Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENGERTIAN MANAJEMEN
Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang
berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya mengatur dan
mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya dalam proses produksi
untuk mencapai tujuan organisai.
Pengertian manajemen menurut James AF Stoner, yang dialih bahasakan
oleh T. Hani Handoko, sebagai berikut :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
Dari pengertian manajemen di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
adalah suatu proses bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya secara efektif dan efisien dengan menggunakan orang-orang melalui
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dengan
memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang tersedia.
Mengapa Manajemen Dibutuhkan?
Ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan :
1. Untuk mencapai tujuan.
2. Untuk menjaga keseimbangan
bertentangan.

diantara

tujuan-tujuan

yang

saling

3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.


Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
benar, sedangkan Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang
tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas adalah melakukan
pekerjaan yang benar (doing the right things), sedang efisiensi adalah melakukan
pekerjaan dengan benar (doing things right).
Aplikasi-aplikasi yang berbeda dari istilah Manajemen
Ada empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat
digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan :
1. Pengelompokan Pekerjaan. Manajemen berarti suatu kelompok orang yang
melaksanakan tugas-tugas atau fungsi-fungsi manajerial.
2. Seorang Individu. Individu yang melaksanakan fungsi-fungsi manajerial
atau bagian dari kelompok secara keseluruhan dapat

disebut bagian

manajemen.
3. Suatu disiplin akademik. Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi
akademik, atau suatu bidang studi.
4. Suatu proses. Manajemen juga merupakan suatu proses; karena mencakup
pelaksanaan suatu rangkaian tipe-tipe khusus kegiatan atau fungsi.

BAB II
MANAJEMEN DAN MANAJER
Secara umum manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung
jawab atas bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya.
Manajer dapat diklasifikasi dengan dua cara : menurut tingkatan mereka
dalam organisasi (rendah, menengah dan tinggi). Dan kegiatan-kegiatan organisasi
untuk mana mereka bertanggung jawab (manajer umum dan fungsional).
Tingkatan Manajemen
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga
golongan yang berbeda yaitu:
1. Manajer Lini (pertama). Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi
yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, disebut
manajemen lini/garis pertama (first line atau first level). Para manajer ini
sering disebut dengan kepala atau pemimpin, mandor (foremen), dan
penyelia (supervisors).
2. Manajer Menengah. Manajemen menengah dapat meliputi beberapa
tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang
juga karyawan operasional.
3. Manajer Puncak. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok
kecil eksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan
manajemen organisasi. Sebutan khas manajer puncak adalah direktur,
presiden, kepala divisi, wakil presiden senior, dan sebagainya.

Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsi-fungsi


manajemen yang dilaksanakan. Ada dua fungsi utama manajemen, yaitu
manajemen administratif dan manajemen operatif. Manajemen administratif lebih
berurusan dengan penetapan tujuan dan kemudian perencanaan, penyusunan
kepegawaian, dan pengawasan kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi untuk
mencapai tujuan. Sedangkan manajemen operatif lebih mencakup kegiatan
memotivasi, supervisi, dan komunikasi dengan para karyawan untuk mengarahkan
mereka mencapai hasil-hasil secara efektif.
Manajer-manajer Fungsional dan Umum
Atas dasar ruang lingkup kegiatan yang dikelola, para manajer dapat pula
diklasifikasi sebagai manajer fungsional dan manajer umum. Manajer fungsional
mempunyai tanggung jawab hanya atas satu kegiatan organisasi, seperti produksi,
pemasaran, keuangan, kepegawaian, atau akuntansi.
Fungsi-fungsi yang dilaksanakan Manajer
Salah satu klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial dibuat oleh
Henri

Fayol,

yang

menyatakan

bahwa

perencanaan,

pengorganisasian,

pengkoordinasian, pemberian perintah, dan pengawasan adalah fungsi-fungsi


utama.

1. Perencanaan

Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan


organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,
metoda, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
Perencanaan organisasi memiliki tujuan yang memungkinkan diantaranya :
a. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-sumber daya
yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.
b. Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih. c. Kemajuan
dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat
diambil bila tingkatan kemajuan tidak memuaskan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian (organizing) adalah
1)

penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang

2)

dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi,


perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja

3)
4)

yang akan dapat membawa hal-hal tersebut kea rah tujuan,


penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Penyusunan Personalia
Adalah penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan, serta
penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja
yang menguntungkan dan produktif.

4. Pengarahan
Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana adalah untuk membuat atau
mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus
mereka lakukan.
5. Pengawasan
Pengawasan (controlling), adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan
untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsure, yaitu:
1) penetapan standar pelaksanaan,
2) penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan,
3) pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar
yang telah ditetapkan,
4) pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan
menyimpang dari standar.
Semua fungsi-fungsi manajemen ini harus dilaksanakan oleh manajer
kapan saja dan dimana saja kelompok-kelompok diorganisasi, walaupun ada
perbedaan tekanan untuk tipe organisasi, jabatan-jabatan fungsional, dan
tingkatan manajemen yang berbeda.
Kegiatan-kegiatan Manajer
Agar konsep tentang manajer menjadi lebih jelas, berikut ini akan diuraikan
secara terinci apa tugas-tugas penting yang dilaksanakan manajer :
1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.

2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling


3.
4.
5.
6.
7.
8.

bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas.


Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan.
Manajer harus berpikir secara analitis dan konsepsual.
Manajer adalah seorang mediator.
Manajer adalah seorang politisi.
Manajer adalah seorang diplomat.
Manajer mangambil keputusan-keputusan sulit.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan manajer


Pada dasarnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh para manajer dapat
diklasifikasi ke dalam empat kelompok, yaitu :
1.
2.
3.
4.

Pribadi.
Teknis.
Administratif.
Interaksional.

BAB III
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Dalam bab ini akan dibicarakan tiga aliran pemikiran manajemen yang ada :
Aliran Klasik (yang akan dibagi menjadi dua aliran, manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik), aliran hubungan manusiawi (sering disebut aliran neoklasik),
dan aliran manajemen modern.
1. Teori Manajemen Klasik
Perkembangan awal teori manajemen Ada dua tokoh manajemen yang
mengawali munculnya manajemen Ilmiah, yang akan dibahas disini, yaitu
Robert Owen dan Charles Babbage.

Robert Owen (1771 - 1858).


Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer
beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia,
menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia membuat
perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja
standar, pembatasan anak-anak di bawah umur yang bekerja, membangun
perumahan yang lebih baik bagi karyawan dan mengoperasikan toko
perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.
Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah
yang akan menaikan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang
paling menguntungkan adalah pada karyawan atau vital machines.

Disamping itu, Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang


juga memungkinkan peningkatan produktivitas.

Charles Babbage (1792 - 1871).


Charles Babbage, seorang professor matematika dari Inggris,
mencurahkan banyak waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik
menjadi lebih efisien.
Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui
spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang
sesuai dengan setiap operasi pabrik. Sebagai kontribusinya yang lain,
Babbage menciptakan alat penghitung (calculator) mekanis pertama,
mengembangkan

program-program

permainan

bagi

komputer,

menganjurkan kerjasama yang saling menguntungkan antara kepentingan


karyawan dan pemilik pabrik, serta merencanakan skema pembagian
keuntungan.
2. Manajemen Ilmiah
Aliran manajemen Ilmiah (scientific management) ditandai kontribusikontribusi dari Frederick W. Taylor, Frank dan Lillian Gilbreth, Henry L.
Gantt, dan Harrington Emerson, yang akan diuraikan satu-satu.

Frederick W. Taylor (1856 1915)


Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow
Taylor sekitar tahun 1900-an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut
sebagai bapak manajemen Ilmiah.

Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan


pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah
teknik-tekniknya untuk mencapai efisiensi. Empat prinsip dasar tersebut
adalah :
1) Pengembangan metoda-metoda ilmiah dalam manajemen.
2) Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan
tanggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
3) Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
4) Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

Frank dan Lillian Gilberth (1868 1924 dan 1878 1972)


Kontributor utama kedua dalam aliran manajemen ilmiah adalah
pasangan suami isteri Frank Bunker Gilberth dan Lillian Gilberth. Frank
Gilberth, seorang pelopor pengembangan studi gerak dan waktu,
menciptakan berbagai teknik manajemen yang diilhami Taylor. Sedangkan
Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja,
seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia. Dia mengemukakan
gagasannya

dalam

bukunya

yang

berjudul

The

Psychology

of

Management. Baginya, manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir :


membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk
hidup.

Henry L. Gantt (1861 1919).


Seperti Taylor, Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan:
1)kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan
2)
3)
4)

manajemen,
seleksi ilmiah tenaga kerja,
sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas,
penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.

Kontribusinya yang terbesar adalah penggunaan metoda grafik, yang


dikenal sebagai bagan Gantt, untuk perencanaan, koordinasi dan
pengawasan produksi.

Harrington Emerson (1853 1931).


Emerson mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal,
yang secara ringkas adalah sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.


Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
Adanya staf yang cakap.
Disiplin.
Balas jasa yang adil.
Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat, dan ajeg sistem

informasi dan akuntansi.


7) Pemberian perintah, perencanaan dan pengurutan kerja.
8) Adanya standar-standar dan skedul-skedul metoda dan waktu setiap
kegiatan.
9) Kondisi yang distandarisasi.
10) Operasi yang distandarisasi.
11) Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
12) Balas jasa efisiensi rencana insentif.
3. Teori Organisasi Klasik

Henry Fayol (1841 1925), seorang industrialis perancis, mengemukakan


teori dan teknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan
organisasi-organisasi yang kompleks dalam bukunya yang terkenal,
Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan umum).
Fayol membagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan, yang
semuanya saling tergantung satu dengan yang lainnya. Kegiatan-kegiatan
tersebut adalah:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

teknik - produksi dan manufacturing produk,


komersial pembelian bahan baku dan penjualan produk,
keuangan (finansial) perolehan dan penggunaan modal,
keamanan perlindungan karyawan dan kekayaan,
akuntansi pelaporan dan pencatatan biaya, laba dan hutang, pembuatan

neraca, dan pengumpulan data statistik.


(6) manajerial.
Disamping itu Fayol juga mengemukakan empat belas prinsip-prinsip
manajemen yang secara ringkas adalah sebagai berikut :
1) Pembagian kerja adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi
pelaksanaan kerja.
2) Wewenang hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.
3) Disiplin harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan
tujuantujuan organisasi.
4) Kesatuan perintah setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang
kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
5) Kesatuan pengarahan operasai-operasi dalam organisasi yang
mempunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer
dengan penggunaan satu rencana.
6) Meletakan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum.

7) Balas jasa kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil


baik bagi karyawan maupun pemilik.
8) Sentralisasi.
9) Rantai skalar.
10) Order bahan-bahan (Material).
11) Keadilan.
12) Stabilitas staf organisasi.
13) Inisiatif.
14) Esprit de corps (semangat korps).

James D Mooney, menurutnya untuk merancang organisasi perlu diperhatikan


4 kaidah dasar, yaitu (1) koordinasi syarat-syarat adanya koordinasi
meliputi wewenang, saling melayani, doktrin dan disiplin, (2) prinsip skalar,
(3) prinsip fungsional, (4) prinsip staf.
Mary Parker Follett (1868 1933), Follett adalah seorang ahli ilmu
pengetahuan sosial pertama yang menerapkan psikologi pada perusahaan,
industri dan pemerintah. Follett memberikan sumbangan besar pada
manajemen yaitu tentang: (1) kreativitas, (2) kerjasama antara manajer dan
bawahan, (3) koordinasi dan pemecahan konflik.
Chaster I. Barnard (1886 1961), adalah presiden perusahaan Bell Telephone
di New Jersey. Dia memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang
diarahkan pada tujuan. Fungsi-fungsi utama manajemen menurur pandangan
Barnard, adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya-sumber daya
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
4. Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau neoklasik) muncul karena
ketidak puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak
sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.
Beberapa ahli mencoba melengkapi teori organisasi klasik dengan pandangan
sosiologi dan psikologi.

Hugo Munsterberg (1863 1916).

Sebagai pencetus psikologi industri, Hugo Munsterberg sering disebut


sebagai bapak psikologi industri. Dia mengemukakan bahwa untuk mencapai
peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan tiga cara:
a. penemuan Best Possible Person,
b. penciptaan best possible work,
c. penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan.
Elton Mayo (1880 1949)
mengadakan suatu percobaan untuk menemukan bahwa kelompok kerja
informal lingkungan social karyawan juga mempunyai pengaruh besar
pada produktivitas, kemudian konsep mahluk sosial dimotivasi oleh
kebutuhan sosial, keinginan akan hubungan timbal balik dalam pekerjaan, dan
lebih responsif terhadap dorongan kelompok kerja pengawasan manajemen
telah menggantikan konsep mahluk rasional yang dimotivasi oleh kebutuhankebutuhan phisik manusia.
5. Aliran Manajemen Modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur
pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang
dikenal sebagai perilaku organisasi, dan yang lain di bangun atas dasar
manajemen ilmiah, dikenal dengan aliran kuantitatif.
Perilaku Organisasi
Prinsip-prinsip dasar Perilaku Organisasi :
Produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan
sumber daya manusia, penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan sebagainya.

Penggunaan teknik-teknik untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan


telah terbukti banyak membantu manajer dalam kegiatan-kegiatan perencanaan
dan
pengawasan.
Langkah-langkah pendekatan manajemen science biasanya adalah sebagai
berikut : 1. Perumusan masalah. 2. Penyusunan suatu model matematis. 3.
Mendapatkan penyelesaian dari

model. 4. Pengujian model dan hasil yang

didapatkan dari model. 5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil. 6. Pelaksanaan


hasil dalam kegiatan implementasi.
Perkembangan Teori Manajemen Di Masa Mendatang
Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya di masa
mandatang, yaitu :
1. Dominan (paling berguna). 2. Divergence (jalurnya sendiri). 3. Convergence
( batasan-batasan). 4. Sintesa (berintegrasi). 5. Proliferation.

Bab 4
Manajer dan Lingkungan Eksternal Organisasi
Faktor-faktor lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian
besar tak

dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer.


Organisasi
mendapatkan masukan-masukan yang dibutuhkan, seperti bahan baku, dana
tenaga kerja,
dan energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan menjadi produk dan
jasa, dan
kemudian memberikan sebagai keluaran-keluaran kepada lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal mempunyai baik unsur-unsur yang berpengaruh lansung
(lingkungan
ekstern mikro) dan berpengaruh tidak langsung (lingkungan ekstern makro).
Lingkungan
ekstern mikro terdiri dari para pesaing, penyedia, langganan, lembaga-lembaga
keungan,
pasar tenaga kerja, dan perwakilan-perwakilan pemerintah. Unsur-unsur
lingkungan ekstern
makro mencakup teknologi, ekonomi, politik dan sosial yang mempengaruhi
iklim di mana
organisasi beroperasi dan mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan sebagai
lingkungan ekstern mikro.
Organisasi Dan Lingkungan

Lingkungan ekstern mempengaruhi manajer-manajer bervariasi menurut tipe dan


tujuan
organisasi. Ha ini berbeda di antara posisi-posisi dan fungsi-fungsi dalam suatu
organisasi
dan bahkan antara tingkatan-tingkatan hirarki di dalam organisasi. Jadi, manajer
pada
perusahaan A mungkin lebih dipengaruhi faktor-faktor dalam lingkungan ekstern
dibanding
manajer pada perusahaan B, eksekutif dipengaruhi lebih daripada pekerja klerikal,
dan
pegawai administrasi kantor dibanding manajer divisi penjualan.
Tanggung jawab sosial Manajer
Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak
sosial dan
ekonomi di dalam pembuatan keputusannya. Dengan demikian manajer sekarang
dituntut
untuk mengimplementasikan etika berusaha, terutama dalam hubungannya dengan
langganan,
perusahaan-

karyawan,

penemu

teknologi,

lembaga-lembaga

pendidikan,

perusahaan lain, para penyedia, kreditur, pemegang saham, pemerintah dan


masyarakat
pada umumnya.
Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika,
yaitu : (1)
hukum, (2) peraturan-peraturan pemerintah, (3) kode etik industri dan perusahaan,
(4)
tekanan-tekanan sosial, dan (5) tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan
organisasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi etika manajer dengan tingkatan dan
pada
bidang-bidang fungsi yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai