Pendahuluan
suatu negara. Bahkan pariwisata di jadikan sektor pembangunan, salah satu negara
sendiri yaitu Negara Republik Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati
urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi
serta minyak kelapa sawit (Parekraf, 2014). Ditambah lagi data pada tahun 2010,
pariwisata telah menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta dollar
Pada Tahun 2017 dalam World Economic Forum (WEF) dari kategori
hanya menduduki peringkat ke-50 dan berhasil melejit 8 poin. Menteri Pariwisata,
Arief Yahya, menargetkan pada tahun 2019 Indonesia akan berhasil menembus
memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan
ekonomi.
Indonesia dikenal dunia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam dan
1
dijadikan salah satu destinasi pilihan para wisatawan. Selain kekayaan alam dan
alamnya, biaya hidup murah, karakter orang Indonesia yang ramah, musim panas
sepanjang tahun, banyaknya wisata kuliner, tujuan wisata bahari di dunia, dan lain
sebagainya.
Selain itu, faktor pendorong para turis asing ingin datang ke Indonesia
adalah kebijakan bebas visa, banyaknya lokasi wisata yang belum terjamah,
infrastruktur yang semakin baik, negara yang relatif aman, dan tentunya kekuatan
word of mouth atau yang dapat dartikan sebagai teknik pemasaran yang
mempromosikan sesuatu. Dari daya tarik yang Indonesia miliki, sektor pariwisata
beragam dan salah satunya Provinsi Sulawesi Utara. Di Sulawesi Utara terdapat
banyak sekali tempat wisata yang menarik perhatian para wisatawan. Mulai dari
Melambai pada tahun 2018. Kepala Dinas Pariwisata Sulut, mengatakan bahwa
jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan yaitu sebanyak 115.826 turis.
Di banding tahun 2017 ada kenaikan hingga 54.48 persen kunjungan wisatawan
150.000 wisatawan mancanegara akan datang ke Sulawesi Utara di tahun 2019 ini
2
kunjungan dari wisatawan lokal. Dengan demikian sektor pariwisata masih
bidang pariwisata, tentunya diperlukan perhatian dan penanganan yang lebih baik
menyatakan bahwa produk wisata sebagai salah satu objek penawaran dalam
pemasaran pariwisata yang memiliki unsur utama terdiri atas 3 bagian, yaitu : (1)
Daya Tarik Wisata , termasuk di dalamnya pariwisata yang bersumber dari alam,
(2) Fasilitas yang dimiliki objek wisata meliputi akomodasi, industri makanan,
parkir, area rekreasi, dan (3) kemudahan dalam mencapai objek tujuan wisata
tersebut.
Salah satu tempat wisata yang menopang perekonomian Sulut adalah Wisata
Bukit Kasih adalah bukit belerang yang masih aktif dan memiliki atmosfir yang
sebagai pusat spiritual di mana para penganut agama dari berbagai agama
pemandangan yang sangat asri dan hijau. Bukit ini disebut Bukit Kasih karena di
situlah orang-orang dari berbagai agama dapat berkumpul dan berdoa sesuai
dengan kepercayaan agama mereka sendiri dengan damai. Selain itu, Bukit Kasih
(lima) rumah ibadah yaitu, sebuah gereja Katolik, gereja Kristen, sebuah Vihara,
3
sebuah Masjid dan kuil Hindu yang menjadi daya tarik tersendiri dari wisata alam
ini. Di pintu masuk Bukit Kasih terdapat sebuah tugu toleransi setinggi 22 meter.
Di dalam tugu tersebut terdapat kutipan dari masing-masing agama. Tugu ini juga
beragama. Pada puncak pertama terdapat salib putih setinggi 53 meter yang
bahkan bisa dilihat dari pantai Boulevard Manado. Selain itu, tempat ini diyakini
sebagai tempat asalnya suku nenek moyang Minahasa, Toar dan Lumimuut.
Wajah mereka diukir di lereng bukit di bawah puncak kedua. Untuk mencapai
puncak bukit, pengunjung harus menaiki anak tangga yang cukup banyak namun
masing. Adapun objek lain yang menarik lainnya ialah pemandian air panas
belerang yang berasal dari kaki gunung Soputan yang berkhasiat untuk kesehatan
kulit. Tempat wisata alam pastinya tidak lepas dari kulinernya. Di tempat wisata
alam Bukit Kasih ini terdapat banyak rumah makan kecil berderetan yang
disediakan merupakan makanan khas dari Minahasa yaitu pisang goreng, ubi
goreng, milu rebus ataupun bakar, kopi, teh dan lain sebagainya. Selain itu,
terdapat para penjual yang akan menawarkan aksesoris menarik seperti kalung,
gelang dan juga topi. Untuk bisa masuk ke Bukit Kasih, pengunjung dikenakan
4
Pengunjung Bukit Kasih berdinamika dari tahun ke tahun. Berdasarkan informasi
dari pihak pengelola, jumlah pengunjung dari tahun 2013 s.d 2016 adalah sebagai
berikut.
Tabel 1.1
Jumlah Pengunjung Bukit Kasih (Tahun 2013 s.d. 2016)
No Tahun Jumlah Pengunjung
1 2013 98.840
2 2014 103.508
3 2015 77.173
4 2016 104.391
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung terus mangalami
peningkatan kecuali pada tahun 2015. Dengan ini, dapat dikatakan bahwa
beberapa alasan. Salah satunya, fasilitas yang tersedia di tempat wisata. Bukit
Kasih sudah dibuka secara resmi pada tahun 2002 atas gagasan dari mantan
Gubernur Sulawesi Utara (tahun 2000-2005) Alm. Drs. Adolf J. Sondakh. Yang
berarti Bukit Kasih sudah berdiri selama 17 tahun. Telah mengalami banyak
perkembangan, namun dengan semakin dikenalnya objek wisata ini tidak juga
diikuti dengan ketersediaan fasilitas yang memadai untuk menunjang aktivitas dan
kenyamanan dari para wisatawan maupun bagi masyarakat lokal yang melakukan
Bukit Kasih Kanonang pada saat ini kurang terawat lagi bahkan terkesan
terabaikan.
5
Banyak fasilitas yang kurang perawatan sehingga merusak keindahan dari objek
wisata Bukit Kasih Kanonang itu sendiri. Selain itu juga ada beberapa area di
objek wisata ini yang tidak dimanfaatkan sehingga terabaikan begitu saja.
semakin banyak tempat-tempat wisata alam yang berada di Sulawesi Utara. Saat
ini, terdapat banyak sekali tempat wisata yang baru di buka dan tentunya masing-
masing tempat tempat wisata itu memiliki daya tarik tersendiri dan menawarkan
bidang tempat wisata alam di Sulawesi Utara sekarang ini terbilang cukup kuat.
pemandangan yang indah, tentunya dibalik itu terdapat orang-orang yang handal
dalam menata dan mengolah tempat tersebut, kemudian diikuti dengan cara
wisata alam yang baru dibuka semakin menarik dan semakin maju.
setiap tahunnya. Dalam menarik wisatawan, objek wisata harus senantiasa melihat
semakin banyak pula untuk wisatawan berpindah dari objek wisata ke objek
wisata lain.
6
Objek wisata Bukit Kasih Kanonang harus terus meningkatkan kualitasnya
untuk menjaga wisatawan tetap berkunjung ke objek wisata ini dan bahkan
antara apa yang diharapkan dengan tingkat kinerja yang dirasakan wisatawan.
Artinya kepuasan itu merupakan perbandingan antar kinerja dan harapan, jika
kinerja produk dan jasa dirasakan lebih tinggi dari harapan, maka wisatawan akan
merasa senang dan puas. Sebaliknya jika kinerja yang dirasakan lebih rendah dari
harapan maka wisatawan akan merasa kecewa dan tidak puas (unsatisfaction).
(Coban, 2012).
Wisatawan yang merasa tidak puas akan menyebabkan customer exit dan
dalam jangka panjang akan menjadi sesuatu yang potensial untuk menurunkan
perjalanan wisata maka akan menciptakan gambaran yang positif terhadap jasa
akan datang. Daya tarik merupakan salah satu alasan wisatawan ingin berkunjung
ke tempat wisata namun, kualitas pelayanan yang baik juga harus dilaksanakan
demi kelangsungan hidup suatu usaha. Baik tidaknya kualitas pelayanan barang
pendapatan masa depan, terutama melalui pembelian ulang, baik crossselling, dan
7
up-selling (Tjiptono, 2005). Konsumen yang merasa puas secara tidak langsung
dalam hal ini objek wisata alam Bukit Kasih Kanonang dimata para wisatawan.
Selain itu, kepuasan pelanggan dapat membuat hubungan antara produsen dan
Oleh karena itu selain daya tarik yang dimiliki, sebagai tempat wisata alam
merasa puas dengan apa yang ditawarkan yang kemudian akan mendatangkan
keinginan untuk berkunjung ulang. Bisa dilihat sampai saat ini Bukit Kasih
Kanonang masih menjadi salah satu destinasi popular di Sulawesi Utara. Akan
tetapi, kepopuleran dan daya tarik suatu destinasi wisata belum tentu bisa
Wisatawan yang memiliki niat untuk berkunjung ulang sangat logis untuk
8
3. Bagaimana pengaruh langsung antara daya tarik wisata terhadap niat kunjungan
sebagai berikut:
ulang wisatawan
kepada pihak pengelola objek wisata alam Bukit Kasih Kanonang dalam rangka
meningkatkan potensi-petensi yang ada baik dari daya Tarik dan kualitas
pelayanan agar para wisatawan yang berkunjung merasa puas dan berkeinginan
pengunjungnya.
9
1.4.2. Manfaat Akademik
Manfaat akademik dari penelitian ini yaitu sebagai saran penerapan Ilmu
Manajemen Pemasaran dan guna untuk pengembangan ilmu khususnya dalam hal
Daya Tarik, Kepuasan Wisatawan terhadap Niat Kunjungan Ulang di suatu tempat
wisata. Dan dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi tambahan bagi
peneliti berikutnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
menjelaskan bahwa Daya tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan
wisatawan.
menyatakan bahwa daya tarik wisata atau tourist attraction, istilah yang lebih
sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk
mendefinisikan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan
10
Salah satu contoh produk pemasaran adalah produk wisata yang
merupakan sebuah paket yang tidak hanya tentang keindahan atau eksotisme suatu
tempat wisata, tapi dalam arti yang lebih luas. Produk wisata mencakup daya
tarik, fasilitas dalam saat berwisata, dan juga akses menuju tempat wisata tersebut
(Ali, 2012).
Menurut Basiya R dan Hasan Rozak (2012), daya tarik tempat tujuan
yaitu :
1. Daya tarik wisata alam (natural attraction) yang meliputi pemandangan alam
3. Daya tarik wisata yang dikelola khusus (managed visitor attractions) yang
meliputi kawasan yang dikelola oleh pemerintah atau pihak swasta seperti
peristiwa khusus seperti festival dan drama bersejarah pageants dan heritage
Menurut Middleton (1995) daya tarik wisata sosial seperti gaya hidup
penduduk di tempat tujuan wisata. Bahwa total produk pariwisata adalah suatu
11
paket atau kemasan yang meliputi komponen barang berwujud dan tidak
dapa dibeli dengan harga tertentu. Elemen-elemen daya tarik tempat tujuan wisata
menyimpulkan bahwa daya tarik wisata alam (natural attraction), daya tarik wisata
(cultural attraction), dan daya tarik wisata sosial (social attraction) masing-masing
menyimpulkan bahwa daya tarik wisata alam (natural attraction), daya tarik wisata
(cultural attraction), dan daya tarik wisata sosial (social attraction) masing-masing
pengunjung.
Menurut Miller, Glawter, dan Primban dalam Basiya dan Rozak (2012)
12
pelanggan akan melakukan tindakan pembelian kembali diwaktu yang akan
datang sebagai respon langsung dari perilaku paska pembelian dalam jang waktu
visit.
pengalaman masa lalunya. Sementara teori reasoned action dan planned behavior
sejak awal 1980, hasil yang konsisten menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif
perjalanan ke sana lagi (Mazursky 1989; Perdue 1985; Sonmez dan Graefe 13
1998). Alasan yang mendasari di balik hubungan ini adalah bahwa setelah tujuan
dengan resiko kecil dan merasa lebih aman dalam memilih itu di masa depan
pengalaman liburan adalah pengalaman masa lalu yang baik dengan resiko yang
kecil (Petrick, Morais dan Norman, 2001: 42). Konsumen atau pelanggan yang
puas akan melakukan kunjungan ulang pada waktu yang akan datang dan
13
memberitahukan kepada orang lain atas jasa yang dirasakan (Fornell dalam
tersebut. Pelanggan yang puas tersebut juga cenderung akan menceritakan hal-hal
yang baik tentang merek tersebut kepada orang lain. Para pelanggan yang tidak
Menurut Nuraeni (2014: 4), proses informasi dan komponen kepuasan secara
bersama-sama akan menjadi elemen yang penting dalam siklus pembelian ulang.
Sedangkan menurut Petrick, Morais dan Norman (2001: 42), dari sudut
pandang manajerial, pengukuran sikap, norma dan control bisa menjadi sangat
sulit dan mahal, sementara pengukuran perilaku masa lalu dapat dicapai dengan
pencatatan yang sederhana. Selanjutnya, perilaku masa lalu dari sikap, norma dan
kontrol dapat dirasakan. Pada dasarnya minat berkunjung ulang adalah perasaan
ingin mengunjungi suatu tempat atau wilayah yang menarik untuk dikunjungi.
mengukur kepuasan pelanggan secara langsung. Para responden juga dapat diberi
14
memungkinkan merekomendasikan perusahaan dan merek kepada orang lain
(Kotler, 2007: 179). Dalam kaitannya dengan minat berkunjung ulang, minat
terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah
harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka
pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan amat puas atau
senang (Kotler 2006:177). Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau
kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka
pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas.
Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan amat puas atau senang.
penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu 13
perbandingan pelanggan antara semua keuntungan dan semua biaya yang harus
15
dikeluarkan untuk menerima penawaran yang diberikan. Jumlah biaya pelanggan
pada persepsi dan ekspektasi pelanggan, maka sebagai pemasok produk perlu
1. Apa yang telah didengar pelanggan dari pelanggan lainnya (word of mouth \
atau tetangganya.
16
Dengan demikian, kemungkinan antara ekspektasi pelanggan dan kualitas
pelayanan (jasa) yang diterimanya adalah Pelanggan menjadi senang jika kualitas
Pelanggan menjadi biasa saja jika kualitas pelayanan yang terima sama dengan
antara harapan awal sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan kinerja
Berikut ini akan dipaparkan definisi kepuasan pelanggan menurut beberapa ahli :
1. Menurut Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007:177), kepuasan konsumen
diharapkan.
17
3. Menurut Djaslim Saladin (2003:9), pengertian Kepuasan pelanggan adalah
perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara
Pelanggan yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk
membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan
yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan
faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan
Pengukuran kepuasan pelanggan memiliki tiga aspek yang saling berkaitan, yaitu:
Menentukan aspek-aspek apa yang diukur tidak satu pun ukuran tunggal terbaik
menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka dengan produk atau jasa
perusahaan bersangkutan.
18
2) Menilai dan membandingkan dengan tingkat kepuasan pelanggan
mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Faktor yang sering digunakan dalam
19
2. Ciri – ciri keistimewaan tambah (features) yaitu karakteristik sekunder atau
pelengkap.
mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar – standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
5. Daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis
penggunaan.
hanya sebatas sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga
yang dibutuhkan.
7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk fisik
20
2.2. Kajian Empirik
mengemukakan beberapa konsep yang relevan dan terkait dengan sikap dan
21
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
22
Berkunjung Ulang Dengan dan Minat
Ulang Dengan Kepuasan Berkunjung
Kepuasan Pengunjung Sebagai Ulang.
Pengunjung Variabel Intervening.
Sebagai
Variabel
Intervening
(Studi Kasus Pada
Pengunjung
Pantai Suwuk).
3 Ajeng Fitri Pengaruh Daya Tujuan penelitian Analisis Hasil dari penelitian ini Pada Pada objek
Nurlestari Tarik Wisata adalah untuk regresi linear yaitu pengaruh langsung variabel penelitian.
Terhadap Niat mengetahui pengaruh sederhana Daya Tarik Wisata terhadap Daya Tarik
Kunjungan Ulang dari Daya Tarik dan regresi Niat Kunjungan Ulang lebih Wisata,
Wisatawan Wisata serta Kepuasan linier kuat pengaruhnya tanpa Kepuasan
Dengan Kepuasan Wisatawan terhadap berganda. harus melalui Kepuasan Wisatawan
Wisatawan Niat Kunjungan Ulang Wisatawan sebagai variabel dan Niat
Sebagai Variabel Wisatawan. intervening. Kunjungan
Intervening Pada Ulang.
Taman Safari
Indonesia Cisarua
Bogor.
2.2.9
4 Diyan Pengaruh Kualitas Penelitian ini Analisis Hasil dari penelitian ini Pada Pada objek
Megantara Pelayanan, bertujuan untuk regresi linear adalah jika Kualitas variabel penelitian
Promosi Dan mengetahui pengaruh berganda Pelayanan tidak dilengkapi Daya Tarik dan
Daya Tarik dari Kualitas dengan keunggulan lainnya Wisata. variabel
Wisata Terhadap Pelayanan, Promosi maka akan mempengaruhi Kualitas
Loyalitas Dan Daya Tarik Loyalitas Wistawan, Pelayanan,
23
Pelanggan Wisata Terhadap Promosi berpengaruh Promosi
Wisatawan Loyalitas Pelanggan menarik wisatawan dan dan
Kawasan Gunung Wisatawan. Daya Tarik Wisata sangat Loyalitas
Kelud Kabupaten berpengaruh terhadap Pelanggan
Kediri. Loyalitas Wisatawan. Wisatawan
2.2.10
5 Sulastri,Titi Analisis Pengaruh Tujuan dari penelitian Analisis Adanya pengaruh daya tarik Pada Pada objek
Daya Tarik Dan ini adalah untuk regresi linear dan kualitas pelayanan variabel penelitian
Rapini dan Kualitas menganisis pengaruh berganda terhadap kepuasan Daya Tarik, dan pada
Pelayanan Daya Tarik Dan pelanggan yang bersifat Kepuasan variabel
Naning Terhadap Minat Kualitas Pelayanan positif..artinya bahwa Pengunjung Kualitas
Berkunjung Terhadap Minat semakin tinggi, semakin dan Minat Pelayanan.
Kristiyana Ulang Berkunjung Ulang baik..daya tarik dan kualitas Berkunjung
Pengunjung Yang dengan Kepuasan pelayanan yang diciptakan, Ulang.
Berkunjung Di Pengunjung Sebagai serta diberikan oleh
Mojosemi Forest Variabel Intervening Mojosemi Forest Park di
Park Kabupatern Magetan maka kepuasan
Magetan Dengan pengunjung dan minat
Kepuasan berkunjung ulang
Pengunjung pengunjung juga akan
Sebagai Variabel meningkat.
Intervening
2.2.11
6 Fitriandini Pengaruh Daya Penelitian ini, Analisis Hasil penelitian ini Pada Pada
Dwi Tarik Dan Word- diharapkan dapat regresi linear membuktikan bahwa Daya variabel variabel
Parastiwi, Of-Mouth membuktikan berganda Tarik Dan Word-Of-Mouth Daya Tarik, Word-Of-
Naili Farida Terhadap pengaruh dari Daya berpengaruh terhadap Kepuasan Mouth
Kunjungan Ulang Tarik dan Word-Of- Kunjungan Ulang melalui dan
Melalui Kepuasan Mouth Terhadap Kepuasan Kunjungan
Kunjungan Ulang Ulang
24
Melalui Kepuasan
2.2.12
7 Basiya R Kualitas Daya Tujuan penelitian ini Analisis Hasil penelitian di ketahui Pada Pada objek
dan Hasan Tarik Wisata, adalah untuk regresi linear bahwa kepuasan wisatawan variabel penelitian
Abdul Kepuasan Dan mengetahui pengaruh berganda mancanegara berkunjung di Daya Tarik
Rozak Niat Kunjungan Kualitas Daya Tarik destinasi wisata Jawa Wisata,
Kembali Wisata, Kepuasan Tengah dipengaruhi oleh Kepuasan
Wisatawan Dan Niat Kunjungan kualitas dayatarik wisata dan Niat
Mancanegara Di Kembali Wisatawan baik dayatarik wisata alam, Kunjungan
Jawa Tengah. Mancanegara Di Jawa dayatarik wisata bangunan, Kembali
Tengah. dayatarik wisata budaya dan Wisatawan
dayatarik wisata sosial.
8 Rina Sadar Wisata, Tujuan dari penelitian Analisis Hasil estimasi secara Pada Pada objek
Fitriani dan Kemenarikan ini adalah regresi linear statistik dapat diketahui variabel penelitian,
Setia Budhi Fasilitas, Jarak, Menganalisis berganda bahwa, ada beberapa Minat variabel
Wilardjo Pengaruhnya variabel-variabel variabel bebas dalam Berkunjung Sadar
Terhadap Minat dengan menggunakan penelitian ini yang Kembali Wisata,
Berkunjung metode convenient signifikan pengaruhnya Kemenarik
Kembali Pada random sampling dan terhadap variabel terikat an
Objek Wisata melihat seberapa jauh yaitu Minat Berkunjung Fasilitas,
Masjid Agung perkembangan Sadar Kembali Pada Objek Wisata dan Jarak
Jawa Tengah Di Wisata pada objek Masjid Agung Jawa Tengah
Kota Semarang wisata Masjid Agung adalah Kemenarikan
Jawa Tengah. Fasilitas dan
Jarak.Sedangkan variabel
bebas yang mempunyai
pengaruh tidak signifikan
terhadap Minat Berkunjung
Kembali Pada Objek Wisata
25
Masjid Agung Jawa Tengah
adalah Sadar Wisata.
2.2.13
9 Hary Pengaruh Daya Penelitian ini Analisis jalur Hasil penelitian ini Pada Pada objek
Hermawan Tarik Wisata, bertujuan untuk Partial Least membuktikan bahwa variabel penelitian
(2017) Keselamatan, Dan mengetahui pengaruh Square (PLS) kepuasan terbukti signifikan Daya Tarik dan pada
Sarana Wisata Daya Tarik Wisata, sebagai variabel yang Wisata dan variabel
Terhadap Keselamatan, Dan mengintervensi faktor- Kepuasan Keselamata
Kepuasan Serta Sarana Wisata faktor yang mempengaruhi n, Sarana
Dampaknya Terhadap loyalitas wisatawan di Wisata dan
Terhadap Kepuasan Serta Gunung Api Purba Loyalitas
Loyalitas Dampaknya Terhadap Nglanggeran. Wisatwan
Wisatawan Loyalitas Wisatawan
10 Rahmat Pengaruh Kualitas Tujuan dari penelitian Analisis jalur Hasil penelitian menunjukan Pada Pada objek
Priyanto, Pelayanan ini adalah untuk dengan alat bahwa Kualitas pelayanan variabel penelitian
Hary Terhadap mengetahui pengaruh bantu di Ciater Spa Resort tidak Kepuasan dan
Hermawan, Kepuasan kualitas pelayanan sofware berpengaruh signifikan Wisatawan variabel
Nurhalimah Wisatawan Serta terhadap kepuasan dan Partial Least terhadap loyalitas, hal ini Kualitas
,dan Dampaknya loyalitas wisatawan di Square (PLS) berarti bahwa kualitas Pelayanan
Suryana Terhadap Ciater Spa Resort. pelayanan sebagai variabel dan
(2018) Loyalitas eksogen membutuhkan Loyalitas
(Studi Di Ciater peran intervening (variabel
Spa Resort) kepuasan). Sedangkan,
kepuasan pengunjung di
Ciater Spa Resort
berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas
pengunjung. Selain itu
hubungan diantara kedua
26
variabel penelitian tersebut
adalah positif, maka
semakin meningkatnya
kepuasan pengunjung akan
semakin meningkat pula
loyalitasnya, sebaliknya
semakin menurunya
kepuasan pengunjung akan
berdampak terhadap
semakin menurunnya
loyalitas pengunjung
11 Atika Analysing The The purpose of this Multiple The research findings Tourist Research
Samsudin, Effects Of study was to figure regression showed that the Satisfaction Object and
David. P. E. Destination out the significant independent variable and Revisit The Effects
Saerang, Image And effect of Destination destination image and Intention Of
Frederik Tourist Image and Tourist tourist satisfaction has Destination
G.Worang Satisfaction On Satisfaction on the significantly effetcts to Image
(2016) Revisit Intention Revisit Intention in revisit intention. The
In Case Bunaken Bunaken National government should give
National Park Park, simultaneously. more attention about
To figure out the Bunaken destination image
significant effect of and its tourist satisfaction
Destination Image on to be increase. It would
the Revisit Intention made tourist to revisit
in Bunaken intention and be loyal. It
National Park, also increase the income of
partially and To district, employment
figure out the opportunity, and
27
significant effect of stakeholder attention.
Tourist Satisfaction
on the Revisit
Intention inBunaken
National Park,
partially.
12 Syafruddin Factors Affecting This study aimed to multiple Hypothesis test results Revisit Research
Chan Revisit Intention observe the effect of linear proved that there were Intention, Object
(2018) With Customer concern environment, regression positive and significant Customer
Satisfaction As A physical and social influence among five Satisfaction
Mediating environment as an variables examined in the
Variable In Eco independent variable study, both directly and
Friendly Resorts that affects revisit indirectly.
intention with
customer satisfaction
as a mediating
variable.
13 Frederick Why They Go The interrelationship Ordinary The study established that Revisit Research
Dayour, There: among motivations, Least tourists’ motivation has intention Object
Charles International satisfaction, and Squares relationship with their
Atanga Tourists’ revisit intentions (OLS) satisfaction; likewise,
Adongo Motivations and remain largely regression, satisfaction is a determinant
(2015) Revisit Intention unexplored. Binary of their revisit intentions. It
to Northern Therefore, the Logistic is recommended that
Ghana purpose of the study regression service providers and
was to facilitate destination managers
understanding on the should work at ensuring
relationship among tourists satisfaction in order
28
these constructs. to ensure repeat visits.
14 Weldera The Influence of The purpose of this multiple The analysis highlights the Tourists Research
Purnama, Destination research are to linear positive influence which Satisfaction Object,
Yunia Image, Tourists analyze the effect of regression taking part in the , Destination
Wardi Satisfaction, and the destination image analysis destination Revisit Image
(2019) Tourists on image, tourists satisfaction, Intention
Experience the revisit of tourist and tourists experience
toward Revisit intention coming to toward revisit intention.
Intention to The visit, the effect of This is the clearly
Most Beautiful tourists satisfaction shows in this relationship
Village in on the revisit intention from the empirical point-of-
The World of tourists who come view.
(Nagari Tuo to visit and the effect
Pariangan) of tourist experience
on the revisit intention
of tourists who come
to visit the Most
Beautiful Village in
the World (Nagari
Tuo Pariangan)
15 Pamela The Effect Of This research will explain multiple The result of this research Tourist Research
Pantouw, Destination about the factors that will linear means that both destination Satisfaction Object,
Sifrid S. Image And increase the customer regressi image and tourist , Intention Destination
Pangemana Tourist intentions to revisit on satisfaction has significant To Revisit Image
n (2014) Satisfaction On Lembeh Hill Resort which analysis influence the intention to
2.2.14 EMBA Intention To are destination image and revisit in Lembeh Hill
Revisit In Lembeh tourist satisfaction. Resort in Bitung City. The
Hill Resort head and all staffs in
29
Lembeh Hill Resort must
give more attention and be
concerned about destination
image in order to increase
intention motivate tourist to
revisit in Lembeh Hill
Resort.
30
2.3. Hipotesis dan Model Penelitian
yang masih timbul dan bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
penelitian. Adapun beberapa hipotesis yang telah ditentukan dalam penelitian ini
adalah :
GAMBAR 2.1
MODEL PENELITIAN
Kepuasan Wisatawan
(Variabel Intervening)
31
BAB 3
METODE PENELITIAN
adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:7).
Metode penelitian survey adalah penelitian yang sumber data dan informasi
Penelitian survey mengkaji populasi (universe) yang besar maupun kecil dengan
menyeleksi serta mengkaji sampe yang dipilih dari populasi itu, untuk
N. Kerlinger, 2004:660).
32
3.2. Populasi, Besaran Sampel dan Teknik Sampling
3.2.1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah
individu, baik yang terbatas maupun yang tidak terbatas (Sumarni dan Wahyuni
2006:69). Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang datang berkunjung
karakteristik populasi (Sumarni dan Wahyuni 2006:69). Sampel dari penelitian ini
Karena ukuran populasi dalam penelitian ini tidak diketahui dengan pasti, maka
besar sampel yang digunakan menurut Rao Purba (2006) dalam Kharis (2011:50)
Z2
pengambilan sampel dilakukan dengan rumus: n= 2
4( Moe)
33
Keterangan:
n = Ukuran sampel
95%)
( 1,96 )2
n=
4( 10 %)2
Maka sampel penelitian ini adalah 100 wisatawan yang pernah berkunjung di
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka dan dapat dihitung
Dan berdasarkan sumbernya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data kepada
pengumpul data. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari
34
kuesioner yang telah disebarkan dan diisi oleh responden penelitian sebagai
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari berbagai sumber tertulis seperti
artikel dari surat kabar atau majalah, dan keterangan-keterangan atau publikasi
dari internet yang dapat menambah informasi pendukung untuk penelitian ini.
keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan
hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan (Undang-
35
2. Kepuasan Wisatawan (Variabel Intervening)
terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah
harapan maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka
pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan amat puas atau
pengalaman liburan adalah pengalaman masa lalu yang baik dengan resiko yang
kecil (Petrick, Morais dan Norman, 2001: 42). Konsumen atau pelanggan yang
puas akan melakukan kunjungan ulang pada waktu yang akan datang dan
memberitahukan kepada orang lain atas jasa yang dirasakan (Fornell dalam
36
3.6. Pengujian Instrumen Penelitian
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negative, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
Tabel 3.1
Pengukuran Variabel
perlu dilakukan pengujian validitas, hal ini digunakan untuk mendapatkan data
yang valid dari instrument yang valid. Menurut Sugiyono (2012:120) dalam Jacob
(2018) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesunggunya terjadi pada objek yang diteliti.
37
antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Kriteria uji valid
1. Jika Nilai sig < alpha (0,05) maka suatu instrument dinyatakan valid
2. Jika Nilai sig > alpha (0,05) maka suatu instrument dinyatakan tidak valid.
adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang
sama akan menghasilkan data yang sama”. Setelah instrument di uji validitasnya
reliabilitas dapat dilakukan dengan cara yaitu One Shot atau pengukuran sekali
dengan pertanyaan lain atau pengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS
Alpha.
1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,6 maka suatu instrumen dinyatakan reliabel
2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,6 maka suatu instrumen dinyatakan tidak
reliable.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
validitas dan reliabilitas kuisioner penelitian, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji
38
3.7.1 Uji Asumsi Klasik
terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian
terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas. Uji multikolineritas dan uji
korelasi.
dalam hal ini dengan menggunakan korelasi dan regresi. Penggunaan statistic
paremetris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus
berdistribusi normal.
(2013:160) dalam Jacob (2018), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
39
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau grafik histrogram dan atau
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histrogram tidak menunjukan pola
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi linear. Uji
pola titik-titik pada scatter plots regresi. Metodenya adalah dengan membuat
grafik plot atau scatter antara Standaedized predicted Value (ZPRED) dengan
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam
40
3.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda
keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel dependen
Jacob 2018). secara matematis bentuk persamaan dari regresi linier berganda
Dimana:
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
X1 = Viral Marketing
X2 = Store Location
X3 = Food Quality
e = Error
beragam, tergantung keinginan peneliti, yaitu 0,01 (1%) ; 0,05 (5%) dan 0,10
(10%). Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig. Sebagai contoh,
41
kita menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05), jika nilai probabilitas < 0,05,
antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun, jika nilai signifikansi >
0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t digunakan untuk menguji secara
signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Namun, jika probabilitas
nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
terikat.
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
42
DAFTAR PUSTAKA
38-45.
Basiya. R Dan Rozak. H. A. 2012. Kualitas Daya tarik Wisata, Kepuasan Dan
Niat
Stikubank. Semarang.
43
Marzuki. 2005. Metodologi Riset. Yogyakarata. Ekonisia.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran Jilid 2, Edisi 12, PT.Indeks, New
Jersey.
Kotler, Phillip dan Keller. 2006. Marketing Management. New Jersey. Prentice
Jakarta:Erlangga.
Zeithaml, V.A. and Bitner, M.J. 2003. Service Marketing: Intergrating Customer
Focus Across the Firm. 3rd Edition, Irwin McGraw-Hill, New York.
ANDI.
44
Tjiptono, Fandy.2008.Strategi Pemasaran edisi 3. Yogyakarta. ANDI.
Ghozali dan Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM
45