Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sehat adalah karunia Tuhan yang perlu disyukuri, karena sehat


merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat juga investasi
untuk meningkatkankan produktivitas kerja guna meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Orang bijak mengatakan bahwa “sehat memang
bukan segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti”.
Karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap
anggota umat tangga serta diperjuangkan oleh semua pihak.
Untuk menjaga kesehatan maka individu harus memiliki pedoman
prilaku hidup sehat pemerintah sangat menginginkan terwujudnya
kesejahteraan masyarakat yang makin meningkat yang salah syaratnya
yaitu kesehatan dari individu yang berkualitas. Prilaku sehat ini pada
zaman sekarang belum bisa dicapai oleh semua orang yang diakibatkan
oleh beberapa faktor.
Prilaku sehat dapat dicapai dengan mengubah prilaku dari yang tidak
sehat menjadi prilaku sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat.
Berprilaku hidup bersih dan sehat dapat terwujud apabila ada keinginan,
kemauan dan kemampuan para pengambil keputusan dan lintas sektor
terkait agar PHBS menjadi program prioritas dan menjadi salah satu
agenda pembangunan di kabupaten/kota, serta didukung oleh masyarakat
agar program PHBS dapat berjalan sesuai dengan tujuan dari
terbentuknya. Maka program yang ada dalam PHBS dan proses
berjalannya program itu dapat diketahui lebih jelas maka penulis tertarik
untuk membahas Pola Hidup Bersih dan Sehat lebih dalam sehingga
sebagai calon petugas kesehatan nantinya dapat memiliki bekal
berpengetahuan tentang PHBS yang bila berada di masyarakat, dapat
memberikan pembelajaran kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa
menerapkan PHBS dalam kesehariannya
A. Rumusan Masalah

1
2

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang


akan dibahas dalam makalah yaitu:
1. Apakah yang dimaksud Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)?
2. Bagaimana tahap pemantauan dan penilaian pada manajemen PHBS?
B. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka muncullah tujuan yang ingin
dicapai yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dan hal-hal tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Untuk mengetahui tahap pemantauan dan penilaian pada manajemen
PHBS.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

2
3

1. Definisi
Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif
untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi
diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan
Kesehatan Masyarakat.
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS Adalah wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam
hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan,
Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
Program PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok
dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina
suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing,
dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. ( ___, 2008.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

2. Konsep PHBS
Untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditiap
tatanan, diperlukan pengelolaan manajemen program PHBS melalui
tahap pengkajian, perencanaan, penggerakan pelaksanaan sampai
dengan pemantauan dan penilaian. Selanjutnya kembali lagi ke proses
semula. Selanjutnya dalam program promosi kesehatan dikenal adanya
model pengkajian dan penindaklanjutan (precede proceed model) yang
diadaptasi dari konsep L W Green.

3
4

Model ini mengkaji masalah perilaku manusia dan faktor-faktor yang


mempengaruhinya, serta cara menindaklanjutinya dengan berusaha
mengubah, memelihara atau meningkatkan perilaku tersebut kearah
yang lebih positif. Proses pengkajian mengikuti anak panah dari kanan
ke kiri, sedang proses penindaklanjutan dilakukan dari kiri ke
kanan.Dengan demikian manajemen PHBS adalah penerapan keempat
proses manajemen pada umumnya ke dalam model pengkajian dan
penindaklanjutan.
a. Kualitas hidup adalah sasaran utama yang ingin dicapai di bidang
Pembangunan sehingga kualitas hidup ini sejalan dengan tingkat
sesejahteraan.
b. Derajat kesehatan adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang
kesehatan, dengan adanya derajat kesehatan akan tergambarkan
masalah kesehatan yang sedang dihadapi.
c. Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis dan sosial budaya
yang langsung/tidak mempengaruhi derajat kesehatan.
d. Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul
karena adanya aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap
lingkungannya.
Dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan
reaksi atau perilaku tertentu. Ada 3 faktor penyebab mengapa
seseorang melakukan perilaku tertentu yaitu faktor pemungkin, faktor
pemudah dan faktor penguat.
a. Faktor pemungkin adalah faktor pemicu terhadap perilaku yang
memungkinkan suatu motivasi atau aspirasi terlaksana.
b. Faktor pemudah adalah faktor pemicu atau anteseden terhadap
perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku.
c. Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan
kesehatan memperoleh dukungan atau tidak.
Ketiga faktor penyebab tersebut di atas dipengaruhi oleh faktor
penyuluhan dan faktor kebijakan. peraturan serta organisasi. Semua
faktor faktor tersebut merupakan ruang lingkup promosi kesehatan.

4
5

Promosi kesehatan adalah proses memandirikan masyarakat agar


dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Ottawa Charter
1986). Promosi kesehatan lebih menekankan pada lingkungan untuk
terjadinya perubahan perilaku. Contohnya masyarakat dihimbau untuk
membuang sampah di tempatnya, selanjutnya diterbitkan peraturan
dilarang membuang sampah sembarangan. Himbauan dan peraturan
tidak akan berjalan, apabila tidak diikuti dengan penyediaan fasilitas
tempat sampah yang memadai.
Demikian penjelasan singkat mengenai precede proceed model yang
dikaitkan dengan program PHBS. Selanjutnya sebelum melaksanakan
langkah-langkah manajemen PHBS, terlebih dahulu dilakukan kegiatan
persiapan yang meliputi:
a. Persiapan sumber daya manusia
Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dan komitmen
pengelola program Promkes, bentuk kegiatannya yaitu :
1) Pemantapan program PHBS bagi pengelola program Promkes
(internal)
2) Sosialisasi dan advokasi kepada para pengambil keputusan
3) Pertemuan lintas program dan pertemuan lintas sektor
4) Pelatihan PHBS
5) Lokakarya PHBS
6) Pertemuan koordinasi dengan memanfaatkan forum yang sudah
berjalan baik resmi maupun tidak resmi.
b. Persiapan teknis dan administratif
Tujuannya untuk mengidentifikasi kebutuhan sarana baik jumlah,
jenis maupun sumbernya serta dana yang, diperlukan.Persiapan
administrasi, dilakukan melalui:
1) Surat menyurat, membuat surat undangan, dll.
2) Penyediaan ATK, transportasi, AVA, dana, dll.
3) Pencatatan dan pelaporan.
4) Pemantauan.

B. Tahap Pemantauan dan Penilaian

5
6

Pada pembahasan kali ini kami mengangkat sebuah pemantauan dan


penilaian pada program promosi kesehatan.

1. Pemantauan

a. Pengertian

Untuk mengetahui program PHBS telah berjalan dan memberikan


hasil atau dampak seperti yang diharapkan, maka perlu dilakukan
pemantauan.

Monitoring atau pemantauan merupakan upaya supervisi dan


reviewe kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola
program untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah sesuai
dengan yang direncanakan. Pemantauan seringkali disebut juga evaluasi
proses

Waktu pemantauan dapat dilakukan secara berkala atau pada


pertemuan bulanan, topik bahasannya adalah kegiatan yang telah dan
akan dilaksanakan dikaitkan dengan jadwal kegiatan yang telah
disepakati bersama. Selanjutnya kendala-kendala yang muncul perlu
dibahas dan dicari solusinya.

Cara pemantauan dapat dilaksanakan dengan melakukan


kunjungan lapangan ke tiap tatanan atau dengan melihat buku
kegiatan/laporan kegiatan intervensi penyuluhan PHBS.

b. Tujuan pemantauan
Seawal mungkin bisa menemukan dan memperbaiki masalah dalam
pelaksanaan program, misalnya:
- Bagianmana strategi yang tidak berfungsi
- Mekanisme program mana yang tidak sesuai
- Apakah program sudah berjalan sesuai rencana
- Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya

6
7

c. Tahap-tahap Pemantuan
Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan program
1. Hasil antara
2. Perilaku yang diharapkan
3. Perbaikan kesehatan
d. Manfaat pemantauan
1. Manajemen, Pemantauan akan memberikan informasi tentang
proses dan cakupan program kepada pimpinan program serta
memberikan umpan balik pelaksanaan program
2. Evaluasi, Pemantauan yang tepat dan baik dapat mentafsir-kan
hasil akhir program secara akurat
3. Citra, Pemantauan yang dilakukan dengan baik memberi- kan kesan
bahwa pemimpin program sangat peduli terhadap sumber dana
dan daya yang diperlukan
e. Apa yang dipantau
1. Input
- Materi
- Distribusi
- Media
- Jangkauan target
- Kegiatan program
- Sumber daya
2. Output = hasil antara
- Apakah sasaran menerima pesan/materi
- Apakah sasaran memanfaatkan bahan
- Apakah sasaran merasakan manfaat bahan
3. Outcome = hasil intervensi
Hasil intervensi berupa Perubahan perilaku
f. Siapa yang memantau
§ Penanggungjawab: pimpinan program
§ Pelaksana :
- Staf provider/pelaksana program
- Relawan yang terlatih
- Instansi terkait
h. Kapan pemantauan dilakukan

7
8

§ Selama perjalanan program


§ Setiap tahap kegiatan
§ Setiap bulan atau setiap 3 bulan
2. Penilaian

Penilaian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sudah


dirancang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penilaian dilaksanakan
oleh pengelola PHBS lintas program dan lintas sektor. Penilaian PHBS
meliputi masukan, proses dan keluaran kegiatan. Misalnya jumlah tenaga
terlatih PHBS media yang telah dikembangkan, frekuensi dan cakupan
penyuluhan.

a. Definisi
Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses
dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya, (APHA)
Evaluasi sebagai suatu proses yang memungkinkan administrator
mengetahui hasil programnya dan ber-dasarkan itu mengadakan
penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai tujuan secara efektif,
(Klineberg)
Berdasarkan definisi di atas, proses ini mencakup langkah-langkah:
1. Memformulasikan tujuan
2. Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes
3. Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses
4. Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya
b. Maksud (tujuan) penilaian
1. Untuk membantu perencanaan dimasa datang
2. Untuk mengetahui apakah sarana dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya
3. Untuk menemukan kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan
program
4. Untuk membantu menentukan strategi program
5. Untuk motivasi
6. Untuk mendapatkan dukungan sponsor

8
9

c. Siapa dan Bagaimana Penilaian


1. Pihak dalam (pelaksana program), melalui:
a. Pencatatan dan pelaporan
b. Supervisi
c. Wawancara
d. Observasi
2. Pihak luar program
a. Laporan pihak lain
b. Angket
c. dll
d. Kapan dilakukan Penilaian
1. Penilaian rutin, Penilaian yang berkesinambungan, teratur dan
bersamaan dengan pelaksanaan program
2. Penilaian berkala, Penilaian yang periodik pada setiap akhir suatu
bagian program misalnya pada setiap 3 bln, 6 bln, 1 tahun, dst
3. Penilaian akhir, Penilaian yang dilakukan pada akhir program atau
beberapa waktu setelah akhir program selesai
e. Apa yang dinilai
1. Input = masukan ,Bahan, teknologi, sarana, manajemen, dll
2. Proses = Pelaksanaan program promkes
3. Output = Hasil dari program à pemahaman/pengetahuan,
peningkatan sikap dan keterampilan
4. Outcome = Dampak dari program seperti peningkatan PHBS
5. Impact = Peningkatan status kesehatan
f. Langkah-langkah penilaian
1. Menentukan tujuan penilaian
2. Menentukan bagian mana yang dinilai
3. Menetapkan standar dan indikator
4. Menentukan cara penilaian
5. Melakukan pengukuran
6. Membandingkan hasil dengan standar
7. Menetapkan kesimpulan
g. Evaluasi Pendidikan Kesehatan
§ Tujuan evaluasi
Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan kesehatan tercapai atau
tidak.
Tujuan pendidikan kesehatan meliputi :
- Aspek knowledge = pengetahuan
- Aspek attitude = sikap

9
10

- Aspek psikomotorik = ketrampilan/praktik


§ Waktu evaluasi
- Selama pendidikan kesehatan berlangsung
- Setelah pendidikan kesehatan selesai
§ Metode evaluasi
Tergantung kepada tujuan pendidikan kesehatan
- Pengetahuan : tes tulis atau lisan
- Sikap : skala sikap
- Psikomotor : praktik
§ Indikator
Sesuai tujuan penkes, meliputi :
- aspek pengetahuan
- aspek sikap
- aspek ketrampilan/tindakan

Waktu penilaian dapat dilakukan pada setiap tahun atau setiap dua
tahun Caranya dengan membandingkan data dasar PHBS dibandingkan
dengan data PHBS hasil evaluasi selanjutnya menilai kecenderungan
masing-masing indikator apakah mengalami peningkatan atau penurunan,
mengkaji penyebab masalah dan melakukan pemecahannya, kemudian
merencanakan intervensi berdasarkan data hasil evaluasi PHBS.

Cara melakukan penilaian melalui :

1) Pengkajian ulang tentang PHBS

2) Menganalisis data PHBS oleh kader/koordinator PHBS

3) Melakukan analisis laporan rutin di Dinas Kesehatan


kabupaten/kota (SP2TP)

4) Observasi. wawancara mendalam. diskusi kelompok terarah kepada


petugas, kader dan keluarga.

Hasil yang dicapai pada tahap pemantauan dan penilaian adalah :

1) Pelaksanaan program PHBS sesuai rencana

10
11

2) Adanya pembinaan untuk mencegah terjadinya penyimpangan

3) Adanya upaya jalan keluar apabila terjadi kemacetan/hambatan

4) Adanya peningkatan program PHBS

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran


sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS Adalah wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS.

11
12

Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.

2. Hasil yang dicapai pada tahap pemantauan dan penilaian adalah :

1) Pelaksanaan program PHBS sesuai rencana

2) Adanya pembinaan untuk mencegah terjadinya penyimpangan

3) Adanya upaya jalan keluar apabila terjadi kemacetan/hambatan

4) Adanya peningkatan program PHBS

12

Anda mungkin juga menyukai