Produksi teh botol di PT. Sinar Sosro mempunyai kapasitas sekitar + 6 batch per shift
dengan rata-rata produk yang dihasilkan sebesar + 28 pallet tiap batchnya. Dengan demikian
dalam satu hari dapat diproduksi sebanyak 504 pallet dan setiap pallet menampung 60 krat
yang mana masing-masing krat berisi 24 botol. Dengan kata lain, produksi teh botol
mencapai 725.760 tiap harinya dengan asumsi bahwa produksi berjalan lancar.
PT. Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama
di Indonesia dan di dunia. PT. Sinar Sosro resmi didaftarkan pada tanggal 17 Juli 1974 oleh
Bapak Soegiharto Sosrodjojo, yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung KM. 28 kelurahan
Medan Satria Bekasi. Pada tahun 1940, keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di kota Slawi,
Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh dengan merk Teh Cap Botol.
Pada tahun 1960, Soegiharto Sosrodjojo dan saudara-saudaranya hijrah ke Jakarta untuk
mengembangkan usaha keluarga Sosrodjojo kepada masyarakat di Jakarta. Lalu tahun 1965,
usaha memperkenalkan Teh Cap Botol ini dilakukan dengan melakukan strategy Cicip Rasa
yakni mendatangi pusat-pusat keramaian seperti pasar, tetapi cara ini kurang berhasil.
Kemudian teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci
besar, untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi
cara ini kurang berhasil, karena teh yang dibawa sebagian besar tumpah dalam perjalanan
dari kantor ke pasar. Akhirnya secara tidak disengaja, ditemukan ide untuk membawa teh
yang telah diseduh di kantor dan dikemas kedalam botol bekas kecap atau limun yang sudah
dibersihkan.
Pada tahun 1969, muncul gagasan untuk menjual teh siap minum atau ready to drink tea
dalam kemasan botol dengan nama Tehbotol Sosro. Nama tersebut diambil dari nama teh
seduh “Teh Cap Botol“ dan nama keluarga pendiri yakni “Sosrodjojo”. Design yang
digunakan mengalami tiga kali perubahan yakni, tahun 1969 versi pertama, tahun 1972 versi
kedua, dan 1974 versi ketiga. Tehbotol Sosro hanya menggunakan bahan baku asli dan alami.
Daun tehnya dipetik dari perkebunan sendiri. Kemudian diolah menjadi teh wangi yaitu teh
hijau yang dicampur bunga melati dan bunga gambir. Sehingga menghasilkan rasa yang unik,
ke-khas-annya selalu terjaga dan terjamin kualitasnya. Dalam menjalankan bisnisnya, PT.
Sinar Sosro memiliki sebuah filosofi yang sangat mulia yakni, NIAT BAIK. NIAT BAIK ini
dijabarkan dalam 3K dan RL, yang mempunyai arti sebagai berikut: Peduli terhadap kualitas,
Peduli terhadap keamanan, Peduli terhadap kesehatan produk serta ramah lingkungan.
Sampai saat ini PT. Sinar Sosro sudah mempunyai 14 pabrik yang tersebar diseluruh
Indonesia yakni, di Medan, Palembang, Pandeglang, Jakarta, Tambun, Cibitung, Ungaran,
Gresik, Mojokerto, dan Gianyar. Serta pabrik yang khusus memproduksi air mineral Prim-A
yaitu di Sentul, Sukabumi, Purbalingga dan Pandaan.
http://www.sinarsosro.id
Tabel 2. Bauran Produk PT SINAR SOSRO
Teh Botol Fruit Tea Sosro S - Tee Country TEBS Air Mineral
Sosro Choice Prim - A
c. Kemasan
botol
plastik
PET 450
ml dan
350 ml 4. Fruit Tea
Sosro Jambu
Kulutuk
d. Kemasa
n pouch
230 ml
5. Fruit Tea
Sosro
Freeze
6. Fruit Tea
Sosro
Extreme
Kapasitas (capacity) merupakan suatu ‘terobosan’ atau sejumlah unit yang mana
tempat fasilitas dapat menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam suatu periode waktu
tertentu (Heizer & Render, 2015 : 348 ). Keputusan kapasitas sering menetapkan kebutuhan
akan permodalan dan oleh karenanya terdapat biaya tetap yang besar jumlahnya. Kapasitas
juga menentukan apakah permintaan telah terpenuhi atau tidak atau apakah tempat fasilitas
akan menganggur atau tidak. Jika sebuah fasilitas berukuran terlalu besar, maka banyak
tempat yang tidak digunakan dan akan menambah biaya pada produksi yang ada. Apabila
sebuah fasilitas terlalu kecil, pelanggan dan mungkin seluruh pasar akan hilang. Menentukan
ukuran tempat fasilitas, bertujuan untuk mencapai level pemanfaatan yang tinggi dan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi, itu sangat penting.
Kapasitas desain merupakan output yang maksimum secara teori pada suatu sistem
dalam suatu periode waktu tertentu berdasarkan pada kondisi idealnya (Heizer & Render,
2015 : 349). Biasanya dicerminkan sebagai tingkat, misalnya teh botol sosro yang dapat
produksi per minggu, per bulan, atau per tahun. Bagi perusahaan, mengukur kapasitas dapat
menjadi mudah : merupakan jumlah maksimum atas unit yang mana perusaan mampu untuk
memproduksinya dalam suatu waktu tertentu. Namun, bagi beberapa perusahaan,
menentukan kapasitas dapat menjadi lebih sulit dilakukan. Perusahaan lainnya
mempergunakan total waktu kerja yang tersedia sebagai ukuran keseluruhan kapasitas.
Dua ukuran kinerja sistem khususnya berguna : untuk pemanfaatan dan efisiensi.
Pemanfaatan adalah persentase desain kapasitas yang benar-benar dicapai. Efisiensi adalah
persentase dari kapsitas yang efektif yang benar-benar dicapai. Bergantung pada pada
bagaimana tempat fasilitas dipergunakan dan dikelola,mungkin akan menjadi sulit atau tidak
mungkin untuk mencapai 100% efisiensi. Para manajer operasional cenderung untuk
mengevaluasi tingkat efisiensi. Kunci untuk meningkatkan efisiensi sering kali ditemukan
dalam memperbaiki permasalahan mutu dan dalam pengaturan penjadwalan, pelatihan, dan
pemelirahaan yang efektif.
PERTIMBANGAN KAPASITAS
Heizer, Jay. Render, Barry. 2015. Manajemen Operasi. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.