetap bertahan dengan sikap acuh tak acuh (apatis) dan biasanya mereka tidak
berharap banyak dari apa yang dikerjakannya.

b. Teori managerial grid/leadershipgrid (Blake – Mouton)

Blakke & mouton mengembangkan teori tentang level managerial atau yang sekarang lebih
dikenal dengan leadership grid. menerapkan gaya management yang diharapkan dapat membantu
meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi dan dapat mendorong atau menggiatkan serta

10
kreatifitas kerja. Ini berawal dari asumsi bahwa pemimpin akan efektif apabila mereka
menunjukkan perhatian kepada orang atau pekerja dan kepada produksi, hal itu merupakan
gabungan dari ide-ide antara periode klasik dan human relations. Blakke & mouton membentuk
kisi-kisi dimana perhatian pada orang atau karyawa n dan produksi berada pada jarak dari rendah
ke tinggi.Setiap dimensi diberi nilai 1-9. Para manager dapat ditempatkan pada grid ini sesuai
dengan kriterianya tergantung dari tingkat perhatiannya.

Selain itu blakke & mouton juga membagi lima model gaya management :

1. Improverished management (gaya kepemimpinan pengalah)

Kurang perhatian terhadap produksi, menjauhi konflik, cenderung langsung menerima pendapat
orang lain, menghindari memihak.

2. Middle of the road style (pertengahan)

Perhatian seimbang antara produksi dan manusia. Bersikap jujur namun tegas dan berusaha
memecahkan masalah tanpa memihak. Namun disisi lain jika terdapat tekanan, ia ragu dan
mencari jalan keluar dari ketegangan agar mempertahankan keadaan tetap menjadi baik.

3. Team style (gaya tim)

Perhatian tinggi terhadap tugas dan manusia. Bersikap menghargai pendapat yang bersimpangan
dengan yang dianutnya, dengan meyakini kelogisan dan kreatifnya pendapat tersebut. Bersifat
merangkul. Ia tahu apa yang harus dilakukan, jika ada pendapat yang dirasa kurang, ia mencoba
merubbah dengan melogiskan pendapatnya (jadi merasa dihargai). Dapat mengelola emosi
dengan baik jika ada permasalahan, dengan mencari alasan perbedaan pendapat.

4. Gaya santai

Perhatian rendah terhadap tugas, perhatian tinggi terhadap manusia. Cenderung bersifat
menolong daripada memimpin. Lebih menerima pendapat orang lain dari pada memaksakan
kehendaknya, disisi lain ia mampu menjaga sikap hangat dan ramah untuk mengurangi
ketegangan yang ditimbulkan oleh gangguan-gangguan.

5. Gaya kerja

11
Perhatian tinggi terhadap tugas, perhatian rendah terhadap menusia. Menghargai keputusan yang
dibuat, menyelesaikan tugas secara efisien adalah tujuan utama, cenderung mempertahankan
gagasannya meski dirasa menekan orang lain. Cenderung memenangkan posisinya dengan
membela diri, mengulangi konflik dengan argumentasi baru.

Blake & Mouton menyatakan bahwa gaya tim merupakan gaya yang paling disukai.

c. Teori peniti penyambung - Rensis Likert

Munculnya konsep supervisor ada disini berfungsi sebagai peniti penyambung.Ia mengikat
kelompok kerja yang satu dengan kelompok kerja yang lain pada tingkat berikutnya. Struktur ini
menunjukkan hubungan antar kelompok daripada hubungan antar pribadi.Organisasi yang
menganut konsep ini lebih berorientasi keatas daripada kebawah.

Likert menyatakan bahwa gaya management dapat diklasifikasikan menjadi 4 :

1. Sistem 1. Hampir mirip dengan teori X mac Gregor tentang leadership, manajemen tidak
memilki kepercayaan terhadap bawahan dan bawahan tidak memiliki kewenangan untuk
mendiskusikan pekerjaannya dengan atasan.

2. System 2. Manajemen berkenan untuk percaya pada bawahan seperti halnya hubungan
majikan dan budak. Keputusan ada di atas tetapi ada sedikit kesempatan bagi bawahan untuk
turut memberikan masukan atas keputusan itu.

3. System 3. Manajer mulai membuka diri terhadap bawahan tetapi tidakl terlalu percaya.
Bawahan boleh bebas berhubungan/diskusi dengan atasan dan sudah mulai ada
hubungan/interaksi antara atasan dan bawahan.

4. System 4. Mirip dengan teori Y. Manajemen percaya sepenuhnya pada bawahan. Semua diberi
kesempatan membuat keputusan. Alur Informasi ke atas, kebawah dan menyilang. Komunikasi
kebawah pada umumnya diterima jika tidak dapat dipastikan dan diperbolehkan ada diskusi
antara karyawan dan manajer.

12
Implikasi teori dalam komunikasi organisasi isi komunikasi yang dilemparkan dalam organisasi
adalah tugas, social dan inovasi.

Komunikasi tentang idei-ide baru juga harus dimaksimalkan untuk efektifitas organisasi maupun
bagi pencapaian tujuan pribadi anggota. Isi pesan social atau yang pada pendekatan sebelumnya
dikenal dengan mantainance, bagi pendekatan ini dianggap penting.Isi pesan yang mengarah
pada peningkatan hubungan diantara anggota dan perhatian lebih kepada memperdayaan
karyawan atau anggota dianggap dapat meningkatkan kepuasan.

2.6 Hal-hal yang harus diperhatikan HR

Dewasa ini, tidak sedikit perusahaan yang telah menyadari pentingnya peran Human Resource
dalam meningkatkan profit. Berbeda dengan kondisi terdahulu, hanya fungsi-fungsi tertentu
seperti Marketing dan Keuangan yang menjadi posisi utama dalam keberlangsungan perusahaan.
Perbedaan kondisi ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti adanya perubahan generasi
sehingga perusahaan pun ikut merubah arah strategi mereka, kemudian perkembangan teknologi
yang lambat laun semakin canggih sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan segala
aktivitas. Mungkin perbedaan kondisi tersebut tidak begitu tampak efeknya kepada perusahaan.
Akan tetapi, jika kita telaah lagi, ketika adanya perubahan generasi, baik dari segi founder serta
karyawan sekalipun, ada banyak perbedaan gaya kerja dan budaya yang dibawa. Apabila hal ini
tidak terfasilitasi dengan tepat, pastinya akan berpengaruh pada kondisi perusahaan. Dan HR-lah
yang menjadi peran dapat dalam memfasilitasi penyesuaian budaya kerja tersebut.

Selanjutnya, perkembangan teknologi yang kian canggih membawa perubahan kondisi bisnis
yang tentunya dirasakan oleh perusahaan-perusahaan konvensional. Contohnya saja, awalnya
Indonesia memiliki perusahaan transportasi Taxi Blue Bird yang dapat menduduki posisi teratas
dalam bisnis transportasi. Era kejayaan tersebut telah digantikan oleh perusahaan startup yang
berhasil menggerus pangsa pasar taxi Blue Bird, yaitu Go-Jek. Siapa yang tidak kenal Go-Jek?
Dan, siapa yang tak lebih suka menggunakan Go-Jek? Semua penduduk Indonesia sudah sangat
terfasilitasi dengan adanya Go-Jek. Artinya, Era digital-lah yang menguasai trend dan apabila

13
perusahaan tidak segera merubah strategi mereka, tentu akan menjadi kendala untuk
keberlangsungan dunia bisnis kedepan.

Mengutip informasi dari Viva.co.id, pada tahun 2025-2035 Indonesia akan dikuasai oleh
sejumlah kelompok usia produktif daripada jumlah anak dan orang tua. Hal ini sudah tercium
oleh beberapa perusahaan, dan mulai mengikutsertakan peranan HR dalam mengubah strategi
bisnis mereka, yaitu dengan menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Mengikutsertakan
peran HR juga perlu memperhatikan beberapa hal, agar fungsi dari HR sendiri dapat dijalankan
secara maksimal.

Dibawah ini terdapat penjelasan terkait apa saja hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di
dalam fungsi HR:

1. Lakukan dengan hati-hati dan bertahap ketika menyusun perencanaan kegiatan recruitment
supaya perusahaan tidak salah dalam memilih kandidat, dan mendapatkan potential candidate
untuk bergabung

2. Jangan berasumsi bahwa karyawan yang bertahan di perusahaan kita karena mereka engaged.
Perusahaan perlu menerapkan beberapa fasilitas yang harus diterapkan baik secara UU
Ketenagakerjaan, ataupun fasilitas lainnya. Hal ini merupakan bagian dari strategi dalam
mengikat karyawan

3. Kembangkan competency model untuk segala proses yang ada di human resource
management system. Mengapa demikian? Perusahaan perlu memiliki dasar, yang dikatakan
karyawan perform dan talented itu seperti apa. Dan kompetensi merupakan salah satu alat yang
dapat menunjukkan hal tersebut

4. Jangan beranggapan bahwa karyawan high-potential dapat menguasai segala hal dan mau
bertahan selama-lamanya di perusahaan. Para karyawan dengan high-potential sangat paham
akan kondisi dan posisi perusahaan. Dan mereka tetaplah seorang manusia yang memiliki bakat
dan passion masing-masing. Jadi, perlu kita maintain dengan tepat supaya dapat menciptakan
“Right Man in The Righ Competence”

5. Ciptakan program penilaian kinerja secara objective seperti dengan menerapkan sistem Key
Performance Indicator dan penilaian berbasis Kompetensi. Kedua hal ini adalah kaki-kaki yang

14
bisa menopang atau membantu karyawan dalam menunjukkan kemampuannya. Apabila program
tersebut kurang terkelola dengan tepat, karyawan akan cenderung bekerja seadanya saja, meski
mereka memiliki potensi untuk menunjukkan lebih

6. Do manage energy, not time. Tidak selamanya karyawan yang bekerja dari pukul 8 pagi-5 sore
adalah karyawan teladan. Bisa jadi mereka hanya bekerja sekedarnya saja, tanpa menghasilkan
pengembangan bagi perusahaan. Sebaliknya, jika karyawan yang bekerja hingga lembur, artinya
mereka kurang bisa mengatur waktu dengan tepat sehingga harus diselesaikan melebihi jam
kerja. Maka, perusahaan perlu mengelola energy karyawan dengan pengembangan program yang
lebih tepat, efektif, dan efisien.

Perubahan era memang telah membuat gejolak bagi dunia bisnis saat ini. Akan tetapi, jangan
mudah panik terlebih dahulu dan mulai rencanakan untuk merubah strategi bisnis, salah satunya
dengan melibatkan HR. Selanjutnya, perusahaan-pun butuh bekal dalam melibatkan HR sebagai
strateginya dan 6 (enam) poin yang telah dipaparkan dapat dijadikan bekal. Dengan demikian
perusahaan dapat dengan mudah mendapatkan aset non-profit yang bertalenta dan menciptakan
perusahaan yang profitable atau menguntungkan.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan dan Saran

Psikologi Manajemen merupakan suatu ilmu dari cabang psikologi yang mempelajari tentang
tingkah laku manusia yang terlibat dalam sebuah proses manajemen dalam rangka untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Psikologi Manjemen adalah cabang dari psikologi industry dan organisasi yang
memiliki fungsi-fungsi terdiri dari empat fungsi, yaitu perencanaan atau planning,
pengorganisasian atau organizing, pengimplementasian atau directing, pengendalian dan
pengawasan atau controlling. Ilmu psikologi berpusat pada manusia dan mampu mengintervensi

15
berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai
macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk
produktivitas perusahaan dengan adanya psikologi manajemen, kinerja SDM akan terkontrol
dengan baik dan tingkat produktivitas meningkat. Sehingga tugas seorang human resource dapat
dirumuskan dalam 4 bagian, diantaranya adalah terlibat dalam proses input. Hal yang dilakukan
adalah rekrutmen, seleksi, dan penempatan karyawan, berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal
yang berorientasi pada produktivitas, berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi
pada pemeliharaan. Praktek psikologi digunakan untuk melakukan hubungan industrial
(pengusaha-buruh-pemerintah), memastikan komunikasi internal perusahaan berlangsung dengan
baik, ikut terlibat secara aktif dalam penentuan gaji pegawai dan bertanggung jawab atas dampak
yang ditimbulkannya, pelayanan berupa bimbingan, konseling dan terapi bagi karyawan-
karyawan yang mengalami masalah-masalah psikologis dan terlibat dalam proses output. Metode
psikologi ikut terlibat dalam melakukan penilaian kinerja, mengukur produktivitas perusahaan,
mengevaluasi jabatan dan kinerja karyawan. Seorang human resource melakukan tugas disertai
dengan pendekatan untuk memikat faktor psikologis karyawan dengan berbagai cara
kepemimpinan yang menimbulkan umpan balik bagi kondisi mental para karyawan. Pendekatan
ini berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang human resource dalam
menentukan tindakan yang akan dilakukan demi kesuksesan karyawan dan perusahaan seperti
melakukan tugasnya dengan hati-hati, mengembangkan competency model dalam proses yang
ada di human resource management.

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai