Oleh:
Kelompok 6
Sefta Wisnu Pradana 125040100111074
Diyas Ayu Dwi L. 165040101111134
Tisa Ariyani 165040101111033
Suci Amilun Nadhifa 165040101111021
M. Husein Rathomy 165040107111026
Desika Tindaan 165040100111038
Kelas : I
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan usaha yang berjudul “LAPORAN SURVEY LAPANG
PERUSAHAAN MANAJEMEN AGRIBISNIS”.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penulisan laporan ini baik secara
langsung maupun tidak langsung, yaitu kepada :
1. Asisten Manajemen Agribisnis dengan segala nasihat, arahan dan
bimbingannya kepada kami sehingga laporan ini bisa terselesaikan.
2. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis senantiasa menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi, sistematika, maupun
susunan bahasanya. Hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan dan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun senantiasa penulis harapkan guna mencapai hasil yang lebih baik
demi perbaikan penulis di masa mendatang.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui profil dan sejarah perusahaan
2. Mengetahui organisasi dalam perusahaan
3. Mengetahui pengelolaan manajemen produksi dan kegiatan pemasaran
4. Mengetahui pengelolaan manajemen keuangan dan analisis nilai tambah dalam
perusahaan
5. Mengetahui strategi pengembangan pada perusahaan dengan metode analisis
SWOT.
2
karet, sutera, jerami) industri jasa boga industri farmasi dan bahan kecantikan, dan
lain-lain beserta kegiatan perdagangannya. Contoh: Produk makanan dan
minuman, Industri serat alam, Industri biofarmaka, Industri agro-wisata dan
estetika.
4. Subsistem lembaga penunjang (off-farm) Seluruh kegiatan yang menyediakan
jasa bagi agribisnis, seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian dan
pengembangan, lembaga transportasi, lembaga pendidikan, dan lembaga
pemerintah (kebijakan fiskal dan moneter, perdagangan internasional, kebijakan
tata-ruang, serta kebijakan lainnya). Contoh: Distribusi, Konsumsi, Promosi,
Informasi pasar.
a. Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran
meliputi: tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan.
Tujuan:
Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan-
perubahan karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar
perusahaan maupun diluar perusahaan tidak menentu.
Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan
akan menghindari adanya penyimpangan tujuan.
Rencana walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan
telah terfokuskan dengan segala biaya- biayanya.
b. Implementasi pemasaran
Implementasi pemasaran adalah proses yang mengubah strategi dan
rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran.
Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang
secara efektif melaksanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan
program tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta
struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam
mengimplementasikan strategi pemasaran.
7
Partisipant, Proses, Dan Physical Evidence (Suktjo dan Radix, 2010). Selain itu,
metode analisa lain yang digunakan dalam pemasaran keripik talas dapat
diketahui berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan.
10
NPWP : 74.471.648.1-657.000
SIUK : 518.4/18/421/421.628/2015
No Telepon : 082140434240
Email : kharisma.jayafood@gmail.com
Visi :
1. Menjadi UMKM yang Tergolong Fast Moving EntreprisePada Tahun 2020
Berdasarkan Potensi Lokal DanPengembangan Daerah.
Misi :
1 Promosi di WhatsApp -
2 Bazar Difasilitasi
UIN Businnes Center, Swalayan Anggrek Klayatan, Koperasi Setia Budi Wanita
Arjosari.
4. Promotion (Promosi)
Promosi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan media sosial memberi
tawaran tawaran beragam varian rasa original, BBQ, dan Rumput Laut dan di
promosikan melalui media sosail BBM, WHatsApp, Instagram, dan Facebook.
5. People
Di UMKM Kharisma Jaya Food kebanyakan pekerjannya adalah ibu-ibu
dan terutama ibu-ibu janda. Juga dalam mencari tenaga kerja tidak ada kriteria
khusus hanya yang mau ikut saja dan tekun dalam bekerja bahkan pemilik
UMKM Kharisma Jaya Food yang menawarkan bagi warga sekitar bila ada yang
ingin bekerja.
6. Process
Tahapan produksi kripik talas Kharisma meliputi persiapan alat, bahan
baku, pengupasan, perajangan, pencucian, pengoorengan, penirisan, pemberian
perasa, dan pengemasan.
7. Physical evidence
Teknologi yang lebih modern berupa hand sealer sudah digunakan dalam
proses pengemasan. Hand sealer merupakan alat yang digunakan untuk
mengemas keripik talas yang sudah berada didalam plastik kemasan agar tidak
cepat rusak dan bertahan lama (tidak melempem)
b. STP (Segmentation, Targetting, Positioning)
1. Segmentation
UMKM Kharisma Jaya Food memproduksi keripik talas khusus sebagai oleh-oleh
yang dipasarkan didaerah Malang dan sekitarnya.
2. Targetting
Target konsumen yang dituju oleh perusahaan UMKM Kharisma Jaya Food
adalah masyarakat yang usiannya 35-50 tahun
3. Positioning
UMKM Kharisma Jaya Food sering melakukan promosi di media media
sosial baik menggunakan instagram dan lainnya sehingga produk lebih mudah
dikenal oleh masyarakat dan juga produk ini memiliki varian rasa yang menarik.
14
Jumlah
Nama Alat Satuan Harga per Unit Harga Akhir
Unit
Sealer 1 Unit Rp 450.000 Rp 450.000
Pemasrah/Perajang 2 Unit Rp 150.000 Rp 300.000
Kompor 3 Unit Rp 495.000 Rp 1.485.000
Regulator 3 Unit Rp 135.000 Rp 405.000
Tabung Gas 3 Kg 6 Unit Rp 125.000 Rp 750.000
Wajan 3 Unit Rp 225.000 Rp 675.000
Sudip 3 Unit Rp 45.000 Rp 135.000
Serok Besar 6 Unit Rp 55.000 Rp 330.000
Pisau 8 Unit Rp 22.500 Rp 180.000
Timbangan Digital 1 Unit Rp 350.000 Rp 350.000
Ember Besar 10 Unit Rp 110.000 Rp 1.100.000
Tong Besar 2 Unit Rp 675.000 Rp 1.350.000
Total Rp 7.510.000
Biaya tetap adalah biaya minimal yang harus dikeluarkan oleh suatu
perusahaan agar dapat memproduksi barang atau jasa. Dari tabel diatas diketahui
bahwa total biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh UMKM Kharisma Jaya Food
adalah sebesar Rp. 7.510.000
15
121 kali produksi. Sehingga dapat kita ketahui bahwa dalam setahun biaya
produksi yang digunakan adalah Rp 234.788.400.
C. Biaya Total (TC)
Tabel 4. Biaya Total
No Uraian Nilai
1 Total Penerimaan (TR) Rp 3.300.000
17
Variabel
No Nilai
Output, Input dan Harga
11 a. Rp
a. Nilai Tambah (10)-(8)-(9) 36.723
b. Rasio Nilai Tambah [(11): (10)]% b. 0,9 %
Dari perhitungan tabel metode Hayami diatas, dapat diketahui bahwa nilai
tambah dari keripik talas yang dihasilkan oleh CV. Kharisma Jaya Food sebesar
Rp. 36.723/kg dan keuntungan yang didapatkan sebesar 0,652 %.
Pendapatan
Nilai Tambah 4,33 % TK
90 %
Rp.36.723 Rp. 12.720
Keuntungan
96,67 %
Nilai Produk Bahan Baku
Rp. 24.003
Rp.40.800 9,8 %
Rp.4.000
Sumbangan
0,189 % Input Lain
Rp.77
b. Sarana ProduksiMemadai
Proses produksi keripik talas kharisma dilakukan di UMKM Kharisma Jaya
Food dengan menggunakan berbagai sarana produksi. Sarana produsi digunakan
untuk mempermudah tenaga kerja dalam mengolah talas menjadi keripik. Sarana
produksi yang digunakan UMKM Kharisma Jaya Food adalah peralatan pengupasan,
penggorengan, pencucian hingga pengemasan. Peralatan pengupasan yang digunakan
di UMKM Kharisma Jaya Food menggunakan pisau kupas sederhana dan alat
perajang umbi. Pada proses penggorengan perlengkapan yang digunakan adalah
kompor, wajan, sudip, dan serok, sedangkan peralatan pengemasan yang digunakan
adalah handsealer.
c. Aktif Keterlibatan Anggota Paguyuban UMKM
Pemilik UMKM Kharisma Jaya Food merupakan salah satu anggota paguyuban
UMKM se-Malang Raya dengan nama pagutuban Amazing Malang Raya. Paguyuban
ini diketuai oleh Bapak Nanang dan bersekretariat di jalan Sigura-gura Barat. No.23,
Karang Besuki, Sukun, Kota Malang. Pemilik UMKM Kharisma Jaya Food
mendapatkan berbagi informasi mengenai perkembangan UMKM di Indonesia,
Informasi Pelatihan, Informasi Pameran, serta jaringan Usaha yang semakin luas.
Keterlibatan pemilik UMKM Kharisma Jaya Food pada paguyuban ini berpengaruh
bersar terhadap perkembangan UMKM.
d. Lokasi UMKM Strategis
Lokasi produksi keripik talas kharisma UMKM Kharisma Jaya Food dikatakan
strategis. Lokasi produksi keripik talas berada dalam satu wilayah lokasi produksi
bahan baku yaitu di Kecamatan Poncokusumo. Kebutuhan bahan baku tidak
memerlukan biaya yang besar pada saat pengankutan atau distribusi untuk memasok
bahan baku. Selain berdekatan dengan lokasi produksi bahan baku lokasi UMKM
Kharisma Jaya Food berada di area pedesaan yang memiliki potensi tenaga kerja dan
biaya upah tenaga kerja yang cukup murah.
e. Sifat Kekeluargaan Tenaga Kerja
21
Tenaga kerja merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
menjalankan usaha. Untuk menjalankan proses produksi tenaga kerja dituntut
untuk memiliki keterampilan, sehingga dalam menjalankan proses produksi olahan
umbi talas, tidak mengalami kesulitan yang dapat menghambat berlangsungnya
proses produksi. Sifat kekeluargaan tenaga kerja pada UMKM kharisma Jaya Food
sangat tinggi. Tenaga kerja akan lebih kondusif dan nyaman ketika melakukan
tugasny masing-masing. Selain itu sifat kekeluargaan tenaga kerja di UMKM
Kharisma Jaya Food memberikan dampak yang baik pada kegiatan diluar UMKM.
f. Ijin Usaha
Surat ijin usaha merupakan salah satu faktor yang penting guna mendukung
perkembangan suatu UMKM. Hal ini berkaitan dengan legal tidaknya suatu
UMKM didirikan. UMKM Kharisma Jaya Food mempunyai Surat Ijin Usaha
Kecil (SIUK) yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Kecamatan Poncokusumo
dengan nomor surat 518.4/18/421/421.628/2015.Selain itu UMKM Kharisma Jaya
Food juga telah memiliki surat ijin produksi (PIRT) yang diterbikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang.
2. Kelemahan
a. Belum Ada Pencatatan Pembukuan yang Efektif
Pencatatan sangat penting dilakukan untuk segala bentuk kegiatan proses
produksi hingga pemasaran. Pada UMKM Kharisma Jaya Food setiap pengeluaran,
pemasukan dan permintaan yang berhubungan dengan produk keripik talas belum di
catat secara terperinci.
b. Sistem Penjualan Konsinyasi
Sistem penjualan yang dilakukan oleh UMKM Kharisma Jaya Food saat ini
adalah kosinyasi. Sistem konsinyasi merupakanhubungan kerjasama
penjualanUMKM Kharisma Jaya Food dengan retail, Dimana UMKM akan
memasukkan barang retail peyalur penjualan untuk di pamerkan agar bisa dilihat dan
22
dibeli oleh calon pembeli, dan pemilik toko akan membayar sejumlah nilai nominal
netto dari barang yang terjual dengan ketentuan yang telah disepakati.
c. Promosi Belum Efektif
Promosi memiliki fungsi yang sangat penting dalam menginformasikan
mengenai keberadaan produk kepada konsumen agar konsumen mengetahui dan
bersedia memebeli produk tersebut. Sejauh ini promosi yang dilakukan oleh UMKM
Kharisma Jaya Food hanya melalui sosial media saja.
d. Pengelolaan ManajemenSederhana
Manajmen yang diterapkan di UMKM Kharisma Jaya Food tergolong
sederhana. Pada saat pencatatan pembukuan di UMKM Kharisma Jaya Food hanya
dilakukan ketika pengiriman barang dan pengambilan hasil penjualan. Selain itu di
UMKM Kharisma Jaya Food belum ada pembagian jobdesk pada usaha yang
dilakukan.
e. Distribusi Produk Hanya Di Daerah Tertentu Saja
Pendistribusian produk keripik talas kharisma yang dilakukan saat ini hanya
terbatas pada daerah tertentu saja. Hal ini dikarenkan belum dimilikinya tenaga
pemasaran professional pada UMKM ini sehingga ruang lingkup pemasaran UMKM
Kharisma Jaya Food yang hanya di lakukan di daerah Kota Malang saja. Selain itu
faktor yang mempengaruhi pendistribusian adalah jarak yang dituju.
b. Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan
kecenderungan kejadian-kejadian yang berada diluar kontrol suatu perusahaan.
Analisis lingkungan berfokus pada penentuan faktor-faktor kunci yang menjadi
peluan dan ancaman bagi perusahaan sehingga memudahkan untuk menentukan
strategi-strategi dalam meraih peluang dan ancaman.
23
1. Peluang
a. Ketersediaan Tenaga Kerja Melimpah
Ketersediaan tenaga sangat di butuhkan dalam suatu usaha sebagai penggerak
usaha tersebut. Lokasi UMKM Kharisma Jaya Food yang berada di pedesaan
menjadikan ketersediaan tenaga kerja sebagai peluang dalam kegiatan usaha keripik
talas kharisma. Laju pertumbuhan penduduk yang begitu cepat dan tidak diimbangi
dengan dibukanya lowongan pekerjaan menjadikan faktor utama terhadap
ketersediaan tenaga kerja di Kecamatan Poncokusumo.
b. Harga Bahan Baku Relatif Murah
Harga bahan baku talas untuk memproduksi keripik talas kharisma relatif
murah. harga bahan baku ini akan mempengaruhi biaya variabel yang akan
dikeluarkan oleh UMKM Kharisma Jaya Food. Semakin banyak biaya variabel yang
dikeluarkan, maka semakin sedikit keuntungan yang didapat jika harga jual tetap.
c. Dukungan Dari Pemerintah Daerah Dan Universitas
Dukungan dari pemerintah daerah kepada UMKM Kharisma Jaya Food
diberikan berupa pelatihan dan fasilitasi admininitrasi. Dukungan pemerintah
diberikan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang, Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang, serta Kecamatan Poncokusumo. Fasilitas yang didapatkan Oleh
UMKM Kharisma Jaya Food berupa fasilitasi perijinan IUMK (Izin Usaha Mikro dan
Kecil) yang diterbitkan oleh Kecamatan Poncokusumo.
d. Permintaan Pasar Tinggi
Produk keripik talas kharisma telah dijual dibeberapa Koperasi dan minimarket
yang berada di Kota Malang. Bebrapa koperasi yang menjual keripik talas Kharisma
merupakan area perkantoran, Bank, dan Universitas. Permintaan keripik talas
kharisma terus meningkat seiring dengan permintaan konsumen yang menjadikan
keripik talas kharisma sebagai camilan utama mereka.
24
Malang Raya. Makanan ringan olahan dalam bentuk keripik yang dijual di Malang
Raya berupa keripik buah, keripikumbi, keripik tempe dan lain sebagainya.
d. UMKM Mudah Dimasuki Pendatang Baru
Berdirinya UMKM baru di wilayah Malang dan sekitranya yang memproduksi
pruduk sejenis merupakan sebuah ancaman bagi UMKM Kharisma Jaya
Food.Melimpahnya bahan baku pada saat panen raya umbi talas menjadikan pemacu
pengusaha keripik talas baru terutama di wilayah Malang Raya. Selain itu harga yang
cukup terjangkau dan kesederhanaan dalam memproses menjadi keripik talas
menjadikan alasan pengusaha keripik talas memulai usahanya.
e. Bahan Baku Musiman
Bahan baku merupakan salah satu syarat utama dalam melakukan kegiatan
produksi, dalam memproduksi ini talas merupaka bahan baku utama. Karakteristik
dari umbi talas yaitu umbi ini bisa berbuah pada saat mulainya musim panas.
Keberadaan umbi talas sulit ditemukan pada saat musim penghujan.
UMKM Kharisma Jaya Food memiliki sebelas faktor internal dan sebelas
faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahan terbagi menjadi dua yaitu
faktor internal kekuatan dan faktor internal kelemahan. Faktor internal kekuatan yang
dimiliki UMKM Kharisma jaya Food diantaranya adalah daya tahan produk, sarana
produksi Memadai, pemilik aktif dalam keanggotaan paguyuban, lokasi UMKM
strategis, sifat kekeluargaa tenaga kerja, dan ijin usaha. Sedangkan faktor internal
yang dimiliki UMKM Kharisma Jaya Food meliputi belum ada pencatatan
pembukuan yang Efektif, sistem penjualan konsinasi, promosi belum Efektif,
pengelolaan manajemen sederhana, dan distribusi produk hanya di daerah tertentu
saja.
26
4.2.4.2 Hasil Tahapan Masukan (Input Stage) Matriks IFE (Internal Faktor
Evaluation) dan EFE (Eksternal Factors Evaluation)
skor pada matriks IFE adalah 2,529. Total skor matriks IFE tersebut menunjukkan
bahwa posisi UMKM Kharisma Jaya Food cukup kuat dalam pengembangan produk
keripik talas atau dengan kata lain, UMKM dapat memanfaatkan kekuatan yang
dimiliki untuk meminimalisasi kelemahan yang dimiliki.
masing sel menunjukkan strategi yang sesuai untuk di aplikasikan sebagai langkah
pengembangan perusahaan yang dianalisis yaitu UMKM Kharisma Jaya Food.
1. Matriks IE (Internal-Eksternal)
Pengambilan strategi berdasarkan matriks IE dipengaruhi oleh total skor faktor
internal (IFE) dan eksternal (EFE). Total skor IFE merupakan sumbu X (horizontal)
sedangkan, total skor EFE merupakan sumbu Y (vertikal). Pada sumbu sumbu X dari
matriks IE terdapat 3 bagian skor yaitu skor 1,0-1,99 menunjukkan posisi internal
yang lemah; skor 2,0-2,99 dianggap sedang; dan skor 3,00-40 adalah kuat. Begitu
pula pada sumbu Y yang dipakai untuk faktor eksternal, skor 1,0-1,99 adalah rendah;
skor 2,0-2,99 dianggap sedang ; dan skor 3,0-4,0 adalah tinggi.
Berdasarkan gambar 12 pertemuan antara garis total skor faktor strategi internal
dengan total skro faktor strategi eksternal bertemu pada satu titik dibagian sel V. Sel
V menunjukkan bahwa perusahaan berapa pada tahap pertumbuhan (growth
strategy). Pada tahap ini strategi yang dapat di ambil adalah penetrasi pasar dan
pengembangan produk.
Peluang
Strategi Turn-arround
Strategi Aggresif
2,290
Kekuatan
Kelemahan 2,52
Strategi Deensif
Strategi Diferensia
33
Ancaman
Gambar 3. Hasil Matriks IE UMKM Kharisma Jaya Food
Dari analisis untuk UMKM Kharisma Jaya Food sebagai produsen keripik talas
merk Kharisma diperoleh total skor untuk faktor internal sebesar 2,529 yang
didapatkan dari penjumlahan antara skor kekuatan dan kelemahan. Total skor dari
fator eksternal sendiri adalah sebesar 2,290 yang diperoleh dari penjumlahan tostal
skor peluang dan total skor ancaman. Semakin tinggi total skor masing-masing
faktor, maka akan semakin kuat perusahaan dalam pengambangan produk dan
semakin tinggi kesempatan atau peluang yang dimiliki untuk meraih pasar.
1. Matriks SWOT
Analisis SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities) namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Threats). Hasil analisis matriks
SWOT akan memberikan pilihan strtategi yang sesuai dengan UMKM Kharisma Jaya
Food. Strategi yang dihasilkan pada analisis SWOT diantaranya adalah strategi SO,
strategi WO, strategi ST, Strategi WT.
Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dlam UMKM Kharisma Jaya
Food, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan antara
lain:
1. Strategi SO
a. Menambah Kapasitas Produksi (S2,S4,O1,O2,O4,O5,O6)
b. Memperluas Jaringan Pemasaran (S1,S2,S3,S4,S6,O1,O2,O4,O5,O6)
2. Strategi WO
a. Mengikuti Seminar dan Kegiatan Pelatihan yang dapat Menunjang
Perkembangan UMKM (W1,W4,O3)
34
Pada tahap ini strategi yang dapat diambil adalah penetrasi pasar dan
pengembangan produk. Strategi Penetratsi bertujuan meningkatkan pangsa pasar dari
keripik talas Kharisma di dalam pasar saat ini dengan usaha pemasaran yang lebih
baik. Dalam hal ini yang dapat dilakukan oleh UMKM Kharisma Jaya Food adalah
memperkenalkan produk keripik talas kharisma pada wilayah pemasaran yang belum
terlayani. Perluasan pemasaran dapat dilakukan dengan cara mengikuti pameran,
melakukan promosi baik melalui periklanan maupun kerjasama dengan berbagai
kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat umum.
Pengembangan produk yang dapat dilakukan oleh UMKM Kharisma Jaya
Food untuk mempertahankan dan memperkuat posisi usahanya dibanding dengan
usaha lain yang sejenis yaitu dengan meningkatkan serta menjaga kulaitas usaha.
Kualitas usaha mencakup kualitas karyawan dan kualitas produk yang dihasilkan.
Selain itu pengembangan produk yang dapat dilakukan yaitu dengan cara inovasi rasa
dan inovasi kemasan pada keripik talas kharisma. Inovasi rasa dilakukan dengan
pemilihan rasa yang unik dan tidak banyak dipasaran. Inovasi kemasan dapat
dilakukan dengan cara membuat kemasan yang sangat menarik dan memiliki ciri khas
keripik talas kharisma, sehingga konsumen tertarik dan dengan mudah dapat
mengingat produk keripik talas merk kharisma.
2. Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)
Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman pada UMKM Kharisma Jaya
Food, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dipertimbangkanantara
lain :
a. Strategi SO
Strategi S-O (Streght-Opportunities) atau strategi kekuatan peluang adalah
strategi yang menggunakan kekuatan untuk mencapai peluang. Alternatif strategi S-O
yang dapat dirumuskan adalah :
1) Menambah Kapasitas Produksi
37
Strategi ini dapat dilakukan dengan memberikan diskon kepada pembeli yang
membeli dalam jumlah banyak. Selain itu setrategi harga ini dapat dilakukan dengan
cara memberikan insentif tambahan kepada toko atau retail yang telah lama berkerja
sama dengan UMKM Kharisma Jaya Food.
2) Memperluas Hubungan Dengan Pemasok Bahan Baku
Bahan baku utama umbi talas merupakan tanaman musiman. Sifat dari
keberadaan bahan baku tersebut jika panen raya sangat melimpah, akan tetapi pada
waktu tertentu keberadaan umbi talas ini sulit untuk didapatkan. Pemasalahan yang
dihadapi UMKM Kharisma Jaya Food adalah ketika pasokan umbi talas ini sulit
didapatkan, sehingga UMKM ini tidak dapat melakukan produksi untuk memenuhi
permintaan pasar.Strategi yang dapat diambil untuk mensiasati sulit didapatkannya
bahan baku adalah dengan memperluas jaringan pemasok bahan baku. Selama ini
UMKM Kharisma Jaya Food mendapatkan bahan baku hanya di sekitar Kecamatan
Poncokusumo dengan beberapa petani dan pengepul talas.
d. Strategi W-T
Strategi W-T (Weakness-Threat) ini bersifat difensif dengan berusaha
meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman. Strategi yang dapat
digunakan antara lain:
1) Pengembangan Produk Baru
Kondisi keripik talas Kharisma selama ini hanya memiliki dua varian rasa yaitu
original dan barbeque. Bentuk fisik dari keripik talas ini adalah bulat seperti keripik
pada umumnya. Kondisi keripik tersebut sangat memungkinkan jika dikebangkan
kedalam beberapa varian rasa lain. Selain itu bentuk yang umum pada keripik adalah
bulat tipis-tipis, pengembangan kedalam bentuk seperti kotak atau bentuk yang lebih
unik dapat menarik atau menjadikan pembeda keripik talas kharisma dengan keripik
yang lain.
2) Melakukan Promosi Untuk memperluas Jaringan Pemasaran.
40
Promosi merupakan salah satu cara untuk menganalkan produk keripik talas
kharisma kepada konsumen. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara
diantaranya; mengikuti pameran, promosi disosial media, memasang iklan di media
cetak, maupun menjalin kerjasama sebagai sponsor. Sehingga produsen dapat
meningkatkan volume penjualan keripik talas kharisma.
Melalui
Retail
yang
Tidak
Efektif,
Promosi
Belum
Efektif,
Pengelola
an
Manajeme
nSederhan
a,
Distribusi
Produk
Hanya Di
Daerah
Tertentu
Saja
Peluang 0,75 0,757
7
Ketersedi 0,088 3 0,264 3 0,26
aan 0,105 3 0,315 3 4
Tenaga 0,111 4 0,444 4 0,31
Kerja 0,094 4 0,376 4 5
Melimpah 0,127 3 0,381 3 0,44
, 4
Harga 0,37
Bahan 6
Baku 0,38
Relatif 1
Murah,
Dukungan
Dari
Pemerinta
h Daerah
Dan
Universita
s,
Permintaa
n Pasar
Tinggi,
42
Kemajuan
Teknologi
Pengolaha
n
Makanan
Dan
Informasi
Ancaman 1,78 1,78
Persainga 0,1 0,1 0,1
n Produk 0,122 2 0,244 2 0,244
Sejenis 0,133 0,133 0,133
Perubahan 0,127 0,127 0,127
Selera 0,088 2 0,176 2 0,176
Konsume
n
Adanya
Produk
Substitusi
UMKM
Mudah
Dimasuki
Pendatang
Baru
Bahan
Baku
Musiman
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kharisma Jaya Food yang
berlokasi Jalan Sunan Bonang 07 RT 01 RW 03 Desa Belung, Kecamatan
Poncokusumo, Kabupaten Malang merupakan UMKM yang didirikan oleh Kharisma
Nur Khakiki. UMKM ini memproduksi makanan ringan berupa keripik talas yang
memiliki merk “Keripik Talas Kharisma”. UMKM ini termasuk dalam perusahaan
perorangan karena hanya dimiliki oleh seorang pemilik.Beberapa kendala dialami
oleh UMKM ini seperti salah satu contohnya adalah distribusi produkhanya di daerah
Kota Malang saja.
Manajemen perusahaan di UMKM Kharisma Jaya Food ini sangat sederhana
karena merupakan perusahaan perseorangan baik dari manajemen sumber daya
manusia, manajemen produksi, manajemen keuangan, maupun manajemen
44
5.2 Saran
UMKM Kharisma Jaya Food dapat memperluas jaringan pemasarannya
dengan cara menjalin kerjasama dengan toko-toko di luar kota, melakukan promosi di
luar kota, maupun dijual secara online misalnya melalui instragram. Selain itu,
UMKM Kharisma Jaya Food dapat mengembangkan produk baru selain keripik talas.
45
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Fakultas
Ekonomi UI.
Assauri, Sofyan. 2013. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi. Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Basu, Swasta DH dan Irawan, 1990, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua,
Yogyakarta: Liberty.
KementerianPertanian.2001. Sistem Agribisnis
Kotler, P. 2000. Marketing Management: Analysis, Planning, and Control. 4th Ed.
London. Prentice-Hall, Inc.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi; Edisi 3. Jakarta:
Erlangga.
Shinta A. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press.
Shinta A. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press.Basu, Swasta DH dan
Irawan, 1990, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Yogyakarta:
Liberty.
Soekartawi. 1993. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya, Cetakan Kedua. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Sofyan, 2004. Manajemen Agribisnis. Palembang: Cv Baldal Grafiti Press
Soekartawi. 1993. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya, Cetakan Kedua. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Sukotjo, Hendri, Sumanto Radix. 2010. Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price,
Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadap
Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya. Jurnal Mitra
Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2(216-228).
Umar, Husein. 2000. Riset SDM dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
46
LAMPIRAN
47
=8
4. Faktor Konversi
Faktor Konversi = output produksi : input bahan baku
= 360 : 150
= 2,4
= 8 x Rp 30.000
= Rp 240.000
48
= 0,9 %
= 0,346 %
bagian tenaga kerja (250 gram) = (pendapatan tenaga kerja : nilai produk) %
= 0,312 %
13. a. keuntungan
keuntungan = nilai tambah - pendapatan tenaga kerja
= Rp 36.723 - Rp 12.720
= Rp 24.003
= 0,654 %
= 0,588 %
c. Keuntungan Perusahaan
Keuntungan Perusahaan = (keuntungan : marjin) %
= (Rp 24.003 : Rp 36.800) %
= 0.652 %