Disusun Oleh:
Kelompok 6
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis
dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Budaya Orgnisasi
dan MSDM Strategi” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber
Daya Manusia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Manajemen Sunber Daya Manusia bagi para pembaca dan juga bagipenulis.
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini dengan rendah hati dan tangan terbuka.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
1. Mampu menjelaskan konsep budaya organisasi.
2. Mampu menjelaskan fungsi dan pengembangan budaya organisasi.
3. Mampu mejelaskan proses perubahan budaya organisasi.
4. Mampu menjelaskan dasar MSDM strategi.
5. Mampu menjelaskan strategi pengembangan organisasi dan hubungan dalam
pekerjaan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Dalam pengertian lain, hal ini budaya organisasi juga mempunyai fungsi yang
sejalan dengan yang telah dijelaskan, antara lain yaitu: Pertama, memberikan
identitas organisasi kepada anggotanya; Kedua, memudahkan komitmen kolektif;
Ketiga, mempromosikan stabilitas sistem sosial; dan Keempat, membentuk
perilaku dengan manajer merasakan keberadaannya.
8
c. Acculturative (Tahap komunikasi dan komitmen) yaitu terjadinya komunikasi
yang intensif terhadap kesepakatan yang diperloleh pada tahap sebelumnya
untuk menciptakan komitmen. Pada tahap ini perlu dilakukan proses sosialisasi
dan edukasi untuk membantu penetrasi perubahan budaya
d. Enactive (Tahap pelaksanaan perubahan) yaitu pelaksanaan hasil pemikiran,
pembahasan dan diskusi tentang budaya baru. Pelaksanaan ini terdapat 2 (dua)
bentu yaitu personal enactment (masing-masing individu melakukan tindakan
yang memungkinkan budaya menjadi bagian dari kehidupan mereka) dan
collective enactment (para pelaku budaya secara bersama-sama memecahkan
persoalan cultural yang selama ini masih menggantung)
e. Formative (Tahap pembentukan struktur dan bentuk budaya) yaitu saat
membentuk dan mendesain struktur budaya sehingga budaya yang dulunya
invisible menjadi visible bagi semua anggaota organisasi.
Selain itu dalam melaksanakan perubahan budaya perlu memperhatikan beberapa
dimensi perubahan antara lain :
a. Dimensi struktural (budaya yang akan dirubah); Tujuannya bukan hanya
sekedar mengetahui budaya yang ada tetapi juga agar pelaku perubahan bisa
belajar tentang pola pikir organisasi dan orang-orang yang terlibat di dalamnya
b. Dimensi ruang dan waktu (asal muasal terbentuknya budaya dan perjalanannya
sepanjang waktu); Tujuannya agar dalam perubahan budaya tidak terjadi
kesalahan yang sama di masa datang
c. Dimensi proses perubahan (posisi budaya dalam siklus kehidupan budaya)
d. Dimensi konstekstual (situasi lingkungan di mana budaya berada)
e. Dimensi subyektif (tujaun dan keterlibatan orang per orang dalam perubahan)
9
sehingga proses perencanaan ini bukan hanya proses perencanaan
kuantitatif berkaitan dengan jumlah pekerja, tetapi juga proses
perencanaan kualitatif yang berhubungan dengan jenis talent yang
dibutuhkan organisasi.
3) Recruitment
Rekruitmen adalah proses menarik, mengundang, dan menemukan orang-
orang yang dianggap memenuhi kualifikasi untuk menduduki jabatan
tertentu di dalam suatu organisasi. Proses rekrutmen sering disebut
sebagai proses pool of talent, yaitu proses ketika organisasi mencoba
mengumpulkan kandidat-kandidat terbaik yang menduduki jabatan/posisi
tertentu.
4) Selection
Seleksi adalah proses pemilihan kandidat terbaik yang telah dikumpulkan
dalam proses rekruitmen. Proses seleksi melibatkan beberapa aktivitas
yang bertujuan untuk menyaring dan menentukan kandidat manakah yang
akan dipekerjakan. Beberapa aktivitas yang umumnya digunakan untuk
menyaring dan memilih kandidat adalah tes dan wawancara.
b. Development and evaluation,terdiri dari :
1) Orientation, Placement, and Separation
Orientasi bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai, normanorma, dan
kebiasaan-kebiasaan organisasi sehingga ia mampu beradaptasi dan
berkinerja dengan baik tanpa menemui hambatan. Penempatan adalah
proses penentuan posisi seseorang didalam organisasi. Sedangkan
separation adalah suatu kondisi ketika pekerja meninggalkan organisasi,
bisa disebabkan karena pensiun, pemutusan hubungan kerja, atau pindah
kerja.
2) Training and Development
Pelatihan dan pengembangan dibedakan dalam horison waktunya. Apabila
pelatihan bertujuan untuk membantu pekerja melaksanakan tugasnya saat
ini (now) sedangkan pengembangan membantu pekerja agar mampu
melaksanakan tugasyang mungkin akan diembannya (future).
3) Career Planing
Perencanaan karir adalah proses ketika seseorang memilih goal kariernya
dan strategi yang akan ditempuhnya untuk mencapai goal tersebut.
4) Performance Appraisal
Penilaian kinerja adalah sebuah proses ketika organisasi mengevaluasi
kinerja seorang individu di dalam organisasi.
c. Compentation and protection,terdiri dari :
1) Wages and Salaries
10
Upah (wage) atau gaji (salary) merupakan imbal balik yang diterima oleh
individu sebagai balas jasa atau kontribusinya terhadap organisasi. Dalam
penentuan upah atau gaji ini harus memenuhi dua syarat yaitu internal
equity dan external equity.
2) Incentive and Gainsharing
Insentif adalah bentuk reward yang diberikan organisasi kepada pekerja
berkaitan dengan kinerja yang diberikan oleh pekerja tersebut. Sedangkan
gainsharing berhubungan peningkatan kinerja organisasi (gain) yang
dibarengi dengan pendistribusian (sharing) benefit bagi para karyawan.
3) Benefits and Services
Benefit and service adalah kompensasi yang tidak berbentuk kas sehingga
sering disebut sebagai indirect compensation. Salah satu contohnya adalah
asuransi.
4) Security, Safety, and Health
Ketika bekerja, pekerja harus dilindungi jiwa dan raganya. Kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) sera keamanan pekerja adalah hal yang paling
penting diperhatikan. Apabila pekerja merasa terlindungi tentu ia akan
berkinerja dengan baik, selain itu juga mengurangi resiko organisasi untuk
mengeluarkan biaya yang banyak untuk menanggung biaya kecelakaan
kerja serta terhindar dari resiko hukum karena penuntutan dan
ketidakpatuhan terhadap standar keamanan kerja.
5) Employe relation
Adalah hubungan yang melibatkan tiga pihak yang berkepentingan dalam
proses kerja yaitu pekerja itu sendiri, organisasi/perusahaan, dan
pemerintah.
11
kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama
keuangan dan data statistik yag didapatkan melalui komunikasi dalam
organisasi.
c. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan
kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk
mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu
perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat
membantu organisasi mancapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan
masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi diwaktu
mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif
tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) di antara
berbagai alternatif yang ada.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Budaya organisasi sebagai nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia
untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam
perusahaan sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai
yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak atau berperilaku. Terdapat beberapa
langkah hingga terbentuk budaya organisasi. Terdapat pula ciri-ciri dan karakteristik
tertentu yang membedakan budaya organisasi.
Budaya organisasi memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi budaya organisasi
adalah sebagai tapal batas tingkah laku individu yang ada didalamnya. Perubahan
budaya organisasi bukan perkara yang mudah, dibutuhkan strategi berupa pendekatan
dan tahapan agar perubahan organisasi tersebut tidak menimbulkan dampak yang
negative yang besar.
Dalam garis besar manajemen sumberdaya manusia dibagi menjadi tiga, antara lain
Preparation and selection, Development and evaluation, dan Compentation and
protection. Proses pengembangan organisasi dan hubungan dalam pekerjaan
merupakan salah satu aspek penting dari perencanaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bate, P. (1994), “Strategy for Cultural Change, London: Butterworth Heinemann
Bishop, Charles H Jr. Making Change Happen one person at a time: assessing
change within your organization”, New York: AMACOM, New York, 2001.
Hani Handoko. T, Manajemen Edisi 2, BPFE – Yogyakarta, 2012
Hofstede, G. “Cultures and Organizations: Sofware of the Mind”, New York:
McGraw Hill, New York, 1997
Moeljono Djokosantoso, “Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi”, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2003
Robbins, Stephen P. “Organizational Behavior”. Prentice Hall, New Jersey, 2003
Robbins, S.P. Teori Pengembangan Organisasi, Terjemahan Hadyana, Jakarta: Bumi
Aksara, 1996.
Rojuaniah. 2012. “Perubahan Budaya Organisasi”. Forum Ilmiah. 9(2): 121-132
Schein, Edgar, H. “The Role of Founder in Creating Organization Culture”, 1991
Susanto, AB., 1997. “Budaya Perusahaan : Seri Manajemen Dan Persaingan Bisnis”.
Cetakan Pertama, Elex Media Komputindo, Jakarta, 1997
Yusuf, Muh Hidayat H. 2017. “Pengembangan Organisasi dalam Lembaga
Pendidikan”. Jurnal Tarbawi 14(1): 82-96
14