Dosen Pengampu :
Suwaldiyana, S.E, MM
Oleh Kelompok 7 :
2019
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................. i
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
1.4. Manfaat .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Inovasi dan Kreativitas…..……………………………………………... 3
2.2. Pengertian Inovasi......…........................................................................... 4
2.3. Jenis Inovasi……….................................................................................. 9
2.4. Berinovasi…….………………………………………………………… 10
2.5. Kreativitas...........……………………………………………………….. 10
2.6. Kreativitas Dalam Organisasi Belajar…………………..………………..10
2.7. Meningkatkan Kreativitas.......................……………………………….. 11
2.8. Mengetahui Model Pengukuran Kreativitas……….……………………..13
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .............................................................................................. 14
3.2. Saran ........................................................................................................ 14
Daftar Pustaka ................................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Inovasi dan Kreativitas?
2. Apa yang dimaksud dengan Inovasi?
3. Apa saja jenis inovasi?
4. Bagaimana cara berinovasi?
5. Apa yang dimaksud dengan Kreativitas?
6. Bagaimana kreativitas dalam organisasi belajar?
7. Bagaimana meningkatkan kreativitas?
8. Bagimana model pengukuran kreativitas?
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
1. Mahasiswa paham dan mengerti tentang Inovasi dan kreativitas.
2. Mahasiswa paham dan mengerti jenis Inovasi.
3. Mahasiswa paham dan mengerti bagaimana cara berinovasi.
4. Mahasiswa paham dan mengerti seperti apa kreativitas dalam
organisasi belajar.
5. Mahasiswa paham dan mengerti bagaimana cara meningkatkan
kreativitas.
6. Mahasiswa paham dan mengerti Model pengukuran Kreativitas.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2. Pengertian Inovasi
Konsep inovasi akan berbeda pengertianya menurut prespektif dan
jenis organisasinya. Beberapa pakar menekankan inovasi pada segi
kebaruan, termasuk penilaian menjadi sesuatu yang baru dilakukan oleh
anggota organisasi.
Quinn (1996), menegaskan bahwa inovasi terdiri dari proses
teknologis, manajerial dan sosial, dimana gagasan atau konsep baru
pertama kali diperkenalkan untuk dipraktikan dalam satu kultur. Inovasi
disamakan dengan perbaikan-perbaikan dan perubahan-perubahan
mendasar namun bukan perubahan revolusioner (Merritt, 1984).
West (2000) inovasi adalah pengenalan cara baru yang lebih baik
dalam mengajarkan berbagai hal di tempat kerja. Perubahan tersebut
dianggap baru bagi seorang, kelompok , atau organisasi yang
memperkenalkanya.
Salah satu penentu utama inovasi adalah tantangan dalam lingkungan
organisasi, karena organisasi inovatif member tekanan kuat pada kualitas
dan dukungan managerial untuk inovasi dan sangat menentukan apabila
seluruh individu ingin mengembangkan dan mengimplementasikan ide
mengenai cara-cara baru yang lebih baik dalam mengerjakan berbagai hal.
Daft (1992) memandang proses inovasi sebagai proses yang
melibatkan lima tahap , yaitu sebagai berikut :
1. Kebutuhan1: suatu kesenjangan kinerja dikenali dan alternative
inovasi dipertimbangkan.
2. Ide: suatu ide cara kerja baru yang lebih baik diketengahkan.
3. Adopsi: terjadi ketika para pembuat keputusan mendukung
implementasi ide yang diajukan.
4. Implementasi: terjadi ketika anggota organisasi mulai menggunakan
ide, teknik, atau proses, baru tersebut pada praktik, dalam pekerjaan
mereka.
7
5. Sumber-sumber: energy manusia dan kegiatan diperlukan untuk
menghasilkan perubahan.
Selanjutnya inovasi dapat dinilai dari besar kecilnya inovasi dan
pengaruh yang mungkin ditimbulkanya.Pemanfaatan peluang
inovatif secara sistematis dan bertujuan dimulai dari analisis sumber-
sumber peluang.
Akan tetapi, apa pun situasinya, para innovator harus
menganalisis semua sumber-sumber peluang yang ada. Sering kali
inovasi yang efektif adalah inovasi yang sederhana namun terfokus
dan bertujuan.
Kegagalan inovasi umumnya bersumber dari ketidakpedulian
anggota organisasi pada inovasi itu sendiri. Dengan hubungan
faktor-faktor ini, persoalan yang muncul ada tidaknya faktor-faktor
ini, persoalan yang muncul ada tidaknya visi diantara anggota
organisasi (termasuk pimpinan) untuk menempatkan inovasi sebagai
mesin pendorong kinerja organisasi. Organisasi gagal melakukan
inovasi karena memiliki pandangan yang kaku terhadap organisasi
sebagai entitas terpisahnya dari lingkungan.
Jadi, inovasi memiliki makna yang luas termasuk kreativitas.
Konsepsi, adopsi dan implementasi gagasan dan pelayanan baru.
8
Oleh karena itu, sebuah inovasi tidak selalu diikuti dengan perubahan
kondisi fisik misalnya, cara produksi yang dilakukan di Jepang yang
dikenal “lean manufacturing”. Ini adalah cara baru yang banyak diadopsi
perusahaan-perusahaan di Barat dalam mengelola dan mengorganisasi
mesin-mesin inti dan tahapan proses produksi. Cara-cara lama yang telah
dipakai sejak Henry Ford berangsur diganti oleh Jepang ini.
Beberapa ahli menyebutkan inovasi yang bersifat intangible ini
sebagai administrasi atau inovasi manajerial. Selain ini (1994)
mendifinisikan inovasi teknik sebagai implementasi ide untuk suatu
kebijakan baru, rekrutmen karyawan, alokasi sumber daya,
menstrukturkan tugas, otoritas, dan balas jasa. Dalam sebuah penelitian,
inovasi teknikal yang menjadi objek adalah Apllication Advanced
Manufacturing (AMT), sedangkanAdvanced Cost Manajemen (ACM)
dijadikan objek dari inovasi administratif.
Perubahan dalam inovasi administratif tidak langsung terlihat namun
memengaruhi aktivitas kerjamen dasar dalam organisasi. Misalnya:
perubahan dalam kebijakan, aturan, tanggung jawab, proses adiministrasi,
atauaktivitas rutin organisasi.
9
sehingga dapat dikatakan memengaruhi posisi dan bentuk kurva produksi.
Inovasi merupakan hal penting untuk memperoleh kekuatan monopoli dan
memperoleh keuntungan lebih dari normal.
2.5. Kreativitas
10
melihat subjek dari prespektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi
baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran.
11
pembentukan organisasi belajar membutuhkan proses yang terus menerus
dalam pendayagunaan.
Kreativitas individu dan transformasi proses kreativitas dimulai
dengan perluasan know ledge base baik pada tingkat individu maupun
organisasi. Hal ini berarti bahwa adanya budaya yang menghargai dan
mendukung kreativitas, dan dilain sisi perhatian pada fasilitas untuk
mengembangkan kreativitas baik dalam bentuk kesempatan belajar dalam
rangka meningkatkan know ledge base maupun dalam bentuk penyediaan
sarana penambah know ledge base bukan hanya smpai pada tingkat
akomodatif melainkan harus sampai pada tingkat kewajiban.
12
kemungkinan pemahaman akan dihasilkan, yang akan memperkaya solusi-
solusi yang dibutuhkan.
13
Berdasarkan pendekatan 4-P kreatif yang dikemukakan di atas,
maka berikut ini dikembangkan indikator pengukurannya dengan cara
memadukan instrumen pengukuran kreativitas dari para pakar.
1. Produk kreatif
Dimensi produk kreatif meliputi karakteristik:
Produk desain atau pelayanan baru yang meningkatkan
profitabilitas , kualitas, produktivitas, dan memenuhi kebutuhan
pelanggan
Temuan baru yang dihasilkan dapat memecahkan masalah pelanggan.
Gagasan dan terobosan baru atau langkah-langkah sederhana
dibangun dari pengalaman masa lalu untuk membangkitkan solusi yang
lebih baik.
Tekhnik-tekhnik yang tidak lazim untuk mengatasi rintangan bagi
keperhasilan kehiatan atau proyek.
Bentuk pengorganisasian tugas inovatif , sehingga berhasil
menyatukan orang-orang berbeda yang sebelumnya belum saling
mengenal
Pertanyaan tegas yang menyebabkan orang-orang melihat suatu
permasalahan secara berbeda.
Jalur yang berbeda untuk menyelesaikan konflik,bekerja dalam suatu
tim dan memotivasi orang lain, untuk tumbuh berkembang.
Pendekatan yang tidak lazim untuk menciptakan suasana yang
membuat setiap orang saling merespek, mendorong dari menantang untuk
mencapai hasil yang terbaik.
2. Person
Dimensi person kreatif inovatif meliputi:
Pekerjaan tertentu yang dihadapi bersama dipikirkan dalam kaitannya
dengan hal lain yang terkait.
Pekerjaan didekati dari sisi yang tidak di duga, bahkan sering kali
tidak mengikuti prosedur dan dianggap tidak efisien.
14
Asumsi dasar permasalahan disusun atau dimanipulasi bersama.
Memecahkan masalah dengan cara-cara tertentu yang berbeda
meskipun ada aturan.
Katalis menempatkan kelompok dan pandangan yang dipahami
versama: radikal tetapi memelas, dan meciptakantakan ketidak sepahaman
atau disonasi.
Mengubah tatanan yang ada sering kali menentang aturan, kebiasaan,
dan pandangan yang disepakati bersama.
Berani melakukan tugas.
Menghasilkan sejumlah gagasan, termasuk gagasan yang kelihatannya
tidak relevan, tidak masuk akal, dan tidak menggairahkan
3. Proses Kreatif
Model proses kreatif yang paling awal dikembangkan ialah model proses
kreatif yang meliputi empat tahap, yakni (I) tahap persiapan; definisi isu,
observasi, dan studi pendahuluan; (2) tahap inkubasi: menempatkan isu
sesuai waktu yang tepat; (3) tahap iluminasi: saat gagasan baru akhirnya
muncul; (4) tahap verifikasi: mengecek penyelesaian. Model proses kreatif
ini berfungsi sebagai basis bagi variasi dan perbaikan yang diajukan oleh
sejumlah peneliti sepanjang tahun.
Dimensi proses kreatif yang dimaksud dalam tulisan ini ialah kualitas
proses pemecahan masalah kreatif dalam perusahaan. Dimensi proses
meliputi:
15
Kualitas perencanaan dan pelaksanan alternatif pemecahan masalah
organisasi.
Waktu yang disediakan untuk melakukan refleksi dalam proses
pemecahan masalah.
4. Pers (Lingkungan)
16
Pekerja bertanggung jawab mengembangkan dan mempertahankan
relasi dengan pelanggan.
Pekerja bertanggung jawab menyediakan layanan superior kepada
pelanggan.
Pekerja secara konsisten mengantisipasi kebutuhan pelanggan dan
melakukan tindakan yang sesuai untuk memuaskan kebutuhannya.
Para pekerja merekomendasikan produk dan layanan perusahaannya .
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Perusahaan dalam mengembangkan Inovasi dan Kreativitas harus
diimbangi dengan peningkatan Teknologi untuk mencapai tujuan sebuah
perusahaan.
18
DAFTAR PUSTAKA
19